Ceramah Singkat Tentang Dunia Dan Akhirat
Ceramah Singkat Tentang Dunia Dan Akhirat
Ceramah Singkat Tentang Dunia Dan Akhirat
ول
ِ سُ ساَل ُم َع َلى َر َّ َوال،ُِي َل ْواَل َأنْ هَدَ ا َنا هللا
َّ صاَل ةُ َوال َ ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ ا َّلذِي َهدَا َنا لِ َه َذا َو َما ُك َّنا لِ َت ْه َتد
َ َو َع َلى آلِ ِه َو،ِ هَّللا:
َأ َّما َب ْع ُد. َص ْح ِب ِه َأ ْج َمعِين
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (Surga) ini; dan kami sekali-kali
tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi petunjuk kepada kami.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para Sahabat beliau.
Amma ba'du."
Islam memberikan penjelasan bahwa kehidupan di dunia ini persinggahan sementara untuk
melanjutkan ke negeri akhirat.
Maka oleh sebab itu persiapkan diri kita dengan bekal yang sebanyak mungkin untuk perjalan
menuju akhirat sebelum hari penyesalan tiba.
Ayat ini memberikan petunjuk bahwa di dalam hidup di dunia perlu keseimbangan hidup,
antara dunia dan akhirat.
Maknanya adalah mumpung masih ada kesempatan sebelum terlambat untuk memperbanyak
amal dan bekal persiapan menuju kehidupan setelah dunia.
Bekal akhirat perlu dipersiapkan serta penting juga memikirkan nasib di dunia, karena kita
masih hidup di dunia. Ini lah yang dimaksud dengan keseimbangan hidup dunia dan akhirat.
Bekerjalah untuk duniamu dan beramalah untuk akhiratmu. Jika kita bekerja dan beramal
maka kita akan menuai hasil di akhirat dengan panen raya berupa surga, kebalikannya jika
kita menanam kejahatan maka kita akan mendapatkan hasil kejahatannya berupa neraka.
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda tentang dunia ini
sementara :
« ُكنْ فِي ال ُّد ْن َيا:َ َف َقال8،هللا ﷺ ِب َم ْن ِك َب َّي ُ َأ َخ َذ َر:َ َقال،َع ِن ا ْب ِن ُع َم َر َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َما
ِ ُ سول
َ ب َأ ْو َع ِاب ُر
ل8ٍ س ِب ْي ٌ » َكَأ َّن َك َغ ِر ْي
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau
seorang musafir.”
Dari penjelasan kedua hadis diatas dapat dipahami bahwa dunia ini sementara, dan
persinggahan diibaratkan orang asing yang sedang melakukan perjalanan (musafir) dan
setelah lelah dan keringatnya hilang akan melanjutkan kembali perjalanannya menuju akhir
dari kehidupan yakni negeri akhirat.
Isyarat-isyarat yang sangat bermakna, jika datang waktu pagi jangan menunggu waktu sore,
kebalikannya, jika datang waktu sore jangan menunggu waktu pagi, maknanya adalah
manfaatkan waktu yang sementara ini jangan sampai datang pada waktunya karena kalau
sudah datang waktunya, kita tidak bisa berbuat lagi.
Akhirnya marilah kita selalu senantiasa memanfaatkan waktu yang ada untuk ibadah agar
ketika kita meninggalkan dunia ini membawa bekal yang banyak menghadap Allah SWT,
dan ditempatkan di surga-Nya yang penuh kenikmatan.