Komprehensif MK BK1
Komprehensif MK BK1
Nim : 180213091
Ujian : Komprehensif
MK : BK
Dosen : Muslima, M. Ed.
1. Pengertian BK
Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan (guidance) pada prinsipnya merupakan pemberian pertolongan atau bantuan.
Bimbingan merupakan suatu tuntunan, artinya bahwa dalam memberikan bimbingan bila
keadaan menuntut, kewajiban dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara aktif, yaitu
dengan memebrikan arah kepada yang dibimbingnya. Walgito, (2010: 5-6).
Konseling (counseling) hal yang pokok dalam proses konseling adalah pemecahan
masalah. Artinya bahwa konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu atau
kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah melalui wawancara dengan cara yang sesuai
dengan keadaan yang tengah dihadapi untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup. Walgito,
(2012: 8). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bimbingan konseling adalah
rangkaian proses kegiatan yang fakus utamanya adalam memberikan bantuan yang diberikan
oleh seorang ahli dalam bidang konseling melalui tatap muka, baik secara individua tau
kelompok dengan memberikan pengetahuan dalam mengatasi suatu permasalahan yang tengah
dialami oleh konseli secara berkala dan sistematis.
2. Pengertian BKI
Bimbingan Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus
dan sistematis terhadap individu atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir
dan batin untuk dapat memahami dirinya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya
sehingga dapat hidup secara harmonis sesuai dengan ketentuan dari petunjuk Allah dan Rasul-
Nya demi tercapainya kebahagiaan duniawi dan akhirat.
3. Landasan Bimbindan dan Konseling
Landasan Religius
Pada landasan Religius dikemukakan beberapa unsur keagamaan yang terkait erat dalam hakikat,
keberadaan, dan kehidupan kemanusiaan religius terhadap layanan bimbingan dan konseling
perlu di tekankan 3 pokok yakni :
1.Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan
2.Sikap keberagamaan
3.Peranan Agama
-Landasan psikologi
Landasan Psikologis merupakan landasan tingkah laku. Dalam bimbingan dan konseling
psikologis berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran
klien. Tingkah laku yang perlu di ubah, dikembangkan apabila hendak mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya sehingga tercapai tujuan-tujuan tertentu yang dikehendakinya. Untuk
kepentingan bimbingan dan konseling bebrapa kajian dalam psikologis perlu di kuasai :
1. Motif dan motivasi
2. Pembawaan dasar dan lingkungan
3. Perkembangan individu
4. Belajar, balikan dan penguatan
5. Kepribadian
- Landasan sosial budaya
Landasan sosial budaya dikemukakan adanya dimesi-dimensi kemanusiaan. Salah satu dimensi
kemanusiaan adalah “dimensi kesosialan”. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup
sendiri, dimana pun, kapan pun, dan bila mana pun manusia hidup senantiasa membentuk
kelompok hidup sendiri dari sejumlah anggota guna menjamin baik keselamatan, perkembangan
maupun keturunan.
-Landasan ilmu dan Teknologi
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar
keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatanya, maupun
pengembangan-pengembangn pelayanan itu secara berkelanjutan.
1.Keilmuan bimbingan dan konseling
2.Konseling
3.Pengembangan bimbingan dan konseling melalui penelitian
Landasan pedagogis
Setiap individu mau kelompok/masyarakat menyelenggarakan pendidikan dengan cara dan
sarana untuk menjamin kelangsungan hidup mereka, dikatakan bahwa pendidikan itu merupakan
salah satu lembaga sosial itulah nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial melandasi kehidupan
masyarakat diwujudkan dan dibina ketangguhannya.
4. Fungsi BK
Fungsi Bimbingan Konseling
1.Fungsi pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami dirinya sendiri dan
lingkungan sekitar
2.Fungsi pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindari diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya
3.Fungsi pengentasan, yaitu untuk membantu peserta didik untuk mengatasi masalah yang di
alaminya
4.Fungsi advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak
atau kepentingan yang kurang mendapat perhatian
5.Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
5. Jenis jenis layanan Bk
Bimbingan dan Konseling pola 17 plus
10 layanan
1.Layanan orientasi
Yaitu layanan dan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak
lain dapat memberikan pengaruh yang besar (terutama orang tua) untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru.
2.Layanan informasi
Yaitu memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai
hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan untuk menentukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki.
3.Layanan penempatan/penyaluran
Adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk membantu individu yang mengalami
ketidakseuaian antara potensi dengan usaha, dan penempatan individu pada lingkungan yang
cocok bagi dirinya.
4.Layanan penguasaan konten
Adalah salah satu jenis layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam
kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.
5.Layanan konseling perorangan
Yaitu layanan BK yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung secara
tatap muka
6.Layanan bimbingan kelompok
Yaitu layanan BK yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama untuk
memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu
7.Layanan konseling kelompok
Yaitu layanan BK yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengatasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok
8.Layanan konsultasi
Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan.
9.Layanan advokasi
Adalah layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya
yang tidak diperhatikan dan mendapatkan perilaku yang salah sesuai dengan tuntutan karakter
cerdas dan terpuji.
10.layanan Mediasi
6. Asaz-asaz BK
1.Asaz Kerahasiaan. Menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta
didik.
2.Asaz Kesukarelaan. Adanya kesukaan dan kesukarelaan peserta didik mengikuti pelayanan
yang diperlukan baginya.
3.Keterbukaan. Agar peserta didik terbuka dan jujur dalam memberikan keterangan tentang
dirinya dan sekitarnya yang berguna bagi pengembangan dirinya.
4.Kegiatan. Agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan layanan yang
diperuntukkan baginya.
5.Kemandirian. Diharapkan peserta didik mandiri dengan cirri mengenal, menerima diri sendiri
dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
6.Kekinian. Permasalahan peserta didik yang dilayani dalam kondisinya sekarang.
7.Kedinamisan. Isi pelayanan terhadap sasaran pelayananyang sama hendaknya selalu maju,
tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan.
8.Keterpaduan. Pelayanan yang diberikan oleh guru pembimbing atau pihak lain saling
menunjang, harmonis, dan terpadu dalam bekerja sama.
9.Keharmonisan. Pelayanan yang diberikan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma
yang berlaku, supaya peserta didik memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma
tersebut.
10.Keahlian. Pelayanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
11.Alih Tangan Kasus. Pihak-pihak yang tidak mampu menyelanggarakan layanan secara tepat
dan tuntas atas permasalahan peserta didik mengalihtangankan kepada pihak yang lebih ahli.
7.Bidang Bidang BK
-Bidang pendukung
1.Aplikasi Intrument, yaitu kegiatan pendukung BK untuk mengumpulkan data dan keterangan
peserat didik
2.Himpunan Data, yaitu kegiatan pendukung BK untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik
3.Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung BK untuk membahas permasalahan yang dialami
oleh peserta didik
4.Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung BK untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi permasalahan peserta didik
5.Ahli tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung BK untuk mendapatkan penanganan yang lebih
tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik.
-Bidang pengembangan
1.Bidang pengembangan pribadi, membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2.Bidang pengembangan sosial, membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosial yang dilandasi budi pekerti
3.Bidang pengembangan kegiatan belajar, membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
4.Bidang pengembangan karis, ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia
pekerjaan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan
5.Bidang pengembangan kehidupan beragama, adalah bantuan yang diberikan guru bimbingan
dan konseling kepada siswa agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang
berkenaan dengan kehidupan beragama.
8.Manajemen BK
Pengertian manajemen bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang
diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu melalui pertemuan tatap muka atau
hubungsn timbal balik antara keduanya agar individu memiliki kemampuan atau kecakapan
melihat dan menemukan masalah-masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Atau bisa juga pemberian bantuan atau pertolongan yasng sistematis dari pembimbing (konselor)
kepada individu melalui pertenmuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya
untuk mengungkap masalah individu sehingga individu mampu melihat masalahnya sendiri.
Dalam kontek bimbingan dan konseling (BK) manajemen dapat berarti proses perencanaan,
pengorgaisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang berlangsung dalam
bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Tujuan manajemen bimbingan dan konseling dalam aspek akademik (belajar) antara lain :
1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar positif,
2) Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat,
3) Memiliki keterampilan belajar yang efektif,
4) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
9. Kegiatan pendukung
1.Aplikasi Intrument, yaitu kegiatan pendukung BK untuk mengumpulkan data dan keterangan
peserat didik
2.Himpunan Data, yaitu kegiatan pendukung BK untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik
3.Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung BK untuk membahas permasalahan yang dialami
oleh peserta didik
4.Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung BK untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi permasalahan peserta didik
5.Ahli tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung BK untuk mendapatkan penanganan yang lebih
tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik.
10 Model Bimbingan dan Konseling
1.Bimbingan model parsons
2.Bimbingan identik dengan pengajaran
3.Bimbingan penyaluran dan penyesuaian
4.Bimbingan sebagai proses klinis
5.Bimbingan pengambilan keputusan
6.Bimbingan sebagai layanan konstelasi
7.Bimbingan perkembangan
8.Bimbingan sebagai ilmu tindakan bermakna
9.Bimbingan sebagai rekonstruksi sosial
10.Bimbingan sebagai pengembangan pribadi
11.Etika dan pribadi konselor
Kode etik merupakan seperangkat aturan atau kaidah-kaidah, nilai-nilai yang mengatur
segala perilaku (tindakan dan perbuatan serta perkataan) suatu profesi atau organisasi bagi para
anggotanya. Kode etik profesi merupakan salah satu aspek standarisasi profesi BK sebagai
kesepakatan profesional mengenai rujukan etika perilaku. Pekerjaan bimbingan konseling dan
konseling tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang berlaku. Atas dasar nilai yang dianut oleh
pembimbing/konselor dan terbimbing/ klien,
12.Mukallaf
Mahkum Alaih adalah seseorang atau pelaku atau yang melakukan hukum syar’i atau yang lebih
dikenal dengan sebutan mukallaf. Disebut mukallaf karena merelakan yang dibebani oleh
hukum-hukum syara’ tersebut. Kemudian untuk perbuatannya sendiri disebut dengan istilah
mahkum bih. Seseorang dapat disebut sebagai seorang mukallaf karena disebabkan oleh tiga hal,
orang yang sadar, baligh dan berakal.
Mukallaf menurut Al- Syeikh Muhammad Nawawi Al-Batani, oleh Dr. H. M.A. Tihami, M.A,
dalam definisi mukallaf terkadung tiga unsur utama yang tidak dapat dipisahkan, yaitu manusia,
pencapaian kedewasaan (baligh), dan berakal. Apa maksud dari tiga unsur mukallaf tersebut?
Simak uraian berikut ini.
1. Manusia
Manusia ialah makhluk ciptaan Allah yang dipersiapkan untuk menjadi pihak pengemban taklif
(beban). Sebagai pengemban taklif, manusia dicipitakan Allah dengan kemampuan untuk
menerima dan mengemban taklif yang dilengkapi dengan anggota fisik dan psikis.
2. Baligh
Unsur yang kedua adalah baligh. Baligh adalah kondisi fisik dan psikis manusia yang menandai
telah tercapainya kemampuan seseorang untuk mengembangkan taklif sepenuhnya. Baligh
ditandai oleh usia yang genap 15 tahun, atau telah bermimpi basah, atau munculnya haid bagi
perempuan. Tanda-tanda itu dijadikan sebagai standar seseorang menjadi baligh.
3. Berakal
Unsur yang ketiga adalah berakal atau mempunyai akal. Dengan akal, seseorang dapat
mempunyai pengetahuan tentang posisi dirinya dalam kehidupan, sehingga dapat memahami
segala informasi. Akal dengan fungsi seperti itu sangat memungkinkan untuk menjadikannya
sebagai mukallaf.
13.Hafal Al Qur’an surah Ali Imran ayat 104 dan 110. Surah An-Nahl 125 Alfatihah dan
doa shalat
ٰۤ ُ
َول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن ِ َْو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو
ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا
104. Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
هّٰلل
ِ ُل ْال ِك ٰتnوْ ٰا َمنَ اَ ْهnnَوْ نَ بِا ِ ۗ َولnnُر َوتُْؤ ِمنn
رًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُمnانَ خَ ْيnnب لَ َك ِ ْاس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو
ِ nف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َك ْ ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج
ِ َّت لِلن
ُ ٰ ْ ْ
َال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَكثَ ُرهُ ُم الف ِسقوْ ن ْ
110. Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
- Alfatihah
هّٰللا
ِ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
َّحي ِْم
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
َاَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
َّح ۙ ْي
ِ الرَّحْ مٰ ِن الر
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
1.Berdiri
Saat menjalankan salat, rukun pertama yang harus kita penuhi yaitu berdiri. Di rukun ini ada
pengecualian untuk orang-orang yang sudah tidak mampu berdiri, mereka dapat salat dengan
2. Niat
Niat dapat dibaca dengan lisan yang mencakup nama salat yang dikerjakan, jumlah rakaat, dan
pelaksanaannya karena Allah SWT. Yang wajib ialah niat di dalam hati. Niat dalam hati dan
lisan dianjurkan agar lebih kuat. Niat dapat dapat menggunakan bahasa Arab atau Indonesia.
3.Takbiratul ihram
Takbiratul ihram adalah bacaan takbir Allahu Akbar saat mengawali salat.
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut yang
dilakukan dengan tidak tergesa-gesa. Badan dan kepala yang membungkuk dengan posisi datar
sehingga membentuk sudut 90 derajat. Posisi ini harus diam sejenak. Baca juga: Bacaan Niat
Selanjutnya sujud dengan tumakninah. Sujud dilakukan dua kali yang dihubungkan dengan
Setelah sujud pertama di setiap rakaat, duduk di antara dua sujud dengan tumakninah. Setelah itu
Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk tasyahud akhir sebelum salam.
Wajib membaca bacaan tasyahud akhir, saat gerakan rakaat terakhir salat.
Wajib membaca salawat yang dikirimkan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta
keluarganya.
12. Salam
13. Tertib
Rukun terakhir ini berarti melakukan salat atau semua rukun salat dengan beraturan.