Anda di halaman 1dari 4

Mari kita berikan kemuliaan yang terbaik buat TUHAN!

Sembari duduk, mari kita tepuk pundak sebelah kita dan sapa
kanan kiri sambil berkata, “Hei, TUHAN tolong kamu ya!” Saya percaya TUHAN menolong saudara melewati hari-hari
yang kita jalani.

Selamat malam! Malam hari ini kita bersukacita dapat kesempatan untuk berdoa, menikmati waktu kita bersama
TUHAN, dan juga mendengarkan perkataanNya. Kadang ada orang berkata doa itu bosan. Tapi kalau kita cinta sama
TUHAN, doa itu tidak membosankan, karena itu adalah ibarat waktunya kita ngedate sama TUHAN. Kalo orang ngedate
kan seneng ya bapak ibu? Menghabiskan waktu bersama orang yang disayang, ngobrol, nggak kerasa waktu berlalu
begitu cepat. Jadi kalau seseorang bosan berdoa, maka kadar cintanya kepada TUHAN yang perlu ditambah.

Sekarang, siapa yang sudah bersemangat mendengarkan perkataan kekasih jiwa kita, TUHAN Yesus? Malam hari ini kita
akan membahas sesuatu yang sangat practical sekali. Judul firman TUHAN malam hari ini adalah: Menghadapi Orang
yang Sulit. (1) (Dealing with Difficult People)

Mungkin ada di antara saudara hari-hari ini yang sedang menghadapi hal ini. Saudara sedang bekerja untuk orang yang
sulit (atasan yang sulit disenangkan), atau berada dalam lingkungan dimana terdapat orang-orang yang sulit (satu
lingkungan rumah atau satu lingkungan pekerjaan), atau bahkan mungkin, tinggal serumah dengan orang yang sulit.
Namanya menghadapi orang yang sulit, pasti tidak mudah. Benar kan? Kita bingung menghadapinya, ini orang mau
diapakan. Ada yang tukang protes, ada yang hobinya nyerang. Ada yang ribut aja di grup whatsapp. Ada yang berusaha
untuk menjatuhkan. Saya berharap Firman TUHAN ini menolong kita semua, memampukan kita menghadapi orang-
orang yang semacam itu.

Tapi di sisi lain, saya juga berharap Firman TUHAN hari ini bukan jadi senjata kita untuk menunjuk orang lain dan berkata,
“TUH, dia lho orangnya yang sulit itu!” Tapi Firman TUHAN ini juga jadi reminder buat kita untuk mengakui dengan jujur
bahwa Firman TUHAN ini bukan buat orang lain, tapi buat saya juga. Sayalah orang yang sulit itu, karena sometimes, I can
be a difficult person, yang menempatkan orang lain dalam situasi sulit.

Nah untuk belajar tentang hal ini, mari kita belajar dari TUHAN Yesus.

Yoh. 8:2-9
2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar
mereka. 
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah.  (2)
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini
tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah
pendapat-Mu tentang hal itu?"  (3)
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(4)
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.  (5)

TUHAN Yesus adalah orang yang sangat ngerti menghadapi orang yang sulit. Karena dalam seluruh sejarah pelayananNya
(TUHAN Yesus melayani sekitar usia 30 tahun dan mati dan bangkit sekitar usia 33 tahun), Dia selalu menghadapi orang-
orang Farisi, orang Saduki dan para Ahli Taurat yang berusaha untuk menjebak Dia, menjegal Dia, mempersalahkan Dia,
menjatuhkan Dia. Jadi merupakan sebuah berita baik bagi kita bahwa: TUHAN Yesus tahu rasanya menghadapi orang-
orang semacam ini, dan Ia juga tahu cara mengatasinya. (6)
Dan dalam cerita ini kita melihat, bahwa orang Farisi dan Ahli Taurat sekali lagi berusaha untuk menjebak Yesus. Mereka
memperhadapkan seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah ke tengah banyak orang, tapi motif mereka sebenarnya
bukanlah untuk menegakkan Firman TUHAN, melainkan untuk menyalahkan Yesus.

6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi
Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 
7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:

Nah pada saat saya mempersiapkan firman ini, TUHAN suruh kasih reminder untuk jangan jadi seperti orang Farisi: (7)

 Suka menyalahkan/protes  prinsip leadershipnya: sampaikan kritik secara personal, tapi sampaikan afirmasi di
depan orang banyak.
 Mampu menggunakan Firman sebagai bahan untuk menyerang
 Lihai berkata-kata  cerewet (firman TUHAN bilang: biarlah perkataanmu sedikit)

Bagaimana cara menghadapinya?

2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar
mereka. 
3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah.  (8)
4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini
tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 
5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah
pendapat-Mu tentang hal itu?"  (9)
6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.  (10)

1. Jangan Terpancing (11)


Refuse to play their game. Jangan kepancing.
Ini penting, karena pada saat menghadapi orang-orang yang sulit, kadang mereka mengharapkan kita meledak,
menjadi marah, dan membalas apa yang mereka sampaikan. Dalam kasus orang Farisi dan Ahli Taurat, mereka
mengharapkan Yesus langsung merespons, dan kemudian menyampaikan respons yang salah. Kalau Yesus ampuni,
berarti Yesus menyangkali hukum Taurat. Tapi kalau Yesus suruh lemparkan batu, maka mungkin orang banyak akan
lihat bahwa Yesus jahat. Mereka sudah siap dengan taktik untuk menjegal Yesus.
Tapi respons Yesus jauh di luar pikiran mereka. Ternyata yang Yesus lakukan adalah: TETAPI YESUS MEMBUNGKUK
LALU MENULIS DENGAN JARI-NYA DI TANAH. (12)
Saya membayangkan jadi orang Farisi, pasti kaget. Respons Yesus benar-benar di luar dugaan mereka. Pasti mereka
mikir oh tuhan bakalan bales nih. Tapi nggak, Yesus malah membungkuk dan gambar-gambar!
Perhatikan respons Yesus.
Yesus tidak emosi kepada orang Farisi dan Ahli Taurat (padahal Yesus tahu isi hati mereka).
Yesus tidak segera menjawab kembali/membalas pertanyaan mereka.
Yesus diam dan tidak mau ambil pusing. (13)
Yesus diam. Yesus ambil momen untuk diam. Oh ini bukan berarti Yesus nggak tahu jawaban apa yang harus
diberikan pada mereka. Yesus tahu betul apa jawaban yang bisa membuat mereka bungkam. Tapi melalui tindakna
Yesus ini, Yesus mengajarkan kepada kita semua hari ini: menghadapi orang-orang yang sulit, tetaplah tenang. Jangan
marah, jangan jengkel, jangan langsung membalas. Kalau kita terpancing, kita berada pada level mereka. Refuse to
play on their level.
Kejutkan orang-orang sulit dengan respons saudara yang tenang. Sebab, ada banyak persoalan yang dapat
dihindari, seandainya saja kita mengambil momen untuk diam dan mendinginkan kepala. (14)
 Mungkin kalo orang kebanyakan, saya membayangkan, pasti bakalan ngamuk. Opo lagi toh? Kamu tuh maunya
apa lagi sih?
 Istilahnya, Yesus nggak mau rugi. Dia tidak mau menghabiskan emosinya untuk hal-hal yang sia-sia. “Cek enake dia
gak kena amuk!" tapi yang betul, “Cek rugine hatimu buat ngamuk.”
Kebenarannya adalah: Jangan beri kesempatan kepada Iblis. Pikiran dan hati saudara terlalu berharga untuk diisi
dengan kejengkelan kepada orang-orang yang sulit. (15)
Rick Warren  diserang oleh seorang pendeta, lalu ditanya di depan umum oleh seseorang tentang pendeta itu. Dia
berkata, “What he thinks of me in no way controls what I think of him. And I have nothing but the utmost respect to
him.” (16)
1 Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu
dapat berdoa. (17)
 TUHAN Yesus keren. Saya juga mau keren kayak gini. Bilang kanan kiri, keren gitu lo kayak TUHAN Yesus.
Dalam keluarga. Ga akan ada habisnya kalau kepancing. Ada seorang pernah bilang sama saya, “Seng waras ngalah.”
“Ngapain ditanggepin?” “Yo wes lah.”
Eman-eman hati, saudara. Ingat, kepala dingin dan ketenangan.

6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. (18)

2. Pastikan Mata Saudara Tidak Tertuju kepada Manusia (19)


Kadang orang kalau baca ayat ini salah fokus, trus yang dibahas adalah: Yesus nulis apa di tanah? Mungkin Yesus nulis
firman, Yesus nulis daftar dosa orang-orang ini, ada juga yang bilang Yesus doodling, pokoknya gambar-gambar aja.
(Yang pasti Yesus nggak gambar dua gunung, dengan matahari di tengah-tengah)
Tapi yang penting bukanlah apa yang Yesus tulis. Yang terpenting adalah pandangan mata TUHAN Yesus. Yesus fokus
sama Bapa. Yesus lihat Bapa. Itu yang membuat hati-Nya bisa terus dipenuhi dengan damai sejahtera.
Jangan salah: yang benci sama Yesus banyak. Yang tidak suka sama Yesus banyak. Tapi apa pernah saudara lihat di
dalam Alkitab, Yesus ngabisin waktu untuk mikirin orang-orang itu? Yang Yesus pikirkan adalah rencana Bapa, visi
Bapa, kehendak Bapa. Dan Yesus tetap sukacita.
Kalau kita melihat ke arah manusia, kita akan bisa lelah, takut, jengkel, dan patah semangat.
Kalau kita melihat kepada TUHAN, kita akan mendapatkan kesegaran, damai sejahtera, kasih, dan keberanian. (20)
Oleh sebab itu, banyaklah berdoa. Kalau gampang ngamuk, berarti mungkin ini adalah tanda mulai jarang berdoa.
Kalau gampang protes, ini warning, tanda mulai ga bangun hubungan sama TUHAN.
(Ill: Dalam pertemuan sebuah acara organisasi di luar kota yang saya ikuti, saya pernah lihat kejadian semacam ini.
Ada orang berdiri, protes sama panitia, mencela ini, mencela itu, menyalahkan semua-muanya. Lalu dengan napas
tertahan, kami semua diam. Tapi orang-orang kayak gini kan selalu ada pendukungnya.
Lalu setelah beberapa saat, ketua panitia acaranya maju dengan senyum lebar. Dia berkata, “Terima kasih untuk kritik
dan sarannya. Saya tahu kami sebagai panitia banyak salah. Dan untuk itu, kami minta maaf yang sebesar-besarnya
ya.” Kami semua tepuk tangan.)
Datanglah kepada TUHAN lebih banyak. Di situ kita akan memperoleh teguran, di situ hidup kita diubahkan. Kita
akan memperoleh keberanian, (21) Bukan berarti "sini aku gak takut kok sama kamu"
Tapi lebih ke, kita hadapi dengan kepala tegak karena kita tahu TUHAN di pihak kita.
Ada seseorang yang tanya kepada saya, tips khotbah. Sekarang bagi saya tipsnya itu satu: cari hadirat TUHAN. Kalo
TUHAN yang suruh omong, saya nggak takut.

7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 
8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 
9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.  (22)

3. Hadapi dengan Hikmat Allah (23)


Kadang nggak usah dijawab, diemin aja. Nanti hilang-hilang sendiri. Pokoknya jangan panik.
Kadang dikasih makanan.
Kadang dijawab, dan jawabannya tanya TUHAN.
Cara TUHAN itu bermacam-macam.
2 Raja-raja 6:18-23
18 Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata
orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa. 
19 Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku
akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.  (24)
20 Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini,
supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada
di tengah-tengah Samaria. 
21 Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: "Kubunuhkah mereka, bapak?"  (25)
22 Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu?
Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang
kepada tuan mereka." 
23 Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu
dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram
memasuki negeri Israel. (26)
Lihat apa yang terjadi kalau tanya TUHAN.
Jadi pada akhirnya kembali lagi kepada pernyataan ini: Apa-apa tanya TUHAN. Dan bila TUHAN sudah memberikan
arahanNya, jangan takut, karena TUHAN ada di pihakmu. (27)
Bahkan kalau orang-orang itu terus marah dan menjelekkan saudara, sampai 10 tahun kemudian, biarin saja. Sampai
Yesus naik ke surga, masih ada orang-orang yang membenciNya. Tapi itu tidak menghalangiNya bekerja.

Maju terus, jangan goyah, TUHAN menyertai langkah saudara senantiasa. (28)

Anda mungkin juga menyukai