Anda di halaman 1dari 208

RENSTRA SKPD

DINAS PERTANIAN,
KETAHANAN PANGAN
DAN PERIKANAN
TAHUN 2016-2021

DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN PONOROGO
2020
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN
DAN PERIKANAN
Jl. Urip Sumoharjo No. 58 Telp/Faks (0352) 481041
PONOROGO

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN PONOROGO
20
NOMOR : 188.4/ 10 /405.22/2019

TENTANG

PERUBAHAN DOKUMEN RENCANA STRATEGIS


DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2016 - 2021

KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN


PONOROGO,

Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Bupati No 140


Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo,
maka Dinas Ketahanan Pangan melebur dengan Dinas
Pertanian dan Perikanan, maka dipandang perlu melakukan
perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan serta Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 menjadi Rencana
Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 dan menetapkannya
dalam suatu Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan;
-2-
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tatacara Perubahan Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Ponorogo Tahun 2005 -2025;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 -2021
21. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
-3-
22. Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 140 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan

Memperhatikan : 1. Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo


Nomor 050/17/405.15/2016 tanggal 14 September 2016
tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten
Ponorogo Tahun 2016-2021;
2. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo Nomor 188.4/17/405.24/2017 tanggal 17 Februari
2017 tentang Perubahan Atas Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021
3. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/2017 tanggal 18 Desember
2017 tentang Perubahan Kedua Atas Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021
4. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo Nomor 188.4/16/405.24/2019 tanggal 22 Juli 2019
tentang Perubahan Ketiga Atas Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021
5. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/2019 tanggal 23 Desember
2019 tentang Perubahan Keempat Atas Rencana Strategis
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun
2016-2021
MEMUTUSKAN

Menetapkan
KESATU : Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021
sebagaimana Lampiran Keputusan ini

KEDUA : Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan


Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021
sebagaimana dimaksud Diktum KESATU merupakan bagian tidak
terpisahkan dari:
1. Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo
Tahun 2016-2021 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Nomor
050/17/405.15/2016 tanggal 14 September 2016;
2. Perubahan Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/17/405.24/
2017 tanggal 17 Februari 2017.
-.4 -
3. Perubahan Kedua Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/
2017 tanggal 18 Desember 2017
4. Perubahan Ketiga Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/16/405.24/
2019 tanggal 22 Juli 2019.
5. Perubahan Keempat Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/
2019 tanggal 23 Desember 2019.

KETIGA : Seluruh naskah Rencara Strategis sebagaimana dimaksud pada


diktum KEDUA merupakan acuan dan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Tahunan di Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.

KEEMPAT : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Muda Ditetapkan di PONOROGO


NIP. 19590601 198202 1 Tanggal 06 Januari 2020
005
KEPALA DINAS PERTANIAN,
KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO
-.5 -

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN,


KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO
NOMOR: 188.4/ 10 /405.22/2020

TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2016-2021

DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2020
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah S.W.T dokumen


Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun
2016-2021 dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar.
Renstra merupakan dokumen perangkat daerah untuk periode 5 (lima)
tahun.
Dengan disusunnya dokumen Perubahan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 diharapkan
pelaksanaan pembangunan pertanian, ketahanan pangan dan perikanan
lebih terintegrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring
dan evaluasi. Sehingga pada akhirnya nanti akan tercapai masyarakat
yang sejahtera sebagaimana visi Kabupaten Ponorogo yaitu “PONOROGO
BERBENAH MENUJU PONOROGO YANG LEBIH MAJU, BERBUDAYA
DAN RELIGIUS”.
Selanjutnya kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya dokumen Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 ini kami sampaikan terima kasih.
Akhirnya semoga apa-apa yang tertuang dalam dokumen Perubahan
Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo Tahun 2016-2021 ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PERTANIAN,


KETAHANAN PANGAN, DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO

i
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................... BAB I/1-9
1.1 Latar Belakang......................................................... BAB I/1-9
1.2 Landasan Hukum.................................................... BAB I/3-9
1.3 Maksud dan Tujuan................................................. BAB I/5-9
1.4 Sistematika Penulisan.............................................. BAB I/6-9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN,
KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN................................ BAB II/1-57
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah........................................................................... BAB II/1-57
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah.............................. BAB II/31-57
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah....................... BAB II/36-57
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah.......................................................... BAB II/47-57

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS


PERANGKAT DAERAH.......................................................... BAB III/1-26
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah.............................. BAB III/1-26
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.................................. BAB III/13-26
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra......................... BAB III/15-26
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.......................................... BAB III/18-26
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis..................................... BAB III/20-26

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN............................................. BAB IV/1-8


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan................ BAB IV/1-8

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN............................. BAB V/1-7


5.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah................ BAB V/1-7

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA


PENDANAAN......................................................................... BAB VI/1-87

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN..... BAB VII/1-1

BAB VIII PENUTUP............................................................... BAB VIII/1-3

LAMPIRAN

ii
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (SAKIP), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 dan secara operasional dijabarkan melalui
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Perubahan Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Organisasi Perangkat Daerah
diharapkan selaras dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi serta pelaporan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Dengan diterbitkannya Peraturan Bupati No 140 Tahun 2019
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi, dan
Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo, maka Dinas Ketahanan Pangan melebur
dengan Dinas Pertanian dan Perikanan. Terkait dengan hal tersebut,
maka perlu dilakukan perubahan atas Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Perikanan serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Ponorogo menjadi Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perangkat
daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra dimaksud memuat
tujuan, sasaran, program, serta kegiatan pembangunan dalam
rangka pelaksanaan urusan serta menyesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsi Dinas, serta berpedoman pada RPJMD dan bersifat
indikatif. Adapun perubahan atas Renstra Dinas Pertanian,

Bab I/1-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo tahun 2016-


2021 ini dilaksanakan guna mengakomodir perubahan susunan
organisasi dan tata kerja di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo.
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan tahun 2016-2021 ini dilaksanakan sebagaimana
ketentuan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021
merupakan bagian tidak terpisahkan dari :
1. Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun
2016-2021 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Nomor
050/17/405.15/2016 tanggal 14 September 2016;
2. Perubahan Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/17/405.24/2017
tanggal 17 Februari 2017.
3. Perubahan Kedua Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/2017
tanggal 18 Desember 2017.

Bab I/2-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

4. Perubahan Ketiga Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan


Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/16/405.24/2019
tanggal 22 Juli 2019.
5. Perubahan Keempat Atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo Nomor 188.4/22/405.24/ 2019
tanggal 23 Desember 2019.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian, Ketahanan


Pangan dan Perikanan Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2016–
2021 disusun atas dasar:
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur;
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Bab I/3-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
- Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
- Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
- Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah kedua kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

Bab I/4-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

- Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2010


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Tahun 2005-2025;
- Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo tahun 2012-2032;
- Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021;
- Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
- Peraturan Bupati Ponorogo No. 140 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan;
- Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 1 Tahun 2019
tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021.

1.3 Maksud dan Tujuan

Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan


Kabupaten Ponorogo Tahun 2016–2021 sebagai salah satu bentuk
penjabaran RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016–2021
sekaligus sebagai dokumen perencanaan pembangunan pertanian,
pangan dan perikanan yang mengakomodasi berbagai aspirasi yang
ada, memfokuskan pada hasil identifikasi dan penanganan isu-isu
strategis, yang berorientasi pada tindakan antisipatif.
Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021 adalah (1) untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pada
setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ke depan; (2) untuk

Bab I/5-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif,


efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan; (3) untuk menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar pelaku
pembangunan dan pemangku kepentingan dalam pembangunan
pertanian, pangan dan perikanan di Kabupaten Ponorogo.
Sementara tujuan penyusunan Renstra Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021 adalah (1) untuk menjabarkan visi dan misi RPJMD Kabupaten
Ponorogo ke dalam program dan kegiatan di Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan sebagaimana tugas pokok dan
fungsinya, yang selanjutnya dijadikan acuan untuk direalisasikan
pada masing-masing tahun anggaran; (2) tersedianya dokumen
perencanaan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
untuk periode 5 (lima) tahun ke depan sebagai pedoman dalam
menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, pangan dan
perikanan, penyusunan program dan kegiatan pembangunan
pertanian, pangan dan perikanan dalam dokumen Renja Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan pada setiap tahunnya;
(3) sebagai pedoman dalam penyusunan target kinerja yang
dituangkan dalam perencanaan kinerja dan perjanjian kinerja yang
selanjutnya dievaluasi dan dijabarkan dalam Laporan Kinerja (LKj)
pada tiap-tiap tahun anggaran sebagai perwujudan pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian, Ketahanan


Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016–2021
disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I/6-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB I. PENDAHULUAN, berisi:


1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN,
KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN, berisi:
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah
2.2. Sumberdaya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH, berisi:
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L Dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, berisi:
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan dengan dilengkapi
penyajian tabel yang berisi indikator tujuan/sasaran
beserta target nya

Bab I/7-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN, berisi:


5.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah
Menunjukkan bagaimana cara untuk mencapai
tujuan, sasaran jangka menengah Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan, dan target
kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD
yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan. Strategi dan
kebijakan dalam Renstra Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan selanjutnya
menjadi dasar perumusan program dan kegiatan
sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan. Dengan dilengkapi tabel
yang berisi Visi dan Misi Kepala Daerah, Tujuan,
Sasaran, serta Arah Kebijakan.
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Dikemukakan rencana program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun yang akan datang,
sebagai penjabaran atas strategi dan arah kebijakan yang
telah ditentukan. Pada bagian ini disajikan tabel yang
berisi tujuan, sasaran, kode, program kegiatan, indikator
kinerja, data capaian awal tahun, target kinerja, serta
pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun ke depan.
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Memuat seluruh indikator kinerja Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan yang tertuang di dalam
RPJMD yang secara langsung menjadi prioritas dalam
mendukung program dalam 5 (lima) tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan di Kabupaten Ponorogo.

Bab I/8-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB VIII. PENUTUP


Memuat tentang peran renstra sekaligus memberikan
aturan bahwa renstra yang telah ditetapkan akan
menjadi pedoman sampai dengan disusun dan
ditetapkannya renstra yang baru.

Bab I/9-9
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN
DAN PERIKANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo No 140 Tahun 2019


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi, dan
Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo, tugas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo adalah membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah, dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten di
bidang pertanian, pangan dan perikanan. Dalam melaksanakan
tugasnya Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan urusan pertanian, pangan dan perikanan;
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pertanian, pangan dan perikanan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pertanian, pangan
dan perikanan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Adapun tugas pokok dan fungsi setiap bidang di lingkup
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo No 140 Tahun
2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Ponorogo, sebagai berikut:

Bab II/1 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
penyusunan program evaluasi dan pelaporan, administrasi
umum, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, sekretariat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian penyusunan rencana program kegiatan dan
anggaran bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administrative yang terkait;
b. pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketata
usahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan,
kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;
c. penataan organisasi dan tatalaksana kerja organisasi;
d. pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan;
e. pengelolaan barang milik/kekayaan daerah/negara;
f. pelaksanaan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Secara struktural Sekretariat memiliki 3 (tiga) Sub Bagian,


antara lain:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi
umum dan tatalaksana organisasi di lingkungan dinas;
b. melaksanakan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan
pangkat, kenaikan jabatan, pemberhentian dan pensiun
pegawai;
c. melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin
pegawai dan evaluasi kinerja pegawai;

Bab II/2 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

d. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan dan


kebersihan;
e. melaksanakan penyusunan rencana dan pengadaan sarana
dan prasarana kebutuhan dinas;
f. menyusun rencana, pengelolaan dan perawatan
perlengkapan dan peralatan dinas;
g. melaksanakan urusan tata usaha dan kearsipan;
h. menyelenggarakan inventarisasi, pengelolaan dan
pelaporan kekayaan/asset milik dinas/daerah/negara;
i. menyusun telaahan dan penyiapan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan;
j. menyelenggarakan protokoler, kehumasan dan perjalanan
dinas;
k. mengelola administrasi dan pembinaan kepegawaian di
lingkungan dinas; dan
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

2) Sub Bagian Keuangan


Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a. melaksanakan koordinasi dan penyiapan bahan
pelaksanaan penyusunan anggaran keuangan Dinas;
b. melaksanakan pengelolaan keuangan, pembukuan,
perhitungan dan verifikasi serta perbendaharaan keuangan
Dinas;
c. melaksanakan pembayaran gaji pegawai di lingkungan
Dinas;
d. melaksanakan administrasi tata laksana keuangan;
e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan Dinas; dan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Bab II/3 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

3) Sub Bagian Program dan Pelaporan


Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai
tugas:
a. melaksanakan koordinasi dan penyiapan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran
keuangan Dinas;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data statistik sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas;
c. Melaksanakan penyusunan telahaan dan penyiapan bahan
penyusunan payung hukum pelaksanaan kegiatan Dinas;
d. menyiapan bahan pelaksanaan pengawasan internal;
e. melaksanakan evaluasi dan penyiapan bahan peningkatan
pelayanan publik di lingkungan Dinas; dan
f. menyusun laporan pelaksanaan dan pencapaian kinerja
program/kegiatan Dinas;
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Bidang Ketahanan Pangan


Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan
teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketahanan
pangan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Ketahanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
b. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan

Bab II/4 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan


pangan;
c. koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di
bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan;
d. peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang
ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,
cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan;
e. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan di bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Ketahanan Pangan mempunyai 3 seksi, dengan tugas


dan fungsi sebagai berikut:
1) Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas:
a. melaksanakan koordinasi di bidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangandan sumber daya
pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan
kerawanan pangan;
b. menyusun bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan
sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta
penanganan kerawanan pangan;
c. melaksanakan kebijakan di bidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya

Bab II/5 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan


kerawanan pangan;
d. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan
sumberdaya pendukung ketahanan pangan lainnya serta
penanganan kerawanan pangan;
e. menyiapkan pemantapan program di bidang ketersediaan
pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung ketahanan pangan lainnya serta
penanganan kerawanan pangan;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan
infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan
pangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugasnya.

2) Seksi Distribusi dan Cadangaan Pangan


Seksi Distribusi dan Cadangaan Pangan mempunyai tugas:
a. melakukan penyiapan bahan analisis dan kajian tentang
distribusi, pasokan, harga dan cadangan pangan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan rumusan dan
pelaksanaan kebijakan tentang distribusi, pasokan, harga
dan cadangan pangan;
c. melakukan penyiapan data dan informasi rantai pasok dan
jaringan distribusi pangan;
d. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan
distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap pangan;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca
pangan;
Bab II/6 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

f. melakukan penyiapan pengumpulan data harga pangan


ditingkat produsen dan konsumen untuk panel harga;
g. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan
supervisi pasokan, harga dan cadangan pangan;
h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan dilingkup seksi; dan
i. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala sesuai
dengan tugasnya.

3) Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan


Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dibidang konsumsi pangan, promosi
penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan
pangan lokal;
b. menyusun bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi
pangan dan pengembangan pangan lokal;
c. melaksanakan kebijakan dibidang konsumsi pangan,
promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal;
d. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi
pangan dan pengembangan pangan lokal;
e. menyiapkan pemantapan program dibidang konsumsi
pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang konsumsi pangan, promosi
penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan
pangan lokal;

Bab II/7 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang sesuai dengan tugas.

3. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian


Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di
bidang prasarana dan sarana pertanian. Dalam melaksanakan
tugas Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian menyelenggarakan
fungsi:
a. menyusun kebijakan di bidang prasarana dan sarana
pertanian;
b. menyediakan dukungan infrastruktur pertanian;
c. mengembangkan potensi dan mengelola lahan dan irigasi
pertanian;
d. melaksanakan penyediaan, pengawasan, dan bimbingan
penggunaan pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian;
e. melaksanakan pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
f. melaksanakan pemberian fasilitasi investasi pertanian;
g. memantau dan mengevaluasi di bidang prasarana dan sarana
pertanian; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai 3 seksi,


dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:
1) Seksi Lahan dan Irigasi Pertanian
Seksi Lahan dan Irigasi Pertanian mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan menyusun kebijakan di bidang
pengembangan lahan dan irigasi pertanian;
Bab II/8 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. menyiapkan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani,


jaringan irigasi tersier, dan jaringan tingkat desa/usaha
tani;
d. menyusun peta pengembangan rehabilitasi, konservasi,
optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian;
e. menyiapkan bahan pengembangan tata ruang dan tata
guna lahan pertanian;
f. menyiapkan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan
petani/masyarakat pemakai air untuk pertanian;
g. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

2) Seksi Pupuk Pestisida dan Pembiayaan Pertanian


Seksi Pupuk Pestisida dan Pembiayaan Pertanian mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dibidang
pengelolaan pupuk dan pestisida pertanian;
c. menyediakan pupuk dan pestisida pertanian;
d. melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran pupuk
dan pestisida pertanian;
e. melakukan penjaminan mutu pupuk dan pestisida
pertanian;
f. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pemberian
bimbingan teknis di bidang pembiayaan pertanian;
g. melakukan pendampingan dan supervisi dibidang
pembiayaan pertanian;
h. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
Bab II/9 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang sesuai dengan tugas.

3) Seksi Alat, Mesin dan Investasi Pertanian


Seksi Alat, Mesin dan Investasi Pertanian mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pemberian
bimbingan teknis dibidang alat, mesin dan investasi
pertanian;
c. melakukan pendampingan dan supervise dibidang alat,
mesin dan investasi pertanian;
d. melaksanakan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan
investasi pertanian;
e. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

4. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura


Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di
bidang tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan
tugas, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan,
pengolahan, dan pemasaran hasil di bidang tanaman pangan
dan hortikultura;
b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih di
bidang tanaman pangan dan hortikultura;

Bab II/10 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan,


pengawasan mutu, dan peredaran benih di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,
penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan
iklim di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan, dan
pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
g. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
h. pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan
hortikultura; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari 3 seksi,


dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:
1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran dilingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di perbenihan
dan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;
c. menyiapkan bahan penyediaan pengawasan peredaran
benih tanaman pangan dan hortikultura;
d. menyiapkan bahan penyediaan pengawasan pengujian
mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

Bab II/11 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

e. menyiapkan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan


sumber benih tanaman pangan dan hortikultura;
f. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih
dan pengembangan vaerietas unggul tanaman pangan dan
hortikultura;
g. menyiapkan bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar;
h. menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih tanaman pangan dan hortikultura;
i. menyiapkan bahan pengendalian serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT)tanaman pangan dan
hortikultura;
j. menyiapkan bahan pengamatan Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) tanaman pangan dan hortikultura;
k. menyiapkan bahan pengendalian, pemantauan, bimbingan
operasional pengamatan dan peramalan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman pangan dan
hortikultura;
l. melaksanakan pengelolaan data Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) tanaman pangan dan hortikultura;
m. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan OPT dibidang
tanaman pangan dan hortikultura;
n. menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan iklim
dibidang tanaman pangan dan hortikultura;
o. menyiapkan bahan penanggulangan bencana alam
dibidang tanaman pangan dan hortikultura;
p. menyiapkan bahan bimbingan teknis perbenihan dan
perlindungan dibidang tanaman pangan dan hortikultura;
q. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
r. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.
Bab II/12 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

2) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura


Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang
peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura;
d. menyiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura;
e. menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi
budidaya tanaman pangan dan hortikultura;
f. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan permodalan
dan investasi dibidang produksi tanaman pangan dan
hortikuktura;
g. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan dan


Hortikultura
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan dan
Hortikultura mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
c. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit
Bab II/13 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pengolahan hasil di bidang tanaman pangan dan


hortikultura;
d. menyiapkan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
e. menyiapkan bahan penerapan Cara Produksi Pangan
Olahan Yang Baik (CPPOB) dan pemberian Surat
Keterangan Kelayakan Pengolahan (SKKP/SKP) di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
f. melaksanakan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar pertanian;
g. melaksanakan fasilitasi promosi dan pemasaran produk
tanaman pangan dan hortikultura;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan
hortikultura;
i. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan
hortikultura;
j. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan permodalan
dan investasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil
tanaman pangan dan hortikuktura;
k. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

5. Bidang Perkebunan
Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian
bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
perkebunan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang
Perkebunan menyelenggarakan fungsi:
Bab II/14 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan,


pengolahan dan pemasaran hasil dibidang perkebunan;
b. perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih dibidang
perkebunan;
c. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang
perkebunan;
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi
dibidang perkebunan;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,
penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim
di bidang perkebunan;
f. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran
di bidang perkebunan;
g. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang perkebunan;
h. pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam kelengkapan organisasinya, Bidang Perkebunan terdiri


dari 3 (tiga) seksi. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang. Adapun tugas dan fungsi masing-masing seksi adalah
sebagai berikut:
1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan
Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan
rencana program kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyediakan dan mengawasi peredaran/penggunaan
benih tanaman perkebunan;

Bab II/15 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. melaksanakan pengawasan dan pengujian mutu benih


tanaman perkebunan;
d. menyusun rencana kebutuhan benih dan pengembangan
varietas unggul;
e. menyiapkan bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar;
f. menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih;
g. menyiapkan bahan pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT);
h. menyiapkan bahan pengamatan Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT);
i. menyiapkan bahan pengedalian dan pemantauan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), bimbingan
operasional pengamatan dan peramalan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT);
j. mengelola data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
dan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT);
k. menyiapkan bahan sekolah lapang pengendalian hama
terpadu;
l. menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan iklim;
m. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
perbenihan dan perlindungan di bidang perkebunan;
n. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

2) Seksi Produksi Perkebunan;


Seksi Produksi Perkebunan mempunyai tugas:

Bab II/16 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. melakukan kordinasi dan penyiapan bahan penyusunan


rencana program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan produksi di
bidang perkebunan;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan
produksi tanaman di bidang perkebunan;
d. melaksanakan bimbingan peningkatan mutu dan produksi
tanaman di bidang perkebunan;
e. melaksanakan bimbingan penerapan teknologi budidaya
tanaman di bidang perkebunan;
f. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan


Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang perkebunan;
c. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit
pengolahan hasil di bidang perkebunan;
d. menyiapkan kebutuhan alat pengolahan hasil di bidang
perkebunan;
e. menyiapkan bahan penerapan Cara Produksi Pangan
Olahan Yang Baik (CPPOB) dan pemberian Surat
Keterangan Kelayakan Pengolahan (SKKP/SKP) di bidang
perkebunan;

Bab II/17 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

f. melaksanakan pelayanan dan pengembangan informasi


pasar;
g. melakukan fasilitasi promosi dan pemasaran produk di
bidang perkebunan;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
i. mematau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
j. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

6. Bidang Penyuluhan
Bidang penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan, program, dan pelaksanaan penyuluhan
pertanian. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penyuluhan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan rencana
program, kegiatan dan anggaran di lingkup seksi;
b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
kelembagaan penyuluhan pertanian;
c. penyiapan bahan penguatan, pengembangan, peningkatan
kapasitas di bidang penyuluhan pertanian;
d. penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi kelembagaan
penyuluhan pertanian;
e. penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi
kelembagaan petani;
f. penyiapan bahan penilaian dan pemberian penghargaan balai
penyuluhan pertanian;
g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
Bab II/18 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kelengkapan bidang penyuluhan mempunyai 3 seksi, dengan


tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan
Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dibidang
kelembagaan penyuluhan pertanian;
c. menyiapkan bahan penguatan, pengembangan,
peningkatan kapasitas di bidang kelembagaan penyuluhan
pertanian;
d. menyiapkan bahan dan fasilitasi akreditasi kelembagaan
penyuluhan pertanian;
e. menyiapkan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi
kelembagaan petani;
f. menyiapkan bahan penilaian dan pemberian penghargaan
balai penyuluhan pertanian;
g. menyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

2) Seksi Ketenagaan Penyuluhan


Seksi Ketenagaan Penyuluhan mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
lingkup seksi;

Bab II/19 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan ketenagaan


penyuluhan pertanian;
c. menyusun dan mengelola database ketenagaan
penyuluhan pertanian;
d. menyiapkan bahan pengembangan kompetensi kerja
ketenagaan penyuluhan pertanian;
e. menyiapkan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian
penghargaan penyuluh pertanian;
f. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan penyuluhan pertanian;
g. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas.

3) Seksi Metode dan Informasi penyuluhan


Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang
metode dan informasi penyuluhan pertanian;
c. menyiapkan bahan penyusunan materi dan
pengembangan metodologi penyuluhan pertanian;
d. menyiapkan bahan supervise materi dan pengembangan
metodologi penyuluhan pertanian;
e. menyiapkan bahan informasi dan media penyuluhan
pertanian;
f. menyiapkan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem
manajemen informasi penyuluhan pertanian;
g. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan di
lingkup seksi; dan
Bab II/20 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Bidang sesuai dengan tugas.

7. Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan


Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan
dan evaluasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan
perikanan. Untuk tugas tersebut Bidang Peternakan, Kesehatan
Hewan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan dibidang benih/bibit, produksi,
perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan dan perikanan;
b. penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan;
c. pengelolaan sumber daya genetik hewan;
d. pengendalian peredaran dan penyediaan benih/bibit ternak,
pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak;
e. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;
f. pengendalian penyakit hewan dan penjaminan kesehatan
hewan;
g. pengawasan obat hewan;
h. pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan dan produk
hewan;
i. pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medik
veteriner;
j. penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan
masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan;
k. pemberian izin/rekomendasi di bidang Peternakan, kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
l. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan budidaya dan
perbenihan perikanan;

Bab II/21 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

m. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan pengawasan dan


pengendalian sumberdaya perikanan;
n. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan usaha perikanan; dan
o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kelengkapan organisasi Bidang Peternakan, Kesehatan


Hewan dan Perikanan terdiri dari 3 seksi, dengan tugas pokok
sebagai berikut adalah:
1) Seksi Usaha dan Produksi Peternakan;
Seksi Usaha dan Produksi Peternakan mempunyai tugas:
a. melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan penyiapan
bahan penyusunan rencana program, kegiatan dan
anggaran di lingkup seksi;
b. melaksanakan penyebaran dan pengembangan ternak
sesuai tata ruang dan penataan Kawasan peternakan;
c. melaksanakan pengembangan sistem budidaya ternak
terpadu;
d. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dibidang
benih/bibit, pakan, produksi Peternakan, pengolahan dan
pemasaran hasil Peternakan;
e. menyiapkan bahan penyediaan dan peredaran pakan,
benih/bibit ternak, dan hijauan pakan Ternak;
f. menyiapkan bahan pengendalian penyediaan dan
peredaran Hijauan Pakan Ternak (HPT);
g. menyiapkan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan,
benih/bibit Hijauan Pakan Ternak (HPT);
h. menyiapkan bahan pengelolaan sumber daya genetik
hewan melalui jaminan kemurnian dan kelestarian;
i. melaksanakan pemberian bimbingan peningkatan produk
Peternakan;

Bab II/22 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

j. melaksanakan pemberian fasilitas surat tanda daftar unit


usaha produk hewan skala kecil;
k. menyiapkan bahan bimbingan, pemberdayaan kelompok
peternak dan melaksanakan pembinaan dan penguatan
pemberdayaan kelompok terhadap pengolahan dan
pemasaran hasil peternakan;
l. menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan mesin pakan,
alat pengolahan dan pemasaran hasil petemakan dan;
m. melaksanakan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar di bidang Peternakan dan Pengolahan Hasil
Peternakan;
n. melaksanakan fasilitasi promosi produk di bidang
peternakan;
o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
Peternakan;
p. melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan
penerapan teknologi penanganan dan pengolahan hasil
peternakan;
q. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
r. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Seksi Usaha Produksi Perikanan;


Seksi Usaha Produksi Perikanan mempunyai tugas:
a. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan analisa
pemanfaatan dan pengelolaan budidaya perikanan dan
sumber daya perikanan lainnya;
b. melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan pemetaan
potensi pengembangan kawasan perikanan budidaya dan
sumber daya perikanan lainnya;
Bab II/23 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang


pengolahan dan pemasaran hasil Perikanan
d. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit
pengolahan hasil dibidang perikanan;
e. menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan alat
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
f. melaksanakan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar di bidang perikanan
g. melaksanakan fasilitasi promosi produk di bidang
perikanan
h. menyiapkan bahan, pemberian bimbingan teknis untuk
menumbuhkan minat masyarakat terhadap pengolahan
dan pemasaran hasil bidang perikanan;
i. melaksanakan kebijakan pembangunan teknologi budidaya
(pembesaran dan pembenihan) ikan air tawar;
j. melaksanakan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana
dan prasarana budidaya perikanan;
k. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan hama dan
penyakit ikan serta pengawasan peredaran obat ikan;
l. melaksanakan kebijakan pengembangaan pakan ikan
mandiri;
m. melaksanakan pembinaan kepada pelaku utama bidang
perikanan budidaya;
n. melaksanakan pembinaan dan penguatan kelembagaan
kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN);
o. melaksanakan pembinaan pelaku utama perikanan
budidaya dalam rangka penyerapan Cara Budidaya Ikan
Yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik
(CPIB)
p. melaksanakan kebijakan pembangunan dan eksplorasi
sumberdaya perikanan;
q. melaksanakan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan
Bab II/24 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

sumberdaya perikanan khususnya di perairan umum;


r. melaksanakan pembinaan kepada pelaku utama bidang
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (POKHLASAR);
s. melaksanakan pembinaan dan penguatan kelembagaan
kelompok masyarakat pengawas sumberdaya perikanan
(POKMASWAS);
t. melaksanakan pembinaan dan penguatan kelembagaan
kelompok usaha Bersama (KUB) nelayan perairan umum
daratan
u. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
perikanan;
v. pelaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya

3) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner


Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi dan pelaksanaan penyiapan bahan
penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran di
lingkup seksi;
b. menyiapkan bahan pengamatan, pencegahan, pemetaan
dan pemberantasan penyakit hewan;
c. melaksanakan verifikasi persyaratan rekomendasi
penerbitan izin jasa pelayanan medik veteriner dan para
medik veteriner, izin usaha obat hewan, ijin usaha tempat
kesehatan hewan
d. Meningkatkan kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM)
dibidang Kesehatan hewan dan kesmavet;
e. melaksanakan pengawasan dan pembinaan alat
angkut/transportasi produk olahan hewan;

Bab II/25 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

f. menyiapkan dan melaksanakan bahan pencegahan,


pengendalian, penanggulangan dan pemberantasan
penyakit zoonosis;
g. menyiapkan bahan penetapan persyaratan teknis
kesehatan hewan dan penerbitan Sertifikat Veteriner,
Surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), Surat
Keterangan Status Reproduksi dan Surat Kematian Hewan
(Visum)
h. melaksanakan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan
i. menyiapkan bahan penanggulangan, penutupan dan
pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular;
j. menyiapkan bahan pengawasan peredaran dan penerapan
mutu obat hewan;
k. menyiapkan bahan penilaian penerapan penanganan
limbah dampak, hygiene dan sanitasi usaha produk hewan;
l. menyiapkan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian
dokumen aplikasi pengeluaran dan/ atau pemasukan
produk hewan;
m. melaksanakan pengaturan dan rekomendasi
pelarangan pemasukan produk asal hewan serta analisis
resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;
n. menyiapkan sertifikasi veteriner pengeluaran produk
hewan;
o. melaksanakan sertifikasi dan surveilans Nomor Kontrol
Veteriner (NKV) unit usaha peternakan dan unit usaha
produk hewan yang memenuhi persyaratan;
p. melaksanakan koordinasi teknis penerapan standar teknis
Rumah Potong Hewan (Ruminansia dan Unggas);
q. melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan
standar teknis alat dan mesin kesehatan masyarakat
veteriner;
r. melaksanakan pembinaan dan pengawasan praktek
Bab II/26 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

hygiene sanitasi pada unit usaha Produk Hewan;


s. melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan
norma standar teknis kesejahteraan hewan;
t. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penerapan
pengendalian pemotongan ternak betina produktif di
Rumah Potong Hewan Ruminansia;
u. menyiapkan bahan bimbingan rumah potong dan
pemotongan hewan qurban;
v. melakukan pengendalian hama dan penyakit hewan;
w. melakukan pengendalian dan penanggulangan kesehatan
mayarakat veteriner;
x. melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran
hewan, dan produk hewan;
y. melakukan penyeliaan terhadap paramedic veteriner dalam
hal pelayanan kesehatan hewan, kesmavet dan medik
reproduksi.
z. melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
aa. Melaksanakan fungsi dan kewenangan dokter hewan
berwenang dan otoritas veteriner
bb. menyusun laporan dan pendokumentasian kegiatan
dilingkup seksi; dan
cc. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Secara keseluruhan Susunan Organisasi Dinas Pertanian,


Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo sebagaimana
yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kabupaten Ponorogo Nomor
140 Tahun 2019 terdiri dari:
1). Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
2). Sekretariat, terdiri dari:
Bab II/27 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;


b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.
3). Bidang Ketahanan Pangan, terdiri dari:
a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
b. Seksi Distribusi dan Cadangaan Pangan;
c. Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
4). Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, terdiri dari:
a. Seksi Lahan dan Irigasi Pertanian;
b. Seksi Pupuk, Pestisida dan Pembiayaan Pertanian;
c. Seksi Alat, Mesin dan Investasi Pertanian.
5). Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari:
a. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
b. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
6). Bidang Perkebunan, terdiri dari:
a. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
b. Seksi Produksi Perkebunan; dan
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan.
7). Bidang Penyuluhan, terdiri dari:
a. Seksi Kelembagaan Penyuluhan;
b. Seksi Ketenagaan Penyuluhan; dan
c. Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan
8). Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan, terdiri dari:
a. Seksi Usaha dan Produksi Peternakan;
b. Seksi Usaha Produksi Perikanan; dan
c. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
8). Kelompok Jabatan Fungsional,
9). Unit Pelaksana Teknis Dinas PBAT

Bab II/28 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Struktur organisasi di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan


dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dipimpin oleh pejabat eselon II
yaitu Kepala Dinas, struktur organisasi secara lengkap tersaji pada
Gambar 2.1.

Bab II/29 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN TIPE A

Bab II/30 - 57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

1. Sumber Daya Manusia


Secara keseluruhan sampai dengan Januari 2020 jumlah
pegawai di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo berjumlah 227 orang. Terbagi pada Sekretariat,
Bidang Ketahanan Pangan, Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian,
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Perkebunan,
Bidang Penyuluhan, Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan
Perikanan, UPTD PBAT, serta Penyuluh Pertanian dan Perikanan.
Secara rinci tersaji pada Tabel 2.1 sampai Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.1 : Status Kepegawaian dan Pangkat Pegawai Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab.
Ponorogo Keadaan per Januari 2020
No Golongan Jumlah (Orang)
1. Golongan IV 52
2. Golongan III 145
3. Golongan II 30
4. Golongan I -
JUMLAH 227
Tabel 2.2 : Profil Pegawai Negeri Sipil Di Masing-Masing
Perangkat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kab. Ponorogo Keadaan per Januari
2020
No Bagian/ Sub Bagian Jumlah (Orang)

1. Sekretariat 19
2. Bidang Ketahanan Pangan 14
3. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian 9
4. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 10
- Staf Teknis TPH di Lapangan 3
5. Bidang Perkebunan 14
6. Bidang Penyuluhan 10
7. Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan
Perikanan 35
8. Penyuluh Pertanian 105
9. Penyuluh Perikanan 5
10. UPTD PBAT 3
JUMLAH 227

Bab II/31-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tabel 2.3 : Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pertanian,


Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Ponorogo
Keadaan per Januari 2020
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)

1. Pasca Sarjana 25
2. Sarjana/Diploma IV 157
3. Diploma III 14
4. SLTA 31
5. SLTP -
6. SD -
JUMLAH 227

2. Sarana Prasarana
Sebagai penunjang operasional kelembagaan, Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo
ditunjang dengan sarana dan prasarana berupa tanah, bangunan
gedung, alat transportasi, peralatan, dan perlengkapan kantor.
Adapun rekap inventaris dinas sampai dengan 31 Desember 2019
adalah sebagai berikut:
a. Tanah : 20 bidang
b. Bangunan Gedung : 94 unit
c. Alat-Alat Besar : 136 buah
d. Alat Angkutan (R4, R3, Speedboat, dll) : 254 buah
e. Alat Bengkel dan Alat Ukur : 181 buah
f. Alat Pertanian : 101 buah
g. Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga : 2.315 unit
h. Alat Studio dan Alat Komunikasi : 64 unit
i. Alat-Alat Kedokteran : 57 unit
j. Alat-Alat Laboratorium : 220 unit
k. Jalan dan Jembatan : 1 unit
l. Bangunan Air/Irigasi : 35 unit
m. Instalasi : 5 unit
n. Jaringan : 8 unit
o. Buku dan Perpustakaan : 114 unit
Bab II/32-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan dalam


pelayanannya menempati beberapa gedung kantor secara terpisah-
pisah, adapun alamat masing-masing kantor dapat dilihat pada tabel
2.4.

Tabel 2.4: Daftar alamat gedung/kantor di lingkup Dinas


Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
No Nama aset Alamat
1 Gedung Pusat Dinas Pertanian Jl. Urip Sumohardjo No. 58
dan Perikanan (Sekretariat, Ponorogo
Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Bidang Prasarana
dan Sarana Pertanian)
2 Gedung Bidang Peternakan, Jl. Gajah Mada No. 48
Kesehatan Hewan dan Ponorogo
Perikanan
3 Gedung Bidang Perkebunan Jl. Budi Utomo No. 8
Ponorogo
4 Gedung Bidang Penyuluhan Jl. Letjen Suprapto No. 14 C
Ponorogo
5 Gedung Bidang Ketahanan Jl. Gajah Mada No. 40
Pangan Ponorogo
7 Gedung Pusat Kesehatan Hewan Kec. Jetis, Pudak, Mlarak dan
(Puskeswan) Sukorejo
8 UPTD PBAT Ds. Sedah Kec. Jenangan
Kab. Ponorogo
9 Lahan Benih Perkebunan Ds. Jebeng Kec. Slahung Kab.
Ponorogo
10 Gudang Pestisida Ds. Pondok Kec. Babadan
Kab. Ponorogo
11 Gudang Bibit Ds. Pondok Kec. Babadan
Kab. Ponorogo
12 Lantai Jemur Ds. Pondok Kec. Babadan
Kab. Ponorogo
13 Rumah Dinas Petugas Ds. Pondok Kec. Babadan
Kab. Ponorogo
14 Gedung BPP Kec. Babadan Jl Raya Seloaji Kel. Kadipaten
15 Gedung BPP Kec. Badegan Jl. Raya Ponorogo- Solo Ds.
Badegan
16 Gedung BPP Kec. Balong Jl. Plosojenar Ds. Ngumpul
17 Gedung BPP Kec. Bungkal Jl. Raya Bungkal- Slahung
Ds. Bedi Wetan
Bab II/33-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

No Nama aset Alamat


18 Gedung BPP Kec. Jambon Ds. Bulu Lor Kec. Jambon
19 Gedung BPP Kec. Jenangan Jl. Raya Jenangan No No. 135
20 Gedung BPP Kec. Jetis Jl. Gajah Mada No 39 Ds.
Jetis
21 Gedung BPP Kec. Kauman Jl. Kartini Ds. Carat
22 Gedung BPP Kec. Ngrayun Jl. Raya Baosan Lor – Mrayan
Ds. Baosan Lor
23 Gedung BPP Kec. Pulung Jl. Dr. Sutomo 36 Pulung
24 Gedung BPP Kec. Sambit Jl. Raya Ponorogo –
Trenggalek Km. 18,5 Ds.
Besuki Sambit
25 Gedung BPP Kec. Sampung Komplek Kantor Camat Kec.
Sampung
26 Gedung BPP Kec. Sawoo Jl. Raya Ponorogo –
Trenggalek Ds. Sawoo
27 Gedung BPP Kec. Siman Jl. Raya Siman
28 Gedung BPP Kec. Slahung Jl. Jebeng-Simo No. 1 Ds.
Jebeng
29 Gedung BPP Kec. Sooko Dkh. Krajan Ds. Jurug
30 Gedung BPP Kec. Sukorejo Dsn. Nambaan Ds.
Bangunrejo
31 Gedung BPP Kec. Ponorogo Jl. Letjen Suprapto No. 07
Ponorogo

3. Sumber Daya Lainnya


Berdasarkan kondisi geografis Kabupaten Ponorogo dikenal
sebagai daerah yang mengandalkan sektor pertanian (Agraris).
Lahan yang digunakan sebagai areal persawahan ini mencapai 19.9
persen dari luas wilayah, belum termasuk untuk sektor perikanan,
peternakan, dan perkebunan. Secara administratif pemerintahan,
Kabupaten Ponorogo dibagi menjadi 21 kecamatan, terdiri dari 307
desa dan kelurahan. Kondisi topografi Kabupaten 79% terletak
kurang dari 500 mdpl, 14,4% antara 500 – 700 mdpl, dan sisanya
5,9% di atas 700 mdpl. Ditinjau dari sentra-sentra pengembangan
ekonomi, Kabupaten Ponorogo bagian tengah merupakan dataran
rendah dengan ketinggian 46 – 140 mdpl, sangat cocok untuk
Bab II/34-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pengembangan padi, palawija, dan sayuran dataran rendah. Bagian


barat daya merupakan lereng gunung wilis dengan ketinggian 400 –
2.500 mdpl, cocok untuk pengembangan tanaman perkebunan,
buah-buahan, dan sayuran dataran tinggi. Sedangkan bagian utara
adalah pegunungan kapur dan pegunungan kendeng merupakan
kawasan hutan jati.
Berdasarkan status tanah dan peruntukannya dibedakan
atas lahan pertanian dan non pertanian. Lahan pertanian dibedakan
menjadi dua, yaitu lahan sawah seluas 34.638 ha dan non sawah
seluas 52.457 ha. Lahan sawah terdiri atas sawah irigasi teknis
seluas 29.929 ha, sawah irigasi setengah teknis 625 ha, sawah
irigasi non teknis 2.334 ha, dan sawah tadah hujan 1.750 ha.
Lahan pertanian yang non sawah, di mana termasuk di dalamnya
adalah untuk peruntukan perkebunan seluas 52.457 ha. Lahan non
pertanian terdiri atas lahan pekarangan dan bangunan 8.618 ha,
yang di dalamnya termasuk kolam maupun lahan yang digunakan
untuk usaha peternakan, hutan negara 38.259 ha, dan lain-lain
1.371,78 ha.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir penggunaan lahan
tersebut mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan yang
cukup signifikan terjadi pada jenis tanah sawah. Alih fungsi lahan
sawah tidak hanya pada daerah sub urban, akan tetapi telah masuk
ke daerah pedesaan. Jika ditinjau dari aspek pertanian, meskipun
terjadi perubahan penggunaan lahan sawah namun luas lahan
pertanian yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan dan
ketersediaan pangan bagi masyarakat. Namun demikian, alih fungsi
lahan tersebut harus dikendalikan secara ketat agar tidak
mengancam potensi pertanian dan ketersediaan bahan pangan.
Sebagai daerah pertanian, sumber daya air merupakan
komponen penting dalam proses produksi pertanian. Gambaran
ketersediaan dan potensi sumber daya air dapat dimanifestasikan

Bab II/35-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

sebagai banyaknya sungai tetap, banyaknya bendungan dan atau


dam, adanya bangunan irigasi yang baik, sumber air tanah, sumur
dalam, maupun sumur-sumur dangkal yang dapat digunakan oleh
petani di Kabupaten Ponorogo.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Sesuai amanat Perda No. 1 Tahun 2019 tentang Perubahan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016–2021, pembangunan pertanian
tetap menjadi prioritas utama yang memegang peran strategis dalam
menggerakkan perekonomian daerah. Peran strategis pertanian
digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui penyediaan
bahan pangan, bahan pakan, bahan baku industri, penyerapan
tenaga kerja, sumber pendapatan masyarakat, serta pelestarian
lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah lingkungan.
Upaya pemenuhan kebutuhan pangan sebagai salah satu
peran strategis pertanian merupakan tugas yang tidak ringan,
mengingat jumlah penduduk yang terus meningkat, sementara daya
dukung lahan dan air semakin berkurang.
Meskipun demikian, keberhasilan capaian produksi dan
produktivitas tanaman pangan, khususnya beras, telah
mendapatkan apresiasi nasional untuk semakin mengokohkan
Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu kabupaten penyangga stok
pangan nasional.
Margin atau keuntungan usaha tani tanaman pangan yang
relatif rendah, mengakibatkan keberhasilan capaian peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman pangan tidak serta merta selalu
diikuti oleh peningkatan pendapatan petani yang signifikan.
Pengembangan komoditas potensial baik hortikultura maupun

Bab II/36-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

rumah tangga petani, sekaligus upaya konservasi dan optimalisasi


pemanfaatan lahan-lahan kurang produktif.
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu Dinas yang cukup besar
mempunyai tugas pokok dan fungsi pelayanan terhadap 3 urusan,
meliputi urusan pangan, pertanian serta perikanan dan kelautan.
Ada 13 (tiga belas) program dibuat dan dipilih untuk merealisasikan
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran urusan
pangan adalah sebagai berikut:
1. Program Penigkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan).

Program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran


penyelenggaraan urusan pertanian adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin dan Pengembangan Sumber Daya
Aparatur;
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Pemberdayaan
Penyuluh;
6. Program Peningkatan Produksi Pertanian;
7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
8. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku;
9. Program Peningkatan Produksi Perkebunan;
10. Program Pengembangan Pertanian Ramah
Lingkungan/Pertanian Organik;
11. Program Pengembangan dan Peningkatan Prasarana dan Sarana
Pertanian; dan

Bab II/37-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran urusan


perikanan dan kelautan adalah sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Perikanan dan Promosi Hasil
Perikanan.

Dengan penetapan program dimaksud serta didukung oleh


anggaran yang memadai diharapkan Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan dapat mencapai sasaran pembangunan di
bidang pertanian, pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan
secara optimal. Adapun anggaran dan realisasi pendanaan
pelayanan perangkat daerah Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel 2.5.
Sedangkan pencapaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dapat dilihat
pada tabel 2.6.

Bab II/38-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo
Rasio antara realisasi dan Rata-rata
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Uraia Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan
n
Angga Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ran sasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Angga
29.294.69 20.947.80 35.206.60 48.819.02 59.688.53 28.760.40 19.923.46 33.623.52 44.107.93 49.524.47 98,1 95,1 95,5 90,3 82,9
ran 25,13 20,37
4.150 7.725 3.168 6.928 0.257 1.154 2.105 8.691 6.301 5.506 8 1 0 5 7
Dinas

Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo
N Indikator Kinerja Target Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
o Sesuai Tugas dan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Fungsi Perangkat
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1. Kecukupa
1 n Pangan
Utama
Skor Pola 79,5 72.0 73.8 75.7 77.6 79.5 71.9 71.2 74.8 78.9 79.8 99.83 96.45 98.85 101.73 100.3
Pangan 8
Harapan
Ketersedia
an Pangan
Utama
(ton)
- Beras 356.457 338,712 347,180 355,859 364,756 373,875 322,932 331,005 339,281 347,763 356,457 95.34 95.34 95.34 95.34 95.34
,1 .5 .3 .8 .3 .2 .5 .8 .0 .0 .1
- Jagung 220.144 209,168 214,397 219,757 225,251 230,882 199,439 204,425 209,536 214,774 220,144 95.35 95.35 95.35 95.35 95.35
,0 .3 .5 .5 .4 .7 .6 .6 .2 .6 .0
- Kedelai 20.070, 19,070. 19,547. 20,035. 20,536. 21,050. 18,183. 18,637. 19,103. 19,581. 20,070. 95.35 95.35 95.35 95.35 95.34
9 3 0 7 6 0 3 9 8 4 0
- Ubi 434.311 430,937 441,710 452,753 464,072 475,673 384,095 393,698 403,540 413,629 434,311 89.13 89.13 89.13 89.13 91.30
Kayu ,0 .1 .5 .3 .1 .9 .6 .0 .5 .0 .0
rata-rata 93.79 93.79 93.79 93.79 94.33

Bab II/39-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

2 2. Produktivit
1 as
Tanaman
Pangan
- Padi 7,2 6,79 6,85 6,95 7,1 7,2 5,08 6,42 6,08 6,35 6,46 74,82 93,72 87,48 89,44 89,72
- Jagung 56,2 46,84 49,17 51,62 54,2 56,2 51,32 68,55 71,88 60,08 69,23 109,56 139,41 139,25 110,85 123,1
9
- Kedelai 17,67 14,73 15,47 16,24 17,05 17,67 15,05 16,52 16,78 19,97 16,24 102,17 106,79 103,33 117,13 91,91
- Kacang 16,09 13,41 14,08 14,78 15,52 16,09 15,13 24,12 31,34 15,35 18,49 112,83 171,31 212,04 98,90 114,9
Tanah 2
- Ubi 187,2 176,21 179,73 179,93 183,41 187,2 233,13 282,99 239,15 258,08 191,16 132,30 157,45 132,91 140,71 102,1
Kayu 2
rata-rata 106,34 133,74 135,00 111,41 104,3
7
2. Produksi
2 Tanaman
Pangan
- Padi 439200 418426 420932 425340 433810 439200 326668 427652 426800 441919 468666 78,07 101,60 100,34 101,87 106,7
1
- Jagung 175344 132749 143330 152021 163684 175344 176059 241330 256540 197062 245663 132,63 168,37 168,75 120,39 140,1
0
- Kedelai 39845 26113 28662 30255 33675 39845 30953 22254 16023 23221 28148 118,53 77,64 52,96 68,96 70,64
- Kacang 4022 2776 3196 3473 3724 4022 3499 4879 4808 2440 3099 126,04 152,66 138,44 65,52 77,05
Tanah
- Ubi 493459 442639 459444 461700 472280 493459 564594 681779 536007 582873 416652 127,55 148,39 116,09 123,42 84,43
Kayu
rata-rata 116,57 129,73 115,32 96,03 95,79
3 3. Produksi
1 Tanaman
Perkebuna
n
a. Tebu 10685,2 9000,00 9250,00 10175,0 11400,0 10685,2 9133,22 13939,4 9610,4 10288,2 5017,38 101,48 150,70 94,45 90,25 46,96
4 0 0 4 5
b. 263,03 25,00 25,00 20,00 20,00 263,03 73,41 85,4 68,3 5,92 796,87 293,64 341,60 341,50 29,60 302,9
Tembakau 5
Virginia
c. Kopi 94,65 3,90 5,20 5,20 3,90 94,65 35,74 35,49 59,62 56,21 55,7 916,41 682,50 1146,5 1441,2 58,85
4 8
d. 250,62 13,80 12,00 10,50 10,50 250,62 236,04 317,24 206,79 200,99 186,34 1710,4 2643,6 1969,4 1914,1 74,35

Bab II/40-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Cengkeh 3 7 3 9
e. Kelapa 6185,18 7,50 9,60 9,60 11,20 6185,18 2999,33 6484,94 4463,43 6170,09 5373,11 39991, 67551, 46494, 55090, 86,87
07 46 06 09
f. Kakao 624,65 72,50 87,00 96,20 103,60 624,65 390,45 496,22 520,31 593,7 661,22 538,55 570,37 540,86 573,07 105,8
5
rata-rata 8710,3 14388, 10117, 11827, 135,1
2 06 37 70 7
4 4. Produksi
1 Peternaka
n
a. Daging 154437 146660 148567 150498 152455 154437 165918 156924 157735 157027 152825 113,13 105,62 104,81 103,00 98,96
0 6 2 6 0 0 8 0 2 9 0
b. Susu 661700 628382 636551 644826 653209 661700 235542 245468 217193 126888 217856 374,84 385,62 336,82 194,25 329,2
8 0 2 5 4 4
c. Telur 499678 474518 480687 486936 493266 499678 181301 157446 152221 199651 166379 382,08 327,55 312,61 404,75 332,9
6 8 6 2 7 7
rata-rata 290,02 272,93 251,41 234,00 253,7
2
5 5. Presentasi 86,28 49,33 56,73 65,2 75,02 86,28 62,45 48,8 51 72,23 47,84 126,60 86,02 78,22 96,28 55,45
1 Produksi
Ikan
5. Konsumsi 12 12 12 12 12 12 12 12 12,2 12,4 12,5 100,00 100,00 101,67 103,33 104,1
2 Ikan 7

Bab II/41-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

A. Bidang Ketahanan Pangan


Skor pola pangan harapan selama lima tahun terakhir
mengalami peningkatan. Adapun rata-rata pencapaiannya adalah
75,3. Peningkatan pencapaian juga tercapai pada ketersediaan
pangan utama (beras, jagung, kedelai, dan ubi kayu). Rata-rata
ketersediaan beras selama lima tahun terakhir sebesar 339.487,9
ton, jagung sebesar 209.664,0 ton, kedelai sebesar 19.115,3 ton,
dan ubi kayu sebesar 405.854,8 ton.

B. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura


Pada kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir produktivitas dan
produksi tanaman pangan unggulan mempunyai angka yang
fluktuatif. Produktivitas Padi sebagai komoditi pangan utama
mempunyai rata-rata 60,78 ku/ha; Jagung 64, 21 ku/ha; Kedelai
16,91 ku/ha; Kacang Tanah 20,89 ku/ha; dan ubi kayu 240,90
ku/ha. Produktivitas padi tiap tahun selama jangka waktu 5
(lima) tahun terakhir meningkat 0,34 ku/ha; Jagung 4,48 ku/ha;
Kedelai 0,29 ku/ha; Kacang tanah 0,84 ku/ha; dan untuk ubi
kayu justru mengalami penurunan 10,49 ku/ha. Secara rinci
produktivitas tanaman pangan mulai tahun 2011-2015 dapat
dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7: Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo


Produktivitas (Ku/Ha)
No Komoditi
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi 64,88 66,18 50,83 64,19 60,88 63,58 64,60
2 Jagung 62,64 63,24 51,32 68,55 71,88 60,08 69,23
3 Kedelai 16,07 16,06 15,05 16,52 16,78 19,97 16,24
4 Kacang Tanah 17,64 16,04 15,13 24,12 31,34 15,35 18,49
5 Ubi Kayu 138,09 124,71 233,13 282,99 239,15 258,08 191,16

Bab II/42-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Selama lima tahun terakhir rata-rata produksi tanaman


pangan mencapai angka: padi 418.341 ton/tahun; jagung
223.330,8 ton/tahun; kedelai 24.119,8 ton/tahun; kacang tanah
3.745 ton/tahun; dan ubi kayu 556.381 ton/tahun. Dari angka
tersebut dapat dilihat trend tiap tahun produksi padi rata-rata
meningkat sebesar 35.499,5 ton; jagung 17.401 ton; kedelai
cenderung mengalami penurunan sebesar 701,25 ton, begitu pula
dengan Kacang tanah dan ubi kayu tiap tahun rata-rata
mengalami penurunan sebesar 100 ton untuk kacang tanah dan
369,85 ton untuk ubi kayu. Secara rinci produksi tanaman
pangan dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2.8: Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo


Produksi ( Ton )
No Komoditi
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi 394.278 422.281 326.668 427.652 426.800 441.919 468.594
2 Jagung 138.994 199.983 176.059 241.330 256.540 197.062 245.663
3 Kedelai 28.622 29.598 30.953 22.254 16.023 23.221 28.148
4 Kacang Tanah 2.401 3.117 3.499 4.879 4.808 2.440 3.098
5 Ubi Kayu 445.695 364.032 564.594 681.779 536.007 582.873 416.652

C. Bidang Perkebunan
Secara umum perkembangan tanaman perkebunan di
Kabupaten Ponorogo selama kurun waktu 2011-2015 fluktuatif.
Namun demikian jika dilihat berdasarkan angka rata-rata
produktivitas perkebunan untuk tebu sebesar 5,74 ton/ha;
tembakau virginia 1,58 ton/ha; Kopi 0,41 ton/ha; cengkeh 0,20
ton/ha; kelapa 0,59 ton/ha; dan kakao 0,70 ton/ha. Dari rata-
rata angka produktivitas di atas perkembangan tiap tahun untuk
tebu cenderung mengalami penurunan sebesar 0,16
ton/ha/tahun; tembakau virginia angka rata-rata turun 0,10
ton/ha/tahun; kopi produktivitas cenderung stabil; cengkeh

Bab II/43-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

mengalami kenaikan 0,01 ton/ha/tahun; kelapa turun rata-rata


0,04 ton/ha/tahun; kakao perkembangan produktivitas cenderung
stabil. Secara rinci produktivitas tanaman perkebunan dapat
dilihat pada tabel 2.9. Produksi tanaman perkebunan selama
2011-2015 rata-rata untuk komoditi tebu mencapai 9.597,73
ton/tahun; tembakau virginia 205,98 ton/tahun; kopi 75,98
ton/tahun; cengkeh 229,48 ton/tahun; kelapa 5.098,18
ton/tahun; dan kakao 532,38 ton/tahun. Dari rata-rata tingkat
produksi selama 5 (lima) tahun tersebut, jika dilihat trendnya
maka untuk komoditi tebu cenderung mengalami penurunan
1.028,96 ton/tahun; tembakau virginia cenderung naik 180,87
ton/tahun; kopi cenderung meningkat 4,99 ton/tahun; cengkeh
produksi cenderung menurun 12,43 ton/tahun; kelapa cenderung
meningkat 593,45 ton/tahun; dan kakao meningkat 67,69
ton/tahun. Secara lengkap produksi tanaman perkebunan dapat
dilihat pada tabel 2.10.

Tabel 2.9: Produktivitas Tanaman Perkebunan Kabupaten Ponorogo


Produktivitas (ton/ha)
No Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Tebu 5,19 7,79 5,37 5,79 4,53
2 Tembakau Virginia 1,77 1,82 1,46 1,48 1,36
3 Kopi 0,44 0,28 0,47 0,42 0,45
4 Cengkeh 0,16 0,29 0,19 0,18 0,19
5 Kelapa 0,65 6,61 0,60 0,58 0,49
6 Kakao 0,72 0,72 0,63 0,70 0,71

Tabel 2.10: Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Ponorogo


Realisasi (ton)
No Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Tebu 9.133,22 13.939,40 9.610,40 10.288,25 5.017,38
2 Tembakau Virginia 73,41 85,4 68,3 5,92 796,87
3 Kopi 35,74 35,49 59,62 56,21 55,70
4 Cengkeh 236,04 317,24 206,79 200,99 186,34
5 Kelapa 2.999,33 6.484,94 4.463,43 6.170,09 5.373,11
6 Kakao 390,45 496,22 520,31 593,7 661,22

Bab II/44-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

D. Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan


Peternakan sebagai salah satu unsur urusan pertanian pada
tahun 2011-2015 mempunyai 2 indikator kinerja, yaitu produksi
peternakan dan populasi ternak. Capaian kinerja untuk produksi
peternakan unggulan, yaitu daging, susu, dan telur. Produksi
daging selama 5 (lima) tahun terakhir mempunyai perkembangan
yang fluktuatif. Jika dilihat angka rata-rata tiap tahun produksi
daging mencapai 1.580.861,80 kg/tahun. Selama 5 (lima) tahun
ini trend menunjukkan penurunan sebesar 32.734,50 kg atau
2,08% setiap tahun. Demikian juga dengan produksi susu, selama
5 tahun mempunyai angka rata-rata 2.085.897,80 liter/tahun.
Produksi mengalami trend penurunan sebesar 2,12%/tahun atau
produksi turun 44.216 liter/tahun. Sedangkan untuk telur
capaian rata-rata setiap tahun adalah 1.714.001,80 kg. Jika
dilihat trendnya selama 5 tahun terakhir produksi telur
mengalami penurunan sebesar 37.304,75 kg setiap tahun atau
menurun 2,17%. Secara lengkap produksi peternakan di
Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel 2.11.

Tabel 2.11: Produksi Peternakan Kabupaten Ponorogo


Jumlah
No Komoditas
2011 2012 2013 2014 2015

1. Daging (kg) 1.659.188 1.569.240 1.577.352 1.570.279 1.528.250


2. Susu (liter) 2.355.428 2.454.680 2.171.932 1.268.885 2.178.564
3. Telur (kg) 1.813.016 1.574.468 1.522.216 1.996.512 1.663.797

Ternak dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu ternak besar, ternak


kecil, ternak lainnya, dan unggas. Perkembangan populasi di
Kabupaten Ponorogo untuk ternak besar antara lain sapi potong,
sapi perah, kerbau, dan kuda semuanya mempunyai trend

Bab II/45-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

menurun selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Keempat jenis


ternak ini mempunyai penurunan antara 2,15% sampai dengan
5,87% setiap tahun. Berbanding terbalik dengan jenis ternak kecil
diantaranya adalah kambing dan domba. Populasi kambing dan
domba mempunyai trend meningkat secara berturut-turut, yaitu
sebesar 9, 44% dan 7,76%. Demikian juga dengan populasi unggas
memperlihatkan trend yang cukup menggembirakan, yaitu
meningkat 4,59% tiap tahun untuk ayam kampung, sedangkan
populasi itik meningkat 15,79%. Secara terperinci populasi hewan
ternak di kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12: Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Ponorogo


Populasi (ekor)
No Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Sapi Potong 89.148 84.315 84.751 84.854 81.807
2 Sapi Perah 2.151 2.127 1.882 1.634 1.898
3 Kerbau 282 299 301 275 249
4 Kuda 119 129 120 114 92
5 Kambing 151.308 163.713 191.800 163.704 218.414
6 Domba 17.020 15.205 16.120 17.481 22.507
7 Ayam Kampung 723.340 700.777 735.267 716.240 860.639
8 Itik 24.563 40.652 30.026 69.051 51.882
9 Entok 27.283 38.961 622.010 28.965 22.481
10 Kelinci 12.286 7.706 46.425 7.255 6.048

Untuk urusan perikanan dan kelautan dalam hal ini masuk


ke dalam tupoksi bidang perikanan di Dinas Pertanian dan
Perikanan kabupaten Ponorogo. Beberapa hal yang menjadi
indikator capaian kinerja urusan perikanan adalah produksi ikan
dan konsumsi ikan.
Produksi ikan di Kabupaten Ponorogo jika dibandingkan
target produksi daerah masih sangat kurang. Produksi ikan di
Bab II/46-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

kabupaten Ponorogo selama 5 tahun terakhir hanya mampu


memenuhi 56,46% dari target daerah. Trend produksi ikan juga
menunjukkan angka penurunan, yaitu sebesar 6,47%. Sedangkan
untuk konsumsi ikan angka rata-rata selama 5 (lima) tahun
terakhir mencapai 12,22 kg/kapita/tahun. Konsumsi ikan
(kg/kapita/tahun) selama kurun waktu 2011 – 2015 adalah
sebagai berikut: 12; 12; 12,2; 12,4; 12,5 Setiap tahun konsumsi
ikan oleh masyarakat mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,13
kg/kapita/tahun. Trend perkembangan konsumsi ikan mengalami
kenaikan yaitu sebesar 1,02%.

Tabel 2.13: Produksi Ikan Kabupaten Ponorogo


Produksi (ton)
No Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Lele 1.773 2.005 2.165 1.860 1.369,08
2 Nila 400 561,80 100,55 96,30 133,06
3 Gurami 94,50 92,80 92,20 108,00 146,88
4 Patin - - - 9,45 9

Seluruh kinerja sasaran strategis di atas dapat dicapai karena


pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan secara
berkesinambungan selama kurun waktu 2011 -2015.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan


2.4.
Perangkat Daerah

Beberapa tantangan dan peluang yang saat ini dihadapi guna


mewujudkan terbangunnya sistem pertanian modern, sebagai basis
pengembangan model ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
tangguh, memicu investasi dan industry, serta berperan menjadi

Bab II/47-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

lokomotif penggerak perekonomian daerah di Kabupaten Ponorogo


dalam 5 (lima) tahun mendatang adalah:

1. Urusan Pangan
Peningkatan ketersedian pangan di Ponorogo merupakan
prioritas utama kebijakan pembangunan pertanian di Ponorogo
dan menjadi prasyarat yang penting dalam pemantapan
ketahanan pangan. Agar ketahanan pangan pada tingkat
rumah tangga dapat diwujudkan dengan baik, maka
ketersediaan bahan pangan harus terjamin dan terjangkau
oleh daya beli masyarakat.
Berdasarkan analisa ketersediaan pangan strategis di
Ponorogo, bahwa ketersediaan pangan di tahun 2016
mencukupi kebutuhan konsumsi pangan penduduk Ponorogo
yaitu komoditas beras 448.113 ton, jagung 1500 ton, ubi kayu
4.500 ton, kedelai 298 ton.
Distribusi pangan merupakan salah satu bagian dari
sistem ketahanan pangan, yaitu untuk mengatur dan
memfasilitasi agar pangan dapat didistribusikan dari produsen
sampai diterima konsumen. Upaya pengelolaan distribusi
pangan dapat mencapai hasil yang optimal, jika diikuti oleh
peningkatan pendapatan petani produsen pangan secara
nyata. Peningkatan pendapatan petani produsen dapat
mencapai optimal, apabila produksi pertanian yang dihasilkan
memperoleh imbalan dengan harga yang layak.
Salah satu kebijakan untuk menjaga agar petani
memperoleh harga gabah dan pangan lain yang layak dan
tidak berfluktuasi secara tajam terutama pada saat terjadi
panen raya adalah melalui program pembelian gabah/bahan
pangan lainnya. Disamping itu, tujuan lainnya yaitu
meningkatkan kesinambungan penyediaan pangan,

Bab II/48-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

meningkatan efektifitas dan efisiensi distribusi pangan antar


daerah dan antar waktu, serta mengembangkan kelembagaan
pangan di pedesaan.
Penganekaraman konsumsi dan keamanan pangan
sampai dengan saat ini terjadi beberapa masalah antara lain:
1. Jumlah penduduk yang besar membutuhkan konsumsi
pangan terutama beras terus meningkat sehingga akan
menambah beban karena keterbatasan SDA.
2. Kebijakan pengembangan pangan masih berfokus pada
beras.
3. Pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam,
bergizi seimbang dan aman.
4. Makanan tradisional kurang memenuhi standart mutu
dan keamanan pangan;
5. Beberapa masakan harus disajikan secara panas.
6. Penyebaran informasi serta upaya pengembangannya
masih terbatas.
7. Kurangnya investor yang tertarik untuk mengembangkan
produk makanan tradisional.
8. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan arti gizi dan
kesehatan.
9. Masih besarnya ketergantungan pada bahan pangan
tepung dan terigu.
Gerakan penganekaragaman pangan telah cukup lama
dicanangkan namun belum memberikan hasil yang optimal.
Gerakan ini terus dikembangkan dan dimantapkan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga secara bertahap
mampu mempengaruhi perilaku masyarakat untuk
mengetahui, mengenal, merasakan dan menyukai pangan
alternatif non beras dan pada akhirnya dapat pula merubah
image masyarakat yang negatif terhadap pangan alternative

Bab II/49-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

non beras. Disamping itu citra produk pangan lokal dan


tradisional bukan hanya makanan masyarakat golongan
ekonomi lemah saja, tetapi dengan pengemasan yang baik,
aman dan menarik dapat menambah pasar domestik maupuk
internasional. Dengan demikian, kemandirian pangan dapat
berkembang melalui peningkatan konsumsi pangan secara
beragam, bergizi seimbang dengan berbagai upaya yang telah
dilaksanakan.
Upaya-upaya kegiatan dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan:
 Lumbung Pangan
 Desa Mandiri Pangan
 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(LDPM)
 Pangan Alternatif
 Pengembangan SDA dan SDM
 Lembaga Pembeli Gabah (LPG)
 Tunda Jual
 Lomba Cipta Menu Non Beras
 Sertifikasi Pangan Olahan
 P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan)
 Pemanfaaran pekarangan dan pengembangan KRPL
(Kawasan Rumah pangan Lestari)
 Promosi dan publikasi
 Festival makanan khas daerah
Proyeksi/Peluang Pengembangan Pelayanan urusan pangan
kedepan :
a. Peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan.
b. Menjaminya stabilisasi harga komoditas strategis yang wajar
bagi produsen dan konsumen.
c. Peningkatan efektifitas distribusi pangan.

Bab II/50-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

d. Pengembangan sarana dan prasarana serta kelembagaan


distribusi pangan.
e. Pengembangan pola konsumsi pangan.
f. Pengembangan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam
penganekaragaman pangan
g. Pengembangan pola konsumsi pangan lokal yang dinamis.
h. Pemantapan dan penyempurnaan sistim kewaspadaan pangan
dan gizi.
i. Peningkatan koordinasi lintas sektoral dalam penanggulangan
daerah rawan pangan.
j. Pembinaan mutu pangan.
k. Pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi kerawanan
pangan.
l. Promosi dan publikasi ketahanan pangan.
m. Pengembangan pangan berbasis kearifan pangan lokal.

2. Urusan Pertanian
a. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu daerah penghasil
tanaman pangan dan hortikultura yang cukup besar di Jawa
Timur. Komoditi tanaman pangan dan hortikultura yang telah
berkembang dan dihasilkan oleh petani di Kabupaten Ponorogo
antara lain padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi
jalar, kacang hijau, jeruk, durian, manggis, mangga, pisang,
melon, bawang merah, dan lombok. Komoditas tersebut
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani. Tantangan untuk urusan pertanian
selama lima tahun mendatang antara lain adalah:
a. Pendapatan petani pada umumnya masih rendah;

Bab II/51-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

b. Luas baku lahan pertanian semakin menurun karena


adanya konversi lahan sawah produktif untuk kegiatan
non-pertanian;
c. Sumber daya air untuk pertanian semakin langka akibat
kerusakan alam. Penurunan efisiensi saluran irigasi
semakin bertambah karena kurangnya pemeliharaan dan
rehabilitasi yang disebabkan terbatasnya dana pemerintah;
d. Pembangunan pertanian harus mengindahkan aspek
kelestarian lingkungan, sehingga pemilihan teknologi dan
pengelolaannya tidak hanya didasarkan pada keuntungan
sesaat (jangka pendek);
e. Usaha pertanian yang sebagian besar berupa petani gurem
dan kecil dihadapkan kepada keterbatasan akses terhadap
layanan usaha, terutama permodalan, mengakibatkan
petani banyak terjebak dalam sistem ijon yang
melemahkan posisi tawar mereka. Di samping itu,
kemampuan petani terbatas dalam menyimpan produknya,
sehingga sering kali hasil panen harus segera dijual sesaat
sesudah panen;
f. Rantai pemasaran yang panjang berakar dari kondisi
infrastruktur perdesaan yang kurang memadai, seperti
ketersediaan informasi pasar, sarana transportasi, dan
jalan desa;
g. Sistem adopsi atau alih tekhnologi dinilai masih lemah
karena lambatnya diseminasi teknologi baru dan
pengembangan teknologi yang sudah ada di tingkat petani.
Sistem penyampaian hasil teknologi yang dilakukan
penyuluh melalui proses aplikasi teknologi di area
percontohan terkendala oleh terbatasnya sarana dan
anggaran yang ada;

Bab II/52-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

h. Adanya peningkatan intensitas kejadian iklim ekstrim yang


mengakibatkan pergeseran pola tanam dan peningkatan
serangan organisme pengganggu tanaman.

Adapun peluang pengembangan pertanian tanaman pangan


dan hortikultura di Kabupaten Ponorogo adalah sebagai
berikut:
a. Kabupaten Ponorogo bermata pencaharian sebagai petani,
kondusif bagi pertumbuhan sektor pertanian;
b. Pertumbuhan jumlah penduduk menuntut meningkatnya
penyediaan pangan baik kuantitas maupun kualitas;
c. Pengembangan pupuk organik, agensia hayati, pestisida
nabati, serta anjuran penggunaan pupuk serta pestisida
melalui penyuluhan yang intensif;
d. Perkembangan iptek yang pesat dan semakin gencarnya
issue/gerakan pembangunan pertanian berkelanjutan;
e. Modernisasi pertanian melalui penggunaan alat-alat
pertanian tepat guna untuk mengantisipasi menurunnya
petani di usia produktif;
f. Liberalisasi perdagangan menambah peluang pasar hasil
komoditi pertanian.

b. Bidang Perkebunan
Tanaman perkebunan memiliki potensi yang masih besar dan
sangat berpeluang untuk selalu dikembangkan. Untuk
kabupaten Ponorogo komoditi yang unggulan yang berpeluang
untuk dikembangkan diantaranya adalah tebu, kopi,
tembakau, cengkeh, kelapa, dan kakao. Beberapa tantangan
yang kira-kira akan dihadapi selama 5 (lima) tahun mendatang
kurang lebih sama dengan bidang tanaman pangan dan
hortikultura, yaitu:

Bab II/53-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. Peningkatan serangan organisme pengganggu tanaman


(serangan hama kwangwung pada kelapa; penggerek buah
kakao dan helopelitis pada tanaman kakao; penyakit BPKC
pada tanaman cengkeh; dll) yang mengakibatkan kwalitas
dan produktivitas rendah;
b. Pemeliharaan tanaman perkebunan kurang intensif;
c. Kurangnya benih unggul bersertifikat (aren dan lada);
d. Banyaknya tanaman perkebunan yang sudah tua dan
kurangnya kemampuan petani dalam melakukan
regenerasi tanaman;
Beberapa peluang yang bisa diandalkan hampir sama dengan
peluang-peluang dalam pembangunan tanaman pangan dan
hortikultura di atas.

c. Bidang Peternakan
Peluang usaha di bidang peternakan masih terbuka lebar.
Sejauh ini berdasarkan hasil ST2013, rumah tangga pertanian,
khususnya sub sektor peternakan terbanyak kedua setelah
sub sektor tanaman pangan. Ada 151.011 rumah tangga yang
memelihara/berkecimpung dengan usaha peternakan. Adapun
hewan ternak yang paling banyak dipelihara adalah kambing,
sapi, dan ayam. Beberapa tantangan untuk pembangunan
peternakan di masa mendatang antara lain:
a. Terbatasnya persediaan benih/bibit unggul sapi perah;
b. Sarana pelayanan kesehatan hewan jumlahnya masih
kurang ideal jika dibandingkan cakupan luas wilayah yang
ditangani;
c. Jumlah SDM paramedik veteriner, dokter hewan maupun
tenaga teknis peternakan masih sangat kurang;

Bab II/54-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

d. Mendukung ketertersediaan bahan pangan asal hewan


yang ASUH untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
masyarakat;
e. Upaya pemenuhan pakan ternak yang berkualitas;
f. Pelaksanaan pola perencanaan yang baik dan
berkesinambungan dalam menunjang pembangunan
peternakan nasional;
g. Penekanan angka kematian ternak (mortalitas rate) < 1%;
h. Tercapainya pengurangan/menyempitnya wilayah
terancam wabah (population at risk);
i. Tercapainya penurunan kasus penyakit (insiden rate)
menjadi < 10%;
j. Terbebasnya air susu sapi yang beredar di masyarakat dari
residu antibiotika;
k. Tercapainya pola usaha peternakan tradisional ke pola
bisnis;
l. Terbentuknya iklim usaha kemitraan yang kondustif;
m. Terciptanya tata niaga ternak dan produk peternakan yang
berkualitas dan berorientasi pada mekanisme pasar;
n. Tercapainya usaha peternakan yang ramah lingkungan;
o. Terwujudnya kawasan sentra industri peternakan rakyat
berbentuk usaha rearing, fattering dan breeding di
pedesaan.

Usaha di bidang peternakan sangat berpeluang untuk terus


dikembangkan. Mengingat beberapa hal diantaranya adalah:
a. Usaha peternakan berperan penting dalam penyediaan
pangan hewani, terutama daging, susu, dan telur dimana
dalam fungsi pemenuhannya tidak bisa digantikan oleh zat
lainnya;

Bab II/55-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

b. Jumlah konsumsi protein hewani masih kurang jika dinilai


dari konsumsi protein hewani standart Pola Pangan
Harapan (PPH).

3. Urusan Perikanan dan Kelautan


Urusan perikanan dan kelautan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo menjadi tanggung jawab Bidang
Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan. Beberapa
tantangan yang dihadapi untuk pelayanan urusan perikanan
adalah sebagai berikut:
a. Kuantitas benih yang dihasilkan oleh UPR masih belum
mencukupi;
b. Tekhnologi perikanan dan peralatan yang dipergunakan
masih tradisional dan belum ramah lingkungan sehingga
memudahkan untuk terjadinya kontaminasi silang;
c. Bantuan peralatan mesin pembuat pellet dari pemerintah
tidak digunakan secara optimal karena kurangnya modal dan
bahan baku;
d. BBI belum bisa menjadi tulang punggung perbenihan di
Kabupaten Ponorogo, dikarenakan kwalitas dan kwantitas
SDM BBI terbatas;
e. Pengetahuan, ketrampilan, serta promosi produk olahan ikan
oleh kelompok maupun individu masih kurang;
f. Perlunya peningkatan fungsi kelembagaan kelompok
perikanan.

Usaha perikanan khususnya budidaya berpeluang


dikembangkan di Kabupaten Ponorogo sebagai kegiatan ekonomi
produktif yang mempunyai nilai strategis, mengingat sifat-sifat
usaha perikanan sebagai berikut:

Bab II/56-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a. Dapat dilakukan sebagai upaya pengentasan kemiskinan atau


pro poor, karena pengelolaannya dapat dilakukan dalam
berbagai skala usaha dengan tekhnologi terapan yang relatif
sederhana;
b. Dapat diusahakan secara luas oleh semua lapisan
masyarakat, sehingga membuka lapangan pekerjaan baru
(pro job);
c. Perikanan di Kabupaten Ponorogo masih berpotensi untuk
dikembangkan, dengan jumlah penduduk dan tingkat
pemahanan terhadap pentingnya mengkonsumsi ikan cukup
baik, dan banyaknya warung serta rumah makan yang
menyediakan menu olahan ikan, telah menjadi trend
tersendiri sehingga memperluas peluang pasar produk-
produk perikanan.

Bab II/57-57
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan Perangkat Daerah

Setiap organisasi secara internal memiliki faktor kekuatan


(strenghts) dan kelemahan (weakness) yang dapat mempengaruhi
bahkan menentukan keberhasilan suatu organisasi mencapai
tujuannya. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya juga mempunyai
beberapa faktor eksternal yang memberikan peluang dan ancaman.
Untuk itu kami membaginya menjadi tiga urusan, sebagai berikut:

A. Urusan Pangan
Faktor Internal
S (Strenghts/Kekuatan) W (Weakness/Kelemahan)
1 Jalur pemasaran dan distribusi 1 Jumlah penduduk yang semakin
produk sudah jelas; meningkat;
2. Pangan dan produk olahannya dapat 2. Rendahnya produksi dan
merupakan pangan fungsional produktivitas;
sumber protein berkualitas tinggi;
3. Adanya kelembagaan yang 3. Rendahnya kualitas produk;
memfasilitasi petani, peternak
(Kelompok peternak, Koperasi, dan
IPS);
4. Sarana dan prasarana mendukung 4. Belum terintegrasi pertanian,
yang memadai. peternakan dan perikanan;
5. Perubahan iklim menurunkan
produktifitas;
6. Penurunan kualitas pasca panen
sangat cepat dan menyebabkan
harga menurun;
7. Diversifikasi produk pangan
berjalan sangat lambat;
Bab III/1-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

8. Penguasaan teknologi pasca panen


yang masih rendah di masyarakat.
Faktor Eksternal
O (Opportunity/Peluang) T (Threat/Ancaman)
1. Pemanfaatan potensi wilayah belum 1. Perubahan iklim yang menekan
optimal dan belum dikembangkan; produktivitas;
2. Berkembangnya pasar swalayan, 2. Pengadaan bibit yang belum
restoran dan hotel, yang mendukung bersaing;
sistem distribusi produk.
3. Penggunaan bahan baku yang
bersaing;
4. Kebutuhan yang tidak berimbang.

Ketahanan Pangan dapat dihasilkan oleh suatu sistem


pangan yang terdiri dari 3 sistem, yaitu: a) Ketersediaan Pangan
mencakup jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh
penduduk; b) Distribusi Pangan yang mencakup penyaluran
pangan yang lancar dan dapat di akses dengan mudah oleh
masyarakat dalam wilayah; c) Konsumsi Pangan yang mencakup
pangan beragam, bergizi dan berimbang, aman serta memenuhi
kaidah kesehatan.
Masalah utama yang dihadapi dalam memantapkan
Ketahanan Pangan di Kabupaten/daerah, antara lain:
1. Antisipasi pengaruh krisis ekonomi global melalui
pemantapan sumberdaya pangan;
2. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
tentang pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (
B2SA);
3. Sumberdaya pangan lokal khususnya sumber karbohidrat
sudah berkurang dan perlu di kembangkan lagi secara
optimal, di mana konsumsi masyarakat terhadap karbohidrat
sebagian besar berasal dari beras (ketergantungan pada
bahan pangan tertentu cukup tinggi);
4. Kerawanan pangan dan kasus gizi buruk masih sering terjadi
karena sumber daya manusia rendah dan sumberdaya

Bab III/2-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

alamnya miskin, sarana/prasarana yang buruk dan kurang


memadai serta terjadinya bencana alam;
5. Monitoring/pemantauan situasi pangan masyarakat belum di
lakukan secara periodik dan berkelanjutan;
6. Kualitas konsumsi pangan masyarakat kurang beragam,
bergizi seimbang dan aman;
7. Ketidakstabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem
pemasaran hasil-hasil pangan, merupakan kondisi yang
kurang kondusif bagi produsen dan konsumen pangan
nasional, disebabkan: (a) lemahnya disiplin dan penegakan
peraturan untuk menjamin sistem pemasaran yang adil dan
bertanggung jawab; (b) terbatasnya fasilitas perangkat keras
dan lunak untuk mendukung transparansi informasi pasar;
dan (c) terbatasnya kemampuan teknis institusi dan pelaku
pemasaran. Penurunan harga komoditas pangan pada saat
panen raya cenderung merugikan petani, sebaliknya pada
saat tertentu pada musim paceklik dan hari-hari besar, harga
pangan meningkat tinggi dan menekan konsumen;
8. Kinerja Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten belum
berfungsi secara mantap dan optimal; dan
9. Kelembagaan Ketahanan Pangan masyarakat seperti
Lumbung Pangan, Kelompok, PKK, Posyandu, Gabungan
kelompok belum berfungsi efektif dan optimal.

B. Urusan Pertanian
Faktor Internal
S (Strenghts/Kekuatan) W (Weakness/Kelemahan)
1 Tersedianya SDM pertanian; 1 Belum optimalnya kinerja
SDM pertanian;
2. Tersedianya Sarana dan 2. Kurang optimalnya fungsi dan
kelembagaan penyuluhan peran kelembagaan
pertanian; penyuluhan pertanian;

Bab III/3-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

3. Tersedianya peraturan 3. Masih kurangnya tenaga yang


perundang-undangan yang memiliki pengetahuan dan
mengatur tentang pertanian ketrampilan tentang
dan penyuluhan pertanian; penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian;
4. Kewenangan yang diserahkan 4. Masih kurangnya tenaga
ke Dinas Pertanian untuk pengawas mutu hasil
melaksanakan pembangunan pertanian;
bidang pertanian (Perbup No.
5. Tumpang tindih Struktur
61 Tahun 2008).
Organisasi di Bidang
Peternakan dan Perikanan
serta Bapeluh, sehingga dalam
menjalankan tugas pokok dan
fungsi organisasi kurang
optimal dan kurang bersinergi.
Faktor Eksternal
O (Opportunity/Peluang) T (Threat/Ancaman)
1. Mayoritas masyarakat 1. Fragmentasi dan menurunnya
Kabupaten Ponorogo luas penguasaan lahan per
bermatapencaharian sebagai rumah tangga petani
petani kondusif bagi berpotensi akan melahirkan
pertumbuhan sektor lebih banyak kemiskinan baru
pertanian; di pedesaan;
2. Pertumbuhan jumlah 2. Kapasitas sumberdaya alam
penduduk menuntut pertanian terutama lahan dan
meningkatnya penyediaan air terbatas, bahkan semakin
pangan baik kuantitas menurun;
maupun kualitas;
3. Perkembangan iptek yang 3. Sistem alih teknologi, kualitas
pesat dan semakin gencarnya SDM petani dan kelembagaan
issue/gerakan pembangunan petani pada umumnya masih
pertanian berkelanjutan; lemah;
4. Liberalisasi perdagangan 4. Rantai tata niaga yang panjang
menambah peluang pasar dan sistem pemasaran belum
hasil komoditi pertanian. berpihak kepada petani;
5. Adanya peningkatan intensitas
kejadian iklim ekstrim yang
mengakibatkan pergeseran
pola tanam dan peningkatan
serangan organisme
pengganggu tanaman;
6. Infrastruktur jaringan irigasi
banyak yang rusak;
7. Beberapa komoditi tanaman
tahunan (Perkebunan) banyak
yang mati;
8. Produktivitas, Kualitas dan
Mutu Kakao rendah;

Bab III/4-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

9. Rehab dan peremajaan


beberapa komoditi tidak ada,
sehingga produksi cenderung
menurun;
10. Belum optimalnya
implementasi/penerapan
pertanian organic;
11. Maindset petani ttg pertanian
organic.

Keterkaitan antar faktor-faktor tersebut menyangkut


beberapa masalah strategis yang saat ini masih menjadi kendala
dalam terwujudnya pertanian maju yang berwawasan agribisnis dan
ramah lingkungan. Masalah tersebut meliputi:

a. Pendapatan Petani pada Umumnya Masih Rendah


Kabupaten Ponorogo termasuk daerah agraris, sehingga
mayoritas masyarakat bermata pencarian sebagai petani atau
bekerja di sektor pertanian. Dengan demikian untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat, sektor pertanian harus menjadi prioritas
utama. Produktivitas komoditi tertentu sudah meningkat, akan
tetapi harga hasil produksi relatif masih rendah, sehingga
pendapatan petani masih rendah.
Melimpahnya ketersediaan tenaga kerja di perdesaan
kondusif bagi pertumbuhan sektor pertanian, namun di sisi lain
merupakan beban bagi sektor pertanian karena pendapatan buruh
tani dan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian semakin sulit
ditingkatkan. Selain itu, melimpahnya tenaga kerja di sektor
pertanian justru menciptakan persoalan baru, yaitu terjadinya
fragmentasi lahan dan menurunnya luas penguasaan lahan per
rumah tangga, berpotensi akan melahirkan lebih banyak kemiskinan
di perdesaan untuk masa yang akan datang. Kondisi ini
memberikan pemahaman kepada kita bahwa penanganan masalah
kemiskinan di perdesaan dalam lima tahun ke depan akan tetap

Bab III/5-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

menjadi prioritas utama. Untuk menjawab tantangan ini, upaya


yang perlu dilakukan antara lain adalah memperluas kesempatan
berusaha melalui pengembangan agribisnis dan agroindustri di
perdesaan.

b. Keterbatasan dan Penurunan Kapasitas Sumberdaya


Pertanian
Pembangunan pertanian dihadapkan kepada permasalahan
permintaan produk pertanian, terutama pangan yang semakin
meningkat sejalan dengan meningkatnya pertambahan penduduk,
sementara kapasitas sumber daya alam pertanian terutama lahan
dan air terbatas dan bahkan semakin menurun. Luas baku lahan
pertanian semakin menurun karena adanya konversi lahan sawah
produktif untuk kegiatan non-pertanian. Sumber daya air untuk
pertanian semakin langka akibat kerusakan alam, terutama di
daerah aliran sungai (DAS). Saat ini penurunan efisiensi saluran
irigasi makin bertambah karena kurangnya pemeliharaan dan
rehabilitasi yang disebabkan terbatasnya dana pemerintah.
Sementara itu, kompetisi pemanfaatan air juga semakin ketat
dengan meningkatnya penggunaan air untuk rumah tangga dan
industri.
Perpaduan antara penurunan luas baku lahan dan efisiensi
saluran irigasi menyebabkan daya dukung kapasitas sumberdaya
pertanian terhadap upaya peningkatan produksi pertanian
mengalami penurunan. Prioritas kegiatan periode 2016-2021 untuk
mengatasi masalah ini antara lain: (1) Peningkatan produksi,
produktifitas, dan luas panen tanaman pangan; dan (2) Rehabilitasi
saluran dan pengembangan daerah irigasi.

c. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan


Pembangunan pertanian berkelanjutan dapat diartikan

Bab III/6-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

sebagai upaya pengelolaan sumber daya dan usaha pertanian


melalui penerapan teknologi pertanian dan kelembagaan secara
berkesinambungan bagi generasi kini dan masa depan.
Kesinambungan usaha dapat diartikan bahwa usaha tani tersebut
dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi petani dan keluarganya,
sehingga pemilihan jenis komoditas dan usaha harus yang bernilai
ekonomis, pasar tersedia, dan produksi kontinyu.
Pembangunan pertanian juga harus mengindahkan aspek
kelestarian lingkungan sehingga pemilihan teknologi dan
pengelolaannya tidak hanya didasarkan pada keuntungan sesaat
(jangka pendek). Kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai
(DAS) misalnya, dapat diperburuk dengan pengelolaan lahan yang
hanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan aspek konservasi. Teknologi ramah lingkungan yang
sudah banyak dikembangkan dan telah digunakan antara lain
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pembangunan pertanian
berkelanjutan memerlukan penerapan Good Agricultural Practices
(GAP) yang pada dasarnya menekankan pada penggunaan low
external input. Ke depan, upaya yang perlu ditempuh antara lain
adalah melalui penyuluhan dan sosialisasi GAP dan khusus pada
daerah lahan kering (kritis dan DAS) upaya–upaya konservasi baik
melalui dana pemerintah maupun partisipasi masyarakat perlu
dilakukan.

d. Keterbatasan Akses Terhadap Layanan Usaha Terutama


Permodalan
Akses petani terhadap modal, informasi, dan lahan sangat
penting dalam peningkatan kinerja usahatani. Usaha pertanian yang
sebagian besar berupa petani gurem dan kecil dihadapkan kepada
keterbatasan akses terhadap layanan usaha, terutama permodalan.
Ketidakmampuan masyarakat perdesaan mengakses permodalan

Bab III/7-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

dari lembaga keuangan formal selama ini disebabkan oleh: (1)


keberadaan lembaga keuangan formal di perdesaan masih sangat
terbatas; (2) prosedur yang berlaku dan persyaratan yang diminta
oleh lembaga keuangan formal yang ada masih dinilai sulit oleh
masyarakat perdesaan; dan (3) petani tidak mampu mengakses
kredit dengan aturan dan suku bunga seperti yang diterapkan pada
usaha komersial lain (di luar agribisnis). Sistem perbankan selama
ini bukan saja kurang mendukung ekonomi perdesaan khususnya
pertanian, bahkan cenderung menghisap modal (capital drain) dari
daerah perdesaan.
Selama ini peningkatan akses petani terhadap permodalan
telah diupayakan melalui kegiatan antara lain BLM Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Selain itu, instansi lain juga
turut memfasilitasi peningkatan akses permodalan, dengan berbagai
kegiatan, antara lain pengembangan koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM), lembaga keuangan mikro perdesaan, BPR, dan BRI
Unit Desa. Semua kegiatan di atas telah memberikan hasil yang
baik, namun masih perlu terus ditingkatkan dengan target penerima
diperluas menjangkau ke seluruh petani.

e. Rantai Tata Niaga yang Panjang dan Sistem Pemasaran yang


Belum Adil
Rantai pemasaran yang panjang berakar dari kondisi
infrastruktur perdesaan yang kurang memadai seperti ketersediaan
informasi pasar, sarana transportasi, dan jalan desa. Sistem
pemasaran yang belum adil terkait dengan keterbatasan modal yang
menyebabkan petani banyak terjebak dalam sistem ijon yang
melemahkan posisi tawar mereka. Disamping itu, kemampuan petani
terbatas dalam menyimpan produknya, sehingga seringkali hasil
panen harus segera dijual sesaat sesudah panen. Kondisi ini
diperburuk oleh membanjirnya produk impor di pasar domestik

Bab III/8-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

sebagai akibat dari liberalisasi perdagangan.


Upaya untuk meningkatkan efisiensi rantai pemasaran telah
dilakukan dengan memfasilitasi pembangunan jalan usaha tani,
membangun pola kemitraan, peningkatan produktivitas dan efisiensi
usaha tani, perbaikan kualitas dan standarisasi produk, serta
promosi hasil pertanian dan pasar lelang, umumnya belum
memberikan hasil yang optimal. Kebijakan penyediaan infrastruktur
pemasaran terpadu berupa Sentra Pengembangan Agribisnis (SPA)
yang telah diterapkan selama ini perlu terus ditingkatkan dan
diperluas cakupan sasarannya.

f. Sistem Alih Teknologi, Kualitas Sumber Daya Petani, dan


Kelembagaan Petani pada Umumnya Masih Lemah
Sistem adopsi atau alih teknologi dinilai masih lemah karena
lambatnya diseminasi teknologi baru dan pengembangan teknologi
yang sudah ada di tingkat petani. Hubungan antara peneliti,
penyuluh, dan petani dinilai masih lemah. Sistem penyampaian hasil
teknologi yang dilakukan penyuluh melalui proses aplikasi teknologi
di area percontohan terkendala oleh terbatasnya sarana dan
anggaran yang ada. Institusi penyuluhan dianggap rendah
kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Rendahnya kualitas sumber daya petani antara lain dicirikan
oleh usaha pertanian yang berorientasi jangka pendek, mengejar
keuntungan sesaat, serta belum memiliki wawasan bisnis yang luas.
Selain itu, banyak petani menjadi sangat tergantung pada
bantuan/pemberian pemerintah.
Berkaitan dengan hal ini, revitalisasi sistem penyuluhan perlu
terus diupayakan agar fungsi PPL sebagai pembina kelompok tani
dapat kembali lebih berperan lagi dan berjalan lebih baik. Di
samping itu, kelembagaan petani yang ada saat ini perlu ditata
dengan baik. Pengembangan kelompok tani dilakukan dengan

Bab III/9-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pendekatan pembangunan masyarakat (community development).


Penguatan kapasitas SDM petani diupayakan melalui pelatihan
ketrampilan berusaha tani, pengembangan sikap kewirausahaan,
kemampuan dalam pemasaran, dan manajemen usaha.

g. Peningkatan Intensitas Kejadian Iklim Ekstrim (Anomali


Iklim)
Pemanasan global mengakibatkan peningkatan intensitas
kejadian iklim ekstrim (El Nino dan La-Nina) dan ketidakteraturan
musim. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat rentan
terhadap perubahan iklim yang berdampak langsung pada
produktivitas tanaman dan pendapatan petani. Dampak tersebut
bisa secara langsung dan tidak langsung. Fluktuasi suhu dan
kelembaban udara mampu menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Selain itu,
fluktuasi dan curah hujan yang sangat dinamis akibat munculnya
anomali iklim menyebabkan terjadinya pergeseran awal musim
hujan dan musim kemarau yang berakibat pada pola tanam. Untuk
itu, perlu upaya antisipasi baik secara teknis maupun antisipasi
sosial kelembagaan.

B. Urusan Perikanan
Faktor Internal
S (Strenghts/Kekuatan) W (Weakness/Kelemahan)
1. Tersedianya sumber daya 1. Kurangnya tenaga penyuluh
aparatur yang menangani perikanan dimana sesuai target
Perikanan; Menteri Kelautan dan Perikanan
dalam satu kecamatan minimal
ada 3 orang penyuluh;
2. Tersedianya sarana dan 2. Kurangnya tenaga operasional
prasarana penyuluhan perikanan; Balai Benih Ikan (BBI) yang hanya
berjumlah 2 orang dan harus
mengelola lahan seluas 1 Ha;

Bab III/10-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

3. Tersedianya anggaran yang 3. Struktur organisasi kurang sesuai


memadai; mengingat dalam 1 bidang
menangani 2 urusan yang
berbeda, sehingga tidak sesuai
antara kompetensi dengan
kewenangan tupoksi;
4. Kewenangan atas pembangunan 4 Kurang optimalnya kinerja BBI
Perikanan sesuai amanat Perbub sehingga belum mampu
No. 61 Tahun 2008. memenuhi kebutuhan benih local
baik secara jenis maupun
kuantitas.
Faktor Eksternal
O (Opportunity/Peluang) T (Threat/Ancaman)
1 Pertumbuhan jumlah penduduk 1 Kualitas benih yang dihasilkan
menuntut meningkatnya oleh BBI maupun UPR (Unit
penyediaan pangan baik kuantitas Pembenihan Rakyat) sudah cukup
maupun kualitas; baik tetapi kuantitasnya masih
kurang sehingga masih banyak
mendatangkan dari luar daerah;
2. Kesadaran konsumsi ikan di 2 Tekhnologi yang dipakai
masyarakat semakin meningkat. pembudidaya masih tradisional,
belum ramah lingkungan dengan
peralatan seadanya sehingga
memudahkan adanya kontaminasi
silang;
3. Besarnya biaya budidaya maupun
harga pakan;
4 Rendahnya pengetahuan RTP
dalam hal budidaya perikanan
maupun pengolahan ikan yang
baik;
5 Semakin berkurangnya jumlah
ikan di perairan umum sebagai
akibat dari illegal fishing
(potas,setrum);
6 Penurunan kualitas lingkungan.

Keterkaitan antar faktor-faktor tersebut menyangkut


beberapa masalah strategis yang saat ini masih menjadi kendala
dalam hal peningkatan produksi hasil perikanan budidaya maupun
tangkap yang meliputi :

a. Keterbatasan Modal Usaha Budidaya Perikanan dan Sumber


Daya Manusia
Dilihat dari aspek ekonomi, besarnya porsi biaya, serta harga
pakan menjadi salah satu tantangan dalam usaha budidaya
perikanan. Faktor ini dapat dipahami bersama mengingat rata-rata
Bab III/11-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

usaha perikanan di Kabupaten Ponorogo terbatas pada skala rumah


tangga. Kenaikan harga ikan tidak diimbangi oleh biaya produksi
dan harga pakan yang cenderung meningkat. Sementara pembuatan
pakan skala rumah tangga belum berjalan secara optimal.

b. Kurangnya Pemahaman Pembudidaya Dalam Tekhnologi


Budidaya Perikanan
Pembudidaya ikan masih sangat terbatas, baik dari segi
penguasaan tekhnologi perikanan modern yang ramah lingkungan
maupun dari segi managemen yang baik. Salah satunya adalah
keterbatasan dalam menghasilkan benih bermutu tinggi pada UPR,
tingkat pemahaman dalam pengamanan kualitas ikan juga masih
kurang. Di sisi lain, ada kemungkinan penurunan kualitas air, yang
bisa mengakibatkan masa pemeliharaan ikan semakin lama,
konversi pakan makin tinggi, dan ikan cenderung lebih mudah
terkena penyakit. Sehingga, usaha perikanan masih dijadikan usaha
sambilan saja. Akibatnya, kontinuitas produksi perikanan tidak
stabil, dan sulit bagi pembudidaya ikan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.

c. Kurang Optimalnya Kinerja Kelembagaan dan Aparatur Di


Bidang Perikanan
Usaha perikanan di Kabupaten Ponorogo yang didominasi
skala rumah tangga masih membutuhkan alih tekhnologi melalui
kegiatan-kegiatan pendampingan maupun penyuluhan. Namun
demikian, jumlah penyuluh perikanan masih sangat kurang. Selain
itu, usaha perbenihan juga belum bisa optimal karena tenaga
operasional di BBI juga masih kurang. Tugas pokok dan fungsi
terkait masalah perikanan juga masih tumpang tindih dengan
peternakan. Hal ini dikarenakan dua urusan yang berbeda ini
ditangani bidang yang sama.

Bab III/12-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan


3.2
Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi-Misi Kepala Daerah Kabupaten Ponorogo Periode 2016–


2021 adalah sebagai berikut:
Visi:
"PONOROGO BERBENAH MENUJU PONOROGO YANG LEBIH
MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS”
Misi:

1. Terbentuknya budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna


mengembangkan manajemen pemerintahan daerah yang
amanah, tanggap dan berkemampuan andal memecahkan
masalah rakyat;
2. Terkelolanya seluruh sumber daya daerah menjadi lebih
berdayaguna, unggul, produktif, berkelanjutan, serta bermanfaat
luas secara ekonomi dan sosial;
3. Terwujudnya pengelolaan infrastruktur strategis secara
profesional, agar memiliki daya dukung yang kokoh untuk
menyokong produktivitas masyarakat, kemajuan wilayah, serta
peningkatan kesejahteraan umum;
4. Terbangunnya sistem pertanian modern, sebagai basis
pengembangan model ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
tangguh, memicu investasi dan industry, serta berperan menjadi
lokomotif penggerak perekonomian daerah;
5. Penataan kawasan yang nyaman untuk semua, dengan
ketersediaan ruang publik yang memadai, berwawasan
kelestarian lingkungan, sekaligus upaya mempercepat
pengurangan ketimpangan antara wilayah pedesaan dengan
perkotaan;
6. Terbangunnya prinsip kemandirian dalam upaya pemberdayaan
masyarakat miskin, pengangguran, serta perluasan kesempatan
kerja;
Bab III/13-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

7. Meningkatnya peran aktif Pemerintah Daerah dalam memajukan


sistem pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat, guna
mendorong kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat
dan bertaqwa.

Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian,


Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dengan
dokumen RPJMD Kabupaten Ponorogo tahun 2016-2021, maka
dalam penyusunannya harus menjadikan dokumen tesebut sebagai
acuan, artinya indikator kinerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo harus diarahkan untuk
mencapai target kinerja RPJMD sesuai dengan kewenangan Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam
rangka pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan memiliki kontribusi
untuk mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki terutama pada Misi 4, “Terbangunnya
sistem pertanian modern, sebagai basis pengembangan model
ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tangguh, memicu investasi
dan industry, serta berperan menjadi lokomotif penggerak
perekonomian daerah” yang bertujuan untuk mewujudkan sektor
pangan, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang
mantab dan berdaya saing. Sasaran yang akan dicapai pada urusan
Pertanian, Pangan, dan Perikanan adalah:
1. Meningkatnya produksi pertanian dan perikanan serta
kesejahteraan petani;
2. Meningkatnya ketahanan pangan daerah.

