Anda di halaman 1dari 20

KATAPENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas terselesainya makalah
ini, selawat dan salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar memudahkan kita dalam proses
belajar mengajar, guna menambah wawasan bagi rerkan-rekan sehingga kita semua
mampu untuk berfikir agar menjadi lebih maju.
Terima kasih kepada guru pembimbing kami, terima kasih pula kepada rekan-
rekan yang telah berpartisipasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini,
masih jauh dari ke sempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 15 mei 2020

Penulis

2
DAFTARISI

KATAPENGANTAR....................................................................................................i
DAFTARISI.................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN...............................................................................................1
A. LatarBelakang....................................................................................................1
B. RumusanMasalah...............................................................................................1
C. TujuanPembahasan............................................................................................1
BABIIPEMBAHASAN................................................................................................2
A. PengertiansistemPolitik......................................................................................2
B. ProsesPolitikDiIndonesia...................................................................................3
C. SejarahSistemPolitikdiIndonesia.......................................................................6
D. PendekatandalamAnalisisSistemPolitik.............................................................8
E. Sosialisasi,BudayaPolitikdiIndonesia,danEkonomiPolitikIndonesia...............10
F. PartisipasiPolitikdanPemilihanUmumdiIndonesia...........................................12
G. Partai Politik, Kelompok Kepentingan, dan Kelompok Penekanan
dalamSistemPolitikIndonesia...........................................................................13
H. StrukturPolitik..................................................................................................15
BABIIIPENUTUP......................................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................................17
B. Saran................................................................................................................17
DAFTARPUSTAKA..................................................................................................18

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Dewasa ini Partai Politik di Indonesia semakin marak di kalangan
masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa sistim politik di Indonesia telah
berkembangdenganpesat.DalamsejarahIndonesia,perkembangansistimpolitik
mengalamai pasang surut.
Suatu sistim politik tersebut merupakan wadah insan politik dan
melakukan partisipasi, politik telah berjalan lama sejak berdirinya RI, bahkan
organisasi ini telah ada sebelum merdeka, sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa politik merupakan organisasi yang tidak sehat, oleh karena
itu diharapkan melalui karya tulis ini kita dapat mengetahui secara jelas tentang
sistim politik di Indonesia.

B. RumusanMasalah
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang sistim politik di Indonesia,
maka sebagai perumusan dalam penyusunan adalah sebagai berikut.
1. Apayangdimaksuddengansistimpolitik?
2. BagaimanaProsesPolitikdiIndonesia?
3. BagaimanaSejarahPolitikdiIndonesia?

C. TujuanPembahasan
Suatukegiatanakanlebihbermanfaatjikadalampembahasaninimempunyai
tujuan adalah sebagai berikut.
1. Untukmengetahuiapakahyangdinamakandengansistimpolitik.
2. UntukmengetahuibagaimanaProsesPolitikdiIndonesia.
3. UntukmengetahuibagaimanaSejarahPolitikdiIndonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PengertiansistemPolitik
Sistemadalahsuatukebulatanataukeseluruhanyangkompleksdan
terorganisasi.
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,
Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi
kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan
keputusanyangmengikattentangkebaikanbersamamasyarakatyangtinggal
dalamsuatuwilayahtertentu.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat,
prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk
mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan
dengancaramengaturindividuataukelompokindividusatusamalainatau
denganNegaradanhubunganNegaradengan Negara.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagaikegiatandalamNegaraIndonesiayangberkaitandengankepentingan
umumtermasukprosespenentuantujuan.
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam
konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam
Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan
yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-
tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik
adalahLembaga-LembagaNegara.Lembaga-lembagatersebutdiIndonesia
diaturdalamUUD1945yakniMPR,DPR,DPD,PresidendanWakilPresiden,
B. ProsesPolitikDiIndonesia

1
SejarahSistempolitikIndonesiadilihatdariprosespolitiknyabisadilihat
darimasa-masaberikutini:
1. Masaprakolonial
2. Masakolonial(penjajahan)
3. MasaDemokrasiLiberal
4. MasaDemokrasiterpimpin
5. MasaDemokrasiPancasila
6. MasaReformasi

Masing-masingmasatersebutkemudiandianalisissecarasistematisdari
aspek:
1. Penyalurantuntutan
2. Pemeliharaannilai
3. Kapabilitas
4. Integrasivertikal
5. Integrasihorizontal
6. Gayapolitik
7. Kepemimpinan
8. Partisipasimassa
9. Keterlibatanmiliter
10. Aparatnegara
11. Stabilitas

Biladiuraikankembalimakadiperolehanalisissebagaiberikut:
1. Masaprakolonial(Kerajaan
a) Penyalurantuntutan–rendahdanterpenuhi
b) Pemeliharaannilai–disesuikandenganpenguasa
c) Kapabilitas–SDAmelimpah
d) Integrasivertikal–atasbawah
e) Integrasihorizontal–nampakhanyasesamapenguasakerajaan
f) Gayapolitik–kerajaan
g) Kepemimpinan–raja,pangerandankeluargakerajaan
h) Partisipasimassa–sangatrendah
i) Keterlibatanmiliter–sangatkuatkarenaberkaitandenganperang
j) Aparatnegara–loyalkepadakerajaandanrajayangmemerintah
k) Stabilitas–stabildimasaamandaninstabildimasaperang
2. Masakolonial(penjajahan)
a) Penyalurantuntutan–rendahdantidakterpenuhi
b) Pemeliharaannilai–seringterjadipelanggaranham
3
c) Kapabilitas–melimpahtapidikerukbagikepentinganpenjajah
d) Integrasivertikal–atasbawahtidakharmonis
e) Integrasihorizontal–harmonisdengansesamapenjajahatauelitpribumi
f) Gayapolitik–penjajahan,politikbelahbambu(memecahbelah)
g) Kepemimpinan–daripenjajahdanelitpribumiyangdiperalat
h) Partisipasimassa–sangatrendahbahkantidakada
i) Keterlibatanmiliter–sangatbesar
j) Aparatnegara–loyalkepadapenjajah
k) Stabilitas–stabiltapi dalamkondisimudah pecah
3. MasaDemokrasiLiberal
a) Penyalurantuntutan–tinggitapisistembelummemadani
b) Pemeliharaannilai–penghargaanHAMtinggi
c) Kapabilitas–barusebagianyangdipergunakan,kebanyakanmasih
potensial
d) Integrasivertikal –duaarah,atasbawahdanbawahatas
e) Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan
administrator
f) Gayapolitik–ideologis
g) Kepemimpinan–angkatansumpahpemudatahun 1928
h) Partisipasimassa–sangattinggi,bahkanmunculkudeta
i) Keterlibatanmiliter–militerdikuasaiolehsipil
j) Aparatnegara–loyakkepadakepentingankelompokataupartai
k) Stabilitas-instabilitas
4. MasaDemokrasiterpimpin
a) Penyalurantuntutan–tinggitapitidaktersalurkankarenaadanya
Frontnas
b) Pemeliharaannilai–PenghormatanHAMrendah
c) Kapabilitas–abstrak,distributifdansimbolik,ekonomitidakmaju
d) Integrasivertikal–atasbawah
e) Integrasihorizontal–berperansolidaritymakers,
f) Gayapolitik–ideolog,nasakom
g) Kepemimpinan–tokohkharismatikdanpaternalistik
h) Partisipasimassa–dibatasi
i) Keterlibatanmiliter–militermasukke pemerintahan
j) Aparatnegara–loyalkepadanegara
k) Stabilitas-stabil
5. MasaDemokrasiPancasila
a) Penyalurantuntutan–awalnyaseimbangkemudiantidakterpenuhi
karenafusi
b) Pemeliharaannilai–terjadiPelanggaranHAMtapiadapengakuanHAM
c) Kapabilitas–sistemterbuka

4
d) Integrasivertikal–atasbawah
e) Integrasihorizontal–nampak
f) Gayapolitik–intelek,pragmatik,konseppembangunan
g) Kepemimpinan–teknokratdanABRI
h) Partisipasimassa–awalnyabebasterbatas,kemudianlebihbanyak
dibatasi
i) Keterlibatanmiliter–merajaleladengankonsepdwifungsiABRI
j) Aparatnegara–loyalkepadapemerintah(Golkar)
k) Stabilitasstabil
6. MasaReformasi
a) Penyalurantuntutan–tinggidan terpenuh
b) Pemeliharaannilai–PenghormatanHAMtinggi
c) Kapabilitas–disesuaikandenganOtonomidaerah
d) Integrasivertikal –duaarah,atasbawahdanbawahatas
e) Integrasihorizontal–nampak,munculkebebasan(euforia)
f) Gayapolitik–pragmatik
g) Kepemimpinan–sipil,purnawiranan,politisi
h) Partisipasimassa–tinggi
i) Keterlibatanmiliter–dibatasi
j) Aparatnegara–harusloyalkepadanegarabukanpemerintah
k) Stabilitas–instabil

C. SejarahSistemPolitikdiIndonesia
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang
terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat
sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif.Dalam
proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses
aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan
sistemyangterbuka,karenasisteminidikelilingiolehlingkunganyangmemiliki
tantangandantekanan.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi
pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari
pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa
pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan
integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan
keputusan.

5
Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi
kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi
tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik zaman klasik
seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19
melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada masa modern
sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu
seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar
masyarakat dan lingkungan internasional. Pengaruh ini akan memunculkan
perubahanpolitik.Adapunpelakuperubahanpolitikbisadarielitpolitik,atau
darikelompokinfrastrukturpolitikdandarilingkunganinternasional.
Perubahaninibesaranmaupunisialiranberupainputdanoutput.Proes
mengkonversiinputmenjadioutputdilakukanolehpenjagagawang(gatekeeper).
Terdapat5kapabilitasyangmenjadipenilaianprestasisebuahsistem
politik:
1. KapabilitasEkstraktif,yaitukemampuanSumberdayaalamdansumberdaya
manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai
kemudian digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan
minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para penanam modal
domestikituakanmemberikanpemasukanbagipemerintahberupapajak.
Pajakinilahyangkemudianmenghidupkannegara.
2. KapabilitasDistributif.SDAyangdimilikiolehmasyarakatdannegaradiolah
sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti
sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat.
Demikianpuladenganpajaksebagaipemasukannegaraituharuskembali
didistribusikandaripemerintahpusatkepemerintahdaerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggarakan pengawasan
tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan.
Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika
pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini
mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.

6
4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan
secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin
diterimakebijakanyangdibuatpemerintahmakasemakinbaikkapabilitas
simboliksistem.
5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input
dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi
oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan
menjadi ukuran kapabilitas responsive kapabilitas dalam negeri dan
internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang
mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki
kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam
kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa
(superpower)memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-
negara berkembang.

D. PendekatandalamAnalisisSistemPolitik
1. AnalisisSistemPolitikMenurutDavidEaston
Pendekatan sistem politik pada mulanya terbentuk dengan mengacu
padapendekatanyangterdapatdalamilmueksakta.Adapun untukmembedakan
sistempolitik dengan sistemyang lain maka dapatdilihat dari definisi politik
itu sendiri. Sebagai suatu sistem, sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu.
Perbedaan pendapat mulai muncul ketika harus menentukan batas antara
sistem politik dengan sistem lain yangterdapat dalam lingkungan sistem
politik. Namun demikian, batas akan dapat dilihat apabila kita dapat
memahami tindakan politik sebagai sebuah tindakan yang ingin berkaitan
dengan pembuatan keputusan yang menyangkut publikInput, Output, dan
LingkungandalamSistemPolitikInputdalamsistempolitikdibedakanmenjadi dua,
yaitu tuntutan dan dukungan. Input yang berupa tuntutan muncul
sebagaikonsekuensi dari kelangkaan atas berbagai sumber-sumber yang
langkadalammasyarakat(kebutuhan).Inputtidakakansampai(masuk)

7
secara baik dalam sistem politik jika tidak terorganisir secara baik. Oleh
sebab itu komunikasi politik menjadi bagian penting dalam hal ini. Terdapat
perbedaan tipe komunikasi politik di negara yang demokratis dengan negara
yangnondemokratis.Tipekomunikasipolitikinipulayangnantinyaakan
membedakanbesarnyaperanandariorganisasipolitik.
Output merupakan keputusan otoritatif (yang mengikat) dalam
menjawab dan memenuhi input yang masuk. Output sering dimanfaatkan
sebagaimekanismedukungandalamrangkamemenuhituntutan-tuntutan
yangmuncul.
2. MenurutGabrielAlmond
Dalam setiap sistem politik terdapat enam struktur atau lembaga
politik, yaitu kelompok kepentingan, partai politik, badan legislatif, badan
eksekutif, birokrasi, dan badan peradilan. Dengan melihat keenam struktur
dalam setiap sistem politik, kita dapat membandingkan suatu sistem politik
dengan sistem politik yang lain. Hanya saja, perbandingan keenam struktur
tersebut tidakterlalu membantu kita apabila tidak disertai denganpenelusuran
dan pemahaman yang lebih jauh dari bekerjanya sistem politik tersebut.
Suatu analisis struktur menunjukkan jumlah partai politik, dewan
yangterdapatdalamparlemen,sistempemerintahanterpusatatau
federal,bagaimana eksekutif, legislatif, dan yudikatif diorganisir dan secara
formal dihubungkan satu dengan yang lain. Adapun analisis fungsional
menunjukkanbagaimanalembaga-lembagadanorganisasi-organisasitersebut
berinteraksi untuk menghasilkan dan melaksanakan suatu kebijakan.

E. Sosialisasi,BudayaPolitikdiIndonesia,danEkonomiPolitik Indonesia
1. SosialisasiPolitikdiIndonesia
Dalam kegiatan belajar ini ada tiga hal yang dikemukakan. Pertama,
mengenai pengertian sosialisasi politik. Kedua, mengenai proses sosialisasi
politik di Indonesia, dan ketiga, mengenai agen-agen sosialisasi politik yang
berperandalampenyebarannilai-nilaipolitikkedalammasyarakat.Pada

8
bagian pertama dijelaskan mengenai proses sosialisasi secara umum,
kemudian juga dibahas tahapan psikologi politik, dan jugatahapan sosialisasi
politik.SetelahpembahasansosialisasipolitikdiIndonesiajugadibahas
mengenaiagen-agensosialisasipolitik.
2. BudayaPolitikdiIndonesia
KlasifikasibudayapolitikolehGabrielA.AlmonddanG.BinghamPowell,
terdiriatasbudayapolitikparokial,budayapolitiksubjek/kaula,danbudayapolitik
partisipan.SedangkanbudayapolitikmenurutAustinRanneydibedakanatas
orientasikognitifdan preferensipolitik.
Adabeberapaunsuryangberpengaruhataumelibatkandiridalam
prosespembentukanbudayapolitiknasional,yaitusebagaiberikut.
a) Unsursub-budayapolitikyangberbentukbudayapolitikasal.
b) Anekarupasub-budayapolitikyangberasaldariluarlingkungantempat
budayapolitikasalituberada.
c) Budayapolitiknasionalitusendiri.
TahapanperkembanganbudayapolitiknasionalmenurutSjamsuddin,
antara lain sebagai berikut (Rahman, 1998:58).
a) Budaya politik nasional yang tengah berada dalam proses
pembentukannya.
b) Budayapolitiknasionalyangsedangmengalamiprosespematangan.
Dalamtahapanini,padadasarnyabudayapolitiknasionalsudahada,
tetapimasihbelummatang.
c) Budayapolitiknasionalyangsudahmapan,yaitubudayapolitikyang
telahdiakuikeberadaannyasecaranasional.
d) Ada dua sudut pandang untuk melihat budaya politik yang dikaitkan
denganstrukturnasional,yaitusecaravertikalmaupunhorizontal.Terakhir
ada tiga kelompok yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap
sistem politik Indonesia, yaitu kelompok agama, kelompok suku bangsa,
dankelompokras.”
3. EkonomiPolitik
Ilmu ekonomi politik mempelajari tentang hubungan timbal balik
antaratransaksiekonomidenganperilakupolitik.Paraahliekonomipolitik

9
melihatbahwadalamhubunganantaranegaradanpasarterdapatstrukturatau
anatomi, nilai-nilai, kebutuhan, dan kepentingan yang bervariasi, yang pada
gilirannya dapat menimbulkan interaksi yang beragam antara negara dengan
pasar. Penjelasan singkat di atas padadasarnya memberikan gambaran bahwa
pembagian sistem ekonomi ke dalam kapitalisme dan sosialisme merupakan
penyederhanaan masalah (simplifikasi). Dalam praktiknya, sejumlah negara
tertentu sulit untuk dapat dimasukkan ke dalam kategori kapitalisme maupun
sosialisme. Di sinilah letak pentingnya studi tentang ekonomi politik, untuk
mendapatkangambaranyangmenyeluruhmengenaihubunganantara
ekonomidenganpolitik.
4. DinamikaEkonomiPolitikdiIndonesia
Dinamika hubungan antara negara dengan pasar sejak Indonesia
berdiri hingga era reformasi diwarnai oleh fluktuasi penguatan peran negara.
Negara sempat memiliki pengaruh dominan di dalam sistem politik pada
masa Demokrasi Terpimpin dan juga pada masa boom minyak semasa
kepemimpinanOrdeBaru. Diluarperiode tersebut, pasarmampu mendorong
negara membuat kebijakan yang memungkinkan akumulasi kapital yang
cenderung lebih banyak menguntungkan para pemilik modal (investor).
Kekuatan pasar yang luarbiasa dalam menghadapi negara dapat ditemukan
dalam kasus krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun
1997 hingga1998.

F. PartisipasiPolitikdanPemilihanUmumdiIndonesia
1. PartisipasiPolitik
Partisipasi politik oleh para sarjana di negara Barat sering hanya
dipandangsebagaikegiatanyangdilakukanuntukmemberikaninput
bagipengambil kebijakan menuruti aturan main yang berlaku. Definisi yang
demikian membuat partisipasi politik di negara-negara berkembangsulit
dikategorikan sebagai bentuk partisipasi politik. Untuk mengatasi hal
tersebut,Huntingtonmencobamengatasidenganmengatakanbahwa

10
partisipasi yang tergolong negatif di mata para sarjana di negara-negara
berkembang pada dasarnya termasuk pula bentuk partisipasipolitik.
Kecenderunganmobilisasidi masyarakatnegara-negara berkembang menjadi
ciri khas yang melekat karena karakteristiknya yang khas selain tidak
bekerjanyasistempolitiksecarabaikuntukmemberikankesempatankepada
masyarakatmemberikaninputtanpatakutdiintimidasiolehpemerintah.
2. PerkembanganPartisipasiPolitikdiIndonesia
Partisipasi politik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat di suatu
negara.MasyarakatIndonesiayangmemilikikarakteristik,sepertipendidikan
rendah, ekonomi kurang baik dan kurang memiliki akses informasi membuat
pola partisipasinya cenderung dimobilisasi. Karakteristik tersebut belum
mendorong masyarakat untuk membangun suatu pola partisipasi yang
mandiri. Sejak merdeka, elite-elitepartai cenderung menggunakan cara-cara
mobilisasi ataupun penetrasi ke masyarakat untuk mendukung partai politik
tertentu. Demokrasiparlementer yang dinilai memiliki ruang publik dan
kebebasan politik yang memadai juga ditandai dengan intervensi elite lokal
maupun pusat untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

11
G. PartaiPolitik,KelompokKepentingan,danKelompokPenekanandalam
SistemPolitikIndonesia
1. PartaiPolitik,KelompokKepentingan,danKelompok
Partai politik merupakan struktur atau lembaga yang menyalurkan
danmengartikulasikanberbagaikepentingan(tuntutandanaspirasi)yangberasal
dari lingkungan masyarakat Indonesia ke dalam sistem politik. Kepentingan
dan aspirasi yang diajukan partai politik tersebutmerupakan energi bagi
sistem politik untuk membuat berbagai kebijaksanaan. Jika partai politik ikut
dalam Pemilu untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terutama
dalam kaitannya dengan kekuasaan legislatif maka lain halnya
dengankelompokkepentingandankelompokpenekan.Keduaaktorpolitikini
berada di luar sistem politik dan juga tidak bisa mengikuti pemilu. Walaupun
demikian,kelompokinitidakbisadipandangremehdalammempengaruhi
prosespembuatanundang-undangdanjugapembuatankebijakan.
2. PartaiPolitik,KelompokKepentingan,danKelompokPenekanandalam
SistemPolitikIndonesia
Peranan partai politik di masa Demokrasi Pancasila tetap
samasepertipadamasaDemokrasiTerpimpin.Partaipolitikhanya
memilikiperanan yang kecil dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini
misalnya dapat dilihat dari sedikitnya anggota partai politik dalam lembaga
legislatif maupun lembaga eksekutif. Bahkan pada Kabinet Pembangunan III
sudah tidak ada lagi menteri yang berasal dari partai politik. Militer dan
birokrat merupakan kelompok yang mendominasi jabatan menteri. Faktor-
faktor yang menyebabkan turunnya peranan partai politik pada masa
Demokrasi Pancasila adalah pendekatan ekonomi yang dipilih oleh Rezim
Soeharto, diberlakukannya beberapa peraturan yang menyangkut kehidupan
kepartaian,menguatnyaperananGolkar,danjugakonflikinternaldalam
tubuhpartaipolitik.
SistemPolitikIndonesiaterdapat5kapabilitasyangmenjadipenilaianprestasi
sebuahsistempolitik:

12
1. KapabilitasEkstraktif,yaitukemampuanSumberdayaalamdansumberdaya
manusia.KemampuanSDAbiasanyamasihbersifatpotensialsampaikemudian
digunakansecaramaksimalolehpemerintah.Sepertipengelolaanminyaktanah,
pertambangan yang ketikadatang parapenanammodaldomestikituakanmemberikan
pemasukanbagipemerintahberupapajak.Pajakinilahyangkemudianmenghidupkan
negara.
2. KapabilitasDistributif.SDAyangdimilikiolehmasyarakatdannegaradiolah
sedemikianrupauntukdapatdidistribusikansecaramerata,misalkansepertisembako
yangdiharuskandapatmeratadistribusinyakeseluruhmasyarakat.Demikianpula
denganpajaksebagaipemasukannegaraituharuskembalididistribusikandari
pemerintahpusatkepemerintahdaerah.
3. KapabilitasRegulatif(pengaturan).Dalammenyelenggaranpengawasantingkahlaku
individu dan kelompok makadibutuhkanadanyapengaturan.Regulasiindividusering
memunculkanbenturanpendapat.Sepertiketikapemerintahmembutuhkanmaka
kemudianregulasidiperketat,halinimengakibatkanketerlibatanmasyarakat
terkekang.
4. Kapabilitassimbolik,artinyakemampuanpemerintahdalamberkreasidansecara
selektifmembuatkebijakanyangakanditerimaolehrakyat.Semakinditerima
kebijakanyangdibuatpemerintahmakasemakinbaikkapabilitassimboliksistem.
5. kapabilitasresponsif,dalamprosespolitikterdapathubunganantarainputdanoutput,
outputberupakebijakanpemerintahsejauhmanadipengaruhiolehmasukanatau
adanyapartisipasimasyarakatsebagaiinputnyaakanmenjadiukurankapabilitas
responsif.

PengertianKapabilitasSistemPolitikadalahKemapuansistempolitikdalam
bidangekstraktif,distributive,regulative,simbolik,responsivedandalamnegeridan
internasionaluntukmencapaitujuannasionalsebagaimanatermaksukdalampembukaan
UUD45

13
Definisi sistem politik Secara Umum adaah Ilmu yang mengakaji tentang
hubungankekuasaan,baiksesamawarganegara,antarwarganegaramaupunhubungan
sesama negara

H. StrukturPolitik
Politikadalah Alokasinilai-nilaiyangbersifatotoritatifyangdipengaruhioleh
distribusisertapenggunaankekuasaan.Kekuasaanberartikapasitasdalammenggunakan
wewenang,hakdankekuatanfisik.Ketikaberbicarastrukturpolitikmakayangakan
diperbincangkanadalahtentangmesinpolitiksebagailembagayangdipakaiuntuk
mencapaitujuan.
Berdasarkanjenisnyamesinpolitikterbagiduayaitu:
1. MesinpolitikInformal
a) Pengelompokanataspersamaansosialekonomi
- Golonganpetanimerupakankelompokmayoritas(silentmajority)
- Golonganburuh
- GolonganIntelegensiamerupakankelompokvocalmajority
- Persamaanjenistujuansepertigolonganagama,militer,usahawan,atau
seniman
- Kenyataankehidupanpolitikrakyatsepertipartaipolitik,tokohpolitik,
golongankepentingandangolonganpenekan.
2. Mesinpolitikformal
Mesinpolitikformalberupalembagayangresmimengaturpemerintahan
yaituyangtergabungdalamtriaspolitika:-Legislatif-Eksekutif–Yudikatif.

Demokrasi di Indonesia adalah Bangsa Indonesia sejak dulu sudah


mempraktekkanidetentangdemokrasiwalaubukantingkatkenegaraan,masihtingkat
desadisebutdemokrasidesa.Contohpelaksanaandemokrasidesapemilihankepaladesa
danrembugdesa.Inilahdemokrasiasli.Demokrasidesamempunyai5ciri.Rapat,
mufakat,gotongroyong,hakmengadakanprotesbersamadanhakmenyingkirdari
kekuasaanrajaabsolutmempergunakanpendekatankontekstual,demokrasidiIndonesia
adalahdemokrasiPancasila.DemokrasiPancasilainiolehkarenaPancasilasebagai
ideologinegara,pandanganhidupbangsaIndonesia,dasarNegaraIndonesiadansebagai
identitasnasionalIndonesia.Sebagaiideologinasional,Pancasilasebagaicita-cita

14
masyarakatdansebagaipedomanmembuatkeputusanpolitik.Sebagaipemersatu
masyarakatyangmenjadiprosedurpenyelesaiankonflik.Nilai-nilaidemokrasiyang
terjabardarinilai-nilaiPancasilasebagaiberikut:
1. Kedaulatanrakyat
2. Republik
3. Negaraberdasaratashokum
4. Pemerintahanyangkonstitusional
5. Sistemperwakilan
6. Prinsipmusyawarah
7. Prinsipketuhanan

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SejarahSistemPolitikIndonesiabisadilihatdariprosespolitikyang
terjadididalamnya.Namundalammenguraikannyatidakcukupsekedarmelihat
sejarahBangsaIndonesiatapidiperlukananalisissistemagarlebihefektif.
Dalammelakukananalisissistembisadenganpendekatansatusegi
pandangansajasepertidarisistemkepartaian.
Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi
kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi
tantangan ini berbeda diantara para pakar politik.

B. Saran
Bagiparapembacadanrekan-rekanyanglainnya,jikainginmenambah
wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan
rendah hati agar lebih membaca buku-buku ilmiah dan buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul “Sistem Politik Indonesia”.
Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan Makalah kami. Jadikanlah makalah ini sebagai
sarana yang dapat mendorong para mahasiswa/i berfikir aktif dan kreatif.

16
DAFTARPUSTAKA

http://fkip-unasman2010.blogspot.com/2011/11/makalah-sistem-politik-
indonesia.html
http://gilangdana.blogspot.com/2013/04/sistem-politik.htmlhttp://
milvy1010.blogspot.com/2012/03/makalah-pkn-sistem-politik-negara.html

17

Anda mungkin juga menyukai