Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

UNDANG-UNDANG TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

DAN

PERATURAN PEMERINTANH TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Umar Usman, S.E., M.M.

Disusun oleh : Adiarti Maharjanti


NPM : 2020204753

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA
KOTA BEKASI
2023
Adiarti Maharjanti
NPM 2020204753
Kelas 6BM – Manajemen Malam
STIE Mulia Pratama

TUGAS WEEK 9 STUDI KELAYAKAN BISNIS

Undang-Undang yang mengatur tentang Lingkungan Hidup

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Pasal 59 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bertentangan dengan
UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai "Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin
dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya dan bagi pengelolaan limbah B3 yang permohonan
perpanjangan izinnya masih dalam proses harus dianggap telah
memperoleh izin." b. Kata "dapat" dalam Pasal 95 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. c. Frasa "tindak pidana
pidana lingkungan hidup" dalam Pasal 95 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai
"termasuk tindak pidana lain yang bersumber dari pelanggaran
undnag-undang ini."

1
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Sampah yang diatur dalam UU 18 Tahun 2008 meliputi; a) Sampah


Rumah Tangga, yaitu berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah
tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Berdasarkan sumbernya, limbah dibagi menjadi :

• Limbah kegiatan kota (masyarakat)


• Limbah industri.
• Limbah pertambangan.
• Limbah pertanian.

Jenis-Jenis Sampah dan Limbah menurut UU Nomor 18 Tahun 2008


dan PP Nomor 101 Tahun 2011

Masalah sampah memang tidak pernah habis. Tidak hanya di


Indonesia, Permasalahan sampah menjadi persoalan serius di seluruh
dunia. Berbagai pihak telah memberikan upaya demi upaya untuk
mengatasi masalah ini mulai dari negara sampai individu individu. Ini
juga akibat dari Produksi sampah yang terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk,pertumbuhan daya beli masyarakat, dan pola
hidup masyarakat. Sampah ini pasti akan terus ada selama manusia
memang masih membutuhkan barang barang yang pada fase
terakhirnya akan menjadi sampah.

Jika pengelolaan sampah tidak dilaksanakan dengan baik akibatnya


akan timbul berbagai masalah baik sosial maupun lingkungan. Seperti
munculnya pencemaran air, tanah, udara merupakan contoh dari tidak
berhasilnya pengelolaan sampah. Oleh karena itu diperlukan kerjasama
dari berbagai pihak, bukan hanya pemerintah tetapi culture masyarakat
juga harus diperhatikan agar tercipta lingkungan yang bersih dan
sehat.

2
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. (Pasal 1 huruf a UU 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah)

Sampah yang diatur dalam UU 18 Tahun 2008 meliputi;

1. Sampah Rumah Tangga, yaitu berasal dari kegiatan sehari-hari dalam


rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. (Pasal 2 ayat
(2) UU 18/2008)
2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu sampah yang berasal
dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilita
s sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. (Pasal 2 ayat (3) UU
18/2008)
3. Sampah Spesifik, meliputi;

• sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;


• sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
• sampah yang timbul akibat bencana;
• puing bongkaran bangunan;
• sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
• sampah yang timbul secara tidak periodik.

Sampah berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah


tangga, pertokoan (kegiatan komersial/perdaganan), penyapuan jalan,
taman, atau tempat umum lainnya, dan kegiatan lain seperti dari industri
dengan limbah yang sejenis sampah – Sampah yang dihasilkan manusia
sehari-hari kemungkinan mengandung limbah berbahaya, seperti sisa
batere, sisa oli/minyak rem mobil, sisa bekas pemusnah nyamuk, sisa
biosida tanaman, dsb.

Berdasarkan cara pengelolaannya, sampah dibagi sebagai berikut:

• Komponen mudah membusuk (putrescible): sampah rumah tangga,


sayuran, buah-buahan, kotoran binatang, bangkai, dan lain-lain
• Komponen bervolume besar dan mudah terbakar (bulky combustible):
kayu, kertas, kain plastik, karet, kulit dan lain-lain

3
• Komponen bervolume besar dan sulit terbakar (bulky
noncombustible): logam, mineral, dan lain-lain
• Komponen bervolume kecil dan mudah terbakar (small combustible) –
Komponen bervolume kecil dan sulit terbakar (small noncombustible)
• Wadah bekas: botol, drum dan lain-lain
• Tabung bertekanan/gas – Serbuk dan abu: organik (misal pestisida),
logam metalik, non metalik, bahan amunisi dsb
• Lumpur, baik organik maupun non organik
• Puing bangunan
• Kendaraan tak terpakai
• Sampah radioaktif.

Peraturan Pemerintah Tentang Lingkungan Hidup

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. (Pasal 1 poin 2 PP


101/2011 tentang Limbah B3)

Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,


energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain. (Pasal 1 poin 1 PP 101/2011 Tentang
Limbah B3)

Dari definisi yang dipaparkan pada PP 101/2011, dapat dijabarkan bahwa


limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang memiliki zat,
energy, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya dapat mencemarkan dan/atau merusak lingk lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.

1. Berdasarkan sumbernya, limbah dibagi menjadi :

• Limbah kegiatan kota (masyarakat)


• Limbah industri

4
• Limbah pertambangan
• Limbah pertanian.

1. Berdasarkan fasanya/bentuknya:

• Limbah padat
• Limbah berlumpur (sludge)
• Limbah cair
• Limbah padat.

2. Berdasarkan sifat bahayanya:

• Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)


• Limbah domestik : Limbah yang dihasilkan dari kegiatan rutin
(sehari-hari) manusia, umumnya dalam bentuk cair (hasil mencuci,
mandi, kakus (tinja dan air seni), menyiram,dll, dan padat (sampah
(domestik)).

Identifikasi limbah dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi resiko yang


mungkin ditimbulkan dan untuk mengevaluasi cara penanganannya. Oleh
karena itu dalam rangka menangani limbah secara tepat, dilakukan
pemilahan berdasarkan bahan terbentuknya misalnya dengan menggunakan
tempat sampah lima warna. Pemilahan sampah dengan menggunakan
tempat sampah 5 warna ini diatur dalam PP no 81 Tahun 2012 pasal 18 ayat
(4). Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa

“TPS dan/atau TPS 3R sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
harus memenuhi persyaratan:

1. tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit


5 (lima) jenis sampah;
2. luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan;
3. lokasinya mudah diakses;
4. tidak mencemari lingkungan; dan
5. memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.”

5
Pada pasal 18 ayat (4) poin a PP no 81 Tahun 2012 diatur mengenai sarana
untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit 5 jenis sampah, hal
ini sebagai upaya untuk pemilahan sampah.

Tiap-tiap sampah dan/atau limbah yang dihasilkan harus melalui proses


pemilahan sejak dari sumbernya sebab proses pemilahan ini berguna untuk
memaksimalkan daur ulang dalam pengelolaan sampah. Pemilahan yang
dianjurkan adalah pola pemilahan yang dilakukan mulai dari level sumber
atau asal sampah itu muncul, karena sampah tersebut masih murni dalam
pengertian masih memiliki sifat awal yaitu belum tercampur atau
terkontaminasi dengan sampah lainnya.

Adanya pemisahan dan pemilahan sampah baik di sumber timbulan maupun


di tempat pembuangan akhir dan adanya pemusatan kegiatan pengelolaan
akan lebih menjamin terkendalinya dampak lingkungan yang tidak
dikehendaki. Namun pemisahan dan pemilahan sampah dari sumbernya ini
sangat memerlukan peran serta masyarakat sebagai penghasil sampah.

Peraturan di Indonesia telah menggolongkan sampah-sampah yang ada di


masyarakat secara detail dan jelas untuk menghindari terjadinya perbedaan
interpretasi masyarakat, sehingga sampah-sampah tersebut dapat
dikondisikan sebagaimana mestinya.

Sampah yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari terdapat
banyak jenisnya, memang tidak semua jenis sampah yang telah disebutkan
kita hasilkan pada umumnya, namun ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis
sampah tersebut untuk meningkatkan kepedulian kita bersama terhadap
lingkungan di sekitar kita, baik lingkungan di kampus maupun lingkungan di
rumah kita masing-masing.

DAFTAR PERATURAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PPLH

• Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup

6
• Perda Prov Jateng No.5 Tahun 2007 Tentang Pengendalian LH di Prov
Jateng

AMDAL/IZIN LINGKUNGAN

• Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 Tentang Analisa Mengenai


Dampak Lingkungan
• Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan
• Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
• Keputusan Menteri LH No.45 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusunan Pelaksanaan RKL-RPL
• Peraturan Menteri LH No.08 Tahun 2006 Tentang Penyusunan AMDAL
• Peraturan Menteri LH No.13 Tahun 2010 Tentang UKL-UPL dan SPPL
• Peraturan Menteri LH No.5 Tahun 2012 Tentang Jenis Usaha dan atau
Kegitan yang Wajib AMDAL
• Peraturan Menteri LH No.16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
• Peraturan Menteri LH No.17 Tahun 2012 Tentang Pedoman
PKeterlibatan Masyarakat dlm Proses Analisis Dampak Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

• KepKa Bapedal No.205 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis


Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
• Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara; Lampiran
• Peraturan MenLH No.12 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

• Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas


Air dan Pengendalian Pencemaran Air; Lampiran

7
• Permenkes No.416/Men.Kes/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air

PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

• Peraturan Pemerintah No.150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian


Kerusakan Lahan Untuk Produksi Biomassa;
• Peraturan Pemerintah No.04 Tahun 2001 Tentang Pengendalian
Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan
Dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan
• Peraturan Daerah Prov Jateng No.3 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
Air Tanah

LIMBAH B3

• Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah


Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Pemerintah No.85 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
No.P.95/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 Tentang Perizinan
Pengelolaan Limbah B3 Terintegrasi Dengan Izin Lingkungan Melalui
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

• Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2000 Tentang Lembaga Penyedia


Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di Luar
Pengadilan

KEBERSIHAN

8
• Undang-Undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
• Peraturan Menteri PU No.3/PRT/M/2013 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
• Peraturan Daerah Provinsi Jateng No.3 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah di Jawa Tengah
• Peraturan Daerah Kota Salatiga No.5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

BAKU MUTU

• KepMen LH No.48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan


• KepMen LH No.50 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebauan
• KepMen LH No.13 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tak
Bergerak
• KepMen LH No.49 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Getaran
• Peraturan Daerah Prov Jateng No.5 Tahun 2012 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Prov Jateng No.10 Tahun 2004 Tentang Baku
Mutu Air Limbah

KEANEKARAGAMAN HAYATI

• Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2005 Tentang Keanekaragaman


Hayati Produk Rekayasa Genetika

Anda mungkin juga menyukai