Bab III/14-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

A. Kementrian Pertanian
Visi dari Kementrian Pertanian yaitu “Terwujudnya Sistem
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam
Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis
Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan
Petani”, yang selanjutnya dijabarkan dalam 4 Misi, yaitu:
1. Mewujudkan kedaulatan pangan;
2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan;
3. Mewujudkan kesejahteraan petani;
4. Mewujudkan reformasi birokrasi.
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian,
maka tujuan pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin
dicapai, yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk
mewujudkan kedaulatan pangan;
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan
dan pertanian;
3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan
bioenergi;
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani;
5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang
pertanian yang amanah dan profesional.
Untuk mengukur kinerja kementrian pertanian, selanjutnya
menetapkan beberapa sasaran strategis, yaitu:
1. Pencapaian swasembada padi, jagung, dan kedelai serta
peningkatan produksi gula dan daging;
2. Peningkatan diversifikasi pangan;
3. Peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing
dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor;

Bab III/15-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi;


5. Peningkatan pendapatan keluarga petani; serta
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian
Pertanian menyusun dan melaksanakan 7 (tujuh) Strategi Utama
Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan
(P3KP), meliputi:
1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan;
2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian;
3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit;
4. Penguatan kelembagaan petani;
5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan;
6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi.

B. Kementrian Kelautan dan Perikanan


Visi Kementrian Kelautan dan Perikanan adalah “Mewujudkan
sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasis kepentingan nasional”, yang selanjutnya dijabarkan
dalam 3 (tiga) pilar misi, yaitu:
1. Kedaulatan : yakni mewujudkan pembangunan Kelautan
(Sovereignty) dan perikanan yang berdaulat, guna
menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya kelautan dan
perikanan, dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Keberlanjutan : yakni mewujudkan pengelolaan sumber
(Sustainability) daya kelautan dan perikanan yang
berkelanjutan;
3. Kesejahteraan : yakni mewujudkan masyarakat kelautan
(Prosperity) dan perikanan yang sejahtera, maju,
mandiri, serta berkepribadian dalam

Bab III/16-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

kebudayaan

Sebagaimana 3 (tiga) pilar misi KKP ini kemudian ditetapkan 3


(tiga) kebijakan pokok, sebagai berikut:
1. Membangun kedaulatan yang mampu menopang kemandirian
ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan, dilaksanakan dengan strategi:
a. Memberantas Ilegal Fishing;
b. Meningkatkan sistem pengawasan SDKP terintegrasi;
c. Mengembangkan sistem karantina ikan, pembinaan mutu,
dan pengendalian keamanan hayati ikan.
2. Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya kelautan
dan perikanan yang bertanggungjawab, berdaya saing, dan
berkelanjutan, dilaksanakan dengan strategi:
a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang laut dan pesisir;
b. Mengelola sumber daya ikan di 11 wilayah pengelolaan
perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI);
c. Mengendalikan sumber daya perikanan tangkap;
d. Mengelola pemanfaatan perairan umum daratan (PUD);
e. Membangun kemandirian dalam budidaya perikanan;
f. Meningkatkan sistem logistik hasil perikanan;
g. Meningkatkan mutu, diversifikasi, dan akses pasar produk
kelautan dan perikanan;
h. Merehabilitasi ekosistem dan perlindungan lingkungan laut;
i. Membangun kemandirian pulau-pulau kecil.
3. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam menjaga
keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, dilaksanakan
dengan strategi:
a. Memberi perlindungan kepada nelayan, pembudidaya ikan
dan petambak garam;
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kelautan dan

Bab III/17-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

perikanan;
c. Meningkatkan usaha dan investasi kelautan dan perikanan;
d. Meningkatkan kompetensi masyarakat KP melalui
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan;
e. Mengembangkan inovasi IPTEK bidang kelautan dan
perikanan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo adalah


mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo sebagai pusat
kawasan peruntukan pertanian dan wilayah selatan pada wilayah
Provinsi Jawa Timur yang didukung dengan pengembangan kawasan
peruntukan pariwisata, perdagangan, jasa, dan industri yang
berdaya saing.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang sebagaimana
dimaksud, ditetapkan kebijakan penataan ruang, terutama yang
berhubungan dengan pembangunan pertanian, yaitu:
a. Penetapan, pengembangan, dan pengendalian fungsi kawasan
peruntukan pertanian;
b. Pengendalian kawasan fungsi lindung dan penyangga, serta
pengembangan kawasan sumber daya air;
c. Pengendalian dan pengelolaan pemanfaatan ruang melalui
pengaturan izin, serta pemantapan sistem kelembagaan
penataan ruang.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten, yang


berhubungan dengan pembangunan pertanian adalah sebagai
berikut:

Bab III/18-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

(1) Strategi yang dilaksanakan dalam rangka penetapan,


pengembangan, dan pengendalian fungsi kawasan peruntukan
pertanian meliputi:
a. Menetapkan lokasi fungsi peruntukan lahan sawah yang
dipertahankan;
b. Mengembangkan potensi lahan sawah produktif dan
meningkatkan status fungsi sawah yang dipertahankan;
dan
c. Mengendalikan secara ketat alih fungsi lahan sawah
beririgasi.
(2) Strategi yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian
kawasan fungsi lindung dan penyangga, serta kawasan sumber
daya air meliputi:
a. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan fungsi hutan
lindung, kawasan penyangga, dan kawasan sumber daya
air;
b. Mengembangkan kawasan peruntukan sumber daya air;
c. Mengatur pola penggunaan lahan di sekitar kawasan
lindung;
d. Memulihkan fungsi kawasan lindung dengan rehabilitasi,
reboisasi, dan konservasi kawasan lindung yang rusak; dan
e. Meningkatkan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan
kawasan hutan lindung.
(3) Strategi yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian dan
pengelolaan pemanfaatan ruang melalui pengaturan izin, serta
pemantapan sistem kelembagaan penataan ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf i, meliputi:
a. Menetapkan peraturan daerah tentang izin penataan ruang;
b. Mengoptimalkan sistem koordinasi penataan ruang daerah;
c. Meningkatkan pengelolaan pemanfaatan dan pengendalian
tata ruang.

Bab III/19-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan


dengan perencanan tata ruang sebagai wadah di mana perencanaan
tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi di mana kegiatan
akan dijalankan dapat diarahkan.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan


sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana
pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang
telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat
strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat
dioperasionalkan, dan secara moral serta etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan dan menjawab persolan nyata yang dihadapi
dalam pembangunan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah
kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan
karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD di masa datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil analisis SWOT dalam perencanaan
pembangunan daerah di Kabupaten Ponorogo, dapat diidentifikasi
permasalahan utama di Sektor Pertanian sebagai berikut:
1. Sektor pertanian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi
utama di Kabupaten Ponorogo. Namun demikian, pertumbuhan
PDRB sektor pertanian dan Nilai Tukar Petani masih relatif kecil.
Dengan demikian, untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat, bidang urusan pertanian yang meliputi pertanian

Bab III/20-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tanaman pangan, perkebunan, serta peternakan perlu


mendapatkan perhatian khusus dalam rangka memberdayakan
potensi dan sumberdaya daerah.
2. Produktivitas pertanian di Kabupaten Ponorogo sudah cukup
tinggi, akan tetapi daya saing produk pertanian yang masih
rendah berdampak pada rendahnya pendapatan petani.
Kemudian berdasarkan kewenangan Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan yang menangani 3 (tiga) urusan,
yaitu Pangan, Pertanian (Pertanian, Perkebunan, Peternakan) dan
Perikanan, berdasarkan analisa permasalahan yang ada serta
melihat visi misi Kepala Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021, serta memperhatikan telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, maka ditentukan isu strategis
sebagai berikut:

A. Urusan Pangan
1. Pemantapan ketersediaan pangan berbasis kemandirian
a. Kapasitas produksi domestik (i) laju peningkatan produksi
pangan cenderung melandai dengan rata-rata
pertumbuhan kurang satu persen sedangkan pertambahan
penduduk sebesar 1,6% setiap tahun; (ii) belum
berkembangnya kapasitas produksi pangan daerah dengan
teknlogi sesifik lokasi karena hambatan inrastruktur
pertanian; (iii) petani umumnya skala kecil (kurang dari 0,5
hektar) yang berjumlah 13,7 juta KK menyebabkan
aksesibilitasnya terbatas terhadap sumber permodalan,
teknologi, sarana produksi dan pasar; (iv) banyak dijumpai
kasus terhambatnya distribusi sarana produksi khususnya
pupuk bersubsidi; dan (v) lambatnya penerapan teknologi
akibat kurang insentif ekonomi dan masalah sosial petani.

Bab III/21-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

b. Kelestarian sumber daya lahan dan air. Saat ini tingkat alih
fungsí lahan pertanian ke non pertanian (perumahan,
perdinasan, dll) di Indonesia diperkirakan 106.000 ha/5
tahun. Kondisi sumber air di Indonesia cukup
memperihatinkan, daerah tangkapan air yakni daerah
aliran sungai (DAS) kondisi lahannya sangat kritis akibat
pembukaaan hutan yang tidak terkendali. Sejak 10 tahun
terakhir terjadi banjir dengan erosi hebat dan ancaman
tanah longsor pada musim hujan bergantian dengan
kekeringan hebat pada musim kemarau. Bila laju degradasi
terus berjalan maka tahun 2015 diperkirakan defisit air di
Jawa akan mencapai 14,1 miliar m³ per tahun.
c. Cadangan pangan. Adanya kondisi iklim yang tidak
menentu sehingga sering terjadi pergeseran penanaman,
masa pemanenan yang tidak merata sepanjang tahun,
serta sering timbulnya bencana yang tidak terduga (banjir,
longsor, kekeringan, gempa) memerlukan sistem
pencadangan pangan yang baik. Saat ini belum optimalnya:
(i) sistem cadangan pangan daerah untuk mengantisipasi
kondisi darurat bencana alam minimal 3 (tiga) bulan; (ii)
cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan
tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan); (iii)
kelembagaan lumbung pangan masyarakat dan lembaga
cadangan pangan komunitas lainnya; dan (iv) sistem
cadangan pangan melalui Lembaga Usaha Ekonomi
Pedesaan ataupun lembaga usaha lainnya.
2. Peningkatan kemudahan dan kemampuan mengakses pangan
a. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Masyarakat yang rendah dalam mengakses
pangan ada pada golongan masyarakat miskin, yang
diperkirakan sekitar 14.7 persen atau sekitar 34.9 juta

Bab III/22-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pada tahun 2008. Dari jumlah penduduk miskin tersebut,


sekitar 68 persen tinggal di pedesaan damana umumnya
adala petani.
b. Kelancaran distribusi dan akses pangan. Masalah yang
dijumpai adalah: (i) infrastruktur distribusi; (ii) sarana dan
prasarana jalan; (iii) pemasaran dan distribusi antar dan
keluar daerah dan isolasi daerah; (iv) sistem informasi
pasar; (v) keterbatasan Lembaga pemasaran daerah; (vi)
hambatan distribusi karena pungutan resmi dan tidak
resmi; (vii) kasus penimbunan komoditas pangan oleh
spekulan; dan (viii) adanya penurunan akses pangan
pangan karena terkena bencana.
c. Penjaminan Stabilitas Harga Pangan. Isu ini stabilitas
harga pangan penting karena: (i) masa panen yang tidak
merata sepanjang bulan, sehigga harga tinggi pada masa
panen dan rendah pada waktu musim panen; (ii) harga
pangan dunia semakin tidak menentu, dan Indonesa
sangat rentang terhadap pengaruh pasar dunia. Disamping
itu dengan adanya stabilitas harga pangan akan
menguatkan posisi tawar petani dan menjamin akses
pangan masyarakat.
3. Peningkatan Kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju
gizi seimbang berbasis pada pangan lokal
a. Konsumsi beras masih cukup tinggi yaitu sebesar 105,2
kg/kap/thn (Susenas 2005), Walaupun Kualitas konsumsi
terus meningkat dan pada tahun 2005 mencapai 79,1 dan
2007 mencapai 83.1, namun konsumsi pangan sumber
protein, sumber lemak dan vitamin/mineral masih jauh
dari harapan. Konsumsi pangan dengan bahan baku terigu
mengalami peningkatan yang sangat tajam yakni sebesar
sebesar 19,2 persen untuk makanan mie dan makan lain

Bab III/23-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

berbahan terigu 7.9 persen pada periode 1999-2004. Pada


saat ini konsumsi pangan hewani penduduk Indonesia
baru mencapai 6,6 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ini
lebih rendah dibanding Malaysia dan Filipina yang masing-
masing mencapai 48 kg/kap/tahun dan 18
kg/kapita/tahun;
b. Faktor penyebab belum berkembangannya adalah: (i)
belum berkembangnya teknologi tepat guna dan terjangkau
mengenai pengolahan pangan berbasis tepung umbi-
umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal
lainnya; (ii) belum berkembangnya bisnis pangan untuk
peningkatan nilai tambah ekonomi melalui penguatan
kerjasama pemerintah-masyarakat-dan swasta; (iii) belum
optimalnya usaha perubahan perlaku diversifikasi
konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini melalui jalur
pendidikan formal dan non formal; (iv) rendahnya citra
pangan local; dan (v) belum optomalnya Pengembangan
program perbaikan gizi yang cost effective, diantaranya
melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi
pangan dan program suplementasi zat gizi mikro
khususnya zat besi dan vitamin A.
4. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
a. Saat ini masih cukup banyak digunakan bahan tambahan
pangan (penyedap, pewarna pemanis, pengawet, pengental,
pemucat dan anti gumpal) yang berlebihan atau berbahaya
bagi kesehatan.
b. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat
konsumen maupun produsen (khususnya industri kecil
dan menengah) terhadap keamanan pangan, yang ditandai
merebaknya kasus keracunan pangan baik produk pangan
segar maupun olahan.

Bab III/24-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. Belum ada sangsi yang tegas terhadap pelanggaran


peraturan keamanan pangan. Oleh karena itu, usaha-
usaha untuk pencegahan dan pengendalian keamanan
pangan harus dilakukan

B. Urusan Pertanian
1. Meningkatkan produksi komoditas pertanian unggulan (padi,
jagung, dan kedelai), produksi perkebunan unggulan (tebu,
tembakau, dan kelapa) serta produksi hasil ternak (susu, telur,
dan daging) sebagai salah satu wujud kontribusi kedaulatan
pangan;
2. Mendorong usaha tani modern berbasis budidaya pertanian
secara organik/ramah lingkungan sebagai upaya untuk
mendorong penyediaan bahan pangan sehat;
3. Meningkatkan infrastruktur pertanian terutama jaringan irigasi
tingkat usaha tani;
4. Penguatan kelembagaan petani baik SDM maupun
permodalan, melalui dukungan dari provinsi dan pusat;
5. Pengendalian laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
bersama instansi terkait lainnya;
6. Mendorong usaha agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah
(agriculture value added) baik dalam usaha pertanian,
perkebunan, maupun peternakan;
7. Meningkatkan kemampuan dalam pengolahan pasca panen
dan pemasaran hasil produk pertanian;
8. Optimalisasi pengelolaan lahan tegalan dan pekarangan;
9. Meningkatkan akses untuk mendapatkan bibit unggul
peternakan;
10.Memberantas wabah penyakit, melalui program pemberian
vaksin, ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah
terjangkit wabah penyakit;

Bab III/25-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

11. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak, dengan


cara inseminasi buatan.

C. Urusan Perikanan
1. Meningkatkan produksi perikanan budidaya rata-rata
sebesar 6,25% tiap tahun selama kurun waktu 5 (lima)
tahun;
2. Penguatan Balai Benih Ikan (BBI) sebagai upaya untuk
memudahkan akses pembudidaya mendapatkan benih
yang berkualitas;
3. Membangun kemandirian dalam budidaya perikanan
melalui penguatan sarana prasarana serta pendampingan
usaha budidaya perikanan yang maju dan berkelanjutan;
4. Rehabilitasi ekosistem perairan sebagai upaya untuk
melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati
(penebaran benih di sungai/danau);
5. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui
pengembangan komoditas spesies ikan spesifik lokal
unggulan yang tahan terhadap perubahan lingkungan.

Bab III/26-26
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian,


4.1.
Ketahanan Pangan dan Perikanan

Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Daerah


Kabupaten Ponorogo, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan perlu menetapkan tujuan pembangunan pertanian,
pangan dan perikanan yang akan dicapai dalam kurun waktu lima
tahun ke depan. Tujuan pembangunan pertanian, pangan dan
perikanan ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program
pembangunan pertanian, pangan dan perikanan secara umum.
Disamping itu, juga dalam rangka memberikan kepastian
operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran misi serta program
yang ditetapkan.
Berdasarkan Perubahan RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun
2016–2021 yang menjabarkan Visi dan Misi ke dalam bentuk agenda
dan prioritas pembangunan, program dan kegiatan, salah satu di
antara agenda dan prioritas pembangunan tersebut adalah
pembangunan di bidang pertanian.
Untuk mendukung konsep pembangunan pertanian tersebut
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo menetapkan 4 tujuan, yaitu:
1. Terwujudnya ketahanan pangan daerah;
2. Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan
melalui peningkatan produksi produktivitas pertanian/
perkebunan dan kamampuan lembaga petani serta
terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui
peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan;

BabIV/1-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

3. Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan


serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan;
4. Terwujudnya tata kelola organisasi aparatur pertanian yang
baik, kredibel, dan akuntabel.

Dari keempat tujuan di atas kemudian dijabarkan ke dalam 6


sasaran dengan beberapa indikator kinerja tujuan maupun sasaran
sebagai tolok ukur kinerja selama 5 tahun, secara keseluruhan
sebagaimana disajikan pada tabel 4.1.

BabIV/2-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan


Perangkat Daerah
Target Kinerja Tujuan/ Sasaran pada tahun
N Indi kator Tujuan/ ke-
Tujuan Sasaran
o Sasaran
1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Terwujudny 1 Meningkatnya 1. Skor Pola Pangan
a . Kecukupan Pangan 1. Harapan 80.0 81.5 82.0 83.0 84.0
ketahanan 1 Utama 1
pangan 1. Ketersediaan Pangan
daerah 1. Utama (ton)
2
a. Beras
365,15 365,14 382,53 391,23 399,92
1.2 1.2 9.3 3.4 7.5
b. Jagung
225,51 225,51 236,25 241,62 246,99
3.3 3.3 2.1 1.4 0.8
c. Kedelai
20,560 20,650 21,539 22,029 22,518
.5 .5 .5 .1 .6
d. Ubi Kayu
454,99 496,35 517,03 537,71
320.8
2.5 5.4 6.9 8.4
2 Terwujudny 1 a. NTP 105,11 105,6 106,21 106,84 107,25
a usaha
pertanian b. Pertumbuha 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
yang n Nilai
mandiri dan PDRB Sub
berkelanjut Kategori
an melalui Pertanian
peningkata (%)
n produksi 2 Meningkatnya 2. Produksi Tanaman
produktivita . Produksi dan 1. Pangan (ton)
s 1 Produktivitas 1
pertanian/p Tanaman Pangan a. Padi
erkebunan 434.85 441.70 446.33 452.15 461.23
dan 0 2 6 1 3
kamampua b. Jagung
n lembaga 252.55 247.79 220.40 247.77 249.90
petani serta 9 0 0 6 0
terwujudny c. Kedelai
a usaha 16.363 21.509 23.875 26.354 26.625
peternakan d. Kacang
yang Tanah 3.352 2.770 2.786 2.475 21.443
berkelanjut
an melalui
peningkata
n populasi
ternak dan
produksi
hasil
peternakan
e. Ubi Kayu
530.27 466.88 450.46 440.51 44.510
8 9 0 0
2. Produktivitas
1. Tanaman Pangan
2 (ku/ha)
a. Padi 63,4 63,7 64 64,5 65,1

b. Jagung 69,72 69,8 70 71,2 71,4

c. Kedelai 17,54 17,7 17,8 18 18,1

d. Kacang 17,63 17,7 17,8 18 18,1


Tanah
e. Ubi Kayu 198,44 199,5 200 202

2 Meningkatnya 2. Produksi Tanaman


. produksi tanaman 2. Perkebunan (ton)
2 perkebunan 1
a. Tebu
7.015 7.283 7.548 7.825 8.104
b. Tembakau
980 1.010 1.053 1.090 1.136

BabIV/3-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. Kelapa
5.082 5.997 6.866 7.642 8.533
d. Kopi
198 213 230 243 259
e. Cengkeh
225 235 244 262 275
f. Kakao
658 690 716 747 782
2 Meningkatnya 2. Produksi Peternakan
. Produksi dan 3.
3 Populasi Peternakan 1
a. Daging
2.943. 3.120. 3.307. 3.506. 3.716.
923 559 792 260 635
b. Susu
2.309. 2.447. 2.594. 2.750. 2.915.
278 835 705 387 410
c. Telur
1.763. 1.869. 1.981. 2.100. 2.226.
625 442 609 505 536
3 Terwujudny 3 a Pertumbuha 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
a usaha n Nilai
perikanan PDRB Sub
yang Kategori
mandiri dan Perikanan
berkelanjut
an serta 3 Meningkatnya 3. Persentase
meningkatn . Produksi Perikanan 1. peningkatan jumlah 5 5 5 5 5
ya 1 dan Konsumsi Ikan 1 produksi ikan
kesadaran
masyarakat
dalam
mengkonsu
msi ikan.
2. Persentase 2 2 2 2 2
1. peningkatan
2 konsumsi ikan
4 Terwujudny 4 Terselenggarannya 4. Pelayanan 100 100 100 100 100
a tata kelola . perencanaan yang 1. administrasi umum
organisasi 1 berkesinambungan, 1 dan kepegawaian
yang baik, pengawasan yang serta penyediaan
kredibel berorientasi pada sarana prasarana
dan output, Dinas yang memadai
akuntabel. penatausahaan (%)
keuangan dan aset 4. Penyusunan dokumen 100 100 100 100 100
yang bertanggung- 1. perencanaan dan
jawab, dan 2 pelaporan
pengelolaan SDM program/kegiatan dan
aparatur pertanian anggaran dinas secara
berbasis partisipatif dan tepat
pembangunan waktu (%)
karakter 4. Pelaksanaan 100 100 100 100 100
1. administrasi realisasi
3 anggaran serta
pengelolaan
pencatatan aset yang
baik (%)

BabIV/4-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tujuan pertama “Terwujudnya ketahanan pangan daerah”,


kemudian dijabarkan dalam 1 sasaran strategis, yaitu:

1. Meningkatnya Kecukupan Pangan Utama


Dalam rangka memantapkan peran Kabupaten Ponorogo
dalam menyediakan pangan bagi masyarakatnya. Untuk
menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui 2
(dua) indikator yaitu:
a. Skor pola pangan harapan;
b. Ketersediaan pangan utama (beras, jagung, kedelai, dan
ubi kayu).

Tujuan kedua “Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri


dan berkelanjutan melalui peningkatan produksi produktivitas
pertanian/perkebunan dan kamampuan lembaga petani serta
terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui
peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan”,
kemudian dijabarkan dalam 3 sasaran strategis, yaitu:

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman


pangan
Dalam rangka memantapkan peran Kabupaten Ponorogo
sebagai penyangga stok pangan dan meningkatkan kontribusi
sektor pertanian terhadap perekonomian daerah diperlukan
upaya terus-menerus untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman pangan. Untuk menilai keberhasilan
pencapaian sasaran ini diukur melalui 2 (dua) indikator yaitu:
c. Produksi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, dan ubi kayu);
d. Produktifitas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, dan ubi kayu).
BabIV/5-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

2. Meningkatnya produksi tanaman perkebunan


Perkebunan sebagai bagian dari pertanian turut andil dalam
menyumbang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ponorogo.
Untuk itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi
tanaman perkebunan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian
sasaran ini diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu:

a. Produksi tanaman perkebunan (tebu, tembakau, kopi,


cengkeh, kelapa, dan kakao).

3. Meningkatnya produksi peternakan


Bidang peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian
yang mencakup perunggasan, ruminansia kecil, dan
ruminansia besar, mempunyai peran yang penting untuk
menyediakan pangan protein hewani melalui produk-produk
turunannya diantaranya adalah daging, susu, dan telur. Untuk
itulah, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi
maupun populasi ternak. Keberhasilan pencapaian sasaran ini
diukur melalui 1 (satu) indikator, yaitu:

a. Produksi peternakan (daging, susu, dan telur);


Tujuan ketiga “Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri
dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan”, kemudian dijabarkan kedalam satu bentuk
sasaran strategis, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan

Usaha Perikanan di Kabupaten Ponorogo, sangat berpotensi


untuk bisa dikembangkan, karena metode usaha perikanan
bisa dilaksanakan mulai dari skala kecil, menengah, dan
besar, pangsa pasar pun masih sangat terbuka. Hal ini tidak
terlepas dari tingkat pemahaman penduduk akan pentingnya
mengkonsumsi ikan. Untuk itulah, sebagai salah satu sasaran
BabIV/6-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pembangunan bidang perikanan bertujuan untuk


meningkatkan produksi dan konsumsi ikan di masyarakat.
Tolok ukur keberhasilan sasaran ini dihitung melalui 2 (dua)
indikator kinerja yaitu:

a. Persentase peningkatan jumlah produksi ikan;


b. Persentase peningkatan konsumsi ikan.

