Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENYEGARAN KADER MAHASISWA SIPIL

(PRAKARSA)

HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BSOSOWA

1|Page
1. Latar Belakang
Pengkaderan atau kaderisasi merupakan proses sistematik pengubahan perilaku
serta pengembangan karakter seseorang yang disiapkan sebagai kader atau regenerasi
guna mencapai tujuan sebuah organisasi. Yang mana merupakan alat atau cara yang
digunakan untuk menanamkan pemahaman/doktrin kepada calon anggota agar mereka
dapat mengenal organisasi lebih mendalam sehingga memahami karakteristik, kultur,
potensi, arah dan tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, sebuah keharusan bagi
setiap organisasi untuk melakukan sebuah proses kaderisasi.
Sama halnya dengan organisasi internal kampus seperti Himpunan Mahasiswa
Sipil Fakultas Teknik Universitas Bosowa , maka tentu saja posisi dan peranan Kader
menjadi sangat vital dan tulang punggung dalam proses regenerasi demi menjaga
keberlangsungan dan pengembangan organisasi itu sendiri.
Sebagai upaya dalam mewujudkan sistem dan pola pengaderan yang sistematis dan
terarah, maka dibutuhkan sebuah rancangan dan konsep yang padu,efisien dan
terorganisir secara baik. Untuk memenuhi hal tersebut maka dibuatlah Pedoman Dasar
Pelaksaaan Prakars HMS-FT UNIBOS Sebagai gambaran bagi para pengurus dan
masyarakat sipil dalam menentukan sikap, arah dan kebijakan terhadap calon anggota
baru.

2. Landasan
a. Tri Dharma Perguruan tinggi
b. Statuta Universitas Bosowa
c. Anggaran Dasar (AD-KBM FT UNIBOS), Bab IV Pasal 9 tentang Fungsi:
 KBM FT UNIBOS Berfungsi sebagai organisasi Kader
d. Anggaran Rumah Tangga (ART-KBM FT UNIBOS), Bab I Pasal 1- 4 tentang Status
Keanggotaan, Hak dan kewajiban anggota serta Masa Keanggotaan.
e. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO-KBM FT UNIBOS), Bab II poin A, B dan C
tentang program dsar KBM FT UNIBOS
f. Aturan Pokok dan Rincian Aturan Pokok HMS FT UNIBOS
3. Nama danTema
Kegiatan pengaderan HMS FT UNIBOS diberi nama PENYEGARAN KADER
MAHASISWA SIPIL (PRAKRSA), dan dilaksanakan Sekali dalam satu periode
kepengurusan
Tema Kegiatan : “Rekonstruksi Paradigma Kader dalam Berlembaga Demi
Mewujudkan Pemimpin Idealis”
4. Maksud dan Tujuan
Adapun Maksud dan tujuan Pengaderan adalah usaha yang dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi melalui suatu proses sadar dan sistematis sebagai alat

2|Page
transformasi nilai keorganisasian yang berlandaskan semangat kekeluargaan dan
profesionalitas dalam proses rekayasa peradaban melalui pembentukan insan-insan
pengabdi, pencipta, yang bertanggung jawab dalam mengawal dan mewujudkan cita-cita
luhur bangsa Indonesia, sehingga mampu berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan
pedoman pelaksanaan kegiatan pengaderan ini.

5. Unsur-unsur Pengaderan
a. Pengurus KBM FT UNIBOS
Pengurus Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) FT UNIBOS berperan dalam
proses penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan Pengaderan (PRAKARSA – HMS
FT UNIBOS) dibawah arahan ketua umum selaku penanggung jawab tertinggi
kegiatan serta yang memberikan mandat ke panitia pengarah (SC) dan panitia
pelaksana (OC) untuk melaksanakan kegiatan. Di samping itu, juga berperan dalam
melegalisasi anggota baru HMS FT UNIBOS dalam proses pengukuhan di akhir
kegiatan.
b. Panitia Pengarah / Steering Committee (SC)
Orang-orang yang ditunjuk oleh Pengurus HMS umumnya berjumlah ganjil,
yang bertugas dan bertanggung jawab atas pengarahan dan pelaksanaan selama
proses pengaderan.
Tugas-tugas SC secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Term Of Reference (TOR) bagi pemateri.
2. Mengarahkan OC dalam pelaksanaan pengaderan.
3. Menentukan pemateri, instruktur serta fasilitator.
4. Menyiapkan Time Schedule dan Run Down kegiatan.
c. Panitia Pelaksana
Orang-orang yang ditunjuk oleh Pengurus HMS yang bertugas dan
bertanggung jawab terhadap segala sesuatu hal yang berhubungan dengan teknis
penyelenggaraan kegiatan.
Tugas-tugas OC secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas lainnya.
2. Mengusahakan pembiayaan dan perijinan kegiatan pengaderan.
3. Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan kegiatan Pengaderan.
4. Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan.
5. Bekerja sama dengan unsur-unsur lainnya dalam rangka mensukseskan jalannya
kegiatan pengaderan.
d. Pemateri/Fasilitator
Orang yang ditunjuk oleh Panitia Pengarah (SC) yang bertugas untuk
menyampaikan materi pengaderan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kegiatan

3|Page
pengaderan tentunya tidak lepas oleh para pemateri yang berfungsi sebagai elemen
yang menentukan jalannya sistem pengaderan HMS FT UNIBOS. Pemateri biasanya
diambil dari internal HMS FT UNIBOS yakni alumni atau senior HMS FT UNIBOS
yang dianggap mempunyai kemampuan dan telah matang dalam memahami dan
mendalami proses pengaderan disertai barbagai pengalaman keHMSan.
Pemateri bertugas untuk menyampaikan materi, wawasan, bimbingan,
pembinaan dan membentuk kader-kader HMS FT UNIBOS. Seorang pemateri harus
melakukan pembinaan dan pendidikan secara efektif dan komprehensif. Mereka
harus mengarahkan kader-kader HMS FT UNIBOS yang lebih junior untuk mencapai
profil ideal kader-kader HMS FT UNIBOS yang membentuk integritas dan
kepribadian, pengembangan kualitas intelektual dan pengembangan kemampuan
profesionalitas yang terpadu dan integralistik.

6. Sasaran
Sasaran dari pengaderan HMS FT UNIBOS adalah para mahasiswa baru di Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik UNIBOS yang belum pernah mengikuti prosesi
pengaderan

7. Target (Output/Outcame)
Berdasarkan tujuan dan usaha HMS FT UNIBOS sebagaimana yang tertuang
di dalam Anggaran Dasar KBM FT UNIBOS. Maka, luaran yang diharapkan dapat
dihasilkan dari kader-kader yang telah mengikuti proses pengaderan antara lain :
1. Pembentukan karakter kader
Diharapkan setelah mengikuti proses pengaderan,
a. Kader HMS FT UNIBOS mampu memahami hakikat, nilai-nilai moralitas
serta selalu mengedepankan etika sopan santun dalam bertindak maupun
berpikir sebagai manusia-manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti
luhur.
b. Kader HMS FT UNIBOS memiliki mentalitas yang kuat, kejujuran, gotong
royong, mandiri serta nilai-nilai yang dianggap baik dengan selalu
mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan profesionalitas dalam bertindak
untuk dan atas nama organisasi.
c. Kader HMS FT UNIBOS mampu menjadi manusia yang berpikir kritis,
rasional, kreatif, inovatif dan rasa cinta serta loyalitas yang tinggi akan
lembaga
2. Pembentukan jiwa kepemimpinan
Diharapkan setelah mengikuti proses pengaderan,

