Anda di halaman 1dari 7

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

( PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMERINTAHAN YANG BAIK )

Penyusun :

Ahmad jauhar fuadi 20210401165

Nur apipah 20210401031

Audry avrilliandy 20210401028

Antar manggusy 20210401172

Jonathan nicholas 20210401001


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ) – untuk mewujudkan tujuan dan cita –
cita bersama, di butuhkan pngelolaan pemerintahan yang baik. Pengelolaan pemerintah yang
baik melibatkan semua unsur dalam pemerintahan, baik itu lembaga pemerintahan maupun
lembaga nonpemerintaha ( lembaga swadaya masyarakat). Tata kelola pemerintahan yang baik
atau good governance adalah bentuk pemerintahan yang didambakan oleh setiap rakyat karena
pemerintahan dijalankan secara bersih, terbuka, jujur, adil, bertanggung jawab, dan lebih
mengutamakan kepentingan rakyat. Pemerintah dan rakyat bekerja sama untuk merencanakan
pemerintahan yang benar-benar sesuai dengan kehendak semua orang serta langkah-langkah
untuk mewujudkannya Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu
kepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggung jawabkan
secara bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan
sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.Negara berperan
memberikan pelayanan demi kesejahteraan rakyat dengan sistem peradilan yang baik dan sistem
pemerintahan yang dapat dipertanggungjawaban kepada publik. Meruju pada 3 (tiga) pilar
pembangunan berkelanjutan. Dalam pembangunan ekonomi, lingkungan, dan pembangunan
manusia. Good governance menyentuh 3 (tiga) pihak yaitu pihak pemerintah (penyelenggara
negara), pihak korporat atau dunia usaha (penggerak ekonomi), dan masyarakat sipil
(menemukan kesesuaiannya). Ketiga pihak tersebut saling berperan dan mempengaruhi dalam
penyelenggaraan negara yang baik.Sinkronisasi dan harmonisasi antar pihak tersebut menjadi
jawaban besar.Namun dengan keadaan Indonesia saat ini masih sulit untuk bisa terjadi (Efendi,
2005). Atas dasar tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan kajian secara lebih
mendalam mengenai penerapan prinsip-prinsip good governance tersebut, adapaun lokasi
prioritas yang dipilih yaitu Kantor Distrik Okhika dikarenakan peneliti telah mengamati pada
wilayah tersebut dan teridentifikasi bahwa penerapan prinsip-prinsip tersebut sejauh ini
cenderung masih belum optimal pada instansi tersebut.

Penyelenggaraan pelayanan publik dalam pemerintahan di atur dalam pedoman kerja masing-
masing organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk mewujudkan pemerintahan
yang baik. Tertib administrasi adalah suatu konsep pengembangan pelayanan yang ditujukan
kepada penyelenggara administrasi sehingga pelayanan administrasi menjadi lebih efektif dan
efisien. Selama ini pelayanan administrasi menjadi terkesan lambat dan tidak efektif karena tidak
adanya koordinasi pengawasan dan pendelegasian tugas yang akurat. Pelayanan yang baik adalah
pelayanan yang sesuai antara hasil dan harapan. Semua orang akan mengatakan bahwa
pelayanan berkualitas adalah pelayanan yang efektif dan efisien. Timbul permasalahan dalam
pelayanan yang di sebabkan oleh individu atau pelaku pelayanan dan yang dilayani seperti
ketidakjelasan komunikasi. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan berdasarkan
aturan yang sudah ditetapakan dalam pelayanan untuk mensejatrakan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Menurut pendapat Kerlinger (2006:28), masalah adalah sebuah kalimat tanya atau pernyataan
yang jawabannya dicari melalui penelitian. Menurut Sugiyono (2009:52), masalah diartikan
sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori
dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana”. Sementara
menurut Westra (1981:263), bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha
mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga
berhasil”

Uraian pendapat tersebut di atas, maka dapat diartikan bahwa masalah adalah suatu aktivitas
yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya, di mana yang dipecahkan itu merupakan
jawaban dari kesulitan yang dihadapi. Kita mengetahui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan
oleh manusia pasti ada hambatan dan rintangan, hendaknya kita berusaha untuk mencari jalan
keluar dengan cara memecahkan kesulitan atau masalah yang sedang kita hadapi. Jika
permasalahan itu sudah di pecahkan, maka tujuan yang diinginkan akan tercapai. Bagaimana
kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat ?
C. METODE PENELITIAN (NORMATIF)
i. Tipe dan Dasar Penelitian.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian Evaluatif yaitu maksud
dari penulis akan melakukan penelitian Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance).
Pada Kantor Distrik Okhika Kabupaten Pegunungan Bitang. Sedangkan sifat penelitian adalah
Deskritif adalah penelitian yang di lakukan dengan variabel mandiri yaitu tanpa membuat
perbandingan dengan variabel lain. Sebagai dasar dalam penelitian ini adalah penelitian survey.
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun Dan
Effendi,1995.3). Sedangkan ciri-ciri dari penelitian ini adalah pengumpulan data dari responden
yang banyak jumlah dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan peneliti akan menggunakan
tipe penelitian deskritif merupakan penelitian untuk mengetahui variabel-variabel mandiri baik
satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel satu
dengan variabel yang lain. (Sugioyono,2005.11).

