Kesehatan Reproduksi Remaja 23 Mei
Kesehatan Reproduksi Remaja 23 Mei
RENSTRA KEMENKES Presentase Pembinaan UKS , PKPR , Koordinasi dan advokesi bagi Pembina dan APBN, Dekon,
Puskesmas Model Sekolah/ Madrasah pelaksana UKS dalam Penerapan Juknis Model BOK, APBD,
Melaksanakan Sehat dalam : Sekolah Sehat CSR
pembinaan sekolah •Pendidikan Kesehatan
minimal 4 kali •Pelayanan Kesehatan Tersedianya NSPK dan media KIE (cetak dan digital)
setahun •Pembinaan Lingkungan
sekolah
Presentasi Remaja Pemberian dan konsumsi • Koordinasi dan advokasi Tim Pembina UKS APBN, Dekon,
Putri mengonsumsi TTD di Sekolah SMP dan • Pelaksanan pemberian dan konsumsi TTD pada BOK, APBD,
TTD SMA / sederajat rematri CSR
• Orientasi kader kesehatan remaja
Pencatatan –pelaporan • Kampanye dan edukasi kepatuhan konsumsi TTD
pemantauan konsumsi TTD • Pemantauan kepatuhan konsumsi TTD -
digitalisasi
• Pelaksanaan skrining pemeriksaan Hb pada
rematri
SPM KAB/ KOTA Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan penjaringan • Koordinasi teknis (Penguatan TP UKS) APBN, Dekon,
BIDANG Pada Anak Usia dan pemeriksaan kesehatan • Pembinaan dan peningkatan kapasitas tim BOK, APBD,
KESEHATAN Pendidikan Dasar pelaksana UKS CSR
• Komitmen dan dukungan Pemerintah Daerah
Pasal 71
Ayat (1)
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, Pasal 11
mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari Ayat (1)
penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan
dan proses reproduksi pada lakilaki dan perempuan. untuk:
a. mencegah dan melindungi remaja dari perilaku
Ayat (2)
seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya
Kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat berpengaruh terhadap Kesehatan
meliputi: Reproduksi;
a. saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan sesudah b. mempersiapkan remaja untuk menjalani
melahirkan; kehidupan reproduksi yang sehat dan
bertanggung jawab.
b. pengaturan kehamilan, alat konstrasepsi, dan kesehatan
seksual;
Ayat (2)
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja diberikan
c. kesehatan sistem reproduksi.
dengan menggunakan penerapan pelayanan
4
kesehatan peduli remaja (PKPR) .
Ruang Lingkup Intervensi
KESEHATAN USIA REPRODUKSI
“Setiap tahapan usia dalam siklus hidup”
Lansia
Dewasa
Bumil, Bufas, Balita, Usia
Remaja (Catin, Bulin, BBL Remaja
Janin Bayi Apras Sekolah
PUS)
Pengaturan Perlindungan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Kehamilan Kesehatan Reproduksi
Remaja Catin PUS • Pelayanan kontrasepsi/KB bagi • Pencegahan praktik sunat perempuan
• Satuan Pendidikan • Yankespro catin • Yankespro PUS perempuan dan laki-laki • Pelayanan aborsi atas indikasi kedaruratan
(Sekolah/Madrasah/Pesantren): • Bimbingan • Perencanaan • Penapisan kelayakan medis medis dan kehamilan akibat perkosaan
kurikulum kespro, UKS, Pramuka Perkawinan bagi kehamilan penggunaan kontrasepsi • Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
SBH, Penjaringan kes, Rapor Catin (KUA/LA) • Tes IVA • Perencanaan kehamilan pada terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) dan
Kesehatanku, TTD Rematri • TTD Catin • SADARI, pasangan ODHA Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
• Fasyankes: PKM PKPR SADANIS • Reproduksi dengan bantuan dan • Kesehatan reproduksi pada situasi dan
• Komunitas: Posyandu Remaja kehamilan di luar cara alamiah kelompok khusus (bencana/krisis,
(Pencegahan dan Penanganan rutan/lapas, penyandang disabilitas)
Infertilitas) bagi perempuan dan • Pelayanan kesehatan seksual
Pencegahan perilaku berisiko: laki-laki
seks pranikah, penggunaan rokok, alkohol, dan NAPZA
Permasalahan Kesehatan
Reproduksi pada Remaja Percepatan
• 5,2% pelajar usia 13 – 17 tahun telah melakukan hubungan Pertumbuhan
seksual pada keKelompok
• 32,5% diantara pelajar usia 13 – 17 tahun yang telah usia remaja
melakukan hubungan seksual menggunakan kondom
• 1 dari 11 Anak Perempuan Mengalami Kekerasan Seksual
• 1 dari 17 Anak Laki Laki Mengalami Kekerasan Seksual
• 7% wanita usia 15-19 telah melahirkan anak pertama2
• 6.32% remaja putri hamil pertama pada usia ≤16 tahun7 Perubahan Fisik
• 16.47% remaja putri hamil pertama pada usia 17-18 Pubertas
tahun7
• 23.26% remaja putri hamil pertama pada usia 19-20
tahun7
• 228.049 (0,62%) usia 10 – 17 th sudah kawin7 Maturitas Otak
• 63% Tidak pernah/ingat diajarkan di sekolah menolak jika Belum Selesai
ada orang yang mengajak hubungan intim
• 3.8% kasus HIV dan 4.1% AIDS pada usia 5-19 tahun 3
• 74,2% Usia 15 – 24 tahun yang pernah mendengar
HIV/AIDS
• 2,9% penderita HIV berasal dari usia 15 hingga 19 tahun Remaja Masa Transisi
(2020) Biologis, Sosial, Psikologis
PENGAJUAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK
Alasan Pengajuan Dispensasi
2019 2020 2021 2022 tahun 2022
64225 62913
52094
24856
Indonesia
Permasalahan Gizi pada Remaja Penyebab Permasalahan
1 dari 4 remaja • 50,4 % usia 10-14 th konsumsi makanan
mengalami stunting 98% belum
manis; 31,4 % konsumsi makanan asin; 11%
minum Tablet Tambah
konsumsi makanan instan; 78% konsumsi
Darah dalam jumlah cukup
makanan berpenyedap3
• 29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1% usia 13 –
• 20% merasa tidak perlu 18 tahun memiliki Angka Kecukupan Protein
• 19% lupa <80%11
• 9% takut efek samping • 29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5% usia 13 –
18 tahun memiliki Angka kecukupan Energi
1 dari 7 remaja <70%11
mengalami kelebihan berat badan • 65% tidak sarapan
• 20% anak sekolah memiliki kebiasaan
makan <3 kali/hari
putra putri putra dan putri
• 97% kurang konsumsi sayur dan buah
9
Gambaran Permasalahan Kebersihan Diri , Kesehatan Jiwa, NAPZA dan Kselamatan di Jalan Raya
▪ 43% usia 10-14 th tidak ▪ 5.14% anak SMP dan SMA merasa ▪ 18.8% usia 13-15 th pengguna rokok 6
cuci tangan dengan benar3 pernah ingin bunuh diri 1 ▪ 76.6% usia 13-15 th dapat membeli rokok
▪ 1,4% usia 5-9 th, 2,1 % usia ▪ 6.2% usia 15-24 th mengalami dari toko, penjual di pinggir jalan, kios6
10 – 14 th, 3,3% usia 15-24 depresi 3 ▪ 9.1% usia 10-18 th pernah merokok6
th sikat gigi sesuai waktu ▪ 10% usia 15-24 th gangguan ▪ 0.3% usia 10-14 th dan 3.7% usia 15-19 th
yang dianjurkan 3 mental dan emosional 3 pernah konsumsi alkohol dalam 1 bulan
▪ 67,3% usia 5-9 th, 55,6 % ▪ 62% anak usia 13-17 th pernah terakhir3
usia 10 – 14 th, 51,9% usia mengalami kekerasan sepanjang ▪ 3.2% kalangan pelajar dan mahasiswa di
15-24 th bermasalah gigi hidupnya4 Indonesia menggunakan NAPZA5
dan mulut 3 ▪ Prevalensi adiksi internet pd ▪ 58,2% usia 5 – 14 tahun dan 16,1% usia
▪ 14,20 persen anak usia 0-17 remaja: 19,3% 10 15 – 24 th tidak menggunakan helm saat
th tinggal di rumah tangga ▪ 10% usia 15 – 24 th memiliki mengendarai atau membonceng motor3
kumuh7 gangguan Mental Emosional 3
1. GSHS 2015; 2. SDKI 2017; 3. Riskesdas 2018; 4. SNPHAR 2018; 5. BNN 2019; 6. GYTS 2019; 7. SUSENAS 2019; 8. PUSKAPA-BPS-Unicef 2020; 9. http:covid19.go.id; 10. Kristiana Siste,er.Al, 2020; 11. SDT 2014
Mengapa remaja rentan terhadap perilaku berisiko
• Remaja memiliki risiko pada berbagai penyakit
seperti kelompok usia lainnya dan ada yang secara
khas terkait dengan masa pubertas
• Remaja rentan terhadap perilaku berisiko seperti
depresi, kekerasan, NAPZA, penyakit menular
seksual.
• Remaja, terutama perempuan rentan terhadap
pelecehan seksual.
• Remaja sering dianggap dan menganggap dirinya
kelompok usia yang selalu sehat → rendah
mengakses pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
KOMUNITAS
SEKOLAH /
LAPAS / LPKA RUMAH SINGGAH POSYANDU PPAM KESPRO
MADRASAH /
PANTI / LKSA REMAJA REMAJA
PESANTREN
PUSKESMAS
PUSKESMAS PKPR Puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan yang
(PELAYANAN KESEHATAN nyaman bagi anak usia sekolah
PEDULI REMAJA) dan remaja dan komprehensif
Pelayanan Klinis
Medis (termasuk
Pemberian Informasi
pemeriksaan
dan Edukasi
penunjang dan
rujukan)
Pendidikan
Konseling Keterampilan Hidup
Sehat (PKHS)
SEKOLAH/MADRASAH SEHAT
Penerapan di
Rencana Aksi Guru
sekolah/ Madrasah
1. Literasi kesehatan
2. Penerapan
✓ Intrakurikuler pendidikan kespro
✓ Ekstrakurikuler 3. Pembinaan Kader
✓ Co - Kurikuler Kesehatan Remaja
652.494 satuan Pendidikan dari TK/RA hingga
SMA/MA/SMK dan Pesantren
Potensi Sasaran 73.198.319 Peserta Didik dari TK/RA hingga
Intervensi SMA/MA/SMK dan Pesantren
BEKERJASAMA
Sasaran
• Guru SMP dan SMA pengampu IPA, BK, PJOK
• Guru Tunagrahita di Satuan Pendidikan Khusus
• Pengelola PKPR di Puskesmas
Hasil:
1. Modul dan Bahan Ajar Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Guru di
tingkat SMP
2. Modul dan Bahan Ajar Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Guru di
Tingkat SMA
3. 207 Guru yang telah dilatih Kesehatan Reproduksi (112 Guru tingkat SMP
dan 94 Guru Pendidikan Khusus)
4. Orientasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja pada 346 Tenaga
Kesehatan Puskesmas yang mengampu Sekolah dengan guru Terlatih
5. Sosialisasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja ke 34 Provinsi
https://www.youtube.com/watch?v=s5EKqNL4C3c
Identifikasi Permasalahan Kesehatan Utama Dilakukan Dengan Melihat 3 Indikator
Terkait Beban Kesehatan Untuk Setiap Kelompok Usia
1 2 3
Penyebab kematian yang secara Penurunan kualitas hidup yang Beban kesehatan secara
spesifik memiliki peran langsung dihitung melalui jumlah tahun keseluruhan yang diukur sebagai
terhadap terjadinya kematian, produktif yang hilang karena jumlah tahun yang hilang untuk
meliputi penyakit menular, disabilitas / kondisi sakit hidup sehat karena kematian
penyakit tidak menular ataupun dini, penyakit, cidera, atau
kelainan, serta cidera disabilitas
Sumber data yang digunakan merupakan Global Burden of Disease yang dirilis oleh The Institute for Health
Metrics and Evaluation (IHME) – University of Washington
Analisis dilakukan untuk setiap siklus hidup menurut kelompok usia
19
Kemenkes telah melakukan pemetaan 10 beban kesehatan terbesar per
kelompok usia
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal Cedera Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik
& Neonatal Transportasi Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Subkutan Subkutan
Kelainan Mental Neoplasma
Indera
Subkutan Disengaja
Cedera Cedera Diabetes &
4 PTM Lainnya
Transportasi
Kelainan Saraf Neoplasma
Penyakit Ginjal
Neoplasma
Transportasi
Kelainan Infeksi Pernapasan Diabetes &
5 Infeksi Enterik Neoplasma Kelainan Saraf
Muskuloskeletal & TB
Kelainan Mental
Penyakit Ginjal
Infeksi Pernapasan Cedera Penyakit Penyakit
6 Defisiensi Nutrisi Neoplasma Infeksi Enterik
Transportasi Pencernaan Pernapasan Kronis
& TB
Penyakit Menular Cedera Tidak Cedera Tidak Penyakit Organ Penyakit
7 Kelainan Mental
Disengaja Disengaja
Kelainan Saraf
Indera Pencernaan
Lainnya
Penyakit Menular Penyakit Infeksi Pernapasan Penyakit Infeksi Pernapasan
8 HIV/AIDS & PMS
Pencernaan & TB Pencernaan
PTM Lainnya
& TB
Lainnya
Cedera Tidak
9 PTM Lainnya PTM Lainnya Neoplasma PTM Lainnya Kelainan Saraf Kelainan Saraf
Disengaja
Infeksi Pernapasan Penyakit Diabetes & Infeksi Pernapasan
10 NTDS & malaria Defisiensi Nutrisi Infeksi Enterik
& TB Kardiovaskular Penyakit Ginjal & TB
% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
Sesuai surat Plt. Kepala Pusat 7 Faktor Risiko Obesitas Pada Anak PPT
Kurikulum dan Pembelajaran No. 8 Sayangi Tubuh Kita Komik
0022/H3/SK.02.01/2023 tanggal 9 9 Si Tangan Berkuman Komik
Januari 2023 bahan ajar diterima dan
10 BIAN Komik
dapat diunggah ke dalam Platform
Merdeka Mengajar 11 Semangat Bersih Komik
12 Ada Sampah di Sekolah Komik
13 Bintang Olahraga Komik
Pengguna Modul
Penerima Manfaat
1. Posyandu Remaja
Wadah/ Institusi 2. Saka Bhakti Husada
3. Remaja di LPKA/LKSA
34% remaja putri dan 33% remaja putra
menyatakan Puskesmas PKPR sebagai sumber
Rendahnya akses
informasi Kesehatan rerpoduksi dan pelayanan
remaja ke Pelayanan
konseling (SDKI 2017),
Kesehatan
Petugas
Kesehatan
sumber informasi
yang disukai
GAP
percaya oleh
Remaja
Posyandu
Remaja23
PENERAPAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
di POSYANDU REMAJA
15.185 Posyandu Remaja di 34 Provinsi (2021)
PENERAPAN PELAYANAN REPRODUKSI REMAJA di LUAR SEKOLAH/MADRASAH
Pengguna Modul
Penerima Manfaat
1. Posyandu Remaja
Wadah/ Institusi 2. Saka Bhakti Husada
3. Remaja di LPKA/LKSA
Waktu
No Mata Pelatihan JML
T P PL
A. Mata Pelatihan Dasar
1.Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja 1 0 0 1
B. Mata Pelatihan Inti
1.Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan Reproduksi yang Komprehensif 1 0 0 1
2.Bagian 1. Nilai, Mengenal Diri 2 0 0 2
3.Bagian 2. Hubungan dengan Orang Lain 1 0 0 1
4.Bagian 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 2 0 0 2
• Pubertas dan citra diri positif
• Gizi seimbang bagi Remaja
• Anemia dan Zat besi TTD dan Aplikasi Ceria
• Status Gizi
5.Bagian 4. Masalah Kesehatan Reproduksi 1 0 0 1
Pernikahan usia muda
6.Bagian 5. Gender dan Pencegahan Kekerasan 1 0 0 1
Keterampilan mengelola emosi
7.Bagian 6. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan Reproduksi 1 0 0 1
8.Bagian 7. Dukungan dan Layanan terkait Kesehatan Reproduksi 1 0 0 1
9.Teknik Fasilitasi dan penjelasan praktik Fasilitasi 1 0 0 1
10.Praktik Fasilitasi 0 5 0 5
C Mata Pelatihan Penunjang
1.Building Learning Commitment (BLC) 0 1 0 1
2.Rencana Tindak Lanjut 0 1 0 1
3.Pre Post test 0 1 0 1
Sub Total 12 8 0 20
BAB III Pemanfaatan Modul
1. Bagian 1: Nilai, Konsep Diri dan Batasan 4. Bagian 4: Masalah Kesehatan Reproduksi
Diri a. Kehamilan
a. Mengenal Nilai dan Norma b.Pencegahan Kehamilan dan Alat
b.Belajar mengambil keputusan Kontrasepsi
c. Konsep Diri c. Infeksi Menular Seksual
d.Batasan Diri, Proivasi dan Hak atas d.HIV/AIDS
• BAB I tubuh serta persetujuan e.Stigma dan Diskriminasi
Pendahuluan 2. Bagian 2: Hubungan dengan orang lain f. NAPZA
• BAB II Konsep a. Keterampilan Berkomuniasi Efektif 5. Bagian 5: Gender dan Pencegahan Kekerasan
Dasar b. Pertemanan a. Gender
Pendidikan c. Toleransi dan Saling Menghargai b. Kekerasan
Kesehatan d. Cinta Kasih Sayang, Ekspresi Cinta c. Perundungan
Reproduksi e. Keluarga d. Keterampilan Mengendalikan Emosi
Remaja di Luar f. Komitmen Jangka Panjang dan 6. Bagian 6: Peran TIK dan Komunikasi dalam
Sekolah Persiapan Perkawinan Pendidikan Kespro di Luar Sekolah
3. Bagian 2: Pertumbuhan dan a. Internet dan Kesehatan Reproduksi
• BAB III b. Risiko Internet dan Media Digital
Perkembangan Remaja
Pemanfaatan c. Etika Berinternet dan KIE Digital
a. Pubertas
Modul 7. Dukungan dan Layanan
b. Anatomi dan Fungsi Organ Reproduksi
• Lampiran c. Mensturasi dan Mimpi Basah Dukungan Keluarga, Teman Sebaya dan
d. Mengelola Dorongan Seksual Layanan Kesehatan Peduli Remaja
e. Citra Diri Positif
PELUANG DUKUNGAN DALAM PENYELENGGARAAN POSYANDU REMAJA (1)
PERMENDAGRI NO 18 TAHUN 2018 PERMENDARI NO 20/ 2018
tentang LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA
BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA
• LKD adalah: wadah partisipasi masyarakat,
sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta 2 2 Sub Bidang Kesehatan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
2 2 01 Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik Desa (Obat-obatan; Tambahan
pengawasan pembangunan, serta
Insentif Bidan Desa/Perawat Desa; Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa
Keluarga Miskin, dst)
• Jenis LKD: 2 2 02
Penyelenggaraan POSYANDU (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia,
a.Rukun Tetangga
Insentif Kader POSYANDU)
b.Rukun Warga; 2 2 03 Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk Masyarakat, Tenaga
c.Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
Kesehatan, Kader Kesehatan, dll)
d.Karang Taruna; 2 2 04
Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
e.Pos Pelayanan Terpadu; 2 2 05
Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) tingkat desa
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat 2 2 06
Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita (BKB)
• LKD dibentuk sesuai dengan 2 2 07
Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional
perkembangan dan kebutuhan dan 2 2 08
Pemeliharaan Sarana/Prasarana POSYANDU/Polindes/PKD
ditetapkan dalam Peraturan Desa 2 2 09 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan Sarana/Prasarana
• Pembentukan LKD dan LAD yang berlaku POSYANDU/Polindes/PKD **
mutatis mutandis bagi pembentukan LKD 2 2 90-99
lain-lain kegiatan sub bidang kesehatan*
dan LAD di kelurahan
PELUANG DUKUNGAN DALAM PENYELENGGARAAN POSYANDU REMAJA (2)
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
Keterampilan Usia Sekolah & Keterampilan Usia Produktif & Keterampilan Pengelolaan
Keterampilan Ibu Hamil, Menyusui Keterampilan Bayi dan Balita
Remaja Lansia Posyandu
32
Praktik Baik dari PKM Gapura, Kab Sumenep, Jawa Timur
Anggaran Dana Desa Panangan,
Kab Sumenep, Jatim
Kegiatan Posyandu Remaja Plus di Desa Panagan mendapat
dukungan dari Kepala Desa Panagan berupa dukungan dana
yang bersumber dari APBDes tahun 2020.
Anggaran yang diberikan,berupa :
2. PMT Remaja
• Pelaksanaan posyandu remaja plus di dukung PMT dari
desa berupa kue olahan yang di kelola oleh TP-PKK
bersama kader remaja dengan menu yang berbeda setiap
bulannya sebesar Rp 200.000,- x 12 bln
Dana 1 tahun sebesar Rp 2.400.000
34
Tindak Lanjut yang di Harapkan