Refiandi Riansah-Fdk
Refiandi Riansah-Fdk
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Refiandi Riansah
NIM 11150541000028
Skripsi
Oleh:
Refiandi Riansah
NIM : 11150541000028
wah bimbingan
PROGRAMSTUDI
PROGRAM STUDIKESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAANSOSIAL
SOSIAL
FAKULTASILMU
FAKULTAS ILMUDAKWAH
DAKWAHDAN DANILMU
ILMUKOMUNIKASI
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAMNEGERI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020M
JAKARTA
1442Ht2020
PERNYATAAN
Refiandi Riansah
NrM 11150541000028
PERNYATAAN
Refiandi Riansah
NrM 11150541000028
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji serta syukur
kepada Illahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sekolah Lapangan
Pertanian oleh World Wide Fund Indonesia di Taman Nasional
Ujung Kelon Banten. Dan tidak lupa sholawat serta salam penulis
sanjungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa seluruh umatnya dari zaman kegelapan ilmu hingga
zaman kemudahan mendapatkan sebuah ilmu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi, maupun bentuk penyajiannya.
Oleh karna itu, kritik dan saran yang sangat membangun dari
berbagai pihak akan penulis terima dengan tangan terbuka serta
sangat diharapkannya. Karena sesungguhnya kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.
Berkat keridhoan dari Allah SWT, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Serta tak lupa peneleti menyampaikan ungkapan
banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, motivasi, dan arahan-arahan terhadap
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skiripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
ii
1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc MA. selaku
rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ibu Dr. Siti Napsiyah Ariefuzzaman, MSW sebagai Wakil
Dekan Bidang Akademik. Bapak Dr. Shihabuddin Noor, MA
sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak
Cecep Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekretaris Program
Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ellies Sukmawati, M.Si sebagai pembimbing akademik.
5. Bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi dengan kesabarannya dan rela
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan.
6. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa hormat penulis, telah banyak memberikan
ilmu dan pengalamannya kepada peneliti, semoga apa yang
diberikan akan bermanfaat di masa yang akan datang.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dan Civitas Akademika yang telah memberikan sumbangan
wawasan dan keilmuan dan membimbing penulis selama
menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
8. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, peneliti ucapkan terimakasih karena telah membantu
dalam memberikan referensi buku, jurnal, maupun skripsi
dari penelitian-penelitian terdahulu.
9. World Wide Fund (WWF) Indonesia dan seluruh jajaran
World Wide Fund (WWF) Indonesia - Ujung Kulon Project
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian dan memberikan bimbingan kepada penulis selama
melakukan penelitian di Kawasan Taman Nasional Ujung
Kulon
10. Balai Taman Nasional Ujung Kulon Banten yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kawasan
Taman Nasional.
11. Kepada Ibu saya tercinta Almarhumah Harpida binti Bustami,
yang wafat pada tangal 6 April 2019. Dimana semasa beliau
hidup, selalu memberikan do’a dan dukungan yang tidak ada
hentinya untuk kelancaran pendidikan penulis. Semoga Allah
SWT menyampaikan salam bahwa Skripsi ini ditulis dan
didedikasikan sepenuhnya untuk Beliau.
12. Kepada Bapak saya Bapak Sahroni, seorang Bapak yang
selalu sabar membimbing, menemani dan berdo’a untuk
penulis. Semoga Allah SWT menjadikan Skripsi ini sebagai
wujud kasih sayang yang teramat dalam dari penulis untuk
kedua Orang Tua yang selama ini telah berkorban segala hal
untuk kelancaran pendidikan Penulis.
iv
13. Kepada Kakak saya Kurnia Haryani dan Ferdian Adam yang
tidak ada hentinya selalu memberikan dukungan, hiburan dan
support untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Kepada sahabat saya Galuh Hari Setiawan, Habib Rachman
Aji, Muhammad Fathin, Alif Shoffan, Alvin Anggara , Sri
Wahyuni, Riska Hariyana, Devi Anggraini yang selalu setia
menjadi sahabat dan selama 4 tahun menemani masa
perkuliahan.
15. Kepada Nida Fairuz Hasanah yang selalu memberikan
hiburan, support dan masukan kepada penulis.
16. Seluruh Teman-teman Kesejahteraan Sosial Angkatan 2015
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, telah memberikan
dukungan kepada penulis dalam perkuliahan dan penulisan
skripsi ini.
Refiandi Riansah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................1
B. Pembatasan masalah..........................................................5
C. Perumusan masalah ...........................................................6
D. Tujuan penelitian...............................................................6
E. Manfaat penelitian.............................................................6
F. Tinjauan pustaka ...............................................................7
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian ............................................................9
2. Pendekatan penelitian .................................................9
3. Subjek dan objek penelitian ......................................10
4. Lokasi penelitian .......................................................10
5. Teknis pengumpulan data .........................................11
6. Analisis data ..............................................................14
7. Variabel penelitian ....................................................17
8. Populasi dan sampel ..................................................17
9. Teknis keabsahan data...............................................20
H. Sistematika penulisan ......................................................20
vi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Evaluasi
1. Pengertian evaluasi pemberdayaan ...........................23
2. Model evaluasi pemberdayaan fujikake ....................24
B. Community Development
1. Pengertian Community Development ........................28
2. Model Community Development ...............................30
3. Tahapan Community development ............................31
4. Prinsip Community development ...............................35
5. Tantangan dalam Community Development..............43
C. Pengorganisasian masyarakat
1. Pengertian pengorganisasian masyarakat ..................44
2. Tujuan pengorganisasian masyarakat .......................47
3. Peran pekerja sosial komunitas .................................47
4. Langkah pengorganisasian masyarakat .....................51
D. Kerangka Berpikir ........................................................57
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Program Sekolah Lapangan Pertanian ekologis
1. Konsep sekolah lapangan pertanian ekologis ...........58
2. Praktik sekolah lapangan pertanian ekologis ............61
3. Kepersertaan sekolah lapangan pertanian ekologis...70
4. Manajemen dan kurikulum .......................................72
5. Tujuan dan arah pendidikan ......................................73
B. Taman Nasional Ujung Kulon
1. Kawasan Konservasi Taman Nasional ......................74
2. Taman Nasional Ujung Kulon ..................................77
3. Sistem zonasi dalam pengelolaan kawasan ...............80
vii
C. Profil WWF (World Wide Fund) Indonesia
1. Latar belakang WWF Indonesia................................83
2. Program Community Development WWF Indonesia -
Ujung Kulon Project .................................................86
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi sikap dan cara pandang masyarakat
1. Tingkat partisipasi .................................................... 91
2. Penyampaian opini ................................................... 92
3. Perubahan kesadaran ................................................ 94
4. Pengambilan tindakan .............................................. 95
5. Kepedulian dan kerjasama ....................................... 96
6. Kreativitas ................................................................ 98
7. Kemampuan manajerial ......................................... 100
8. Penyusunan tujuan baru ......................................... 101
9. Negoisasi ................................................................ 102
10. Kepuasan ................................................................ 103
11. Kepercayaan diri .................................................... 105
12. Pengambilan keputusan.......................................... 107
B. Deskripsi elemen-elemen pemberdayaan
1. Pemberdayaan lingkungan ..................................... 109
2. Pemberdayaan sosial .............................................. 111
3. Pemberdayaan ekonomi ......................................... 113
4. Pemberdayaan politik ............................................. 115
BAB V PEMBAHASAN
A. Sikap dan cara pandang masyarakat
1. Tingkat partisipasi .................................................. 121
2. Penyampaian opini ................................................. 124
viii
3. Perubahan kesadaran .............................................. 124
4. Pengambilan tindakan ............................................ 125
5. Kepedulian dan kerjasama ..................................... 126
6. Kreativitas .............................................................. 127
7. Kemampuan manajerial ......................................... 128
8. Penyusunan tujuan baru ......................................... 130
9. Negoisasi ................................................................ 131
10. Kepuasan ................................................................ 132
11. Kepercayaan diri .................................................... 133
12. Pengambilan keputusan.......................................... 135
B. Elemen-elemen pemberdayaan ................................. 136
C. Tingkatan pencapaian pemberdayaan ..................... 139
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Model program pemberdayaan masyarakat dalam
program Sekolah Lapangan Pertanian Ekologis. ....141
2. Kaitan antara program Sekolah Lapang Pertanian
Ekologis oleh WWF Indonesia dan tingkat
kesejahteraan masyarakat desa penyangga di
kawasan konservasi Taman Nasional Ujung
Kulon. ......................................................................142
B. Saran............................................................................ 143
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 144
LAMPIRAN ............................................................................ 149
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara demografi, Taman Nasional Ujung Kulon
dikelilingi sebanyak sembilan belas desa penyangga
dengan luas 22.875 ha yang terletak di dua kecamatan,
yaitu Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Pandeglang Banten, dengan jumlah penduduk
sebesar 63.067 jiwa (BPS Kabupaten Pandeglang, 2019).
Desa penyangga di dua kecamatan tersebut berbatasan
langsung dengan kawasan Taman Nasional, sekaligus
merupakan desa yang memiliki peran yang sangat penting
dan bertanggung jawab dalam melestarikan ekosistem
Kawasan Taman Nasional. Taman Nasional Ujung Kulon
sebagai otoritas pengelola kawasan juga memiliki
kewenangan-kewenangan yang diatur oleh Negara
sebagaimana dikatakan di dalam undang-undang nomor 5
tahun 1990, bahwa Taman Nasional adalah suatu kawasan
pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi dan
beberapa zona memang boleh dimanfaatkan sumber daya
alamnya oleh masyarakat di sekitar kawasan Taman
Nasional.
Masyarakat di wilayah Taman Nasional
memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sumber
kehidupan mereka, seperti bertani, berburu, mengambil
1
2
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini secara sengaja dibatasi :
1. Unit observasi yang diamati adalah pemberdayaan
masyarakat melalui program Sekolah Lapangan
Pertanian Ekologis oleh World Wide Fund Indonesia
2. Masa penelitian dari Bulan September 2019 sampai
bulan Desember 2019
6
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana model program pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan dalam program
Sekolah Lapangan Pertanian Ekologis?
2. Bagaimana kaitan antara program Sekolah Lapang
Pertanian Ekologis yang dibentuk WWF Indonesia
dan tingkat kesejahteraan masyarakat desa penyangga
di kawasan konservasi Taman Nasional Ujung
Kulon?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Mengetahui model program pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan dalam program
Sekolah Lapangan Pertanian Ekologis.
2. Menganalisis kaitan antara program Sekolah Lapang
Pertanian Ekologis yang dibentuk WWF Indonesia
dan tingkat kesejahteraan masyarakat desa penyangga
di kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon
E. Manfaat Penelitian
Secara spesifik, kegiatan penelitian evaluasi ini
diharapkan memberikan kemanfaatan baik secara
akademis maupun praktis
7
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini dimaksudkan sebagai referensi bagi
pekerja sosial agar tertarik untuk membahas isu
lingkungan hidup dan tidak terpaku pada
permasalahan sosial mainstream saja.
2. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang
kontribusi ilmu pengetahuan dan manfaat kepustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya
Program Studi Kesejahteraan Sosial tentang ilmu
kesejahteraan sosial khususnya pada konsentrasi
pemberdayaan masyarakat dalam isu lingkungan
hidup. Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan cara pandang baru dan referensi
yang dapat ditindak lanjuti (melalui penelitian
replikatif) oleh penelitian berikutnya yang relevan.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan
review terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang
relevan dengan judul skripsi ini, tentunya agar terhindar
dari plagiarism. Antara lain :
1. Zaki Mubarak, Universitas Diponegoro, Tahun
2009, dengan judul Tesis “Evaluasi
Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari
Proses Pengembangan Kapasitas pada
8
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Di lihat dari jenis penelitian, jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dekriptif
adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan masalah yang dianalisis dengan
menggambarkan keadaan subyek atau objek penelitian
(individu, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada
saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak dan
realitas dilapangan. (Rakhmat 2003, 25)
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini lebih bersifat kualitatif murni dan
juga gabungan dengan data kuantitatif yang
dikualitatifkan. Menurut (Miles and Michael
Huberman 1992, 2), dengan data kualitatif kita dapat
mengikuti dan memahami alur peristiwa secara
kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup
pikiran orang-orang setempat. Data kualitatif yang
dibutuhkan meliputi data hasil observasi dan
wawancara mendalam. Data tersebut lebih banyak
menggambarkan lingkup dan implementasi proses
program pemberdayaan masyarakat serta pandangan
10
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 2 lokasi berbeda
yaitu di Kantor Sekretariat WWF Indonesia-Ujung
Kulon Project, Carita, Pandeglang, Banten. Juga di
11
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode
pengumpulan data dan informasi dari narasumber
secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan
tatap muka secara langsung antara peneliti dengan
narasumber yaitu pelaksana program dalam hal ini
adalah pihak Lembaga World Wide Fund Ujung
Kulon dan juga penerima manfaat dalam hal ini
adalah kader binaan program.
Dalam wawancara, interviewer atau
peneliti mengajukan pertanyaan, baik dengan
meminta jawaban dari pertanyan dan membuat
catatan penting sesuai dengan teori dari hal-hal
yang diungkapkan. Wawancara dalam penelitian
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang penilaian terhadap dua belas aspek
pemberdayaan masyarakat serta lima elemen
pemberdayaan.
c. Observasi / Pengamatan.
Teknik observasi merupakan sebuah teknik
yang bertujuan untuk menghimpun suasana
tentang segala hal yang bisa diamati berdasarkan
semua kemampuan pancaindera manusia. Peneliti
dengan observasi kualitatif tidak dibatasi oleh
13
6. Analisis Data
Analisis berupa kategorisasi penataan dan
peringkasan data untuk memperolah jawab bagi
pertanyaan penelitian (Kerlinger 2006, 217) oleh
karena itu metode analisis bisa disebut sebagai cara
yang digunakan untuk mengolah dan menguji data
terhadap pertanyaan penelitian dengan menggunakan
prosedur tertentu.
Dalam penelitian ini terdapat dua metode
analisis yang digunakan, yaitu metode analisis
deskriptif kuantitatif dan metode analisis deskriptif
kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk
mendapatkan deskripsi tentang sikap dan cara
pandang masyarakat yang didapatkan dari pengolahan
data hasil kuesioner. Dalam analisis deskriptif
kuantitatif ini, langkah awal setelah didapatkan data
adalah pengolahan komponen data yang terdiri dari
pengkategorian data awal, pengolahan data
menggunakan teknik distribusi frekuensi melalui
perhitungan statistika sederhana, mengukur sebaran
data menggunakan perhitungan varian dan standar.
Hasil perhitungan kuantitatif selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang
15
7. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,
2010). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
Model Pemberdayaan Ekologi Masyarakat dan
Sekolah Lapangan Pertanian oleh World Wide Fund
Indonesia.
Gambar 1.1
15%
10%
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini, penulis
menerapkan sistematika penulisan karya ilmiah sesuai
dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, dan Disertasi) yang di buat oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah di perbaharui tahun 2017.
21
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian,
dan Sistematika Penulisan.
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai
uraian pembahasan mengenai
permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini.
BAB VI PENUTUP
Bab terakhir menjelaskan mengenai
kesimpulan dari keseluruhan penelitian
serta evaluasi dan saran untuk pihak-pihak
terkait pelaksanaan program sebagai
bentuk dari hasil penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori evaluasi
1. Pengertian Evaluasi Pemberdayaan
Menurut (Rietbergen-McCracken and Narayan
1998, 134) menjelaskan bahwa konsep evaluasi partisipatif
sendiri memiliki beberapa perbedaan dengan konsep
evaluasi konvensional, dimana pada evaluasi konvensional
lebih berfungsi untuk menilai akuntabilitas manajemen dan
keuangan, sedangkan evaluasi partisipatif lebih bersifat
terbuka dan berulang serta berfungsi untuk menjawab
kebutuhan terhadap perubahan dalam setiap kegiatan atau
program.
(Rietbergen-McCracken and Narayan 1998) juga
menjelaskan bahwa evaluasi pemberdayaan harus dilakukan
oleh masyarakat itu sendiri melalui rangkaian kegiatan
partisipatif (partisipasi monitoring dan partisipasi evaluasi).
Prinsip dalam partisipasi monitoring dan partisipasi evaluasi
menjelaskan bahwa masyarakat lokal berperan sebagai
partisipan aktif, semua stakeholder bertanggung jawab
untuk mengevaluasi sedangkan pihak luar hanya
memfasilitasi.
Sedangkan menurut (United Nation Development
Programme, 2002) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan
sebuah kegiatan selektif yang bertujuan untuk mengkaji
23
24
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
28
B. Community Development
1. Pengertian Community Development
Community Development atau Pengembangan
masyarakat merupakan model intervensi yang bertujuan
untuk merubah masyarakat di tingkatan yang lebih luas.
Menurut Brokensha dan Hodge dalam (Adi 2001, 168)
pengembangan masyarakat didefinikan sebagai :
c. Aksi Sosial
Merupakan model pengembangan masyarakat yang
bertujuan untuk melakukan perubahan yang sifatnya
mendasar dalam kelembagaan dan struktur masyarakat
melalui proses pendistribusian kekuasaan (distribution
of power), sumber (distribution of resources) dan
pengambilan keputusan (distribution of decision
making). Model aksi sosial didasari oleh suatu
pandangan bahwa masyarakat merupakan korban dari
adanya ketidak adilan struktur.
2) Persiapan Lapangan
Dalam Hal ini seorang petugas (community
worker) harus dapat menentukan daerah mana
yang akan dijadikan lokasi sasaran
pengembangan masyarakat. Setelah menemukan
lokasi yang cocok seorang community worker
harus mendapatkan perizinan dari stakeholders
dan pihak-pihak terkait baik melalui jalan formal
maupun non-formal.
b. Tahap Assesment
Proses Assesment dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah dan sumber daya yang di miliki oleh
masyarakat yang menjadi target pemberdayaan.
Dalam proses assesment diterapkan teknik SWOT,
yaitu Strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunities (kesempatan), threath (ancaman).
Dalam tahapan assessment, masyarakat harus
dilibatkan dalam proses pengidentifikasian masalah
yang mereka hadapi sendiri agar prioritas masalah
benar-benar terjadi dan dirasakan sendiri oleh
masyarakat. Selain itu seorang community worker
harus menjadi fasilitator untuk membantu dan
memfasilitasi masyarakat untuk menyusun prioritas
masalah yang sudah diidentifikasi.
33
f. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah proses monitoring ketika program
pengembangan masyarakat sedang berjalan, evaluasi
yang dilakukan juga harus melibatkan masyarakat
dalam hal ini akan membentuk suatu sistem internal.
Sehingga dalam jangka panjang sistem tersebut akan
membantu masayarakat dalam membentuk sebuah
kemandirian. Dan jika setelah dilakukan evaluasi
namun hasil yang ditemukan tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan, maka evaluasi proses akan
membantu memberikan timbal balik dalam
menentukan, apakah program yang dilaksanakan
memerlukan perubahan atau perbaikan.
