Model Etika Dalam Bisnis Sumber Nilai Etika Dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Etika Manajerial

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12
Model Etika Dalam Bisnis, Sumber Nilai Etika dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial Reece N unas — Immoral Manajemen + Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip etika bisnis. Manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang disebut etika. Bahkan hukum dianggap sebagai batu sandungan dalam menjalankan bisnisnya. een ene aaa Sea ean Amoral Manajemen ‘Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu : + Manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager). Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis yang diperbuat sebenarya langsung atau tidak langsung, akan memberikan efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi etika atau belum. Mangjer tipe ini mungkin punya niat baik, namun mereka tidak bisa melihat bahwa keputusan dan aktivitas bisnis mereka merugikan pihak lain atau tidak. Tipikal ini biasanya lebih berorientasi pada hukum yang berlaku dan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam beraktivitas, + Manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang, goal harus dijalankan, namun secara sengaja melanggar etika ra) tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain. ‘Manajer tipe ini berpandangan bahwa etika hanya berlaku bagi kehidupan pribadi, tidak untuk bisnis. Mereka percaya bahwa aktivitas bisnis berada di luar dari pertimbangan- pertimbangan etika dan moralitas. Moral Manajemen + Tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi aturan- aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya. Seorang manajer yang termasuk dalam tipe ini menginginkan keuntungan dalam bisnisnya, tapi hanya jika bisnis yang dijalankannya secara legal dan juge tidak melanggar etika yang ada dalam komunitas, seperti keadilan, kejujuran, dan semangat untuk mematuhi hukum yang berlaku. Hukum bagi mereka dilihat sebagai minimum etika yang harus mereka patuhi, sehingga aktifitas dan tujuan bisnisnya akan diarahkan untuk melebihi dari apa yang disebut sebagai tuntutan hukum. Manajer yang bermoral selalu melihat dan menggunakan prinsip-prinsip etika seperti, keadilan, kebenaran, dan aturan-aturan emas (golden rule) sebagai pedoman dalam segala keputusan “Salah bisa diperbaiki, gagal bisa diulangi, tapi bisnis yang diambiinya. menyerah berarti selesai. Kita boleh gagal tapi ee ee Sumber Nilai Etika TREY i Sumber Nilai Etika Agama —— + Pengertian agama menurut Anthony F.C. Wallace bahwa agama adalah sebagai perangkat upacara yang diberikan rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan sebuah kekuatan supranatural dengan memiliki maksud agar dapat tercapainya perubahan kondisi pada alam semesta dan manusia. Filosofi —— + Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal. + Filsafat sendiri terbagi atas 4 cabang utama yang membuatnya lebih spesifik yaitu: filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi), filsafat moral (etika), filsafat seni (estetika), metafisika, flsafat pemerintahan (politik), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum (Jujun S. Suriasumantri, 2000). TREY Sumber Nilai Etika Budaya ee + Menurut Stoner, Budaya adalah sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagal ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi organisasi masyarakat tertentu. Hukum —— + Menurut Immanuel Kant, Hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari orang yang satu untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, dengan mengikuti peraturan tentang kemerdekaan. TREY NE Faktor-Faktor yang . Mempengaruhi Etika Sa Manajerial eee Ser so OSA uel iielty CreNeeN Eee ule TREY i Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial Leadership Definisi kepemimpinan banyak yang dikutip oleh Thoha (2006 : 5) dati berbagai pakar atau ahiii, antara lain : + Menurut Robert Dubin definisi atau pengertian kepemimpinan diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan, + Menurut J.L. Hemphill definisi atau pengertian kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencapai jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama, George R. Terry memberikan definisi atau pengertian kepemimpinan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi Menurut Rangkuti (2001:13), “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Sedangkan menurut Kotler (2000:91), strategi adalah “Suatu rencana permainan untuk mencapal sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis’” TREY Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial Performasi * Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165). Karakter Individu Ratih Hurriyati, (2005:79) memberikan pengertian tentang karakteristik individu sebagai berikut : “Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku individu”. Morrow menyatakan bahwa, komitmen organisasi dipengaruhi oleh karakter personal (individu) yang mencakup usia, masa kerja, pendidikan dan jenis kelamin (Prayitno, 2005) TREY Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial Budaya Organisasi Menurut Tosi, Rizzo, Carroll (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi. Budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : + Pengaruh umum dari luar yang luas, mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi. + Pengaruh dari nilat-nilai yang ada di masyarakat, keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan. + Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi, organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian- penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi. TREY ‘dea footer Y

Anda mungkin juga menyukai