Anda di halaman 1dari 62

Buku : Sinopsis Tesis Strategi Guru Agama Dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia


Lombok Timur berisikan tentang strategei guru agama dalam
meningkatkan motivasi belajar keagamaan sisiwa.
Terbit : 27 Agustus 2020 di Mataram.
Pembimbing : Dr. Fathurahman Mukhtar, MA.
Dr. Muhammad Thohri, M.Pd.
Pengarah : Dr. Adi Fadli, MA
Dr. Jumarim, M.Ag.
Penyusun/Penulis : Hanan Ismail
Editor & Desain Cover : Tim Mujahid Press /Birrunnadya Sabila
Penertbit : Mujahid Press
ISBN : dalam proses

Hak cipta dilindung Undang-Undang RI NO. 28 tahun 2014


Tentang Hak Cipta
Pasal 113
3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4) (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah).
Pasal 114
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan
sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait ditempat perdagangan yang dikelolanya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
SINOPSIS TESIS

STRATEGI GURU AGAMA


DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN
SISWA MAN INSAN CENDEKIA LOMBOK TIMUR

Oleh
HANAN ISMAIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2020

i
ii
RIWAYAT SINGKAT

Pria yang bernama “Hanan Ismail” telah berkeluaga


kurang lebih 21 tahun dan mengarungi bahtera rumah
tangga dengan berbagai penuh riak - gelombang
kehidupan. Dilahairkan dari keluarga petani sederhana di
sebuah kampung kecil yang jarang dikenal orang.
Kampung Bongkem nama sebuah pemukiman yang
membetnk karakternya. Di lahirkan dari pasangan ayah
ismail dan ibu Geni yang penuh kasih sayang dan
bersahaja yang walaupun pendidikan formalnya kurang dan ayah yang hanya
menamatkan sekolah rakyat. Namun mereka mampu mencetak anak-anaknya
menjadi anak yang mudah-mudahan sholih, berpendidikan, pejuang dan
mandiri. Semoga jasa-jasa mereka dalam mendidik anak-anaknya menjadi
anak yang tumbuh mandiri diterima sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.

Lahiar di Bongkem pada tanggal 31 Desember 1972 menurut kalender


ingatan dan di tulis di akte. Yang pasti saya telah lahir tumbuh dan
berkembang sampai dengan usia sekarang ini atas karunia Allah swt.
Menjalankan kehidupan dengan penuh perjuangan dan apa adanya. Kami
telah di karuniai 6 orang putra putri dari istri bernama Irma Suryani telah
melahirkan anak-anak bernama Birrunadya Sabila, Habib Muhammad
Syamil, Khairil Manar Adha, Muhammad Surya Fathan Faiz, Fatik Afkhar
dan yang paling buncit Muhammad Hanif. Semoga anak-anak ini menjadi
anak-anak yang sholih-sholihah, diberikan kekuatan keimanan kepada Allah
swt. dan RasulnyaNya, diberikan keberkahan dilancarkan segala urusan,
terpenuhi cita-itanya, meraih sukse, bhakti kepada orang tua, nusa, bangsa
dan agama Islam.

Menempuh pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi strata 2 (s2).


Dimulai SDN No. 2 Lepak tamat Tahun 1985, SMP PGRI Lepak tamat
Tahun 1988, MAN Mataram Tahun 1992, S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Filial Surabaya di Mataram Tahun 1997, S2 Program Studi PAI UIN
MATARAM Tahun 2020. Pernah aktif di berbagi organisasi kepemudaan,
keagamaan, sosial, politik kemasyarakatan dan sampai menjadi pengurus
partai politik. Dimulai dari menerpa diri di masjid dan menjadi Ketua
Remaja Masjid Nurul Islam, di madrasah menjadi pengurus OSIS MAN
Mataram, di perkuliahan menjadi Ketua Bidang Organisasi HMI IAIN
Mataram. Selepas kuliah aktif di berbagai organisai kepemudaan diantaranya
menjadi Wakil Ketua PWPM NTB, organisasi politik menjadi Ketua PW

iii
Pemuda Bulan Bintang anderbo salah satu partai, organisasi kepemudaan
menjadi Wakil Sekretaris DPD KNPI Prov. NTB, dan pernah menjadi
pengurus Karang Taruna Provinsi NTB sebagai wakil ketua. Dan setelah
menjalankan dan menekuni bidang profesi sebagai guru menjadi ketua
ranting PGRI MAN 1 Mataram.

Dalam dunia usaha dan pekerjaan mendirikan dan mengelola UD Bangun


Jati, bidang jasa, percetakan, sablon, advertising. Hingga kemudian diangkat
menjadi PNS/ASN sebagai guru di berbagai tempat seperti SMA
Muhammadiyah Mataram, MA Arroisiyah Sekarbela, MAN 1 Mataram,
MAN Insan Cendekia Lombok Timur. Pekerjaan profesional ini menjadi
pengalaman yang menarik dan mendidik yang masih di tekuni sampai
dengan sekarang ini.

Dalam mengembangkan karya telah melakukan sedikit kegiatan yang


menghasilkan karya ilmiyah dalam bentuk makalah, penelitian, skripsi dan
tesis yang menjadi karya dasar dalam mengembangkan karya selanjutnya.
Karya tersebut seperti:

 Makalah: “Manajemen Organisasi Bahan Orientasi Diklat Pimpinan


Pemuda Bualan Bintan NTB”
 Makalah: “Manajemen Pengelolaan Madrasah Studi Lapangan Di
Pondok Pensantren AL Hikmah Denpasar” Diklat Subtansi Mata
Pelajaran SKI
 Skripsi : Pengaruh Gerakan Disiplin Nasional Terhadap Kreativitas
Guru MAN 2 Mataram
 Tesis : Strategi Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur

Hingga sekarang ini masih menekuni bidang professional sebagai guru dan
mudah-mudahan dengan profesi ini menjadi pengabdian yang baik pada
keluarga, masyarakat, bangsa, agama hingga menjadi ladang amal ibadah
kepada Allah swt. Dan semua pengabdian sebagai amal ibadah itu dapat di
terimaNya. Amiin.

Mataram, 2 Januari 2020

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah


kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad saw. Dengan itu penulisan
sinopsis tesis ini dapat diselesaikan dengan baik walaupun jauh dari
sempurna dan memakan waktu yang cukup lama dalam penelitian. Berbagai
usaha yang penulis telah lakukan dalam upaya menyelesaikan tulisan ini
sampai menghadapi dewan sidang penguji dalam rangka mengabsahkan
sebagai tulisan yang ilmiah dalam bentuk sinopsis tesis dan merupakan
syarat akhir untuk mendapatkan gelar akademik.
Penyelesaian tulisan ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, karenanya perkenankan kami haturkan banyak terima kasih kepada
mereka yang telah bersinergi dalam hal ini, dan tak lupa pula kami beri
penghormatan yang setinggi tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, MA. Selaku Rektor UIN Mataram, yang
dengan perhatian dan kepiawian dalam kepemimpinan beliau program
pascasarjana dapat berjalan dengan baik.
2. Bapak Priof. Dr. Suprapto, MA, Selaku Direktur Pascasarjana UIN
Mataram yang denga arahan dalam kepemimpinan beliau mahasiswa
pascasarjan UIN Mataram dapat berkolaborasi dalam menimba ilmu
pengetahuan.
3. Bapak Dr. Fathurahman Mukhtar, MA Selaku Ketua program studi
PAI dan sekalis sebagai pembimbing penulis, dalam memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat telaten, sehingga penulis dapat
menyajikan tulisan ini dengan baik
4. Bapak Dr. Muhammad Thohri, M.Pd. selaku Pembibing II yang
senantiasa dengan kepiawiannya memberikan dorongan, motivasi, dan
arahan selama penulis melaksanakan penelitian
5. Bapak Dr. Adi Fadli, MA. Selaku Ketua Dewan penguji yang telah
memberikan penilaian kelayakan terhadap tesis ini yang tentunya
sangat berguna terutama bagi penulis dan berbagai pihak yang secara
akademis mencermati tesis ini.
6. Bapak Dr. Jumarim, M.H.I Selaku Dewan penguji utama yang telah
memberikan telahan dan koreksi kelayakan terhadap tesis ini yang
tentunya untuk perbaikan dan kebaikan isi tesis.

v
7. Bapak / Ibu Dosen Pascasarjana yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu dalam penghormatan ini yang telah mendarmakan dan
mentranformasikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak Kepala MAN Insan Cendekia dan Civitas Akademika MAN
Insan Cendekia terutma guru agama yang telah mempasilitasi penulis
dalam penelitian sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
9. Keluarga besar (ibu, ayah alm “semoga ditempatkan disiNya yang
terbaik”, mertua, istri, anak, ponaan, cucu, paman, bibi, kakak, adik,
ipar, misan semuanya) penulis yang tentunya telah memberikan
dukungan perhatian, moril dan materil, sehingga penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan studi.
10. Kepada para sahabat tentunya yang telah bersedia menjadi mitra dalam
kolaborasi studi, yang telah memberikan berbagai informasi tentang
proses dan prosedur perkuliahan, dalam diskusi dan tukar pikiran
tentang berbgai keilmuan.
Karena beliaulah penulis dapat menyelesaikan segala langkah dan
kewajiban dalam menempuh jenjang studi pascasrjana di UIN Mataram.
Semoga dengan jenjang pendidikan ini dapat diberikan keberkahan oleh
Allah swt untuk menderma bhaktikan segala keilmuan untuk kemaslahatan.
Hanya kepada Allah lah penulis berserah diri dan memohon
perlindungan dan pertolongan dari kekeliruahn dan kekhilfan, dan bersyukur
atas segala karunia dan nikmat yang telah di karuniakan.

Mataram, 21 Desember 2019

Penulis

Hanan Ismail

vi
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................ i
RIWAYAT SINGKAT ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
METODE PENELITIAN........................................................................ 5
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ................................... 8
PROSES BELAJAR MENGAJAR KEAGAMAAN DI MAN INSAN
CENDEKIA LOMBOK TIMUR............................................................ 18
MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN INSAN
CENDEKIA LOMBOK TIMUR............................................................ 24
STARATEGI GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN IC LOTIM .... 37
PENUTUP ......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 59

vii
viii
PENDAHULUAN

Tidak semua peserta didik memiliki motivasi dalam megarahkan


dirinya dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga diperlukan motivator
sebagai pendampingan. Manusia sebagai makhluk indivdu dalam
mengembangkan potensi dirinya, di dalam al qur’an di isyaratkan untuk
senantiasa memacu motivasi untuk mengenal dan dapat menerima pelajaran:

            

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan


orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Azzumar : 9)

Motivasi sebagai sebuah kekuatan memiliki kedudukannya penting


terhadap seorang individu sebagai mahluk soaial yang senantiasa akan
terjadi interaksi satu sama lain yang satu sama lain saling membutuhkan
dorongan untuk terjadinya interaksi. Dalam interaksi tersebut salah satunya
adalah interaksi edukatif.1 Karenanya dalam semua proses belajar mengajar
dan atau pembelajaran senantiasa dibarengi dengan motivasi sebagai
pendorong dari bangkitnya dan jalannya proses tersebut. Dalalm suatu satuan
tingkat pendidikan diperlukan sejumlah langkah dan strategi dalam
mengembangan kreatifitas dan aktiviatas pendidikan yang di dalamya
terdapat individu mengembangkan berbagia potensi dalam mengembangkan
kepribadiannya. Kreatifitas dapat dipahami sebagai potensi diri yang
membua seseorang mampu menciptakan sesuatu yang baru atau
menyelesaikan sesuatu permasalahan dengan cara yang baru.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, penulis ketika berlangsung
kegiatan proses belajar mengajar keagamaan para siswa menanggapi dengan
beragam proses belajar mengajar di kelas. Karena sifat, model pembelajarn
dan karakteristik pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tersebut
mungkin dianggap berbeda sehinga mereka meimiliki sikap yang beragam

1
. Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada
istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam satu
ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi
Belajar mengajar (Pen: Rajawali Pers, tahun 2016), hal. 1

1 SINOPSIS TESIS
pula yang membuat mereka harus sekuat mungkin memehami pemebelajaran
keagamaan tersebut.
Terhadap permasalahan ini perlu di berikan motivasi untuk mereka
dapat mengikuti pembelajaran itu dengan baik. Di butuhkan kreativitas dan
motivasi sebagai jalan baru untuk menumbuhkan berbagai aktivitaas dan
kreativitas untuk suatu kemajuan pendidikan. Kreativitas tersebuta adalah
integrasi. Memasuki zaman modern, kecendrungan integrative anatar ilmu-
ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu umum, kembali di tawarkan untuk
mengantisifasi pembinaan dunia. Pendidikan islam dalam menghadapi
tantangan dan tuntunan zaman yang terus berubah dengan akselerasi yang
makin cepat. Sebab pendidikan di lihat dari sisi manapun menempati posisi
strategis dalam upaya pembaharuan. Pembaharuan di segala bidang, baik
menyangkut kelembagaan maupun isi dan cita-citai dari pendidikan itu.2
MAN Insan Cendekia Lombok Timur didirikan sebagai lembaga
pendidikan islam yang mengintegrasikan antara sains, sosial dan agama
dalam mencapai kebahagian duniawi dan ukrawi.3 Berbagai macam tujuan
pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik. Tujuan Pendidikan
Agama Islam adalah ”agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan
mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman,
bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia”. 4 Dalam UU RI No. 20
tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

2
. H. M. Tafiq, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, Pen. Lembaga Pengakjian
dan Publikasi Masyarakat (LPPIM) IAIN Mataram , Tahun 2012, hal. 18
3
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 4263 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cndekia “MAN
Insan Cendekia, yang digagas sebagai madrasah berasrama (boarding school),serta dijadikan
model pendidikan madrasah nasional yang unggul, berwawasan Islam rahmatan lil `alamin,
berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi beragama, dan berwawasan lingkungan.
Memenuhi kebutuhan dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
unggul, yaitu SDM yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menguasai
dan mumpuni dalam penguasaan dasardasar ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu
mengaktualisasikan kedua hal tersebut di masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pendirian MAN Insan Cendekia secara sadar dibangun karena dorongan
kebutuhan ideal yaitu menghasilkan lulusan yang kuat di bidang Iman dan Takwa (IMTAK),
akhlak mulia, Ilmu Pengetah'uan dan Teknologi (IPTEK), bahasa, dan seni budaya, untuk
menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa ini dan di masa depan.
4
. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah 2008 : 78.

2 SINOPSIS TESIS
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.5
Untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar tersebut
dipandang perlu menekankan dan melakukan suatu strategi dalam
mengembangakan proses belajar mengjar. Tugas seorang guru sebagai
pendidik perlu memberikan dorongan untuk menciptakan suasana dan situasi
yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk dapat
meningkatkan minat belajar mereka sepanjang hayat. Belajar dapat diartikan
sebagai suatu usaha yang bertujuan untuk mengadakan perubahan pola
dalam diri seseorang yang mencakup pola perubahan tingkah laku, sikap,
kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Pada proses belajar, siswa
tidak hanya menerima, tetapi diharapkan untuk mencari dan menemukan
sendiri.6
Motivasi sangat diperlukan dalam pembelajaran, sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak mungkin dapat melakukan
aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan
dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Seseorang yang melakukan
aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi, baik motivasi itu dari
luar (ekstrinsik), maupun dari dalam diri seseorang (instrinsik), maka ia tidak
akan mendapatkan hasil/prestasi belajar yang memuaskan. Karenanya,
motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, dan tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Jadi inti motivasi adalah
kebutuhan untuk mencapai standar keberhasilan. Pada kegiatan
pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Dalam dunia pendidikan, motivasi belajar itu sangatlah penting
bagi siswa dan guru”.7 Kurangnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan
5
. UU RI No 20Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikn Nasional. Bab II pasal 3
6
. Suherman, Erman Strategi Pembelajaran Kontempore, Pen. Rosda Karya,
Tahun 2003 hal. 115
7
. Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , Pen. Rineka Cipta,
Jakarta, Tahun 2009, Hal, 85

3 SINOPSIS TESIS
kurangnya strategi guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga
proses belajar mengajar tidak komunikatif mungkin karena guru hanya
mengejar target materi mencipatakan suasana belajar yang menyenangkan
dan memotivasi siswa agar aktif belajar. Kurangnya motivasi belajar siswa
juga disebabkan metode yang dipakai dalam pembelajaran tidak sesusai
masih didominasi oleh metode ceramah, sehingga siswa merasa jemu
terhadap pembelajaran tersebut.
Beberapa masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar yang
dihadapi oleh peserta didik, misalnya kurangnya motivasi siswa, rendahnya
minat dan rendahnya capaian belajar yang diperoleh siswa. Permaslahan
dalam motivasi belajar keagamaan yang bisa dihadapi oleh siswa adalah
keinginan yang kuat untuk mempelajari ilmu-ilmu sain dan sosial bukan ilmu
keagamaan sehingga pembelajaran keagamaan hanya meruapakan pelengkap
saja. Masalah yang timbul juga dari diri siswa adalah karena mereka berasal
dari sekolah umum yang kemudian melanjutkan ke madrasaha yang
mengharuskan mereka untuk mempelajari sejumlah mata pelajaran
keagamaan seperti Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah Ahlak dan Sejarah
Kebudayaan Islam. Demikian juga anggapan terhadp pelajaran keagamaan
bahwa pelajaran tersebut adalah pelajaran pelengkap, disamping pelajaran
keagamaan adalah pelajaran hanya keinginan orang tua yang menginginkan
anak-anaknya untuk mempelajar ilmu agama. Siswa hanya mempelajari ilmu
agama atau keagamaan hanya untuk memahami dari segi teksnya saja untuk
keperluan pengamalan ibadah, tidak sampai pada pemahaman konteks yang
harus dipandang sebagai ilmu yang kafah.
Permasalahan bisa muncul dari sarana dan prasarana yang tidak
memadai. Dalam proses belajara mengajar keagamaan diperlukan banyak
sarana prasana. Diperlukan laboratorium keagamaan utnuk dapat
mempraktekkan pelajaran yang menyentuhn langsung. Dibutuhkan masjid
sebagai wadah implementasim pelajaran yang berhubungan denga ibadah.
Kesemua unsur tersbut harus ada atau memadai di lingkungan
sekolah/madrasah. Hal ini dapat dikatakan sebagai permasalahan yang
timbul dari faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal)
peserta didik. Selain hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh sarana
prasarana, kapasitas dan kapabilitas pendidik, kualitas pembelajaran.

4 SINOPSIS TESIS
Kualitas pembelajaran sangat berkaitan erat dengan tersedianya sarana
prasarna, perangkat pembelajaran, metode pembelajaran, strategi
pembelajaran, minat dan motivasi siswa dan lain-lain. Melalui strategu guru
yang tepat dan pengunaan mediaa, sarana dan prasarana serta penggunaan dan
pemilihan metode pembelajaran yang tepat, diharapkan mampu meningkatkan
motivasi pembelajaran keagamaan siswa.
Judul dalam penelitian ini adalah ”Strategi Guru Agama Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia
Lombok Timur”. Walaupun banyak kajian tentang strategi dan motivasi,
karena ini adalah merupaka dimensi waktu di mana proses itu harus
dilaksanakan, dan karena itu pula permasalahan ini diangkat dalam tesis
sebagaimana judul tersebut.
Permasalahan yang timbul dari observasi awal adalah: ”bagaimana
proses belajar mengajar keagamaan di MAN IC Lombok Timur Tahun
Pelajaran 2019/2020, bagaimana Motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC
Lombok Timur, bagaimana strategi guru agama dalam meningkatkan
motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur” maka dari itu
tujuan yang ingin di capai adalah: mengetahui bagaimana proses belajar
mengajar Keagamaan di MAN Insan Cendekia Lombok Timur Tahun
Pelajaran 2019/2020, mengetahui bagaimana motivasi belajar keagamaan
siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur dan mengetahui bagaimana
strategi guru agama dalam meningkatkan motivasi belajar keagamaan siswa
MAN Insan Cendekia Lombok Timur.
Terdapat manfaat dari penelitian ini adalah manfaat secara teoritis
maupun praktis, manfaat secara langsung maupun tidak langsung.
Menambah wawasan keilmuan bagi guru agama, sebagai khazanah
pengetahuan dalam memberikan dan meningkatkan motivasi belajar serta
sebagai bahan kajian terhadap strategi guru dan motivasi siswa. Memberikan
kontribusi pemikiran bagi guru agama dalam memahami strategi guru dalam
proses belajar mengajar dan meningkatkan motivasi belajar keagamaan
siswa. Sedangkan manfaat secara praktik adalah mMengetahui secara
langsung obyek dan subyek penelitian, sebagai pedoman tindak lanjut dalam
menentukan strategi belajar mengajar dan peningkatan motivasi belajar
keagamaan siswa MAN Insan Cendekia.

5 SINOPSIS TESIS
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah terdiri dari lembaga
pendidikan (MAN Insan Cendekia Lombok Timur), tenaga pendidik dan
kependidikan, siswa siswi yang merupakan satu kesatuan pendidikan
dimana didalamnya terdapat suatu proses pendidikan sesuai dengan
tingkatannya.
Penelitian ini adalah penelitian tertutup yang dilaksanakan di Madrasah
Aliyah Negeri Insan Cendekia Lombok Timur Jln. Soekarno – Hatta no. 2 –
4 Kenaot Baru Desa Swangi Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur –
NTB. Subyeknya adalah peneliti sendiri, kepala madarasah, kepala tata
usaha, tenaga pendidik kususnya guru- guru agama dan siswa siswi MAN IC
Lombok Timur. Penelitia secara langsung di lapangan untuk melakukan
kegiatan dalam penelitian, melihat dengan dekat, melakukan kegiatan-
kegiatan, mengobservasi, mewawancaara, pihak yang terkiat dan mendalami
maslah strategi guru agama dan motivasi belajar keagamaan peserta didik
yang menjadi masalah utama. Peneliti akan menggunakan langkah-langkah
dan metode-metode dalam menemukan dan solusi terhadap suatu
permaslahan dalam penelitian ini.
Penelitian mengenai strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar
keagamaan maupun terhadap penumbuhan minat belajar siswa, sepajang
pengetahuan dan pengamatan peneliti/penulis sudah banyak di kaji. Namun di
beberapa kajian dan tulisan yang penulis temukan lebih banyak mengkaji
masalah minat belajar siswa pengaruhnya terhadap prestasi belajar misaalnya
tulisan atau penelitian yang di sajikan oleh Suwardi dengan judul ”Pengaruh
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMK Negeri 1 Sengkang Kabupaten Wajo”8.
Tesis ini menitik beratkan pada minat belajar siswa pengaruhnya terhadap
prestasi siswa yang di dasarkan atas teori dan pengamatan dan observasi.
Tentunya ini juga dapat dijadikan rujukan mengenai motivasi dan minat
belajar.

8
. Tesis Wardi, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Negeri 1 Sengkang Kabupaten Wajo, UIN
Makasar

6 SINOPSIS TESIS
METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara untuk mendapatkan


data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan
penelitian itu di dasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan
sistematis.9 Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
yang sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), karene data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Untuk mengkaji dan meneliti permasalahan obyek dan subyek
penelitian “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan
Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur”, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan dan
analisa deskriptif kualitatif. Analisa data dengan tekhnik analisis deskriptif
kualitatif adalah analisis yang menggunakan tolak ukur. Analisis deksriptif
kualitatif sejajar dengan penilaian karena mengarah pada predikat.10
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.11 .
Peran peneliti di lokasi penelitan adalah sebagai instrumen beserta
dengan instrumen yang lainya bersumber dari subyek dan obyek penelitian.
Instrument atau alat penelitian dalam penellitian kkualitatif adalah peneliti
itu sendiri, sehingga perlu adanya pengujian sebelum terjun ke lapangan.12
Kehadiran peneliti di lapangan sangat mutlak untuk melihat penomena yang
terjadi di lapangan dengan dekat proses dan peristiwa yang terjadi di
lapangan. Peneliti sebagai instrumen di lapangan tidak mempengaruhi

9
. Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif dan Kualitatif dan R & D, Pen.
Alfabeta, Cet. 12 tahun 2011
10
. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, Pen. Rajawali Perss, Cet. 1 tahun 2107
hal. 94
11
. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Pen. Remaja Rosdakarya,
Bandung 2009), hal. 6
12
. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, (Pen: Rajawali Pers tahun 2017) hal. 31

7 SINOPSIS TESIS
subyek dan obyek lainnya sehingga penelitian tersebut akan menjadi tidak
valid.
Lokasi dalam penelitian adalah lembaga pendidikan yaitu Madrasah
Aliyah Negeri Insan Cendekia Lombok Timur sekaligus sebagai obyek
penelitian. Dan sebagai subyek atau pelaku dalam penelitian ini adalah guru-
guru pendidikan agama islam (akidah-akhalk, qur’an hadits, fiqih dan sejarah
kebudayaan islam) dan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Lombok Timur.
Sumber data dalam penelitian ini adalah bersumber dari data primer
dan data skunder. Data-data baik yang bersumber dari preimer dan data
skunder kemudian di olah dan dianalisa dengan tekhnik statistik deskriptif
dan statistic imferasial. Analisa data dengan tahnik statistik deskriptif
dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan keadaan data hasil penelitian
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Sedangkan statistik imferasial dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi populasi.13 Dengan demikian
sumber data baik yang bersumber dari data primer dan skuder akan dianalisi
teknim statitis deskriptif dan statistik imferasial.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. 14 Prosedur pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi, wawancara,
kuisioner/ angket, dokumentasi dan triagulasi/gabungan.
a. Wawancara atau Interview : Wancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar pikiran, informasi, dan ide melalui Tanya jawab
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 15
b. Observasi: Observasi dilakukan serngkaian dengan kondisi lembaga
pendidikan secara umum, proses belajar mengajar di MAN Insan
Cendekia
c. Dokumentasi: penulis gunakan untuk memperoleh data sebagai
pelengkap dari data-data yang didokumentasikan, diantaranya; catatan
harian siswa, absensi kehadiran siswa, foto kegiatan pembelajaran,
daftar nilai dan prestasi siswa serta proses kegiatan belajar mengajar.
13
. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, (Pen: Rajawali Pers tahun 2017) hal. 98
14
. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D, (Pen: Alfabeta,
Bandung, tahun 2011) hal. 137
15
. Lampiran pertanyaan angket (quisioner) Kepada Kepala, Waka dan Guru MAN IC
Lombok Timur. (terkampir)

8 SINOPSIS TESIS
Teknik Analisis Data dalm penelitian ini lebih suka menggunakan teknik
analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus
perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu
akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tekhnik analisis data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan mengunakan analisa data deskriptif yaitu
semua proses dan hasil penelitian diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah atau mengkaji hipotisis yang sudah dirumuskan. Data yang di
guanakan dalam analisa ini adalah data kuwalitatif. Karena datanya dari data
kualitatif, maka teknik analisa datanya menggunakan metode deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai
untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-
data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat
generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data
statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik,
tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll. Itulah
penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.16
Menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari berbgai metode
seperti, wawacara, observasi, dokumentasi dan triagulasi. Sehingga dalam
menganalisa hasil penelitannya adalah analisa kwalitatif. Data kualitatif
yaitu data yang menggambarkan tentang strategi guru dalam proses
belajar mengajar keagamaan dan motivasi belajar keagamaan siswa MAN
Insan Cendekia. Dalam teknik nalisa data ini mengacu kepada Teknik
Analisis Interaktif Miles & Huberman Teknik analisis interaktif Miles &
Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

16
. http://abdusulaiman.blogspot.com/2015/12/macam-macam-teknik-analisis-
data.html

9 SINOPSIS TESIS
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Sebagai obyek penelitian MAN Insan Cendekia adalah lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan islam yang
digagas sebagai madrasah berasrama (boarding school), serta dijadikan
model pendidikan madrasah nasional yang unggul, berwawasan Islam
rahmatan lil `alamin, berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi
beragama, dan berwawasan lingkungan. Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia (MAN IC) merupakan peralihan dari program Sekolah Menengah
Umum (SMU) Insan Cendekian. Dua buah lembaga pendidikan SMU Insan
Cedekia dibangun pada tahun 1996, yaitu SMU Insan Cendekia di Serpong-
Banten dan di Gorontalo Sulawesi sebagai cikal bakal, Program SMU Insan
Cendekia secara sadar dibangun karena dorongan kebutuhan ideal, yaitu
ingin menghasilkan lulusan pendidikan tingkat menengah berbasis ke-
Islaman yang kuat di bidang Iman dan Takwa (IMTAK), akhlak mulia, ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan seni budaya, untuk menjawab
tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa ini. Program SMU Insan
Cendekia ingin mencapai produks pendidikan keseimbangan yang unggul,
perpaduan antara kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, social dan
kultural dengan model berasrama (boarding school). Dengan pertimbangan
agar teknik pengelolaan dapat berkesinambungan, maka pada tahun 2000,
BPPT melimpahkan menejerial SMU Insan Cendekia kepada Departemen
Agama RI. Walaupun alih tata kelola dengan mengubah nama SMU menjadi
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, namun ciri dan karakter
pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah. Untuk memperluas
semangat Insan Cendekia, pemerintah melalui Kementerian Agama RI
selanjutnya mendirikan Delapan MAN Insan Cendekia yang merupakan
replikasi MAN Insan Cendekia yang sudah ada yaitu di Serpong, Gorontalo
dan Jambi. Dan pada tahun 2013, Kabupaten Lombok Timur merupakan
salah satu lokasi dibangun MAN IC di lahan seluas 5,7 Ha yang merupakan
HIBAH dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang saat ini sedang
dalam proses pembangunan fisik. Untuk operasional penyelenggaraan
pendidikan di MAN IC Lombok Timur dimulai pada Tahun Pembelajaran
2017/2018 dengan jumlah rombongan belajar 4 kelas yang terdiri atas 2
kelas Program IPA dan 2 kelas Program IPS.

