Tugas Resum AKL 2
Tugas Resum AKL 2
Oleh:
Kebutuhan akan adanya regulasi sejalan dengan penawaran sekuritas bagi masyarakat
umum pada abad 19, pemerintah kolonial Belanda yang menjajah Indonesia mengembangkan
industri pertanian yang bertujuan meningkatkan perekonomian Indonesia. Untuk mendukung
pengembangan industri tersebut, Veregining voor de Effectenhandel didirikan di Batavia
(nama sebelum Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi cikal bakal dalam
perdagangan efek di Indonesia. Perkembangan pasar modal di Batavia diikuti dengan
pembukaan pasar saham di Surabaya dan Semarang. Namun, perang dunia II mempengaruhi
stabilitas nasional yang memaksa pemerintah kolonial untuk menutup bursa pada tahun 1940.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945, pemerintah membuka
kembali bursa di Jakarta pada tahun 1952. Pada periode 1977-1987, pasar modal Indonesia
berkembang sangat lambat untuk mendorong perkembangannya pemerintah mengeluarkan
beberapa deregulasi diantaranya yang dikenal dengan paket Desember 1987, paket Oktober
1988 dan paket Desember 1988. Selanjutnya, kementerian keuangan mengeluarkan keputusan
menteri keuangan nomor 1548/.013/1990 tentang pasar modal. Untuk mengatasi masalah
krisis keuangan, pemerintah Indonesia mendirikan sebuah badan khusus untuk melaksanakan
pengawasan perbankan sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia. Namun, dalam proses hingga 2010, pembentukan lembaga pengawasan
tersebut atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum bisa terealisasi. Akhirnya, pada tahun 2011
sebagai upaya dalam mereformasi sector keuangan, pemerintah dan DPR sepakat membentuk
OJK. Kemudian, pada tanggal 22 November 2011 diterbitkan Undang-Undang Nomor 21
tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK disebut sebagai lembaga independen yang
akan bekerja per 31 Desember 2012 yang mengalihkan fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana
Pensiun, LembagaPembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dari Menteri Keuangan
dan Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan ke OJK.Kemudian pada tanggal 31
Desember 2013, giliran fungsi, tugas dan wewenangpengaturan dan pengawasan perbankan
oleh Bank Indonesia (BI) juga dialihkan ke OJK.
VISI
menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan
umum.
MISI
2. mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta
TUJUAN
2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
FUNGSI
TUGAS
Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sector Perbankan,
sektor Pasar Modal, dan sector Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
NILAI STRATEGIS
STRUKTUR ORGANISASI
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur
Indonesia,dan
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawas Sektor Pasar
Modal
6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko, dan
KODE ETIK
Norma dan asas mengenai kepatutan dan kepantasan yang wajib dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner, Pejabat, dan Pegawai OJK dalam
pelaksanaan tugas. Komite Etik adalah organ pendukung Dewan Komisioner yang bertugas
mengawasi kepatuhan Dewan Komisioner, Pejabat, dan Pegawai OJK terhadap Kode Etik.
Nilai dasar kode etik OJK ini dicerminkan dalam perilaku yang sesuai dengan Nilai Strategi
Organisasi OJK.
PENERBITAN SEKURITAS : PROSES PENDAFTARAN
Pernyataan Pendaftaran
Pernyataan pendaftaran bagi perusahaan kecil dan menengah didata dari total asset yang
tidak lebih dari seratus juta rupiah. Termasuk didalam pernyataan pendaftaran adalah
prospektus, prospectus ringkasan, laporan keuangan yang telah di audit, comfort letter,
perjanjian emisi, dan lain-lain. Informasi dalam prospektus meliputi informasi dasar serta
informasi tentang tujuan penggunaan dana,deskripsi dari sekuritas yang ditawarkan, dan
rencana distribusi termasuk nama pokok penjamin emisi (jika ada).
OJK akan memberikan pengungkapan penuh dan wajar kepada investor potensial atas
semua informasi yang diperlukan untuk penilaian risikosekuritas dan return ekspektasi.
Perusahaan yang sudah memiliki saham untuk diperdagangkan secara luas juga harus
dilakukan tinjauan yang sama. Setelah pernyataan pendaftaran efektif, perusahaan dapat mulai
menjual sekuritas kepada publik.
Hukum Pasar Modal 1995 membuat kewajiban hukum yang sangat luas bagi semua
peserta dalam proses pendaftaran, dan paparan hukum ini sangat penting bagi akuntan karena
pengungkapan keuangan merupakan bagian penting pernyataan pendaftaran. Dibawah aturan
Bapepam-LK Nomor VIIII.G.5, akuntan bertanggung jawab atas kesalahan informasi material
ataupun informasi yang salah sebelum tanggal efektif pernyataan pendaftaran tersebut.
Emiten juga wajib melaporkan laporan yang tidak terjadwal (laporan insidental) yang
berisi informasi material, yang mungkin memengaruhi harga sekuritas atau keputusan investor
diantaranya seperti merger, akuisisi, konsolidasi, penggantian auditor perusahaan, dan lain-
lain. Laporan insidental harus dilaporkan paling lambat dua hari kerja setelah peristiwa
tersebut terjadi. Laporan lainnya adalah kewajiban direksidan komisaris perusahaan untuk
melaporkan kepada OJK mengenai kepemilikan saham dan perubahan kepemilikan. Laporan
tersebut harus disampaikan tidak lebih dari 10 hari setelah tanggal transaksi.
PENERAPAN KETENTUAN SARBANES OXLEY ACTTAHUN 2002 DI PASAR
MODAL INDONESIA
Penerbitan Sarbanes-Oxley Act tahun 2002(SOX) pada bulan Juli 2002 telah membawa
pengaruh yang signifikan bagi profesi akuntansi diseluruh dunia. Di Indonesia, beberapa
ketentuan SOX diadopsi.
2. Auditor Independen
PERSYARATAN PENGUNGKAPAN
Analisis dan diskusi manajemen terkait kondisi keuangan perusahaan dan hasil kinerja
operasi adalah bagian dari informasi dasar yang diperlukan dalam semua pengajuan yang
diberikan kepada OJK. Elemen kunci dalam analisis dan diskusi manajemen adalah
pandangan terhadap likuiditas dan solvabilitas atas data historis maupun ekspektasi masa
depan.
Pengungkapan pro forma pada dasarnya merupakan penjelasan atas penyajian keuangan
yang diambil dari laporan keuangan. Pernyataan pro forma digunakan untuk menunjukkan
dampak dari transaksi besar yang terjadi setelah akhir periode fiskal atau yang telah terjadi
selama setahun, tetapi tidak sepenuhnya tercermin dalam laporan keuangan perusahaan.