Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322760173

GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN


KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA
BANDUNG

Article  in  JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA · December 2015


DOI: 10.17509/jpki.v1i1.2479

CITATIONS READS

5 7,068

2 authors, including:

Lisna Fitriana
indonesia university of education
6 PUBLICATIONS   42 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lisna Fitriana on 11 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU
NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT
UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

Lisna Anisa Fitriana¹, Siti Nurbaeti²


DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : lisna@upi.edu, s.nurbaeti@student.upi.edu

ABSTRAK

Postpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama


postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5
postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum
Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV
Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif,
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian
menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal
Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan
hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir
setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir
setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ringan
(20,0%), berdasarkan jumlah paritas sebagian kecil ringan (25,0%), berdasarkan
jenis persalinan hampir setengahnya berat (27,5%), berdasarkan jumlah penghasilan
perbulan hampir setengahnya ringan (37,5%), berdasarkan pekerjaan hampir
setengahnya ringan (30,0%), berdasarkan status kehamilan sebagian kecil ringan
(22,5%) dan berdasarkan dukungan sosial hampir setengahnya ringan (35,0%). Dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya ibu nifas di Rumah
Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung mengalami postpartum blues ringan
dan berat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah diadakannya penyuluhan
tentang cara mengatasi postpartum blues.

Kata Kunci : Kejadian Postpartum Blues, Karakterististik Ibu Nifas


THE ILLUSTRATION OF POSTPARTUM BLUES CASES IN
POSTPARTUM MOTHERS SEEN FROM THEIR
CHARACTERISTICS
(A study conducted at Sariningsih General Hospital Level IV
Bandung)

Siti Nurbaeti, Lisna Anisa Fitriana¹, Tirta Adikusuma²


DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : s.nurbaeti@student.upi.edu

ABSTRACT

Postpartum blues occurs after giving birth and its symptoms usually happen in the
third to fifth days of postpartum and it can last for hours or days. This study has the
objective to identify the cases postpartum blues in postpartum mothers seen from
their characteristics. This study was conducted at Sariningsih General Hospital
(Level IV) Bandung and involved 40 respondents. It particularly uses descriptive
quantitative method that applies purposive consecutive sampling. The instrument of
this research is EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) that consists of 10
questions. The findings of this study show that more than half of the respondents
experience mild postpartum blues (42.5%) and almost half them (35%) experience
severe postpartum blues. Following are the findings of this study: seen from the age
of the respondents, almost half of them experienced mild and severe postpartum
blues (30%); seen from their education background, few of them experience mild
postpartum blues (20%); seen from the number of parity, few of them experienced
mild postpartum blues (25%); seen from the kinds of labor, some of them
experienced severe postpartum blues (27.5%); seen from their monthly income,
almost half of them experienced mild postpartum blues (37.5%); seen from their
occupation, almost half of them experienced mild postpartum blues (30%); seen
from their pregnancy status, few of them experienced mild postpartum blues
(22.5%); and seen from their social support, almost half of them experienced mild
postpartum blues (35%). To conclude, almost half of postpartum mothers at
Sariningsih General Hospital (Level IV) Bandung experienced mild and severe
postpartum blues. Therefore, it is recommended to educate pregnant women in order
to make them well-prepared in avoiding postpartum blues.

Keywords: Postpartum blues cases, postpartum mother characteristics.


PENDAHULUAN dilaporkan dari asia, pada penelitian
yang dilakukan terhadap 154 wanita
Melahirkan adalah sebuah pasca persalinan di Malaysia pada
karunia terbesar bagi wanita dan tahun 2009 dilaporkan angka
momen yang sangat membahagiakan, kejadian 3,9% terbanyak dari ras
tapi ada beberapa kasus dapat India (8,9%), Melayu (3,0%), dan
menjadi momen yang menakutkan tidak adanya kasus pada ras Cina.
hal ini disebabkan pada wanita yang Penelitian di Singapura dilaporkan
melahirkan sering mengalami angka kejadiannya sebesar 1%.
perasaan sedih dan takut sehingga Sedangkan penelitian pada tahun
mempengaruhi emosional dan 2010 didapatkan angka postpartum
sensitifitas ibu yang dikenal dengan blues sekitar 10%-20%. Di belanda
istilah postpartum blues (Rahmawati, tahun 2001 diperkirakan 2-10% ibu
2009). Postpartum blues merupakan melahirkan mengidap gangguan ini
fenomena yang terjadi pada hari-hari (Jofesson A, 2010).
pertama postpartum yang telah
dilaporkan sejak akhir abad ke-19. Menurut Bobak (2005) di
Puncak gejala postpartum blues Indonesia kejadian posrpartum blues
terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 yaitu 50 – 70 % dan hal ini dapat
postpartum dengan durasi mulai dari berlanjut menjadi depresi postpartum
beberapa jam sampai beberapa hari dengan jumlah bervariasi dari 5%
(Gonidakis, et al., 2007). Adapun hingga lebih dari 25% setelah ibu
Penyebab postpartum blues tidak melahirkan. Dari kantor BKKBN
diketahui secara pasti, tapi diduga Provinsi Aceh di temukan data
dipengaruhi oleh faktor internal dan bahwa 7 dari 10 ibu yang melahirkan
faktor eksternal. di Provinsi Aceh pada tahun 2012
mengalami depresi berat setelah
Suatu penelitian di Negara melahirkan, gejala depresi seperti
yang pernah di lakukan seperti di tidak nafsu makan dan susah tidur
Swedia, Australia, Italia dan merupakan keluhan yang paling
Indonesia dengan menggunakan sering di utarakan para ibu pasca
EPDS (Edinburg Postnatal melahirkan (BKKBN, 2012).
Depression Scale) tahun 1993
menunjukkan 73% wanita Hasil penelitian yang
mengalami postpartum blues dilakukan oleh Irawati (2005) di DKI
(Munawaroh, 2008). Prevalensi Jakarta menunjukkan 120 dari 580
kejadian postpartum blues dari (25%) ibu yang menjadi
berbagai negara, berkisar antara 10- respondennya mengalami sindroma
34 % dari seluruh persalinan. Angka postpartum blues. Dan dari beberapa
kejadian postpartum blues di luar penelitian yang telah dilakukan di
negeri (Jepang) cukup tinggi Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya,
mencapai 26-85%. Secara global ditemukan bahwa angka kejadiannya
diperkirakan 20% wanita melahirkan 11-30 %, suatu jumlah yang tidak
menderita postpartum blues sedikit dan tidak mungkin dibiarkan
(Munawaroh, 2008). begitu saja (Sylvia, 2006).
Penelitian di Negara barat Berdasarkan penelitian yang
menunjukkan kejadian lebih tinggi dilakukan oleh Setyowati dan Uke
dibandingkan dengan yang pernah (2006), menjelaskan bahwa
kemungkinan terjadinya postpartum dan merasa tidak berguna.
blues disebabkan oleh pengalaman Sedangkan dari 4 orang ibu nifas
yang tidak menyenangkan pada dengan persalinan sectio caesarea,
periode kehamilan dan persalinan terdapat 2 orang diantaranya
sebanyak 38,71%. Faktor psikososial mengatakan merasa letih dengan