4|Page
a. Kader HMS FT UNIBOS mampu memahami hakikat dirinya sebagai seorang
pemimpin
b. Kader HMS FT UNIBOS mampu menjadi contoh dan teladan bagi orang
lain, serta menjiwai nilai-nilai kepemimpinan (visioner, disipin, bertanggung
jawab, adil, ulet,dll) dalam proses berorganisasi
c. Kader HMS FT UNIBOS mampu mengaplikasikan nilai-nilai kepemimpinan
yang telah didapatkan untuk diterapkan dalam dunia organisasi
3. Pembentukan jiwa keorganisasi
Diharapkan setelah mengikuti proses pengaderan,
a. Kader HMS FT UNIBOS mampu memahami keharusan dan pentingnya
berorganisasi
b. Kader HMS FT UNIBOS mampu memahami nilai-nilai keorganisasi dan
menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan individu
lainnya untuk mencapai tujuan bersama
c. Kader HMS FT UNIBOS mampu mengimplementasikan nilai-nilai kerja
sama, solidaritas, manajemen waktu, manajemen kegiatan, manajemen
konflik, komunikatif, dll dalam menjalankan roda organisasi.
4. Penguatan Nilai-nilai Profesi Ketekniksipilan
Diharapkan setelah mengikuti proses pengaderan,
a. Kader HMS FT UNIBOS mampu menelaah Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai
profesi Keteknisipilan
b. Kader HMS FT UNIBOS mampu menumbuhkan rasa kecintaan dan
kebanggaan dalam bingkai kekeluargaan terhadap organisasi dan profesi
Ketekniksipilan
c. Kader HMS FT UNIBOS mampu menghayati dan memahami posisi dan
peranannya sebagai kader dalam menjalankan keberlangsungan roda
organisasi
d. Kader HMS FT UNIBOS mampu menghayati dan memahami posisi dan
peranannya sebagai kader dalam berproses di Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
e. Kader HMS FT UNIBOS mampu berperan aktif dan memberi kontribusi
dalam perjalanan organisasi yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai
serta semangat dalam profesi Keinsinyuran/Ketekniksipilan seabagai insan
penerus bangsa
8. Kurikulum
 Wajib
1. Peran Strategis Jurusan dalam Mencapai Visi dan Misi Universitas
2. Pengenalan Profesi Ketekniksipilan

5|Page
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Etika Profesi Ketekniksipilan
b. Semangat nilai-nilai dan penghayatan kader sebagai mahasiswa sipil
3. HMS Kemarin, Hari ini dan Esok
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Sejarah lahirnya HMS
b. Aturan dan Kultur Mahasiswa Sipil sebagai bagian dari mahasiswa
TEKNIK
c. Arah pergerakan, Visi dana Misi HMS
4. Keorganisasian
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Urgensi / pentingnya berorganisasi
b. Wawasan organisasi intra dan ekstra kampus
c. Manfaat dan keuntungan organisasi internal kampus
5. Kepemimpinan
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Nilai-nilai karakter seorang pemimpin
b. Gaya-gaya kepemimpinan
6. Kemahasiswaan – Sistem Pendidikan Keguruan Tinggi (SPKT)
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Hakikat dirinya sebagai mahasiswa
b. Peranan, fungsi dan tugas sebagai mahasiswa
c. Pola dari sistem pendidikan keguruan tinggi di Indonesia
7. Kebangsaan
Poin – poin yang harus tersampaikan :
a. Sejarah pemuda sebagai revolusi bangsa
b. Urgensi nasionalisme bagi mahasiswa
 Tambahan
1. Manajemen
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Manajemen waktu
b. Manajemen organisasi / kegiatan
c. Manajemen konflik
2. Problem Solving – Analisis SWOT
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Metode penyelesaian masalah
b. Metode pengenalan dan analisis masalah
3. Kerangka Berpikir Ilmiah

6|Page
Poin – poin yang harus tersampaikan :
a. Sejarah filsafat (kaidah dasar ilmu filsafat)
b. Analisis metode membangun kerangka berpikir
4. Retorika & Teknik Lobby
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Tata cara dan etika dalam menyampaikan pendapat
b. Metode membangun tutur dan tata bahasa yang baik dan benar
c. Tata cara dan strategi dalam teknik lobby
5. Metode persidangan
Poin-poin yang harus tersampaikan :
a. Aturan dasar dalam persidangan
b. Etika dan tata cara dalam persidangan
9. Metode
Metode dalam proses penanaman nilai pengkaderan bisa dilakukan dengan berbagai
metode disesuaikan dengan kondisi dan kurikulum pengkaderan di masing-masing
perguruan tinggi. Kurikulum pada bahasan sebelumnya merupakan bentuk yang
disarankan dari pihak nasional.
1. Ceramah
Metode ini berupa transfer ilmu atau pemberian materi dengan tanya jawab
dilakukan setelah ceramah selesai. Unutk kurikulum wajib dan tentatif, untuk
pengenalan atau awalan di gunakan metode ceramah ini. Untuk selanjutnya bila
masih dirasa kurang bisa dilakukan dengan metode lain
2. Diskusi
Metode ini berupa transfer ilmu, pemberian materi, atau penanaman nilai
dengn cara dialog saling tanya jawab dalam sebuah forum kecil maupun besar.
Proses tanya jawab tidak ada waktu tertentu sehingga dalam diskusi bisa secara
langsung dilakukan tanpa menunggu hal yang disampaikan selesai. Metode seperti
ini mudah dilakukan dalam posisi apapun sehingga metode ini bisa dilakukan
untuk masalah yang sedikit rumit dan personal. Diskusi ini juga bisanya digunakan
untuk memecahkan masalah. Jadi ketika mahasiswa masih belum paham atau
menemui masalah dalam proses kaderisasi dilakukanlah metode ini.
3. Pendampingan
Anggota HMS FT UNIBOS yang telah ditunjuk oleh panitia akan memberikan
pendampingan bagi calon anggota baru. Tujuan dari pendampingan ini adalah :
a. Membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus.
b. Menanamkan nilai kecintaan terhadap HMS FT UNIBOS
c. Menjaga keaktifan mahasiswa baru dalam kegiatan HMS FT UNIBOS

7|Page
Syarat pendamping adalah pernah atau sedang aktif di kepengurusan HMS FT
UNIBOS. Mekanisme pemilihan pendamping diserahkan ke Pengurus dalam hal
ini ketua umum untuk menunjuk orang-orang yang dianggap mampu untuk jadi
pendamping. Setiap pendamping mendampingi 3-5 mahasiswa baru.
Tugas dari pendamping adalah melakukan fungsi konseling dan Monitoring
keaktifan di kegiatan KBM FT UNIBOS. Masa pendampingan adalah dari
berakhirnya kegiatan penerimaan materi hingga menjelang evaluasi. Selain
mendapatkan materi ketika masa pasca pengaderan dan mendapatkan
pendampingan, diharapkan dapat melibatkan peserta pengaderan dalam kepanitiaan
kegiatan KBM FT UNIBOS yang akan dilakukan.
4. Learning by Doing
Metode ini digunakan untuk mengaplikasikan semua materi kaderisasi yang telah
disampaikan baik melalui ceramah, diskusi maupun pendampingan. Metode ini
sangat tepat untuk mengukur seberapakah pencapaian penanaman nilai dalam
kaderisasi bisa diserap oleh para calon anggota baru. Metode ini biasa dilakukan
untuk melihat hasil dari manajemen kegiatan, manajemen waktu, kepemimpinan,
problem solving dan lain-lain.

10. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan


Adapun bentuk pelaksanaan kegiatan selama proses pengaderan HMS FT UNIBOS ini
antara lain :
1. Pra (Sebelum)
Merupakan proses pemberian pemahaman secara umum dan garis besar tentang
muatan-muatan materi dari seluruh rangkaian proses pengaderan yang nantinya
dilakukan serta untuk menjalin komunikasi dan hubungan emosional satu sama lain
antar calon kader (mahasiswa baru) sebagai upaya penguatan dan membangun
solidaritas
2. Proses (saat)
Merupakan proses inti dari kegiatan pengaderan yang berbentuk pemberian
pemahaman, penghayatan dan doktrinisasi terhadap muatan-muatan materi inti
dalam pengaderan antara lain, penghayatan nilai-nilai keteknisipilan, urgensi
berlembaga, etika, tradisi dan kultural mahasiswa sipil pada khususnya dan
masyarakat teknik pada umumnya serta arah pengembangan organisasi melalui
proses regenerasi.
3. Pasca (Setelah)
Merupakan proses follow up dan pendalaman atas materi dan muatan-muatan yang
telah didapatkan sebelumnya sebagai upaya dalam menjaga dan tetap mengawal

8|Page
serta mengarahkan kader-kader agar tercapai tujuan dan keluaran dari pengaderan
ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
11. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu cara mengukur ketercapaian kaderisasi.
Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk masing-masing kurikulum. Untuk evaluasi
kurikulum wajib maupun tentative adalah dengan melakukan penilaian secara subjektif
oleh tim penilai yabg dimana diantaranya adalah pengurus, SC/OC hingga alumni di
lingkup HMS FT UNIBOS. Waktu pelaksanaan evaluasi di agendakan oleh SC dan OC
selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan kegiatan
pengaderan.
Adapun kriteria penilaian bagi peserta pengaderan adalah sebagai berikut :
TARGET LINGKUP ENTITAS NILAI (%)
Karakter Individu Etika & Sopan santun
Ibadah
Kejujuran
Kritis
Inovatif & Kreatif
Inisiatif
Angkatan Kerja sama
Kekeluargaan
Komunikasi
Solidaritas
Kepemimpinan Individu Integritas
Konsistensi
Tanggung Jawab
Kedisiplinan
Retorika
Keorganisasian Individu Manajemen Waktu
Manajemen Konflik
Kerangka Berpikir
Organisasi Problem Solving
Analisis SWOT
Manajemen Kegiatan
Negara Nasionalisme
Wawasan kebangsaan
HMS dan
Individu Kecintaan
Ketekniksipilan

9|Page
Pengabdian
Keaktifan / Kontribusi
Penghayatan
Prestasi Akademik Indeks Prestasi
Non akademik Keilmiahan
Keprofesian
AKUMULASI NILAI (%)

Sistem Penilaian (Range 0 – 100%) :


Lulus : 81 – 100 %
Lulus bersyarat : 65 – 80 % *
Tidak Lulus : 0 – 64 % *
*Penugasan :
Bagi yag lulus bersyarat : membuat essay (min. 300 kata) tentang materi yang telah di terima
Bagi yang tidak lulus : membuat surat pernyataan keaktifan ber-HMS FT UNIBOS melalui
keterlibatan dalam setiap kegiatan, serta membuat esay (min. 300 kata) tentang materi yang
telah diterima
** Setiap peserta berhak mendapatkan sertifikat lengkap dengan nilai hasil capaiannya, serta
mendapat fasilitas (konsumsi, mobilisasi, penginapan, pendamping, materi, & pin/sticker
HMS FT UNIBOS)

10 | P a g e
12. Teknis
1. Pra (Sebelum)
a. Pengurus mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang susunan panitia
pengarah dan panitia pelaksana kegiatan pengaderan,
b. Panitia pengarah (SC) dan panitia pelaksana (OC) diberi kewenangan dan hak
untuk :
1. Mengadakan rapat koordinasi maupun rapat panitia
2. Menentukan Tema kegiatan
3. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang paling efektif
4. Menolak intervensi dari pihak manapun selain Badan Pengurus, yang dapat
memungkinkan bertolak belakang terhadap konsep yang ada pada pedoman
pengaderan ini serta konsep yang telah diturunkan oleh Pengurus.
c. Panitia pengarah (SC) dan panitia pelaksana (OC) harus mengeluarkan
informasi (bentuk pamflet atau selebaran) tentang akan adanya pelaksanaan
kegiatan pengaderan KBM FT UNIBOS. Serta, bertugas untuk menjaring dan
melakukan pendataan terhadap para calon anggota KBM FT UNIBOS yang
akan mengikuti proses pengaderan.
d. Seluruh kelengkapan baik administrasi dan lainnya (Biodata peserta, Run down
kegiatan, pemateri, pemandu, pendamping, susunan acara pembukaan dan
penutupan, hingga konsep selama dan pasca kegiatan) telah rampung dan
diselesaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari menjelang hari kegiatan.
e. Proses informasi, syarat-syarat kelengkapan, serta waktu dan tempat
pelaksanaan di sampaikan kepada peserta selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sebelum hari kegiatan.

2. Proses (saat)
a. Peserta yang telah menyatakan kesediaan untuk ikut, di mobilisasi oleh OC ke
lokasi pengaderan
b. Kegiatan diawali dengan kunjungan lapangan ke lokasi proyek
c. Kegiatan dimulai ditandai dengan acara pembukaan / stadium general
d. Kegiatan dilaksanakan sekurang-kuranya selama 3 hari 2 malam
e. Materi – materi yang akan diberikan, tersusun secara sistematis dan efisien
f. Seluruh proses penerimaan materi dilakukan di dalam ruangan
g. Khusus untuk evaluasi hasil materi dapat dilakukan di dalam maupun diluar
ruangan dengan pengawasan dari (SC) dan Pengurus sebagai pengontrol
h. Proses penerimaan materi hingga evaluasi, tanpa adanya kontak fisik antara
peserta dan panitia pengaderan maupun pihak lain

11 | P a g e
i. Proses penerimaan materi dapat diselingi dengan games, Focus Grup
Discussion (FGD), atau pun bentuk lain untuk tetap menjaga semangat para
peserta pengaderan
j. Proses penerimaan materi hingga evaluasi tidak bersifat kaku, monoton dan
kekerasan, melainkan bersifat kekeluargaan, edukasi, doktrinisasi dan
intervensi terhadap tujuan yang ingin dicapai dari peserta pengaderan
k. Penanaman nilai nilai melalui pemberian materi sesuai kurikulum yang telah
dibuat pada pedoman pengaderan ini.
3. Pasca (Setelah)
a. Pelibatan dalam kepanitiaan
b. Pendampingan selama beberapa minggu sebagai bentuk follow up dan proses
memperdalam ilmu dari materi yang didapatkan
c. Teknis pelaksanaan sistem pendampingan
1) Satu pendamping bertanggung jawab atas 3-5 peserta
2) Peserta berkewajiban melakukan konsultasi terhadap pendamping
sekurang-kurangnya sebanyak 2 (Dua) kali dalam seminggu dengan durasi
min. 30 menit setiap pertemuan
3) Tugas dari pendamping adalah memastikan dan mengkoordinir anggota
dampingannya pada tiap kepanitian yang dilaksanakan oleh HMS FT
UNIBOS dan melakukan cek list kehadiran
4) Memberikan pendampingan akademik maupun non-akademik terkait
kultural HMS FT UNIBOS dan KBM FT UNIBOS secara umum serta hal-
hal lain yang dianggap penting untuk dipahami oleh kader tanpa terlepas
dari apa yang telah mereka dapatkan
5) Durasi waktu pendampingan terhitung sejak kegiatan pengaderan berakhir
hingga menjelang masa evaluasi akhir para calon anggota baru, atau
selambat-lambatnya berlangsung selama 3 (tiga) bulan.
6) Para pendamping antara lain Pengurus HMS, demisioner Pengurus HMS,
alumni yang masih berdekatan angkatan, serta dosen bila dianggap perlu.
d. Pengukuhan dan penyerahan sertifikat kepada anggota baru yang telah melalui
proses evaluasi akhir dan dinayatakan lulus berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
e. Pengukuhan dan penyerahan sertifikat di lakukan pada saat Milad HMS FT
UNIBOS sebagai bentuk apresiasi atas capaian yang telah diusahakan.

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai