Anda di halaman 1dari 2

Pembinaan jamaah tidak terbatas hanya berupa pengajian, ada pula bentuk-bentuk dan

sistem lainnya yang dapat digunakan, antara lain melalui kekeluargaan dan pelatihan
peningkatan keterampilan. Salah satu kekurangan umat Islam adalah kurang terorganisir jamaah
masjidnya. Keadaan ini menyebabkan jamaah kurang dapat memperoleh layanan yang
semestinya dan sebaliknya dukungan mereka pun menjadi kurang optimal. Setelah Administrasi
jamaah tertata dengan baik, maka dilanjutkan upaya-upaya pembinaan adalah sebagai berikut:
a. Salat berjamaah.
b. Pengajian rutin dan pengajian akbar.
c. Majelis ta’lim.
d. Pengajian remaja.
e. Tadarus dan bimbingan Al-Qur’an.
f. Lembar informasi.
g. Ceramah, dialog dan seminar.
h. Kunjungan (ziarah).
Banyak kaum muslimin merasa dirinya tidak menjadi jamaah atau anggota dari suatu kaum
tertentu, sehingga mereka tidak komitmen pada pengembangan umat. Pembinaan jamaah masjid
sangat perlu dilakukan dalam rangka ukhuwah Islamiyah. Seringkali ditemui jamaah yang
bercerai-berai, khususnya dalam menyelesaikan masalah masjid. Untuk pembinaan masjid,
pengurus masjid harus bersikap ramah dan senang melakukan silaturahim di antara para jamaah,
seperti yang dilakukan dalam peringatan hari besar Islam.
Pembinaan umat bisa dilakukan melalui ibu-ibu dan remaja. Pembinaan pada kaum pria
memang sedikit sulit dibandingkan dengan kaum wanita. Misalnya untuk ibu-ibu dengan mudah
dilakukan melalui arisan atau perkumpulan pengajian, sedangkan pria dengan segala
kesibukannya seringkali sulit dilakukam. Pembinaan pada remaja masjid bisa dijadikan alternatif
bagi pembinaan jamaah. Jamaah remaja perlu motivasi dari para orang tua, maupun dari
pengurus remaja masjid. Dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti kelompok diskusi,
kelompok olahraga, music dan lain-lain, maka para remaja tidak segan untuk berkumpul di
masjid.
Selain itu, hal-hal yang terkait dengan ekonomi dibina dengan pembentukan koperasi
masjid, Baitul Mal dll. Perlunya ditingkatkan gemar baca al-Qur’an dan asSunnah serta ilmu
pengetahuan dengan memanfaatkan perpustakaan masjid. Kesehatan jamaah dibina melalui
poliklinik masjid. Dalam rangka membantu jamaah yang sedang mengalami kesulitan, baik
rohani maupun jasmani, dan pengurus masjid.1
Para fungsionaris masjid memiliki tugas yang amat besar untuk menjadiakan masjid
sebagai tempat pembinaan umat sesuai dengan tuntunan syari’at islam. Untuk membantu
melancarkan tugas yang muliah ini ada beberapa saran penting yang perlu diperhatikan, di
antaranya adalah:2
1. Menyampaikan pengarahan atau mauizhah
Imam hendaknya memiliki waktu yang pas bagi jamaahnya seperti setelah selesai shalat,
atau dalam perkumpulan rutin mingguan, momen kekeluargaan dan kemasyarakatan. Dalam
menyampaika mauizhah ini perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Hendaknya materi dipersiapkan terlebih dahulu dan disusun secara logis
b. Memilih materi yang sekiranya mudahnyang dibutuhkan umat
c. Memilih kalimat yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan
memperhatiakan kondisi kejiwaan mereka.
d. Hendaknya ringkas dan memiliki sasaran yang tepat
e. Membuat tenggan waktu dan jangan berlebihan dalam menyampaikan nasehat.
1
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/16458/1/mufidahul%20fitri-100111.pdf, (diakses pada tanggal 17 Maret
2023, jam 15.13).
2
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/23253-Full_Text.pdf, (diakses pada tanggal 17 Maret 2023, jam 15.46).
2. Mengadakan kajian-kajian
Jika kajian-kajian di masjid di lakukan untuk memberiakan penjelasan bagi para
jamaah dan masyarakat bagi kalangan mudah, sebaiknya bagi pengurus masjid membuat
khalaqa khusus untuk membahas salah satu bidang materi apakah itu aqidah, tafsir, fiqih,
sirah, atau akhlaq.
3. Pengajian Umum dan seminar
a. Sangat dianjurkan bagi para pengurus masjid dan imam untuk melaksanakan pengajian
umum atau seminar dengan mengundang ulama atau tokoh-tokoh agama atau
cendekiawan muslim
b. Menggalang kerjasama dengan kantor-kantor atau lembah dakwah sekitar untuk
menyelenggarakan pengajian ataupun seminar
c. Sebaiknya para pengurus dan iman masjid proaktif dalam menyelenggarakan kegiatan
dan jangan sekedar menunggu tawaran atau ajakan dari pihak luar.
4. Kelompok hafalan Alquran
Kegiatan ini merupakan sarana taqarub kepada Allah SWT, yang sangat utama, maka
selayaknya pengurus atau imam masjid mengadakan halaqah tahfidhil quran serta
menentukan klasifikasinya, yaitu:
a. Kelompok khusus untuk anak-anak
b. Kelompok untuk usia dewasa
c. Kelompok khusus untuk wanita

Anda mungkin juga menyukai