Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH

DAN REKSADANA KONVENSIONAL


(Studi pada Reksadana yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2012-2016)

Elliv Hidayatul Lailiyah


Suhadak
Sri Sulasmiyati
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : ellivhidayatullailiyah@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research are to know, describe and analyze the performance of comparison between
Sharia and Conventional Mutual Funds based on Sharpe, Treynor, Jensen and growth of AUM (Asset Under
Management) methods. The type of this research is descriptive research with the quantitative approach. This
study uses NAV (Net Asset Value) data from November 2012 to January 2016 with 20 samples of Sharia and
Conventional Mutual Funds.The result of data analysis show that Conventional Mutual Funds has better
performance than Sharia Mutual Funds by using Sharpe, Treynor and growth of AUM methods. Meanwhile,
by using Jensen method, Sharia Mutual Funds has better performance than Conventional Mutual Funds.

Keywords : performance, Sharia Mutual Funds, Conventional Mutual Funds, comparison

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis perbandingan
kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional berdasarkan metode Sharpe ,Treynor, Jensen, dan pertumbuhan
AUM (Asset Under Management). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari
bulan November 2012 hingga Januari 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 20 reksadana yang terdiri dari
Reksadana Syariah dan Konvensional. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Reksadana Konvensional
memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Reksadana Syariah jika menggunakan perhitungan
dengan metode Sharpe, Treynor dan pertumbuhan AUM. Sedangkan jika menggunakan metode Jensen,
Reksadana Syariah memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Reksadana Konvensional.

Kata kunci : kinerja, Reksadana Syariah, Reksadana Konvensional, perbandingan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 114


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN penelitian dengan judul “Analisis
Bertambahnya kebutuhan manusia, Perbandingan Kinerja Reksadana
membuat aktivitas ekonomi semakin Syariah dan Reksadana Konvensional
meningkat, untuk itu masyarakat modern (Studi pada Reksadana yang Terdaftar di
mulai merambah dunia investasi dalam Otoritas Jasa Keuangan Periode 2012-
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. 2016).”
Banyaknya kegiatan pasar modal
merupakan faktor pendorong munculnya B. KAJIAN PUSTAKA
alternatif produk investasi yang ditawarkan. 1. Pasar Modal
Biasanya para calon investor akan mencari Pasar modal adalah tempat yang
informasi terlebih dahulu mengenai berkaitan dengan kegiatan penawaran umum
instrumen investasi yang sesuai dengan dan perdagangan efek yang
yang diinginkan. Terkadang calon investor memperjualbelikan berbagai instrumen
tidak memiliki dana yang cukup untuk
keuangan jangka panjang seperti obligasi,
berinvestasi dalam pasar modal. Salah satu
saham, reksadana dan instrumen lainnya.
alternatif yang dapat digunakan yaitu
instrumen reksadana. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang
Reksadana merupakan salah satu menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam
alternatif investasi bagi masyarakat kegiatan transaksi ekonomi dan bebas dari
pemodal, khususnya pemodal kecil yang hal-hal yang dilarang dalam Islam. Adanya
tidak memiliki banyak keahlian serta waktu pasar modal syariah, memberikan wadah
untuk menghitung risiko atas investasi bagi para investor untuk berinvestasi secara
mereka, namun memiliki modal dan syariah.
keinginan untuk melakukan investasi. Rodoni dan Hamid (2008:138)
Berinvestasi di reksadana akan terkumpul menjelaskan ada beberapa jenis instrumen
dana yang cukup besar. Hadi (2013:132) pasar modal yang diharamkan dalam syariah
menjelaskan bahwa dengan adanya dana yaitu preferred stock, forward contact,
yang besar di reksadana dapat dilakukan
option, margin on trading dan short selling.
diversifikasi investasi yang besar sehingga
resiko yang dihadapi akan semakin kecil. Beberapa instrumen tersebut diharamkan
Setiap reksadana memiliki dua sub karena mengandung unsur-unsur yang
kategori yaitu reksadana syariah dan merugikan. Selain itu, ada instrumen pasar
reksadana konvensional. Fatwa Dewan modal yang disarankan dalam syariah yaitu
Syariah Nasional No.20/DSN-MUI/IV/2001 saham syariah yang menggunakan prinsip
mendefinisikan bahwa reksadana syariah musyarakah, sukuk atau obligasi syariah dan
merupakan reksadana yang dijalankan reksadana syariah.
berdasar ketentuan dan prinsip syariah 2. Investasi
Islam. Investasi merupakan penanaman modal
Fatra (2014) menjelaskan bahwa di dalam di waktu sekarang dengan tujuan untuk
reksadana syariah terdapat proses screening mendapatkan manfaat yang lebih pada masa
yang merupakan proses penyaringan
yang akan datang. Setiap investasi yang
sekuritas yang sesuai dengan syariat dan
dilakukan oleh investor diharapkan akan
juga proses cleansing yaitu proses
penghapusan sekuritas yang tidak sesuai menghasilkan keuntungan atau return.
syariat sehingga keuntungan yang Adanya return merupakan salah satu dari
dihasilkan sekuritas tersebut harus motivasi investor dalam berinvestasi. Risiko
dikeluarkan dan diamalkan. merupakan bagian yang tidak bisa dihindari
Penelitian ini akan membahas analisis ketika berinvestasi karena return dan risiko
perbandingan kinerja pada reksadana memiliki hubungan yang saling terkait.
syariah dan reksadana konvensional untuk Prinsip Islam dalam hal berinvestasi
mengetahui apakah reksadana syariah atau adalah semua hal yang sesuai dengan syariah
reksadana konvensional yang memiliki dan mengacu pada kehalalan serta keadilan
kinerja lebih baik. Berdasarkan penjelasan bagi semua pihak yang terlibat. Adanya
latar belakang yang telah disampaikan, manfaat dari investasi dengan prinsip islam,
maka peneliti tertarik untuk melakukan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 115
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
maka dapat dilakukan bagi hasil atas 4. Penilaian Kinerja Reksadana
keuntungan yang diperoleh. Intinya, semua Halim (2015:51) menjelaskan bahwa
hal yang berbasis syariah tidak mengandung terdapat beberapa metode yang umum
unsur kerugian serta harus sesuai dengan digunakan dalam menilai kinerja portofolio
yang telah ditentukan oleh Allah SWT dalam yaitu Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan
Al-Quran dan hadist Nabi Muhammad SAW. Indeks Jensen. Metode sharpe mengukur
3. Reksadana kinerja dengan membandingkan premi risiko
Undang-undang Pasar Modal nomor 8 dengan standar deviasi. Metode treynor
Tahun 1995 pasal 1 ayat (27) mendefinisikan mengukur kinerja dengan membagi premi
reksadana sebagai wadah yang digunakan risiko dengan beta (risiko pasar/risiko
untuk menghimpun dana oleh manajer sistematis). Metode jensen menilai kinerja
investasi dari pemodal untuk diinvestasikan didasarkan atas seberapa besar manajer
dalam portofolio efek. Manajer investasi investasi mampu memberikan kinerja
dipercaya sebagai pengelola reksadana reksadana diatas kinerja pasar sesuai dengan
secara profesional. Dana terkumpul risiko yang dimilikinya.
merupakan dana bersama para investor Pengukuran kinerja reksadana dalam
sedangkan manajer investasi merupakan penelitian ini juga menggunakan metode lain
pihak yang hanya dipercaya oleh para yaitu berdasarkan pertumbuhan AUM (Asset
investor untuk mengelola dana yang telah Under Management). AUM merupakan
terkumpul. Selain manajer investasi sebagai besarnya dana kelolaan suatu perusahaan
penanggungjawab atas kegiatan investasi, investasi yang dapat dijadikan gambaran
ada pihak lain yang memiliki peran dalam tentang seberapa besar kepercayaan para
pengelola reksadana. Pihak tersebut adalah investor kepada perusahaan investasi.
bank kustodian yang memiliki peran sebagai Pertumbuhan AUM dipengaruhi oleh jumlah
penyimpan kekayaan serta administrator atas unit penyertaan sedangkan kenaikan dan
reksadana. penurunan unit penyertaan berkaitan dengan
Prinsipnya, setiap sesuatu yang pembelian (subscription) reksadana dan
bermuamalah boleh dilakukan selama tidak penjualan kembali (redemption) reksadana.
bertentangan dengan syariah. Syariah dapat
menerima usaha semacam reksadana selama C. METODE PENELITIAN
memiliki banyak manfaat bagi banyak pihak Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
dan yang tidak bertentangan dengan syariah. penelitian deskriptif dengan menggunakan
Kegiatan reksadana yang ada sekarang masih pendekatan kuantitatif. fokus penelitian dibatasi
banyak mengandung unsur-unsur yang tidak ke dalam empat objek penelitian yaitu metode
sesuai dengan syariah Islam. Oleh karena itu, sharpe, treynor, jensen dan pertumbuhan AUM.
Lokasi penelitian dan pengambilan data
perlu dibentuk reksadana syariah yang
dilakukan pada beberapa tempat yaitu Otoritas
mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam
Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Bursa Efek
bidang muamalah. Indonesia dan Infovesta melalui masing-masing
Reksadana berkaitan dengan Nilai Aktiva website resminya.
Bersih (NAB) dan Unit penyertaan. NAB Sumber data dalam penelitian ini
perunit penyertaan merupakan besaran dalam menggunakan sumber data sekunder yang berupa
reksadana. NAB/unit merupakan harga beli data NAB, Unit Penyertaan reksadana, SBI,
per unit yang harus dibayar oleh investor SBIS, IHSG, JII, IGBI (Infovesta Government
ketika membeli reksadana. NAB dihitung Bond Index) dan ISBI (Infovesta Syariah Bond
dengan harga penutupan efek yang dikurangi Index). Periode penelitian dalam penelitian ini
dengan biaya yang harus dibayar. NAB/unit yaitu Bulan November 2012 sampai Bulan
juga merupakan indikator kinerja investasi Januari 2016. Populasi diambil dari reksadana
dalam suatu reksadana. konvensional dan reksadana syariah yang
terdaftar di OJK tahun 2015 yaitu terdapat 1037
reksadana yang terdiri dari 86 reksadana syariah
dan 951 reksadana konvensional. Pengambilan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 116


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sampel dengan metode purposive sampling 2. Analisis dan Interpretasi Data
dengan kriteria tertentu dan didapatkan sampel a. Menghitung return NAB
sampel sebanyak 20 reksadana syariah dan Perhitungan return reksadana didasarkan
konvensional dari 10 perusahaan investasi. pada NAB sekarang dikurangi dengan
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini NAB sebelumnya kemudian dibagi
menggunakan teknik pengumpulan data dengan NAB sebelumnya sesuai dengan
dokumentasi. rumus (Isnurhadi,2014) :

D. HASIL DAN PEMBAHASAN NAB (t)-NAB (t-1)


Ri=
1. Penyajian Data NAB (t-1)
a. Nilai Aktiva Bersih dan Unit Setelah mendapatkan hasil return dari
Penyertaaan masing-masing reksadana, kemudian
NAB digunakan untuk menentukan harga return NAB/unit selama 39 bulan
reksadana yang perhitungannya dilakukan (November 2012 - Januari 2016)
oleh bank kustodian. Harga reksadana dijumlahkan dan dibagi 38 (n-1) untuk
dihitung berdasarkan NAB dibagi dengan mencari rate of return (Rpi) reksadana.
unit penyertaan, sehingga NAB/unit Perhitungannya menggunakan rumus
merupakan harga beli per unit penyertaan sebagai berikut :
yang harus dibayar investor jika membeli
unit penyertaan reksadana. ∑ Ri
Rpi =
b. Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat n-1
Bank Indonesia Syariah
SBI dan SBIS digunakan untuk Tabel 1. Rate of Return Reksadana Syariah
menghitung Risk free rate of return yang dan Reksadana Konvensional
merupakan pengembalian dari investasi Total Rate of
No Reksadana
yang tidak memiliki risiko. Umumnya Risk Return Return
free rate of return mengacu pada SBI 1 Syariah 0.100557 0.002646
karena SBI dianggap sebagai aktiva bebas 2 Konvensional 0.094430 0.002485
risiko yang dikeluarkan oleh Bank Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
Indonesia.
c. Closing Price Indeks Pasar b. Menghitung risk free rate (Rf)
Closing price dalam penelitian ini Perhitungan risk free rate menggunakan
digunakan untuk menentukan return pasar SBI dan SBIS perbulan selama 39 bulan
yang berguna dalam menghitung beta. yaitu dari bulan November 2012 hingga
Penggunaan empat indeks pasar karena Januari 2016 menggunakan rumus
harus disesuaikan dengan jenis reksadana sebagai berikut:
(saham,campuran dan pendapatan tetap).
Indeks yang digunakan dalam penelitian ∑ SBI
Rf =
ini sebagai berikut : n
1) IHSG digunakan sebagai indeks Penelitian ini menggunakan data return
reksadana saham konvensional dan reksadana bulanan sehingga tingkat suku
reksadana campuran konvensional bunga setahun harus dibuat menjadi
karena sebagian besar investasinya perbulan. Rf yang digunakan juga
berada pada saham konvensional. menggunakan satuan bulanan, sehingga
2) JII digunakan sebagai indeks reksadana rata-rata Rf pertahun selama periode
saham dan campuran syariah. penelitian dibagi dengan 12 bulan.
3) IGBI digunakan sebagai indeks
reksadana pendapatan tetap Tabel 2. Risk Free Rate Of Return (Rf) SBI
konvensional karena sebagian besar dan SBIS
investasinya pada obligasi. No Uraian SBI SBIS
4) ISBI digunakan sebagai indeks 1 Rf
6.51% 6.46%
reksadana pendapatan tetap syariah. (% pertahun)
2 Rf
0.54% 0.54%
(% perbulan)
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 117
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 4. Rata-rata Return Pasar
c. Menghitung standar deviasi (σ) Total Market Rata-rata
No Indeks
Hadi (2013:202) menjelaskan bahwa Return Rm
risiko merupakan perbedaan antara 1 IHSG 0.105522 0.002777
return yang diharapkan dengan yang 2 JII 0.068343 0.001799
sebenarnya, sehingga risiko dapat diukur 3 IGBI 0.073118 0.001924
dengan menggunakan konsep standar 4 ISBI 0.112365 0.002957
deviasi. Semakin tinggi standar deviasi Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
suatu instrumen investasi maka semakin
berisiko tinggi, demikian pula e. Menghitung Beta (β)
sebaliknya. Namun sesuai dengan konsep Beta merupakan tingkat risiko sistematis.
high risk high return, jika investor Beta menunjukkan nilai perubahan
menginginkan return atau tingkat return dari reksadana terhadap perubahan
pengembalian yang tinggi maka investor return dari pasar. Nilai beta tinggi berarti
harus berani menghadapi risiko yang memiliki risiko sistematis dan
tinggi pula. Perhitungan standar deviasi kesempatan return yang tinggi.
menggunakan rumus (Hadi,2013:202) : Perhitungan beta menggunakan rumus
sebagai berikut (Hanafi, 2008:233):
∑n 1(ri-r)2
SD= √ 1 σim
n-1 β=
σ2 m

Tabel 3. Rata-rata Standar Deviasi Tabel 5. Rata-rata Beta Reksadana Syariah


Reksadana Syariah dan dan Reksadana Konvensional
Reksadana Konvensional No Reksadana Beta
No Reksadana Standar Deviasi 1 Syariah 1.098220
1 Syariah 0.031649 2 Konvensional 1.046261
2 Konvensional 0.036367 Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
f. Menghitung indeks Sharpe, Treynor,
d. Menghitung return pasar (Rm) Jensen serta pertumbuhan AUM
Indeks pasar merupakan indikator kerja 1) Perhitungan nilai sharpe
untuk suatu jenis instrumen atau reksadana syariah dan reksadana
portofolio tertentu. Kinerja pasar pada konvensional
reksadana dipilih sesuai dengan alokasi Perhitungan dengan metode sharpe
aset yang memiliki persentase terbesar. diukur dengan membandingkan
Penelitian ini menggunakan beberapa antara selisih rata-rata tingkat
indeks untuk mencari returm pasar. keuntungan portofolio dan rata-rata
Return pasar ini dihitung menggunakan suku bunga bebas risiko dengan
rumus (Jogiyanto, 2009:330) : standar deviasi. Metode sharpe
dihitung dengan menggunakan
IHSG (t)- IHSG(t-1) persamaan sebagai berikut (Halim,
Rm=
IHSG (t-1) 2015:52):

Setelah mendapatkan total return dari Rpi-Rf


masing-masing indeks, kemudian dibagi Spi=
SDpi
dengan periode pengamatan (n-1) untuk 2) Perhitungan nilai treynor
mencari rata-rata pasar. Perhitungannya reksadana syariah dan reksadana
adalah sebagai berikut : konvensional
Perhitungan dengan metode treynor
∑ Rm diukur dengan membandingkan
Rata-rata Rm =
n-1 antara selisih rata-rata tingkat
keuntungan portofolio dan rata-rata
suku bunga bebas risiko dengan beta
atau risiko sistematis. Perhitungan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 118
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
metode treynor didasarkan pada Tabel 6. Rata-rata Nilai Sharpe, Treynor,
persamaan berikut ini (Halim, Jensen dan Pertumbuhan AUM
2015:52) : Beserta Indikator
Rata-Rata Nilai
N RD
Rpi-Rf o
Metode RD
Konven-
Indikator
Tpi= Syariah
βpi Sional
Semakin besar
3) Perhitungan nilai jensen reksadana
(Rpi-Rf)/SD
syariah dan reksadana berarti semakin
1 Sharpe -0.104534 -0.080039
konvensional baik kinerja
Metode jensen merupakan portofolio
tersebut.
pengembangan dari konsep CAPM, Semakin besar
dimana garis SML yang dibentuk (Rpi-Rf)/β
akan menghubungkan return pasar berarti semakin
2 Treynor -0.002649 -0.002483
baik kinerja
(Rm) dengan kesempatan investasi portofolio
bebas risiko (Rf). Metode jensen tersebut.
menilai kinerja didasarkan atas Semakin tinggi
nilai Jpi/ alfa (α)
seberapa besar manajer investasi 3 Jensen 0.000843 -0.000006
maka semakin
mampu memberikan kinerja baik kinerjanya.
reksadana diatas kinerja pasar sesuai Semakin tinggi
pertumbuhan
dengan risiko yang dimilikinya. AUM maka
Metode jensen dihitung berdasarkan Pertum-
semakin tinggi
4 buhan 12.46% 37.09%
persamaan berikut ini (Halim, kepercayaan
AUM
investor pada
2015:53) : reksadana
tersebut.
Jpi = (Rpi –Rf) – (Rm – Rf) βpi Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

4) Perhitungan Pertumbuhan AUM 1) Perbandingan Kinerja Reksadana


(Asset Under Management) Syariah dan Reksadana Konvensional
Reksadana Syariah dan dengan Metode Sharpe
Reksadana Konvensional Berdasarkan indikator pengukuran kinerja,
AUM dan NAB merupakan hal yang dapat dikatakan bahwa reksadana
sama. Pertumbuhan AUM tergantung konvensional memiliki kinerja yang lebih
pada nilai aktiva bersih atau NAB baik dibandingkan dengan reksadana
pada periode penelitian. syariah jika menggunakan metode sharpe
Pertumbuhan AUM merupakan (-0.080039 > -0.104534).
persentase selisih antara NAB 2) Perbandingan Kinerja Reksadana
sekarang dan NAB sebelumnya Syariah dan Reksadana Konvensional
dibagi dengan NAB sebelumnya. dengan Metode Treynor
Perhitungan pertumbuhan AUM Berdasarkan indikator pengukuran kinerja,
didasarkan pada persamaan berikut dapat dikatakan bahwa reksadana
ini (Saputra, 2009): konvensional memiliki kinerja yang lebih
baik dibandingkan dengan reksadana
AUM (t)-AUM (t-1) syariah jika menggunakan perhitungan
gAUM=
AUM (t-1) dengan metode treynor (-0.002483 > -
g. Membandingkan reksadana 0.002649).
konvensional dan syariah dari masing- 3) Perbandingan Kinerja Reksadana
masing metode yang digunakan untuk Syariah dan Reksadana Konvensional
menentukan reksadana yang memiliki dengan Metode Jensen
kinerja lebih baik. Berdasarkan indikator pengukuran kinerja,
Hasil perhitungan nilai sharpe, treynor, dapat dikatakan bahwa jika menggunakan
jensen dan pertumbuhan AUM disajikan perhitungan dengan metode jensen,
dalam tabel 6, yaitu sebagai berikut : reksadana syariah memiliki kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan reksadana
konvensional (0.000843 > -0.000006).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 119


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4) Perbandingan Kinerja Reksadana karena yang berpengaruh lebih banyak
Syariah dan Reksadana Konvensional adalah return pasar, sedangkan
berdasarkan Pertumbuhan AUM pertumbuhan AUM lebih cocok
Berdasarkan indikator pengukuran kinerja, digunakan untuk menilai kinerja
dapat dikatakan bahwa reksadana manajemen perusahaan atau manajer
konvensional memiliki tingkat investasinya.
kepercayaan investor kinerja yang lebih b. Bagi Investor
tinggi sehingga kinerja reksadana Reksadana yang memiliki kinerja
konvensional lebih baik dibandingkan unggul pada periode pengamatan bukan
dengan reksadana syariah jika dilihat berarti memiliki kinerja yang lebih unggul
berdasarkan pertumbuhan AUM (37.09% pada masa yang akan datang. Investor
> 12,46%) sebaiknya tetap mengumpulkan informasi
baik dari manajer investasi atau
E. KESIMPULAN DAN SARAN perusahaan riset investasi mengenai
1. Kesimpulan produk reksadana yang akan dipilih.
Berdasarkan hasil analisis yang telah c. Bagi Peneliti Selanjutnya
dilakukan terhadap 20 reksadana dengan 1) Perlu adanya penelitian lebih lanjut
menggunakan perhitungan metode sharpe, dengan memperhitungkan faktor lain
treynor, jensen dan pertumbuhan AUM dalam penilaiannya seperti faktor biaya
diperoleh kesimpulan yaitu reksadana reksadana dan menggunakan
konvensional memiliki kinerja yang lebih sampel,periode pengamatan serta
baik dibandingkan dengan reksadana syariah metode penilaian kinerja yang lebih
jika menggunakan metode sharpe, treynor, banyak sehingga penilaian kinerja
dan pertumbuhan AUM. Hasil perhitungan reksadana akan memberikan hasil yang
rata-rata nilai sharpe, treynor dan lebih akurat untuk menentukan
pertumbuhan AUM menghasilkan nilai keputusan investasi jangka panjang.
sharpe, nilai treynor dan pertumbuhan AUM 2) Selain untuk melihat perbedaan metode
reksadana konvensional lebih besar perhitungan penilaian kinerja,
dibandingkan dengan reksadana syariah. disarankan juga untuk menggunakan uji
Sebaliknya, jika menggunakan metode jensen beda atau uji t sehingga hasil penelitian
reksadana syariah memiliki kinerja yang lebih lebih akurat.
baik karena memiliki rata-rata nilai jensen
yang lebih tinggi daripada reksadana DAFTAR PUSTAKA
konvensional. Fatra,O.S. 2014. Analisis Perbandingan Kinerja
2. Saran Reksadana Konvensional dengan Reksadana
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Syariah di Indonesia. Skripsi. Jember: FE
peneliti memberikan beberapa saran, yaitu UNEJ.
sebagai berikut :
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
a. Bagi Manajer Investasi Indonesia Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001
1) Reksadana dengan kinerja kurang baik
tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk
(bernilai minus) sebaiknya ditingkatkan
Reksadana Syariah.(Online),
kinerjanya dengan cara lebih (http://www.dsnmui.or.id/index.php?mact=Ne
mendiversifikasi portofolio atau
ws,cntnt01,detail,0&cntnt01articleid=21&cntn
menghitung kembali komposisi
t01origid=59&cntnt01detailtemplate=Fatwa&
investasinya sehingga akan cntnt01returnid=61), diakses 16 Oktober 2015.
memberikan return yang lebih tinggi.
2) Penggunaan metode sharpe, treynor, Hadi, N. 2013. Pasar Modal Acuan Teoretis dan
jensen dan pertumbuhan AUM Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar
disesuaikan dengan kondisi. Metode Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
sharpe sebaiknya tidak digunakan Halim, A. 2015. Analisis Investasi dan Aplikasinya
dalam efficient market dan digunakan Dalam Aset Keuangan dan Aset Riil. Jakarta:
ketika portofolio tidak terdiversifikasi Salemba Empat.
dengan baik. Metode treynor dan jensen
digunakan ketika portofolio tersebut Hanafi. 2008. Manajemen Keuangan Edisi Satu.
telah terdiversifikasi dengan baik Yogyakarta: BPFE.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 120
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Isnurhadi. 2014. Pengaruh Kinerja Reksadana dan
Risiko Reksadana Terhadap Jumlah Asset
Under Manajemen dan Unit Penyertaan. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 12 (3) :194-
208.
Jogiyanto, H. 2009. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE.
Rodoni, A., & Hamid, A. 2008. Lembaga Keuangan
Syariah. Jakarta Timur: Zikrul Hakim Anggota
IKAPI.
Saputra,MS. 2009. Analisis Komparasi Kinerja
Reksadana Syariah dan Konvensional
(Kategori Saham, Campuran dan Pendapatan
Tetap) di Indonesia. Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif
Hidayatullah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.(Online),(http://www.ojk.go.id/undang-
undang-nomor-8-tahun-1995-tentang-pasar-
modal), diakses pada tanggal 16 Oktober 2015.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 121


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai