Anda di halaman 1dari 26

Penatalaksanaan Nutrisi

pada Penyakit
Degeneratif

1
Diagnosis malnutrisi pada
lanjut usia (lansia)
1.Anamnese diet
2.Pemeriksaan fisik tdd:
Penurunan Berat Badan: dihitung setiap minggu
pd lansia dlm perawatan atau 1x sebulan jika
perawatan di rumah.
• Persentase penurunan BB:
BB biasanya – BB aktual
X 100%
BB biasanya

2
Penilaian Penurunan BB
berdasarkan waktu
WAKTU BB hilang (%) BB hilang berat
(%)
1 minggu 1-2 >2

1 bulan 5 >5

3 bulan 7.5 >7.5

Waktu tidak 10-20 >20


terbatas
3
Kehilangan BB > 40% biasanya biasanya dihubungkan dgn besar
nya resiko mortalitas.
Kl lansia mendpt diet khusus ( Total Parenteral Nutrition/ Tube Feeding)
penambahan BB hrs ≤0.5kg/mg, jika berlebihan artinya retensi cairan (+)

Tinggi Badan, penyebab :


• Pemendekan kolumna vertebralis
• Berkurangnya massa tulang (12%) pd pria & 25% pd wanita)
• Osteoporosis (menurunnya densitas tulang)
• Kifosis (ggn curvatura dr columna vertebralis)).

3.LABORATORIUM.
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urine
4
4. STATUS FUNGSIONAL.
Perlu penilaian aktivitas sehari-hari (Activities of Daily Living = ADL) dr Lansia

5. STATUS MENTAL.
Perlu penilaian adanya gejala depresi, dementia dan delirium dgn
menggunakan:
• Mental status questionaire
• Folstein Mini – Mental State Examination.

6. FUNGSI SOSIAL

5
Menikmati & selera akan makanan tergantung pd
•Penampilan
•Citarasa makanan
•Bau
Usia 74 -85 thn citarasa hingga 65% terutama rasa garam & gula,sementara
rasa pahit tdk berubah
Penurunan kemampuan ini tdk dapat dikompensasi.
Sekresi air ludah juga , maka menambah parah proses mengunyah & menelan,
ok air ludah berperan sebg pelumas, tp dpt diatasi sebgn dgn cara memberikan
makanan ytg mengandung air dan minum air bersamaan dgn makan.

Kondisi Gigi.
Gigi & gusi sehat sgt berpengaruh pd proses mengunyah
Lansia dgn masalah gigi & gusi mengkonsumsi kalori 200-300 lbh dp gigi yg baik.

6
Dyspagia: st kondisi dimana proses menelan sukar atau
sakit(nyeri)
Penyebab: 1. Serangan penyakit pd cerebrovasculer
2. multiple scelerosis
3. motor neurone disease
4. tumor ganas pd esofagus / orofarinks
5. tumor jinak
6. terapi sinar
7. dampak dr proses pembedahan
8. confusion.
Strategi pola makan pd dysfagia”
•Intravebous fluids
•Supplementary feeding
•Gastrostomy feeding
•Diet yg dimodifikasi
7
Asupan vitamin & pengaruhnya pd lansia
Vit. Dosis/hr Lamanya Perob.fisik
D(s) 400 IU 2 thn Me kepadatan tlg
D+Ca 800 IU+1.2 g 18 bln s.d.a + terjadinya fraktur vertebra &
(s) non vertebra
C:total >490 mg tdk dise Prevalensi katarak lbh rendah ± 75%
asupan butkan dibanding asupan < 125 mg /hr

C (s) tdk dise > 10 thn Memperlambat katarak (+) sebesar


butkan 45%

C(s) > 300 mg tdk dise Prevalen katarak 30% dibanding kl


butkan tdk diberi suplementasi.
C (s) 200 mg 4 mgg Meringankan gejala infeksi sal.nafas
akut
sistem imunitas seluler
8
Lanjutan
E (total >35.7 mg Tdk Prevalensi katarak < 55% dibanding
asupan) disebutkan asupan < 8.4 mg/hr

E (s) 400 IU / 800 18 bln Memperlambat progresivitas


IU ateroskelerotik pd os kelainan jantung

E (s) 200 mg Tdk Konsentrasi globulin


disebutkan

E(s) 800 IU 1 bulan Sistem imunitas seluler

B6,B12 & Msg-msg, 3 4 bulan Kons.homosistein plasma


as.folat(s) mg, 0.5 mg, (berhubungan dgn ateroskelerotik)
0.8 mg
B6,B12&a Msg-msg, 10 6 mgg Kons.homosistein plasma
s.folat(s) mg,400 ug, (berhubungan dgn ateroskelerotik)
1mg sebesar 36.68%

9
Kebutuhan gizi utk lansia
•Sebgn besar kebutuhan zat gizi lansia = kebutuhan
utk org yg lbh muda, kecuali kebutuhan enersi yg
sesuai dgn usia & kebutuhan vit.D yg
•Kesulitannya: Lansia sulit memenuhi kebutuhan
gizi ok
•Selera makan menurun/hilang
•Dlm keadaan sakit
•Disabiliti

10
Lansia harus mengatur diet :
• Makan roti & cereal, buah dan sayur2an, daging secukupnya dan produk
hewani juga akan meningkatkan konsumsi Vit.C,,D, B6, as..folat, Fe dan
Mg
• minum banyak air, jangan mengacu kpd rasa haus utk minum ok sensasi
haus sdh pd lansia
• konsumsi serat >>, minum air >>, konsumsi Na << baik utk fungsi
pencernaan dan ginjal
• Ok selera maka makan hrs teratur,terutama kl hjdup sendiri , pastikan
makanan tsb lezat tanpa perlu banyak gula dan garam.

11
Wanita : usia 18 thn 2200 kalori
usia 75 thn 1810 kalori
Harus kualitas zat gizi sdgkan intake energi (jlh makanan yg
dikonsumsi ) .

Lansia yg malnutrisi dibagi atas 2 katagori :


• General malnutrition: diet inadekuate akan beberapa zat gizi.
Penyebab: penolakan akan makan yg disebabkan o:
penyakit, disabiliti, depresi.
• Defisiensi dr bb zat gizi tertentu: terjadi krn bb jenis makanan tidak
dimasukkan dlm diet, mis:
1. Defisiensi Fe:pd lansia dgn gigi ompong, menghindar makan daging ok harus
digigit/dikunyah, harga mahal, kesukaran dalam menyajikan .

2. Asupan Vit. C <<, ok mengkonsumsi buah & sayur << sebab harga mahal,
kesukaran membeli,atau tdk menyukainya.

12
Malnutrisi subklinis:
Sebgn besar lansia menderita MS, artinya diet tak tampak inadekuat shg
menunjukkan malnutisi, tp cadangan zat gizinya ditbh menurun, jadi: kl ada stres
atau peningkatan kebutuhan lsg terjadi malnutrisi.

Penyebab malnutrisi pd lansia:


•Diet terapi
•Kesepian dan terasing
•Peny.mental
•Ketidakmampuan fisik
•Dysfagia
•Penyakit
•Ggn.sal.cerna
•Kecelakaan
•Kemiskinan

13
Dehidrasi:
•Lansia membutuhkan 6-8 gelas/hr
•Dehidrasi berdampak pd
•Peninggian urea nausea (+)
•Sakit kepala
•Konstipasi
•UTI
•Confusion

Konstipasi.
Penggunaan laksative pd lansia tidak diutamakan, artinya langkah awal pd
konstipasi adalah pembenahan diet, kl tdk sukses baru diberi laksative.
Dianjurkan :sarapan dgn cereal tinggi serat, wholemeal bread,
buah & sayur dan minum adekuat.

14
Kebutuhan energi
• kebutuhan enersi terjadi ok.
– Aktifitas sesuai dgn umur penurunan
kebutuhan enersi
– Perubahan komposisi tbh & fungsi
penurunan BMR semakin besar
• Pria: umur 15 - 35 thn butuh 3000 kal.
umur 35 - 65 thn butuh 2900 kal.
umur 65 - 75 thn butuh 2350 kal.
umur > 75 thn butuh 2100kal.
15
Energi
• Penurunan energi sebesar 3% per dekade
• Kebutuhan energi disesuaikan dengan
kebutuhan basal
• Pemilihan makanan dengan bentuk
densitas lebih tinggi (padat energi dan
mengandung vitamin-mineral)

16
Segi nutrisi utk osteoporosis
• Utk pencegahan primer:
– Cukup asupan Ca
– Tingkatkan aktifitas fisik
– Hindarkan alkohol,rokok & kopi
– Cukup Sinar matahari pagi.
• Sekunder : Primer + obat2an medik spt pengganti
estrogen
• Tersier : Sekunder + latihan rehabilitasi.

17
Rincian zat gizi yg diperlukan tubuh
1. Kebutuhan enersi pd usia 40-49 thn ± 5%, pd
usia 50-69 thn 10% makanan yg
dikonsumsi berkurang
2. Kebutuhan KH ok kebutuhan enersi , kl > dr
kebutuhan mk diubah menjadi lemak
3. Protein pd lansia utk pemeliharaan &
penggantian sel jar.rusak, dan pengaturan
fungsi fisiologis tbh.
4. Mengurangi lemak hewani & memperbanyak
lemak nabati, kl konsumsi >>
kolesterol drh
18
5. Vitamin hampir sama dengan orang muda, fungsi hanya sbg
pendorong utk mempercepat metabolisme,pengatur ,
pembantu fungsi jaringan atau bgn dr enzim
6. Mineral : butuh hanya sedikit, pd lansia srg : kurang Fe & Ca
7. Air: meningkat pd lansia, krn kemampuan ginjal menurun mk
air penting sbg pengangkut sisa metabolisme tbh, dianjurkan
mengkonsumsi plg sdkt 8 gls /hr
8. Serat hrs cukup( 27 =- 40 g/hr), kl >> akan mengurangi
pemasukan zat zat penting.
9. Suplemen, masih merupakan tanda tanya , kebanyakan
hanya berorientasi pasar

19
Protein
• Asupan protein bervariasi sesuai dengan
penyakit yang dialami manula
• Pemberian protein disesuaikan dengan
fungsi ginjal
• 0,6 g/kg BB/hari (disertai insufisiensi
ginjal)
• 0,9 g/kg BB/hari (tanpa insufisiensi ginjal)

20
Karbohidrat
• Kebutuhan 45-65% kalori total
• Disarankan karbohidrat kompleks seperti
polong-polongan, sayuran, gandum utuh,
dan buah-buahan
• Disarankan untuk meningkatkan asupan
serat efek ‘bulky’ pada feses

21
Lemak
• 25-35% kalori total
• Sebagian besar berasal PUFA dan MUFA
• SFA <10%
• Asupan kolesterol <300 mg/hari
• Asam lemak trans: seminimal mungkin
• Jika terjadi peningkatan LDL maka:
– Lemak seminimal mungkin (20-25%)
– SFA <7%
– Asupan kolesterol , 200mg/hari
• Jika tanpa lemak menurunkan rasa gurih 
menurunkan selera

22
Vitamin dan mineral
• Vitamin B12: bahan makanan sumber
hewani, disarankan untuk mengkonsumsi
bahan makanan yang difortifikasi
• Vitamin D: disarankan untuk memberikan
suplementasi
• Vitmain E: bersifat antioksidan
• Folat: dapat menurunkan kadar
homosistein (risiko terjadi penyakit
kardiovaskular)

23
• Kalsium: terjadi penurunan akibat
penurunan absorpsi, asupan sesuai
kebutuhan
• Kalium: dipenuhi dari buah dan sayuran
(4700 mg/hari)
• Natrium: 1500 mg/hari
• Zinc: sesuai dengan kebutuhan

24
Air
• Dehidrasi terjadi akibat asupan air
kurang, penurunan fungsi ginjal, dan
hilang akibat penggunaan obat (laksatif
dan diuretik)
• Sering tanda dehidrasi tidak menunjukkan
gejala yang jelas (seperti jatuh,
kesadaran menurun, lelah, lemah
sensasi haus menurun), disarankan untuk
minum banyak air

25
Terimakasih

26

Anda mungkin juga menyukai