Laporan Kimia - Anion
Laporan Kimia - Anion
IDENTIFIKASI ANION
Dosen Pengampu
Dr. Apt. Yunahara Farida, M.Si
Apt. Anarisa Budiati, M. Farm
Disusun Oleh :
Theresia Andrian
2020210002
Kelas B
28 Desember 2020
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
I. Judul Percobaan
Identifikasi Anion
• Br- (Bromida)
1. Disiapkan 1 mL KBr pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes Pb(CH3COO)2 terbentuk endapan
putih kristal.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk endapan putih
kekuningan.
4. Tabung 3 dimasukkan 0.1 g KBr padat.
5. Ditambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat.
6. Dipanaskan, akan terpentuk gas Br2 berwarna cokelat.
• I- (Iodida)
1. Disiapkan 1 mL KI pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2 tetes AgNO3 terbentuk endapan kuning.
3. Ditambahkan Na2S2O3 endapan larut.
4. Tabung 2 ditambahkan CuSO4 terbentuk endapan merah cokelat.
5. Ditambahkan Na2S2O3 terbentuk endapan putih.
• H3C2O2- (Asetat)
1. Garam asetat ditambahkan KHSO4 digerus akan tercium bau cuka.
2. Disiapkan 1 ml larutan HC2H3O2 ke dalam 2 tabung reaksi.
3. Tabung 1 ditambahkan 1 ml etanol
4. Ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat, lalu dipanaskan.
5. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 terbentuk larutan merah tua.
6. Dipanaskan akan terbentuk endapan coklat.
• BO33- (Borat)
1. Zat (asam borat atau boraks) ditambahkan 2 tetes H2SO4.
2. Ditambahkan 5 ml methanol/etanol.
3. Dibakar → Nyala hijau.
• NO3- (Nitrat)
1. Disiapkan 1 ml KNO3.
2. Ditambahkan air dan FeSO4 jenuh.
3. Ditambahkan H2SO4 pekat, akan terbentuk cincin cokelat.
• CO32- (Karbonat)
1. Disiapkan 1 ml Na2CO3 pada 3 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes HCl encer, terbentuk gas CO2.
3. Tabung 2 ditambahkan H2SO4 pekat, timbul gas. Jika batang pengaduk
dibasahi dengan Ba(OH)2 dan didekatkan ke gas, akan terbentuk
endapan putih.
4. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes Pb(NO3)2 terbentuk endapan putih.
• PO43- (Fosfat)
1. Disiapkan 1 mL Na2HPO4 pada 3 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk endapan kuning.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan putih.
4. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 terbentuk endapan putih
kekuningan.
• CrO4- (Kromat)
1. Disiapkan 1 mL K2CrO4 pada 4 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 encer, terbentuk endapan jingga
(Cr2O7).
3. Ditambahkan NaOH terbentuk endapan kuning (CrO4-).
4. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan kuning.
5. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk enapan merah
kecoklatan.
6. Tabung 4 ditambahkan beberapa tetes HNO3 dan 2-3 tetes H2O2 + amil
alkohol, terbentuk lapisan biru pada amil alkohol.
• SO42- (Sulfat)
1. Disiapkan 1 mL Na2SO4 pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan putih.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes CaCl2 terbentuk endapan putih.
VII. Hasil Pengamatan
1. Cl- (Klorida)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi
+ NH4Cl + Pb(CH3COO)2 →
Pb(CH3COO)2 PbCl2↓ (Putih)+ NH4C2H3O2
2. Br- (Bromida)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
dit+ pereaksi
Larutan KBr
KBr ↔ K+ + Br-
/ KBr padat
+ KBr + Pb(CH3COO)2 →
Pb(CH3COO)2 PbBr2↓(Putih) + NH4C2H3O2
KI KI ↔ K+ + I-
KI + AgNO3 → AgI↓(Putih) +
+ AgNO3
KNO3
+ CuSO4
I2↓ + 2S2O32- → 2I- + S4O62-
+ Na2S2O3
4. H3C2O2- (Asetat)
Larutan Warna / Bau Reaksi
NaC2H3O2 NaC2H3O2
Putih/asetat
+ KHSO4 digerus + KHSO4 → NaHSO4 + KC2H3O2
HC2H3O2 + etanol + HC2H3O2+ H2SO4 → CH3COOH + Na+ +
H2SO4 (p) HSO4-
Panaskan, encerkan HC2H3O2 + C2H5OH → CH3COO.C2H5↑
air + H2O
6 CH3COO- + 3Fe+ + 2H2O →
[Fe3(OH)2(CH3OO)6]+ + 2H+
HC2H3O2 + FeCl3 [Fe3(OH)2(CH3OO)6]+ + 4H2O →
↑
3Fe(OH)2CH3OO↓(Cokelat) +
3CH3COOH + H+
5. BO33- (Borat)
Larutan Warna nyala Reaksi
H3BO3 + 3 CH3OH → B(OCH3)3↑ +
H3BO3 atau Boraks
3H2O
+ H2SO4 pekat Nyala api hijau
Na2B4O7 + 6CaF2 + 7H2SO4 → 4BF3↑ +
+Metanol dibakar
6CaSO4 + 2Na+ + 2Cl-
6. NO3- (Nitrat)
Larutan Warna Reaksi
KNO3
2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ +
+ air
2NO↑ + 4SO42- + 4H2O
+ FeSO4 jenuh
Fe2+ + NO↑ → [Fe(NO)]2+
+ H2SO4 pekat
7. CO32- (Karbonat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi
Na2CO3 + Pb(NO3)2 →
+ Pb(NO3)2
PbCO3↓(Putih) + 2NaNO3
8. PO43- (Fosfat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi
HPO42- + 3Ag+ →
+ AgNO3
Ag3PO4↓(Kuning) + H+
HPO42- + Ba2+ →
+ BaCl2
BaHPO4↓(Putih)
HPO42- + Fe2+ →
+ FeCl3 FePO4↓(Putih kekuningan) +
H+
9. CrO42- (Kromat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi
K2Cr2O4 + 2AgNO3 →
+ AgNO3 Ag2CrO4↓ (Merah bata) +
2KNO3
+ HNO3
CrO42- + 2H+ + 2H2O2 → CrO5
+ H2O2
(lar. Biru) + 3H2O
+ amil alkohol
10. SO42- (Sulfat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan larutan yang mengandung anion yang
ingin di ketahui, dengan menggunakan pereaksi tertentu dapat
mengidentifikasikan anion tersebut terdapat di larutan itu. Pada identifikasi
anion klorida dan bromida saat ditambahkan Pb(CH3COO)2 menghasilkan
warna endapan yang sama yaitu putih, namun endapan yang dihasilkan
berbeda. Sedangkan saat ditambahkan AgNO3, anion klorida akan
membentuk endapan putih dan anion bromida akan membentuk endapan
putih kekuningan. Berbeda dengan anion iodida yang direaksikan dengan
AgNO3 dan CuSO4 serta ditambahkan Na2S2O3. Saat ditambahkan AgNO3
akan menghasilkan endapan AgI yang berwarna kuning dan saat ditambahkan
CuSO4 akan menghasilkan endapan coklat yang terdiri dari CuI dan iod.
Setelah ditambahkan Na2S2O3, AgI akan larut dan endapan coklat yang terdiri
dari CuI dan iod saat ditambahkan Na2S2O3 membuat iod menjadi hilang,
sehingga warna endapan CuI menjadi putih.
Pada anion asetat saat ditambahkan etanol dan asam sulfat pekat akan
terbentuk etil asetat yang aromanya segar dan seperti buah. Saat ditambahkan
FeCl3 akan menghasilkan warna merah tua yang dihasilkan dari ion kompleks
Fe, dengan mendidihkan larutan, ion komples akan terurai dan menghasilkan
endapan besi (III) basa yang berwarna merah kecoklatan.
Untuk menguji anion borat dapat dilakukan dengan uji nyala. Bisa
menggunakan anion boratnya langsung atau menggunakan garamnya. Pada
percobaan kali ini digunakan asam borat sebagai sampel dan ditambahkan
asam sulfat kuat, reaksi ini akan menghasilkan ion Br- yang Ketika dibakar
dapat menghasilkan api yang berwarna hijau. Sedangkan nitrat digunakan uji
yang akan menghasilkan cincin coklat. Cincin coklat disebabkan karena
terbentuk [Fe(NO)2+]. Tetapi setelah campuran dikocokdan dipanaskan,
warna coklat akan hilang. Nitrogen (II) oksida dilepaskan dan akan tersisa ion
besi (III) yang berwarna kuning.
Anion karbonat saat ditambahkan asam kuat akan menghasilkan gas CO2
yang dapat dilihat (muncul gelembung udara). Sedangkan saat ditambahkan
Pb(NO3)2 menghasilkan endapan berwarna putih. Sedangkan pada penetapan
fosfat, semua pereaksi yang ditambahkan menghasilkan endapan. Saat
ditambahkan larutan peraak nitrat akan menghasilkan Ag3PO4 yang larut
dalam larutan ammonia encer dan asam nitrat encer. Sedangkan saat
ditambahkan larutan barium klorida akan menghasilkan endapan amorf putih
yaitu barium fosfat sekunder. Dan saat ditambahkan besi (III) klorida akan
menghasilkan endapan putih kekuningan FePO4 yang larut dalam asam-asam
mineral encer, tetapi tidak larut dalam asam asetat encer.
Anion kromat saat direaksikan dengan BaCl2 akan mengahsilkan
endapan kuning muda barium kromat yang tak larut dalam air dan dalam asam
asetat tetapi larut dalam asam mineral encer. Saat direaksikan dengan AgNO3
akan terbentuk endapan merah kecoklatan perak kromat. Endapan larut dalam
nitrat encer dan dalam larutan ammonia, tetapi tak larut dalam asam asetat.
Jika larutan asam suatu kromat ditambahkan hydrogen peroksida, akan
memperoleh laeutan kromium pentoksida yang berwarna biru tua. Larutan
biru ini sangat tidak stabil dan segera terurai menghasilkan oksigen dan
larutan garam kromium (III) yang berwarna hijau. Senyawa biru ini larut
dalam amil alcohol sehingga digunakan agar larutan tersebut stabil.
Yang terakhir adalah anion sulfat, dilakukan percobaan dengan
menggunakan Na2SO4 yang direaksikan dengan BaCl2 dan CaCl2 sehingga
dihasilkan endapan putih. Saat dilakukan percobaan dengan MgSO4 encer dan
ditambahkan CaCl2 tidak terjadi pengendapan karena konsetrasi yang kurang
pekat menghasilkan larutan belum berada pada kondisi jenuh. Sedangkan saat
dilakukan percobaan dengan MgSO4 pekat terbentuk endapan putih.
IX. Kesimpulan
• Klorida
+ AgNO3 → AgCl↓ (Putih)
+ Pb(CH3COO)2 → PbCl2↓ (Putih)
• Bromida
+ Pb(CH3COO)2 → PbBr2↓(Putih
+ HNO3 pekat → HBr↑
↑
+ AgNO3 → AgBr↓ (Putih kekuningan)
• Iodida
+ AgNO3 → AgI↓(Putih)
+ AgNO3 + Na2S2O3 → [Ag(S2O3)2]3-
+ CuSO4 → CuI↓ + I2 (Coklat)
+ CuSO4 + Na2S2O3 → CuI↓ (Putih)
• Asetat
+ KHSO4 → NaHSO4
+ etanol + H2SO4 (p) → CH3COO.C2H5↑
+ FeCl3 → 3Fe(OH)2CH3OO↓(Cokelat)
• Borat
+ H2SO4 + methanol → Br2 (nyala api hijau)
• Nitrat
+ FeSO4 jenuh + H2SO4 (p) → [Fe(NO)]2+
• Karbonat
+ HCl (p) → CO2↑
+ H2SO4 (p) → CO2↑
+ Pb(NO3)2 → PbCO3↓(Putih)
• Fosfat
+ AgNO3 → Ag3PO4↓(Kuning)
+ BaCl2 → BaHPO4↓(Putih)
+ FeCl3 → FePO4↓(Putih kekuningan)
• Kromat
+ AgNO3 → Ag2CrO4↓ (Merah bata)
+ BaCl2 → BaCrO4↓ (Kuning)
+ HNO3 + H2O2 + amil alkohol → CrO5 (lar. Biru)
• Sulfat
+ BaCl2 → BaSO4↓ (Putih)
+ CaCl2 → CaSO4↓ (Putih)
X. Daftar Pustaka
Sauri, Sofyan dan Farid Hardiana. 2018. Analisis Jenis. Bogor : SMK – SMAK
Bogor.
Setiono, L., Dr. A. Hadyana Pudjaatmaja. 1985. VOGEL Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian II .
Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Theresia Andrian
2020210002
LAMPIRAN