5.1.2.2 KA Orientasi
5.1.2.2 KA Orientasi
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MARGADANA
Jalan dr. Cipto Mangunkusumo No 72 Margadana Tegal 52141
Telp: ( 0283 ) 358604 Email: Pmg.dinkeskotategal@yahoo.com
.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN ORIENTASI UNTUK PENANGGUNGJAWAB MAUPUN PELAKSANA
YANG BARU DITUGASKAN
I. PENDAHULUAN
Orang yang memulai suatu pekerjaan baru membutuhkan perkenalan terhadap
pekerjaan dan organisasi dimana dia akan menjalankan pekerjaannya. Perkenalan
inilah yang kita sebut orientasi. Orientasi dirancang untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan kepada karyawan baru mengenai tempat, aturan serta larangan
yang ada ditempat kerja serta tentang tugas pokok fungsi yang akan menjadi
tanggungjawab karyawan tersebut sehingga dapat cepat beradaptasi dan dapat
menjalankan tugas pokok fungsinya dengan baik.
1
tanggungjawab, cara penilaian kerja, tata kerja yang berlaku di
Puskesmas yang diperlu diketahui oleh seorang penanggungjawab dan
pelaksana upaya baru. Oleh sebab itu, kegiatan orientasi sangat
diperlukan bila ada penanggungjawab maupun pelaksana upaya baru di
Puskesmas guna peningkatan mutu pelayanan di puskesmas.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan penanggung jawab maupun pelaksana
yang baru ditugaskan
B. TUJUAN KHUSUS
Tujuan dari kegiatan orientasi penanggungjawab dan pelaksana yang
baru adalah:
1. Menyiapkan mental penanggungjawab dan pelaksana yang baru
dalam menghadapi peralihan suasana dari lingkungan tempat kerja
lama/dunia pendidikan ke lingkungan kerja yang baru.
2. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok
dan lingkungan baru.
3. Mengenalkan karyawan baru atau petugas baru tentang profil
puskemas.
4. Mengenalkan karyawan baru tentang hak dan kewajibanya sebagai
karyawan puskesmas.
5. Mengenalkan karyawan baru tentang tata tertib yang berlaku di
puskesmas
6. Memahami dan mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
baru dengan baik.
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Penanggungjawab dan pelaksana yang baru menerima SK dari
Kepala Puskesmas,
2. Penanggung jawab dan pelaksana upaya baru menyerahkan SK
kepada Kasubag Admen,
2
3. Bagian administrasi dan manajemen menentukan materi
orientasi yaitu mengenai visi, misi, tujuan Puskesmas, tugas
pokok dan fungsi, hubungan tata kerja dan tanggungjawab, cara
penilaian kerja, tata kerja yang berlaku di Puskesmas Margadana
4. Pihak administrasi dan manajemen menentukan lamanya
orientasi yaitu minimal 1 bulan
5. Pihak administrasi dan manajemen menentukan metode orientasi
yaitu dengan metode ceramah, praktik langsung pada upaya
kerja yang sesuai dengan jabatan penanggungjawab dan
pelaksana upaya baru ( on the job training ) dan pengenalan
wilayah
6. Penanggungjawab upaya dan pelaksana yang baru melaksanakan
orientasi selama waktu yang ditentukan
7. Penanggungjawab upaya yang baru dan pelaksana upaya lama
memberikan pendampingan kepada penanggungjawab upaya
dan pelaksana upaya baru selama masa orientasi
8. Pihak administrasi dan manajemen dengan pertimbangan
penanggungjawab upaya dan pelaksana upaya lama menentukan
apakah penanggungjawab upaya dan pelaksana upaya baru
sudah bisa lolos orientasi, jika belum masa orientasi bisa
diperpanjang sehingga penanggungjawab upaya dan pelaksana
upaya baru bisa berdiri sendiri
9. Penanggungjawab upaya dan pelaksana upaya baru melaporkan
hasil orientasi kepada pihak administrasi dan manajemen baik
secara lisan maupun tertulis pada akhir masa orientasi
10. Penanggungjawab upaya dan pelaksana upaya baru yang lolos
orientasi ditempatkan pada jabatan yang telah ditentukan
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan orientasi adalah penanggungjawab dan pelaksana yang
baru
3
VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan orientasi dievaluasi setiap kali melaksanakan kegiatan apakah
sesuai dengan jadwal dan prosedur yang ditetapkan dan hasilnya
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan orientasi penanggungjawab dan pelaksana
yang baru menjadi pedoman teknis di Puskesmas Margadana. Orientasi
penanggungjawab dan pelaksana yang baru dapat dilaksanakan dengan
baik apabila memperoleh dukungan dari berbagai pihak baik lintas upaya,
lintas sektor maupun dari Kepala Puskesmas. Oleh sebab itu perlu
adanya kerjasama yang baik dengan lintas upaya maupun lintas sektor.
Dr. W A H I D I N