Tujuan keempat “Terwujudnya tata kelola organisasi


aparatur pertanian yang baik, kredibel, dan akuntabel”, kemudian
dijabarkan ke dalam satu sasaran strategis, yaitu:
1. Meningkatnya perencanaan yang berkesinambungan,
pengawasan yang berorientasi pada output,
penatausahaan keuangan dan aset yang bertanggung-
jawab, dan pengelolaan SDM aparatur pertanian berbasis
pembangunan karakter

Demi tercapainya usaha-usaha pembangunan pertanian tentu


tidak bisa terlepas dari dukungan manajemen aparatur yang
ada di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan. Di
antaranya adalah melalui (1) Perencanaan yang matang dan
logis untuk program maupun kegiatan yang akan
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang diinginkan; (2)
Pengelolaan pegawai yang tertib untuk mewujudkan reformasi
birokrasi; (3) Penyediaan sarana dan prasarana kantor yang
memadai; dan (4) Peningkatan pelayanan administrasi
keuangan yang akuntabel dan transparan. Keberhasilan
pencapaian sasaran ini diukur melalui 3 (tiga) indikator
kinerja, yaitu:
a. Fasilitasi administrasi umum dan kepegawaian, serta
pelayanan rumah tangga Dinas yang sesuai dengan SOP;
b. Penyusunan dokumen perencanaan program/kegiatan dan
anggaran dinas secara partisipatif dan tepat waktu;
BabIV/7-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. Pelaksanaan pelaporan kinerja, realisasi anggaran, serta


pengelolaan pencatatan asset yang baik.

BabIV/8-8
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi merupakan usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan


dan sasaran yang hendak dicapai. Adapun strategi pencapaian
tujuan dan sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan, Pertanian,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Penyuluhan di Kabupaten
Ponorogo diwujudkan dalam bentuk kebijakan sebagaimana tersaji
dalam tabel 5.1 sebagai berikut:

Bab V/1-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

PONOROGO BERBENAH MENUJU PONOROGO YANG LEBIH MAJU,


Visi : BERBUDAYA DAN RELIGIUS
(4.1) Terbangunnya sistem pertanian modern, sebagai basis
pengembangan model ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
tangguh, memicu investasi dan industry, serta berperan menjadi
Misi : lokomotif penggerak perekonomian daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1 1 Meningkatn 1.1.1 Memantapkan 1.1.1.1 Peningkatan
Terwujudnya . ya ketersediaan Kapasitas
ketahanan 1 Kecukupan pangan produksi
pangan Pangan berbasis domestik
daerah Utama kemandirian
1.1.1.2 Pelestarian
sumberdaya
lahan dan air
1.1.1.3 Penguatan
cadangan
pangan
pemerintah dan
masyarakat/ko
munitas
1.1.2 Peningkatan 1.1.2.1 Penanggulanga
kemudahan n kemiskinan
dan dan
kemampuan pemberdayaan
mengakses ekonomi
pangan masyarakat
untuk
peningkatan
daya beli
pangan
beragam dan
bergizi
seimbang
1.1.2.2 Peningkatan
kelancaran
distribusi dan
akses pangan
1.1.2.3 Penjaminan
Stabilitas
Harga Pangan
1.1.2.4 Peningkatan
efisiensi dan
efektivitas
intervensi
bantuan
pangan/panga
n bersubsidi
kepada
masyarakat
golongan
miskin
(misalnya
Raskin) dan
mengembangka
n pangan
bersubsidi bagi
kelompok

Bab V/2-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

khusus yang
membutuhkan
terutama anak-
anak dan ibu
hamil yang
bergizi kurang
(stunting)
1.1.3 Peningkatan 1.1.3.1 Pengembangan
kuantitas dan dan percepatan
kualitas diversifikasi
konsumsi konsumsi
pangan menuju pangan
gizi seimbang berbasis
berbasis pada pangan lokal
pangan lokal melalui
pengkajian
berbagai
teknologi tepat
guna dan
terjangkau
mengenai
pengolahan
pangan
berbasis
tepungumbi-
umbian lokal
dan
pengembangan
aneka pangan
lokal lainnya
1.1.3.2 Pengembangan
bisnis pangan
untuk
peningkatan
nilai tambah
ekonomi, gizi
dan mutu
ketersediaan
pangan yang
beragam dan
bergizi
seimbang
melalui
penguatan
kerjasama
pemerintah-
masyarakat-
dan swasta
1.1.3.3 Pengembangan
materi dan cara
ajar
diversifikasi
konsumsi
pangan dan gizi
sejak usia dini
melalui jalur
pendidikan
formal dan non
formal
1.1.3.4 Penguatan pola
konsumsi
pangan lokal

Bab V/3-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

yang didaerah
dan kelompok
masyarakat
tertentu telah
beragam
1.1.3.5 Pengembangan
aspek kuliner
dan daya
terima
konsumen,
melalui
berbagai
pendidikan gizi,
penyuluhan,
dan kampanye
gizi untuk
peningkatan
citra pangan
lokal, serta
peningkatan
pendapatan
dan pendidikan
umum
1.1.3.6 Pengembangan
program
perbaikan gizi
yang cost
effective,
diantaranya
melalui
peningkatan
dan penguatan
program
fortifikasi
pangan dan
program
suplementasi
zat gizi mikro
khususnya zat
besi dan
vitamin A
1.1.4 Peningaktan 1.1.4.1 Peningkatan
mutu dan pengetahuan
keamanan dan kesadaran
pangan tentang
keamanan
pangan di
tingkat
rumahtangga,
industri
rumahtangga
dan UMKM
serta importir,
distributor dan
ritel serta
pemahaman
tentang
implikasi
hukum
pelanggaran
peraturan
keamanan

Bab V/4-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pangan yang
berlaku
1.1.4.2 Penguatan
pengawasan
dan pembinaan
keamanan
pangan dengan
melengkapi
perangkat
peraturan
perundang-
undangan di
bidang mutu
dan keamanan
pangan, law
enforcement
bagi produsen,
importir,
distributor dan
ritel yang
melakukan
pelanggaran
terhadap
keamanan
pangan
1.1.4.3 Peningkatan
kesadaran dan
perlindungan
konsumen
terhadap
keamanan
pangan
Tujuan 2 2 Meningkatn 2.1.1 Meningkatkan 2.1.1.1 Fasilitasi
Terwujudnya . ya Produksi intensifikasi peningkatan
usaha 1 dan pertanian yang produksi dan
pertanian Produktivita fokus pada produktivitas
yang mandiri s Tanaman pencapaian pertanian,
dan Pangan produksi dan melalui
berkelanjuta efisiensi yang penyediaan
n melalui tinggi dengan sarana
peningkatan dukungan produksi dan
produksi sarana pembangunan
produktivitas prasarana yang infrastruktur
pertanian/pe memadai serta pertanian serta
rkebunan pengembangan pengembangan
dan pertanian produk
kamampuan ramah pertanian yang
lembaga lingkungan berdaya saing.
petani serta 2.1.1.2 Mengarahkan
terwujudnya petani untuk
usaha mengembangka
peternakan n sistem
yang pertanian
berkelanjuta organik
n melalui sebagai upaya
peningkatan untuk
populasi melindungi
ternak dan daya dukung
produksi lahan pertanian
hasil dan
peternakan meningkatkan
produksi

Bab V/5-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

komoditi
pertanian yang
ramah
lingkungan dan
sehat

2.1.1.3 Penguatan
kelembagaan
penyuluhan
pertanian
2 Meningkatn 2.2.1 Mendorong 2.2.1.1 Fasilitasi
. ya produksi pengembangan pengembangan
2 tanaman komoditas produk
perkebunan perkebunan perkebunan
unggulan unggulan
daerah melalui daerah melalui
penerapan penyediaan
tekhnologi sarana
budidaya produksi ,
tanaman pengembangan
perkebunan infrastruktur
yang baik; serta
pengembangan
benih unggul
perkebunan
2 Meningkatn 2.3.1 Meningkatkan 2.3.1.1 Mengembangka
. ya Produksi produksi n sarana
3 Peternakan peternakan prasarana
melalui konsep peternakan
agribisnis sebagai upaya
penyediaan
pangan asal
hewan yang
Aman Sehat
Utuh dan Halal
(ASUH)
Meningkatkan
upaya
pemeliharaan
kesehatan serta
upaya
pencegahan
penyakit
menular pada
ternak
Membangun
kemandirian
peternak untuk
meningkatkan
populasi serta
mutu produk
peternakan

Bab V/6-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tujuan 3 3 Meningkatn 3.1.1 Mendorong 2.1.1.1 Meningkatkan


Terwujudnya . ya Produksi pengembangan pemberdayaan
usaha 1 Perikanan budidaya Kelompok
perikanan dan perikanan Pembudidaya
yang mandiri Konsumsi secara mandiri Ikan
dan Ikan dan (pokdakan)
berkelanjuta berkelanjutan untuk
n serta menghasilkan
meningkatny produk
a kesadaran perikanan yang
masyarakat berdaya saing
dalam melalui
mengkonsum implementasi
si ikan. Cara budidaya
ikan yang baik
(CBIB)
2.1.1.2 Optimalisasi
pembenihan
perikanan air
tawar milik
daerah
2.1.1.3 Optimalisasi
pengawasan,
pengendalian
serta
pengelolaan
sumberdaya
perairan umum
2.1.1.4 Pelaksanaan
kampanye
gerakan makan
ikan

Bab V/7-7
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau


lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
Program pembangunan pertanian yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo
guna mewujudkan 4 (empat) tujuan dan 6 (enam) sasaran yang
hendak dicapai selama 5 (lima) tahun ke depan terbagi menjadi 13
(tiga belas) program pada 6 (enam) bidang dan sekretariat adalah:

A. Bidang Ketahanan Pangan


1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan):
a. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan
Kerawanan Pangan;
b. Pengembangan Distribusi dan Cadangan Pangan;
c. Pengembangan Panganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan.

B. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian


1. Program Pengembangan dan Peningkatan Prasarana dan
Sarana Pertanian:
a. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana
irigasi pertanian dan akses lahan pertanian;
b. Peningkatan fasilitasi sarana produksi dan pembiayaan
pertanian;

Bab VI/1-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

c. Pengembangan dan peningkatan mekanisasi budidaya


pertanian;
d. Pembangunan/perbaikan sumber-sumber air (DAK).

C. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura


1. Program program peningkatan produksi pertanian, meliputi
kegiatan:
a. Pengembangan perbenihan/perbibitan dan
perlindungan tanaman;
b. Pengembangan agribisnis pertanian dan promosi hasil
pertanian.
2. Program Program Pengembangan Pertanian Ramah
Lingkungan/Pertanian Organik, meliputi kegiatan:
a. Pengembangan tanaman pangan dan holtikultura
organik.

D. Bidang Perkebunan
1. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku, meliputi
kegiatan:
a. Penanganan panen dan pasca panen;
b. Dukungan sarana dan prasarana usaha tani tembakau;
c. Penumbuhan dan penguatan kelembagaan.
2. Program Peningkatan Produksi Perkebunan, meliputi
kegiatan:
a. Pengembangan dan sertifikasi bibit unggul perkebunan.

E. Bidang Peternakan
1. Program peningkatan produksi hasil peternakan, meliputi
kegiatan:
a. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
menular ternak;

Bab VI/2-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

b. Promosi hasil peternakan dan penyediaan prasarana dan


sarana pengolahan;
c. Pengembangan agribisnis peternakan dan peningkatan
produksi dan mutu hasil peternakan.

F. Bidang Penyuluhan
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan
Pemberdayaan Penyuluh:
a. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan;
b. Pembangunan/perbaikan BPP dan sarana
pendukungnya (DAK);
c. Peningkatan kemampuan lembaga petani;
d. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku
agribisnis.

G. Bidang Perikanan
1. Program pengembangan perikanan dan promosi hasil
perikanan:
a. Peningkatan produksi dan mutu hasil perikanan
budidaya;
b. Peningkatan prasarana dan sarana unit
budidaya/pembenihan perikanan air tawar milik
daerah;
c. Dukungan manajemen penyelenggaraan
budidaya/pembenihan perikanan air tawar milik
daerah;
d. Promosi hasil perikanan dan penyediaan prasarana dan
sarana pengolahan perikanan;
e. Pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan
sumberdaya perairan umum;

Bab VI/3-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

f. Pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha


kecil masyarakat KP (nelayan dan pembudidaya ikan)
(DAK).

H. Sekretariat
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi
kegiatan:
a. Penyediaan jasa kebersihan kantor;
b. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan;
c. Penyediaan makanan dan minuman;
d. Penyediaan jasa surat menyurat, alat tulis kantor,
barang cetakan dan penggandaan;
e. Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik;
f. Penyediaan jasa administrasi keuangan dan teknis
kegiatan;
g. Rapat-rapat koordinasi dalam daerah rapat-rapat
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
meliputi kegiatan:
a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, sarana
prasarana penunjang gedung kantor, rumah jabatan
dan rumah dinas;
b. Pemeliharaan rutin/berkala mobil dinas jabatan,
kendaraan dinas/operasional;
c. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan
perlengkapan gedung kantor, rumah jabatan/rumah
dinas;
d. Pengadaan peralatan, perlengkapan gedung kantor dan
rumah jabatan/rumah dinas;

Bab VI/4-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

e. Pengadaan mobil dinas jabatan, kendaraan


dinas/operasional.
3. Program Peningkatan Disiplin dan Pengembangan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi kegiatan
a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu;
b. Pendidikan dan Pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi
ASN (Bendahara, pengadaan barang dan jasa,
kehumasan, kearsipan, dan tenaga teknis lainnya).
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi kegiatan:
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD;
b. Pengelolaan dan penatausahaan hibah dan bantuan
sosial;
c. Penyusunan RENSTRA dan Renja SKPD;
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan SKPD;
e. Penyusunan pelaporan keuangan bulanan, triwulan,
semesteran/prognosis realisasi anggaran dan akhir
tahun;
f. Pengelolaan data statistik, informasi, dan dokumentasi
SKPD.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo sebagaimana tersebut
dalam (Tabel 6.1)

Bab VI/5-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas
Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

Dat Target Kinerja Program dan Kegiatan


a
cap Kondisi
Kinerja Unit
Indikator aia
pada Kerja
Kinerja n
Akhir Pera
Tujuan, pad
K Progra 2,017 2,018 2,019 2,020 2,021 Periode ngkat
Sasaran, a Lo
Sasar o m dan Renstra Daer
Tujuan Program tah kas
an d Kegiata Perangkat ah
(outcome) un i
e n Daerah Pena
dan aw
nggu
kegiatan al
ngja
(output) per Tar
Rp Rp Tar Rp Tar Rp Tar Rp Rp wab
enc Target Target get
ana get get get
an
1 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Terwuj Meni Progra Prosentase 90 90 90 Bidan Ka
udnya ngkat m ketersediaa % 871, % 889, % 889, g bu
ketaha nya Pening n cadangan 748, 183, 183, Keta pat
nan Kecuk katan pangan 900 878 878 hana en
panga upan Ketaha daerah n Po
n Panga nan Pang no
daerah n Pangan an rog
Utam (pertan o

Bab VI/6-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a ian/per Jumlah 4 4 4
kebuna daerah des des des
n) rawan a a a
pangan
yang
terselesaika
n
Nilai
kebutuhan 24 24 24
bahan 00 00 00
makanan kka kka kka
l/k l/k l/k
api api api
ta ta ta
Jumlah 8 8 8
KWT yang KW KW KW
menerapka T T T
n
penganekar
agaman
pangan
Jumlah 1 1 1
desa des des des
mandiri a a a
pangan
yang
diberdayak
an

Bab VI/7-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Prosentase 85 85 85
usulan % % %
industri
rumah
tangga
pangan
olahan
yang
memiliki P-
IRT
Penge Jumlah 50 50 50 Bidan Ka
mbang peserta ora 153, ora 156, ora 156, g bu
an pelatihan ng 232, ng 296, ng 296, Ketah pat
Keterse sistem 000 640 640 anan en
diaan kewaspadaa Pang Po
dan n pangan an nor
Penang dan gizi og
anan o
Kerawa Jumlah 10 10 10
nan monitoring lok lok lok
Pangan ketersediaa asi asi asi
n pangan
Jumlah 2 2 2
pemberian kat kat kat
penghargaa eg eg eg
n APN ori ori ori
Penge Jumlah 2 2 2 Bidan Ka
mbang laporan do 85,1 do 86,8 do 86,8 g bu
an monitoring ku 64,7 ku 67,9 ku 67,9 Ketah pat

Bab VI/8-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Distribu harga me 00 me 94 me 94 anan en


si dan pangan dan n n n Pang Po
Cadang LPDM an nor
an og
Pangan o
Jumlah 2 2 2
laporan do do do
harga ku ku ku
pangan me me me
n n n
Jumlah 5 5 5
pelaku gap gap gap
usaha yang okt okt okt
layak dapat an an an
bantuan
permodalan
Jumlah
stok 20 20 20
cadangan 0 0 0
pangan ton ton ton
Penge Jumlah 20 20 20 Bidan Ka
mbang peserta ora 633, ora 646, ora 646, g bu
an lomba LCM ng 352, ng 019, ng 019, Ketah pat
Pangan 200 244 244 anan en
ekaraga Pang Po
man an nor
Konsu og
msi dan o

Bab VI/9-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Keama Jumlah 1 1 1
nan dokumen do do do
Pangan data pola ku ku ku
konsumsi me me me
dan suplai n n n
pangan
Jumlah 1 1 1
KWT KW KW KW
penerima T T T
bantuan
bibit
Jumlah
peserta 20 20 20
Gemayur 0 0 0
an an an
ak ak ak
Jumlah 35 35 35
peserta pes pes pes
kreasi dan ert ert ert
inovasi a a a
kudapan
berbasis
pangan
lokal
Terwuj Meni Progra Persentase Bidan Ka
udnya ngkat m peningkata 7 5,76 g TPH bu
usaha nya Pening n 1,35 pat
pertan Produ katan pembangun 0,00 en
ian ksi Penera an 0 Po

Bab VI/10-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

yang dan pan prasarana no


mandi Produ teknolo irigasi rog
ri dan ktivit gi pertanian o
berkel as pertani
anjuta Tana an/
n man perkeb
melalu Panga unan
i n Jumlah
pening rencana (28;7;
katan penyaluran 18;27;
produ alokasi 21)
ksi pupuk
produ bersubsidi
ktivita (UREA,SP-
s 36,ZA,NPK,
pertan ORGANIK)
ian/pe Persentase
rkebun peningkata 7
an dan n jumlah
kama kelompok
mpuan penerima
lemba alsintan
ga Penge Jumlah Bidan Ka
petani mbang Pembangun 30 5,63 g TPH bu
serta an dan an 1,02 pat
terwuj Peningk prasarana 5,00 en
udnya atan sumber air 0 Po
usaha Kualitas pertanian nor
petern Prasara (dam parit, og

Bab VI/11-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

akan na dan irigasi tanah o


yang Sarana dangkal,
berkel Irigasi Jides/.Jitut,
anjuta Lahan Pipanisasi
n Pertani dll)
melalu an
i Penge Jumlah Bidan Ka
pening mbang Pembangun g TPH bu
katan an dan an jalan pat
popula Peningk usaha en
si atan pertanian Po
ternak Kualitas (JUT) nor
dan Prasara og
produ na dan o
ksi Sarana
hasil Penunj
petern ang
akan Ekono
mi
Pertani
an
Fasilitas Jumlah Bidan Ka
i Sarana Penyediaan 45,5 g TPH bu
Produk paket 00,0 pat
si dan saprodi padi 00 en
Pembia palawija Po
yaan nor
Pertani og
an o

Bab VI/12-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Pengad Jumlah Bidan Ka


aan Penyediaan 50 84,8 g TPH bu
Sarana alat dan 25,0 pat
dan mesin 00 en
Prasara tanam dan Po
na panen nor
Teknol og
ogi o
Pertani
an/
Perkeb
unan
Tepat
guna

Progra Persentase Bidan Ka


m peningkata 7 4,30 3,57 4,46 4,55 4,55 g PSP bu
penge n 6,59 7,21 9,17 8,55 8,55 pat
mbang pembangun 5,70 2,50 2,80 6,25 6,25 en
an dan an 0 0 0 6 6 Po
Pening prasarana no
katan irigasi rog
Prasara pertanian o
na dan
Sarana
Pertani
an

Bab VI/13-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Jumlah
rencana (28;7;
penyaluran 18;27;
alokasi 21)
pupuk
bersubsidi
(UREA,SP-
36,ZA,NPK,
ORGANIK)
Persentase
peningkata 7
n jumlah
kelompok
penerima
alsintan
Persentase
peningkata
n
pembangun
an
prasarana
irigasi dan
lahan
pertanian
Luas lahan
LP2B yang 22, 22, 22, 22,
terinventari 50 50 50 50
sir by name 0 0 0 0
by address

Bab VI/14-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Rasio
pemenuhan
pupuk
bersubsidi
dibanding
kebutuhan
pupuk
bersubsidi
Persentase
Peningkata 7 7 7 7
n jumlah
kelompok
yang
menggunak
an alsintan
Persentase
peningkata 2 2 2 2
n luas lahan
yg terairi
Persentase
kelompok 80 80 80 80
tani yg
mendapatk
an pupuk
bersubsidi

Bab VI/15-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penge Jumlah Bidan Ka


mbang Pembangun 30 4,17 30 514, 2,43 2,48 30 2,48 g PSP bu
an dan an 1,74 257, 4,78 3,48 3,48 pat
pening prasarana 0,70 500 7,50 3,25 3,25 en
katan sumber air 0 0 0 0 Po
prasara pertanian nor
na dan (dam parit, og
sarana irigasi tanah o
irigasi dangkal,
pertani Jides/.Jitut,
an dan Pipanisasi
akses dll)
lahan
pertani
an
Jumlah
Pembangun 5,000
an jalan
usaha
pertanian
(JUT)
Jumlah Kec
yang 5 6 21 21
terinventari
sasi dan
teridentifika
si LP2B
Jumlah
pembangun 90 90 90

Bab VI/16-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

an jalan 0 0 0
usaha tani m m m
Jumlah 4 4 4
pembangun uni uni uni
an t t t
rehabilitasi
jaringan
irigasi
Jumlah 12 12 12
pembangun uni uni uni
an irigasi air t t t
tanah
dalam
Peningk Jumlah Bidan Ka
atan realisasi 100 42,2 70,2 176, 179, 179, g PSP bu
fasilitas penyaluran 25,0 50,0 216, 741, 741, pat
i sarana pupuk 00 00 700 034 034 en
produk bersubsidi Po
si dan nor
pembia og
yaan o
pertani
an
Persentase
penyaluran 10 10 10 10
alokasi 0 0 0 0
pupuk
bersubsidi
(Urea; SP;

Bab VI/17-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

ZA; NPK;
Organik)
Jumlah
kelompok 1,781 1,8 1,8 1,8 1,8
penerima 23 23 23 23
pupuk
bersubsidi
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang penyaluran 50 92,6 282, 503, 513, 513, g PSP bu
an dan bantuan 30,0 520, 168, 231, 231, pat
pening alat dan 00 000 600 972 972 en
katan mesin Po
mekani tanam nor
sasi og
budida o
ya
pertani
an
Jumlah
penyaluran
bantuan
alat dan
mesin
tanam dan
panen
Jumlah
penyaluran
bantuan
alat dan

Bab VI/18-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

mesin
tanam
Jumlah
kelompok 25 35 35 35 35
yang
menerima
bantuan
alat dan
mesin
pertanian
Jumlah
peningkata 35 35 35 35
n kelompok
yang
menggunak
an alat dan
mesin
pertanian
Pemba Jumlah 11
ngunan pembangun Da 2,71 uni 1,35 Da 1,38 Da 1,38
/perbai an JUT/Dam m 0,18 t 5,00 m 2,10 m 2,10
kan Parit/Irigasi par 5,00 0,00 par 0,00 par 0,00
sumber Air Tanah it 0 0 it 0 it 0
- Sedang 22 22 22
sumber lok lok lok
air asi asi asi
(DAK)

Bab VI/19-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Progra Jumlah Bidan Ka


m perluasan 220 72,4 344 119, g TPH bu
Pening penerapan 50,0 162, pat
katan budidaya 00 500 en
Produk tanaman Po
si pangan dan no
Pertani hortikultura rog
an/per yang efisien o
kebuna untuk
n mendukung
pengamana
n produksi
pangan dan
hortikultura
unggulan
daerah
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang Penyediaan 4,500 32,8 g TPH bu
an benih padi 75,0 pat
Perbeni bersertifikat 00 en
han/ Po
Pembib nor
itan og
o
Peningk Luas Bidan Ka
atan Pengemban 40 39,5 g TPH bu
produk gan 75,0 pat
si, hortikutura 00 en
produk unggulan Po

Bab VI/20-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tivitas (sayur, nor


dan buah, og
mutu biofarmaka) o
produk
perkeb
unan,
produk
pertani
an
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang penyediaan 60 75,6 g TPH bu
an benih induk 62,5 pat
perbeni FS 00 en
han/pe Po
rbibitan nor
dan og
perlind o
ungan
tanama
n
Jumlah
penyediaan 7,500
calon benih
Jumlah
benih 4,500
bersertifikat
Jumlah
penyediaan 35,000
pestisida

Bab VI/21-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penge Jumlah Bidan Ka


mbang kelompok 15 43,5 g TPH bu
an penerima 00,0 pat
agribisn bantuan 00 en
is alsintan Po
pertani pasca nor
an dan panen og
promos o
i hasil
pertani
an
Jumlah
peserta 30
pelatihan
pelatihan
Pengolahan
Hasil
Tanaman
Pangan

Progra Jumlah
m perluasan 229, 783, 799, 799,
Pening penerapan 912, 549, 220, 220,
katan budidaya 500 400 388 388
Produk tanaman
si pangan dan
Pertani hortikultura
an yang efisien
untuk

