Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. FATHAN BERKAH ABADI

Bidang K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya & Beracun

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 8
TAHUN 2023

Disusun Oleh: Kelompok 3

Victor Tarangga Mangge

Kurniawan Prasetyo Pamungkas

Monika Esrawati Sitanggang

Muhammad Nidhom

Nizar Zain Ilmy

Noviana Fajarini

Reksi Hadi Eka Mandara

PENYELENGGARA
PT. SAFETY FIRST INDONESIA
Yogyakarta, 15 Juni 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil video yang disiapkan oleh panitia dan hasil wawancara
dengan PT. Fathan Berkah Abadi yang sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon
Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada :

1. Seluruh Staff PT. Fathan Berkah Abadi yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan
kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Safety First Indonesia selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh Trainer dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogtakarta
(DIY) yang telah memberikan materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum periode 2023 yang telah mampu menjaga
suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penyusunan menyadari bahwa semua ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi isi maupun cara pengungkapan dan penyajian dalam bentuk tulisan. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan.dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis.
Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat dan semoga
laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, 15 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

A. Latar Belakang..……………………………………….......................................

B. Maksud dan Tujuan………………………………………..……………………

C. Ruang lingkup…………………………………..…………………………...…..

D. Dasar Hukum…………………………………………………………..…..........

BAB II KONDISI PERUSAHAAN…………………….………………………….

A. Gambaran Umum Tempat Kerja……………………………………………...

B. Proses Produksi………………………………………………….........................

C. Alur Kerja………...……………………………………………………..............

D. Faktor Bahaya……………………………………………………………..........

E. Potensi Bahaya di Tempat Kerja………………....……………………………

F. Temuan-temuan Bahaya ditempat Kerja……..……..…………………….......

1. Temuan Positif…………………………………………………...............

2. Temuan Negatif………………………………………….……………...

BAB III ANALISA……………………………………………………….…….......

A. Analisa Temuan Positif…...…...………………………….…………………….

B. Analisa Temuan Negatif………………………………………………………...

BAB IV PENUTUPAN…………………………………………………..................

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...

B. Saran……………………………………………………………………..............

Daftar Pustaka ……………………………………………………………..............

Lampiran……………………………………………………………………………

Notulen……………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keselamatan di tempat kerja telah lama menjadi perhatian pemerintah dan pelaku usaha.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena berkaitan erat dengan produktivitas karyawan dan
perusahaan. Semakin banyak cara untuk memastikan keselamatan tenaga kerja, semakin sedikit
kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan sarana untuk
memastikan K3. Kesehatan kerja adalah penting dan perusahaan harus mempertimbangkannya. Zat
berbahaya dan beracun adalah alat atau zat lain yang dapat membahayakan kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup lain, atau habitat lain. Karena sifat tersebut, dan bahan
berbahaya beracun dan limbahnya memerlukan penanganan khusus.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih sering diabaikan di seluruh Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kecelakaan kerja. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan dan
keselamatan (K3) bagi dunia usaha di Indonesia tergolong rendah karena dunia usaha tidak dapat
dipisahkan dari apa yang disebut tenaga kerja, padahal tenaga kerja merupakan unsur penting dalam
operasional usaha. Hal ini mencerminkan fakta bahwa daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan kesulitan memasuki pasar global karena
penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien. Terlepas dari kenyataan bahwa perkembangan
perusahaan sangat tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Oleh karena itu, pemerintah harus
mendorong penerapan peraturan atau aturan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja bersama
dengan kepentingan perusahaan.

Sebagai salah satu syarat pelatihan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh Kementerian
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia dan untuk meningkatkan
pengetahuan calon tenaga kesehatan dan keselamatan kerja umum, peserta wajib mengikuti
pelatihan lapangan (PKL). Dengan menyelesaikan PKL, calon ahli K3 umum diharapkan dapat
mempelajari dan mengimplementasikan teori yang diperoleh dengan melatih praktisi K3 di
lapangan.

Praktek Lapangan (PKL) dilaksanakan secara daring dengan sasaran PT. Fathan Berkah
Abadi. Perusahaan ini adalah produsen kuliner makanan yang telah menerapkan sistem manajemen
K3 di semua bidang kegiatan produksinya. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi yang diterima
perusahaan.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini adalah :

1. Mengetahui kondisi serta Mengidentifikasi Lingkungan dan Penerapan K3 di PT. Fathan


Berkah Abadi
2. Menganalisa temuan positif maupun negatif terkait dengan perusahaan PT. Fathan Berkah
Abadi.
3. Mengaplikasikan serta memberikan memasukan kepada PT tersebut untuk mengevaluasi hasil
temuan yang didapat.
4. Mendapatkan pemahaman yang jelas tentang praktik kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja, khususnya di bidang K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja, K3 Bahan
Berbahaya & Beracun.
5. Sebagai prasyarat untuk memperoleh Sertifikat Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi :
1. Penerapan K3 di bidang K3 Kesehatan Kerja.
2. Penerapan K3 di bidang K3 Lingkungan Kerja
3. Penerapan K3 di bidang K3 Bahan Berbahaya & Beracun
1.4 Dasar Hukum
1.4.1 Dasar Hukum K3 Kesehatan Kerja

1. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuaan Konvensi Organisasi


Perburuhan International Nomor 120 Mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan
Kantor-kantor
2. Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3. Undang - Undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat
Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-
03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. Per-05/MEN/2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
7. PERMEN No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
1.4.2 Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

2. Peraturan Pemerintah 74 tahun 2001 Tentang Pengolahan Bahan Berbahaya Dan Beracun

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No Per- 04/MEN/1980 Tentang


Syarat Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No Per 08/MEN/VII/2010 Tentang


Alat Pelindung Diri

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 9 tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian

6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan


Kesehan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun

7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. Per-05/MEN/2018 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep – 186/MEN/1999 Tentang Unit


Penangulanganan Kebakaran Di Tempat Kerja

9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep – 187/MEN/1999 Tentang Pengendalian


Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

1.4.3 Dasar Hukum K3 Bahan Berbahaya


UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan


Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja
2.1.1 Gambaran Umum PT. Fathan Berkah Abadi
PT. Fathan Berkah Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan, khususnya roti dan kue. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2016 dan memiliki 51
outlet di berbagai daerah yang diberi nama Alif’s Bakery & Cookies. Produk yang dijual di outlet
tersebut terdiri dari chiffon cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar.
Produk-produk tersebut diproduksi sendiri oleh perusahaan ini di pabrik yang dimiliki. Perusahaan
ini memiliki 3 pabrik, pabrik utama memiliki luas tanah seluas 1.875m2, untuk pabrik ke 2
memiliki luas 1600m2 serta pabrik ketiga memiliki luas tanah 1200 m2. Total keseluruhan
karyawan sebanyak 380 karyawan yang terdiri dari karyawan pabrik dan outlet.
Dengan memiliki pabrik, tentu perusahaan ini memiliki mesin-mesin besar untuk produksi
produk-produknya tersebut. Kepemilikan mesin-mesin tersebut menjadi perhatian bagi perusahaan
ini bahwa perusahaan ini menyadari, perlu adanya perawatan dan pengecekan yang rutin. Selain itu,
bagi para karyawan pun menjadi perhatian pihak perusahaan yaitu dengan diberlakukannya
ketentuan untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) ketika memasuki ruang produksi. Di
samping itu, pihak keamanan pun turut adil dalam penerapan keselamatan kerja bagi karyawan
yaitu dengan mewajibkan mereka menggunakan masker ketika ingin memasuki wilayah pabrik dan
akan diberikan teguran secara langsung bagi yang melanggar, tetapi tetap difasilitasi dengan
memberikan masker pada karyawan terkait. Perusahaan ini juga memperhatikan kesehatan
karyawan dengan memberikan vitamin yang rutin dua minggu satu kali. Tidak hanya itu,
perusahaan juga memfasilitasi klinik bagi karyawan dengan memberikan pengecekan kesehatan
seperti tensi, kadar gula, kolesterol, dan asam urat. Perusahaan ini juga telah memiliki P2K3 yang
terdiri dari ketua yaitu direktur utama, sekretaris yaitu manager HR, dan 6 anggota yang terdiri dari
berbagai divisi.
2.1.2 Proses Produksi
PT Fathan Berkah Abadi ini memproduksi berbagai macam jenis produk, seperti chiffon
cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar. Produk-produk tersebut pun
dibagi menjadi masing-masing divisi, sehingga masing-masing divisi tersebut memfokuskan
produknya pada produksi di setiap harinya. Dalam proses produksinya, masing-masing divisi akan
mengirimkan daftar bahan baku untuk produksi di hari tersebut kepada pihak Gudang Induk.
Gudang Induk merupakan tempat yang menyimpan seluruh bahan baku untuk seluruh produk.
Setelah masing-masing divisi mengirimkan daftar bahan baku untuk satu hari makan daftar tersebut
akan masuk ke sistem gudang. Setelah itu, pihak gudang akan menyiapkan seluruh bahan baku dan
melakukan proses pengiriman ke masing-masing divisi. Setelah diterima oleh masing-masing divisi,
bahan baku tersebut akan diproses oleh masing-masing karyawan di tiap divisi. Diproses dari mulai
diadonkan sampai dipacking rapi sesuai dengan jenis masing-masing produk, Setelah itu produk
akan dikirimkan ke masing-masing outlet yang tersebut di berbagai daerah. Di samping itu,
perusahaan ini memiliki produk utama yaitu chiffon cake. Dalam pembuatan chiffon cake ternyata
berbeda dengan pembuatan produk lainnya. Untuk chiffon cake itu sendiri ketika divisi menerima
bahan baku, kemudian langsung diproses untuk menjadi adonan. Setelah itu, adonan dimasukan ke
loyang khusus chiffon cake dan diberikan topping lalu dioven. Setelah selesai dioven, kue dikirim
ke ruang pendingin. Di ruang pendingin tersebut terdapat kipas-kipas/blower yang berguna untuk
mempercepat proses pendinginan kue. Ketika kue di ruang pendingin, kue diposisikan terbalik agar
ketinggian kue tidak menyusut. Setelah kue didinginkan, kemudian kue dikeluarkan dari loyang dan
dipacking untuk dikirimkkan ke seluruh outlet.
2.1.3 Alat Kerja
a. Oven
 Oven Deck
 Oven Revolving
 Oven Retory
b. Mixer
c. Aerator
d. Pencetak adonan/loyang
e. Lift Barang
f. Genset
g. Handpallet 3 ton dan 2 ton
h. Armada Roda tiga
2.1.4 Faktor Risiko
a. Area Pabrik
Berikut ini merupakan identifikasi factor bahaya yang mungkin terjadi pada area office PT.
Fathan Berkah Abadi, antara lain :
a. Faktor Fisik
● Bahaya fisik yang timbul di area produksi antara lain : bahaya akibat getaran, bahaya
akibat tekanan panas, tergelincir, terjatuh, terjepit, dan lain-lain.
b. Faktor Psikologi
● Faktor psikologi disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan secara berulang selama 8
jam perhari dapat membuat kejenuhan.
c. Faktor Kimia
● Bahaya kimia : Dapat terjadinya bocor gas , limbah pabrik, Asap
2.1.5 Potensi Risiko di Tempat Kerja
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan
terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Fathan Berkah Abadi yaitu :

1. Terjepit
Pemakaian mesin-mesin produksi, serta cara kerja dan sikap kerja yang kurang sesuai,
sering kali dapat menimbulkan potensi bahaya. angka kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah terjepit. Pada umumnya tenaga kerja di perusahaan ini kurang berhati-hati dan tidak
patuh pada pedoman kerja sehingga kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi.
2. Terpeleset
Potensi bahaya terpeleset sering kali di temukan ditempat kerja. Potensi bahaya ini terjadi
karena adanya lantai yang licin karena adanya tumpahan margarin, tepung atau bahan yg
lain, hal ini sering kali tidak di perhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya terpeleset.
3. Peledakan
Sumber bahaya peledakan yang ada di PT. FBA disebabkan dari penggunaan dan pemakaian
bahan-bahan dasar kimia seperti: tabung gas oksigen, dll. Yang dapat meledak pada
konsentrasi dan tekanan tertentu. Apabila bahan-bahan tersebut saling berdekatan
(penempatan yang tidak sesuai) dan terkena sinar matahari langsung, maka dapat
menimbulkan potensi bahaya peledakan di tempat kerja.
4. Luka Bakar
potensi bahaya sering kali terjadi ditemukan ditempat kerja. potensi bahaya ini terjadi
karena adanya pemanggangan roti dan alat tersebut merupakan alat yang menghasilkan
panas. hal ini sering kali tidak diperhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya luka bakar.

2.2 Temuan-temuan di Video


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Fathan Berkah Abadi terdapat 2 jenis
temuan yaitu temuan positif dan temuan negatif dari masing masing aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang diamati.
2.2.1 Temuan Positif
a. Bidang K3 Kesehatan Kerja
1) Tersedia ambulance untuk karyawan, dengan fasilitas lengkap di dalamnya
2) Tersedia Kotak P3K sejumlah 9 kotak dan ada PIC P3K, serta pemberian vitamin secara
rutin
3) Penerangan bagus. Ada lampu dan juga ventilasi cahaya di beberapa tempat
4) Terdapat Jalur evakuasi
5) Terdapat poster serta selebaran yang berkaitan dengan K3
6) Sedang proses pembuatan kantin serta perluasan masjid untuk karyawan
7) Menyediakan Masker dan hand sanitizer gratis, pengecekan penggunaan hand sanitizer
dikontrol oleh Security
8) Pemberian reward untuk karyawan berprestasi
9) Semua karyawan telah didaftarkan BPJS dan BPJS-TK
10) Sudah bekerjasama dengan klinik dan rumah sakit terdekat
b. Bidang K3 Lingkungan Kerja
1) Tersedia APAR di semua titik lokasi
2) Komunikasi perusahaan dengan Disnaker bagus
3) Lift Barang sudah uji riksa, sudah sertifikasi dan ada SOP serta safety guard
4) Tersedia genset 50kva, telah di servis rutin 4 atau 6 bulan sekali, dan sudah sertifikasi K3
5) Sudah tersedia instalasi listrik dan penyalur petir yang disertifikasi rutin
6) Sudah tersedia SOP tanggap darurat, SOP Kebakaran dan SOP untuk karyawan yang sakit
mendadak, sudah dilakukan latihan tanggap darurat yang bekerjasama dengan Damkar.
7) Semua kendaraan operasional sudah di servis rutin
8) Terdapat P2K3, dengan Pemilik perusahaan sebagai Ketua, Ahli K3 sebagai Sekretaris, dan
anggotanya masing-masing adalah supervisor di tiap divisi
9) Sudah ada PJK3 yang tersertifikasi
10) Panel listrik sudah terbuat dari bahan yang safety dan terdapat APAR /ABC Powder
11) Ada Ahli K3 bersertifikasi
12) Terdapat 2 orang teknisi listrik. Maintenance instalasi listrik dari vendor
13) Terdapat instalasi penyalur petir dan sudah Sertifikasi K3
5. Bidang K3 Bahan Berbahaya & Beracun
1) Terdapat IPAL dengan dengan kapasitas 5 m3 untuk menampung air bekas pencucian
alat-alat produksi. Pengolahan dan maintenance oleh vendor.
2) Terdapat vendor Gas yang memaintenance setiap bulan terkait deteksi dini kebocoran
dan kelayakan tabung gas yang dipakai
3) Tersedianya laporan UKL - UPL dan laporan manifest ke Dinas Lingkungan Hidup
2.2.2 Temuan Negatif
A. Bidang K3 Kesehatan Kerja
1) Kotak P3K tidak terdapat daftar obat dan simbol yang dipakai masih merah, seharusnya
hijau
2) Perusahaan tidak memiliki ruangan p3k / klinik ppgd

B. Bidang K3 lingkungan kerja

1) Belum tersedia checklist perawatan APAR , serta APAR masih tersegel

2) Cerobong asap belum diberi peredam panas

3) Terdapat kabel yang tidak beraturan dan berdekatan dengan exaust fan

4) Gas Sentral tidak menggunakan cradle atau yang sejenis sebagai penahan

C. Bidang K3 Bahan Berbahaya & Beracun

1) Tidak terdapat ceklist perawatan IPAL


BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

Berikut analisa temuan positif dan negatif K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja dan K3 Bahan Berbahaya pada PT. Fathan Berkah Abadi (FBA)

Tabel 1. Analisa temuan positif K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja,


dan K3 Bahan Berbahaya

No. Foto Tempat Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan

K3 Kesehatan Kerja

1. Wawancara PT FBA Menyediakan 1. Supaya tenaga 1. Penggantian 1. UU. No. 1 Tahun 1970 1. BAB II Pasal 3 Syarat-
Masker dan hand kerja bekerja APD secara tentang Keselamatan syarat Keselamatan
dengan aman dan berkala Kerja Kerja
sanitizer gratis,
nyaman
pengecekan 2. PerMenaker Nomor
penggunaan hand 2. Untuk 2. Dibuatkan PER.08/MEN/VII/2010 2. Alat Pelindung Diri
mengurangi checklist selanjutnya disingkat
sanitizer dikontrol
resiko penyakit penerimaan APD adalah suatu alat
oleh Security akibat kerja APD yang mempunyai

kemampuan untuk
melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi
sebagian

atau seluruh tubuh dari


potensi bahaya di tempat
Permenaker
SFI (Safety First Indonesia)
2 Wawancara PT FBA Sudah Supaya penanganan Klinik atau no.3/men/1982 tentang kerja.
bekerjasama karyawan yang sakit rumahsakit yang Pelayanan Kesehatan
bisa segera diatasi diajak bekerjasama Kerja dokter pemeriksa kesehatan
dengan klinik dan TK sebagai dipimpin &
harus mempunyai
rumah sakit Dokter yang dijalankan (penanggung
bersertifikasi jawab) PKK
terdekat Permennakertrans No.
Hiperkes Per. 01/Men/1976

Dokter perusahaan wajib


pelatihan hiperkes & KK

SFI (Safety First Indonesia)


No. Foto Tempat Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan

K3 Lingkungan Kerja

1. PT FBA Tersedia APAR di Untuk mencegah, APAR yang Permenaker Pasal 2 (1) Pengurus atau
semua titik lokasi mengurangi dan disiapkan tidak no.186 tahun pengusaha wajib mencegah,
boleh dalam keadaan 1999 mengurangi dan memadamkan
memadamkan
tersegel kebakaran, latihan
kebakaran di tempat penanggulanggan kebakaran di
kerja tempat kerja.

Terdapat P2K3,
2 wawancara dengan Pemilik Mengembangkan Pengurus P2K3
Permen No. Pasal 2 Menteri tenaga Kerja
perusahaan sebagai kerjasama, saling harus aktif atau Pejabat yang ditunjuk
melakukan rapat dan 02/Men/1992
Ketua, Ahli K3 pengertian dan tentang Tata Cara berwenang menunjuk ahli
ada dokumentasi keselamatan dan kesehatan
sebagai Sekretaris, partisipasi efektif hasil rapat Penunjukan Ahli
K3 kerja pada tempat kerja dengan
dan anggotanya dalam penerapan k3 kriteria tertentu dan pada
masing-masing di dalam perusahaan perusahaan yang memberikan
jasa di bidang keselamatan
adalah supervisor
dan kesehatan kerja.
di tiap divisi

SFI (Safety First Indonesia)


No. Foto Tempat Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan

K3 Bahan Berbahaya

1. PT.FBA Terdapat IPAL Pengolahan air Walaupun dikelola Peraturan Pasal 1 (4) Pengendalian
dengan dengan limbah yang baik oleh vendor, akan Pemerintah pencemaran air adalah upaya
akan bermanfaat bagi lebih baik kalau ada Nomor 82 Tahun pencegahan dan
kapasitas 5 m3
ekosistem di air checklist perawatan 2001 tentang penanggulangan pencemaran
untuk menampung tersebut yang IPAL supaya bisa Pengelolaan air serta pemulihan kualitas air
air bekas pencucian tentunya tidak akan crosscheck Kualitas Air dan agar sesuai dengan baku mutu
merusak ekosistem. Pengendalian air
alat-alat produksi.
Selain itu juga air Pencemaran Air
Pengolahan dan tidak membahayakan
maintenance oleh masyarakat yang
masih menggunakan
vendor.
seperti sungai dalam
beraktifitas.20

SFI (Safety First Indonesia)


SFI (Safety First Indonesia)
Tabel 2. Analisa temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja, dan K3 Bahan Berbahaya

No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Kesehatan Kerja
1. Wawancara PT.FBA Perusahaan Tidak adanya Seharusnya sesuai Permen 15 tahun Pasal 2 (1) Pengusaha wajib
pertolongan dengan peraturan, 2018 tentang menyediakan petugas P3K dan
tidak memiliki pertama secara perusahaan dengan petugas p3k di
cepat dalam situasi jumlah karyawan tempat kerja fasilitas P3K di tempat kerja.
ruangan p3k /
darurat tertentu lebih dari 100
klinik ppgd orang harus
menyediakan ruang
p3k/klinik di Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud
tempat kerja, tapi dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi: a.
mengingat ruang P3K;
perusahaan
membuat kebijakan
dengan
bekerjasama
dengan klinik
terdekat tidak lebih
dari 500mtr jadi
kebutuhan
karyawan yang
sakit bisa tercover
dengan cepat
.

No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Lingkungan Kerja
1. PT. FBA Apabila terjadi Semua APAR Permenaker Pasal 2 (1) Pengurus atau pengusaha
Belum tersedia kebakaran, akan wajib dicek no.186 tahun 1999 wajib mencegah, mengurangi dan
membutuhkan kelayakan dan
checklist waktu lama untuk kesiapannya memadamkan kebakaran, latihan
perawatan meminimalisir atau sehingga penanggulanggan kebakaran di
menghentikan memudahkan tempat kerja
APAR , serta kebakaran tersebut apabila ada
kebakaran
APAR masih
tersegel

.
No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Bahan Berbahaya
1. wawancara PT. FBA Apabila terlambat Membuat checklist Kep-187/MEN/ Pasal 23 (1d) menyusun program
Tidak terdapat pengambilan perawatan untuk 1999 Tentang kerja pengendalian bahan kimia
limbah maka akan sarana IPAL dan Pengendalian
checklist mengakibatkan fasilitas yang Bahan Kimia berbahaya di tempat kerja
perawatan IPAL pencemaran di digunakan untuk berbahaya di
tempat kerja dan pengolahan limbah tempat kerja
lingkungan pabrik

.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Bidang K3 Kesehatan Kerja

PT. Fathan Berkah Abadi telah menerapkan beberapa kebijakan dan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terkait dengan
kesehatan karyawan yaitu memiliki ruangan klinik,yang memadai dan juga menerapkan rambu-
rambu tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Fasilitas toilet staff kantor sudah terpisah antara
laki-laki dan wanita namun untuk toilet yang ada di outlet belum terpisah. Karyawan PT.FBA juga
sudah memiliki fasilitas ambulance dan juga kantin yang sementara dalam pembangunan.

2. Bidang K3 Lingkungan Kerja

PT. Fathan Berkah Abadi telah menerapkan beberapa kebijakan dan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan khususnya di bidang K3 Lingkungan Kerja Tersedia genset 50kva, telah di
servis rutin 4 atau 6 bulan sekali, dan sudah sertifikasi K3, sudah tersedia instalasi listrik dan
penyalur petir yang disertifikasi rutin, sudah dilakukan latihan tanggap darurat
Terdapat P2K3, dengan Pemilik perusahaan sebagai Ketua, Ahli K3 sebagai Sekretaris, dan
anggotanya masing-masing adalah supervisor di tiap divisi
Ada Ahli K3 bersertifikasi, dan terdapat instalasi penyalur petir dan sudah Sertifikasi K3

3. Bidang K3 Bahan Berbahaya

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran-saran yang dapat kami berikan kepada PT. Fathan
Berkah Abadi adalah :

1. Seharusnya sesuai dengan peraturan, perusahaan dengan jumlah karyawan lebih dari 100
orang harus menyediakan ruang p3k/klinik di tempat kerja, tapi mengingat perusahaan
membuat kebijakan dengan bekerjasama dengan klinik terdekat tidak lebih dari 500mtr jadi
kebutuhan karyawan yang sakit bisa tercover dengan cepat
2. Semua APAR wajib dicek kelayakan dan kesiapannya sehingga memudahkan apabila ada
kebakaran
3. Membuat checklist perawatan untuk sarana IPAL dan fasilitas yang digunakan untuk
pengolahan limbah

Anda mungkin juga menyukai