PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU AIR (SYZYGIUM AQUEUM)
TERHADAP BAKTERI ISOLAT KLINIS
HAUZAN ZIYADATUL KHOIR
X IPA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Semester Biologi
SMAIT ADZKIA SUKABUMI
TAHUN 2021 PENDAHULUAN tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 ° C selama 24 jam pada inkubator kemudian diamati Jurnal ini dirancang oleh tiga orang mahasiswa kejernihannya. yaitu Titi Hariyati, Dwi Soelistya Dyah Jekti, dan Yayuk Andayani. Mereka melakukan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap ekstrak etanol daun jambu air (Syzigium aquem) pada bakteri isolat klinis. Dalam rangka Tabel 2. Hasil Pengukuran Zona Hambat meningkatkan daya guna sumber daya alam Indonesia Ekstrak Etanol Jenis Bakteri dan sekagilus usaha penyediaan senyawa antibakteri 25% 50% 75% K+ K- berkhasiat tinggi yang murah dan aman serta pencarian Bacillus cereus 19 24 29 20 0 antibakteri baru yang dapat menyembuhkan penyakit Kategori S S S S S akibat bakteri pathogen yang telah resisten. Dan tujuan Escherichia 17,67 27 36,7 21 0 Coli penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kategori S S S S S antibakteri, KHM dan KBM) ekstrak etanol daun jambu Staphylococccus air terhadap bakteri bakteri isolate klinis. 17,67 20,67 23 21 0 aureus METODE PENELITIAN Kategori S S S S S Salmonella Metode penelitian yang dilakukan adalah 21,33 25,33 36,67 21 0 thypi Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dimana mereka Kategori S S S S S harus menguji tiga kali ulangan untuk masing-masing Shigella 21,33 25 29 35 0 konsentrasi terhadap setiap bakteri uji. Bakteri yang dysenteriae digunakan pada penelitian ini adalah Bacillus cereus, Kategori S S S S S Shigella dysenteriae, Staphylococcus aureus, Vibro cholerae 20,67 24,67 27,33 35 0 Escherichia coli, Vibrio cholerae, dan Salmonella thypi Kategori S S S S S yang telah disesuaikan dengan kekeruhan Mac Farland Ket: R=Resisten, I=Intermediet. S=Sensitif 0,5 setara 1,5 x108 CFU/mL. Kontrol positif Dalam Tabel 2. menunjukkan bahwa menggunakan ciprofloksasin dan kontrol negatif ekstral etanol daun jambu air dalam konsetrasi menggunakan aquades. Sampel dalam penelitian ini 25%, 50%, dan 75% mampu menghambat adalah daun jambu air sebanyak 500 gram. Pengujian pertumbuhan bakteri isolate klinis dan besar daya hambat menggunakan sumur difusi yang keseluruhannya tergolong kategori Sensitif dan hasilnya ditentukan berdasarkan kriteria Mukherjee. terlihat peningkatan besar daya hambat bakteri Tabel 1. Kategori Zona Hambat Bakteri seiring dengan besarnya konsestrasi. Hal ini No Diameter Zona Hambat Kategori menunjukkan bahwa kandungan senyawa 1. Diameter >12 mm Sensitif memiliki efek antimikroba. 2. Diameter 4< φ≤12 mm Intermediet Efek antibakteri ekstrak etanol daun 3. Diameter =4 mm Resisten jambu air terhadap bakteri isolate klinis Uji KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) disebabkan oleh zat-zat aktif yang larut dalam yaitu konsentrasi terkecil yang mampu mengambat etanol yang terdiri dari flavonoid, fenolik, dan pertumbuhan bakteri isolat klinis menggunakan metode tenin. dilusi tabung dan uji KBM (Konsentrasi Bunuh Mekanisme kerja flavonoid sebagai Minimum) yaitu konsentrasi terendah yang mampu antibakteri adalah membentuk senyawa membunuh bakteri isolat klinis menggunakan metode kompleks dengan protein ekstraseluler dan cawan gores. Ekstrak etanol daun jambu air terdiri dari terlarut sehingga dapat merusak membrane sel konsentrasi 75%, 50%, 25%, 20%, 15%, dan 10%. Dari bakteri yang diikuti dengan keluarnya senyawa masing-masing konsentrasi tersebut diambil 1 ml ke intraseluler (Cowan, 1999; Nuria dkk., 2009; dalam tabung reaksi dan diberi label. Bakteri yang telah Bobbarala, 2012). disiapkan sebelumnya diambil 1ml dan dimasukkan ke dalam masing-masing tabung yang telah diberi label Menurut Singh dan Bharate (2005), kemudian divorteks hingga homogen. Selanjutnya senyawa fenol memiliki mekanisme kerja dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara Keterangan: inaktivasi protein (enzim) pada membran sel. + : Tumbuh - : Tidak Tumbuh Mekanisme kerja tannin sebagai antibakteri K+ : Kontrol Positif adalah mampu mengerutkan dinding sel bakteri K- : Kontrol Negatif sehingga dapat mengganggu permeabilitas sel. Data hasil pengukuran diameter uji hambat KESIMPULAN ekstrak daun jambu air dengan pelarut etanol kemudian Kesimpulanya, berdasarkan hasil dilakukan uji Kruskal-Wallis. penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Tabel 3. Hasil Analisis Uji Kruskal-Wallis ekstrak etanol daun jambu air mampu Bakteri Df Assymp. Sig menghambat pertumbuhan bakteri isolat klinis. Bacillus cereus 4 .028 KHM tidak dapat ditentukan karena ekstrak Escherichia coli 4 .011 etanol daun jambu air yang dihasilkan Staphylococcus aureus 4 .015 berwarna gelap. KBM terhadap bakteri S. Salmonella thypi 4 .011 aureus dan S. dysenteriae adalah 20%. KBM Shigella dysenteriae 4 .008 terhadap E. coli, S. thypi, dan V. cholerae adalah Vibrio cholera 4 .008 25%. KBM terhadap bakteri B. cereus yaitu 50%.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat
dinyatakan bahwa ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan berbagai bakteri isolat klinis dengan terbentuknya zona hambat di sekitar sumur yang berisi ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum). Tingkat kejernihan ekstrak etanol menunjukkan warna gelap yang arti KHM ekstrak etanol jambu air tidak dapat diamati. Selanjutnya larutan yang ditetapkan sebagai KHM dikultur ulang pada media padat tanpa penambahan ekstrak etanol jambu air dan diinkubasi selama 18-24 jam. Jika tidak ada pertumbuhan maka ditetapkan sebagai KBM. Tabel 4. Hasil Uji KBM Konsentrasi (%) Jenis Bakteri K K 10 15 20 25 50 75 + - Bacillus + + + + - - + - cereus Escherichia + + + - - - + - coli Staphylococc + + - - - - + - us aureus Salmonella + + + - - - + - thypi Shigella + + - - - - + - dysenteriae Vibrio + + + - - - + - cholera