Bab VI/22-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

mendukung
pengamana
n produksi
pangan dan
hortikultura
unggulan
daerah
Persentase
pemenuhan
benih padi
oleh petani
penangkar
Rasio luas
serangan 5 5 5 5
hama
dibandingk
an luas
tanam
Persentase
peningkata 5 5 5 5
n jumlah
kelompok
yang
menggunak
an alsintan
pasca
panen

Bab VI/23-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Persentase
peningkata
n
pengemban
gan
kawasan
hortikultura
unggulan
Persentase
benih padi 80 80 80 80
bersertifika
t yang
dipergunak
an oleh
petani
Persentase
penurunan 2 2 2 2
kehilangan
hasil
produk
pertanian
Penge Jumlah
mbang penyediaan 30 120, 30 282, 30 288, 30 288,
an benih induk 392, 487, 137, 137,
perbeni FS 500 800 556 556
han/pe Jumlah
rbibitan penyediaan 7,5 7,0 7,5 7,5
dan calon benih 00 00 00 00
perlind Jumlah

Bab VI/24-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

ungan penyediaan 35, 48 35, 35,


tanama pestisida 00 0,0 00 00
n 0 00 0 0
Jumlah
benih 4,5 4,5 4,5 4,5
bersertifikat 00 00 00 00
Jumlah luas
areal yang 50 50 50 50
ditoleransi 0 0 0 0
terkena
serangan
OPT
Penge Jumlah
mbang kelompok 5 109, 5 501, 5 511, 5 511,
an penerima 520, 061, 082, 082,
agribisn bantuan 000 600 832 832
is alsintan
pertani pasca
an dan panen
promos Jumlah
i hasil peserta 15 15 15 15
pertani pelatihan
an Pengolahan
Hasil
Tanaman
Pangan
Jumlah
pengemban 10 10
gan

Bab VI/25-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

kawasan
buah
unggulan
(klengkeng)

Progra Jumlah luas Bidan Ka


m lahan 34,800 26,8 34,800 22,4 g TPH bu
Penge pengemban 92,4 50,0 pat
mbang gan 55,3 00,0 en
an pertanian 00 00 Po
Pertani organik no
an rog
Organi o
k
Penge Terlaksanan Bidan Ka
mbang ya 3 26,8 3 g TPH bu
an pengemban 59,8 pat
tanama gan padi 10,0 en
n padi, organik 00 Po
palawij melalui nor
a pengemban og
organik gan padi o
organik
paripurna
(on farm
dan off
farm)
hingga
sertifikasi

Bab VI/26-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

produk; SL-
GAP padi
organik;
dan
penyediaan
pestisida
dan pupuk
organik cair
Monito Monitoring, Bidan Ka
ring, evaluasi 32,6 g TPH bu
evaluas dan 45,3 pat
i dan pelaporan 00 en
pelapor Po
an nor
og
o
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang penyediaan 187,87 22,4 g TPH bu
an pupuk 5 50,0 pat
tanama organik cair 00,0 en
n 00 Po
pangan nor
dan og
holtikul o
tura
organik
Jumlah
penyediaan 1,043,
pembenah 750

Bab VI/27-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tanah

Jumlah
kelompok 1,392
penerima
bantuan

Progra Luas areal


m pemupukan 22, 19,7 22, 20,2 22, 20,6 22, 20,6
Penge organik 37 94,1 37 25,9 37 30,4 37 30,4
mbang 3 80,5 3 11,5 3 29,7 3 29,7
an 00 00 30 30
Pertani
an
Ramah
Lingku
ngan/P
ertania
n
Organi
k
Penge Jumlah
mbang penyediaan PO 19,7 PO 20,2 PO 20,6 PO 20,6
an pupuk C 94,1 C 25,9 C 30,4 C 30,4
tanama organik cair; 17 80,5 17 11,5 17 29,7 17 29,7
n pembenah 3.1 00 2.9 00 3.1 30 3.1 30
pangan tanah dan 60 76 60 60
dan pupuk ltr; ltr; ltr; ltr;

Bab VI/28-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

holtikul hayati Pe Pu Pe Pe
tura mb pu mb mb
organik en k en en
ah org ah ah
tan ani tan tan
ah k ah ah
10. pa 10. 10.
83 dat 83 83
5 1.0 5 5
kg; 81. kg; kg;
Pu 10 Pu Pu
pu 0 pu pu
k kg k k
ha hay hay
yat ati ati
i 12. 12.
12. 98 98
98 8 8
8 ltr ltr
ltr
Jumlah
kelompok 1,2 1,2 1,2 1,2
penerima 66 66 66 66
bantuan
pupuk
organik cair;
pembenah
tanah dan
pupuk

Bab VI/29-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

hayati

Jumlah dem
area sentra 5 5 5
pertanian
organik
Jumlah
pengemban 80 80 80 80
gan sentra
pertanian
organik

Progra Peningkata Bidan Ka


m n jumlah 2 71,0 g bu
Pening kelas 38,5 Peny pat
katan kelompok 00 uluha en
Keseja tani n Po
hteraa no
n rog
Petani o
Peningk Tercapainya Bidan Ka
atan penilaian 307 71,0 g bu
kemam lomba 38,5 Peny pat
puan kelompok 00 uluha en
lembag tani & n Po
a gapoktan nor
petani dan og

Bab VI/30-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

penilaian o
klas
kelompok
tani

Progra Peningkata Bidan Ka


m n jumlah 2 1,05 1,63 3,22 3,28 3,28 g bu
Pening kelas 4,87 5,33 3,69 8,17 8,17 Peny pat
katan kelompok 2,50 2,50 8,57 2,54 2,54 uluha en
Keseja tani 0 0 5 7 7 n Po
hteraa no
n rog
Petani o
dan
Pembe
rdayaa
n
Penyul
uh
Persentase
kelompok 2 2 2 2
tani yg
mengalami
peningkata
n kelas
Persentase
penyuluh 10 10 10 10
pertanian 0 0 0 0
yg

Bab VI/31-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

memenuhi
standart
kompetensi
Peningk Jumlah Bidan Ka
atan penyuluh 186 61,4 18 681, 18 303, 18 309, 18 309, g bu
kapasit pertanian 87,5 6 687, 6 061, 6 123, 6 123, Peny pat
as yang 00 500 875 113 113 uluha en
tenaga mengikuti n Po
penyul pelatihan nor
uh untuk og
pertani meningkatk o
an/perk an
ebunan penguasaan
tekhnologi
Pengad Jumlah Bidan Ka
aan sarana dan 2 867, g bu
prasara prasarana 000, Peny pat
na dan penyuluhan 000 uluha en
sarana yang n Po
penyul dibangun nor
uhan og
pertani o
an/perk
ebunan
Peningk Jumlah Bidan Ka
atan penilaian 21 73,5 160, 399, 407, 407, g bu
kemam kelas 85,0 495, 360, 347, 347, Peny pat
puan kelompok 00 000 500 710 710 uluha en
lembag tani n Po

Bab VI/32-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

a nor
petani og
o
Jumlah
penilaian 21
gapoktan
Jumlah
penilaian 21
petani
teladan
Jumlah
kelompok
tani yang
kelasnya
meningkat
jumlah
cakupan 21 21 21 21
pembinaan
poktan dan
gapoktan
Penyul Jumlah Bidan Ka
uhan tabloid 3,300 52,8 107, 321, 327, 327, g bu
dan gema 00,0 375, 276, 701, 701, Peny pat
penda pertanian 00 000 200 724 724 uluha en
mpinga yang n Po
n diterbitkan nor
petani og
dan o

Bab VI/33-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

pelaku Jumlah
agribisn dokumen 23 22 22 22 22
is programa
yang
tersusun
Demplot 5.5
pengemban 5.5 5.5
gan
tanaman
pangan dan
hortikultura
unggulan
Jumlah
peserta 12 12 12 12
pelatihan/t 0 0 0 0
emu lapang
tekhnologi
pertanian
Pemba Jumlah
ngunan sarana dan 685, 2,20 2,24 2,24
/perbai prasarana 775, 0,00 4,00 4,00
kan penyuluhan 000 0,00 0,00 0,00
BPP yang 0 0 0
dan dibangun/di
sarana rehab
penduk Pemelihara
ungnya an rutin 18 18
(DAK) gedung BPP
(DAU)

Bab VI/34-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Pembangun
an/perbaika 4 4 5 5
n BPP dan
sarana
pendukung
nya

Progra Peningkata Bidan Ka


m n kelas 2 196, g bu
Perber kemampua 974, Peny pat
dayaan n BPP 650 uluha en
penyul n Po
uh no
pertani rog
an/ o
perkeb
unan
lapang
an
Pengad Jumlah Bidan Ka
aan Pembangun 2 g bu
prasara an dan atau Peny pat
na dan renovasi uluha en
sarana BPP dan n Po
penyul prasaranany nor
uhan a og
pertani o
an/
perkeb

Bab VI/35-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

unan

Penyul Cetak Bidan Ka


uhan tabloid 3300/ 68,0 g bu
dan Mimbar 1 79,3 Peny pat
penda Pertanian 75 uluha en
mpinga dan n Po
n Promosi nor
petani produk og
dan unggulan o
pelaku lewat gelar
agrobis budaya
nis
Peningk Coaching Bidan Ka
atan Penyuluhan 186 128, g bu
Kapasit Bagi 895, Peny pat
as Penyuluh 275 uluha en
Tenaga PNS, THL-PP n Po
Penyul dan nor
uh Swadaya og
Pertani o
an/
Perkeb
unan
Tambahan
HR bagi
THL-PP dan

Bab VI/36-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

THL medik
dan
paramedik

Meni Progra Jumlah Bidan Ka


ngkat m Peningkata 155;1 3,50 160;1 2,10 1,52 1,62 1,65 1,65 g bu
nya pening n luas areal 60;15 0,00 65;16 0,87 5,87 5,99 8,51 8,51 Perke pat
produ katan tanaman 5;60;2 0,00 0;65;2 5,11 5,11 8,90 8,87 8,87 buna en
ksi kualita perkebunan 0;30 0 5;35 2 2 0 8 8 n Po
dan s bahan yang no
produ baku menghasilk rog
ktivit an (TBM) ( o
as Kelapa
tana ;Kakao;Cen
man gkeh;Kopi;T
perke ebu;Temba
buna kau)
n Jumlah luas
areal 25 25 25 25
pengemban
gan
tanaman
tembakau
Persentase
peningkata 5 5 5 5
n jumlah
kelompok
tani yang
melakukan

Bab VI/37-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

usaha tani
tembakau
sesuai GAP
Standar Jumlah Bidan Ka
isasi Pembangun 10.000 2,37 g bu
Kualitas an ;15;20 4,50 Perke pat
Bahan parasarana 0,00 buna en
baku irigasi air 0 n Po
melalui tanah, jalan nor
Penyed produksi og
iaan dan o
Sarana prasarana
dan olah tanah
Prasara (jalan
na produksi;
Produk Tanah
si dangkal;
cultivator)
Penang Jumlah Bidan Ka
anan Penyediaan 40 571, g bu
Panen alsintan 500, Perke pat
dan pasca 000 buna en
Pasca panen n Po
Panen tembakau( nor
bahan Perajang og
baku tembakau ) o
Temba
kau

Bab VI/38-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Pembin Jumlah Bidan Ka


aan peserta 20 554, g bu
dan pelatihan 000, Perke pat
fasilitas budidaya/ 000 buna en
i pengelolaan n Po
pembe pasca nor
ntukan panen og
dan/ata tanaman o
u perkebunan
penges
ahan
badan
hukum
kelomp
ok tani
tembak
au
Penang Jumlah Bidan Ka
anan penyaluran 40 188, 118, 275, 280, 280, g bu
Panen bantuan 075, 125, 000, 500, 500, Perke pat
dan alsintan 112 000 000 000 000 buna en
Pasca pasca n Po
Panen panen nor
tembakau og
o
Jumlah
kelompok 20
penerima
bantuan

Bab VI/39-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

alsintan
pasca
panen
tembakau
Jumlah
kelompok 17 17 20 20
yang
menerima
bantuan
alsintan
pasca
panen
tembakau
(mesin
perajang)
Jumlah
peserta 16 16 16 16
pelatihan
penanganan
panen dan
pasca
panen
Dukung Jumlah Bidan Ka
an pembangun 15/10. 1,57 1,30 1,07 1,09 1,09 g bu
sarana an 000 7,75 4,62 4,57 6,06 6,06 Perke pat
dan prasarana 0,00 5,00 7,10 8,64 8,64 buna en
prasara irigasi dan 0 0 0 2 2 n Po
na akses jalan nor
usaha produksi og

Bab VI/40-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tani o
tembak
au
Jumlah
pembangun 10 4
an
prasarana
irigasi dan
akses jalan
produksi
Jumlah
pembangun 10 10
an
prasarana
irigasi dan
akses jalan
produksi
(2000 m Jln
Produksi
dan Irigasi
Air Tanah
Dangkal)
Jumlah
penyaluran 20
bantuan
alat dan
mesin

Bab VI/41-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Jumlah 2;
penyaluran 10 19
bantuan
alat dan
mesin
(Cultivator
dan
handtractor
)
Jumlah
penyaluran 15 15
bantuan
alat dan
mesin
(Hand
Traktor;
Cultivator)
Penum Jumlah Bidan Ka
buhan peserta 20 335, 103, 276, 281, 281, g bu
dan pelatihan 050, 125, 421, 950, 950, Perke pat
pengua budidaya/p 000 112 800 236 236 buna en
tan engelolaan n Po
kelemb pascapanen nor
agaan tanaman og
o
Jumlah
peserta 40 40 40 40
pelatihan/st
udy lapang

Bab VI/42-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

budidaya
dan
manageme
n poktan
tembakau

Progra Persentase Bidan Ka


m peningkata 5 44,2 5 94,1 176, 414, 422, 422, g bu
pening n 50,0 10,0 725, 685, 979, 979, Perke pat
katan penyediaan 00 00 000 700 414 414 buna en
produk benih n Po
si perkebunan no
perkeb bersertifika rog
unan t o
Jumlah
peningkata 15 15 15 15
n luas areal 0 0 0 0
pengemban
gan
tanaman
perkebunan
unggulan
Sertifik Pengemban Bidan Ka
asi bibit gan 3,000 g bu
unggul pembibitan Perke pat
perkeb kelapa buna en
unan n Po
nor
og

Bab VI/43-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penge Penyediaan Bidan Ka


mbang bibit unggul 58,8 g bu
an bibit tanaman 75,0 Perke pat
unggul (kelapa 00 buna en
pertani kopyor) n Po
an/ nor
perkeb og
unan o
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang penyediaan 3,500 94,1 176, 414, 422, 422, g bu
an dan bibit 10,0 725, 685, 979, 979, Perke pat
sertifik perkebunan 00 000 700 414 414 buna en
asi bibit bersertifikat n Po
unggul nor
perkeb og
unan o
Jumlah Bidan Ka
penyaluran 3,000 g bu
bibit Perke pat
perkebunan buna en
yang n Po
diberikan nor
kepada og
masyarakat o
Jumlah
penyediaan 3,0 3,0 3,0 3,0
benih 00 00 00 00

Bab VI/44-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

perkebunan
(kelapa)
Jumlah
penyaluran 3,0 3,0 3,0 3,0
bantuan 00 00 00 00
bibit
perkebunan
bersertifikat
yang
diberikan
kepada
masyarakat

Intensifikasi 15 15 15
kopi, 0 0 0
cengkeh,
kakao

Meni Progra Prosentase Bidan Ka


ngkat m penurunan 3 47,6 g bu
nya penceg kejadian 35,0 PKHP pat
Produ ahan kasus 00 en
ksi dan penyakit Po
dan penang PHMS dan no
Popul gulang PHMS rog
asi an o
Peter penyak
nakan it

Bab VI/45-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

ternak

Pemeli Penyediaan Bidan Ka


haraan reagensia 1 47,6 g bu
kesehat kimia 35,0 PKHP pat
an dan laboratoriu 00 en
penceg m Po
ahan peternakan nor
penyaki dan og
t Penanganan o
menula gangguan
r ternak reproduksi
sapi potong
dan sapi
perah

Progra Jumlah Bidan Ka


m akseptor 31,600 176, g bu
Penge inseminasi 525, PKHP pat
mbang buatan 000 en
an sebagai Po
agribis upaya no
nis dalam rog
petern peningkata o
akan n agribisnis
peternakan

Bab VI/46-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Pelatih Pelatihan Bidan Ka


an agribisnis 2 176, g bu
peterna ternak 525, PKHP pat
k dan potong 000 en
pelaku Po
agribisn nor
is og
peterna o
kan

Progra Jumlah Bidan Ka


m sarana dan 1 439, g bu
Pengel prasarana 120, PKHP pat
olaan pengolahan 200 en
Pelaya dan Po
nan pemasaran no
Laborat hasil rog
orium, peternakan o
Poskes yang telah
wan, dibangun
Rumah dan layak
Sakit fungsi
Hewan
dan
Rumah
Potong
Hewan

Bab VI/47-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penyed Penyediaan Bidan Ka


iaan prasarana 1 439, g bu
Sarana RPH-R 120, PKHP pat
dan (lanjutan) 200 en
Prasara Po
na nor
Pengol og
ahan o
Hasil
Peterna
kan

Progra Persentase Bidan Ka


m penurunan 2.5 276, 2.5 3,79 2.5 1,48 2.5 1,50 2.5 1,50 g bu
pening kejadian 736, 7,10 0,39 9,99 9,99 PKHP pat
katan kasus 000 1,00 1,72 9,55 9,55 en
produk penyakit 0 0 4 4 Po
si hasil PHMS dan no
petern Non PHMS rog
akan o
Jumlah
sarana dan 1 1 1 1 1
prasarana
pengolahan
dan
pemasaran
hasil
peternakan
yang telah

Bab VI/48-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

dibangun
dan layak
fungsi

Persentase
peningkata 0.5
n akseptor
IB
Populasi
Ternak
Unggulan
(ekor):
- Sapi Perah
1,9 1,9 1,9 1,9
32 44 56 56
- Sapi
Potong 87, 93, 98, 98,
75 02 60 60
9 5 6 6
- Kambing
23 24 26 26
4,3 8,3 3,2 3,2
05 64 66 66
- Domba
24, 25, 27, 27,
14 59 12 12
5 3 9 9
- Ayam

Bab VI/49-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Buras 92 97 1,0 1,0


3,2 8,6 37, 37,
58 53 37 37
2 2
- Ayam
Pedaging 57 61 65 65
9,1 3,8 0,7 0,7
28 76 09 09
- Ayam
Petelur 26 28 30 30
7,7 3,8 0,8 0,8
54 19 48 48
Pemeli Jumlah 0 0 0 0 0 Bidan Ka
haraan kejadian 83,9 99,9 182, 185, 185, g bu
kesehat kasus 60,0 80,0 010, 651, 651, PKHP pat
an dan penyakit 00 00 920 138 138 en
penceg PHMS Po
ahan nor
penyaki og
t o
menula
r ternak
Jumlah
kejadian 7,500 6,7 6,0 5,4 5,4
kasus 50 75 68 68
penyakit
Non PHMS

Bab VI/50-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Promos Pembangun Bidan Ka


i hasil an sarana 1 104, 1,79 1,11 1,13 1,13 g bu
peterna dan 176, 9,39 6,44 8,76 8,76 PKHP pat
kan dan prasarana 000 5,00 0,00 8,80 8,80 en
penyed pengolahan 0 0 0 0 Po
iaan dan nor
prasara pemasaran og
na dan hasil o
sarana peternakan
pengol /RPH
ahan
Jumlah
pembangun 1
an
infrastruktu
r
pendukung
RPH
Jumlah
Infrastruktu 1 1 1
r RPH
Lanjutan
Penyusunan
Perda RPH 1 1 1 1
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang pelatihan 2 88,6 100, 181, 185, 185, g bu
an agribisnis 00,0 300, 940, 579, 579, PKHP pat
agribisn peternakan 00 000 800 616 616 en
is Po

Bab VI/51-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

peterna nor
kan dan og
pening o
katan Jumlah
produk petani yang 20
si dan mengikuti
mutu pelatihan
hasil agribisnis
peterna peternakan
kan Jumlah
kelompok 5
penerima
bantuan
ternak
Jumlah
peternak 20 20 20 20
yang
mengikuti
pelatihan
agribisnis
peternakan
Jumlah 0.5 0.5 0.5 0.5
peningkata
n akseptor
IB

Bab VI/52-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Pemba Jumlah
ngunan pembangun 1 1,79
/Perbai an sarana 7,42
kan dan 6,00
balai/In prasarana 0
stalasi pengolahan
bibit dan
dan pemasaran
hijauan hasil
pakan peternakan
ternak, /RPH
puskes
wan,
RPHR
dan
penyed
ia
sarana
penduk
ungnya
(DAK)

Terwuj Meni Progra Jumlah Bidan Ka


udnya ngkat m pelaksanaa 2 9,05 g bu
usaha nya Penge n 0,00 PKHP pat
perika produ mbang restocking 0 en
nan ksi an diperairan Po
yang perik Perikan umum no
mandi anan an rog

Bab VI/53-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

ri dan dan Tangka o


berkel konsu p
anjuta msi Peneba Jumlah ikan Bidan Ka
n serta ikan ran yang 150.00 9,05 g bu
menin Ikan di ditebar di 0/2/0 0,00 PKHP pat
gkatny Peraira perairan 0 en
a n umum/pela Po
kesada Umum ksanaan nor
ran pertemuan og
masya pokmaswas o
rakat /jumlah
dalam bantuan
mengk alat
onsum
si ikan.
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang konsumsi 107, g bu
an ikan 790, PKHP pat
Sistem 000 en
Penyul Po
uhan no
Perikan rog
an o
Penyed Jumlah 1/2 Bidan Ka
iaan kelompok g bu
Sarana yang PKHP pat
Penyul menerapka en
uhan n usaha Po
Perikan pengolahan nor

Bab VI/54-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

an ikan / og
jumlah o
penyediaan
media
penyuluhan
Promos Jumlah 300/1 Bidan Ka
i atas peserta 107, g bu
hasil kampanye 790, PKHP pat
produk GEMARIKA 000 en
si N (Gerakan Po
perikan Memasyara nor
an katkan og
unggula Makan o
n Ikan)/lomba
daerah masak ikan

Progra Jumlah Bidan Ka


m produksi 1.291. 126, g bu
penge benih ikan 500/ 710, PKHP pat
mbang yang 1.843 000 en
an dihasilkan Po
budida oleh BBI/ no
ya Jumlah rog
perikan produksi o
an perikanan
Penge Jumlah Bidan Ka
mbang Penyediaan 240/3 67,8 g bu
an bibit pakan induk 5000/ 00,0 PKHP pat
ikan dan calon 0 00 en

Bab VI/55-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

unggul induk ikan Po


di BBI dan nor
HR THL og
o
Pembin Jumlah 0/1 Bidan Ka
aan penyediaan g bu
dan prasarana PKHP pat
penge kolam en
mbang budidaya Po
an (kolam nor
perikan pasangan og
an dan kolam o
bundar
Penda Jumlah Bidan Ka
mpinga Penyediaan 1 13,9 g bu
n pada sarana 10,0 PKHP pat
Kelomp budidaya 00 en
ok Tani perikanan Po
Pembu (pakan dan nor
didaya benih)/peng og
Ikan olahan ikan o
(pengemba
ngan
lele,nila,
gurame,
dan
budidaya
ikan)

Bab VI/56-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penge Rehabilitasi Bidan Ka


mbang Kolam BBI 1 45,0 g bu
an dan Kantor 00,0 PKHP pat
Sarana BBI 00 en
dan Po
Prasara nor
na og
Perbeni o
han
(BBI
Lokal,
BBU,
dan
BBUG)

Progra Jumlah Bidan Ka


m produksi 1,937 1,02 1,08 946, 965, 965, g bu
penge perikanan 2,65 8,99 292, 954, 954, PKHP pat
mbang 3,00 5,00 000 280 280 en
an 0 0 Po
perikan no
an dan rog
promos o
i hasil
perikan
an
Jumlah
produksi 1,400, 1,5 1,6 1,7 1,7
benih ikan 000 00, 00, 00, 00,

Bab VI/57-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

yang 00 00 00 00
dihasilkan 0 0 0 0
oleh UPTD
PBAT
Jumlah
konsumsi
ikan
Jumlah
jenis 20 20 20 20
produk
olahan ikan
yang
dihasilkan
oleh
poklahsar
Jumlah PUD
yang dapat 8 8 8 8
dimanfaatk
an untuk
sumberday
a perikanan
berkelanjut
an
Peningk Jumlah Bidan Ka
atan pokdakan 10 602, 87,0 398, 406, 406, g bu
produk yang diberi 445, 00,0 900, 878, 878, PKHP pat
si dan bantuan 000 00 000 000 000 en
mutu sarana/pras Po
hasil arana nor

Bab VI/58-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

perikan budidaya og
an perikanan o
budida (kolam,
ya benih,
pakan)
Jumlah
pokdakan 13 13 10 10
yang
memanfaat
kan
bantuan
sarana/pras
arana
budidaya
perikanan
(kolam,
benih,
pakan)
secara
berkelanjut
an
Jumlah
peserta 50 50 50 50 50
pelatihan
budidaya
perikanan
(Sosialisasi
CBIB )

Bab VI/59-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Peningk Jumlah Bidan Ka


atan ketersediaa 3,500 225, g bu
prasara n induk BBI 578, PKHP pat
na dan 000 en
sarana Po
unit nor
budida og
ya/pem o
beniha
n
perikan
an
Jumlah
ketersediaa 240
n pakan
untuk
pembeniha
n di BBI
Peningk Jumlah
atan ketersediaa 3,5 78,6 3,5 204, 3,5 208, 3,5 208,
prasara n induk 00 30,0 00 879, 00 976, 00 976,
na dan UPTD PBAT 00 000 580 580
sarana
unit
budida
ya/pem
beniha
n
perikan

Bab VI/60-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

an air
tawar
milik
daerah

Jumlah
ketersediaa 24 24 24 24
n pakan 0 0 0 0
untuk
pembeniha
n di UPTD
PBAT
Jumlah
rehabilitasi 1 1 1
bangsal
pembeniha
n,
pemijahan
buatan,
paket
penetasan,
paket
pengukuran
dan
pemeriksaa
n kesehatan
hewan

Bab VI/61-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Dukung Jumlah Bidan Ka


an tenaga 2 18,9 2 21,7 3 42,4 3 43,2 3 43,2 g bu
manaje UPTD PBAT 00,0 00,0 00,0 48,0 48,0 PKHP pat
men yang handal 00 00 00 00 00 en
penyele dan Po
nggara profesional nor
an og
budida o
ya/pem
beniha
n
perikan
an air
tawar
milik
daerah
Pengad Jumlah
aan pokdakan 13 705, 13 43,8 13 44,7 13 44,7
sarana yang diberi 729, 35,0 11,7 11,7
dan bantuan 000 00 00 00
prasara sarana/pras
na arana
pember budidaya
dayaan perikanan
usaha (kolam,
kecil benih,
masyar pakan)
akat KP
(nelaya

Bab VI/62-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

n dan
pembu
didaya
ikan)
(DAK)
Promos Jumlah Bidan Ka
i hasil kelompok 1 134, 138, 150, 153, 153, g bu
perikan yang 530, 936, 000, 000, 000, Perik pat
an dan menerapka 000 000 000 000 000 anan en
penyed n usaha Po
iaan pengolahan nor
prasara ikan. og
na dan o
sarana
pengol
ahan
perikan
an
Jumlah
kelompok 1 1 2 2
yang
dibina/diber
i bantuan
untuk
menerapka
n usaha
pengolahan
ikan

Bab VI/63-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Jumlah
peserta 400 40 30 30 30
kampanye 0 0 0 0
GEMARIKA
N
Jumlah
peserta 25 25 25 25 25
sosialisasi/b
imtek
/temu
usaha
pengolahan
ikan
Pengaw Jumlah ikan Bidan Ka
asan, yang 150,00 41,2 57,0 106, 109, 109, g bu
pengen ditebar 0 00,0 00,0 278, 140, 140, PKHP pat
dalian diperairan 00 00 000 000 000 en
dan umum Po
pengel nor
olaan og
sumber o
daya
peraiar
an
umum
Jumlah
pelaksanaa 2
n
pertemuan

Bab VI/64-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

rutin
Kelompok
Masyarakat
Pengawas
(POKMASW
AS)
Jumlah
restoking 30, 30, 30, 30,
ikan di PUD 00 00 00 00
0 0 0 0
Jumlah 29 29 29
media 50 pa pa pa
edukasi 0 pa pa pa
untuk n n n
menjaga ed ed ed
ekosistem uka uka uka
PUD yang si si si
dibuat
(papan
edukasi/buk
u saku/dll)
Jumlah 30 30 30
peserta 30 org org org
pertemuan
Pokmaswas
Jumlah 30 30 30
nelayan 30 org org org
yang
menggunak

Bab VI/65-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

an alat
tangkap
ramah
lingkungan

Terwuj Meni Progra Persentase Sekre Ka


udnya ngkat m administras 100 875, 100 1,04 10 1,10 10 1,72 10 1,76 10 1,76 tariat bu
tata nya Pelaya i umum dan 892, 5,23 0 3,93 0 6,08 0 0,60 0 0,60 pat
kelola peren nan kepegawaia 500 2,34 3,20 2,30 3,94 3,94 en
organi canaa Admini n yang 9 0 3 9 9 Po
sasi n strasi sesuai no
yang yang Perkan dengan SOP rog
baik, berke toran o
kredib sinam Penyed Jasa surat Sekre Ka
el dan bung iaan menyurat 1 7,03 1 3,15 tariat bu
akunta an, Jasa 5,00 0,00 pat
bel. penga Surat- 0 0 en
wasa menyur Po
n at nor
yang og
berori o
entasi Penyed Jasa Sekre Ka
pada iaan telepon, 1 138, 1 127, tariat bu
outpu Jasa internet, 895, 700, pat
t, komuni PDAM, dan 000 000 en
penat kasi, llistrik Po
ausah sumber nor
aan daya air og
keuan dan o

Bab VI/66-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

gan listrik
dan
aset Penyed Jasa Sekre Ka
yang iaan pengelola 1 75,6 tariat bu
berta jasa administrasi 00,0 pat
nggun adminis keuangan 00 en
g- trasi (PA, PPK, Po
jawab keuang PPTK, nor
, dan an Penyimpan og
penge Barang, dll) o
lolaan Penyed Jasa tenaga 166, Sekre Ka
SDM iaan kebersihan 1 47,1 1 53,1 61,2 288, 169, 169, tariat bu
apara jasa dan 20,0 14,0 85,0 700 614, 614, pat
tur kebersi peralatanny 00 00 00 474 474 en
perta han a Po
nian kantor nor
berba og
sis o
pemb Jasa tenaga
angu kebersihan 5 5 5 5
nan Jumlah
karak peralatan 20 20 20 20
ter kebersihan
Penyed Belanja ATK Sekre Ka
iaan Kantor 1 72,6 tariat bu
alat 13,0 pat
tulis 00 en
kantor Po

Bab VI/67-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

nor
og
o
Penyed Menyediaka Sekre Ka
iaan n 1 25,1 tariat bu
barang kebutuhan 95,0 pat
cetakan blanko dan 00 en
dan penggandaa Po
pengga n nor
ndaan og
o
Penyed Belanja Sekre Ka
iaan komponen 1 12,7 tariat bu
kompo listrik 75,0 pat
nen 00 en
instalas Po
i listrik/ nor
penera og
ngan o
bangun
an
kantor
Penyed Belanja Sekre Ka
iaan media masa 1 26,8 1 16,0 tariat bu
bahan dan bahan 88,0 40,0 pat
bahan bacaan 00 00 en
bacaan lainnya Po
dan nor
peratur og

Bab VI/68-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

an o
perund
ang-
undang
an
Penyed Jumlah jenis
iaan ketersediaa 3 15,6 3 39,8 3 40,6 3 40,6
bahan n bahan 64,0 40,0 36,8 36,8
bacaan bacaan 00 00 00 00
dan
peratur
an
perund
ang-
undang
an
Penyed Belanja 219/2 219/2 350, Sekre Ka
iaan makanan 357, 339, 330, 960, 357, 357, tariat bu
makana dan 377, 480, 625, 000 979, 979, pat
n dan minuman 500 000 000 200 200 en
minum pegawai,/ Po
an tamu dan nor
rapat og
o
Jumlah
makanan 40, 40, 40, 40,
dan 95 95 95 95
minuman 0 0 0 0
pegawai

Bab VI/69-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Rapat- Biaya Sekre Ka


rapat akomodasi 1 91,5 tariat bu
koordin perjalanan 94,0 pat
asi dan dinas luar 00 en
konsult daerah Po
asi ke nor
luar og
daerah o
Penyed Honorarium Sekre Ka
iaan petugas 2 20,8 tariat bu
jasa kebersihan 00,0 pat
tenaga dan sopir, 00 en
adminis dll Po
trasi/te nor
knis og
kegiata o
n
Penyed Jumlah Sekre Ka
iaan ketersediaa 1 250, tariat bu
jasa n HR jasa 750, pat
adminis administrasi 000 en
trasi keuangan Po
keuang dan teknis nor
an dan kegiatan og
teknis (petugas o
kegiata kebersihan,
n sopir, dll)

Bab VI/70-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penyed Jumlah Sekre Ka


iaan ketersediaa 1 92,1 tariat bu
alat n atk, 60,0 pat
tulis barang 00 en
kantor, cetakan dan Po
barang penggandaa nor
cetakan n og
dan o
pengga
ndaan
Rapat- Jumlah Sekre Ka
rapat penyediaan 1 162, tariat bu
koordin biaya 838, pat
asi akomodasi 349 en
dalam perjalanan Po
daerah dinas nor
dan og
rapat- o
rapat
koordin
asi dan
konsult
asi ke
luar
daerah

Bab VI/71-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Penyed Jumlah Sekre Ka


iaan komponen 3 97,3 3 222, 3 226, 3 226, tariat bu
jasa penyediaan 80,0 473, 922, 922, pat
surat jasa surat 00 090 552 552 en
menyur menyurat Po
at, alat nor
tulis og
kantor, o
barang
cetakan
dan
pengga
ndaan
Penyed Jumlah Sekre Ka
iaan pelayanan 4 142, 4 274, 4 280, 4 280, tariat bu
Jasa jasa 600, 696, 189, 189, pat
komuni telepon, 000 013 933 933 en
kasi, internet, Po
sumber PDAM, dan nor
daya air listrik og
dan o
listrik
Penyed Jumlah Sekre Ka
iaan petrugas 23 245, 23 295, 23 301, 23 301, tariat bu
jasa pengelola 2 000, 2 200, 2 104, 2 104, pat
adminis administrasi 000 000 000 000 en
trasi keuangan Po
keuang (PA, PPK, nor
an dan PPTK, og

Bab VI/72-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

teknis Penyimpan o
kegiata Barang, dll),
n THL dan
Penjaga
Malam
Rapat- Jumlah Sekre Ka
rapat akomodasi 30 211, 30 376, 40 384, 40 384, tariat bu
koordin perjalanan 379, 624, 156, 156, pat
asi dinas luar 200 500 990 990 en
dalam daerah Po
daerah nor
dan og
rapat- o
rapat
koordin
asi dan
konsult
asi ke
luar
daerah

Progra Dukungan Sekre Ka


m Sarana dan 100 119, 100 70,8 217, 2,18 2,23 2,23 tariat bu
Pening prasarana 407, 00,0 304, 8,41 2,18 2,18 pat
katan Dinas layak 370 00 000 4,11 2,40 2,40 en
Sarana fungsi 8 1 1 Po
dan no
Prasara rog
na o

Bab VI/73-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Aparat Jumlah
ur sarana dan 10 10 10 10
prasarana 0 0 0 0
Dinas yang
layak fungsi
Pemeli Jumlah Sekre Ka
haraan sarana dan 10 70,0 tariat bu
rutin/b prasarana 00,0 pat
erkala Dinas yang 00 en
gedung terpelihara Po
kantor dengan baik nor
og
o
Pemeli Mencukupi Sekre Ka
haraan kebutuhan 4,176 32,8 tariat bu
rutin/b BBM 00,0 pat
erkala 00 en
kendar Po
aan nor
dinas/o og
perasio o
nal
Pemeli Sekre Ka
haraan Menyediaka 1 16,6 tariat bu
rutin/b n/menggant 07,3 pat
erkala i 70 en
peralat perlengkapa Po
an n gedung nor
gedung kantor og

Bab VI/74-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

/kantor o

Pemeli Persentase Sekre Ka


haraan gedung, 100 23,3 140, 789, 805, 805, tariat bu
rutin/b sarana dan 00,0 950, 246, 031, 031, pat
erkala prasarana 00 000 200 124 124 en
gedung Dinas yang Po
kantor, terpelihara nor
sarana dengan baik og
prasara o
na Jumlah
penunj pemelihara 10 10 10 10
ang an gedung
gedung serta sarana
kantor, dan
rumah prasarana
jabatan Dinas
dan
rumah
dinas
Pemeli Persentase Sekre Ka
haraan mobil/ 100 35,5 51,3 207, 212, 212, tariat bu
rutin/b kendaraan 00,0 54,0 995, 155, 155, pat
erkala dinas/ 00 00 680 594 594 en
mobil operasional Po
dinas yang nor
jabatan terpelihara og
, dengan baik o

Bab VI/75-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

kendar Jumlah
aan mobil/kend 7 7 7 7
dinas/o araan
perasio dinas/opera
nal sional yang
terpelihara
dengan baik
Pemeli Persentase Sekre Ka
haraan peralatan 100 12,0 25,0 122, 124, 124, tariat bu
rutin/b dan 00,0 00,0 465, 914, 914, pat
erkala perlengkapa 00 00 038 339 339 en
peralat n gedung Po
an dan kantor yang nor
perleng terpelihara og
kapan dengan baik o
gedung Jumlah
kantor, peralatan 20 20 20 20
rumah dan
jabatan perlengkapa
/rumah n gedung
dinas kantor yang
terpelihara
dengan baik
Pemeli Persentase Sekre Ka
haraan gedung, tariat bu
rutin/b sarana pat
erkala prasarana en
gedung penunjang Po
kantor, gedung nor

Bab VI/76-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

sarana kantor yang og


prasara terpelihara o
na dengan baik
penunj
ang
gedung
kantor
Pemeli Persentase Sekre Ka
haraan tariat bu
rutin/b pat
erkala en
kendar Po
aan nor
dinas/o og
perasio o
nal
Pemeli Sekre Ka
haraan tariat bu
rutin/b pat
erkala en
mebele Po
ir nor
peralat og
an dan o
perleng
kapan
gedung
kantor

Bab VI/77-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Peng Tersedian 337, Sekre Ka


adaan ya 10 345, 10 344, 10 344, tariat bu
peralat peralatan 200 092, 092, pat
an, dan 104 104 en
perleng perlengkapa Po
kapan n gedung nor
gedung kantor og
kantor o
dan
rumah
jabatan
/rumah
dinas
Peng Tersedian 731, Sekre Ka
adaan ya 2 362, 2 745, 2 745, tariat bu
mobil kendaraan 000 989, 989, pat
dinas dinas/opera 240 240 en
jabatan sional Po
, nor
kendar og
aan o
dinas/o
perasio
nal
Progra Persentase Sekre Ka
m tingkat 100 43,6 tariat bu
Pening kehadiran 00,0 pat
katan pegawai 00 en
Disiplin Po

Bab VI/78-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Aparat no
ur rog
o
Pengad Belanja Sekre Ka
aan seragam 230 43,6 tariat bu
pakaian dinas 00,0 pat
khusus 00 en
hari- Po
hari nor
tertent og
u o
Progra Persentase Sekre Ka
m peningkata 16 12,6 tariat bu
Pening n kapasitas 52,7 pat
katan sumber 00 en
Kapasit data Po
as aparatur no
Sumber melaui rog
Daya pelatihan o
Aparat dan
ur sosialisasi
Pendidi Jumlah Sekre Ka
kan dan pegawai 10 tariat bu
pelatih yang pat
an diberangkat en
formal kan untuk Po
mengikuti nor
pelatihan/s og
osialisasi o

Bab VI/79-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Sosialis Biaya Sekre Ka


asi sosialisasi 25 12,6 tariat bu
peratur peraturan 52,7 pat
an perundang- 00 en
perund undangan Po
ang- untuk nor
undang aparatur og
an o
Progra Persentase Sekre Ka
m tingkat 100 51,9 10 146, 10 283, 10 289, 10 289, tariat bu
Pening kehadiran 64,0 0 500, 0 500, 0 170, 0 170, pat
katan pegawai 00 000 000 000 000 en
Disiplin Po
dan no
Penge rog
mbang o
an
Kapasit
as
Sumber
Daya
Aparat
ur
Pengad Jumlah Sekre Ka
aan penyediaan 230 26,9 23 106, 23 35,5 23 36,2 23 36,2 tariat bu
pakaian seragam 64,0 0 500, 0 00,0 0 10,0 0 10,0 pat
khusus Dinas 00 000 00 00 00 en
hari- Po
hari nor

Bab VI/80-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tertent og
u/pakai o
an
tradisio
nal/pak
aian
adat
Pendidi Jumlah Sekre Ka
kan dan pegawai 10 25,0 10 40,0 10 248, 10 252, 10 252, tariat bu
pelatih yang 00,0 00,0 000, 960, 960, pat
an mengikuti 00 00 000 000 000 en
teknis pelatihan/s Po
tugas osialisasi nor
dan og
fungsi o
bagi
ASN
(Benda
hara,
Pengad
aan
barang
jasa,
kehum
asan,
kearsip
an, dan
tenaga
teknis

Bab VI/81-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

lainnya)

Progra Nilai Sakip Sekre Ka


m SKPD 60 92,0 65 179, 70 144, 75 151, 80 154, 80 154, tariat bu
Pening (MINIMAL) 30,0 250, 457, 270, 295, 295, pat
katan 00 000 000 000 400 400 en
Penge Po
mbang no
an rog
Sistem o
Pelapor
an
Capaia
n
Kinerja
Dan
Keuang
an
Penyus Jumlah 14,3 Sekre Ka
unan dokumen 5 16,0 5 32,6 5 7,50 5 50,0 5 14,6 5 14,6 tariat bu
laporan laporan 45,0 75,0 0,00 00 37,0 37,0 pat
capaian Dinas yang 00 00 0 00 00 en
kinerja disusun Po

Bab VI/82-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

dan tepat nor


ikhtisar waktu(LKj, og
realisas LKPJ, LPPD o
i LKPJ,
kinerja Laporan PBJ
SKPD dan TEPRA)
Penyus Laporan Sekre Ka
unan prognosis 1 7,85 1 8,05 tariat bu
pelapor realisasi 0,00 0,00 pat
an anggaran 0 0 en
progno dinas Po
sis pertanian nor
realisas og
i o
anggar
an
Penyus Laporan Sekre Ka
unan keuangan 1 17,7 1 18,2 tariat bu
pelapor akhir th 20,0 50,0 pat
an 00 00 en
keuang Po
an nor
akhir og
tahun o
Pengel Pengelolaan 12,4 Sekre Ka
olaan hibah 20 18,9 20 42,3 24,4 00,0 12,6 12,6 tariat bu
dan daerah 65,0 00,0 20,0 00 48,0 48,0 pat
Penata sektor 00 00 00 00 00 en
usahaa pertanian Po

Bab VI/83-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

n Hibah nor
dan og
Bantua o
n Sosial Jumlah
pengelolaan 25 25 25
hibah
daerah
sektor
pertanian
dan
perikanan
Penyus Jumlah Sekre Ka
unan dokumen 6 14,2 6 13,7 6 7,71 6 11,5 6 11,7 6 11,7 tariat bu
Renstra perncanaan 50,0 75,0 0,00 50,0 81,0 81,0 pat
dan Dinas yang 00 00 0 00 00 00 en
Renja disusun Po
SKPD tepat nor
waktu(Renj og
a SKPD, o
Perubahan
Renja SKPD,
Laporan
Evaluasi
Renja SKPD,
Perjanjian
Kinerja,Peru
bahan
Perjanjian

Bab VI/84-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Kinerja,Lap
oran
Evaluasi
Perjanjian
Kinerja)

Pengel Jumlah Sekre Ka


olaan Pelayanan 3 17,2 tariat bu
Inform informasi 00,0 pat
asi dan publik yang 00 en
Dokum ditangani Po
entasi Dinas (PPID; nor
Pertani Website og
an Dinas; o
Sistem
LAPOR)
Pengel Jumlah Sekre Ka
olaan Pelayanan 3 14,1 3 39,2 3 39,9 3 39,9 tariat bu
data informasi 50,0 00,0 84,0 84,0 pat
statistik publik yang 00 00 00 00 en
, ditangani Po
informa Dinas nor
si, dan og
dokum o
entasi
SKPD

Bab VI/85-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Monito Jumlah Sekre Ka


ring monitoring 30 50,0 30 51,7 30 64,4 30 65,6 30 65,6 tariat bu
dan kegiatan di 50,0 20,0 00,0 88,0 88,0 pat
evaluas lapangan 00 00 00 00 00 en
i Po
pelaksa nor
naan og
progra o
m dan
kegiata
n SKPD
Penyus Jumlah Sekre Ka
unan dokumen 27,7 9,37 9,55 9,55 tariat bu
pelapor laporan 07,0 0,00 7,40 7,40 pat
an keuangan 00 0 0 0 en
keuang bulanan, Po
an triwulan, nor
bulana semesteran og
n, / prognosis o
triwula realisasi
n, anggaran
semest dan akhir
eran/pr tahun
ognosis Jumlah
realisas laporan 3 3 3 3
i keuangan
anggar akhir tahun
an dan
akhir

Bab VI/86-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

tahun

Pengel Jumlah Sekre Ka


olaan Pelayanan 3 25,4 tariat bu
Inform informasi 00,0 pat
asi dan publik yang 00 en
Dokum ditangani Po
entasi Dinas (PPID; nor
Pertani Website og
an Dinas; o
Sistem
LAPOR)
Jumlah
Pelayanan
informasi
publik yang
ditangani
Dinas

Total
38,5 32,7 33,4 38,3 39,1 39,1
88,9 72,2 37,5 90,7 59,2 59,2
31,2 51,1 28,3 15,9 66,6 66,6
20 61 12 16 75 75

Bab VI/87-87
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG
URUSAN

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam


rangka pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan memiliki kontribusi
untuk mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki sebagai berikut:
Misi ke-4, “Terbangunnya sistem pertanian modern, sebagai basis
pengembangan model ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
tangguh, memicu investasi dan industry, serta berperan menjadi
lokomotif penggerak perekonomian daerah” bertujuan untuk
terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui
pembangunan pertanian berbasis ekonomi kerakyatan yang berdaya
saing tangguh. Secara keseluruhan Indikator Kinerja Perangkat
Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD seperti
tersaji pada tabel 7.1.

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada


Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada awal Target Capaian setiap Tahun pada
No Indikator periode akhir
RPJMD periode
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Tukar
1 105.11 105.11 105.6 106.21 106.84 107.25 107.25
Petani
Pertumbuhan
Nilai PDRB
Pertanian
2 2.9 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 12.5
(Kategori
Pertanian dan
Perikanan)

Bab VII/1-1
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

BAB VIII
PENUTUP

Dokumen Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas


Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo
Tahun 2016-2021 berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten
Ponorogo No 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021
beserta perubahannya dan Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 32
Tahun 2017 tentang Penyempurnaan Ukuran Kinerja Pemerintah
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021. Menjabarkan Visi dan Misi
Bupati terkait pembangunan pertanian, pangan dan perikanan,
kemudian dituangkan dalam Tujuan, Sasaran, Strategi, serta
Kebijakan, yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk Program,
Kegiatan, beserta Pagu Anggaran Indikatif.

Dokumen ini disusun sebagai acuan dasar bagi penyusunan


serta pelaksanaan program dan kegiatan untuk urusan pangan,
pertanian serta perikanan dan kelautan sebagaimana kewenangan
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Ponorogo sampai dengan Tahun 2021. Selanjutnya Perubahan
Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan
Perikanan ini juga dijadikan dasar dalam penilaian kinerja yang
telah ditetapkan dan kemudian akan dilakukan evaluasi secara
berkala sebagaimana ketentuan atau aturan yang berlaku.

Implementasi dari pelaksanaan perubahan RPJMD


Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang tertuang dalam
Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan
dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021, akan
Bab VIII/1-3
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

mewujudkan 6 (lima) Sasaran Strategis yaitu (1) Meningkatnya


kecukupan pangan utama; (2) Meningkatnya produksi dan
produktivitas tanaman pangan; (3) Meningkatnya produksi tanaman
perkebunan; (4) Meningkatnya produksi peternakan; (5)
Meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan; dan (6)
Meningkatnya perencanaan yang berkesinambungan, pengawasan
yang berorientasi pada output, penatausahaan keuangan dan aset
yang bertanggungjawab, dan pengelolaan SDM aparatur pertanian
berbasis pembangunan karakter.

Namun demikian harus disadari bersama, bahwa seluruh


cita-cita yang diinginkan dan telah tertuang dalam naskah Rencana
Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan beserta
seluruh naskah perubahannya, hanya dapat diwujudkan melalui
sinergi dan kerjasama yang baik antar elemen masyarakat di
Kabupaten Ponorogo, baik Eksekutif, Legislatif, Lembaga Swadaya
Masyarakat, maupun Masyarakat Pertanian, Pangan dan Perikanan
sendiri, sesuai kapasitas, tugas pokok, dan fungsi, serta kewenangan
masing-masing. Tentu bukan sesuatu yang mustahil jika Kabupaten
Ponorogo mampu memberikan kontribusi dalam rangka tercapainya
Kedaulatan Pangan Nasional melalui pengembangan potensi
sumberdaya lokal serta managemen penyelesaian atas permasalahan
yang ada di lapangan yang bermuara pada kesejahteraan
masyarakat.

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan


Pangan dan Perikanan tahun 2016-2021 ini sebagai satu kesatuan
yang tak terpisahkan dari seluruh naskah Rencana Strategis Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Tahun 2016-2021
beserta lampirannya, sehingga materi yang tidak diubah dan diatur
dalam naskah perubahannya tetap mengacu pada naskah Rencana

Bab VIII/2-3
Perubahan Renstra Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021

Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Tahun


2016-2021 dan naskah Perubahan Rencana Strategis Dinas
Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Tahun 2016-2021.
Apabila dikemudian hari diperlukan perubahan dalam rangka
penyempurnaan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 ini,
maka akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Ponorogo, 06 Januari 2020

KEPALA DINAS PERTANIAN,


KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO

drh. H. ANDI SUSETYO, MMA.


Pembina Tk. I
NIP. 19640331 199003 1 007

Bab VIII/3-3
LAMPIRAN
Tim Penyusun:
Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Ponorogo
Alamat :
Jl. Urip Sumoharjo No. 58 Ponorogo
Telp: (0352) 487817
Email: penprog13@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai