Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

IDENTIFIKASI ANION

Dosen Pengampu
Dr. Apt. Yunahara Farida, M.Si
Apt. Anarisa Budiati, M. Farm

Disusun Oleh :
Theresia Andrian
2020210002
Kelas B
28 Desember 2020

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2020
I. Judul Percobaan
Identifikasi Anion

II. Tujuan Percobaan


Mengenalkan berbagai macam anion dan mempelajari cara identifikasi anion
tersebut.

III. Prinsip Percobaan


Anion di dalam sampel dapat diidentifikasi dengan melakukan uji
menggunakan pereaksi-pereaksi yang spesifik. Setiap anion akan memberikan
hasil yang berbeda sesuai dengan reaksi kationnya, sehingga dapat diketahui
jenis anion yang terdapat dalam sampel.

IV. Teori Singkat


Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat
tertentu yang ada dalam sampel (A.L. Underwood : 1993).
Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2,3 atau 4
atom oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret.
Namun demikian, mungkin hanya terdiri daei 2 atom oksigen dan
menghasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang
terbentuk dari CrO4 yang diasamkan (Ismail Besari : 1982).
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti metode
yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini,
belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang
memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan-
golongan utama dan pemisahan berikutnya yang tanpa dapat diragu-ragukan
lagi dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan yang berdiri
sendiri. Namun harus kita sebutkan disini, bahwa kita memang bisa
memisahkan anion-anion kedalam golongan utama, bergantung pada kelarutan
garam perak, garam kalsium atau barium dan garam zink. Namun ini hanya
boleh dianggap berguna untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan
prosedur yang lebih lebih sederhana. Skema identifikasi anion bukanlah skema
yang kaku, satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan (Svehla G,
1985).
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion
relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada
dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat :
SO42-, SO32-, PO42-, Cr2O42-, BO33-, AsO43-, AsO33-. Anion-anion ini
mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida:
Cl-, Br-, I-, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-, NO2-, C2H3O2-
Semua garam dari golongan ini larut
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
Analisis anion tidak memiliki metode sistematis seperti kation. Uji Analisis
anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas
dan kelarutannya.

V. Alat dan Bahan


• Alat
1. Rak Tabung 6. Mortar
2. Tabung Reaksi 7. Cawan penguap
3. Pipet Tetes 8. Teklu
4. Pengaduk 9. Penjepit kayu
5. Label
• Bahan
1. NH4Cl 15. H3BO3
2. AgNO3 16. KNO3
3. Pb(CH3COO)2 17. Aquadest
4. KBr 18. Na2CO3
5. HNO3 19. HCl
6. KI 20. Pb(NO3)2
7. Na2S2O3 21. Na2HPO4
8. CuSO4 22. BaCl2
9. NaC2H3O2 23. K2CrO4
10. KHSO4 24. H2O2
11. HC2H3O2 25. Amil Alkohol
12. Etanol 26. Na2SO4
13. H2SO4 pekat 27. CaCl2
14. FeCl3

VI. Cara Kerja


• Cl- (Klorida)
1. Disiapkan 1 mL NH4Cl pada 3 tabung rekasi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk endapan putih.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes HgNO3 terbentuk endapan putih.
4. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes Pb(CH3COO)2 terbentuk endapan
putih jarum.

• Br- (Bromida)
1. Disiapkan 1 mL KBr pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes Pb(CH3COO)2 terbentuk endapan
putih kristal.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk endapan putih
kekuningan.
4. Tabung 3 dimasukkan 0.1 g KBr padat.
5. Ditambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat.
6. Dipanaskan, akan terpentuk gas Br2 berwarna cokelat.

• I- (Iodida)
1. Disiapkan 1 mL KI pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2 tetes AgNO3 terbentuk endapan kuning.
3. Ditambahkan Na2S2O3 endapan larut.
4. Tabung 2 ditambahkan CuSO4 terbentuk endapan merah cokelat.
5. Ditambahkan Na2S2O3 terbentuk endapan putih.

• H3C2O2- (Asetat)
1. Garam asetat ditambahkan KHSO4 digerus akan tercium bau cuka.
2. Disiapkan 1 ml larutan HC2H3O2 ke dalam 2 tabung reaksi.
3. Tabung 1 ditambahkan 1 ml etanol
4. Ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat, lalu dipanaskan.
5. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 terbentuk larutan merah tua.
6. Dipanaskan akan terbentuk endapan coklat.

• BO33- (Borat)
1. Zat (asam borat atau boraks) ditambahkan 2 tetes H2SO4.
2. Ditambahkan 5 ml methanol/etanol.
3. Dibakar → Nyala hijau.

• NO3- (Nitrat)
1. Disiapkan 1 ml KNO3.
2. Ditambahkan air dan FeSO4 jenuh.
3. Ditambahkan H2SO4 pekat, akan terbentuk cincin cokelat.

• CO32- (Karbonat)
1. Disiapkan 1 ml Na2CO3 pada 3 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes HCl encer, terbentuk gas CO2.
3. Tabung 2 ditambahkan H2SO4 pekat, timbul gas. Jika batang pengaduk
dibasahi dengan Ba(OH)2 dan didekatkan ke gas, akan terbentuk
endapan putih.
4. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes Pb(NO3)2 terbentuk endapan putih.

• PO43- (Fosfat)
1. Disiapkan 1 mL Na2HPO4 pada 3 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk endapan kuning.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan putih.
4. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes FeCl3 terbentuk endapan putih
kekuningan.

• CrO4- (Kromat)
1. Disiapkan 1 mL K2CrO4 pada 4 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 encer, terbentuk endapan jingga
(Cr2O7).
3. Ditambahkan NaOH terbentuk endapan kuning (CrO4-).
4. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan kuning.
5. Tabung 3 ditambahkan 2-3 tetes AgNO3 terbentuk enapan merah
kecoklatan.
6. Tabung 4 ditambahkan beberapa tetes HNO3 dan 2-3 tetes H2O2 + amil
alkohol, terbentuk lapisan biru pada amil alkohol.

• SO42- (Sulfat)
1. Disiapkan 1 mL Na2SO4 pada 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes BaCl2 terbentuk endapan putih.
3. Tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes CaCl2 terbentuk endapan putih.
VII. Hasil Pengamatan
1. Cl- (Klorida)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi

NH4Cl NH4Cl ↔ NH4+ + Cl-

NH4Cl + AgNO3 → AgCl↓


+ AgNO3
(Putih) + NH4NO3

+ NH4Cl + Pb(CH3COO)2 →
Pb(CH3COO)2 PbCl2↓ (Putih)+ NH4C2H3O2

2. Br- (Bromida)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
dit+ pereaksi

Larutan KBr
KBr ↔ K+ + Br-
/ KBr padat

+ KBr + Pb(CH3COO)2 →
Pb(CH3COO)2 PbBr2↓(Putih) + NH4C2H3O2

+ HNO3 pekat KBr + HNO3 →


↑ HBr↑ +
Dipanaskan HSO4- + K+

KBr + AgNO3 → AgBr↓


+ AgNO3
(Putih kekuningan) + KNO3
3. I- (Iodida)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
dit+ pereaksi

KI KI ↔ K+ + I-

KI + AgNO3 → AgI↓(Putih) +
+ AgNO3
KNO3

+ AgNO3 AgI↓ + 2S2O32- →


+ Na2S2O3 [Ag(S2O3)2]3- + I-

4I- + 2Cu2+ → 2CuI↓ (Coklat)


+ CuSO4
+ I2

+ CuSO4
I2↓ + 2S2O32- → 2I- + S4O62-
+ Na2S2O3

4. H3C2O2- (Asetat)
Larutan Warna / Bau Reaksi
NaC2H3O2 NaC2H3O2
Putih/asetat
+ KHSO4 digerus + KHSO4 → NaHSO4 + KC2H3O2
HC2H3O2 + etanol + HC2H3O2+ H2SO4 → CH3COOH + Na+ +
H2SO4 (p) HSO4-
Panaskan, encerkan HC2H3O2 + C2H5OH → CH3COO.C2H5↑
air + H2O
6 CH3COO- + 3Fe+ + 2H2O →
[Fe3(OH)2(CH3OO)6]+ + 2H+
HC2H3O2 + FeCl3 [Fe3(OH)2(CH3OO)6]+ + 4H2O →

3Fe(OH)2CH3OO↓(Cokelat) +
3CH3COOH + H+
5. BO33- (Borat)
Larutan Warna nyala Reaksi
H3BO3 + 3 CH3OH → B(OCH3)3↑ +
H3BO3 atau Boraks
3H2O
+ H2SO4 pekat Nyala api hijau
Na2B4O7 + 6CaF2 + 7H2SO4 → 4BF3↑ +
+Metanol dibakar
6CaSO4 + 2Na+ + 2Cl-

6. NO3- (Nitrat)
Larutan Warna Reaksi
KNO3
2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3+ +
+ air
2NO↑ + 4SO42- + 4H2O
+ FeSO4 jenuh
Fe2+ + NO↑ → [Fe(NO)]2+
+ H2SO4 pekat

7. CO32- (Karbonat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi

Na2CO3 Na2CO3 ↔ 2Na+ + CO32-

CO32- + 2H+→ CO2↑ +


+ HCl encer
2HCO3-

CO32- + 2H+→ CO2↑ +


+ H2SO4 pekat
2HCO3-

Na2CO3 + Pb(NO3)2 →
+ Pb(NO3)2
PbCO3↓(Putih) + 2NaNO3
8. PO43- (Fosfat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi

Na2HPO4 Na2HPO4 ↔ 2 Na+ + HPO42-

HPO42- + 3Ag+ →
+ AgNO3
Ag3PO4↓(Kuning) + H+

HPO42- + Ba2+ →
+ BaCl2
BaHPO4↓(Putih)

HPO42- + Fe2+ →
+ FeCl3 FePO4↓(Putih kekuningan) +
H+

9. CrO42- (Kromat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi

K2Cr2O4 K2Cr2O4 ↔ 2K+ + Cr2O42-

K2Cr2O4 + 2AgNO3 →
+ AgNO3 Ag2CrO4↓ (Merah bata) +
2KNO3

K2Cr2O4+ BaCl2 → BaCrO4↓


+ BaCl2
(Kuning) + 2 KCl

+ HNO3
CrO42- + 2H+ + 2H2O2 → CrO5
+ H2O2
(lar. Biru) + 3H2O
+ amil alkohol
10. SO42- (Sulfat)
Warna setelah
Larutan Warna Awal Reaksi
di+ pereaksi

Na2SO4 Na2SO4 ↔ 2Na+ + SO42-

Na2SO4 + BaCl2 → BaSO4↓


+ BaCl2
(Putih) + 2 NaCl

Na2SO4 + CaCl2 → CaSO4↓


+ CaCl2
(Putih) + 2 NaCl

VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan larutan yang mengandung anion yang
ingin di ketahui, dengan menggunakan pereaksi tertentu dapat
mengidentifikasikan anion tersebut terdapat di larutan itu. Pada identifikasi
anion klorida dan bromida saat ditambahkan Pb(CH3COO)2 menghasilkan
warna endapan yang sama yaitu putih, namun endapan yang dihasilkan
berbeda. Sedangkan saat ditambahkan AgNO3, anion klorida akan
membentuk endapan putih dan anion bromida akan membentuk endapan
putih kekuningan. Berbeda dengan anion iodida yang direaksikan dengan
AgNO3 dan CuSO4 serta ditambahkan Na2S2O3. Saat ditambahkan AgNO3
akan menghasilkan endapan AgI yang berwarna kuning dan saat ditambahkan
CuSO4 akan menghasilkan endapan coklat yang terdiri dari CuI dan iod.
Setelah ditambahkan Na2S2O3, AgI akan larut dan endapan coklat yang terdiri
dari CuI dan iod saat ditambahkan Na2S2O3 membuat iod menjadi hilang,
sehingga warna endapan CuI menjadi putih.
Pada anion asetat saat ditambahkan etanol dan asam sulfat pekat akan
terbentuk etil asetat yang aromanya segar dan seperti buah. Saat ditambahkan
FeCl3 akan menghasilkan warna merah tua yang dihasilkan dari ion kompleks
Fe, dengan mendidihkan larutan, ion komples akan terurai dan menghasilkan
endapan besi (III) basa yang berwarna merah kecoklatan.
Untuk menguji anion borat dapat dilakukan dengan uji nyala. Bisa
menggunakan anion boratnya langsung atau menggunakan garamnya. Pada
percobaan kali ini digunakan asam borat sebagai sampel dan ditambahkan
asam sulfat kuat, reaksi ini akan menghasilkan ion Br- yang Ketika dibakar
dapat menghasilkan api yang berwarna hijau. Sedangkan nitrat digunakan uji
yang akan menghasilkan cincin coklat. Cincin coklat disebabkan karena
terbentuk [Fe(NO)2+]. Tetapi setelah campuran dikocokdan dipanaskan,
warna coklat akan hilang. Nitrogen (II) oksida dilepaskan dan akan tersisa ion
besi (III) yang berwarna kuning.
Anion karbonat saat ditambahkan asam kuat akan menghasilkan gas CO2
yang dapat dilihat (muncul gelembung udara). Sedangkan saat ditambahkan
Pb(NO3)2 menghasilkan endapan berwarna putih. Sedangkan pada penetapan
fosfat, semua pereaksi yang ditambahkan menghasilkan endapan. Saat
ditambahkan larutan peraak nitrat akan menghasilkan Ag3PO4 yang larut
dalam larutan ammonia encer dan asam nitrat encer. Sedangkan saat
ditambahkan larutan barium klorida akan menghasilkan endapan amorf putih
yaitu barium fosfat sekunder. Dan saat ditambahkan besi (III) klorida akan
menghasilkan endapan putih kekuningan FePO4 yang larut dalam asam-asam
mineral encer, tetapi tidak larut dalam asam asetat encer.
Anion kromat saat direaksikan dengan BaCl2 akan mengahsilkan
endapan kuning muda barium kromat yang tak larut dalam air dan dalam asam
asetat tetapi larut dalam asam mineral encer. Saat direaksikan dengan AgNO3
akan terbentuk endapan merah kecoklatan perak kromat. Endapan larut dalam
nitrat encer dan dalam larutan ammonia, tetapi tak larut dalam asam asetat.
Jika larutan asam suatu kromat ditambahkan hydrogen peroksida, akan
memperoleh laeutan kromium pentoksida yang berwarna biru tua. Larutan
biru ini sangat tidak stabil dan segera terurai menghasilkan oksigen dan
larutan garam kromium (III) yang berwarna hijau. Senyawa biru ini larut
dalam amil alcohol sehingga digunakan agar larutan tersebut stabil.
Yang terakhir adalah anion sulfat, dilakukan percobaan dengan
menggunakan Na2SO4 yang direaksikan dengan BaCl2 dan CaCl2 sehingga
dihasilkan endapan putih. Saat dilakukan percobaan dengan MgSO4 encer dan
ditambahkan CaCl2 tidak terjadi pengendapan karena konsetrasi yang kurang
pekat menghasilkan larutan belum berada pada kondisi jenuh. Sedangkan saat
dilakukan percobaan dengan MgSO4 pekat terbentuk endapan putih.

IX. Kesimpulan
• Klorida
+ AgNO3 → AgCl↓ (Putih)
+ Pb(CH3COO)2 → PbCl2↓ (Putih)
• Bromida
+ Pb(CH3COO)2 → PbBr2↓(Putih
+ HNO3 pekat → HBr↑

+ AgNO3 → AgBr↓ (Putih kekuningan)
• Iodida
+ AgNO3 → AgI↓(Putih)
+ AgNO3 + Na2S2O3 → [Ag(S2O3)2]3-
+ CuSO4 → CuI↓ + I2 (Coklat)
+ CuSO4 + Na2S2O3 → CuI↓ (Putih)
• Asetat
+ KHSO4 → NaHSO4
+ etanol + H2SO4 (p) → CH3COO.C2H5↑
+ FeCl3 → 3Fe(OH)2CH3OO↓(Cokelat)
• Borat
+ H2SO4 + methanol → Br2 (nyala api hijau)
• Nitrat
+ FeSO4 jenuh + H2SO4 (p) → [Fe(NO)]2+
• Karbonat
+ HCl (p) → CO2↑
+ H2SO4 (p) → CO2↑
+ Pb(NO3)2 → PbCO3↓(Putih)
• Fosfat
+ AgNO3 → Ag3PO4↓(Kuning)
+ BaCl2 → BaHPO4↓(Putih)
+ FeCl3 → FePO4↓(Putih kekuningan)
• Kromat
+ AgNO3 → Ag2CrO4↓ (Merah bata)
+ BaCl2 → BaCrO4↓ (Kuning)
+ HNO3 + H2O2 + amil alkohol → CrO5 (lar. Biru)
• Sulfat
+ BaCl2 → BaSO4↓ (Putih)
+ CaCl2 → CaSO4↓ (Putih)

X. Daftar Pustaka

L. Underwood, A., 1993. Analisis Kimia Kualitatif Edisi IV. Jakarta:


Erlangga.
Besari, Ismail, dkk. 1982. Kimia Organikuntuk Universitas Edisi I. Bandung:
Armico.

Sauri, Sofyan dan Farid Hardiana. 2018. Analisis Jenis. Bogor : SMK – SMAK
Bogor.

Setiono, L., Dr. A. Hadyana Pudjaatmaja. 1985. VOGEL Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian II .
Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

Tim Dosen. 2017. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jakarta: Universitas


Pancasila

Depok, 28 Desember 2020

Theresia Andrian
2020210002
LAMPIRAN

Lampiran 1. Identifikasi Anion Asetat dengan FeCl3

Lampiran 2. Identifikasi Anion Bromida

Lampiran 3. Identifikasi Anion Posfat


Lampiran 4. Identifikasi Anion Iodida

Lampiran 5. Identifikasi Anion Karbonat dengan H2SO4 pekat

Lampiran 6. Identifikasi Anion Klorida


Lampiran 7. Identifikasi Anion Kromat dengan H2O2

Lampiran 8. Identifikasi Anion Kromat

Lampiran 9. Identifikasi Anion Nitrat


Lampiran 10. Identifikasi Anion Sulfat

Lampiran 11. Uji Nyala Boraks

Lampiran 12. Kbr dengan HNO3

Anda mungkin juga menyukai