Anda di halaman 1dari 2

Nama : Reynaldi Dwi

Laksana NIM :
20220080042
Prodi : Manajemen 22B
Matkul : Pengantar Ilmu Ekonomi

TUGAS SESI 12
PENGANTAR ILMU EKONOMI
Mulus Wijaya Kusuma, SE. MEc. Dev. MA. PhD.

Pelajari Ebook yang saya share di Edlink, khususnya bagian pembahasan sejarah
mengenai sistem dan kebijakan nilai tukar di Indonesia yang dimulai sejak
kemerdekaan hingga akhir tahun 2003.
Bahwa dalam rangka mempermudah penganalisisan, perkembangan sistem dan
kebijakan nilai tukar di Indonesia dibagi atas lima periode yaitu:
a. periode perjuangan kemerdekaan (1945-1959),
b. periode ekonomi terpimpin (1959-1966),
c. periode stabilisasi, rehabilitasi dan pembangunan ekonomi (1966-1983),
d. periode deregulasi ekonomi (1983-1997), dan
e. periode pada saat dan setelah krisis.
Jelaskan bagaimana sistem dan kebijakan nilai tukar di masing-masing periode
tersebut dan apa tujuan dari masing-masing sistem dan kebijakan tersebut!

Jawaban!

1. Periode Perjuangan Kemerdekaan (1945-1959)


Pada periode ini, Indonesia mengalami berbagai tantangan ekonomi dan
politik pasca- kemerdekaan. Sistem nilai tukar yang diterapkan masih sangat
sederhana dan bersifat fleksibel. Namun, kebijakan proteksionisme
diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri.

2. Periode Ekonomi Terpimpin (1959-1966)


Pemerintah mengambil alih kendali atas perekonomian nasional pada periode
ini. Sistem nilai tukar tetap digunakan dan stabil. Namun, nilai tukar resmi
terhadap dollar AS terlalu tinggi dan mendorong importasi sehingga
merugikan ekonomi nasional.

3. Periode Stabilisasi, Rehabilitasi, dan Pembangunan Ekonomi (1966-1983)


Pada periode ini, pemerintah melakukan berbagai reformasi dan kebijakan
untuk meningkatkan stabilitas ekonomi, termasuk kebijakan devaluasi yang
dilakukan tahun 1978. Sistem nilai tukar yang diterapkan masih tetap
mengambang dengan intervensi dari pemerintah di pasar valas.

4. eriode Deregulasi Ekonomi (1983-1997)


Pada periode ini, pemerintah mulai melepaskan kendali atas perekonomian
dan membuka akses bagi investasi asing. Sistem nilai tukar yang diterapkan
masih mengambang bebas dan pemerintah tidak terlibat dalam regulasi nilai
tukar.

5. Periode pada Saat dan Setelah Krisis


Pada periode ini, Indonesia mengalami krisis ekonomi di tahun 1997 yang
menyebabkan terjadinya penurunan nilai tukar dan inflasi tinggi. Pemerintah
mengambil berbagai kebijakan untuk memulihkan perekonomian, termasuk
pengaturan nilai tukar dan pelonggaran kebijakan moneter. Sekarang,
Indonesia menerapkan sistem nilai tukar mengambang dengan intervensi dari
Bank Indonesia di pasar valas.

Anda mungkin juga menyukai