1699 2397 1 PB
1699 2397 1 PB
Abstrak
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan
pada tingkat dan waktu tertentu.Kebisingan yang sangat kuat lebih besar dari 90 dB dapat menyebabkan gangguan fisik
pada organ telinga.Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) adalah gangguan pendengaran tipe sensorineural yang
disebabkan oleh pajanan bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang lama. GPAB bising dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti lain intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan, lamanya waktu pemaparan bising, kerentanan individu, jenis
kelamin, usia, kelainan di telinga tengah, area tempat kerja, lamanya bekerja dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Tuli akibat bising memiliki dampak bagi kehidupan. Diagnosis gangguan pendengaran akibat bising didapatkan dari
pemeriksaan pendengaran, audiometri nada murni dan hasil pemeriksaan audiometri. Dampak gangguan pendengaran
akibat bising ada dalam beberapa aspek yaitu aspek fungsional, sosial dan emosional, serta aspek ekonomi. Beberapa cara
dapat dilakukan untuk pengendalian kebisingan itu antara lain, pengurangan kebisingan dengan pengawasan kebisingan
dapat berupa kegiatan sebagai berikut pemeriksaan kebisingan secara berkala, penempatan penghalang pada jalan
transmisi dan proteksi dengan alat pelindung diri (sumbat atau tutup telinga).
motor, kebiasaan menelepon respoden dengan masih terdengar tidak jelas atau redup.
waktu yang lama dan volume yang keras.3 Beberapa penyebab yang mungkin dapat
Lama paparan bising lebih dari 10 tahun menyebabkan tuli sensorineural antara lain: obat
akan menyebabkan peningkatan NIPTS (Noise yang toksik terhadap pendengaran, genetik,
Induce Permanen Treshold Shift). Gangguan penuaan, trauma kepala, malformasi telinga
pendengaran yang terjadi pada frekuensi bagian dalam dan paparan terhadap bising.9
percakapan 500, 1000, 2000, dan 3000 Hz Secara umum gambaran ketulian pada
(berdasarkan AMA hearing handicap scale) Noise Induced Hearing Loss (NIHL) adalah
tergantung dari lama paparan bising maupun bersifat sensorineural (mengenai rambut silia di
tingkatan/besar paparan bising. Semakin lama telinga dalam), hampir selalu bilateral, jarang
dan semakin tinggi tingkatan/besar paparan menyebabkan tuli derajat sangat berat
bising akan menimbulkan peningkatan gangguan (profound hearing loss), kerusakan telinga dalam
pendengaran akibat bising tipe mula-mula terjadi pada frekwensi 3000, 4000
sensorineural.7,11,12 dan 6000 Hz, dimana kerusakan yang paling
Alat pelindung diri merupakan alternatif berat terjadi pada frekwensi 4000 Hz, dengan
dalam mengurangi gangguan pendengaran paparan bising yang konstan, ketulian pada
akibat bising yang mungkin, namun pada frekuensi 3000, 4000 dan 6000 Hz akan
penelitian di Semarang, tidak terdapat hubungan mencapai tingkat yang maksimal dalam 10 – 15
yang bermakna antara penggunaan alat tahun dan paparan bising biasanya tidak
pelindung diri dengan gangguan pendengaran menghasilkan gangguan pendengaran lebih dari
akibat bising. Hal tersebut dapat dipengaruhi 75dB pada frekuensi tinggi dan 40 dB pada
dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti frekuensi rendah.12,19
penggunaan sumbat telinga yang tidak sesuai Diagnosis gangguan pendengaran akibat
seperti penggunaan yang hanya dipakai saat bising didapatkan dari pemeriksaan
terpapar bising, keadaan sumbat telinga yang pendengaran menggunakan tes berbisik dalam
tidak baik, pemasangan sumbat telinga yang jarak 6 meter, audiometri nada murni dengan
tidak benar dan sikap responden terhadap waktu 16 – 36 jam bebas pajanan bising, melalui
penggunaan alat pelindung diri yang masih hasil pemeriksaan audiometri apabila ambang
kurang, ukuran dan bentuk sumbat telinga tidak dengar hantaran tulang dan ambang dengar
sesuai dengan penggunanya.7Menurut penelitian hantaran udara keduanya tidak normal dan
di Afrika Selatan yang menunjukan bahwa saling berhimpit membuat takit pada frekuensi
banyak pekerja yang merasa tidak perlu untuk 4000 Hz. Penurunan nilai ambang dengar
menggunakan alat pelindung diri, tidak nyaman dilakukan pada kedua telinga14,20Derajat
bahkan tidak mengetahui alat pelindung diri apa gangguan pendengaran berdasarkan
yang digunakan untuk mengurangi efek dari International Standard Organization (ISO) adalah
kebisingan.16 Hasil ini sejalan pula dengan hasil normal (0 – 25 dB), tuli ringan (26 – 40 dB), tuli
penelitian yang dilakukan tahun 2011 yang sedang (41 – 60 dB), tuli berat (61 – 90 dB), dan
mengemukakan bahwa pekerja yang tidak tuli sangat berat (>90 dB).5
memakai alat pelindung diri saat bekerja merasa Tuli akibat bising memiliki dampak bagi
kurang nyaman dan membuat pekerjaan kehidupan.Dampak gangguan pendengaran
menjadi terhambat.17 akibat bising ada dalam beberapa aspek yaitu
Gangguan pendengaran dapat aspek fungsional, sosial dan emosional, serta
diklasifikasikan sebagai tuli konduktif, tuli aspek ekonomi. Dampak gangguan pendengaran
sensorineural dan tuli campuran.Tuli akibat bising pada aspek fungsional misalnya
sensorineural terjadi ketika terdapat kerusakan ketidakmampuan dalam berkomunikasi dengan
pada telinga bagian dalam (koklea) atau saraf orang lain, kesulitan dalam menerima dan
dari telinga dalam menuju ke otak.Tipe tuli ini membedakan bunyi konsonan, kemampuan
merupakan tipe tuli yang biasanya bersifat untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan
permanen.Pada tuli sensorineural terjadi melokalisasi suara dengan cepat dan tepat.5,9,21
penurunan kemampuan untuk mendengar suara Dampak pada aspek sosial dan
lemah.Atau suara yang sudah cukup keras tetapi emosional seperti merasa sendirian, isolasi diri,
frustasi, penurunan kegiatan sosial, dan Transmigrasi Republik Indonesia antara lain: alat
perasaan seperti tidak diikutsertakan, yang pelindung kepala, alat pelindung mata dan
dapat meningkatkan prevalensi gejala depresi,5,9 muka, alat pelindung pernapasan, alat pelindung
Pada orang dewasa di negara tangan, alat pelindung kaki dan alat pelindung
berkembang kebanyakan tidak memiliki jatuh perorangan.24
pekerjaan.Pada orang yang memiliki pekerjaan,
pekerja dengan gangguan pendengaran memiliki Ringkasan
persentase yang tinggi pada pekerja dengan Kebisingan adalah bunyi yang tidak
derajat yang rendah. Jadi dampak yang terjadi dikehendaki yang dapat menimbulkan gangguan
pada aspek ekonomi adalah pekerja dengan kesehatan dan kenyamanan lingkungan pada
gangguan pendengaran sebanding dengan level tingkat dan waktu tertentu. Gangguan
individu, dan memiliki dampak pada ekonomi pendengaran akibat bising atau Noise Induced
dan sosial orang tersebut.5 Hearing Loss (NIHL) adalah gangguan
Kebisingan dapat menimbulkan pendengaran tipe sensorineural yang disebabkan
gangguan bilatidak ditangani dengan baik, maka oleh pajanan bising yang cukup keras dalam
perlu dibuatprogram pengedalian kebisingan jangka waktu yang lama, biasanya akibat bising
yang komprehensif. Pengendalian kebisingan itu lingkungan kerja.
antara lain, pengurangan kebisingandengan Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengawasan kebisingan dapat berupa kegiatan kejadian gangguan pendengaran akibat bising
sebagai berikut pemeriksaan kebisingan secara antara lain Intensitas kebisingan, frekuensi
berkala baik di lapangan maupun di kebisingan, lamanya waktu pemaparan bising,
laboratorium, menganalisis hasil pemeriksaan kerentanan individu, jenis kelamin, usia, kelainan
merumuskan saran dan pemecahan masalah di telinga tengah, area tempat kerja, lamanya
berdasarkan pemeriksaan dan analisis hasil, bekerja dan penggunaan Alat Pelindung Diri
penempatan penghalang pada jalan transmisi (APD).
dengan isolasi mesin menggunakan bahan-bahan Pengendalian kebisingan itu antara lain,
yang mampu menyerap suara, proteksi dengan pengurangan kebisingandengan pengawasan
alat pelindung diri (sumbat atau tutup kebisingan dapat berupa kegiatan sebagai
telinga)dan memberikan motivasi dan berikut pemeriksaan kebisingan secara berkala,
pendidikan kesehatan serta melakukan evaluasi penempatan penghalang pada jalan transmisi,
dan audit program.22,23 proteksi dengan alat pelindung diri (sumbat atau
APD adalah suatu alat yang mempunyai tutup telinga) dan memberikan motivasi dan
kemampuan untuk melindungi seseorang yang pendidikan kesehatan serta melakukan evaluasi
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh dan audit program.
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat
pelindung diri (APD) yang baik adalah APD yang Simpulan
memenuhi standar keamanan dan kenyamanan Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
bagi pekerja (Safety and Acceptation), apabila adalah gangguan pendengaran tipe
pekerja memakai APD yang tidak nyaman dan sensorineural yang disebabkan oleh pajanan
tidak bermanfaat maka pekerja enggan bising yang cukup keras. NIHL dapat dipengaruhi
memakai, hanya berpura-pura sebagai syarat oleh beberapa faktor seperti durasi paparan dan
agar masih diperbolehkan untuk bekerja atau intensitas kebisingan. Namun terdapat beberapa
menghindari sanksi perusahaan.12 langkah yang dapat dilakukan untuk
Jenis alat pelindung diri berdasarkan mengendalikan kebisingan tersebut.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
23. Feidihal. Tingkat Kebisingan dan 24. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pengaruhnya Terhadap Mahasiswa di Republik Indonesia. Nomor
Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Padang. Politeknik Negeri Padang. Jurnal Diri. 2010. Jakarta: Kemenaketrans RI.
Teknik Mesin.2007; 4 (1): 31-41.