(dukungan sosial sebanyak 19,35%, operasi tersebut serta merasakan
kualitas dan kondisi bayi baru lahir sakit pada luka setelah operasi
sebanyak 16,31%) serta faktor sehingga takut untuk bergerak, sering
spiritual sebanyak 9,78% merasa sedih jika ASI tidak keluar,
(Machmudah, 2010). merasa cemas, tidak nafsu makan,
dan mudah tersinggung.
Ibu postpartum blues harus
ditangani secara adekuat, karena Berdasarkan latar belakang
peran ibu sangat berpengaruh diatas, peneliti tertarik untuk
terhadap perkembangan anak juga melakukan penelitian mengenai
dalam hubungannya dengan peran “Gambaran Kejadian Postpartum
ibu di keluarga. Untuk itu seorang Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan
ibu yang berada dalam kondisi pasca Karakteristik di Rumah Sakit Umum
melahirkan perlu mendapat TK IV Sariningsih Kota Bandung”.
dukungan dari orang-orang yang ada
disekitarnya. Dalam menjalankan
peran perawat sebagai pendidik
METODE PENELITIAN
untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang postpartum blues dengan Metode penelitian ini
memberikan informasi melalui menggunakan metode deskrptif
penyuluhan-penyuluhan agar ibu-ibu dengan pendekatan kuantitatif.
pasca melahirkan yang mengalami Populasi dalam penelitian adalah
gangguan psikologis pasca seluruh ibu nifas yang melahirkan di
melahirkan tidak jatuh pada Rumah Sakit Sariningsih sebanyak
gangguan jiwa. 239 orang dalam waktu 3 bulan
terakhir (Januari-Maret 2015).
Berdasarkan studi
Sampel dalam penelitian ini
pendahuluan pada tanggal 11 April
sebanyak 40 responden dengan
2015 di Rumah Sakit Sariningsih
kriteria inklusi dan eksklusi dan
belum pernah diadakan penelitian
pengambilan sampel dalam
tentang postpartum blues pada ibu
penelitian ini menggunakan teknik
nifas, dan dari studi tersebut
Purposive Consecutive Sampling.
didapatkan data yang melahirkan di
Intrument dalam penelitian ini
Rumah Sakit Umum TK IV
menggunakan intrument baku yaitu
Sariningsih berjumlah 239 orang
instrument EPDS (Edinburgh
dalam waktu 3 bulan terakhir
Postpartum Depression Scale).
(Januari-Maret 2015). Dari 7 orang
ibu nifas di Ruang Nifas Rumah HASIL
Sakit Umum Sariningsih didapatkan
bahwa 2 dari 3 orang ibu nifas Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi
dengan persalinan normal Kejadian Postpartum Blues dan
mengatakan merasa letih, susah tidur, Karakteristik Responden Penelitian
tampak menangis kesakitan karena Di Rumah Sakit Umum Tingkat IV
Sariningsih
luka jahitan, merasa tidak bahagia
Pembahasan
Postpartum blues
Variabel Ringan Sedang Berat 1. Kejadian Postpartum Blues
f % f % f % Secara psikologis, seorang
Kejadian 17 42,5 9 22,5 14 35,0 wanita yang baru saja melahirkan
Postpartum akan mengalami tekanan psikis.
Blues Banyak wanita yang sepintas
merasa bahagia dengan kelahiran
Usia
bayinya, namun sejalan dengan
<20tahun 0 0,0 0 0,0 0 0,0
itu, akan muncul gangguan suasan
20-35 12 30,0 7 17,5 12 30,0
hati, perasaan sedih dan tekanan
>35tahun 5 12,5 2 5,0 2 5,0
yang dialami oleh seorang wanita
Pendidikan setelah melahirkan yang
SD 1 2,5 0 0,0 2 5,0 berlangsung pada minggu
SMP 2 5,0 0 0,0 3 7,5 pertama, terutama pada hari ketiga
SMA/SMK 8 20,0 7 17,5 7 17,5 hingga kelima. Gangguan
Perguruan 6 15,0 2 5,0 2 5,0 psikologis tersebut disebut dengan
