Draft Skripsi
Draft Skripsi
Skripsi
Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat pendidikan Strata Satu (S-1)
sebagai Sarjana Sains pada Departemen Fisika
Disusun Oleh:
Juli, 2021
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
NIM : 24040115140120
ii
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada sang pemilik kekuasaan, Allah
SWT, yang telah memberikan petunjuk, kekuatan dan kemudahan dalam
penyusunan skripsi ini. shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“SINTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT UREA/
FMWCNTs DENGAN VARIASI KOMPOSISI”. Skripsi ini diajukan dalam
rangka sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Program Studi S-1 Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kesulitaan serta
hambatan yang melintang. Namun, berkat dorongan, bantuan, serta bimbingan
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membimbing, memberi bantuan, arahan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir
ini kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Agus Subagio, M.Si. selaku pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen, serta jajaran staff Departemen Fisika, Fakultas Sains
dan Matematika, Universitas Diponegoro yang telah mengajarkan kami
ilmu yang sangat bermanfaat dengan penuh ikhlas dan sabar.
4. Keluarga penulis, terkhusus Ayah dan Ibu yang telah memberikan
perhatian berupa doa, dukungan, cinta dan kasih sayang serta pengorbanan
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
5. Pembimbing dan rekan di Laboratorium Bionano Technology,
Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro.
6. Keluarga fisika, khususnya fisika angkatan 2015 yang telah memberikan
semangat dan arahan dalam menyusun skripsi.
v
7. Rekan Kelompok Studi Fisika Material yang telah mendukung dalam hal
berdiskusi terkait penyusunan skripsi.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan dorongan semangat kepada penulis.
Akhir kata penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan Skripsi ini. oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan guna menyempurnakan dalam pengembangan topik yang diangkat pada
skripsi yang telah penulis buat, sehingga ilmu pengetahuan akan terus berkembang
untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Semoga segala sesuatu yang terdapat
dalam Skripsi ini memberikan kebermanfaatan khususnya bagi penulis, umumnya
bagi pembaca. Mudah-mudahan segala usaha dalam penyusunan Skripsi ini
mendapat kemudahan dan ridha dari Allah SWT. Amin.
vi
DAFTAR ISI
vii
3.4 Metode Penelitian........................................................................................ 14
3.4.1 Sintesis Material Urea/FMWCNTs ...................................................... 14
3.4.2 Karakterisasi Urea/FMWCNTs ............................................................ 16
3.5 Diagram Penelitian ...................................................................................... 16
3.6 Variabel Penelitian ...................................................................................... 17
3.7 Analisa Hasil ............................................................................................... 17
BAB IV ................................................................................................................. 18
4.1 Struktur Material Urea/FMWCNTs ............................................................ 18
4.2 Gugus Fungsi material Urea/FMWCNTs ................................................... 19
4.3 Karakterisasi Urea/FMWCNTs menggunakan SEM-EDX ........................ 22
4.4 Pengaplikasian Urea/FMWCNTs pada Pertumbuhan Benih Sawi ............. 25
BAB V................................................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 28
5.2 Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 32
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A ........................................................................................................... 32
Lampiran B............................................................................................................ 33
Lampiran C............................................................................................................ 35
xi
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis material urea/
FMWCNTs menggunakan metode Plackat Burman Design, serta mengidentifikasi
pengaruh perbedaan perbandingan konsentrasi urea/FMWCNTs terhadap struktur,
morfologi, dan komposisi hasil sintesis.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi
mengenai struktur, morfologi, dan komposisi material urea ter-doping FMWCNTs
yang optimal dengan memvariasi konsentrasinya.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Nanomaterial
Nanomaterial adalah material yang berukuran antara 1-100 nanometer.
Material yang berskala nanometer memiliki sifat fisik yang berbeda dibandingkan
material yang berskala lebih besar, meliputi perbedaan sifat mekanik, termal, listrik,
magnektik, dan optik dari material tersebut. Perubahan sifat tersebut terjadi karena
perbandingan luas permukaan terhadap volumenya semakin besar sehingga
mengakibatkan nanomaterial lebih reaktif dikarenakan adanya efek kuantum ketika
partikel berada pada orde nanometer. Sifat-sifat tersebut muncul dalam berbagai
variasi tergantung dari morfologi, struktur, dan komposisi kimia, serta bergantung
pada proses sintesisnya (Michel dkk., 2009). Gambar 2.1 menunjukkan klasifikasi
nanomaterial berdasarkan dimensinya.
3
4
satu, dan dua dimensi. Masing-masing struktur memiliki sifat dan kegunaan
tersendiri, misal baterai, superkapasitor, katalis, dan sebagainya (Cao, 2004).
Gambar 2.3 Bentuk permukaan dan bagian dalam dari single walled carbon
nanotube (SWNCT) (Saether dkk., 2003)
SWCNT dibuat dengan cara menggulung lembaran grafit tunggal yang
memiliki diameter ukuran antara satu hingga dua nanometer. Panjang dari carbon
nanotubes dapat bervariasi bergantung pada proses dan metode preparasi yang
digunakan. Gambar 2.4 mengilustrasikan bentuk permukaan dan bagian dalam
DBWCNTs
6
Gambar 2.4 Bentuk permukaan dan bagian dalam dari double walled carbon
nanotube (DBWCNTs) (Pichler, 2007)
CNT jenis double walled ini terdiri dari dua carbon nanotubes konsentris di
mana tabung luar membungkus tabung bagian dalam. Gambar 2.5, diilustrasikan
bentuk permukaan dan bagian dalam dari MWCNTs.
Gambar 2.5 Bentuk permukaan dan bagian dalam dari multi walled carbon
nanotube (MWCNTs) (Dresselhaus dkk., 2003)
MWCNTs terdiri dari beberapa lapisan graphene yang digulung dengan
diameter mulai dari dua hingga lima puluh nm tergantung pada jumlah tabung
graphene. Jarak antar lapisan-lapisan tabung kira-kira 0,34 nm. Carbon nanotubes
dengan sifat fisika kimia khusus, memiliki kemampuan unik sebagai pengantar
molekular untuk dinding sel tanaman, memperbaiki kondisi tanah dan
meningkatkan metabolisme pertumbuhan tanaman(Liu dkk., 2009).
7
2.4 Urea/FMWCNTs
2.4.1 Fungsionalisasi FMWCNTs sebagai komposit
Fungsionalisasi dari MWCNTs digunakan untuk memunculkan gugus
fungsi COOH yang berfungsi sebagai ”tangan penyambung” dalam ikatan dengan
material lainnya. Selain itu, fungsionalisasi MWCNTs juga bertujuan untuk
menurunkan tingkat derajat toksisitas dari CNT sehingga dapat memutus rantai
racun kimia dalam bidang agrikultur (Sayes dkk., 2006). Skema fungsionalisasi
MWCNTs dapat dilihat pada gambar 2.6.
.
Gambar 2.7 Skema ikatan urea/FMWCNTs (Singh dkk., 2013)
bagian sampel yang berbeda dipindai satu demi satu. Berkas-berkas elektron yang
mengenai sampel dapat menunjukkan kualitas dan topografi material
13
14
e. Peralatan XRD
Model : SHIMADZU XRD-7000
f. Peralatan FTIR
Merek : Elmer
Tipe : Frontier
g. Peralatan SEM
Model : JEOL JSM-6510LA
Urea + FMWCNTs
Aquades 60 ml
Mulai
Karakterisasi
Selesai
18
19
Gambar 4.2 Grafik perbandingan hasil uji FTIR (a) FMWCNTs, (b) urea, dan (c)
urea/FMWCNTs 97:3
Pada spektra FTIR FMWCNTs (gambar 4.2 a) muncul puncak pada
bilangan gelombang 3345 cm-1 yang merupakan gugus fungsi O-H. Sementara itu
puncak pada bilangan gelombang 1623 cm-1 merupakan gugus fungsi C=C. Pada
bilangan gelombang 1155 cm-1 merupakan puncak dari gugus C-O. Pada spektra
FTIR urea (gambar 4.2 b) pada puncak bilangan gelombang 3346 cm-1
menunjukkan gugus fungsi N-H. Kemudian pada puncak bilangan gelombang 1690
cm-1 merupakan gugus fungsi C=O. Puncak pada bilangan gelombang 1466 cm -1
Gambar 4.3 Hasil FTIR perbandingan urea/FMWCNTs (a) 97:3, (b) 95:5 dan (c)
93:7
Dari Gambar 4.3 menunjukkan bahwa variasi perbandingan konsentrasi
urea dan FMWCNTs tidak terlihat perubahan gugus fungsi pada ketiga variabel,
namun terdapat perubahan persentase transmitansi dimana puncak dengan
transmitansi terbesar dimiliki oleh variabel urea/fMWCNTs 95:5.
(a) (b)
(c)
Gambar 4.4 Hasil SEM pada perbesaran 10.000 kali untuk urea/FMWCNTs (a)
97:3, (b) 95:5 dan (c) 93:7
Dari hasil SEM pada Gambar 4.4 masih terlihat adanya struktur tabung yang
merupakan FMWCNTs disertai adanya sedikit struktur granular yang merupakan
material urea. Pada sampel a hanya sedikit material FMWCNTs yang berikatan
dalam urea. Pada sampel b FMWCNTs terlihat banyak berikatan deengan granular
urea. Pada sampel c struktur FMWCNTs nampak berubah menjadi granular atau
menyatu dengan urea. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Yatim dkk (2018) seperti yamg ditunjukkan pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa
24
Gambar 4.5 Citra SEM material urea/ FMWCNTs dengan perbandingan 94:6
(Yatim dkk., 2018).
Dengan membandingkan morfologi urea/FMWCNTs pada gambar 4.4 dan
gambar 4.5 yang memiliki morfologi paling mirip adalah gambar 4.4 (b) atau
urea/FMWCNTs dengan komposisi 95:5 karena terlihat serat FMWCNTs melekat
pada granular urea.
Hasil sintesis material urea/ FMWCNTs dilakukan dengan menggunakan
EDX (Energy Dispersive X-Ray). FMWCNTs yang terdiri dari material karbon
murni dimana unsur C dominan dengan sedikit sekali kandungan O dan H.
Sementara urea tersusun atas unsur C, O, N dan H. Tabel 4.3 menunjukkan
komposisi dari material urea dan urea/FMWCNTs.
25
Tabel 4.2 Komposisi C, O, N dan H pada material urea dan variasi perbandingan
urea/FMWCNTs 97:3, 95:5, dan 93:7
Unsur (% massa)
Material
C N O
Urea 22,22 48,89 28,89
Urea/FMWCNTs 29,98 43,80 26,23
97:3
Urea/FMWCNTs 37,68 40,50 21,82
95:5
Urea/FMWCNTs 24,37 46,66 28,97
93:7
Gambar 4.6 Perendaman benih sawi di dalam air murni, campuran air dengan
urea, dan campuran air dengan urea/FMWCNTs (a) 97:3, (b) 95:5, dan (c) 97:3
Gambar 4.7 Pertumbuhan benih sawi selama 2 minggu setelah proses perendaman
di dalam air murni, campuran air dengan urea, dan campuran air dengan
urea/FMWCNTs (a) 97:3, (b) 95:5, dan (c) 97:3
Berdasarkan gambar 4.7 terlihat bahwa pertumbuhan benih sawi terlihat
optimal pada sampel (b) 95:5. Hal tersebut diakibatkan karena FMWCNTs berperan
dalam meningkatkan penyerapan unsur N yang terkandung dalam urea dan
mendispersi air karena gugus karboksilat yang terkandung di permukaan
27
Gambar 4.8 Tingkat Pertumbuhan benih sawi selama 2 minggu setelah proses
perendaman didalam air murni, campuran air dengan urea, dan campuran air
dengan urea/FMWCNTs (a) 97:3, (b) 95:5, dan (c) 97:3
Berdasarkan gambar 4.8 pertumbuhan tertinggi terdapat pada sampel (b)
campuran air dengan urea/FMWCNTs 95:5 karena FMWCNTs dapat memasuki
dinding benih sawi dan sistem perakaran benih sawi sehingga mempengaruhi
aktifitas biologis benih sawi dengan meningkatkan jumlah air dan unsur N urea
yang menembus di dalam benih pada proses perkecambahan. Pada sampel (c)
campuran air dengan urea/FMWCNTs 93:7 terjadi penurunan tingkat pertumbuhan
benih sawi karena konsentrasi FMWCNTs terlalu tinggi dapat menyebabkan efek
negatif seperti nanotoksisitas, menghambat transportasi nutrisi, dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil sintesis dan karakterisasi material urea/FMWCNTs dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Karakterisasi material dengan menggunakan XRD pada ketiga sampel
Urea/FMWCNTs dengan variasi perbandingan 97:3, 95:5, dan 93:7
didapatkan hasil dimana ketiga sampel memiliki bidang orientasi kristal
yang sama dengan urea karena konsentrasi FMWCNTs kecil sehingga tidak
mengubah fase kristal urea secara garis besar.
b. Karakterisasi material dengan menggunakan FTIR pada ketiga sampel
urea/FMWCNTs didapatkan hasil dimana gugus fungsi marterial
urea/FMWCNTs sedikit berbeda dengan gugus fungsi urea murni karena
akibat pendopingan FMWCNTs dimana terbentuk ikatan O-H dan C=C
pada ketiga sampel.
c. Karakterisasi material dengan menggunakan SEM-EDX pada ketiga sampel
urea/FMWCNTs didapatkan hasil citra morfologi material dimana
FMWCNTs terhubung dengan granular-granular urea dan komposisi ketiga
sampel urea/FMWCNTs sedikit berbeda dengan komposisi urea murni
dimana penambahan FMWCNTs pada urea mengakibatkan bertambahnya
fraksi massa C dan mengurangi fraksi massa N dan O.
d. Hasil EDX mendukung karakterisasi SEM yakni sintesis urea/FMWCNTs
dengan komposisi 95:5 paling baik dibandingkan komposisi lainnya.
e. Percobaan pada pertumbunhan benih sawi menunjukan pada komposisi
urea/FMWCNTs 95:5 paling baiik dibandingkan dengan komposisi lainnya.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengaplikasian sampel pada tanaman lain dan diteliti lebih
lanjut untuk mengetahui efektivitas ketiga sampel terhadap pertumbuhan tanaman
lain.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Kholoud, M.M., Abou, E., Reda, A.A., dan Abdulrahman, A.W. 2012.
“Carbon Nanotubes, Science and Technology Part (I) Structure, Synthesis and
Characterization.” Arabian J Chem, 5, 1.
Cao, G. 2004. Nanostructures & Nanomaterials: Synthesis, Properties &
Applications. London: Imperial College Press.
Dresselhaus, M. S. et al. 2003. “Nanowires and Nanotubes.” Materials Science and
Engineering C 23(1–2): 129–40.
Feng, Lili et al. 2014. “MnO2 Prepared by Hydrothermal Method and
Electrochemical Performance as Anode for Lithium-Ion Battery.” Nanoscale
Research Letters 9(1): 1–8.
Geim, A. K., and K. S. Novoselov. 2009. “The Rise of Graphene.” Nanoscience
and Technology: A Collection of Reviews from Nature Journals: 11–19.
Gusev, A.I. 2007. Nanomaterials, Nanostructures, and Nanotechnology. Moscow:
Fizmatlit.
Jiang, Yumei et al. 2014. “The Effect of Carbon Nanotubes on Rice Seed
Germination and Root Growth.” Lecture Notes in Electrical Engineering 250
LNEE(VOL. 2): 1207–12.
Kristianingrum, S. 2016. “Gambar 22. Model Ikatan Kimia.” Handout Spektroskopi
Infra Merah. 1(1): 1–15.
Ku, Kun Woo et al. 2014. “Effects of Various Factors on the Conversion Efficiency
of Urea Solution in a Urea Selective Catalytic Reduction System.” Energy and
Fuels 28(9): 5959–67.
Lingga, P. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Liu, Qiaoling et al. 2009. “Carbon Nanotubes as Molecular Transporters for Walled
Plant Cells.” Nano Letters 9(3): 1007–10.
Lundström, Andreas, Bengt Andersson, and Louise Olsson. 2009. “Urea
Thermolysis Studied under Flow Reactor Conditions Using DSC and FT-IR.”
Chemical Engineering Journal 150(2–3): 544–50.
Maene, L.M. 1995. Changing Perception of Fertilizer Worldwide, Fertilizer
Industry Round Table.
Mahalik, K., J. N. Sahu, Anand V. Patwardhan, and B. C. Meikap. 2010. “Kinetic
Studies on Hydrolysis of Urea in a Semi-Batch Reactor at Atmospheric
Pressure for Safe Use of Ammonia in a Power Plant for Flue Gas
29
30
Yin-fei, Q., Cai-hong, S., Cai-fei, Q., Xian-mao, C., L. Siliang, Z. Wei-dong, dan
Chun-rui, P. 2010. “Primarily Study of the Effects of Nanometer Carbon
Fertilizer Synergist on the Late Rice, Acta Agric, Boreali-Sinica.” (S2):249-
253.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32
33