- Lansia dapat memahami dan menerapkan gizi seimabang sehari-hari
Tujuan khusus
- Dapat menyebutkan gizi seimbang pada lansia
- Dapat menyebutkan macam-macam zat gizi pada lansia
- Dapat menyrbutkan fungsi zat gizi pada lansia
- Dapat menyebutkan contoh menu simbang pada lansia
- Dapat menyebutkan masalah gizi pada lansia
- Dapat menyebutkan perencanaan makan pada lansia
B. Materi Penyuluhan Gizi seimbang pada lansia adalah susunan makanan yang mengandung cukup semua unsur gizi yang dibutuhkan oleh lansia.
Pedoman Gizi seimbang memiliki 4 pilar, dan 10 pesan Gizi
Seimbang. Pilar merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur. 4 pilar gizi seimbang terdiri dari: 1. mengonsumis makanan dengan beraneka ragam Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan. Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur dengan dapat menerapkan prinsip Isi Piringku. 2. Membiasakan berprilaku hidup bersih Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dapat menghindari dari penyakit infeksi. Seseorang yang menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila disertai panas. 3. Pola hidup aktif dan berolahraga Pola hidup aktif dilakukan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga. Aktivitas fisik merupakan upaya tubuh dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. Untuk meningkatkan aktivitas fisik kita dapat menambahkan olah raga setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Agar keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara. 4. Menjaga berat badan ideal Pola hidup aktif dilakukan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga. Aktivitas fisik merupakan upaya tubuh dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. Untuk meningkatkan aktivitas fisik kita dapat menambahkan olah raga setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Agar keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan
baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. 1. Faktor yang mepengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain : a. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus. b. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut. c. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir. d. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari. e. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Masalah Gizi pada Lansia
a. Gizi berlebih Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara maju dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi. b. Gizi kurang Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan- kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi. c. Kekurangan vitamin Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
3. Pemantauan Status Gizi
Penimbangan Berat Badan Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
4. Perencanaan Makanan untuk Lansia
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. c. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi. d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll. e. Bagi lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Makanlah makanan yang mudah dicerna 2) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring- gorengan 3) Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang 4) Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan. f. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau. g. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
C. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan diskusi dan tanya jawab.
D. Media yang digunakan
Media yang digunakan saat penyuluhan yaitu leaflet. E. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu
Tabel 1. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu ± 40 menit
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : a. Membuka penyuluhan Menjawab salam dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri b. Mengungkapkan tujuan penyuluhan yaitu penyuluhan pada lansia tentang kesehatan pada lansia. 2. 10 Penyampaian menit Materi Menjelaskan Memperhatikan tentang : a. Pengertian lansia b. Kebutuhan gizi pada lansia. - Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi perubahan kebutuhan gizi pada lansia c. Masalah Gizi pada Lansia d. Pemantauan Status Gizi e. Nutrisi Perencanaan Makanan untuk Lansia 3. 20 Diskusi : menit Memberi kesempatan pada Bertanya dan menjawab lansia untuk bertanya dan memberikan pertanyaan serta pembagian doorprize 4. 5 menit Penutup : Memperhatikan a. Menutup pertemuan Menjawab dengan menyimpulkan Salam materi yang telah dibahas. b. Memberi salam penutup F. Evaluasi 1. Evaluasi Materi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan Daftar Pustaka PMK No. 41 (2014) tentang pedoman gizi seimbang Permenkes. 2022. Pilar utama prinsip gizi seimbang. Kemenkes RI