Anda di halaman 1dari 2
/ ee KEMULIAAN KEKAL MEMANCAR DARI TUBUH DAN DARAH KRISTUS Pengantar: Hari Raya Corpus Christi secara tradisional berlangsung pada hari Kamis setelah Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Perayaan ini sangat penting karena mengajarkan Kehadiran Nyata Tuhan Yesus Kristus dalam Ekaristi. Roti dan anggur yang dipersembahkan dalam Perayaan Ekaristi kemudian dikonsekrir oleh seorang imam telah benar-benar menjadi Tubuh dan Darah Tuhan Yesus kendati secara kasat-mata tetaplah berwujud materi roti dan anggur. Roti dan anggur telah diubah menjadi substansi, esensi dan realitas Tubuh Yang Paling Berharga, dan Darah Paling Mulia Tuhan kita Yesus Kristus, Kristus yang sama yang telah mempersembahkan diri-Nya di kayu Salib di Kalvari sebagai Korban yang layak dan pantas bagi pendamaian dosa-dosa kita. Homili: Pada tahun 2006, Dr. Gillian McKeith, meluncurkan buku yang berjudul You Are What You Eat: The Plan That Will Change Your Life. Apa yang kita makan akan menyatakan siapakah kita bahkan apa yang kita makan akan menjadi diri kita dan mengubah hidup kita. Orang yang hanya makan sayur-sayuran akan disebut vegetarian; orang yang hanya makan duit rakyat akan disebut mata duitan/korupsian. Menyantap Tubuh dan Darah Kristus secara rutin akan memberikan julukan kepada kita sebagai manusia Ekaristi-. Apa yang kita makan, Roti Ekaristi, akan menyatukan diri kita dengan diri Yesus. Memakan Roti Ekaristi berarti menjadikan Yesus sebagai pedoman hidup seseorang sehingga cara berpikir, berbicara, merasa dan mencintai seperti Yesus sendiri. Perjamuan Ekaristi bukanlah imbalan yang diberikan bagi orang yang berkelakuan baik melainkan anugerah bagi orang yang lemah dan lapar. Hanya orang yang lapar untuk menyantap Tubuh Kristus akan bekerja giat untuk mencari dan merayakan Ekaristi. ) 4 gees > Sy Roti dan anggur bukan sekedar simbol melainkan sungguh Tubuh/daging Kristus: “Daging-Ku adalah benar-benar makanan dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman” (Yoh. 6: 55). Perintah Yesus: “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku" menjadi amanat yang sangat penting, yang terus dijalankan dengan setia oleh para Rasul, sampai kepada para uskup dan imam Gereja, yang telah ditahbiskan dan menerima kekuatan dan otoritas yang sama dari Tuhan untuk merayakan Kurban Kudus Misa. Apa yang kita rayakan dalam Ekaristi merupakan Kurban Tuhan kita Yesus Kristus yang persis sama, nyata, lengkap dan berdarah di kayu Salib di Kalvari. Ekaristi menjadi sumber yang tidak pernah tandus dan kering seperti suasana padang gurun ketika manna diturunkan dari langit, Ekaristi menjadi sumber yang subur dan mengalirkan air hidup bagi siapa saja yang menimba dari sana. Jika kita sungguh percaya bahwa Tuhan benar-benar hadir dalam Ekaristi, seharusnya sikap kita di hadapan Tuhan ialah sujud, merendahkan diri.dalam doa dan penyembahan yang luar biasa. Sayangnya, sikap ini telah luntur dalam diri peraya Ekaristi. Kita merayakan Ekaristi. sebagai beban/kewajiban mingguan. Kita harus berubah dalam memandang Misa Kudus, menjadikannya bagian terpenting dari hidup kita dan memusatkan diri serta keberadaan kita pada Tuhan. Imam bertindak “in persona Christi" (dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus sendiri), sesungguhnya Tuhan Yesus Kristus sendirilah yang mengerjakan semuanya dalam dan melalui diri sang imam sehingga Dia berkata: “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu” dan “Inilah Piala Darah-Ku, Darah Perjanjian Baru dan Kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” Homili HR. Tubuh dan Darah Kristus P. Benedictus Manullang, Pr

Anda mungkin juga menyukai