10 SINOPSIS TESIS
Sebelum terbentuknya MAN Insan Cendekia (MAN IC) berawal atas
kebutuhan sumberdaya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu
pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun
ketaqwaan. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menginisiasi lewat BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP (Science and
Teknology Equity Program). Tujuan STEP adalah penyetaraan program ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk sekolah dilingkungan pesantren. Pada
tahun 1996, STEP melekatkan nama Sekolah Menengah Umum (SMU)
Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di
Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP
mengambil filosofi magnet school. Lembaga pendidikan ini mampu menarik
sekolah sekitarnya untuk terpacu dalam prestasi dan menyiapkan calon
pemimpin masa depan bangsa . Program SMU Insan Cendekia secara sadar
dibangun karena dorongan kebutuhan ideal, yaitu ingin menghasilkan
lulusan pendidikan tingkat menengah berbasis ke-Islaman yang kuat di
bidang Iman dan Takwa (IMTAK), akhlak mulia, ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), dan seni budaya, untuk menjawab tantangan yang
dihadapi masyarakat dewasa ini.
MAN Insan Cendekia Lombok Timur dibangun atas kerjasama yang
baik antara Pemerintah Lombok Timur, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Agama RI. Lokasi
MAN Insan Cendekia berada di Jalan Soekarno-Hatta - Dusun Kenaot Baru
Desa Swaangi Timur Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat. MAN IC Lombok Timur telah syah sebagai lembaga
pendidikan dan dapat menjalankan proses pendidikan sesuai dengan maksud
dan tujuan pendirianny dan telah memiliki legal formal sebagai
penyelenggaran pendidikan yang bernaungan di bawah Kementerian Agama
RI. Dapat menerima peserta didik yang selanjutnya akan di laksanakan
proses pembelajaran sesuai dengan regulasi yang ada dengan di dukung oleh
sarana dan prasana yang sudah di rencanakan dan di siapkan, baik oleh
pemerintah maupun partisipasi masyarakat.17
Jumlah siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur adalah 235 orang
yang terdiri dari Laki-laki berjumlah 76 siswa dan perempuan 179 siswa

17
. Wawancara dengan H. Aozar Zawad ( Kepala MAN IC Lombok Timur) pada
tanggla 2 Desember 2019

11 SINOPSIS TESIS
dengan jumlah rombongan belajar 11 rombongan belajar sesuai dengan daya
tampung 235 orang. Angkatan pertama kelas XII angkatan ke dua kelas XI
dan angkatan ke tiga kelas X. Sebutan angkatan berdasarkan tahun
pembelajaran mereka masuk di MAN IC Lombok Timur dan baru samapai
dengan tahun pembelajaran 2019/2020 ini adalah angkatan ke 3 sejak di
buka pada tahun pembelajaran 2017/2018 yang lalu.18 Peserta didik MAN
Insan Cendekia akan menjadi subyek dalam penelitian terutama masalah
motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar
keagamaan. Dalam proses belajar mengajar di dukung oleh tenaga pendidik
yang professional, memiliki, kapasitas, kemampuan, integritas dan
tersertifikasi sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Tenaga pendidik
MAN Insan Cendekia terseleksi melalui seleksi nasional yang
diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan Direjen Pendis Kemenag RI.
Berdasarkan data jumlah guru mata pelajaran di MAN IC Lombok
Timur sudah memenuhi ketersediaan guru sesuai dengan jumlah rombel dan
di lihat nanti dengan jam wajib yang harus di penuhi oleh masing-masing
guru dan memilki kwalifikasi pendidikan sebagai tenaga pendidik
sebagaimana juga seperti tabel 4 di bawah ini, dimana tenaga pendidik
disyaratkan minimal memiliki kwalifikasi pendidikan strata satu atau S1.
Jumlah guru sekarang ini masih memnuhi untuk mengisi semua mata
pelajaran sebagaimana kebutuhan kurikulum yang telah di sepakti dan di
tetapkan oleh satuan pendidikan dengan mengacu keapada pedoman
kurkulum yang di keluarkan pemerintah. Mata pelajaran tidak boleh kosong
dengan alasan tidak ada tenaga pendidik atau guru. Pihak madrash senantias
melakukan analisa kebutuhan guru terhadapat mata pelajaran minimal setiap
semester untuk mengantisipasi kekurangan tenaga pendidik atau guru.19
Tenanga pendidik dalam hal ini adalah guru-guru agama yang akan
menjadi obyek dan subyek penelitian, khususnya yang menyangkut masalah
strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar keagamaan. Tenaga
pendidik di MAN IC Lombok Timur sudah sesuai dengan mata pelajaran

18
. Data di olah dari wawancara dengan Usup (waka humas MAN IC lotim) dan data
dokuemn pada tanggl 2 desember 2019
19
. Wawancara dengan Jalaluddin, Waka bidang akademik MAN IC Lotim ,
tanggal 3 Desember 20019

12 SINOPSIS TESIS
yang di ampu dan jumlah jam tatap muka yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik baik dia berstatus ASN maupun non ASN sebagaiman di atur dalam
Undang-Undang Guru Dan Dosen No. 14 tahun 2005 yang menatur tentang
pembagian dan beban kerja guru yakni minimal 20 dan maksimal 40 jam
tatap muka per minggu. Tata laksana pelaksanaan kependidikan dalam
satuan penidikan MAN Insan Cendekia Lombok Timur mengacu kepada
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam no. 4263 tahun 2019 tentang
Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri
Insan Cendekia. 20
Jumlah keseluruhan pegawai MAN IC Lotim baik ASN dan Non ASN
adalah 59 orang yang terdistribusi ke berbagia macam bidang pekerjaan.
Mulai dati guru, tata usaha, perawat, cleaning service, security dan driver
(sopir). Merka bekerja sesuai dengan bidang dan profeisonalisme.
Kesemuanya berjalan dan bekerja dalam rangka melaksanakan tugas
pengabdian Negara yang tentunya mereka juga dilindungi dengan hak-hak
mereka sebagai abdi.21
Karena model pendidikan dan pembelajarna di MAN Insan Cendekia
Lobok Timur adalah boarding school (berasrama), maka di lengkapi dengan
tenaga pembina keasramaan yang bertugas dan bertanggung jawab atas
ketertiban asrama. Dimana pembina asrama juga bertugas memberikan
pembinaan keagamaan dan pembelajaran terhadap sejumlah kajian agama.
Pembina asrama sebagaimana diatur juga dalam pedoman penyelenggaraan
MAN Insan Cendekia memberikan pembinaan keagamaan kepada peserta
didik di luar jam pelajaran. Untuk memaksimalkan pembinaan terhadap
peserta didik MAN Insan Cendekia Lotim, maka guru-guru di bagi ke dalam
sejumlah peserta didik berkisan antara 8 – 10 orang untuk di jadikan anak
asuh dengan tujuan pembinaan lebih dekat, mengawasi lebih ketat proses
kehidupan anak baik di asrama ataupun di madrasah. Mengidentifikasi sedini
mungkin gejala-gejala yang ada pada peserta ddidik untuk segera di carikan
jalan atau solusi yang terbaik apabila terjadi hal yang memyimpang pada

20
. Wawancara dengan H. Aozar Zawa Kepala MAN IC Lombok TImur tanggal 3
Dewember 2019
21
. Wawancara dengan H. Lalu Suparman Kepala TU MAN IC Lotim tanggal 3
Desember 2019.

13 SINOPSIS TESIS
peserta didik. Mengarahkan, membina dengan seluruh potensi yang ada
untuk kemajuan dan kemandirian peserta didik.22
Sarana Dan Prasara dengan luas lahan 5.700 M2, bangunan bertingkat.
Sarana dan prasarana adalah sangat vital dalam wadah satuan pendidikan.
Dukunga sarana sangat penting. Sampai dengan saat ini telah terbangun
sejumlah sarana prasarana pendidikan untuk membantu terlaksananya proses
kegiatan belajar mengajar di madrasah. Sarana dan prasarana adalah salah
satu tuntutan dalam dunia pendidikan yang harus terpenuhi sehingga
menjamin kelancaran proses kegitatan pembelajaran di sekolah/madrasah.
Ketersediaan sarana dan prasarana akan memberikan dukungan pada
penelitian tentang ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh
guru agama dalam pembelajaran keagamaan.
Media pembelajaran telah di siapkan untuk mendukung kelancaran
kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Keseluruhan
media ini digunakan untuk mendukung seluruh potensi yang ada pada
peserta didik untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki. Untuk
menggali potensi yang dimiliki oleh peserta didik, telah disiapkan berbagai
kegiatan ektrakurikuler sebagai wadah penyaluran minat, bakat dan potensi
di luar akademik yang dimiliki. Ektrakurikuler sangat bermanfaat bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan khusus, sehingga wadah in ibis
dijadikan sebagai penyaluran potensi. Pembina dan pelatih ektrakurikuler
tidak hanya dari guru MAN IC tetapi di datangkan dari luar tenaga pendidik
yang profesioanl sesuai dengan bidang bakat dan kemampuan.
Dengan sistem terpadu dalam pembinaan mental, spiritual, dan rohani
peserta didik dalam dan luar asrama, peserta didik diberikan bekal
ketrampilan sejumlah keilmuan, keagamaan, bahasa dan ketrampilan ilmu
lainnya. Pembina asrama memberikan kajian-kajian kitab, pada malam
tertentu setiap pekannya diajarkan kajian mendalam tentang topik-topik yang
telah disiapkan. disamping itu terdapat pembinaan-pembinaan
pengembangan bahasa, bahasa inggris dan qoro’atul kutub yang ditangani
oleh pembina, pelatih dan instruktur yang mahir dan professional. Program
Madrasah terdiri dari Program Peminatan IPA / MIA (Matematika dan Ilmu
Alam), IPS / IIS (Ilmu-Ilmu Sosiail), Program Unggulan Penelitian Sains

22
. Wawancara dengan Subhan, Waka Keasramaan MAN IC Lotim tanggal 3
Desember 2019

14 SINOPSIS TESIS
Dan Teknologi (Prog. Unggulan Akademik) Dan Qiroatul Qutub (Prog.
Unggulan Asrama).
Program peminataan, yaitu membina potensi peserta didik dalam
bidang sain dan sosial yang di landaskan atas keimanan dan ketaqwaan.
Kemampuan untuk mengaplikasi antara sain, sosoial dan rohani, sehingga
peserta didik memiliki keterpaduan antar fikir dan zikir, artinya pengetahuan
yang memadukan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Mereka memiliki
pengetahuan yang luas tetapi juga dengan keilmuan yang luas itu mampu
menjadikannya sebagi amal yang dilandaskan atas keimanan dan ketaqwaan.
Program Peningkatan Mutu Sains, Teknologi dan Keimanan (Program Bina
KSM/OSN, Bina AKSIOMA, Reseach, Culture dan Religius) adalah
bidang-bidang yang dikembangkan dalam meningkaatkan mutu sain,
teknologi dan keimanan peserta didik MAN Isan Cendekia Lombok Tmur.
Bidang tersebut akan menuntun peserta didik dalam mengembangkan
bakatnya.

PROSES BELAJAR MENGAJAR KEAGAMAAN MAN INSAN


CENDEKIA LOMBOK TIMUR
Model dan strategi proses belajar megnajar di MAN Insan Cendekia
Lombok Timur digagas sebagai Madrasah berasrama (boarding school) serta
dijadikan model pendidikan masrasah nasional yang unggul, berwawawsan
islam rahmatan lil alamin, berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi
beragama, dan berwawasan lingkungan.23 Model pembelajarn yang
digunakan disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar dan kompetensi
inti dari mata pelajaran agama (qur’an hadis, fiqih, akidah ahlak dan SKI),
jika berkaitan dengan realitas sosial, maka yang digunakan adalah kooperatif
learning, dimana siswa dituntut memecahkan persoalan secara berkelompok,
bisa diskusi, dan presentasi. Bila di lihat dari teori model pembelajaran yaitu
CTL (contextual Teacher and Learning), PKP (Pendekatan Ketrampilan
Proses) dan PAKEM (Pembeljaran Aktif, Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Model ini sudah familier di kalangan pendidik.24 Model
belajar yang kami lakukan bervariasi sesuai kebutuhan dan muatan

23
. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4263 tahun 2019
24
. Hidayat Joni guru Akidah Ahlak dan Pembina Osis MAN IC Lombok Timur
wawancara tanggal 2 Desemmber 2019

15 SINOPSIS TESIS
kurikulum/materi pelajaran, tekadang inkuiri, kooperatif learning, dan
sebagainya.25. Model pembelajaran sebagaimana yang disebutkan di atas
adalah akan mengacu kepada strategi guru dalam memberikan dan
meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN IC Lombok Timur.
Berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag tantang pedoman
peneyelnggaraan MAN IC tersebut di implementasikan oleh guru agama
dalam berbagai bentuk dan model dan strategi.
Jadwal Keseharian Siswa
Bangun Tidur, Bersih diri, Tahajjud, Tadarus
04.00 - 05.55 Alquran, Sholat Shubuh, Wirid, Doa, Pembinaan
Keagamaan dan Kebersihan asrama.
05.55 - 06.20 Makan Pagi dan Persiapan ke Gedung Pendidikan
Apel Pagi, Pemberian Mufradat, Shalat Dhuha,
06.20 - 07.00
Tahfizh, dan Tilawah
07.00 - 15.30 Jam PBM di Gedung Pendidikan
15.30 - 16.00 Sholat Ashar Berjama'ah
16.00 - 17.15 Peningkatan Mutu Akademik
17.15 - 17.45 Persiapan ke Masjid
17.45-18.40 Tadarus al-Quran, Shalat Maghrib, Wirid, dan Doa.
Santap malam
18.40-19.30 Kegiatan Pembinaan Keagamaan
19.30-20.00 Shalat Isya Berjamaah
20.00-22.00 Belajar Mandiri, Tutorial dan pembinaan
Keagamaan
22.00-04.00 Istirahat Malam
MAN Insan Cendekia adalah model satuan pendidikan jenjang
menengah yang memadukan antara Pendidikan Agama Islam dengan bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi secara seimbang. Dengan keterpaduan
tersebut, MAN Insan Cendekia diharapkan menjadi pelopor upaya
menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. MAN Insan Cendekia menempatkan etika Islam yang bersumber
pada nilai-nilai universal al-qur'an dan al-hadis untuk menjiwai seluruh
bidang keilmuan yang diajarkan. Islam mengembangkan ilmu yang bersifat
universal antara ilmu-ilmu qauliyyah yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

25
. H. Slamet Ridwan, Guru Fiqih (waka Kesiswaan) wawancara tanggal 2
desember 2019

16 SINOPSIS TESIS
teks keagamaan, seperti al-qur'an, al-hadis, akidah akhlak, fikih dengan ilmu-
ilmu kauniyah, yaitu sains dan ilmu-ilmu empiris kemasyarakatan.26
Dalam proses belajar mengajar di kelas guru agama menggunakan
strategi. Strategi guru agama (Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah dan SKI) dalam
proses belajar mengajar keagamaan dilaksanakn di kelas dengan melakukan
langkah-langkah mulai dari membuat rancangan program pembelajaran,
menentukan tujuan, memilih materi, menentukan metode, melaksanakan
proses, mengadakan evaluasi sesuai tingkatan yaitu penilaia harian, penialain
tengah semester dan penialain akhir semeseter. Di dalam proses belajar
mengajar menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan dengan
menggunakan metode dan langkah-langkah mulai dari menentukan
kempetnsi inti dan kompetensi dasar, membuat peta konsep, merenungkan,
mengamati, kosa kata, menterjemah, mengkaji dan memahami materi,
diskusi dan evaluasi. Saintifik adalah langkah-langkah pembeljaran
sebagaiman yang di sebutkan tandi dan kesemua langkah langkah tesebut
dilaksanakan dan dioperasionalkan dalam proses balajar mengajar.
Mengamati disajikan berupa ilustrasi untuk menghantarkan pada pemahaman
siswa mengenai materi pokok pembelajaran. Arti per kata/kalimat untuk
memudahkan siswa belajar memahami arti kata per kata. Terjemahan
disajikan secara menyeluruh dari teks al-Qur’an maupun hadits agar siswa
dapat menangkap pesan teks al-Qur’an atau hadits secara utuh. 27 Dalam
pelajaran Fiqih sebagaimana mempedomani langkah-langkah pendekatan
sebagaimana yang di tetapakan dalam pedoman pendirian MAN IC yaitu
dengan langkah-langkah dan pendektan pembelajarn berbasis masalah,
belajar kooperatif, moving kelas dan praktik lapangan. Karena pelajaran
fiqih banyak memebtuuhakn praktik, karena materi-materinya merupakan
bersentuhan langsung dengan kehidupan di tengah masyarakat. Terutama
miasalnya masalah mu’amalah, jual beli, munakahat, dan lain-lainnya.
Pelajaran fiqih dengan mennggunakan sejumlah metode-metode
pembelajaran yaitu ceramah, praktek, demonstran, bermain peran, karya
wisata. Metode-metode tersebut terimplementasi di dalam proses belajar
26
. wawancara dengan H. Aozar Zawad Kepala MAN IC Lotim “mengutip
petunjuk tekhnis pengelolaan MAN IC, pada tanggal 3 desember 2019.
27
. wawancara dengan Drs. Jalaluddin, guru qur’an hadits MAN Ic Lotim pada
tanggal 4 Desember 2019

17 SINOPSIS TESIS
mengajar, baik di dalam dan maupun di luar kelas atau lapangan dan
lingkungan sekitar dengan disesuaikan dengan materi. Seperti materi hajji
dan kuban atau materi laiinnya, materi ini memerlukan stratetegi dan metode
agar tujuan pembelajaran dapat terwujud.28 Pada pelajaran Akidah Akhlah
strategi yang dilakuakan adalah strategi pendekatan emosional selain
pendekatan saintifik sebagaimana yang baku dalam proses belajar mengajar.
Mulai dari peta konsep, mengamati, pendalaman materi, berdiskusi,
pendalaman materi, penugasan, kisah teladan, berlatih, mengambil hikmah.
Metode yang digunakan adalah disesuaikan dengan materi pembelajarannya.
Yang biasa di gunakan adalah metode cermah, diskusi, penugasan, praktek
langsung mengenai perbuatan-perbuatan yang berhuungan dengan manusia
sepertti sopan santun, etika dan budi pekerdi. Demikian juga yang
berhubungan langsung denga khlaiq seperti melaksnakan berbagai ibadah.
Dalam penyajiannya menggunakan istilah-istilah operasional baku: seperti
kompetensi inti dan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Setiap awal
awal pemebe;ajaran ditunjukkan dan disajikan dengan ilustrasi sebagai
gambaran awal tentang materi pelajaran yang akan disampaikan.
Kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran sebagai
panduan dan target materi yang harus disampaikan dan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Guru dapat menambah target pembelajaran sesuai
dengan kepentingan siswa, dan mengacu kepada kearifan lokal. Peta konsep
disajikan sebagai kerangka pikir materi yang akan disampaikan dan dikuasai
siswa. Mari renungkan sebagai pengantar atau stimulus sebelum memasuki
materi pokok pembelajaran. Diskusi sebagai sarana untuk mengelaborasi
dan mengkomukasikan gagasan para siswa. Diskusi yang diselenggarakan
tidak harus mengkaji tema yang terdapat di buku paket ini, tetapi guru bisa
memilih tema yang berkembang di masyarakat.29
Guru-guru agama MAN IC Lotim melaksanakankan proses
pembelajaran berdasarkan atas teori-teori dan strategi pembelajaran yang
sudah di pilih berdasarkan tujuan pelajaran, isi dan konten kurikulum yang
berlaku. Dari sejumlah strategi tentunya tidak semua strategi dapat

28
. Wawancara dengan H. Slamet Ridwan, Guru Fiqih MAN IC Lotim, tanggal 5
Desember 2019
29
. Wawancaara dengan Hidayat Joni Mursyd, Guru Akidah Ahlak MAN IC
Lotim pada tanggal Desember 2019

18 SINOPSIS TESIS
diguanakan, ini akan tergantung pada mata pelajaran dan tujuan dari mata
pelajaran tersebut sehingga dengan strategi tersebut dapat mecapai apa yang
diharapkan dalam setiap proses pembelajaran keagamaan.
Implementasi strategi, model, metode dan langkah – langkah proses
belajar mengajar keagmaan di MAN Insan Cendekia sebenarnya tercermin
dalam rencana program pembelajaran dari masing-masing guru aagma.
Adapun gambaran metode pembelajaran yang digunakan guru agama yang
tercemin dalm rencana program pengajaran dapat digambarkan dalam
metode berikut:
1. Metode Cermah dimana guru menyajikan materi pembelajarn secara
lisan dengan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru menyampaikan informasi secar lisan
c. Dilakaukan Tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik
d. Guru mengecek pemahaman peserta didik
2. Metode Diskusi dilaksanakn dengan pembagian kelompok dan tofik
diskusi, dilakukan untuk menyajikan tofik baru, meningkatkan kinerja
dan menyelesaiakan masalah dengan tahapan dan langkah-langkah
sebabagi berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru menyampaikan tofik, tugas atau ide dan proses diskusi
c. Guru menyampaikan pertanyaan terbuka
d. Peserta didik diminta untuk menjawab pertnyaan
e. Guru mengklarifikasi, merangkum dan mereviu hasil diskusi.
3. Metode Studi kasus dimana disajikan permaslah nyata dalam kehidupan,
kemudian peserta didik menyelesaikan masalah atau mengidentifikasi
tindakan untuk mengatasi masalah dengan tahapan dan langkah
pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Penyajian dilemma atau kasus
c. Mempertimbangkan situasi konteks
d. Menemukan keputusan
e. Menyatakan kesimpulan atau solusi yang dapat dilakuan

19 SINOPSIS TESIS
4. Metode Belajar Mandiri dimana peserta didik melaksanakan
pembelajaran secara mandiri dengan bantuan media dengan tahapan dan
langkah-langkah pebelejaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk mempelajari
materi belajar dari modul atau media interaktif.
c. Peserta didik mempelajari materi pelajaran yang belum di pahami
dan mengecek pemahamannya dengan insgtrumen yang disediakan
d. Evaluasi dilaksanakan oleh guru
5. Metode Latihan praktik dimana peserta didik melakukan aktivitas sesui
denga tujuan pembelajaran dalam kondisi yang di kontrol dengan
tahapan dan lagkah – langkah pebelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru menujukkan cara melakukan sesuatu tindakan.
c. Peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan seperti yang
dilakukan guru sesuai standar yang ditetapkan.
d. Guru mengecek ketrampilan siswa
6. Bermain Peran: dimana berperan / bertindak dalam suatu simulai
peristiwa yang terjadi di lingkungan dengan tahapan dan langkah-
langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan tofik yang akan di pelajari
b. Guru memaparkan permasalahan
c. Pemilihan permainan peran
d. Guru dan peserra didik mengatur permainan yang akan di lakukan
e. Peserta didik melakukan permainan dan diamati peserta didik
lainnya
f. Guru melakukan evaluasi dan membimbing diskusi terkait
permasalahan dan permainan yang telah dilaksankan.30

30
. Sumber: Rencana Program Pembelajaran Guru Agama MAN IC Lotim dan
wawancara dengan waka kurikulum Drs. Jalaluddin, M.Pd.

20 SINOPSIS TESIS
MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN IC LOMBOK
TIMUR

Setiap orang tentu memiliki cara untuk menumbuhkan semangat


belajar pada diri sendiri yang beda satu sama lainnya. Semangat ini lah yang
disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan internal organisme
yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Demikian juga dengan siswa siswi
MAN IC Lombok Timur memiliki motivasi belajar yang dibangkitkan oleh
sejumlah dorongan belajar yang gunakan baiksecara formaldan informal.
Lebih-lebih motivasi belajar siswa MAN IC Lombok Timur di di dorong dan
dibangkitkan oleh sejmlah factor internal dan ekternal.
Dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan metode wawancara
dapat diketahui motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lotim. Setelah
mewancarai beberapa pihak terutama guru-guru agama dan siswa MAN IC
Lombok Timur maka terungkap motivasi belajar siswa MAN IC Lombok
Timur tergambar dari proses belajar mengajar di MAN IC sangat tinggi di
lihat dari jadwal kegiatannya yakni dari pagi masuk kelas belajar secara
regular mulai pukul 07.00 – 15.00. Dilanjutkan dengan pengembangan
akademik dan pengembangan diri mulai puku 16.00 – 17.30 setelah istirahat
regular. Kajian pondok / asrama ba’da magrib mulai pukul 19.00 s.d pukul
20.00 wita, tanpa ada keluhan dari masing-masing siswa. Dengan model ini
siswa MAN IC Lotim merasa termotivsi dengn indikatornya siswa terlihat
lebih semangat dan terjadi dialektika dan dengan sistem pembelajaran yang
dinamis dan tetap semangat. Motivasi belajar siswa MAN IC Lotim
berdasarkan pantauan dan analisa peneliti tergolong sangat tinggi mengingat
peserta didiknya berasal dari anak-anak pilihan dna memiliki kecerdasan,
motivasi belajar yang bisa dilihat melalui kegiatan sehari-hari. 31
Untuk mendapatkan keterangan yang lebih valid tentang motivasi
belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur, peneliti
membuat wawancara barupa sejumlah pertanyaan kepada siswa MAN IC
Lotim yang isinya menyakut motivasi mereka dalam belajar kagmaan untuk
mengetahui motivasi belajar keagamaan siswa setelah guru-guru agama telah
melakukan langkah dan strategi dalam memberikan motivasi belajar

31
. Wawancara dengan guru agama MAN IC Lombok Timur ( Jalaluddin, H
Slamet ridwan dan Joni Mjusrsyd) pad tanggal 3 Desember 2019

21 SINOPSIS TESIS
keagamaan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Motivasi belajar
khusunya belajar keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur dapat di
gambarkan melalui wawancara yang digunakan peneliti dalam
mengungkapkan sejauh mana motivasi belajar keagamaan yang dimiliki oleh
siswa MAN IC Lombok Timur.
Dalam kondisi apapun siswa MAN IC Lotim selalu mengerjakan tugas
keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang diberikan
oleh guru walaupun tidak dibimbing oleh orang lain yang lebih mampu.
Demikian juga dengan semangat untuk belajar keagamaan (Qur’an Hadits,
Akidah-Akhlak, Fiqih dan SKI) mempengaruhi keberhasilanmu dalam pelajaran
mapel tersebut. selalu berusaha mendapatkan nilai keagamaan (Qur’an Hadits,
Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang setingi-tingginya diantara teman-teman satu
kelas. Dalalam hal bagaimana mentargetkan nilai tes/ulangan keagamaan (Qur’an
Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang lebih baik jika dibandingkan nilai tes
sebelumnya siswa MAN IC mengevaluasi diri dengaan setidaknya mengkonfirmasi
dengen perolehan nilai sebelumnya. Apabila terdapat sama dengan nilai sebelumnya
maka siswa yang bersangkutan akan segera mencari dan berusaha untuk
mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Demikian juga dengan apabila mendapatkan
lebih maka akan berusaha untuk mempertahankannya. Terlebih apabila kurang dari
sebelumnya maka anak yang bersangkutan akan berusaha dengan segenap
kemampuan yang ada akan meningkatkannya. Siswa MAN IC Lotim tidak acuh
terhadap prestasi akademik yang di perolehnnya. Mereka akan selalu berusaha
untuk meningkatkn prestasi akademiknya.
Dalm hal evaluasi berjalan dalam setiap mata pelajaran keagamaan,
jika menjumpai soal keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan
SKI) yang sulit untuk dikerjakan, maka siswa yang bersangkutan akan
berusaha mencari jawaban di buku keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah,
Akhlak, Fiqih dan SKI) dan sumber-sumber lain yang dapat
dipertanggungjawabkan. Terlebih apabila dalam beberapa kali hasil tes
keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) nilai yang
diperoleh ternyata kurang baik (belum mencapai KKM), maka siswa yang
bersangkutan akan selalu dan tetap bersemangat dalam belajar, meingkatkan
dan berusha semaksimal mungkin untuk melampaui kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dalam mata pelajaran keagamaan tersebut. Dalam hal
persiapan menghadapai tes/ulangan apakah penilaian harian, penilaian
tengah semester maupun penilian akhir semester setiap siswa MAN IC

22 SINOPSIS TESIS
berusaha sebaik-baiknya dalam menghadapi tes/ulangan keagamaan agar
mendapatkan nilai yang sangat baik. Demikian juga dengan tugas-tugas
yang diberikan bapak /ibu guru di luar jam pelajaran mereka mengerjakan
tugas keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) tersebut
dengan mereka berusaha sebaik-baiknya menyelesaikan dengan tepat waktu.
Terlebih di asrama dalam waktu yang luang mereka belajar di asrama,
mengulang jawaban latihan soal-soal keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah,
Akhlak, Fiqih dan SKI) yang di kerjakan disekolah yang kamu anggap sulit
dan berusaha secara serius dalam menanggapi suatu permasalahan
keagamaan dalam tanya jawab tentang soal-soal keagamaan (Qur’an
Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI. Apabila terdapat kesulitan atau ada
yang tidak dimengerti para peserta didik MAN IC berusaha untuk
menanyakan kepada yang lebih paham terutama guru-guru mereka. Sebelum
pelajarn formal di muluai mereka mempersiapkan diri terleih dahulu dan
berusaha membaca materi pelajaran keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah,
Akhlak, Fiqih dan SKI) yang akan disampaikan. Bila mereka para siswa
tidak puas dengan penjelasan guru keagamaan mereka akan selalu mencari
keterangan yang lain diluar jam pelajaran. Untuk menghindari kesulitan
dalam mempelajari keagamaan diluar jam pelajaran para siswa belajar
kelompok dengan teman sejawatnya. Pada waktu luangpun atau jam-jam
kosong di sekolah, para siswa memanfatkan perpustakaan guna membaca
buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran keagamaan.32

Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN IC


Lombok Tinur
Faktor yang mempengaruhi motivasi sesorang dapat di munculkan
dari dalam dan luar individu sebagai peserta didik. Demikian juga siswa
MAN IC Lotim motivasi dalam belajar keagamaan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor internal dan ekternal mereka. Diungkapkan dalam observasi
penulis selama dalam penelitan tergambar dari sikap antusias mereka dalam
aktifitas mereka dalam menghafal, murajo’ah, berkelompok, sikap sopan
santun mereka, disiplin, hormat menghormati dalam implementasi pergaulan
mereka, menggambarkan motivasi dalam belajar dan keseharian siswa MAN

32
. Wawancara denagan perwaikilan kelas dari keseluruhan kelas x, xi dan xii pada
tanggal 5 desember 2019

23 SINOPSIS TESIS
IC Lotim, yang motivasi tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
ekternal peserta didik. Sebaggaimana yang di ungkapkan oleh Jalalluddin
Guru Qur’an Hadis “Faktor motivasi siswa MAN IC, Karena fakta infut
memang sudah terseleksi secara nasional dan termasuk juara yang
berprestasi di sekolah asal" dengan demikian faktor tersebut adalah faktor
ekternal yaitu karena infutnya bagus, maka menjadikan mereka termotivasi.33
Demikian juga sebagaimana di ungkapkan oleh guru fiqih H. Slamet
Ridwan memberikan keterangan: “Faktor yang mempengaruhi ada 2 yaitu
internal yaitu dari peserta didik sendiri yaitu dengan latar belakang sesuai
pilihan, fakor ekternal yaitu lingkungan yang mendukung karena sarana yang
sangat mendukung dan santri dibina lewat boarding / asrama.” Apa yang
dikatakan oleh guru fiqih tersebut adalah siswa MAN IC termotivasi oleh
faktor internal dan ekternal mereka.34.Dalam wawancara dengan guru agama
yang lainnya yaitu wawancara dengan guru AKidah Ahlaq disampaikan
bahwa “Untuk konteks MAN IC, faktor yagn mempengaruhi adalah: a).
Siswa berasarama, b). Adanya tutor sebaya, c). Instrument infut atau latar
belakang siswa yang masuk IC secara akademis memiliki prestasi yang
bagus di sekolah sebelumnya” demikian yang disampaikan oleh Hidayat Joni
Mursyd.35 .
Siswa MAN IC Lombok Timur memiliki motivasi yang dipengaruhi
oleh faktor dari diri sisswa sendiri (internal) yaitu bawaan yang dimiliki oleh
siswa tersebut berupa sejumlah potensi akademik dan non akademik dan
faktor dari luar diri mereka (ekternal) yaitu lingkungan yang sudah di
siapkan sedemikan rupa hingga siswa termotivasi denga lingkungan yang
sedemikian rupa tersebut seperti adanya sarana dan prasarana yang
disediakan oleh lembaga di mana mereka menjalankan proses pendidikan.
Adapun untuk dapat mengukur derajat motivasi seseorang menurut
dapat ditelusuri melalui latar belakang motif seseorang. Dalam penelitian
pendidikan, teori motivasi sering digunakan untuk menjelaskan pilihan
aktivitas, ketekunan, pertolongan, dan kinerja siswa di sekolah. yang
dimaksud keseluruhan daya penggerak adalah beberapa motif yang
secara bersama-sama mengarahkan siswa untuk belajar, oleh karena itu

33
. Wawancara dengan Jalaluddin Guru Qur’an Hadits Tanggal 4 Desember 2019
34
. Wawancara dengan H. Slamet Ridwan Guru Fiqih Tanggal 4 Desember 2019
35
Wawancara dengan Hidayat Joni Mursyd Guru Akidah Ahlaq

24 SINOPSIS TESIS
motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Selain itu motivasi juga berkaitan dengan perilaku yang melibatkan stimulus
Hal demikian didukung oleh sebuah penelitian motivasi memiliki
sejarah panjang, banyak teori awal menjelaskan perilaku termotivasi
dalam hal dorongan, naluri, motif, dan sifat internal lainnya. Dalam
penelitian tentang motivasi siswa banyak memperhatikan motif
kesuksesan dan untuk menghindari kegagalan. Individu memiliki kebutuhan
dasar, berupa kebutuhan akan harga diri pribadi yang melatar belakangi
motivasi.Motivasi terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari
luar, sebagai contoh seseorang itu belajar, karena akan ada ujian.
Dalam proses belajar, peranan motivasi sebagai penumbuh gairah dan
semangat untuk belajar. Motivasi belajar terjadi karena ada kemauan,
kebutuhan, hasrat dan dorongan siswa untuk berpartisipasi, dan sukses
dalam proses belajar. Inilah yang membuat siswa terlibat dalam
kegiatan akademik, membuat mereka berusaha ketika keadaan menjadi
sulit, dan menentukan seberapa banyak mereka harus belajar Motivasi
belajar yang tinggi dan peserta didik yang percaya diri biasanya akan
menghasilkan prestasi belajar yang baik.36
Motivasi belajar kagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok
Timur sangat dipengaruhi oleh berbabagi faktor baik dari dalam dn luar diri
siswa MAN IC. Faktor dari dalam berdasrkan atas penelitian di pengaruhi
oleh karena siswa MAN IC memeiliki intelegensi yang tinggi dan memiliki
kemampuan ketrampilan baik dalam berbagai asfek, termasuk faktor bawaan
yang dimiliki ditambah keinginan yang kuat dalam menempuh pendidikan,
sehingga memiliki motivasi yang tinggi dalam proses belajar mengajar
khususnya keagmaan yang menjadi dorongan spiritual yang kuat dalam
mencpai dan menempuh tujuan dari masing-masing siswa. Selain itu faktor

36
..https://www.researchgate.net/publication/Motivasi_dan_Prestasi_Belajar_Sisw
a_di_Indonesia_Kajian_Meta-Analisis

25 SINOPSIS TESIS
dari luar yang mempengaruhi motivasi mereka adalah kuatnya dorongan
guru dan pembimbing dalam proses pmbinaan mata pelajaran baik di kelas
maupun luar kelas dengan langkah-langkah guru yang strategis dalam
implementasi berbagai tujaun-tujuan pembelajaran. Dan faktor lingkungan
pembelajaran yang memadai, sehingga setiap proses di dukung oleh media
dan ketersediaan berbagai alat pembelajaran.
Dorongan yang kuat dari dalam diri siswa untuk mengikuti proses
belajar keagamaan. Di lihat dari wawancara dengan sebagaian siswa untuk
mengetahui motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia
Lombok Timur diberikan setelah guru-guru agama melakukan langkah dan
strategi dalam memberikan motivasi belajar keagamaan baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Motivasi belajar siswa MAN Insan Cendekia Lombok
Timur memiliki tingkat motivasi yang inggi. Tidak di dapat motivasi rendah
atau nihil dengan menjawab rata-rata “sangat suka dengan pelajaran
keagamaan dan senantiasa berusaha mempelajarinya kembali”.
Apa yang dapat di ugkapkan sebagaimana tersebut di atas adalah
motivasi dipandang sebagai sebuah proses dan suatu perubahan energi
dalam diri siswa. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relatif
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau penguatan
yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. “Motivasi belajar
dapat timbu karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan
dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ektrinsiknya adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan
kegiatan belajar yang menarik. Motivasi belajar merupakan kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi adalah segi
kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi
fisiologis dan kematanagan psikologis siswa. Beberapa unsur yang
memepengaruhi motivasi dalam belajar, yakni : 1) Cita-cita dan aspirasi
siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik
maupun ekstrinsik. 2) Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu
dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya. 3)
Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. 4) Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan
siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan

26 SINOPSIS TESIS
sebaya, dan kehidupn bermasyarakat. Didalam kegiatan belajar mengajar
peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan
motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar disekolah yaitu : memberi angka, hadiah, kompetensi, Ego-
Invholvement, memberi ulangan, meberitahu hasil, pujian, hukuman, hasrat
untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.

STRATEGI GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR KEAGAMAAN SISWA DI MAN IC LOMBOK TIMUR

Menuru Kamus Besar Bahasa Indoensia stategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya, rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasarn khusus.37 Secara umum strategi memiliki pengertian
adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Sehubungan dengan strategi guru bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dalam mewujudkan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.38.
Strategi pengajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitik
beratkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalalm konteks strategi pengajaran tersusun
hambatan-hambtan yang dihadapi, tujuan yang hendak di capai, materi yang
hendak dipelajari, penglaman-pengalaman belajar dan prosedur evaluasi.
Peran guru bersifat fasilitator dan pembimbing.39
Guru merupakan poros utama pendidikan. Ia menjadi penentu
kemajaun suatu negara dimasa depan. Guru memiliki tanggungjawab dalam
mendidik siswa agar mempunyai sikap dan tingkah laku baik, entah itu
ketika berada di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.

37
. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pen. Kementerian Pendidiakn dan Kebudayaan
RI, Tahun 2013, Hal 203
38
. Pupuh Fathurahman, M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Konsep Umum & Konsep Islam, Jakarta PT. Refika Aditama, 2007
39
. Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses belajar Mengajar, Pen. Bumi Aksara, 2017
hal 201

27 SINOPSIS TESIS
Pengertian guru dalam kamus Besar Bahasa Indonesia guru adalah
orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya adalah
mengajar.40 Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Hasil motivasi
berprestasi, melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.41 Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan
guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi
akademik, kompetensi, dan sertifik:at pendidik sesuai dengan persyaratan
untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu dan guru sebagai agen
pembelajaran (learning agent) adalah peran guru antara lain sebagai
fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi
inspirasi belajar bagi peserta didik.
Strategi merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru. Strategi pembelajaran menentukan pendektan yang
dipilih guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
merupakan suatu konsep yang dipilih guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efesien. Untuk memahami makna strategi
maka penjelasannya biasanya dikaitkan dengan istilah “pendekatan” dan
“metode”.42 Strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Belajar adalah aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkkatkan ketrampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks tersebut di butuhkan strategi oleh
guru dalam proses belajar mengajar khsususnya guru agama. Dalam proses
belajar mengajar guru agama hendkanya memiliki strategi, pendeketana,

40
. Kamus Bebasr Bahasa Indoensia, Pen. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI Tahun 2008, Hal 208
41
. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, di
syahkan tanggal 30 Desember Tahun 2005
42
. Henri Guntur Tarigan, Strategi Pegajaran dan Pembelajaran, Pen. Ankasa,
Bandung, Tahun 2000, hal. 2

28 SINOPSIS TESIS
metode atau model. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegitan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah
perencanaan yang berisi tentng rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujaun pendidikan tertentu. Starategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Strategi
pembelajaran adalah kegitan guru untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi anatara aspek-aspek dan komponen pembentuk system
pembelajarn, dimana untuk itu guru menggunakann siasat tertntu.43 Model
yang ideal bagi proses pendiikan islam sejalan dengan nilai-nilai religius
yang dideskripsikan secara prinsip religius yaitu:
a) Pandangan Religius adalah tiap manusia adalah makhluk berketuhanan
yang mampu mengembangkan dirinya menjafi manusia yang bertaqwa
dan taat kepada Allah swt.
b) Proses pendidikan diarahkan kepada terbentuknya manusia muslim yang
dedikatif kepada Allah dan bersikap berserah diri secara total
kepadaNya.
c) Kurikuler harus di isi dengan materi pelajarn yang mengandung nilai
spiritual, serta mendorong minat manusia untuk mengamanlakan nilai-
nilai tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
d) Strategi operasionalnya adalah meletakkna anak didik berada dalam
proses pendidikan sepanjang hayat.44
Kerena itu strategi guru agama dalam proses belajar mengajar adalah,
merencanakan, melaksananan, memilik motode dan pendekatan proses.
Strategu guru dalam proses pemebelajaran merupakan pendekatan umum
secara rangkaian tindakan yang akan diambil dan di gunakan guru untuk
memili beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran.
Misalnya metode cermah, seminar, kerja proyek kelompok, tutorial

43
. Trianto Ibnu Badar al Tabany, Mendwsain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif dan Kontektual, Pen. Prenadamedia Group, Jakarta, Tahun 2014, hal. 169. Trianto
mengemukakan berbgai pendapat tentang Ruang Lingkung dan Starategi Pembelajaran
anatara lain pendapat dari Michael Pressley Tahun 1991, Nur tahun 2000 hal, 7, dan
Sulistyono tahun 2003.
44
. Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Ilsam TYinjaun Teoritis dan Parktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Pen. Bumi Aksara, 2009, Hal. 118

29 SINOPSIS TESIS
perorangan, dan paket-paket belajar mandiri.45 Selanjutnya guru dapat
membuat rencana tahapan pelaksanaan metode dalam kegiatan pembelajaran
dengan tahapan: Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi kegaiatan-kegiatan
dalam tahapan-tahapan tersebut.
Beberapa jenis strategi dan metode pembelajaran yaitu strategi
pembeljaran langsung (direct instruction) yaitu menempatkan guru sebagai
sumber belajar. Stratetegi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction)
lebih dikenal dengan pembelajaran inkuiri, induksi, penyelesaian masalah
(problem solving). Pembelajaran tidak langsung berpusat pada peserta didik,
dimana siswa aktif membangun pengetahuan dan guru bertindak sebagai
fasilitator. Strategi pembelajaran interaktif mengutamakan aktivitas diskusi
sesame peserta didik. Strategi pembelajaran eksperensial berdasarkan
pengalaman merupakan pembelajaran indukstif, berpusat pada peserta didik
dan berorientasi pada aktivitas. Strtaegi pembelajaran mandiri merupakan
strategi untuk mengembangkan inisiatif peserta didiik secara individual,
rasa percaya diri dan pengembangan diri peserta didik. Strategi belajar tuntas
(mastery learning) merupakan strategi yang mengasumsikan bahwa semua
peserta didik mampu belajar dengan baik dalam kondisi yang tepat dan
memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.
Strtategi pembelajaran partisipasif (participative teaching and learning) yang
merupakan strtaegi pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara
aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.46
Pendekatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan
saintifik, dengan pemilihan materi berbasis fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika, berbasis konsep dan teori, interaksi guru dan peserta didik
dilandaskan pada kebenaran, menginspirasi peserta didik untuk berfikir
kritis, rasional, objektif. Untuk itu, model pembelajaran yang dikembangkan
adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) merupakan strategi
pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam tugastugas otentik dan
dunia nyata, (Work-Based Learning) yang memerlukan suatu pendekatan
45
. Haidir dan Salim, Strategi Pembelajaran suatu Pendekatan Bagimana
Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa transformative, Pen. Perdana Publishing Kelompok
Pnerbit Perdana Mulya Sarana, Medan, Tahun 2014, Hal. 97
46
. Ridwan Abdullah Sani, Strtategi Belajar Mengajar, Pen. Rajawali Pers. Depok
Tahun 2019, hal. 155 - 164

30 SINOPSIS TESIS
pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja
untuk mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi
tersebut dipergunakan kembali di dalam tempat kerja. Belajar Kooperatif
(Cooperative Learning) yang memerlukan pendekatan pembelajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam
memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Moving
Class merupakan pola pengelolaan kelas berbasis atmosfir mata pelajaran
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat
mendorong peserta didik aktif mencari dan menemukan kelas sesuai minat,
bakat, kompetensi yang harus dimiliki peserta didik.47 Beberapa model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran pendidikan agama Islam, diantaranya adalah: model classroom
meeting. cooperative learning, integrated learning, constructive teaming,
inquiry learning, dan quantum learning.
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu dalam hal ini
adalah tujuan pembelajaran. Strategi guru khususnya guru agama di MAN
IC Lombok Timur adalah merupakan kunci pokok dalam suksesnya suatu
perencanaan dan proses pembelajaran. Apapun tujuan yang ingindi capai
maka strategi adalah jawaban.
Beberapa strategi yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan
Motivasi belajar siswa MAN IC Lotim adalah diantaranya :
a. Pendekatan secara personal terhadap peserta didik MAN IC Lotim
yang sedang menganjak usia remaja cendrung lebih terbuka dan lebih
bisa menerima nasehat jika dilakukan secara personal. Pendekatan ini
dilakukan dengan metode dialog antara guru dan peserta didik, dialog
dilakukan dengan enjoy agar peserta didik yang akan diarahkan lebih
memahami.

47
. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4263 Tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah ALiyah Negeri Insan Cendekia

31 SINOPSIS TESIS
b. Pembiasaan melakukan hal-hal yang baik, yaitu Pada awalnya
pembiasaan yang baik perlu dipaksakan. Ketika peserta didik sudah
terbiasa melakukan hal-hal yang baik dan tertanam dalam jiwanya,
maka ia akan melakukan perbuatan baik itu dengan sendirinya tanpa
dipikirkan terlebih dahulu.
c. Penciptaan komitmen bersama, cara ini diperlukan untuk memastikan
adanya kebersamaan warga madrasah. Adalah sangat sulit merubah
atau membuat kebiasaan baru terhadap suatu lembaga khususnya
lembaga pendidikan tanpa adanya komitmen bersama.
d. Pengelolaan program yang jelas, yaitu pengelolaan proses pembinaan
motivasi peserta didik di suatu lembaga diperlukan suatu program
yang jelas untuk mencapai tujuan bersama yaitu peserta didik yang
berakhlakul karimah. Guru harus mempunyai rasa tanggung jawab
dalam membina, mengarahkan peserta didik.48
Motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lotim di bangkitkan oleh
strategi dan pendekatan yang lakukan oleh guru-guru agama. Strategi yang
dilakukan adalah dengan berbagai pendekatan dan motode dalam teori
pembelajaran. Ada beberapa strategi dan metode yang laksanaan oleh guru
agama berdsarkakan pedoman pelaksanan pengajaran keagaaman di MAN
IC yaitu pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik, dengan
pemilihan materi berbasis fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika,
berbasis konsep dan teori, interaksi guru dan peserta didik dilandaskan pada
kebenaran, menginspirasi peserta didik untuk berfikir kritis, rasional,
objektif. Untuk itu, model pembelajaran yang dikembangkan adalah:49
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), Belajar Berbasis Kerja
(Work-Based Learning), Belajar Kooperatif (Cooperative Learning), Moving
Class, Praktik Lapangan, Pelayanan Team Teaching.50
Strategi Dan Pedekatan Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Keagamaan Siswa Di MAN IC Lombok Timur berdasarkan
wawancara dengan guru agama: “Pendektan yang dilakukan dalam proses
belajar mengajara tetap dengaan pendektan saintifik. Tapi dalam pelaksanaan
dimodifikasi sedemikian rupa karena siswanya merupakan pilihan yang juga
48
. Observasi dan wawancara dengan Drs. Jalaluddin (waka kurikulum MAN IC
Lotim) pada tanggal 6 desember 2019
49
Wawancara denga waka akademik Drs. Jalaluddin tanggal 5 Desember 2019
50
. Dokumen akademik MAN IC, dipetik tgl 5 desember 2019

32 SINOPSIS TESIS
masuk melalaui seleksi nasional. Untuk bisa mengikuti seleksi, mereka harus
memiliki rangking satu samapai dengan lima di sekolah asal”. Pendektan
emosinal dimana siswa dijadikan sebagai teman dan juga anak sendiri.
Pendekatan kekeluargaan, siswa dianggap sebagaimana layaknya keluarga”.
Pendekatan dan strategi guru dalam meningkatan motivasi belajar
keagamaan siswa adalah denngan berbagai pendekatan.51
Sesuia dengan cita–cita pendirian MAN Insan Cendekia bahwa strategi
yang ditempuh adalah mengembangkan materi keagamaan sessuai dengan
realitas kebutuhan masyarakat dan umat. Untuk mengembangkan strategi
pembelajaran keagamaan, maka salah satu langkah yang harus dilakukan
adalah mengembangkan materi keagamaan sesuai dengan realitas kebutuhan
masyarakat/umat. Maka di dalam penjurusannya yang hanya sains dan sosial
di harapkan pembelajaran keagamaan menjadi penyeimbang pengembangan
keilmuan sain dan sosial tersebut yang merupakan pengontrol bagi
perekembangan ilmu sosial dan sain, sehingga peserta didik diharapkan
memiliki motivasi yang tinggi dalam kedua hal tersebut. Dimana disamping
memiliki ilmu soial maupun ilmu sain tapi juga memiliki akhlaf fikir yang
dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan sehingga tercipta suatu tujuan hidup
yang seimbang. Degan motivasi keagamaan tersebut Peserta didik
diharapkan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.52
Strategi pembelajaran keagamaan terutama dalam era digital sekarang
ini, perlu membangun paradigm atau pendekatan secara kontekstual
(mengkaji dalil-dalil syar’i sebagai sumber materi sesuai dengan tuntutan
zaman/realiatas masyarakat) dan integratif (keterpaduan nilai sains dan
teknologi dan nilai-nilai iman dan taqwa/ IPTEK dan IMTAQ) dalam
mengembangkan strategi pembelajaran keagamaan. Di samping itu, kita
jangan hanya terjebak pada dalil syar’i yang bersifat qauliyah (terucap dalam
al-Qur’an) sebagai sumber materi keagamaan, akan tetapi perlu mengkaji
dalil yang bersifat kauniyah (tercipta/gejala alam) menjadi pedoman dalam
pengembangan materi keagamaan khususnya di MAN IC Lombok Timur.

51
. Wawancara dengan H. Slamet Ridwan, Guru Fiqih, MAN IC Lotom Pada
tanggal 5 Desember 2019
52
. Wawancara dengan Drs. Usup (waka bidang Humas) tanggal 6 Desember 2019.
Mempedomani Keputusan Dirjen Pendis No. 4263 tentang Petunjuk Tekhnis Pengelolaan
Pendidikan MAN Insan Cendekia

33 SINOPSIS TESIS
Zaman sekarang ini, menuntut kita untuk menguasai sains dan teknologi,
informasi dan komunikasi, dan alat teknologi lainnya.53
Dari berbagai data yang diperoleh mengenai strategei guru agama dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di MAN Insan Cedekia Lombok Timur
dimana guru agama dan civitas akademika yang lainnya saling memberikan
dan menguatkan dari pandanga visi dan misi dari lembaga pendidikan MAN
Insan Cendekian, sehingga peserta didiknyapun akan tegugah dan gairah
untuk meningkatkan diri baik peningakatan akademik dan non akademik
masing – masing peserta didik khusunya dalam meningkatakn motivasi diri
dalam belajar keagamaan di MAN Insan Cendekia Lombok Timur.
Proses belajar mengajar dan Pembelajara merupakan salah satu
unsure penentu baik tidaknya yang dihasilakan oleh suatu system
pendidikan. Belajar mengajar adalah sebuah proses di lembaga pendidikan
termasuk di MAN Insan Cendekia Lombok Timur. Lalu bagaimana proses
belajar mengajar khususnya proses belajar mengajar keagamaan di MAN IC
Lombok Timur. Maksudnya adalah proses belajar mengajar formal atau
informal tentang keagamaan di MAN IC Lotim. Karena MAN IC Lotim
merupakan model satuan pendidikan / lembaga pendidikan menengah
menengah yang memadukan antara Pendidikan Agama Islam dengan bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi secara seimbang.
Proses belajar mengajar keagamaan di MAN IC Lotim dilaksanakan
dalam bentuk formal dan informal yaitu proses belajar mengajar keagamaan
memenuhi kebutuhan kurikurum formal yaitu kurikulum madraah tahun 13
sebagaimana Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 Tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah.
Keputusan tersebut terbentuk dalam struktur kurikulum. Pembelajara
keagamaan dilaksanakan secara formal di kelas dengan dibimbing oleh
masing-masing guru dari bisang studi. Proses belajar mengajar keagamaan di
MAN IC seperti halnya juga proses beljar mengajar pada umumnya, karena
semua guru di MAN IC itu bisa dikatakan para guru pilihan yang mengikuti
seleksi secara nasional. Karena demikian dimungkinkan guru-gurunya sudah
bisa dikatkan profeional sehingga dalam proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan secara masksimal. Untuk pembelajaran keagamaan selain

53
. Wawancara dengan H. Aozar Zawad, M.Ed. (Kepala MAN IC Lotim) sembari
memberikan harapan dan motivasi dalam rangka tercapainya tujuan pendidikan MAN IC.

34 SINOPSIS TESIS
diberikan di kelas juga terjadi pendalaman dalam kurikulum dan
pembelajaran kitab di asrama pada sore dan malam hari. Pembelajaran
keagamaan ada dua yaitu ada di asarama dan di sekolah yang kolaboratif
Proses belajar mengajar dan pembinaan keagaman di MAN IC lotim
dilaksakan dengan forman dan informal. Formal di lakukan di madrasah
pada saat jam pelajaran formal dan informal di laksanakan di luar jam
pelajaran seperti pelajaran di asrama dan di luar jam pelajaran. 54
Proses belajar mengajar keagamaan sebagimana di gambarkan
tersebut di atas dilaksanakan dalam waktu yang relatif dan terjadwal.
Pelajaran keagamaan di berikan di dalam dan luar jam pelajaran secara
konfrehensif dan kolaboratif. Konfrehensif artinya diajaran secara
menyeluruh berdasarkan materi yang tersaji dalam kurikulum secara formal
dan kolaboratif artinya di di padukan dengan materi-ateri yang relefan
dengan pelajaran formal atau pelajaran keagamaan yang tidak di terima di
kelas dapat diajarkan atau disampaikan di luar jam pelajaran tersebut dalam
waktu yanag berbeda. Misalnya pelajaran, pembahasan dan kajian kitab-
kitab keagamaan diberikan pada saat pembinan di sore dan malam hari.
Strategi guru adalah merupkan langkah penelitian kajian teoritis yang
datanya dari data skunder yaitu yang bersumber dari buku-buku dan literatur-
literatur. Karenanya strategi guru dalam hal ini adalah rencana tindakan
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dan
media dalam pembelajaran. Strategi pembelajran merupakan suatu konsep
yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien
yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Strategi guru
agama dalam proses belajar mengajar keagamaan yang dimaskudkan di sini
adalah melakukan persiapan-persiapan pembelajaran baik fisik majpun non
fisik. Persiapan fisik guru, guru harus memastikan diri dalam keadaan fik
dan sehat ketika akan memasuki proses belajar, biasanya guru MAN Insan
Cendekia Lotim, untuk memastikan kesehatannya terlebih dahulu sarapan
sebelum jam masuk, sarapan bersama setelah olah raga ringan pagi hari,
sebelumnya sholat subuh berjama’ah, lalu pembinann santri/siswa dengan
tadarrus al qur’an, lalu olah raga ringan dan sarpan selanjtunya persiapan
pelajran formal di madrasah. Selain persiapan fisik tersebut guru hendaknya

54
. wawancara dengan guru agama MAN IC Lootim( Drs. Jalaluddin, H. Slamet
Ridwan, Hanan Ismail dan Hidayat Joni Mursyd)

35 SINOPSIS TESIS
mempersiapan bahan ajar, mamastikan perangkat dan media pembelajaran
yang dimiliki yang sesuai dengan tofik pembeljaran saat itu. Setelah serasa
semua periaspan sudah siap, lalu melaksanakan langkah dan proses
pembelajaran selanjutnya sebagaaimana yang tertuang dalam rencana
program pembelajaran yang sudah dipersiapak jauh sebelumnya. Suasana ini
tarasa membawa suatu proses pembelajaran yang indah, apalagi jika di
observasi akan menemukan suasana pembelajaran yang menyejukkan.
Peserta didik dipersiapkan sedemikan rupa, siap untuk menerima proses
pembelajaran secara lahir bathin.
Untuk melaksanakan tugas secara profesional, harus memenuhi
persyaratan umum55 Penggunaan metode pembelajaran yang berpariatif
sesuai dengan isi dan konten pembelajaran. Metode– metode yang
digunakan di masing-masing mata pelajaran keagamaan di mungkin untuk
peserta didik dapat menyerap maksud pembelajaran dengan mudah, tidak
bosan dan pembelajaran yang menyenangkan dalam hal ini pernerapan
pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan atau PAKEM.
Stratergi guru agama dalam langakah-langkah proses belajar mengajar
keagamaan di MAN IC Lombok Timur adalah mengacu pada Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4263 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia yaitu dengan melakukan pendekatan dan langkah – langkah
pembelajar. Pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik,
dengan pemilihan materi berbasis fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika, berbasis konsep dan teori, interaksi guru dan peserta didik
dilandaskan pada kebenaran, menginspirasi peserta didik untuk berfikir
kritis, rasional, objektif.
Untuk itu, model pembelajaran yang dikembangkan adalah
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) yaitu pendekatan

55
. Secara umum, pendidik dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia harus
memenuhi standar kualifikasi sebagai berikut:1. Beragama Islam dan berakhlak mulia; 2.
Mampu membaca dan menulis al-Qur'an; 3. Sehat jasmani dan rohani;4. Memiliki
komitmen yang tinggi terhadap kinerja dan prestasi; 5. Tidak sedang dikenakan sanksi
hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-udangan; 6. Memiliki pemahaman
daan pengamalan islam yang baik, terbuka, moderat, toleran, dan berwawasan ke-Indonesia-
an; 7. Memiliki keterampilan ICT (InformationandCommunicationTechnology)dalam
mendukung pekerjaan.

36 SINOPSIS TESIS
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari
materi pelajaran. Pendekatan ini mencakup pengumpulan informasi yang
berkaitan dengan pertanyaan, mensintesa, dan mempresentasikan
penemuannya kepada orang lain. Pendekatan ini dilakukan guru agama
dalam materi pembelajaran fiqih, qur’an hadits, akidah akhlak dan SKI pada
meteri-meteri tertentu, seperti pada pelajaran akidah tentang permaslahan
nilai sosial.
Mengingat model pembelajaran di MAN Insan Cendekia Lombok
Timur adalah berasrama (boarding school), strategei guru agama dalam
membina selanjutnya adalah memberikan berbagi bimbingan di luar jam
pelajaran formal, namun juga pembinaan setelah jam pelajarn berlangsung
atau pembinaan di asrama oleh pembina asrama atas pantauan guru-guru
agama. Siswa di latih mengimplementasikan berbagai praktik keagamaan.
Program keasramaan sebagai langkah pembinaan keagamaan di programkan
kajian malam jum’at, pengembangan bahasa arab, tahfidz, pembahasan kitab
sapinatunnajh, tafsir, hadit dan tilawah. Kesemua program tersbut sebagai
langkah dalam pembinaan keagaamaan siswa MAN IC Lombok Timur.
Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang dipandang paling
baik, karena setiap strategi pembelajaran saling memiliki keunggulan
masing-masing. Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu belum tentu baik dan tepat digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lain. ltulah sebabnya, seorang
pendidik diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih
dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran, agar dalam melaksanakan
tugasnya dapat memilih alternative strategi yang dirasakan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah.
Strategi guru agama dalam proses belajar mengajar keagaman tidak
lepas dari regualasi, ide, gagasan dan sejumlah perngakat yang dimiliki oleh
seorang guru dalam memberikan peguatan terhadap siswa, baik yang
menyangkut masalah pengetahuan, mental dan spiritual. Kaitan dengan
penelitian ini, ditemuakan bahwa strategi yang dilakukan oleh guru agama
MAN Insan Cendekian dalam proses belajar mengajar keagaman adalah:

37 SINOPSIS TESIS
1. Menyiapkan fisik dan mental dengan matang, memastikan kondisi
dalam keadaan fit sebelum pelaksanaan proses belajar mengjar.
2. Menyiapkan perencanaan yang matang yang tertuang dalam rencana
program pembelajaran
3. Memastikan kondisi ruangan yang kondusip
4. Memastikan kondisi peserta didik, terutama kesiapannya dalam
pembelajaran
5. Menyiapkan media pembejaran
6. Melaksanakan proses belajar sesuai dengan rencana pembeljaran
7. Mengadakan evaluasi dengan teknnik evaluasi
8. Melakasnakan remedial
9. Memantau perkembangan siswa setelah proses belajar mengajar
10. Memberikan penguatan dan keyakinan
Stratgegi starategi umum yanga harus dilakansakan adalah terutama
strategi yang tertuang dalam regulasi MAN IC yaitu dengan
mengimplementaiskan pendekatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pendekatan berbasik masalah
2. Pendekatan berbasis proyek
3. Pendekatan berbasik kerja
4. Belajar kooperaif
5. Mooving Klass
6. Praktik Lapangan
7. Pelayanan Team Teaching
Dalam proses belajar mengajar keagamaan guru-guru agama
MAN IC melakasanakan prose belajar mengajar dengan menggunakan
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah
model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang
memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi,
menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian
mengkomunikasikan. Proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan
masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan
masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan
diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan

38 SINOPSIS TESIS
bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin
dengan haya mendengarkan dan menghafal semata.
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran meliputi mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba (experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan
dengan menganalisis, menalar (associating), dan menyimpulkan,
menyajikan data atau informasi (mengomunikasikan), dan menciptakan
serta membentuk jaringan (networking).
Pendekatan saintifik dapat mendorong siswa untuk berjiwa
investigatif, memiliki rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi, hingga dia
bisa membangun konsep sendiri melalui pengalaman belajar yang
dialaminya. Oleh karena itu, dia bisa mendapatkan pembelajaran yang
menantang, menyenangkan, dan bermakna. Model-model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk penerapan pendekatan
saintifik antara lain; menyingkap atau menemukan (discovery/
inquiry), penyelesaian masalah (problem solving), pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning), dan pembelajaran berbasis
projek (project based learning).
Apalagi saat ini para siswa yang disebut sebagai generas
millennial atau generasi Z (Gen Z) bukan hanya perlu diberikan
kemampuan abad 21 atau yang disebut HOTS, tetapi juga kemampuan
untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Penerapan teknologi tinggi,
berbasis online semakin memudahkan manusia dalam setiap
urusannya. Cukup hanya dengan sentuhan jari pada gawai, maka
manusia dapat mengakses, mengatur, dan memenuhi kebutuhannya.
Dunia industri, perdagangan, dan pendidikan adalah tiga bidang yang
termasuk mengalami dampak yang signifikan akibat dari revolusi
industri 4.0. Teknologi online lambat laun akan menlenyapkan cara-
cara tradisional dan konvensional dalam sebuah proses kerja. Inovasi
teknologi begitu cepat berubah, dan yang lambat berubah akan
tertinggal dan tergerus oleh perkembangan zaman. Internet menjadi
kebutuhan pokok manusia. Globalisasi telah membuat dunia telah
menjadi seolah tanpa batas. Melalui dunia maya manusia menyebarkan
informasi, berkomunikasi, dan berinteraksi. Revolusi industri 4.0
berimplikasi terhadap pentingnya para peserta didik diberikan

39 SINOPSIS TESIS
kemampuan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan
standar kebutuhan kompetensi yang semakin tinggi. Selain
kemampuan untuk bersaing, mereka pun dituntut untuk bisa
bekerjasama, kreatif, dan inovatif untuk mampu bertahan. Penerapan
penggunaan walau tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya jurus jitu
untuk meningkatkan standar kelulusan peserta didik, setidaknya hal ini
merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Intinya,
perkembagan zaman yang dinamis perlu diimbangi oleh inovasi-
inovasi dalam pendidikan. 56
Dalam kurikulum 1984 kita mengenal Cara Belajar Siswa
Aktif, lalu pada kurikulum 1994 dan 2006, kita mengenal yang
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran (contextual teaching and
learning/CTL), lalu pada kurikulum 2013 muncul pendekatan santifik,
HOTS, 4C, dan integrasi literasi serta PPK dalam pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar keagamaan di kelas guru
menggunakan sejumlah metode pembelajara seperti pelajaran fiqih
banyak menggunakan metode lapangan seperti metode praktik baik di
laboratorium maupun lapangan terbuka misalnya praktik pelaksanaan
hajji, pernikahan, penyelenggaraan janazah, cara –cara penyemlihan
hewan dan lain-lainnya. Metode lapangan merupakan metode
pembelajaran yang dilakkan lapangan terbuka terkait dengan materi
pembelajaran sebagaiman disebutkan. Dilanjutakan dengan lagkah-
langkah pembelajaran selanjutnya dengan menggunakan langkah-
langkah saintifik, dimana ada evaluasi dan lainnya.
Proses belajar mengajar akidah akhlah sebagaimana yang telah
diceritakan pada wawancara bahwa pendekatan saintifik denga langkah
mengkomunikasikan misalnya kita dapat mengserver siswa didik
sejauh mana prilaku yang sesuai dengan tuntutan agama yang telah
terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Keran menyangkut
masalah pembinaan spiritual peserta didik dalam menanamkan

56
.
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5bca01f6677ffb1af9055c47/penguatan-
kemampuan-guru-dalam-implementasi-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran?

40 SINOPSIS TESIS
keyakinan terhadap semuan nilai-nilai agama. Dengan pembelajaran
saintifik proses pembelajaran yang mengantarkan peserta didik pada
pengalaman belajar berbasis sains atau keilmuan. Terdapat lima pokok
pengalaman belajar yang harus dilalui peserta didik selama
berlangsungnya proses pembelajaran diataranya yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
Tesis mengenai Starategi Guru Agama Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok
Timur di lakukan melalui penelitian yang ilmiah yaitu peneilti
menyandandarkan diri pada proses – proses ilmiah dengan pendekatan
dan metode-metode. Proses ilmiah adalah proses dimana semua
kegiatan yang dilakukan dengan proses ilmiah, melepaskan diri dari
segala kepentintingan subyektivitas peneliti sehingga mendapatkan
temuan, data-data dan jawaban atas pertanyaan dan permasalahan -
permasalahan sebagai dasar penelusuran dalam tesis ini dengan valid
dan dapat dipercaya.
Strategi pembelajaran merupakan suatu konsep yang dipilih
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pembinaan secara efektik dan
efesien yang meliputi pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
Permasalahan strategi guru agama MAN Insan Cendekita Lombok
Timur dalam meningkatakan motivasi belajar keagamaan Siswa MAN
Insan Cendekia telah di dapatkan dari sumber-sumber yang valid dan
dapat dipercaya melalui metode-metode wawancara, observai, angket
dan triagulasi. Sumber-sumber yang valid mengenai keadaan MAN
Insan Cendekia Lombok Timur telah di paparkan dalam paparan data
dan termuat dalam Bab II dengan sub profil MAN Insan Cendekia
Lombok Timur, di mana di gambarkan seluruh rangkaian kondisi
MAN IC yang menandakan bahawa dari gambaran tersebut di dapat
sarana dan prasarana yang baik dan tersedia dalam memenuhi seluruh
proses pendidikan kahususnya proses belajar mengajar keagamaan.
Termasauk perangkat pendukungnya dalam pembinaan-pembinaan
siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur termasuk juga pembinaan
keagamaan di luar jam pelajaran forman MAN Insan Cendekia
Lombok Timur.

41 SINOPSIS TESIS
Starategi guru agama MAN Insan Cendekia Lombok Timur
melakuakn beberapa pendektan yaitu pendektan komunikatif dengan
seluruh siswa sebagai peserta didik agar mereka dapat merasakan
kehangatan dan perhatian yang diberikan oleh guru, pendekatan natural
(alami) dilakukan guna menghindari ketimpangan prasangka dalam
memandang siswa sebagai manusia yang membutuhkan pertolongan
dalam membangkitkan semangat dan motivasi, pendekatan langsung
bila terjadi hal-hal yang urgent untuk segera mendapatkan
penyelesaian, dan pendekatan kognitif bila siswa sebagai peserta didik
membutuhkan penambahan suatu pengetahuan tertentu di bidang
keagamaan. Demikian juga dalam proses belajar mengjar palling tidak
guru agama MAN Insan Cendekia Lombok Timur melakukakn strategi
dan pendekatan pembelajaran paling tidak melakukan pendektan
contektual Teaching dan Learning atau CTL yang biasa di guanakan
dalam dunia pendidikan dalam proses belajar mengajar. Dimana CTL
ini adalah merupakan suatu konsepsi yang membantu guru megaitkan
konten pelajaran dengan situasi di dunia nyata dan memotivasi siswa
membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam
kehidupan. Dan juga pendekatan guru agama MAN Insan Cendekia di
kuatkan oleh garis-garis besar pengajaran di MAN Insan Cendekia
pada umumnya.
Dari hasil pengumpulan data melalui angket dan wawancara
dapat di ungkapkan bahwa starategi guru agama dalam meningkatkan
motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok
Timur adalah melakukan langkah-langkah dan stgrategi dalam proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode-metode, memenuhi
standar kurikulum. Menggunakan pendekaatan saintifik dan
mengelaborasi seluruh rangkaian prsoses ke dalam aplikasi
pembelajaran. Standar strategi yang mereka gunakan adalah Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4263 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia.
Pendekatan emosional dan kekeluargaan adalah strategi yang
lakukan dalam mendekatkan diri dengan siswa dengan kedua
pendekatan tersebut dapat mempererat jalinan khsusus dengan siswa.

42 SINOPSIS TESIS
Khusus yang dimaksudkan adalah tidak memberikan jarak sedikitpun
antara guru dan siswa dalam bingkai pembinaan dan proses belajar
mengajar. Dengan dorongan motivasi yang di berikan guru tersebut
dapat merubah dan menimbulkan serta mempengaruhi kelakuan diri
siswa, sehingga motivasi tersebut dapat juga sebagai penggerak dan
pengarah siswa dalam mencapai tujuan –tujuannya.
Langkah-langkah dan strategi yang di gunakan guru agama
dalam meningkatkan motivasi belajar keagaman siswa sebagaimana
tersebut dalam hasil peneltian di ungkapkan bahwa dengan langkah
dan strategi tersebut siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur
memiliki kemampuam dan motivasi yang tinggi dalam belajar
masalah-masalah keagamaan, dimana dari seluruh siswa hamper
keseluruhannya memiliki motivasi yang tinggi dan dimana sebagian
dari mereka MAN Insan Cendekia Lombok TImur memiliki motivasi
sedang. Dengan waancara tersebutt dapat di pastikan bahwa motivasi
belajar keagaman yang dimiliki oleh seluruh siswa adalah minat,
semangat dan motivasi yang tinggi dalam mengikuti seluruh proses dan
rangkaian pembelajaran keagamaan, baik di dalam maupun di lura jam
pelajaran formal. Terlebih MAN Insan Cendekia adalah MAN dengan
model dan system boarding school atau berasrama.
Langkah dan strategi guru dalam meningkatkan motivasi siswa
adalah memantau setiap gerakan peserta didik baiak dalam proses
belajar mengajar maupun di luar proses, sejauh mana terimplementsi
pembelajaran yang yang sudah diterimanya di dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam proses belajar mengajar misalnya apabila ada seseorang
siswa tidak berbuat sesuatu maka guru bidang studi keagamaan yang
bersangkutan langsungn memeriksa dan diselidiki sebab-sebanya
mengapa sebab itu terjadi. Keadaan semacam ini perlu dilakukan
semcam upaya yang dapat menemukan sebab-sebanya dan mendorong
siswa yang bersangkutan untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya
di lakukan yakni belajar. Siswa diberikan rangsangan atau panistmen
yang mendidik agar tumbuh motivasi yang kuat pada dirinya.57

57
. Usaha-usaha guru agama MAN IC dalam meningkatakna motivasi belajar
keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur

43 SINOPSIS TESIS
Mengecek keseluruhan perangkat proses belajar mengajar
sesuai dengan tuntuan manajemen pendidikan dan prosedur proses
belajar mengajar adalah kegiatan keseharian guru-guru agama MAN
Insan Cendekia dalam rangka terlaksananya prosess pembelajaran yang
baik untuk mencapai mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Mengecek
sebagai usaha untuk meminimalisir kemungkinan terdapat peserta
didik yang tidak memiliki motivasi dalam kegiatan proses belajar.
Menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu
teknik dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar.
Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam
pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan motivasi
siswa. Beberapa bentuk motivai yang diberikan guru agama MAN IC
dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa siswa adalah memberikan
tugas, memberikan ganjaran yang berupa pujian, dan hadiah,
mengadakan persaingan atau kompetisi, memberikan ulangan,
memberikan angka atau nilai serta memberikan hukuaman yang
bersifat mendidik. Sedangkan langkah-langkah guru dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah mengenali siswa,
memperbaiki hubungan dengan siswa, mengajar dengan jelas dan
menarik serta memberikan bimbingan belajar. Dari langkah-langkah
tersebut yang banyak dilaksanakan oleh guru adalah mengajar dengan
jelas dan menarik serta memberikan bimbingan terhadap masalah
belajar, bimbingan dalam memilih jurusan baik disekolah maupun
perguruan tinggi serta bimbingan terhadap masalah-masalah pribadi
atau sosial yang dihadapi siswa.
Pada diri setiap peserta didik telah tersedia potensi energi atau
sebuah kekuatan yang dapat menggerakkan dan mengarahkan tingkah
lakunya pada tujuan. Di dalamnya tercakup pula potensi
energi/kekuatan untuk berprestasi (motif berprestasi) yang
kekuatannya berbeda pada setiap manusia. Apabila terpicu, potensi
energi berprestasi ini keadaannya akan meningkat bahkan akan
menggerakkan dan mengarahkan pada tingkah laku belajar. Dengan
demikian hal ini dapat memberikan pandangan sekaligus harapan bagi
para pendidik/guru bahwa:

44 SINOPSIS TESIS
1) Setiap diri anak didik/siswa telah dibekali kekuatan untuk
berprestasi (motivasi berprestasi).
2) Kekuatan berprestasi setiap siswa berbeda-beda.
3) Kekuatan berprestasi setiap siswa dapat ditingkatkan.
4) Setiap siswa dapat menunjukkan tingkah laku belajar atau usaha-
usaha untuk mencapai tujuan belajar (memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan pengembangan belajar).
5) guru perlu lebih menghayati perannya sebagai pendidik sehingga
muncul rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri dalam
memproses anak didik.
6) Guru membutuhkan upaya-upaya yang dapat memicu bergeraknya
motivasi berprestasi setiap siswa.
Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa, untuk
mencapai hasil yang efektif dan bermutu guru dituntut terampil dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Beberapa strategi yang dilakukan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai berikut :
a. Membangkitkan minat siswa
b. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
c. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
d. Memberi pujian atas setiap keberhasilan siswa
e. Berikan penilaian dan pengahargaan
f. Ciptakan persaingan dan kerjasama
Motivasi belajar sangat ditentukan oleh lingkungannya,
lingkungan yang paling berpengaruh mulai dari kecil adalah
lingkungan keluarga yang seharusnya mulai sejak dini anak itu sudah
dibiasakan untuk rajin belajar, karean sesuatu yang dibiasakan akan
menjadi suatu kebiasaan yang melekat, tetapi sebaliknya masih banyak
orang tua yang kurang peduli terhadap karir pendidikan anaknya.
Menurut Jalaluddin selaku guru Qur’an Hadis mengatakan
bahwa madrasah membutuhkan kerjasama dari keluarga untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa-siswanya, karena orang tua yang
masa bodoh terhadap pendidikan anaknya juga menjadi penyebab
rendahnya motivasi anak dalam belajar.
Adapun berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni:

45 SINOPSIS TESIS
a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)
1) Kesehatan
2) Intelegensi dan bakat
3) Minat dan motivasi
4) Cara belajar
b. Faktor eksternal (yang bersal dari luar diri)
1) Keluarga
2) Sekolah
3) Masyarakat
4) Lingkungan sekitar.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
a) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat
membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat
siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan
motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai,
maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa.
b) Membangkitkan motivasi siswa. Siswa akan terdorong untuk
belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh
karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah
satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Salah satu
cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran
adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa.
c) Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya
mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar
kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa
tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang
lucu.
d) Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik. Guru
harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing
bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan
teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-
alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh

46 SINOPSIS TESIS
siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk
belajar (Yamin,2009:174). Dengan pembelajaran yang menarik,
maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi
dalam pembelajaran.
e) Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa Motivasi akan
tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam pembelajaran,
pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak
didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji.Karena pujian
menimbulkan rasa puas dan senang. Namun begitu, pujian harus
sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan
karena akan terkesan dibuatbuat. Pujian yang baik adalah pujian
yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud
untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya
dalam belajar
f) Berikan penilaian Banyak siswa yang belajar karena ingin
memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat.
Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk
belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera
agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian
harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa
masing-masing. Penilaian secara terus menerus akan mendorong
siswa belajar, oleh karena setiap anak memilki kecenderungan
untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa
selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan
dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan
seksama.
g) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Penghargaan bisa
dilakukan dengan mmemberikan komentar yang positif. Setelah
siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan
komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “
bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya.
Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
h) Ciptakan persaingan dan kerjasama Persaingan yang sehat dapat
menumbuhkan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses

47 SINOPSIS TESIS
pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang
terbaik. 58
Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok maupun
antar individu. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar
yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar
siswa.

58
. Jurnal Promosi Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro ISSN: 2442-9449
Vol.3.No.1 (2015) 73-82

48 SINOPSIS TESIS
PENUTUP

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan


metode penelitian ilmiah maka penelitian mengenai Starategi Guru Agama
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan siswa MAN IC Lotim
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses belajar mengajar di MAN Insan Cendekia Lombok Timur
adalah dengan menerapkan dan menetapkan strategi guru dalam
pembelajaran keagamaan di MAN IC Lombok Timur adalah
merupakan upaya pemilihan model dan strategi dalam pembelajaran
berdasarkan atas kurikulum dan karakteristik peserta didik. Strategi
merupakan metode yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar keagamaan. Strategi guru agama adalah merupakan
penentukan pendekatan guru yang dipilih dalam suatu proses dalam
mencapai tujuan. Strategi guru agama dalam meningkatkan motivasi
belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur adalah
dengan memilih dan menetapakan langakah dan metode sebagaimana
apa yang telah di tetapkan dan diberikan petunjuk oleh Direktur
Jendral Pendidikan Islam dengan langkah langkah langkah
pembelajaran berbasis masalah, berbasis proyek, berbasis kerja,
belaljar kooperatif, moving klas, prkatik lapangan, dan pelayanan
tiem teaching. Dengan strategi itu juga guru agama melakukan
pendekatan saintifik dengan berbasis fenomena dan dalam
pelaksanaannya di modifikiasi kareana siswanya merupakan siswa
pilihan. Di dalam mengimplementasikan strategi pemebalajaran
langsung dengan metode ceramah, latihan, demontrasi, strategi
pembelajaran tidak langsung dengan metode diskusi reflektif,
pembentukan konsep, problem solving, strategi pembelajaran interaktif
dengan metode debat, latihan sejawat, diskusi belajar kelompok,
strategi pembelajaran mandiri dengan metode proyek penelitian,
pembelajaran bantuan computer dan strategi pembeajarn eksperensial
dengan metode simulasi, ekperimen, bermain peran dan sebagainya.
2. Motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok
Timur di katagorikan sebagai siswa yang memiliki motivasi yang
tinggi berdasarkan atas infut dari siswa itu sendiri, model belajar yang

49 SINOPSIS TESIS
dikembangkan dengan system boarding school, ketersediaan sarana
dan prasarana, dorongan yang kuat dari keluarga dan sekolah,
dorongan dan semangat dari guru-guru professional yang kuat. Hal
tersebut merupakan faktor yang mendorong sehingga siswa MAN
Insan Cendekia Lombok Timur memiliki motivasi yang tinggi.
Tingginya motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC di ketahui dari
serangkain proses wawancara, sebaran angket, observasi dan triagulasi
yang dilakukan penulis daalam menggalai dan mengkaji tingkat
motivasi siswa dalam belajar keagamaan. Di ketahui keseluruhan siswa
dinyatakan sebagai siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar
keagamaan Motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia
Lombok Timur tidak lepas dari berbagai usaha-usaha yang dilakukan
guru agama dalam meningkatkan motivasi-motivasi siswa MAN IC
Lotim dan pengaruh-pengaruh rangsangan baik dari dalam dan luar
yang menjadi sifat dan bawaan motivasi tersebut. Siswa MAN Insan
Cendekia Lombok Timur memiliki kekuatan ransangan yang tinggi
dalam menempuh pendidikan di dalam proses belajar mengajar
khususnya keagamaan.
3. Usaha-usaha dan strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar
keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur adalah dengan melakukan
berbaagai strategi dan pendekatan dalam pembelajaran. Usaha-usaha
yang dilakukan oleh guru agama tersebut merupakan dorongan untuk
melakukan dan meningkatkan aktivitas, berusaha semaksimal mungkin
untuk menciptakan suatu kondisi belajar dalam suatu proses yang
mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Usaha yang
dilakkan guru-guru agama dalam meninglatkan motivasi belajar
keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lotim adalah membimbing,
membina, mengarahkan setiap potensi siswa baik di dalam dan diluar
pelajar formal.

50 SINOPSIS TESIS
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Pen. Rajawali


Pers, cetakan ke 23, Jakarta, 2016
A.M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi
Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers. 1992..
Abdullah Sani Ridwan, Strategi Belajar Mengajar, Pen. Rajawali Pers,
Depok, 2019
Al Tabani Trianto Ibnu Badar, Mendesain Strategi Pembelajaran, Inovatif,
Progresif dan Kontekstual, Pen. Prenadamedia Group, Jakarta,
2014
Anwar Chairul, Dr. M.Pd. Teori – Teori Pendidikan Klasik Hingga
Kontemporer, Pen. ircisod, Yogyakarta, 2017
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
2007
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Sosial, Format kuantitatif dan
kualitatif, Pen. Airlangga University Press, Surabaya, 2001
Djaali, H. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.
Gie, The Liang. Cara Belajar yang Efisien. Pen. Liberty, Yogyakarta. 1995.
Herlambang Yusuf Tri, Pedagogik Telaah Kritis Ilmu Pendidikan Dalam
Multiperspektif, Pen. Bumi Aksara Jakarta cet. Pertama 2018.
Hikmawati Feti, Dr. M,Si. Motodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo,
Rajawali Press, Bekasi, 2017
Loekmono, JT. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV.
Rajawali. 1985.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004
Munandar, S.C. Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Pen. Gramedia
Widia Sarana Indonesia. Jakarta 1985.
Nasution S, Prof. Dr. MA. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar
Mengajar, Pen. Bumi Aksara, Cetakan ke 18, Jakarta, 2018
Nasution S., Prof, Dr. MA, Metode Research (Penelitian Ilmiah) Pen. Bumi
Aksara, Jakarta, Cetakan ke Lima Belas, 2016
Qais Faryadi, Dr. Pedoman Mengjar Efektif Teori dan Strategi Pembelajaran,
Remaja Rosda Karya, Bandung, 2017
S. C. Utami Munandar Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah: Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Pen. Gramedia,
Jakarta, 1998

51 SINOPSIS TESIS
Sukardi, Prof., Ph.D. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
Praktiknya, Pen. Bumi Aksara, Cetakan ke 17, Jakarta, 2018
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.
Uno Hamzah B, Prof, Dr. M.Pd. Strategi Pembeljaran Menciptakan proses
Belajar Mengjar Yang Kratif dan Efektif, Pen. Bumi Aksara,
Jakarta, cetakan ke 13 2018

JURNAL / ARTIKEL
Fikrotuna, Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Volume 7,
Nomor 1, Juli 2018; p-ISSN 2442- 2401; e-ISSN 2477-5622
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 5, Nomor 1, Februari 2015
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 7 ISSN 2354-614X

Internet

https://www.researchgate.net/publication/Motivasi_dan_Prestasi_
Belaja_Siswa_di_Indonesia_Kajian_Meta-Analisis

https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5bca01f6677ffb1af9055
c47/penguatan-kemampuan-guru-dalam-implementasi-pendekatan-saintifik-
dalam-pembelajaran

52 SINOPSIS TESIS

Anda mungkin juga menyukai