Tinggi postpartum blues (Hasni, et all.,
Paritas 2012).
Primipara 7 17,5 3 7,5 5 12,5 Hasil penelitian ini terdapat
Multipara 10 25,0 6 15,0 9 22,5 sebagian besar 40 responden
Jenis (100%) ibu nifas di ruang nifas
Persalinan Rumah Sakit Sariningsih
SC 10 25,0 5 12,5 11 27,5 mengalami postpartum blues,
Spontan 7 17,5 4 10,0 3 7,5 dikategorikan dengan postpartum
Penghasilan blues ringan yaitu 17 responden
Perbulan (42,5%), postpartum blues sedang
<1.000.000 0 0,0 0 0,0 0 0,0 yaitu 9 responden (22,5%) dan
1.000.000- 15 37,5 4 10,0 10 25,0 postpartum blues berat yaitu 14
3.000.000 2 5,0 5 12,5 4 10,0 responden (35,0%). Jumlah kasus
>3.000.000 yang ditemukan di ruang nifas
Pekerjaan Rumah Sakit Sariningsih hampir
Bekerja 5 12,5 2 5,0 3 7,5 sama secara internasional maupun
Tidak 12 30,0 7 17,5 11 27,5 nasional. Menurut Bobak (2005)
Bekerja di Indonesia kejadian posrpartum
blues yaitu 50 – 70 % dan hal ini
Status
dapat berlanjut menjadi depresi
Kehamilan
postpartum dengan jumlah
Direncanaka 8 20,0 3 7,5 6 15,0
bervariasi dari 5% hingga lebih
n
dari 25% setelah ibu melahirkan.
Tidak 9 22,5 6 15,0 8 20,0
Angka kejadian postpartum blues
direncanaka
di luar negeri (Jepang) cukup
n
tinggi mencapai 26-85%. Secara
Dukungan global diperkirakan 20% wanita
Sosial 14 35,0 7 17,5 13 32,5 melahirkan menderita postpartum
Ada 3 7,5 2 5,0 1 2,5 blues (Munawaroh, 2008).
Tidak Ada Penelitian juga ini sejalan
𝚺 40 100 40 100 40 100 dengan penelitian di Ruang
Bugenvile RSUD Tugurejo Hal yang berbeda penelitian
Semarang menunjukkan bahwa 11 yang dilakukan Irawati (2014)
orang sebanyak (44%) didapatkan bahwa umur yang
menunjukkan terjadi gejala mengalami postpartum blues
Postpartum Blues (Fatimah, adalah usia <20 tahun dan >35
2009). Hal yang berbeda tahun, usia tersebut merupakan
disampaikan Hasni, et all., (2012) usia berisiko bagi perempuan
didapatkan data bahwa di untuk melahirkan seorang bayi.
puskesmas I Grogol, Sukoharjo Kondisi ini tidak sesuai dengan
yaitu sekitar 10% dari 92 pasien pendapat Bobak (2005), bahwa
pasca melahirkan yang faktor pencetus terjadinya
mengalami gejala postpartum postpartum blues adalah pada usia
blues dan hasil kategori pada remaja atau kurang dari 20 tahun.
skala postpartum blues, Hal ini sesuai dengan data
menunjukkan bahwa 2,5% wanita BKKBN (2012) yang menyatakan
pasca melahirkan di Puskesmas bahwa usia ideal wanita untuk
Grogol, Sukoharjo mengalami hamil dan melahirkan adalah pada
postpartum blues dengan rentang usia 20-35 tahun.
intensitas berat, 22,5% mengalami
postpartum blues dengan 3. Kejadian Postpartum Blues
intensitas sedang, sedangkan 75% Berdasarkan Pendidikan
lainnya mengalami postpartum Hasil penelitian yang
blues dengan intensitas ringan. didapatkan berdasarkan
Hal ini berarti bahwa secara pendidikan mayoritas responden
umum, wanita pasaca melahirkan sebagian kecil berpendidikan
di Puskesmas Grogol, Sukoharjo SMA/SMK yaitu 8 responden
mengalami postpartum blues (20,0%) mengalami postpartum
dengan intensitas ringan (Hasni, et blues ringan. Hasil penelitian ini
all., 2012). sejalan dengan penelitian Murwati
(2014) didapatkan bahwa
2. Kejadian Postpartum Blues responden yang mengalami
Berdasarkan Usia depresi postpartum adalah sekolah
Hasil penelitian yang menengah (SMA-SMK) sejumlah
didapatkan berdasarkan usia 19 orang (63,3%) dan sebagian
mayoritas responden mengalami kecil berpendidikan dasar (SD,
postpartum blues ringan hampir SMP) sejumlah 11 orang (36,7%).
setengahnya usia 20-35 tahun Penelitian ini juga sejalan
yaitu 12 responden (30,0) dan dengan penelitian yang dilakukan
hampir setengahnya (30,0%) yaitu Soep (2009) didapatkan bahwa
12 responden mengalami hasil proporsi ibu postpartum
postpartum blues berat. Penelitian yang mengalami depresi 51,7%
ini pun sejalan dengan penelitian terjadi pada ibu berpendidikan
yang dilakukan Ibrahim, dkk sedang (pendidikan menengah).
(2012) menunjukkan bahwa Penelitian ini sejalan dengan
responden yang paling banyak penelitian yang dilakukan Sabrian
mengalami depresi sebagian besar (2014) didapatkan bahwa
responden dengan kelompok umur pendidikan yang terbanyak adalah
25-29 tahun sebanyak 40,8%. perguruan tinggi dengan jumlah
30 orang ibu postpartum (53,6%). yang mengalami depresi
Hal yang berbeda disampaikan cenderung lebih banyak dari pada
Irawati (2014) bahwa hasil primipara bahkan hingga ke
penelitian berdasarkan tingkat tingkat sedang. Hal yang berbeda
pendidikan terbanyak yang dengan penelitian Irawati (2014)
mengalami postpartum blues didapatkan hasil penelitian bahwa
adalah SD - SMP, yaitu 12 sebagian besar responden yang
responden (54,5%). mengalami postpartum blues
Hasil penelitian ini adalah primipara yaitu 14
menunjukkan bahwa sebagian responden (63,6%). Terdapat
besar responden memiliki hubungan antara paritas dengan
pendidikan yang tinggi. kejadian postpartum dengan nilai
Pendidikan seseorang sangat p = 0,027. Hal ini menunjukkan
berpengaruh terhadap bahwa sebagian besar ibu post
pengetahuan dan kesiapan seorang partum memiliki pengalaman
ibu dalam menjalani kehamilan terhadap kehamilan dan proses
dan persalinan. Hal ini sejalan persalinan sebelumnya
dengan Latipun (2008) yang (Miyansaski, 2014).
mengatakan bahwa pendidikan
seseorang akan mempengaruhi 5. Kejadian Postpartum Blues
cara berpikir dan cara pandang Berdasarkan Cara Persalinan
terhadap diri dan lingkungannya Hasil penelitian yang
karena itu akan berbeda sikap didapatkan berdasarkan cara
responden yang mempunyai persalinan mayoritas responden
tingkat pendidikan tinggi hampir setengahnya persalinan SC
dibandingkan yang berpendidikan yaitu 11 responden (27,5%)
rendah dalam menyikapi proses mengalami postpartum blues
selama persalinan. berat. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian di RSAL Jala
4. Kejadian Postpartum Blues Ammari Makassar tahun 2009
Berdasarkan Paritas menunjukkan angka kejadian
Hasil penelitian yang depresi postpartum sebesar
didapatkan berdasarkan paritas (29,6%) pada persalinan
mayoritas responden sebagian patologis, sedangkan pada
kecil paritas multipara yaitu 10 persalinan fisiologis hanya
responden (25,0%) mengalami berkisar (7,0%) (Pitriani, 2009).
postpartum blues ringan. Hasil penelitian ini pun sejalan
Penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan
penelitian yang dilakukan Sabrian Machmudah, dkk (2012)
(2014) didapatkan bahwa paritas menjelaskan bahwa kemungkinan
yang terbanyak adalah multipara terjadinya depresi postpartum
dengan jumlah 32 orang ibu terjadi pada responden yang
postpartum (57,1%). mengalami persalinan komplikasi
Penelitian ini pun sejalan sebesar 53,7% dan sebesar 46,3%
dengan penelitian Murwati (2014) pada responden yang melahirkan
didapatkan hasil penelitian dengan normal.
mayoritas multipara sejumlah 20 Hasil penelitian yang
orang (66,7%) dimana jumlah disampaikan Ibrahim, dkk (2012)
sebagian besar terdapat pada jenis hampir tidak merasakan beban
persalinan patologis (caesaria) keuangan sehingga tidak
sebanyak 14 responden (46,7%), mengganggu proses transisi
sedangkan pada persalinan menjadi orang tua. Akan tetapi
fisiologis (normal) hanya keluarga yang menerima kelahiran
berjumlah 1 responden (2,2%). seorang bayi dengan suatu beban
Hal ini sesuai dengan pendapat finansial dapat mengalami
Kasdu (2007) bahwa ibu yang peningkatan stres, stres ini bisa
melahirkan secara operasi akan mengganggu perilaku orang tua
merasa bingung dan sedih sehingga membuat masa transisi
terutama jika operasi tersebut untuk memasuki pada peran
dilakukan karena keadaan darurat. menjadi orang tua akan menjadi
Hal ini pun sesuai dengan ledih sulit. (Bobak, Laudermilk,
pendapat Henshaw (2003) bahwa Jensen, et all, 2005).
penyulit persalinan berhubungan
dengan terjadinya postpartum 7. Kejadian Postpartum Blues
blues. Berdasarkan Pekerjaan
Hasil penelitian yang
6. Kejadian Postpartum Blues didapatkan berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan Penghasilan mayoritas responden hampir
Perbulan setengahnya dengan ibu yang
Hasil penelitian yang tidak bekerja yaitu 12 responden
didapatkan berdasarkan (30,0%) mengalami postpartum
penghasilan perbulan mayoritas blues ringan. Penelitian ini tidak
responden hampir setengahnya sejalan dengan penelitian yang
penghasilan 1.000.000-3.000.000 dilakukan Sabrian (2014)
yaitu 15 responden (27,5%) didapatkan hasil penelitian bahwa
mengalami postpartum blues yang terbanyak adalah bekerja
ringan. Hasil penelitian sejalan dengan jumlah 29 orang ibu post
dengan penelitian Irawati (2014) partum (51,8%). Hal ini pun
didapatkan hasil penelitian sesuai dengan Alwi (2005) yang
menunjukkan tidak terdapat menyatakan bahwa pengetahuan
hubungan yang signifikan antara berhubungan dengan pekerjaan
pendapatan dengan kejadian dimana secara umum seorang
postpartum blues dengan nilai p = yang bekerja maka pengetahuan
0.182. Hasil penelitian ini tidak akan tinggi karena banyak
sesuai dengan penelitian (Reid V, mendapatkan informasi penting
Oliver, 2007) bahwa pendapatan yang dapat menunjang
yang rendah berkontribusi pengetahuannya.
terhadap terjadinya postpartum
blues. 8. Kejadian Postpartum Blues
Kondisi ekonomi seringkali Berdasarkan Status Kehamilan
membuat psikologi ibu terganggu. Hasil penelitian yang
Pada keluarga yang mampu didapatkan berdasarkan status
mengatasi pengeluaran untuk kehamilan mayoritas responden
biaya perawatan ibu selama sebagian kecil kehamilan yang
persalinan, serta tambahan dengan tidak direncanakan yaitu 9
hadirnya bayi baru ini mungkin responden (22,5%) mengalami
postpartum blues ringan. perawatan, sumber-sumber
Penelitian ini sejalan dengan informasi dan umpan balik yang
penelitian yang dilakukan Irawati dibutuhkan untuk menghadapi
(2014) didapatkan hasil penelitian stres dan tekanan. Sesuai dengan
menunjukkan status kehamilan pendapat Nirwana (2011) yaitu
mempengaruhi terjadinya faktor yang mempengaruhi
postpartum blues dengan nilai p = postpartum blues adalah faktor
0,027. Hasil penelitian ini sesuai psikologis yang meliputi
dengan Bobak (2005) yang dukungan keluarga khususnya
menyatakan salah satu faktor yang suami. Dalam asuhan pasca
dapat menyebabkan postpartum persalinan dukungan keluarga
blues adalah kehamilan yang tidak sangat diperlukan. Seperti
diinginkan. diketahui bahwa di Indonesia,
keputusan suami dan arahan dari
9. Kejadian Postpartum Blues ibu sangat berpengaruh dan
Berdasarkan Dukungan Sosial menjadi pedoman penting bagi si
Hasil penelitian yang ibu dalam praktik asuhan bayinya
didapatkan berdasarkan dukungan sehari-hari. Bila suami dan
sosial mayoritas responden keluarga tidak mendukung, ibu
hampir setengahnya yang pasca melahirkan biasanya merasa
mendapat dukungan sosial yaitu sedih dan kewalahan dalam
14 responden (35,0%) mengalami mengasuh bayinya di hari-hari
postpartum blues ringan. pertama setelah melahirkan.
Penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan
Ibrahim, dkk (2012) menunjukkan SIMPULAN
bahwa depresi postpartum
sebagian besar terdapat pada Berdasarkan data penelitian
responden yang kurang mendapat dapat disimpulkan bahwa kejadian
dukungan sosial dari suami yaitu postpartum blues pada ibu nifas di
sebanyak 8 responden (80,0%) Rumah Sakit Umum TK IV
dan hanya 7 responden (10,6%) Sariningsih Bandung bulan Mei 2015
yang mendapat dukungan sosial menunjukkan bahwa hampir
yang cukup. Sementara yang setengahnya mengalami postpartum
mendapat dukungan dukungan blues ringan dan hampir setengahnya
dari keluarga diri sendiri yaitu mengalami postpartum blues berat.
sebanyak 8 responden (53,3%) Dan hampir setengahnya responden
yang kurang mendapatkan berusia 20-35 tahun, sebagian kecil
dukungan sosial dan 7 responden berpendidikan SMA/SMK, sebagian
(11,5%) pada dukungan sosial kecil paritas multipara, hampir
cukup. setengahnya jenis persalinan SC,
Menurut Johnson dan hampir setengahnya mempunyai
Johnson (dalam Oktarina, 2002) penghasilan perbulan 1.000.000-
salah satu manfaat dukungan 3.000.000, hampir setengahnya ibu
sosial adalah pengelolaan yang tidak bekerja, sebagian kecil
terhadap stres dengan kehamilan yang tidak diingankan dan
menyediakan pelayanan, hampir setengahnya mendapat
dukungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi. (2005). Buku ajar fundamental Hasni, et.all. (2012). Hubungan
keperawatan. Jakarta: EGC. Antara Citra Tubuh Saat
Hamil Dan Kestabilan Emosi
BKKBN. (2012). Keluarga Dengan Postpartum Blues Di
berencana. Diperoleh tanggal Puskesmas Grogol
25 Maret 2015 dari Sukoharjo. Program Studi
http://www.bkkbn.go.id/arsip Ilmu Psikologi Fakultas
/Default.aspx. Kedokteran. Universitas
Sebelas Maret. Diperoleh
Bobak, Laudermilk, Jensen, et all. tanggal 8 Juni 2015 dari
(2005). Buku Ajar http://www.candrajiwa.psiko
Keperawatan Maternitas. ogi.fk.uns.ac.id.
Jakarta: EGC Creasoft.
Henshaw, C. (2003). Mood
Fatimah, Siti. (2009). Hubungan disturbance in the early
Dukungan Suami Dengan puerperium: a review.
Kejadian Postpartum Blues Archives of Women’s Mental
Pada Ibu Primipara di Ruang Health, vol 6, No.2, 33-42.
Bugenvile Rsud Tugurejo Diperoleh tanggal
Semarang. Artikel Riset 25 Maret 2015 dari
Keperawatan. Program Studi https://birthpsychology.com/.
Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran. Ibrahim, F., Rahma, & Ikhsan, M.
Universitas Diponegoro. (2012). Faktor faktor yang
Diperoleh tanggal 8 Juni berhubungan dengan
2015 dari depresi post partum di RSIA
http://www.core.ac.uk/down Pertiwi Makassar tahun 2012.
oad/pdf/11711002.pdf. FKM Unhas. Diperoleh
pada tanggal 10 Juni 2015
Gonidakis, F., Rabavilas, A.D.,
dari
Varsou, E., Kreatsas, G., &
http://repository.unhas.ac.id/
Christodoulou,G.N. (2007).
itstream/handle/123456789/
Maternity blues in athens,
250/Fatma%2
greece: A study during the
Ibrahim%20(K1
first 3 days after delivery.
1108297).pdf?sequence=1.
Journal of Affective
Disorders, 99, 107–115.
Irawati, D dan Yuliani, F. (2014).
Diperoleh tanggal 25 Maret
Pengaruh Faktor Psikososial
2015 dari http://www.jad
Dan Cara Persalinan
journal.com.
Terhadap Terjadinya Post
Partum Blues Pada Ibu Nifas.
Hospital Majapahit (6) 1-7
Vol 6 No. 1 Pebruari 2014.
Diperoleh tanggal 15
Maret 2015 dari
http://www.poltekkesmajapa
it.ac.id.
Kasdu, D. (2007). Operasi Caesar, Reid V, Oliver MM. Postpartum
Masalah dan Solusinya. Depression in Adolescent
Jakarta : EGC. Mothers : An Integrative
Review of the Literature.
Latipun. (2008). Psikologi konseling. Journal of Pediatric Health
Malang: Universitas Care 2007 ; 21 : 289-298.
Muhammadiyah Diperoleh tanggal 9 Juni
Malang. 2015 dari
www.jpedhc.org.
Machmudah, T. (2010). Pengaruh
Persalinan dengan
Sabrian, F, Misrawati, Miyansaski,
Komplikasi terhadap
U, A. (2014). Perbandingan
kemungkinan terjadinya
Kejadian Post Partum Blues
Postpartum Blues di Kota
Pada Ibu Post Partum
Semarang. Tesis.
Dengan Persalinan Normal
Universitas Indonesia.
Dan Sectio Caesarea.
Diperoleh tanggal 31 Maret
Program Studi Ilmu
2015 dari
Keperawatan Universitas
http://www.lib.ui.ac.id/file?f
Riau Email:
e=digital/20284389-
andrew.umaya@yahoo.com
T%20Machmudah.pdf.
Diperoleh tanggal 10 April
Munawaroh, Y. (2008). Faktor 2015 dari
Faktor yang Berhubungan https://www.download.porta
dengan Post Partum Blues garuda.org/.
pada Ibu Pasca Persalinan di
Setyowati., & Uke.,Riska. (2006).
Wilayah Kerja Puskesmas
Studi faktor Kejadian
Kajhu Kecamatan
Postpartum Blues pada
Baitussalam Kabupaten Aceh
Ibu Pasca Salin : Penelitian
Besar. Skripsi. Diploma IV
deskriptifdi Ruang Bersalin I
Kebidanan (STIKes)
RSU Dr. Soetomo
U’Budiyah Banda Aceh.
Surabaya. Retrived from
Diperoleh tanggal 21 Maret
http://www.adln.lib.unair.ac.
2015 dari daa.uui.ac.id/.
d/go.php?id=gdlhubgdls120
6setyowatiu23
Murwati, dan Immaninditya, Y.
8&width=300&PHPSESSI
(2014). Studi Deskriptif
=dd2cc1da310370d55fcbeb
Tingkat Depresi
2daa70d7. Diperoleh
Postpartum Pada Ibu Nifas Di
tanggal 23 Februari 2010.
Wilayah Kerja Puskesmas
Klaten Selatan Tahun 2013. J.
Soep. (2009). Pengaruh Intervensi
Kebidanan Indonesia. Vol. 5,
Psikoedukasi Dalam
No.1. Januari 2014 (27-34).
Mengatasi Depresi
Diperoleh tanggal 31 Maret
Postpartum Di RSU Dr.
2015 dari
Pirngadi Medan. Tidak
https://d3bidanpoltekkessolo
dipublikasikan. Diperoleh
files.wordpress.com/.
pada tanggal 11 Juni 2015
dari www.researchgate.net/.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai