Anda di halaman 1dari 1

1) AkibatHukumnya

Seperti yang telah dibahas di atas, zihar memiliki pengertian perkataan suami yang

menyamakan seorang isteri dengan ibunya, seperti kalimat “anti ‘alayyakazahriummi” yang

artinya darikamu bagiku adalah seperti punggung ibuku. Pada masa Jahiliyah dulu, zihardi

gunakan oleh orang-orang Arab untuk menceraikan isterinya, namun kemudian hukum itu

dirubah oleh Islam. Ketika Islam dating ucapan zihar tidak lagi membuat seorang perempuan

dicerai, namun hanya haram untuk digauli saja. Zihar yang telah memenuhi rukun dan syarat,

mempunyai akibat hukum sebagai berikut: Suami tidak boleh menggauli isterinya sebelum

membayar kafarat, bahkan menurut jumhuru lama (selain madhhab Syafi’i) termasuk

diharamkan mencium, merayu, dan memandangi sterinya dengan nafsu. Akan tetapi menurut

ulama madhhab Syafi’i, yang diharamkan hanyalah hubungan seksual saja.

Tidak termasuk mencium, memeluk, dan lain

sebagainya.Isteriberhakmenuntutuntukdigaulidanberhakjugamenolakuntukdigaulisuaminyasa

mpaikafarattelahdibayarolehsuaminya. Di sampingitu, hakim

berhakmemaksasuamiuntukmembayarkafaratnyaataumenceraikanisterinya.

Apabilasuamimenceraikanisteri yang iazihar,

sedangkankafaratziharnyabelumdibayarolehsuami, dankemudianiainginmerujukisterinya,

makaiawajibmembayarkafartziharsebelummenggauli. Dalamketeranganlain,

dijelaskanbahwaseorangsuamisetelahmenziharisterinya, iadiberiwaktu tempo olehpihak yang

berwajibselama 4 (empat) bulanuntukberfikir, sepertidalamkasusila’. Jikadalamwaktu tempo

tersebutiatidakmenebuskesalahannya,

makapernyataanziharnyaitubisamengakibatkanperceraian yang takbisadirujuk.

Anda mungkin juga menyukai