Kerangka Acuan Kerja Penilaian METT
Kerangka Acuan Kerja Penilaian METT
A. Latar Belakang
Taman Nasional adalah Kawasan Pelestarian Alam selanjutnya disingkat KPA adalah kawasan
dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa,
serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (PP No. 28 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam). Taman Nasional Teluk
Cenderawasih merupakan kawasan pelestarian alam (KPA), Ditunjuk sebagai Taman Nasional Laut
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan nomor : SK Menhut No. 472/Menhut-
II/1993 dan ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut seluas 1.453.500 Ha melalui SK. Menhut No.
8009/Menhut-II/2002. Secara administratif termasuk dalam Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten
Nabire Provinsi Papua dan Papua Barat. Sebagai salah satu kawasan konservasi daerah pesisir
dikawasan Teluk Cenderawasih, TNTC memegang peranan penting bagi keseimbangan tata ruang
kedua kabupaten khususnya dalam menjaga kelestarian ekosistem daerah pesisir, konservasi beberapa
spesies penting yang dilindungi serta pemenuhan kebutuhan rekreasi alam.
Sebagai kawasan konservasi strategis, Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang telah eksis
berdiri sejak tahun 2002, perlu dipantau dan dievaluasi kinerja serta pencapaian tujuan sesuai mandat
Menteri Kehutanan yang tertuang dalam SK Penunjukan maupun SK penetapan sejak tahun 1993 dan
tahun 2002. Penilaian efektivitas pengelolaan merupakan sebuah evaluasi yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana pengelolaan telah dilakukan dalam kerangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Dimana
hasil evaluasi diharapkan dapat memberikan masukan mengenai perbaikan yang perlu dilakukan.
Pelaksanaan penilaian efektifitas pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
telah dilaksanakan sejak tahun 2015. Penilaian internal dilakukan pada bulan Juni tahun 2015
bekerjasama dengan WWF Indonesia program TNTC dan didapatkan nilai sebesar 67%. Selanjutnya,
di tahun yang sama dilaksanakan kembali penilaian efektifitas pengelolaan seluruh kawasan konservasi
di Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Kawasan Konservasi dan saat itu nilai efektifitas
pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih ditetapkan sebesar 64%. Nilai ini masih
belum memenuhi target minimal nilai yang harus dicapai sesuai dengan target nasional yaitu sebesar
70%. Sebagai kelanjutannya, pada bulan Juli 2017 dilaksanakan kembali penilaian METT untuk periode
2016 – 2017 dan didapatkan nilai METT sebesar 73% dan sesuai dengan target. Kemudian berdasarkan
kegiatan penilaian METT yang dilaksanakan bulan Oktober 2019 didapatkan nilai METT sebesar 78%
dan mengalami peningkatan sebelumnya. Sebagai kelanjutan monitoring penilaian maka dua tahun
setelahnya yaitu pada tahun 2022 ini dilaksanakan kembali evaluasi penilaian METT TNTC 2022.
Seluruh kawasan konservasi di Indonesia telah diamanahkan untuk melaksanakan evaluasi
penilaian efektifitas pengelolaan kawasan minimal setahun sekali untuk memantau kemajuan dan
kinerja dalam mengelola kawasan konservasi. Oleh sebab itu, sesuai dengan amanah Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mana merupakan amanat nasional maka perlu dilakukan
penilaian efektifitas pengelolaan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih tahun 2022.
1. Mengidentifikasi jenis permasalahan, gangguan dan ancaman yang dimilikj kawasan TNIC
sehingga dalam pengelolaan kedepan dilakukan penerapan managemen adaptive sesuat jenis
permasalahan.
2. Ditetapkannya nilai METT score TNTC tahun 2022
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Penilaian METT dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai tanggal 27 – 28 Oktober 2022 di
Kantor Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
E. Pelaksanaan Kegiatan
a) Pemberian Sambutan
Pemberian sambutan akan disampaikan oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih
Presentasi materi mengenai METT akan diberikan oleh pemateri dan Fasilitator dari
Fahutan UNIPA.
FGD akan dipandu oleh Fasilitator dari UNIPA dan Co-Fasilitator dari BBTNTC
F. Peserta
Peserta berjumlah 25 (dua puluh lima) orang yang berasal dari Instansi Pemerintah daerah Provinsi
Papua dan Papua Barat, Instansi KLHK, Universitas Papua dan BBTNTC.
G. Penutup
Demikian KAK kegiatan Self assessment METT ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
H. Out come
Outcome yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terkelolanya kawasan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang diharapkan
I. JADWAL KEGIATAN
Waktu Uraian Kegiatan PIC
Ketua Panitia
TTD