Makalah Psspi Kelompok 11 (2) - 1
Makalah Psspi Kelompok 11 (2) - 1
Tentang
Kelompok 11:
Dosen Pengampu:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
tema dari makalah ini adalah “PERADABAN ISLAM PADA PERIODE
PERTENGAHAN (MASA KEJAYAAN SAFAWI DIPERSIA DAN MUGHAL
DIINDIA”
Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami dan pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .......................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode pertengahan dunia Islam dimulai sejak tahun-tahun terakhir
keruntuhan Abbasiyah pada masa klasik, yang ditandai dengan runtuhnya pusat
peradaban Islam di Baghdad, akibat dari serangan bangsa Mongol dan konflik
internal pemerintahan Abbasiyah. Baghdad pada masa dinasti Abbasiyah dulu
dikenal sebagai pusat bagi keilmuan dunia.
1
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta,Amzah,2016)h.187
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pada Masa Kerajaan Safawi di Persia
1. Pembentukan Pemerintah
Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya
gerakan tarekat Safawiyah ini bertujuan memerangi orang yang ingkar dan orang
yang mereka sebut ahlul bid’ah. Keberadaan tarekat ini semakin penting setelah
berubah dari tarekat kecil yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang
besar artinya di Persia, Syria dan Anatolia. Di daerah di luar Ardabil, Saf al-Din
menempatkan wakilnya yang memimpin murid-muridnya yang diberi gelar
“kalifah”.2
Dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama murid-murid tarekat ini
berubah menjadi tentara-tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan mazhab
Syi’ah dan menentang setiap orang yang tidak bermazhab Syi’ah. Gerakan
Safawiyah selanjutnya bertambah luas dan berkembang sehingga yang pada
mulanya hanya gerakan keagamaan saja berkembang dan bertambah menjadi
gerakan politik.
2
Hamka, Sejarah Umat Islam,Jilid 3:BulanBintang 1981,hal.60
1
2. Masa Kemajuan
a. Sultan Ismail
Sultan Ismail berkuasa lebih kurang selama 23 tahun (1501-1524 M), pada
sepuluh tahun pertama kekuasaannya, ia berhasil melakukan ekspansi untuk
memperluas kekuasaannya tersebut. Ia dapat membersihkan sisa-sisa kekuatan dari
pasukan AK. Kuyunlu di Hamadan (1503 M), menguasai Propinsi Kaspia di
Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (1505-1507 M), Baghdad dan
daerah barat daya Persia (1508M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan (1510 M).
Dengan demikian hanya dalam waktu sepuluh tahun dia telah dapat menguasai
seluruh wilayah di Persia.
b. Syah Abbas
3
Badri Yatim, Op.Cit,h.142-143
2
Usaha-usaha yang dilakukan Abbas I berhasil membuat pemerintahan
Daulah Safawiyah menjadi kuat kembali, setelah itu, dalam kondisi
pemerintahannya yang sudah stabil, Abbas I mulai memusatkan perhatiannya ke
luar berusaha mengambil kembali wilayah-wilayah kekuasaan Safawiyah yang
sudah hilang.
Faktor kedua, ambisi Sultan yang sangat besar bagi memperluas wilayah
Daulah Safawiyah sehingga ia rela melakukan perjanjian damai dengan Turki
Usmani dan untuk itu ia menyerahkan sebagian wilayah kekuasaannya kepada
mereka, masa damai tersebut dipergunakannya menciptakan keamanan dalam
negerinya, bermodalkan keamanan tersebut ia dapat melakukan ekspansi ke luar.
Faktor ketiga, didukung oleh kecakapan diri Sultan yang berbakat dan
profesional dalam merancang strategi politik, kapan saatnya harus mengalah dan
kapan saatnya harusmenyerang musuh.
4
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung Rosda Bandung 1988, hal. 315
3
Bila dibandingkan dengan dua Daulah lainnya, yaitu Daulah Turki Usmani
dan Daulah Mughal dalam waktu yang sama, kalau di bidang ilmu pengetahuan
Daulah Safawiyah ini jauh lebih unggul
5. Masa Kemunduran
5
Hamka, Sejarah Umat Islam,Jilid 3, Jakarta:BulanBintang 1981 , h.71-73
4
Beberapa faktor penyebab terjadinya kemunduran dan kehancuran dinasti Safawi
antara lain:
Ketika itu Hajjaj ibn Yusuf panglima perang Daulah Umayyah mengirim
pasukan ekspansi ke India di bawah pimpinan Muhammad ibn Qasim dan Qutaibah
ibn Muslim bersama 6.000 tentara. Mereka telah berhasil menguasai India bagian
barat, yaitu (kini Pakistan), Bukhara, Kandahar, Samarkhan, dan Sind.6 Akan tetapi
seluruh India belum dapat dikuasai dalam ekspansi yang pertama ini.
6
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung Rosda Bandung1988, hal. 163
5
Puncak kejayaannya ada pada Sultan Mahmud Al-Ghaznawi yang
memimpin penaklukan ke India pada penghujung abad ke-9 yang berhasil
menguasai seluruh India dan berkuasa di sana sampai tahun 1186 M.
7
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid 3, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, h. 123.
6
Mukaddam itulah pemerintah berhubungan dengan petani. Pemerintahmematok
bahwa negara berhak atas sepertiga dari hasil pertanian di negeri itu
Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan para penyair istana,
baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa India. Penyair India yang terkenal
adalah Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar
yang berjudul Padmayat berisi tentang kebajikan jiwa manusia. Pada masa
Aurangzeb muncul seorang sejarawan bernama Abu Fadl dengan karyanya Aini
Akhbari berisi tentang sejarah kerajaan Mughal berdasarkan pimpinannya.
4. Masa Kemunduran
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tiga kerajaan Islam di masa kejayaannya yang dimulai dari Kerajaan
Usmani di Turki, Kerajaan Mughal di India, dan Kerajaan Safawi di Persia. Tiga
Kerajaan tersebut lebih memusatkan perhatian mereka pada budaya demokratis
Islam, dan membangun kerajaan absolute. Hampir setiap segi kehidupan umum
dijalankan dengan ketelitian terstruktur dan birokratis dan berbagai kerajaan
mengembangkan sebuah administrasi yang ruwet. Ketiga kerajaan besar ini seperti
membangkitkan kembali kejayaan Islam setelah runtuhnya Bani Abbasiyah.
Namun, kemajuan yang dicapai pada masa tiga kerajaan besar ini berbeda dengan
kemajuan yang dicapai pada masa klasik Islam. Kemajuan pada masa klasik jauh
lebih kompleks. Di bidang intelektual, kemajuan di zaman klasik.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang selalu lalai dan lupa, tentu selalu membutuhkan kritik
dan saran yang dapat memberikan motivasi untuk inovasi selanjutnya, Semoga
makalah sederhana yang merupakan bentuk kecil dari sejuta karya besar ini dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi mereka yang haus akan tambahan
pengetahuan dan mereka yang menginginkan pengetahuan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid 3, Jakarta: Bulan Bintang, 1981
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.
9
10