Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individu

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Mata Kuliah : Ekonomi Makro dan Mikro


Dosen : Moh Bonario, S.E, M.M.

Disusun oleh :

Fildza Aprillia / 331221340237

STIMA IMMI JAKARTA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan
produk domestic bruto dari suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi di
kastakan meningkat apabila kenaikan produk domestik bruto (PDB) pada suatu
periode lebih besar dari pada periode sebelumnya. Kenaikan PDB tersebut tidak
disertai perhitungan persentasenya dengan pertumbuhan penduduk. Jadi
pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB suatu
negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dai
pertumbuhan penduduk.
Menurut Wikipedia pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
baik selama periode tertentu, pertumbuhan ekonomi dapt diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
PEMBAHASAN
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
a. Menurut Adam Smith
Sadono Sukirno, dalam bukunya “Ekonomi Makro” (2010) Adam Smith
merupakan ahli ekonomi yang pertama kali mengemukakan kebijaksanaan
laissezfaire, dan merupakan ahli ekonomi yang banyak berfokus pada
permasalahan pembangunan. Inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam
Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan
pertumbuhan penduduk.
Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, smith berpendapat
bahwa perkembnagan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi.
Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, maka akan meningkatkan
spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Perkembangan spesialisasi dan
pembagian kerja akan mempercepat proses pembangunan ekonomi karena adanya
spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mendorong
perkembangan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan
penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Dengan demikian, pertumbuhan penduudk dapat
dilihat dengan adanya pertambahan hasil. Kaitan antara pertumbuhan ekonomi
dengan pertambahan hasil dilihat dari tiga faktor, yaitu :
1. Adanya persediaan sumber daya alam
2. Adanya jumlah penduduk\
3. Persediaan barang modal
b. Menurut David Ricardo
Bertolak belakang dengan pendapat Adam Smith, David Ricardo berpendapat
bahwa pertambahan populasi justru mengakibatkan kelebihan tenaga kerja
sehingga upah yang diberikan menurun. Upah tersebut digunakan untuk
membiayai taraf hidup minimum para pekerja. Alhasil, kondisi ekonomi akan
stagnan. Teori pertumbuhan ekonomi klasik ini dirumuskan oleh David Ricardo
dalam buku berjudul The Principles of Political and Taxation.
3. Thomas Robert Malthus
Robert Malthus memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda dengan David
Ricardo, di mana menurutnya pertambahan populasi dapat menyebabkan krisis
pangan. Akibatnya, harga pangan di pasaran pun akan meningkat karena tidak
semua orang memiliki akses terhadap pangan.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Dalam teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, faktor pertumbuhan ekonomi negara
dilihat dari tiga hal, yaitu penduduk, kewirausahaan, dan investasi. Berikut teori-
teorinya:
1. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter, ekonomi suatu negara dapat meningkat apabila
pengusaha membuat inovasi dan kombinasi baru terkait proses produksi maupun
investasi bisnisnya. Dalam teori ini, kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh
jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang usaha dan
memperluas usaha. Dengan demikian, tersedia lapangan kerja tambahan untuk
menyerap jumlah tenaga kerja yang selalu bertambah di setiap tahun.
2. Robert M. Solow
Dalam pandangan Robert M. Solow, ada empat faktor utama produksi, yaitu
manusia, teknologi modern, akumulasi modal, dan hasil. Solow berpendapat bahwa
pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif ataupun negatif. Oleh karenanya,
pertumbuhan tersebut harus dimanfaatkan sebagai sumber daya produktif.
Selain itu, Solow juga berpendapat bahwa tingkat tabungan berpengaruh pada
modal dan hasil. Jika tingkat tabungan tinggi, modal dan hasil juga ikut meningkat.
3. R. F. Harrod dan Evsey Domar
Harrod-Domar memandang bahwa perlu ada pembentukan modal atau investasi
demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil. Jadi, semakin banyak
ketersediaan modal, produksi barang dan jasa juga dapat mengalami peningkatan.
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Pada teori pertumbuhan ekonomi historis, para ahli berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi dapat dicapai melalui tahap-tahapan tertentu. Berikut
pandangannya:
1. Frederich List
List berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut
kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui teknik
produksi. Adapun pengelompokannya kebiasaan menurut List adalah sebagai
berikut:
1. Masa berburu
2. Beternak dan bertani
3. Bertani dan membuat kerajinan
4. Kerajinan,industri dan perdagangan
2. Bruno Hildebrand
Bruno Hildebrand berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dilihat dari cara
pertukaran di tengah masyarakat atau distribusi. Adapun pengelompokan
berdasarkan pandangannya, yaitu sebagai berikut:
- Masa tukar-menukar barang (barter)
- Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
- Masa tukar-menukar dengan kredit
3. Werner Sombart
Werner Sombart berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat
karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi. Pengelompokan pada
teori pertumbuhan ekonomi Sombart dibagi dalam 3 zaman, yakni:
- Zaman perekonomian tertutup: Masih terdapat keterbatasan dalam
menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan
- Zaman kerajinan dan pertukaran: Sudah terdapat pembagian kerja di tengah
masyarakat
- Zaman kapitalis: Sudah terdapat pemilik modal
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
Teori pertumbuhan ekonomi modern didukung oleh Walt Whitman Rostow.
Rostow mengemukakan pandangannya bahwa pertumbuhan ekonomi terbagi
dalam 5 tahap, yakni:
- Masyarakat tradisional: Tahap ketika kegiatan produksi masih sederhana dan
hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi.
- Pra lepas landas: Tahap ketika masyarakat dalam proses transisi penerapan
ilmu modern pada pertanian dan industri.
- Lepas landas: Tahap di mana masyarakat mendorong dan memperkuat
pertumbuhan ekonomi secara luas melalui investasi efektif serta tabungan
produktif.
- Dorongan menuju kedewasaan: Tahap saat perekonomian tumbuh secara
teratur, lapangan usaha bertambah, serta semakin masifnya penerapan
teknologi modern yang diikuti peningkatan investasi dan tabungan.
- Konsumsi Tinggi: Tahap saat sektor industri memimpin dan pendapatan per
kapita riil terus meningkat sehingga konsumsi masyarakat juga meningkat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) padas
suatu daerah tanpa mengaitkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Jika pada
suatu negara pendapatan negara pada tahun ini mengalami kenaikan di banding
tahun sebelumnya mka terjadilah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini
melihat pada kuantitatif, pendapatn atau produksi.
Pertumbuhan ekonomi di bagi dua mazhab yaitu mazhab historismus, yaitu
para ahli dari mazhab ini yaitu Friedrich List, Bruno Hilder Brand, Karl Bucher, Karl
Max, WW Rostow dan mazhab analitis, yaitu terbagi atas 5 teori yaitu teori klasik
yang dipelopori oleh Solow & Swan, teori keynesian dipelopori oleh Keynes dan
Harrod Domar.

Referensi :
S, Alam. 2007. Ekonomi Jakarta : Esis
https://www.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai