Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP-PRINSIP ASURANSI (KERUGIAN)

Makalah disusun guna memenuhi tugas kata kuliah Asuransi Syariah

Dosen Pengampu: Sigid Sardiyanto, S.H.I, M.E.

Disusun Oleh:

Farhana Putri Rosiana 33020200088

Cahya Firda Audina 33020200120

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
masih memberikan nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Prinsip-prinsip Asuransi (Kerugian)”
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan dari para pembaca guna menjadi
pembekalan bagi kami agar dapat memperbaiki makalah selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, umumnya kepada semua belah pihak yang telah
membantu dalam menyususn makalah ini khususnya kepada para rekan yang telah terlibat.
Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, sekian terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 03 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2
A. Pengertian Asuransi Kerugian ............................................................................................ 2
B. Manfaat Asuransi Kerugian ................................................................................................ 3
C. Prinsip-prinsip Asuransi Kerugian ..................................................................................... 4
D. Regulasi Asuransi Kerugian di Indonesia ........................................................................... 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk
arisan untuk meringankan beban individu dan menghindari kesulitan pembiayaan.
Secara umum, konsep asuransi merupakan persiapan yang dibuat sekelompok orang
yang masing-masing menghadapi kerugian yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian
itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka
kerugian itu akan ditangung bersama oleh mereka. Kesepakatan kelompok itulah yang
menjadi cikal bakal lembaga asuransi dikemudian hari. 1
Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak
nasabahnya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan
mengandung prinsip- prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan dikemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak
nasabahnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Asuransi Kerugian?


2. Apa manfaat Asuransi Kerugian?
3. Bagaimana prinsip-prinsip Asuransi Kerugian?
4. Bagaimana regulasi Asuransi Kerugian di Indonesia?
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Asuransi Kerugian.


2. Mengetahui manfaat Asuransi Kerugian.
3. Mengetahui prinsip-prinsip Asuransi Kerugian.
4. Mengetahui regulasi Asuransi Kerugian di Indonesia

1
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, cet ke-1, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 31.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi Kerugian

Asuransi kerugian adalah salah satu jenis asuransi yang memberikan


pertanggungan atas risiko yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Perusahaan
asuransi kerugian memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti. Objek pertanggungan dalam asuransi kerugian adalah barang
atau properti, seperti rumah, mobil, dan pabrik, serta kewajiban hukum terhadap pihak
ketiga.
Berikut adalah beberapa jenis asuransi kerugian: 2
a. Asuransi properti: bertujuan untuk melindungi kerusakan pada properti yang
merupakan bagian dari aset. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap harta
benda dari akibat kebakaran, bencana alam, dan lain-lain
b. Asuransi kendaraan: memberikan perlindungan terhadap kerugian yang terjadi pada
kendaraan bermotor akibat kecelakaan, pencurian, atau kerusakan
c. Asuransi kesehatan: memberikan perlindungan terhadap biaya pengobatan dan
perawatan medis akibat sakit atau kecelakaan
d. Asuransi jiwa: memberikan perlindungan finansial bagi keluarga tertanggung jika
tertanggung meninggal dunia
e. Asuransi pengangkutan: memberikan perlindungan terhadap risiko dari kegiatan
pengangkutan, seperti kerusakan atau kehilangan barang yang diangkut selama
proses pengangkutan dari tempat asal sampai dengan tujuan
f. Asuransi kebakaran: memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kebakaran
pada bangunan atau properti
g. Asuransi tanggung jawab hukum: memberikan perlindungan terhadap risiko hukum
yang mungkin timbul akibat tuntutan pihak ketiga
h. Asuransi all risk: memberikan perlindungan terhadap segala bentuk kerugian,
termasuk kerusakan ringan hingga berat, serta risiko kehilangan.3

2
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1626, diakses pada 30 Mei 2023, pukul 17.21
3
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian di Indonesia, (Jakarta: Prenata Media,
2004), hal. 123.
2
B. Manfaat Asuransi Kerugian

Manfaat Asuransi Kerugian atau istilahnya adalah general insurance yaitu


asuransi yang akan mengganti kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta benda
dan juga seluruh aset anda. Sebagai gambaran adalah asurasi mobil, kebakaran rumah
atau toko, asuransi mesin-mesin, pabrik dan sebagainya. Pada dasarnya asuransi
memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain: 4
1) Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman
dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut
benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar
nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan
penanggung.
2) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara
periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh
besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.
3) Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas promi yang
dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).
4) Alat penyebaran risiko
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga
pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas
nilai pertanggungan.

4
Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Latin, (Jakarta: Salemba Empat, 2009),
hal. 120.
3
5) Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian
yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran,
kecelakaan. dan lain-lain).
C. Prinsip-prinsip Asuransi Kerugian

Prinsip-prinsip asuransi kerugian yaitu: 5


1) Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah
secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan.
2) Utmost Good Faith (itikad baik)
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad
baik Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan
keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta
disebut duty of disclosure.
3) Idemnity
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi
risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak
dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat
karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial. 6
4) Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
persitiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain,
diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.
5) Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti
rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.

5
Ibid., hal. 152.
6
Muhammad Syafii Antonio, “Prinsip Dasar Operasi Asuransi Takaful” dalam Arbitrase Islam di Indonesia,
(Jakarta: Badan Arbitrase Muamalat Indonesia, 1994), hal. 148.
4
6) Contribution
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain
yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi
kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum
tentu sama besar.
D. Regulasi Asuransi Kerugian di Indonesia

Pengaturan asuransi di Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


atau Otoritas Jasa Keuangan . Berikut adalah beberapa peraturan terkait asuransi di
Indonesia:7
1) POJK Nomor 72/POJK.05/2016: Peraturan ini berkaitan dengan kesehatan
keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011: Peraturan ini berkaitan
dengan kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi dengan prinsip
syariah
3) POJK Nomor 71/POJK.05/2016: Peraturan ini berkaitan dengan kesehatan
keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi
4) Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1965 : Peraturan ini berkenaan dengan pendirian
PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja , suatu perusahaan asuransi milik negara
5) Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) adalah asosiasi perusahaan asuransi
umum di Indonesia. Mereka bekerja sama dengan OJK untuk memastikan
kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong perkembangan industri.

7
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, cetakan IV, (Bandung: Citra Umbara, 2011), hal. 14.
5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuransi kerugian adalah salah satu jenis asuransi yang memberikan


pertanggungan atas risiko yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Manfaat Asuransi
kerugian atau istilahnya adalah general insurance yaitu asuransi yang akan mengganti
kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta benda dan juga seluruh aset anda. Pada
dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain: Rasa aman
dan perlindungan, pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, berfungsi sebagai
tabungan dan sumber pendapatan, alat penyebaran resiko, serta membantu
meningkatkan kegiatan usaha.
Prinsip-prinsip asuransi kerugian yaitu: Insurable interest (kepentingan yang
dipertanggungkan), Utmost Good Faith (itikad baik), Idemnity, Proximate Cause,
Subrogation, Contribution.
Pengaturan asuransi di Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
atau Otoritas Jasa Keuangan yaitu: POJK Nomor 72/POJK.05/2016, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011, POJK Nomor 71/POJK.05/2016, Peraturan
Pemerintah No.8 tahun 1965, dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
B. Saran

Demikian pemakalah dari penyusun, makalah ini tentu terdapat begitu banyak
kekurangan baik dari segi isi, paparan penulisan dan yang lainya. oleh karenanya kritik
dan saran yang membangun akan sangat kami terima guna perbaikan karya ilmiah
selanjutnya. harapan kami makalah ini akan sedikit membantu meningkatkan wawasan
dan pengetahuan bagi para fakir ilmu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2008). Hukum Asuransi Syariah. cet ke-1. Jakarta: Sinar Grafika.
Antonio, M. S. (1994). “Prinsip Dasar Operasi Asuransi Takaful” dalam Arbitrase Islam di
Indonesia. Jakarta: Badan Arbitrase Muamalat Indonesia.
Dewi, G. (2004). Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian di Indonesia.
Jakarta: Prenata Media.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1626, diakses pada 30 Mei 2023, pukul
17.21.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. (2011). cetakan IV. Bandung: Citra Umbara.
Triandaru, Sigit & Totok, G. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Latin. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai