Kak PPGD 2017
Kak PPGD 2017
PELATIHAN PPGD
A. PENDAHULUAN
Cedera bahkan Kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja,
dan dapat dialami oleh siapa saja. Bencana nasional seperti gempa
bumi, Tsunami, merupakan contoh bagaimana musibah tak dapat
kita hindari, sehebat apapun upaya kita untuk menghadapinya.
Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan dampak yang
mungkin timbul akibat bencana/cedera. Kematian memang milik
Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi kematian karena sumbatan jalan
napas, gangguan ventilasi paru, dan perdarahan, seharusnya dapat
kita cegah.
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi solusi
terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan
kriteria “gawat darurat” . Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa
suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (Respon
Time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap
penderita gawat darurat itu tergantung kepada :
1. Kecepatan ditemukannya penderita
2. Kecepatan meminta bantuan pertolongan
3. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan
Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan
pertama di tempat kejadian ( On The Spot ) sebaiknya dilakukan oleh
penolong yang memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi
dan evakuasi, serta cara transportasi penderita dengan benar.
Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi
sangat strategis. Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas
yang bersih, ventilasi paru adequat, dan terhindar dari perdarahan
lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting bahwa
seorang penolong pertama harus mempunyai dasar keilmuan yang
memadai tentang keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD). Kurikulum Program Pendidikan Ners atau Bidan
yang sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan mereka jika
mengikuti pelatihan mengenai PPGD.
B. LATAR BELAKANG
1. Keadaan gawat darurat dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan
dapat menimpasiapa saja.
2. Keadaan gawat darurat dapat disebabkan oleh penyakit ataupun
kecelakaan.
3. Penyakit dapat berupa : serangan jantung, kejang demam,
muntaber, demamberdarah, dan lain-lain.
4. Kecelakaan dapat berupa : kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, bencana alam,dan lain-lain.
5. Prinsip penanganan penderita gawat darurat adalah tepat, cepat
dan cermat dalamupaya penyelamatan jiwa dan mencegah
kecacatan
6. Orang yang berada di tempat kejadian merupakan penentu
keselamatan korban, yangdiharapkan dapat melakukan sesuatu
untuk mencegah kematian atau kecacatan akibatkeadaan gawat
darurat
.
F. SASARAN
1. Dokter Puskesmas
2. Perawat
3. Bidan
MENGETAHUI
KEPALA UPT PUSKESMAS
PASUNDAN