Bi. m.74100.001.02 Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain
Bi. m.74100.001.02 Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Tujuan Umum 3
B. Tujuan Khusus 3
BAB II
MENERAPKAN MATERI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PENGETAUAN DASAR
DESAIN 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menerapkan materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar desain --------------------------------------- 4
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menerapkan materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar desain ------------------------------------- 12
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menerapkan materi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan dasar desain ------------------------------------- 12
BAB III
MENJELASKAN PENGETAHUAN DASAR SENI RUPA ------------------------------------------- 13
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan seni rupa. - 13
B. Elemen dan Unsur Dasar yang terkandung dalam seni rupa ------------------- 16
C. Cara mengaitkan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam pengolahan
elemen desain/seni rupa sesuai dengan kebutuhan desain --------------------- 20
D. Keterampilan yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan seni rupa. - 23
E. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menjelaskan pengetahuan seni rupa ---- 23
BAB IV
MENJELASKAN PENGERTIAN DASAR DESAIN SEBAGAI BAGIAN DARI LINGKUP SENI
RUPA 24
BAB V
MENGAPLIKASIKAN PENGETAHUAN MENGENAI SEJARAH SENI DAN DESAIN ----------- 30
A. Cara menjelaskan pengetahuan sejarah seni rupa dan desain secara verbal
dan melalui visual 30
B. Cara mengaplikasikan ragam gaya desain sesuai Prinsip Dasar Desain ------- 33
DAFTAR PUSTAKA 41
DAFTAR ALAT DAN BAHAN 42
LAMPIRAN 43
DAFTAR NAMA PENYUSUN 43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
3. Menjelaskan pengertian dasar desain sebagai bagian dari lingkup seni rupa,
menjelaskan perbedaan seni dan desain dijelaskan secara teoritis dan
melalui contoh karya dan definisi Desain Grafis/DKV dibedakan dengan
bidang desain lainnya termasuk fungsi utama dari desain grafis/DKV
diuraikan secara sistimatis dan prinsip dasar desain grafis/DKV dikaitkan
sesuai dengan kebutuhan desain.
BAB II
Selain laptop, pemustaka masih menggunakan alat tulis seperti buku, kertas,
bolpoint dan pensil untuk menuliskan hal-hal yang dianggap penting ketika
sedang melakukan penelusuran informasi, seperti nama pengarang, sumber asli
dari informasi tersebut, nama situs website yang dikunjungi dan sebagainya.
Hal-hal yang biasa dicatat untuk pedoman penelusuran informasi yang akan
ditelusuri pengguna antara lain kata kunci (keyword), nama judul buku atau
judul jurnal, nama pengarang, alamat situs internet yang dikunjungi, serta
waktu mengakses informasi tersebut. Sedangkan menurut pakar tentang
chaining ini adalah, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Kusnandar berikut ini
:
“jadi menelusur atau mengikuti catatan kaki, kutipan-kutipan dari buku yang
ada, dari sumber yang dikenal. Bisa dikatakan kutipan itu rantai, jadi mencari
ikatan atau kaitan dengan sumber yang ada. Misalkan saya mencari informasi
mengenai information seeking behavior, maka saya akan mencari sumber-
sumber yang lain seperti buku-buku atau artikel- artikel lalu saya akan liat
ketairkaitan atau hubungan tulisan-tulisan, buku-buku dan sumber-sumber
yang saya punya dan daftar pustaka yang ada.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30
Wib)
Dari hasil temuan dilapangan, terdapat cara yang dilakukan oleh pemustaka
dalam kegiatan browsing yaitu dengan menentukan kata kunci (Keyword)
pada saat sebelum penelusuran, keyword bisa ditentukan berdasarkan topik,
nama pengarang atau judul dari buku atau sebuah artikel yang berkaitan
dengan informasi yang dibutuhkan. Dan setelah itu pemustaka melakukan
Dalam tahap extracting ini, Ellis mengungkapkan bahwa pada tahap ini pencari
informasi lebih sistematis, kegiatan hanya dilakukan yang melalui sumber-
sumber khusus untuk mengelompokkan bahan-bahan yang menjadi minatnya.
Ketika informasi atau data yang ditemukan akan diambil, tindakan pemustaka
sangat beragam. Jika memang data tersebut dapat diunduh (download), maka
pemustaka akan mengunduhnya dan langsung menyimpannya di folder yang
telah mereka namai. Jika data yang tersedia tidak dapat di diunduh
(download), maka data tersebut akan di catat atau dikutip di buku atau
kertas yang sudah mereka persiapkan tanpa lupa mencatat sumber asli dari
data tersebut.
Lalu informasi yang telah dipilih dari hasil seleksi tersebut ditempatkan sesuai
dengan penggunaannya
Lalu setelah itu biasanya dilengkapi dengan argumen dari para penelusur
informasi tersebut.” (Kusnandar, 26/06/2012, 14.30 Wib).
“Verifying, ini adalah langkah verifikasi dalam arti untuk menentukan tingkat
keabsahan informasi yang saya pake kan gitu. Jadi ya mekanisme verifikasi ya
bisa macem-macem perbandingan telaah dari buku lain atau yang mana, yang
jelas pada dasarnya niatannya apakah ini valid atau tidak.” (Kusnandar,
26/06/2012, 14.30 Wib)
Setelah informasi diolah, informasi tersebut bisa disajikan sesuai dengan tujuan
penelusuran, ketika informasi ditujukan untuk tugas perkuliahan, maka laporan
informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk makalah dan artikel. Namun,
jika informasi tersebut untuk keperluan penelitian, maka informasi tersebut
dapat disajikan dalm bentuk laporan penelitian seperti tugas makalah, laporan,
dan, skripsi dan lain-lain.
a) Konsep
Konsep adalah pijakan awal dalam sebuah desain, dan merupakan hasil dari
brainstorming seorang desainer dengan klien. Hasil dari pemikiran ini menentukan
tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang dituju. Konsep tidak mesti
berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari beberapa bidang lain
tergantung experience dan observasi seorang desainer. Konsep bisa didapatkan
dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik, hukum, budaya, dll.
b) Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment yang
dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif
untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik, outdoor, Internet, neon
sign, mural dll.
c) Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang
luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif diterima audience dan
membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan
ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin,
bahkan membenturkan / membuat suatu hal yang konflik / paradoks.
Inovasi dalam membuat sebuah karya desain, mencari jargon-jargon baru pada
sebuah iklan atau menerapkan teknik-teknik baru dalam sebuah desain memberikan
hasil desain yang berbeda dari kebanyakan desainer. Kenapa harus berbeda karena
dengan ketatnya persaingan di dunia grafis mempunyai ciri khas terhadap sebuah
desain merupakan suatu nilai tambah.
Contoh : iklan rokok yang memiliki slogan : “Bikin hidup lebih hidup”.
Sedangkan kita padahal telah mengetahui bahwa rokok lebih mendekatkan kita
pada kematian! But is unique and different right.
d) Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan
seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting
sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa
berupa data informatif atau data estetis. Data informatif adalah data yang harus
ada dan berisi informasi kepada audience bisa berupa foto atau teks, dan judul.
Data estetis merupakan data tampilan agar sebuah desain menjadi enak dilihat dan
proporsional. Data ini bisa berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau
bidang.Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis
menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk
mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika
mengorbankan pesan / informasi.
e) Visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam kaitannya
dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus meredam
keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh klien, baik
dari warna yang dipakai, layout, dsb.
• Desain Typografi, biasanya desain ini akan dipengaruhi oleh target audience
yang dituju dan ukuran dari hasil desain pada akhirnya apakah sebuah karya
desain ini untuk sebuah flyer, spanduk atau Billboard, dsb.
• Pemilihan warna, pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan
strategi yang telah ditentukan, dalam pemilihan warna tentu saja ada kaidah2
yang tidak bisa dielakan yang berkaitan dengan target audience, warna yang
berkaitan dengan brand perusahaan, atau warna yang berkaitan dengan partai
politik, dan banyak lagi yang bisa dijadikan acuan.
• Layout yang menarik, layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-
unsur grafis (teks dan gambar) menjadi komunikasi yang efektif. Ada banyak
cara untuk mendesain sebuah layout, ada yang formal ada yang bebas, ada
yang elegant dan sebagainya. Semuanya itu banyak ditentukan pada keinginan
klien.
• Finishing yang rapi dan indah
f) Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print
preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada
kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.
BAB III
Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa
semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya
memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2
yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni
rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
b) Fotografi
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya
pada film.
Banyak orang yang hobi sekali mengambil gambar dengan menggunakan
kamera dan membagikannya di media sosial.
c) Batik
Salah satu ciri khas dari Negeri kita adalah batik, banyak sekali motif batik khas
dari berbagai daerah. Batik juga merupakan contoh seni rupa 2 dimensi.
d) Lukisan Dinding
Lukisan bukan hanya bisa dibuat diatas kain, sekarang sudah banyak kreasi
dari para seniman yang membuat lukisan di dinding.
e) Poster
Kita sering kali melihat di jalan berbagai macam poster dengan bentuk gambar
atau tulisan yang ditempel di dinding maupun di tembok. Nah poster ini juga
termasuk ke dalam contoh seni rupa 2 dimensi.
b) Vas Bunga
Benda 3 dimensi ini sering dijadikan sebagai hiasan di rumah diisi
dengan berbagai macam bunga yang indah.
c) Mebel (Meja, Kursi, dan lainya)
Seni rupa dibangun dari beberapa elemen atau unsur yang saling membentuk
suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Elemen atau Unsur-
unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah
karya seni rupa. Elemen atau unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut...
1. Titik
adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide
atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal
dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik. Berdasarkan
jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek, vertikal,
horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus- putus dan lain-lain.
Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan kesan- kesan tertentu seperti
garis lurus berkesan tegak dan keras, garis patah- patah terkesan kaku, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur. Selain itu,
garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai
perlambaan misalnya..
(1) Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
(2) Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan
kewanitaan.
(3) Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
(4) Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan
kekuasaan.
- Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang,
warna atau ruang.
3. Bidang
adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi
panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
4. Bentuk
adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan
dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
1) Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti
- Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok
- Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.
2) Bentuk Nongeometris,. adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan,
manusia dan tumbuhan.
5. Ruang
adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang
besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang
juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan
kamar, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan
yang terkesan dari lukisan.
6. Warna
adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata.
a. Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari campuran warna
lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru.
b. Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua warna primer
dalam takaran tertentu.
c. Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna
sekunder
d. Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam satu
lingkaran warna atau berdekatan, seperti deretan warna hijau ke warna kuning.
e. Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya bersebrangan
yang dibentuk dalam satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan
hijau, warna kuning dengan warna ungu.
7. Tekstur
adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata
adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur
semu adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang,
adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar
intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur
gelap terang dibuat menurut gradiensi dan pemilihan warna yang ada.
Karya seni rupa dikatakan mempunyai nilai estetika karena unsur yang dikandungnya,
berupa garis, bidang, bentuk, warna, dan lainnya. Ternyata keindahan karya seni
rupa tersebut dikarenakan oleh prinsip-prinsip seni rupa yang mendukung segala
bentuk karya seni rupa.
Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya seni, prinsip
seni rupa meliputi: kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rythme),
komposisi, proporsi (kesebandingan), pusat perhatian (center of interes), keselarasan
(harmoni), gradasi, penekanan (kontras).
2. Keseimbangan (Balance)
Prinsipkeseimbangan berhubungan
dengan berat ringan nya suatu
karya seni. Karya seni diatur agar
mempunyai daya tarik yang sama di
setiap sisinya. Prinsip keseimbangan
memberikan pengaruh besar pada
kesan suatu susunan unsur-unsur
seni rupa. Balance bisa dibuat secar formal/simetris serta keseimbangan
radial/memancar.
Pelajari juga materi: Contoh Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi
Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
• Keseimbangan Sentral (Terpusat)
• Keseimbangan Diagonal
• Keseimbangan Simetris
3. Irama(Rythme)
4. Komposisi
5. Proporsi
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu
dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras dan enak
dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi
rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah
yang bisa kita jadikan gambaran yaitu ketika akan
membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita
ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus
harus seimbang. Materi pendukung: Pameran Seni Rupa
6. Pusat Pelatihan
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi
adalah usaha untuk menampilkan bagian tertentu dari
karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau
gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang
lain di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara
mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
7. Keselarasan
Keselarasan adalah prinsip guna
menyatukan unsur yang ada di
dalam seni rupa dari berbagai
bentuk berbeda. Keselarasan
muncul dengan adanya kesesuaian,
kesamaan, dan tidak bertentangan.
Keselarasan bisa dimunculkan
dengan cara mengatur warna,
pencahayaan, bentuk dengan rapi
atau tidak terlalu mencolok satu
sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
8. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna
berdasarkan tingkat perpaduan
berbagai warna yang digunakan di
dalam karya seni secara berangsur
angsur. Prinsip gradasi sering
digunakan saat membuat karikatur,
lukisan, mozaik, dan seni rupa 2
dimensi lain. Karena gradasi
berperan menghidupkan karya seni.
9. Penekanan (kontras)
BAB IV
1. Cara menjelaskan perbedaan seni dan desain secara teoritis dan melalui
contoh karya
Dalam bab ini, kita akan mempelajari dan membandingkan beberapa prinsip inti dari
perbedaan antara seni dan desain.
Seni yang Baik Menginspirasi. Desain yang Baik Memotivasi.
Mungkin perbedaan yang paling mendasar antara seni dan desain yang kita semua
bisa sepakati pada adalah tujuan mereka.
Biasanya, proses menciptakan sebuah karya seni mulai tanpa apa pun, sebuah kanvas
kosong. Sebuah karya seni berasal dari pandangan atau pendapat atau perasaan
bahwa seniman itu memilikinya di dalam dirinya sendiri. Mereka
menciptakan seni untuk berbagi perasaan itu dengan orang lain, untuk
memungkinkan pemirsa untuk berhubungan dengan itu, belajar dari atau terinspirasi
olehnya.
Sebaliknya, ketika seorang desainer menetapkan untuk menciptakan karya yang
baru, mereka hampir selalu memiliki titik awal yang tetap, apakah pesan, gambar,
ide atau tindakan.
Tugas desainer tidak menemukan sesuatu yang baru, tetapi untuk menyampaikan
sesuatu yang sudah ada, untuk suatu tujuan. Bahwa tujuan hampir selalu untuk
Da Vinci Mona Lisa telah ditafsirkan dan dibahas selama bertahun-tahun. Kenapa dia
tersenyum? Para ilmuwan mengatakan itu ilusi yang diciptakan oleh visi Anda.
Romantis mengatakan ia jatuh cinta. Skeptis berkata tidak ada alasan. Tak ada yang
salah.
Desain sangat berlawanan. Banyak orang akan mengatakan bahwa jika sebuah
desain dapat "ditafsirkan" sama sekali, telah gagal dalam tujuannya.
Tujuan mendasar dari desain adalah untuk berkomunikasi pesan dan memotivasi
pemirsa untuk melakukan sesuatu.
Jika desain Anda mengkomunikasikan pesan lain dari yang Anda inginkan, dan
penonton Anda pergi dan dengan pesan lain, maka berarti belum memenuhi
kebutuhannya. Pesan desainer yang tepat adalah pesan yang dipahami oleh penonton.
Seni yang baik Adalah Sebuah Rasa.
Desain yang baik Adalah sebuah Opini
Desain memiliki unsur rasa, tetapi perbedaan antara desain yang baik dan buruk
sebagian besar adalah masalah pendapat.
Sebuah desain masih bisa sukses tanpa dengan selera Anda. Jika menyelesaikan
tujuannya dipahami dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu, maka apakah itu
baik atau tidak adalah masalah pendapat.
Seni yang Baik adalah Sebuah Bakat.
Desain yang Baik adalah Sebuah Keterampilan
bawaan.
Seni yang Baik Mengirim Pesan yang Berbeda untuk Semua Orang.
Desain yang Baik Mengirim Pesan yang Sama untuk Semua Orang
Ini benar-benar berada di bawah poin kedua tentang interpretasi dan pemahaman.
Tetapi jika Anda mengambil hanya inti dari artikel ini, ambil lah titik ini.
oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk
menguraikannya. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan
penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol,
ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang
kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan. Desain Komukasi Visual
atau biasa disebut dengan DKV berasal dari tiga kata yaitu Desan, Komunikasi
dan Visual. Jika dijabarkan maka Desain berkaitan dengan perancangan
estetika berdasarkan kreatifitas, Komunikasi adalah ilmu menyampaikan
pesan, dan Visual adalah objek yang dapat dilihat. Jadi DKV adalah ilmu
mempelajari konsep komunikasi dalam menyampaikan pesan secara visual
melalui media yang berlandaskan kreatifitas.
Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol- simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain
komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat
merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang
dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Desain
Grafis berasal dari dua kata, Desain dan Grafis. Desain adalah perancangan
estetika berdasarkan kreatifitas, dan Grafis adalah ilmu merancang titik atau
garis menjadi sebuah bentuk yang berhubungan dengan percetakan. Seni
disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk
di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Jadi Desain Grafis adalah ilmu merancang titik dan garis menjadi sebuah
bentuk untuk tujuan percetakan yang berlandaskan kreatiftias. Perbedaan
dari keduanya itu DKV lebih luas dibanding Desain Grafis. Jika Desain grafis
dua dimensi yang hanya menghasilkan poster, famplet atau komik. DKV bisa
juga menghasilkan poster, famplet, komik, 3D, animasi video hingga ilmu
periklanan atau komunikasi. Jadi dengan kata lain, desain grafis masih bagian
DKV.
Sama halnya seperti bidang grafis lainnya, Desain Komunikasi Visual juga
memiliki peranan penting seiring dengan semakin berkembangnya bidang
grafis saat ini. Sebagai informasi dan inspirasi untuk Anda, berikut beberapa
fungsi utama dari DKV sendiri.
BAB V
karya seni rupa juga memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan s
ehari-hari. Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi
dalam pengertian terbatas seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan
Gua Magura dengan Hiasan Dinding di Dalam Gua Sebagai Karya Seni Rupa Zaman Pra Sejarah
Seni Body Painting merupakan salah satu hasil karya seni rupa Abad ke-20
Jika Anda mencari tahu sejarah desain grafis, maka Anda akan menemukan bahwa
desain grafis sudah ada sejak dahulu terbukti dengan ditemukannyya berbagai
macam lukisan yang ada di beberapa Gua di dunia.
Sampai sekarang desain grafis pun masih terus berkembang dan semakin modern,
banyak style atau gaya desain baru yang di ciptakan dan dimodifikasi untuk
menampilkan sesuatu yang baru. Dari sekian banyak style/gaya desain grafis yang
diciptakan, ada beberapa style desain grafis yang menjadi patokan dan menginspirasi
para desainer grafis untuk membuat karya mereka dan bahkan style desain ini masih
dipakai sampai sekarang.
Victorian Style (1837 - 1901)
Victorian Style berasal dari Inggris pada periode pemerintahan Ratu Victoria
berlangsung. Ciri utama style desain ini adalah terdapat ornamen hiasan yang
kompleks hampir memenuhi semua bidang, gaya desain ini diaplikasikan ke semua
cabang desain termasuk arsitektur, furniture, interior, kemasan dan lainnya.
Elemen desain khas dari Victorian Style adalah penggunaan pembatas(border)
dekoratif dan tipografi yang rumit serta simetris pada tata letak dan desain.
Kemudian pada masa ini gaya desain ini dikembangkan menjadi sedikit lebih
sederhana dengan warna-warna cerah yang dikenal dengan sebuatan Vintage
Design. Karakteristik utama dari Victorian Style adalah :
• Pembatas(border) dekoratif
• Tipografi yang rumit
Penuh dengan ornamen / hiasan seakan menggambarkan kesan 'sibuk' pada desain
Merupakan style desain internasional yang terkenal dengan seni dekoratif halus
yang dimulai di Inggris dan berkembang di Eropa dan Amerika Utara pada tahun
(1880 sampai 1910), kemudian muncul kembali di jepang pada tahun 1920-an.
Gaya desain ini dibuat menggunakan bentuk sederhana (simple forms), dan
sering menampilkan kesan abad pertengahan, kesan romantis dengan lebih
menekankan penggunaan tekstur dan ilustrasi tipografi.
Style desain ini memiliki pengaruh yang kuat bidang seni di Eropa sebelum
digantikan oleh Art Nouveau dan Art Deco sampai akhirnya tergeser oleh style yang
lebih modern pada tahun 1930-an. Ciri dan karakteristik utama dari Arts & Crafts
Style adalah bentuk yang sederhana, ilustrasi tipografi, penggunaan tekstur yang
banyak.
Art Nouveau populer di Eropa Barat dan Amerika dari sekitar tahun 1890
sampai 1920, ditandai dengan ornamen garis(line) dan kurva yang rumit
dibuat dengan palette warna yang cerah dan enak dipandang.
Berbeda dengan Art Deco, Style Art Nouveau terlihat digambar tangan (hand
draw) dan menggunakan garis(line) serta bentuk yang alami. Sedang Style
Art Deco menggunakan bentuk yang geometris dan gradasi warna yang lebih
modern.
Berikut ciri utama dari style desain Art Nouveau :
menyebarkan revolusi di Uni Soviet pada waktu itu atau pada masa
pendudukan Nazi.
Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an, menggunakan gradasi
warna, motion line dan efek airbrush / tampilan kasar adalah ciri khas dari Style
Art Deco. Contoh sempurna dari Style Art Deco dalam desain grafis dapat
ditemukan di buku-buku komik, poster pameran mobil tua, sampul buku dan
poster film.
Karakteristik dari Art Deco adalah terdapat bentuk-bentuk geometris, bold
kurva, strong vertical lines, efek airbrush dan gradasi warna, juga menekankan
penggunaan ilustrasi dan representasi dari bangunan atau benda sehari-hari.
Belakangan ini style Art Deco kembali di pakai dalam pembuatan beberapa
poster film dan kembali populer beberapa tahun ini.
Late Modern meliputi produksi keseluruhan dari artwork terbaru yang dibuat
antara setelah perang dunia II dan tahun-tahun awal abad ke-21. Istilah lain
dari Style desain ini adalah Contemporary Art.
Gaya desain ini lebih mengedepankan kesederhanaan dengan bentuk geometris
yang terdistorsi, tata letak struktur yang polos, sederhana dan non-dekoratif.
Pengaruh dari Art Deco menginspirasi para artis(seniman) dan desainer untuk
membuat ide-ide desain yang lebih modern, setelah beberapa tahun
mencoba pada tahun 1950-an Style desain Kitsch American muncul dengan
gaya desain yang lebih futuristik. Style desain ini ditandai dengan
penggunaan font yang menonjol dengan kontras warna yang sesuai, Style
desain ini banyak digunakan pada komik-komik dan poster film pada
masanya.
Kitsch adalah sebuah kata yang dalam bahasa jerman yang berarti "Selera
Buruk". Dalam desain, kitsch digunakan untuk menggambarkan artwork atau
desain yang berkesan megah, elegan, dan vulgar. Seperti namanya Style
desain ini berasal dari Amerika namun masih belum diketahui alasan pada
desainer Amerika dulu menggunakan kata 'kitsch' tersebut.
Post Modern tidak memiliki dampak pada desain grafis sampai pada tahun 1980-
an. Awalnya banyak yang mengira ini hanya Mixed Art (Style Campur), namun
pada kenyataannya ini adalah rancangan terbaru dari desain. Style campur ini
ditandai dengan judul yang miring, ilustrasi kolase, terdapat unsur tumpang tindih
dalam desain, menampilkan toko sebagai objek utama, dan dekorasi impulsif.
Grunge Style adalah sebuah evolsuli desain baru yang muncul pada awal tahun
2000-an, gaya desain ini sangat mudah dikenali dengan penggunaan tekstur
kasar (efek bercak-bercak) yang konsisten, tanpa garis tepi / border dan tata
letak yang teratur.
Noda / tekstur kotor, gambar robek, potongan kertas atau kerutan kertas
adalah elemen yang paling populer digunakan dalam gaya desain grunge.
Tekstur kotor sering digunakan sebagai background (gambar latar belakang)
untuk menu navigasi pada website, foto dan keseluruhan layout. Biasanya
elemen ini adalah objek biasa di kehidupan sehari-hari seperti guratan kertas,
bercak cat tembok dan lainnya yang direplikasikan dalam bentuk nyata tanpa
efek glossy.
Ciri utama dari Grunge Style adalah :
• Tekstur kotor sebagai gambar latar belakang
• Garis tidak teratur dan tanpa border(garis tepi)
• Penambahan efek kertas robek dan tepi bertekstur kotor
• Pengunaan font yang solid dan mudah dibaca dengan warna yang
kontras
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan.
B. Buku Referensi.
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi, Jakarta, 2013
C. Majalah/Buletin.
1. -
2. -
D. Referensi Lainnya.
1. http://www.yuksinau.id/unsur-unsur-seni-rupa/
2. http://www.yuksinau.id/prinsip-seni-rupa-dan-gambarnya/
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa
4. http://desaingrafis92.blogspot.co.id/2014/12/perbedaan-desain-grafis-
desain.html
5. http://teoridesain.com/2016/05/pebedaan-dkv-dan-desain-grafis.html
6. https://karya-bercerita.blogspot.com/2017/03/prinsip-prinsip-dalam-
desain- komunikasi.html
7. http://skystardesain.blogspot.com/2017/02/mengulas-3-fungsi-utama-
dari- desain.html
8. http://webdepotid.blogspot.com/2012/05/perbedaan-antara-seni-dan-
desain.html
A. Daftar Peralatan/Mesin.
B. Daftar Bahan.
LAMPIRAN