Anda di halaman 1dari 16

GEOPOLITIK DI INDONESIA

MAKALAH INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen : Irfan Irawan S,Pd.I., M.M

Disusun oleh :

Aisyah Alimatus Syahadah

Sutihat

PROGRAM SARJANA STARATA 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

YAYASAN KAMILUL AWWABIN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DINAMIKA UMMAT

Alamat : Jln. Raya Mauk Km 11 Komplek Masjid Awwabin

Sepatan –Tangerang 15520


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang
“Geopolitik Di Indonesia” Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampu mata kuliah ini dan Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
Makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita . Aamin

Tangerang, 16 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan masalah ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Geopolitik........................................................................................ 4
2.2 Pengertian Geopolitik di Indonesia................................................................... 5
2.3 Unsur – Unsur Geopolitik..................................................................................7
2.4 Arti Penting Geopolitik......................................................................................8
2.5 Implementasi Geopolitik di Indonesia...............................................................8
2.6 Otonomi Daerah.................................................................................................9
2.7 Pengertian Wawasan Nusantara.......................................................................10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1 Simpulan ........................................................................................................ 11
3.2 Saran ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam
hubungannya dengan lingkungan  alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan
(khlifatullah) di bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam.
Sebagai hamba Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah
Tuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan. Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi,
manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan dan memanfaatkan segenap
karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya.
Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu: Hubungan antara
manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia
dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan
sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.
Negara seperti suatu organisme, yang tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan
hidupnya dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara
tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah
diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara
yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut
dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara
dalam melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara. Cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya
dalam mencapai tujuan nasional.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimana konsep dan unsur geopolitik ?
3. Bagaimana pandangan dari para pemikir mengenai geopolitik?
4. Bagaimana kedudukan dan fungsi wawasan nusantara ?
5. Bagaimanakah perkembangan geopolitik di indonesia ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan Penulisan ini adalah :
1. mengetahui apa yang di maksud Geopolitik.
2. Mengetahui konsep dan unsur geopolitik.
3. Mengetahui apa itu geopolitik menurut pandangan para pemikir.
4. Mengetahui apa kedudukan dan fungsi geopolitik.
5. Mengetahui bagaimana perkembangan geopolitik di indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik berasal
dari bahasa Yunani polite.Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
danteia artinya urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan geografik, wilayah atau
toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan
ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran
yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan
daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari
korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti
internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu
sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala.
Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial
dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek
teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu, studi geopolitik meliputi
studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional, kepentingan
yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang menciptakan
sistem geopolitik
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi
politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi
geographical politic, disingkat geopolitik.
Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli :
 Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20

3
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik
atas suatu wilayah tertentu.
 Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah proses
politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics adalah sains
nasional baru negara, sebuah doktrin pada determinesme spasial semua proses
politik, berdasarkan dasar-dasar geografi yang luas, terutama dari geografi
politik." Geografi Politik Haushofer dianggap sebagai bagian penting dari
Geopolitics.
 Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003: "Geopolitics
adalah analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan perspektif geografis
dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik pengaturan geografis dan proses
politik yang dinamis, dan masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
yang lain. Geopolitics alamat konsekuensi dari interaksi ini. "
 Definisi berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan ruang. Ini bebas
(Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik) dan ruang: Ini menekankan
bahwa analisis geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif dunia.
 Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang
bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang
meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan
dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai
dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik
relative luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional,
dan internasional.
 Menurut Hafeznia, MR 2006.Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics. Popoli
Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik adalah
studi tentang hubungan timbale balik antara geografi, politik dan kekuasaan dan
juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan satu sama lain.
Dimana menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan
memiliki ilmu dasar alam.

4
2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa
melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara,
satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa
kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit
maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan
keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi
seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman
terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis.
Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis,
sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi
strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif
apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap.
Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian
dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan
sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi
acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita
perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan
angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan
kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama

5
Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan
mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses
politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan
bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus
besar,pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah
pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh,
Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung
kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis
bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya
pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan
organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut
tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski
langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus
kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa
mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah
konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses
politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.
Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar.
Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan
tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas
dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

6
2.3 Unsur – Unsur Geo Politik
Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut
sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
b. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi
yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan
dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai
kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.
c. Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.Sedangkan tata laku
lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian
bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

7
2.4 Arti Penting Geopolitik
Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah untuk
dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian
tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual
yang mendalam dengan lingkungan tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah
yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik. Dengan kesadaran geopolitik seperti ini,
sebuah masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya,
baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan
inilah negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara
erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara Indonesia untuk bekerja sama
dengan Negara lain yang memiliki kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih
maju dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara
dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

2.5 Implementasi Geopolitik di Indonesia


Penerapan Geopolitik atau Wawasan Nusantara dalam hukum kewilayahan
Indonesia yaitu :
1. Pembangunan wilayah perbatasan Indonesia agar tidak menjadi wilayah yang
terisolasi sehingga lebih mempertegas garis perbatasan wilayah NKRI
2. Mengembangkan sector ekonomi daerah yang bisa menghasilkan keuntungan
yang lebih bagi APBD
3. Mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap wilayah
Indonesia yang masih terisolasi
4. Menyusun dan membuat tata ruang/kota wilayah yang sesuai dengan kultur
setempat
5. Mengembangkan Sumber Daya Alam ynag dimiliki daerah untuk
menyejahterakan masyarakat

8
2.6 Otonomi Daerah
Jika kita telisik pengertian Otonomi Daerah secara harfiah. Otonomi daerah
berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari
kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-
undang, sehingga dapat dikatakan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau
kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan
daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.
Otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Agar lebih aplikatif
sesuai dengan kondisi obyektif daerah masing-masing.Pengertian otonomi daerah
tersebut bisa saja mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan
konsepsi otonomi daerah yang dilaksanakan di Indonesia.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga
sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab,
terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang
ada di daerahnya masing-masing.

9
2.7 Pengertian Wawasan Nusantara
Setiap bangsa mempunyai Wawasan Nasional ( National outlook )yang
merupakan visi bangsa yang bersngkutan menuju ke masa depan. Kehidupan
berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan atau
wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan
bangsa dan wilayahnya serta jati diri bangsa itu.Adapun wawasan nasional bangsa
Indonesia dikenal dengan Wawasan Nusantara.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘ wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan inderawi.Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat.Sedangkan ‘wawasan’ berarti cara pandang, cara
tinjau, atau cara melihat.Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang
berarti pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal.Istilah Nusantara
dipakai untuk kesatuan wilayah dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di
antara samudra Pasifik dan samudra Indonesia serta di antara benua Asia dan benua
Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan  lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya.
Sedangkan Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.Dengan demikian Wawasan Nusantara
berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya
serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan kemerdekaannya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara
itu secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan.
Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi,
kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan
karakteristik geografi suatu Negara.
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik.
Manusia sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah) di bumi yang menerim amanat-Nya
untuk mengelolah kekayaan alam.
Nama Indonesia bukanlah merupakan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang
Barat yang bernama J.R. Logan, seorang ahli hukum juga memakainya dalam
kegemarannya mempeljari rumpun Melayu. Dalam bahasa Yunani, “indo” berarti
India dan “nesos” berarti pulau.
Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletek pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa
dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai
Ketuhanan dan Kemanusian yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945. B angsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi
lebih cinta kemerdekaan.

11
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.
Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan
nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna
dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi
geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa
dengan tepat.
Demikian makalah yang dapat kami susun. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan..

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi


Daerah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan


Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan. Jakarta


Pusat .Vol. 5, No. 16.

Prof. DR. H. Kaelan, M.S. dan Drs. H. Ahmad Zubaidi, M. Si. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan utuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Penerbit Paradigma
Yogyakarta.

Kaelan.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta:


Paradigma.

Zaelani Sukaya,Endang.2002. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

13

Anda mungkin juga menyukai