Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan Pertama Awal Yang Baik Dengan Dosenku

Oleh : Chusnatun Nihayah


Kali ini saya ingin menceritakan ketika bertemu dosen yang belum pernah saya lihat
sama sekali, karena dosen kali ini baru pertama juga mengajar di jurusan PAI.
Pada awal semester 4, saat perkuliahan itu sudah dilakukan dengan sistem offline
pembelajaran di kampus, saya sangat penasaran dengan dosen yang mengajar mata kuliah
statistik dan saya pun bertanya-tanya kepada diri ku sendiri gimana sebenarnya dosen yang
namanya Pak Efendi? Soalnya saya mengenal namanya saja dari kertas edaran yang dibuat pihak
kampus untuk jadwak kuliah pada mahasiswa.
Pada saat waktu perkuliahan itu sudah pada waktunya Pak Efendi datang dengan
menggunakan baju batik, saya liat dosen ini beda dengan dosen yang lain dia tidak menggunakan
pakaian yang rapi seperti dosen yang lain dia malah berpakaian seperti mahasiswa. Di situlah
awal pertemuan saya dan saya merasa dosen ini baik dan tidak lama dia membuka bukunya dan
memperkenalkan namanya dan memberikan apa saja kontak kuliah selama oerkuliahan satu
semester, dan selanjutnya setelah menjelaskan kontrak kuliah dia juga memberitahu bahwa akan
ada tugas rumah di setiap pertemuan.
Ehmmm... yang saya bingungkan saat Pak Efendi bertanya terkait statistik deskriptif
sedangkan saya belum pernah mendengar istilah tersebut. Tidak lama kemudian mahasiswa
ditanya terkait itu, tidak ada satupun yang tahu, dan akhirnya Pak Efendi menjelaskannya dengan
lengkap dan jelas.
Pertemuan keduanya, saya sedikit kesal dengan Pak Efendi, soalnya jam mengajar beliau
biasa di hari kamis tiba-tiba diganti hari sabtu. Padahal saya pagi-pagi itu sudah bersiap mau otw
ke kampus soalnya rumah saya agak jauh dari kampus dan sebelum berangkat saya melihat Wa
matkul statistik diganti hari sabtu, hikz kesel udah siapan ndak jadi berangkat.
Hari sabtupun tiba, saya tiba di kampus itu jam 08.40 tepat eh tapi Pak Efendinya
datangnya jam 09.00 hikz. Kemudian beliau mulai perkuliahan dengan berdoa bersama, lanjut
dengan materi kuartil, beliau mulai menulis rumus-rumus dipapan tulis dan menjelaskan, dilanjut
dengan berhitung. Hikz, di sesi berhitung teman saya itu lucu, kan sama Pak Efendi disuruh
membawa kalkulator statistik, eh malah teman saya ada yang membawa kalkulator buat jualan
cabe kek yang ada dipasar wkwkwkwk. Sama Pak Efendi di tertawakan sambil bilang “kalo
statistik jangan pakek kalkulator bakol lombok, nanti hasilnya tidak sama mbak”. Ayo lanjut
dihitung kata Pak Efendi, dan waktu yang ditunggu-tunggu yaitu jam habis sudah mendekati,
akhirnya kita pulang deh dan tidak lupa dikasih tugas rumah dong sama Pak Efendi untuk saku
malam mingguan.
Setelah beberapa pertemuan berlalu, tiba pertemuan ke 15, waktu itu tumben Pak Efendi
bisa mengajar di hari Kamis, kan biasanya minta hari sabtu, wkwkwkw.....apa mungkin itu
pertemuan yang terakhir di semester 4 makanya beliau mau ngajar di hari kamis hikz.
Pada pertemuan ke 15 ini beliau menjelaskan materi terkait anareg linier sederhana, dan
seperti biasanya beliau menulis rumus-rumusnya di papan tulis kemudian disuruh menghitung
seperti biasa. Beliau bilang sambil muter kebelakang sambil menunjuk mahasiswa yang mau
maju ke depan akan diberikan point plus, tetapi setiap yang ditunjuk beliau selalu bilang belum
selesai pak, dan akhirnya saya yang ditunjuk oleh beliau untuk mengerjakan didepan, saya pun
juga bilang kalo belum selesai tetapi ya sudahkan itung-itung sekali-sekali maju hikz. Setelah
saya selesai mengerjakan dilanjut dengan memakai laptop yaitu spss. Tetapi saya tidak bawa
laptop dan ketika beliau menjelaskan spss di proyektor saya hanya bengong antara tahu dan tidak
tahu wkwkwkw, tapi sedikit-sedikit saya juga mendengarkan apa yang beliau ucapkan. Waktu
statistik pun sudah habis, saya dan teman-teman berkemas-kemas dan Pak Efendi sedikit
berkata-kata alias berpamitan, soalnya di pertemuan ke 15 ini terakhir beliau mengajar di kelas
PAI-4D, Beliau meminta maaf bila saat beliau mengajar ada kurang lebihnya dan bilang kalau
suatu saat ketemu jangan lupa disapa soalnya beliau tidak hafal dengan semua mahasiswa kelas
PAI-4D kecuali dengan Chusna, Lely dan Galih wkwkwkwkw. Sebelum meninggalkan kelas
kami foto bersama dengan Beliau sebagai kenangan.
Nah, di situlah entah kenapa saya merasa ada yang mengganjal, kek di putusin sama doi, rasanya
galo gitu dihati. Setelah pulang saya wa beliau, bilang kalo sedih dan terharu harus berpisah.
Padahal itu saya sudah mulai mencintainya, eits... maksudnya sudah mulai mencintai matkulnya
lo ya bukan dosennya wkwkwkw, kalo dosenya tidak mungkin soalnya sudah punya istrinya. Ya
itulah sedikit cerita pertemuan pertama awal yang baik dengan dosenku, terima kasih sudah
membaca sampai akhir.

Anda mungkin juga menyukai