ii. Unit Analisis


Unit analisa data yang diambil oleh peneliti menggunakan teknik analisis data yang diperoleh
melalui penelitian diskriptif yaitu suatu penelitian yang sifatnya memberikan gambaran-
gambaran tanpa membuat kesimpulan-kesimpulan berarti terhadap data yang diperoleh.
Unit analisis di lakukan didalam pelaksanaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik ( Good
Governance).

iii. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis penelitaian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
faktor-faktor di lapangan yang berkaitan dengan objek penelitian. Penelitian ini bersifat
normative yang selalu menitikberatkan pada sumber data sekunder. Sedangkan dasar
penelitiannya adalah survey yakin penelitian di lakukan dengan mengumpulkan data
secara langsung di lapangan (fiel research)
2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
yang diperoleh dari: Data primer adalah kumpulan data dari pengamatan langsung dari
lokasi penelitian dan Data sekunder adalah data yang terdiri dari buku-buku literature
yang membahas tentang good governance Tata kelola pemerintahan yang baik, serta
teori-teori yang berkenana dengan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

iv. Teknik Analisa Data


Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena dari analisis ini akan
diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal. Selain itu, analisis data kualitatif
sangat sulit karena tidak ada pedoman baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturan-
aturan yang sistematis. Tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian
kualitatif, yaitu: Reduksi Data, Pemaparan Data (Display Data) dan Menarik
Kesimpulan/Verifikasi.

ANALISA dan PEMBAHASAN

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dibentuk berdasarkan pada Keputusan Bupati Nomor
2 Tahun 2009 tentang penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Organisasi dan Tata Kerja
Dinas. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai Visi yaitu “Tertib Administrasi
Kependudukan dan Kepuasan Pelayanan Kepada Masyarakat”. Dari visi ini dapat terlihat bahwa
Dinas berusaha untuk mengupayakan terwujudnya ketertiban khususnya dalam bidang
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai misi yaitu :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.


b. Meningkatkan Pengelolaan Data Administrasi Kependudukan.
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membantu mewujudkan kualitas
Administrasi Kependudukan.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan


Pemerintah dalam bidang Kependudukan dan catatan sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
b. Perumusan kebijakan teknis dalam melaksanakan tugas dibidang Kependudukan dan
Catatan Sipil sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
d. Pengelolaan data statistik Kependudukan dan Catatan Sipil.
e. Koordinasi pengelolaan administrasi kegiatan dan program administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil.
f. Pendataan dan penerbitan akta-akta Kependudukan dan Catatan Sipil.
g. Penyelenggaraan informasi, sosialisasi, dan pelayanan publik dibidang Kependudukan
dan Catatan Sipil.
h. Pembinaan dan pengendalian teknis dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Di samping melaksanakan fungsi tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kewenangan daerah yaitu membantu urusan Bupati
dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau suatu
kegiatan selama suatu periode waktu tertentu. Hasil yang dicapai merupakan kegiatan yang
dilakukan selama kurun waktu tertentu dalam instansi organisasi. Kinerja organisasi merupakan
bentuk wujud kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi. Indikator-indikator yang digunakan dalam
mengukur kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik adalah Produktivitas, Responsivitas, Kualitas Pelayanan.

a. Produktivitas, merealisasikan produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting bagi
suatu badan birokrasi. Dengan adanya produktivitas kerja maka diharapkan segala bentuk
pekerjaan atau tugas-tugas dapat berjalan dan terselesaikan dengan baik, efisien, dan
efektif sehingga dapat tercapainya tujuan organisasi. Produktivitas Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil merupakan bentuk suatu kegiatan dalam mewujudkan pelayanan
publik yang baik. Pelayanan dikatakan baik apabila suatu organisasi pelayanan publik
dapat melayani masyarakat secara baik dan optimal. Sedangkan bentuk pelayanan
dikatakan buruk apabila pihak penyelenggara pelayanan publik tidak memberikan bentuk
pelayanannya secara maksimal.
b. Responsivitas, adalah kemampuan organisasi dalam mengenali, merespon bentuk
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas kegiatan pelayanan dan
mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas menunjukan pada keselarasan antara
program-program dan kegiatan pelayanan publik dengan melihat kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Respon yang diharapkan masyarakat adalah daya tanggap Dinas dalam
melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat dan tanpa prosedur
yang terbelit-belit, dengan menerapkan waktu standar pelayanan minimal.
c. Kualitas Pelayanan, merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi
pelayanan publik. Pelayanan yang diberikan oleh Dinas sudah seharusnya melakukan
pelayanan yang optimal sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh
Dinas. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Dinas kepada masyarakat seharusnya
dapat berjalan dan terealisasikan secara menyeluruh kedalam jenis-jenis produk
pelayanan jasa Dinas.

Anda mungkin juga menyukai