Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PENANGANAN OBAT

KADALUARSA
PUSKESMAS CILENGKRANG

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
BAB I
DEFINISI

Obat yang sudah kadaluarsa adalah obat yang sudah melewati masa
kadaluarsa yang dicantumkan oleh pabrik pada kemasan obat
BAB II
RUANG LINGKUP

Waktu kadaluarsa obat merupakan waktu yang menunjukkan saat obat tidak
layak lagi digunakan atau berakhirnya batas aktif dari obat yang memungkinkan obat
menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Jadi sampai dengan waktu yang
dimaksud, potensi, mutu, khasiat dan kemanan obat dijamin tetap memenuhi syarat.
Obat akan tetap efektif dan aman untuk kesehatan sampai batas waktu yang
ditentukan jika disimpan pada kondisi yang sesuai, yaitu pada cahaya, suhu, dan
kelembaban yang sesuai. Jika penyimpanannya tidak tepat, maka obat dapat rusak
lebih Obat yang sudah kadaluarsa tidak boleh digunakan lagi karena beberapa hal:

a. Zat aktif pada obat yang sudah kadaluarsa sudah tergdegradasi atau
potensinya menurun. Sehingga ketika digunakan tidak lagi bermanfaat  atau
tidak optimal lagi untuk pengobatan. Lebih berbahaya lagi jika senyawa hasil
degradasi obat merupakan zat toksik bagi tubuh, tentunya dapat
membahayakan kesehatan.
b. Mutu, khasiat dan kemanan obat kadaluarsa tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

c. Untuk antibiotik yang kadaluarsa dapat menimbulkan kasus resistensi


antibiotik (bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang bersangkutan).
Potensi antibiotik sudah menurun sehinga tak mampu lagi menuntaskan
infeksi mikroba yang ada.

d. Obat kadaluarsa dapat ditumbuhi jamur, maka dikhawatirkan akan lebih


membahayakan penyakit, bukan menyembuhkan.

Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan


yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, ataupun mutunya sudah tidak
memenuhi standar.

Pemusnahan obat yang diketahui kadaluarsa ini bermanfaat agar obat atau
perbekalan farmasi lain yang sudah mencapai tanggal kadaluarsanya tidak
digunakan lagi di lingkungan rumah sakit atau oknum lain yang tidak
bertanggungjawab, sehingga tidak merugikan pasien atau pihak manapun.Juga
bermanfaat untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan obat atau perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu keamanan dan kemanfaatan, selain itu pemusnahan juga bertujuan untuk
menghindari pembiayaan seperti biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan
atas obat atau perbekalan kesehatan lainya yang sudah tidak layak untuk
dipelihara. Pemusnahan obat yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kinerja, terutama dalam hal biaya penyimpanan, pemeliharaan,
penjagaan atas obat. Salah satu bagian di dalam organisasi  yaitu sistem yang
baik dan sesuai dengan prosedur yang ada, maka terwujudlah peningkatan
efisiensi dan kelancaran kinerja. Selain itu pemusnahan obat juga bertujuan
untuk menjaga keselamatan kerja dan menghindarkan diri dari pengotoran
lingkungan.
Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan terhadap
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang :
a. diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku
b. telah kadaluwarsa
c. tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan
d. dicabut izin edarnya
e. berhubungan dengan tindak pidana di bidang sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
BAB III
TATA LAKSANA

Tujuan dari penggunaan dan pemusnahan obat yang diketahui kadaluarsa


adalah
 Menghindari beredarnya obat yang diketahui kadaluarsa di lingkungan
rumah sakit, dengan menarik semua obat atau perbekalan farmasi lain 3
bulan sebelum tanggal kadaluarsanya.
 Menghindari pemakaian obat yang diketahui kadaluarsa
 Sebagai panduan untuk memusnahkan obat yang diketahui kadaluarsa.

A. Tata Laksana Identifikasi Obat Kadaluarsa


1. Identifikasi obat/alkes kadaluarsa dilakukan di gudang farmasi, instalasi
farmasi dan setiap ruang perawatan
2. Identifikasi dilakukan sesuai jadwal stok opname setiap bulan oleh
petugas instalasi farmasi
3. Petugas harus membuat daftar obat yang ditemukan rusak atau
kadaluarsa yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas tersebut pada
setiap pelaksanaan identifikasi
4. Petugas melaksanakan monitoring kadaluarsa obat pada Laporan
Monitoring obat yang mendekati kadaluarsa memiliki kode khusus

B. Tata cara pemusnahan obat rusak atau kadaluarsa


1. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang berasal dari Dinas
Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan yang berkoordinasi
dengan Puskesmas Terkait.
2. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan dengan
memperhatikan dampak terhadap kesehatan manusia serta upaya
pelestarian lingkungan hidup.
3. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan diketahui dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Terkait.
4. Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sekurang-
kurangnya memuat keterangan :
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
b. Jumlah dan jenis sediaan, no batch farmasi dan alat kesehatan
c. Nama penanggung jawab pelaksana pemusnahan sediaan farmasi
dan alat kesehatan;
BAB IV
DOKUMENTASI

1. SOP Penanganan Obat Kadaluarsa atau Rusak


2. SOP Larangan pemberian Obat Kadaluarsa
3. Format Berita acara Penyerahan Obat Kadaluarsa
4. Format Daftar obat yang dimusnahkan

Cilengkrang, 30 Januari 2017


Kepala Puskesmas Cilengkrang

dr. Lydia Tampubolon


NIP.

Anda mungkin juga menyukai