Anda di halaman 1dari 8

7 Unsur Budaya

1.Mata Pencaharian / Kekayaan


2.Agama / Keyakinan
3.Bahasa / Pengetahuan
4.Adat Istiadat
5.Teknologi
6.Pakaian
7.Sistem Kemasyarakatan
MATA PENCAHARIAN / KEKAYAAN

Sistem ekonomi disebut juga sistem mata pencaharian. Dalam sistem ini manusia
memenuhi kebutuhan mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi.

Mata pencaharian adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang atau segolongan besar
anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mata pencaharian suatu masyarkat belum tentu sama dengan mata pencaharian
masyarakat lainnya.

Contoh sistem mata pencaharian adalah berburu dan meramu, bertani, dan beternak.
AGAMA / KEYAKINAN

Sistem religi disebut juga kepercayaan adalah suatu sistem di mana manusia percaya
terhadap sesuatu yang lebih tinggi darinya atau Penciptanya.

Religi dibutuhkan manusia terutama untuk menjawab ketidakberdayaan manusia dalam


menghadapi berbagai masalah kehidupan yang sulit diterima akal.

Religi juga berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Penciptanya.

Contoh: agama, aliran kepercayaan.


BAHASA / PENGETAHUAN

Menurut Ensiklopedi Nasional Indoensia, bahasa adalah suatu sistem tanda bunyi yang
secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama,
berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.

Dikutip dari Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, menurut ilmu antropologi,


bahasa adalah sistem perlambangan manusia baik lisan maupun tertulis untuk
berkomunikasi satu sama lain.

Tanpa bahasa, baik lisan, tertulis maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan dan harapan-harapan.

Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna,
waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, hingga tubuh
manusia.
ADAT ISTIADAT

Adat istiadat idealnya mampu mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu masyarakat.

Adat istiadat sebenarnya mengandung berbagai macam aturan ideal yang mengatur tata
hubungan atau interaksi yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Nilai adat istiadat itu telah bersemayam di dalam pikiran setiap individu sebagai angggota
masyarakat, sehingga hubungan antara satu dengan yang lain nampak tertib dan teratur
karena masing-masing telah memahami kedudukannya, baik sebagai masyarakat biasa,
pemimpin adat, pemimpin agama, keamanan, sebagai pemuda-pemudi dan lain
sebagainya.

Adat istiadat adalah nilai kebudayaan yang paling abstrak, karena berupa ide, gagasan
dan pikiran yang masih berada dalam diri setiap individu.

Adat istiadat itu memang tidak secara tertulis bisa dibaca, tetapi pada umumnya
dipraktekkan kemudian diwarisi secara turun temurun, demikian sebagaimana dikutip
dari Pengantar Antropologi oleh Santri Sahar (2015).

Maka dari itu, biasanya adat istiadat di setiap kelompok masyarakat memiliki perbedaan,
ini karena historis suatu masyarakat dalam membentuk suatu adat istiadat berbeda satu
sama lain.
TEKNOLOGI

Unsur teknologi dapat berperan dalam pembentukan suatu budaya di daerah tertentu, hal
ini dapat dilihat pula melalui usaha antropolog untuk memahami kebudayaan manusia
melalui unsur teknologi yang dipakai oleh suatu kelompok masyarakat.

Unsur teknologi yang dimaksud merupakan benda yang dapat dijadikan sebagai peralatan
hidup dengan bentuk serta kegunaannya yang sederhana. Unsur teknologi yang hadir
dalam kebudayaan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu sendiri.
PAKAIAN

Pembahasan fungsi pakaian sebagai alat produktif dalam studi antropologi


termuat pada “bagaimana teknik pembuatan dan cara menghias pakaian dan
tempat perhiasan?”. Suatu masyarakat biasanya selalu memiliki tradisi atau adat
istiadat dalam pembuatan pakaian adat.

Sehingga setiap negara atau bahkan suku bangsa memiliki ciri khas pakaian
kebesarannya sendiri. Pakaian ini juga dapat berfungsi sebagai simbol-simbol
budaya tertentu yang merepresentasikan adat istiadat, norma dan nilai-nilai suku
bangsa tersebut.
SISTEM KEMASYARAKATAN

Unsur budaya berupa sistem ini merupakan usaha antropologi untuk memahami
bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui kelompok sosial. Menurut
Koentjaraningrat, setiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh aturan-
aturan dan adat istiadat dari kesatuan yang ada di lingkungan sehari-hari
masyarakat tersebut.

Satuan terkecil dari kelompok yang menghasilkan aturan dan adat tersebut
adalah keluarga inti. Kemudian, kesatuan lain yang lebih besar dapat berupa
letak geografis, suku, hingga kerajaan ataupun kebangsaan.

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial dapat dilihat melalui beberapa cara
mereka melakukan: jenis perkawinan, prinsip menentukan pasangan (mencari
jodoh), adat menetap, dan jenis keluarga. Berikut adalah pemaparan sistem
kekerabatan dan organisasi sosial sebagai salah satu unsur dari unsur unsur
budaya.

Anda mungkin juga menyukai