Drama Wisuda
Drama Wisuda
Narator : Di era 5.0, terdapat sebuah circle yang anak-anaknya kekinian abiez, suka sekali
mendengarkan lagu barat, dan beberapa diantaranya adalah seorang KPOPers. Suatu hari
mereka sedang asyik mengobrol seputar dunia KPOP
Anak 1 : “Whatsupp brow! (Sambil merangkul temennya yang lain) Eh lu tau ga kabar Cha
Eun digosipin cinlok di pasar turi?”
Anak 2 : “Seriusan? Cinlok sama siapa?”
Anak 1 : “Itu lho, om Deddy Corbuzier”
Anak 3 : “Gilak, seriusan lu?”
Anak 1 : “Iya bener, gua ga boong. Mereka cinlok setelah jualan sinom”
Tiba-tiba datanglah seorang kakek yang ringkih hendak meminta tolong sambil batuk-batuk.
Namun kakek tersebut meminta tolong dengan menggunakan bahasa Jawa.
Anak-anak tersebut kebingungan karena tidak faham dengan bahasanya, akhirnya mereka
memutuskan untuk menggunakan google translate (recording voice).
Lalu kakek tersebut menunjukkan secarik kertas alamat, namun tulisannya menggunakan
aksara jawa. Anak-anak tersebut semakin kebingungan dan menggerutu. (Ekspresi
bingung). Akhirnya kakek tersebut menggoblokkan anak-anak tersebut yang melupakan
sejarah dan warisan nenek moyangnya. Kakek tersebut langsung menggunakan bahasa
gaul or jaksel untuk menegur dan menceritakan asal mula terciptanya huruf jawa (bridging)
Kakek : “Bego lu semua, generasi macam apa yang tidak mengenal warisan budayanya. For
your information guys ini adalah tulisan jawa or you can call as ‘Aksara Jawa. Literally
‘Aksara Jawa’ itu ditemukan oleh seorang pendekar bernama ‘Ajisaka’ (nada jaksel)
Aji Saka : “Wahai abdiku, Dora. Mari ikut bersamaku untuk pergi ke Kerajaan
Medangkamulan untuk menghentikan kebengisan Raja Dewata Cengkar”
Dora : “Wahh ga bahaya ta?”
Aji Saka : “Lho maksutmu opo? Aku wes ga insekyur-insekyuran. Aku wes tau ngerasakno
urip nang Citraland, Pakuwon City, sampai Citra Harmoni. Yo moso aku minder kate nang
Kerajan Medangkamulan, easy bro!”
Dora : “Shap, shap, shap, maafkan hamba tuan. Baik setelah ini akan saya siapkan semua
keperluan tuan.
Aji Saka : “Baik, terima kasih Dora. Oh ya tolong panggilkan Sembada”
Dora : “Baik Tuan”
Narator : Aji Saka pun meninggalkan Sembada, dan bersama Dora Ajisaka pergi menuju
kerajaan Medangkamulan untuk menyelesaikan misinya.
Sembada : “Wah, ayam jantan sudah berkokok disaat bulan purnama. Aku harus segera
menelpon ketiga ksatria hebat itu” (Suara dering telpon)
“Selamat Datang. Tiga ksatria hebat MTs Muhammadiyah 1 Taman yang akan menjadi
Master Of Ceremony” (Jawa/Inggris) - Di ambil alih MC
Setelah melalui perjalanan yang panjang, sampailah Ajisaka bersama abdinya Doro di
kerajaan Medangkamulan.
(Backsound horror)
Dora : “Tuan, saya sangat tremor disini. Mari kita keluar dari kawasan Medangkamulan”
(Ekspresi ketakutan sambil menggandeng Ajisaka)
Ajisaka : “Tidak Dora, kita harus menguatkan niat dan tekad kita”
Dewata Cengkar : “HAHAHAHAHA - Apa urusanmu datang kesini wahai bocil tiktok”
(Datang dengan acting menakutkan)
Dora : “Parah sekali dia tuan, dia sangat meremehkanmu”
Ajisaka : (Ekspresi jengkel) - Backsound tiktok :
https://www.youtube.com/watch?v=SZLDia4yzPU (obsessed with you) / sambil dance tiktok
Dewata Cengkar : (Ketika Ajisaka dance tiktok, ekspresi dewata cengkar sedih dan galau
karena mengekspresikan kesendiriannya)
Dewata Cengkar : :Hiks hiks” (Ekspresi menangis)
Ajisaka : “Lho, ada apa denganmu wahai Raja Dewata Cengkar”
Ajisaka : “Sudah cukup raja, jangan bersedih. Kamu tidak sendiri, ada banyak
pemimpin-pemimpin hebat yang harus melalui proses begitu berat sebelum menjadi hebat.
Dewata Cengkar : “Omong kosong, aku tidak butuh rasa kasihanmu. Langsung saja, apa
tujuanmu kesini.”
Ajisaka : “Kami bersedia untuk menjadi santapanmu, tapi setelah itu bebaskan semua warga
desa Medang Kamulan dari teroranmu.”
Dewata Cengkar : “Wah, lumayan sekali aku bisa menyantap manusia sakti ini. Aku tidak
perlu mencari santapan lagi selama satu tahun.” (batin Dewata Cengkar dengan ekspresi
berpikir)
Dewata Cengkar : “Baiklah”
Ajisaka : “Eitss, ada syaratnya. Karena aku peduli dan sayang sama kamu wahai Raja
Dewata Cengkar, agar di kemudian hari kamu bisa menjadi Raja yang hebat. Aku ingin
memanggil beberapa pemimpin hebat di jagad raya ini untuk mentransformasikan ilmu yang
hebat kepadamu.”
Dewata Cengkar : “Hmm, bowwleh.”
Ajisaka : “Baik, tunggulah sesaat lagi.”
MC : (Memanggil sambutan2)
Narator : Setelah pemimpin-pemimpin hebat berorasi, Raja Dewata Cengkar tersentuh dan
termotivasi.
(Raja Dewata Cengkar, Ajisaka, dan Sembada masuk ke stage)
Dewata Cengkar : “Aku merasa sangat bersalah terhadap rakyatku, sebagai bentuk
permintaan maaf kepada rakyatku, kalian punya ide nggak?”
Dora : “Raja, ajak rakyat party dong”
Dewata Cengkar : “Hmm, party rakyatku tanpa alkohol (nada pantun)”
Ajisaka dan Dora : “CAKEP”
Dewata Cengkar : “Yo gaspoooool”
(PROSESI WISUDA)
Narator : Setelah perjuangan Ajisaka dan Dora beramar ma’ruf terhadap Dewata Cengkar.
Maka, terwujudlah kemakmuran di desa Medangkamulan. Sedangkan, di sisi belahan dunia
lain, Sembada yang dititipi pusaka iPhone 14 Pro Max oleh Ajisaka semakin famous dengan
banyak penggemarnya.
(Sembada yang dikejar2 oleh para fans2nya - fans2nya bisa ambil dari anak-anak yg main
peran di awal)
(Bunyi suara nada dering/Sembada dan para fansnya keluar panggung/MC masuk
penutupan)
Narator : “Setelah 2 bulan purnama berlalu, dikabarkan Raja Dewata Cengkar meninggal
dunia akibat kaget mendengar kabar sinetron Layangan Putus tamat. Akhirnya Ajisaka pun
dinobatkan menjadi raja di desa Medangkamulan. Setelah penobatan, Aji Saka mengutus
abdinya, Dora, untuk mengambil pusaka andalannya yang dijaga oleh Sembada. Maka,
pergilah Dora menemui Sembada.”
Ajisaka : (Sedih dan menangis) “Ini semua salahku karena tidak mengkomunikasikan
dengan baik kepada mereka berdua. Aku akan membuatkan sebuah sajak indah untuk
mengenang kesetiaan mereka berdua” (Nyanyi lagu hanacaraka di bagian reff ‘hanacaraka’
: https://youtu.be/owwd2FjjbvU )