35
g. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap pemutus hubungan
decara formal dengan komunitas sasaran. Teriminasi
seringkali dilakukan bukan karena masyarakat sudah
mandiri melainkan karena program sudah harus di
hentikan karena sudah melebihi batas waktu yang
ditentukan atau karena anggaran sudah selesai dan
tidak ada penyandang dana yang dapat meneruskan
program tersebut. Meskipun demikian, tidak jarang
community worker tetap melakukan kontak dengan
masyarkat meskipun tidak secara rutin. Apalagi bila
community worker merasa bahwa tugasnya belum di
laksanakan dengan baik (Adi 2001, 173)
a. Pembangunan Menyeluruh
Menurut (Ife and Tesoriero 2016, 190) dalam
dalam pengembangan masyarakat ada enam aspek
yang harus diperhatikan agar terciptanya
pembangunan yang menyeluruh. Aspek tersebut
adalah Pembangunan sosial, ekonomi, politik,
budaya lingkungan dan personal/spiritual, semuanya
mencerminkan aspek-aspek penting dari kehidupan
masayarakat
b. Melawan Kesenjangan Stuktural
Community worker harus mencermati praktik-
praktik penindasan yang kemungkinan terjadi dalam
institusi media, sistem sosial, stuktur sosial, struktur
organsisasi, bahasa ekonomi, pasar dan iklan. Di
luar hal itu, perlu juga dicermati adanya praktik
penindasan karena umur, ketidakmampuan fisik dan
keadaan gender. Pengembangan masyarakat harus
memfokuskan programnya kepada penanganan isu-
isu kelas, gender, ras, umur, ketidakmampuan, dan
seksualitas untuk mencegah penindasan dimaksu.
c. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia perlu memperolah perhatian
secara serius bagi pekerja masyarakat, baik dalam
pandangan negatif (protection of human right)
maupun positif (promotion of human right). Dalam
pandangan negatif, hak asasi manusia adalah penting
bagi pengembangan masyarakat. Dalam pandangan
37
f. Superego
g. Rasa Tidak percaya Diri (Self-Distrust)
h. Rasa tidak Aman dan Regresi
C. Pengorganisasian Masyarakat
1. Pengertian pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masyarakat merupakan sebuah
proses dimana masyarakat lokal berada di lingkungan
45
d. Tenaga ahli
Peran sebagai expert yang dimaksud adalah
seorang community worker harus dapat memberikan
masukan, saran, dan dukungan yang dibutuhkan
masyarakat. Seorang expert tidak harus
memaksakan agar saran yang mereka berikan untuk
dijalankan oleh masyarakat/klien, melainkan hanya
dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat suatu
keputusan. Oleh karena itu, peran ini berkaitan erat
dalam suatu perencanaan sosial yang nantinya
berhubungan dengan model intervensi pendekatan
pengembangan layanan masyarakat (community
service approach).
e. Perencana sosial
Seorang perencana sosial mengumpulkan data
mengenai masalah sosial yang terdapat dalam
komunitas, menganalisisnya, dan menyajikan
alternatif tindakan yang rasional untuk mengatasi
masalah tersebut. Setelah itu perencana sosial
mengembangkan program, mencoba mencari
alternatif sumber pendanaan, dan mengembangkan
konsensus dalam kelompok yang mempunyai
berbagai minat ataupun kepentingan. Menurut
Zastrow, peran expert dan social planner saling
tumpang tindih, di mana seorang expert lebih
memfokuskan pada membentuk usulan dan saran
yang berkaitan dengan isu dan permasalahan yang
51
b. Pelaksanaan
Setelah melakukan beberapa tahapan di
atas, selanjutnya seorang community worker
membantu masyarakat untuk dapat melaksanakan
program yang sudah direncanakan dengan baik.
Adapun beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan sebuah program, yaitu:
1) Memilih kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.
2) Melibatkan masyarakat secara aktif dalam
upaya penanggulangan masalah.
3) Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan,
waktu, sumber daya yang tersedia di
masyarakat.
4) Menumbuhkan rasa percaya diiri masyarakat
bahwa mereka mempunyai ke mampuan
dalam penanggulagan masyarakat.
c. Evaluasi
Sudah dijelaskan dalam beberapa teori
sebelumnya, evaluasi ini dilakukan untuk
55
d. Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari
kegiatan yang dilakukan dan dapat dilaksanakan
dalam dua cara :
56
a. Perluasan Kuantitatif
Perluasan dengan menambah jumlah
kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah
setempat maupun pada wilayah lainnya sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat.
b. Perluasan Kualitatif
Perluasan dengan meningkatkan mutu atau
kualitas kegiatan yang telah dilaksankan
sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari
masyarakat yang dilayani.
57
KERANGKA BERPIKIR
Research Question
LINGKUNGAN
MASYARAKAT
KOMUNITAS DESA TERAWAT
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
BAB III
GAMBARAN UMUM
58
59
c. Pengkajian Agro-ekosistem
Sekolah lapangan pertanian ekologis
memiliki sebuah siklus mingguan dimana setiap
unsur agro-ekosistem akan dianalisis secara
mendalam dan sistematis berdasarkan
pertimbangan bahwa, perubahan keadaan agro-
ekosistem sawah cukup berbeda antara minggu
satu dengan minggu lainnya. Setiap akhir minggu,
keadaan agro-ekosistem secara keseluruhan di
analisis untuk pengkajian dan pengambilan
keputusan manajemen lahan minggu
berikutnya. Siklus ini menyerupai prinsip
pantauan mingguan yang akan diterapkan di
tingkat petani dan membiasakan masyarakat
peserta untuk terus mengikuti perkembangan
sawahnya selama satu musim tanam, dari tahapan
persiapan lahan sampai pasca panen.
d. Kurikulum Berdasarkan Ketrampilan yang
Dibutuhkan oleh Masyarakat Petani
Kurikulum disusun atas dasar analisis
keterampilan lapangan yang perlu dimiliki oleh
seorang petani untuk menjadi ahli dalam pertanian
ekologis-organik dan penganekaragaman tanaman
padi, agar para petani memahami dan mampu
menerapkan di lahannya pertaniannya sendiri,
serta meneruskan keerhasilannya kepada para
petani lainnya. Selain pengetahuan yang besifat
61
2. Menggambar agro-ekosistem.
Gambar agro-ekosistem merupakan
gambaran pertanaman, hama, musuh
alami, dan organisme lain, kondisi
64
4. Diskusi pleno
Diskusi pleno adalah tahapan
kegiatan yang terpisah dengan diskusi
kelompok kecil. Diskusi pleno dilakukan
dalam gabungan kelompok kecil. Dalam
diskusi pleno ini setiap perwakilan dari
kelompok kecil mengutarakan opininya
secara singkat hasil pengamatannya
masing-masing, kesimpulannya, dan
keputusan kelompok kecilnya. Jika ada
perbedaan kesimpulan dan keputusan
antara kelompok-kelompok kecil, perlu
didiskusikan bersama sehingga semua
68
5. Topik khusus
Topik khusus yang dipelajari dalam
setiap pertemuan bersifat kondisional dan
dipilih berdasarkan permasalahan pokok
setempat yang dihadapi oleh petani saat
itu. Apabila pada waktu pertemuan tidak
menghadapi masalah, maka diberikan
topik khusus yang sesuai dengan fase
pertumbuhan tanaman.
6. Dinamika kelompok
Dalam dinamika kelompok
bertujuan untuk menumbuhkan sikap
kerjasama antar anggota kelompok kecil
dan kelompok belajar secara keseluruhan
peserta dalam belajar.
69
7. Studi khusus
Dalam tahapan studi khusus
bertujuan agar peserta sekolah lapangan
pertanian ekologis memahami konsep,
prinsip, dan teknologi pertanian secara
organik juga penganekaragaman tanaman
padi secara tepat dan efektif, maka perlu
diberikan materi penunjang berupa studi
khusus yang sifatnya: praktis, sederhana
(dilakukan beberapa rumpun), mudah
dilaksanakan, waktu yang relatif singkat,
dan dapat cepat menjawab permasalahan
petani saat itu. Studi khusus dapat
dilakukan sesuai dengan masalah yang
dihadapi oleh petani didesanya masing-
masing.
8. Pengaplikasian pertanian
Setelah rangkaian proses belajar
selesai, output yang diharapkan adalah
peserta dapat menjadi seorang aplikator
atau orang yang langsung mempraktekkan
pengetahuan dan keterampilannya yang
didapatkan pada sekolah lapangan
pertanian ekologis pada lahan usaha
pertanian miliknya sendiri. (Field
Indonesia, 2013)
70
Jumlah Partisipan
No. Desa
2017 - 2018 2018 - 2019
1. Ranca Pinang 61 orang -
2. Cibadak 37 orang 27 orang
3. Keramat Jaya 32 orang 35 orang
4. Taman Jaya 60 orang 25 orang
5. Ujung Jaya 25 orang 27 orang
6. Kerta Jaya - -
7. Kertamukti - -
8. Tunggal Jaya - -
9. Cigorondong - -
10. Tugu - -
11. Cimanggu - 25 orang
12 Tangkil sari - -
Jumlah 215 orang 139 orang
Total 354 orang
Sumber : Data WWF Ujung kulon, Maret 2019
71
TABEL 3.2
JUMLAH FASILITATOR LOKAL
SEKOLAH LAPANGAN PERTANIAN EKOLOGIS
TABEL 3.3
JUMLAH APLIKATOR
SEKOLAH LAPANGAN PERTANIAN EKOLOGIS
Jumlah Aplikator
No. Lokasi
2017 - 2019
1. Ranca Pinang 32 orang
2. Cibadak 15 orang
3. Keramat Jaya 5 orang
4. Taman Jaya 12 orang
5. Ujung Jaya 9 orang
6. Kerta Jaya 1 orang
7. Kertamukti -
8. Tunggal Jaya -
9. Cigorondong -
10. Tugu -
11. Cimanggu 2 orang
12 Tangkil sari -
Total 76 orang
Sumber : Data WWF Ujung kulon, Maret 2019
Tabel 3.4
Perbandingan Perwilayahan Kawasan Taman Nasional
Berdasarkan Sistem Zonasi
3. Wilayah
Pengembangan
3.4 lain-lain 4. wilayah 4. wilayah penyangga
pengembangan
Tabel 3.5
Desa Penyangga
Taman Nasional Ujung Kulon
90
91
1. Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pertemuan-
pertemuan dalam kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis
tergolong tinggi dengan nilai 4,04 dari skala nilai 5,00
(Pertanyaan Q2, lampiran 8, tabel 8.1). Sebagian besar
responden atau sebanyak 43,4% menyatakan selalu datang untuk
menghadiri setiap pertemuan yang dilaksanakan dalam kegiatan
sekolah lapangan pertanian ekologis, sebanyak 35,8% responden
menyatakan kadang-kadang datang, sebanyak responden 18,9%
responden menyatakan sering datang, sebanyak 1,9% responden
menyatakan kadang-kadang datang.
92
Gambar 4.1
Diagram Tingkat Partisipasi Masyarakat
TINGKAT PARTISIPASI
2%
Selalu datang
Sering datang
44%
54% Kadang-kadang datang
Jarang datang
0%
Gambar 4.2
Proses Belajar Mengajar
2. Penyampaian Opini
Tingkat keberanian masyarakat dalam menyampaikan
opini, masukan atau usulan dalam kegiatan sekolah lapangan
pertanian ekologis tergolong sedang dengan nilai 3,25 dari nilai
93
Gambar 4.3
Diagram Penyampaian Opini
Penyampaian opini
6%
19% Selalu
17%
Sering
15% Kadang-kadang
Jarang
43% Tidak pernah
Gambar 4.4
Diagram Penyampaian Aspirasi Masyarakat
Diluar Forum Pertemuan
6%
17% Sangat sering
Sering
Jarang
38%
Kadang-kadang
37%
Tidak pernah
3. Perubahan Kesadaran
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap akar
permasalahan kemiskinan dalam komunitasnya tergolong tinggi
dengan nilai 4,00 dari nilai skala 5,00 (Pertanyaan Q5,
lampiran 8, tabel 8.1). Sebagian besar responden atau sebanyak
47,2% menyatakan cukup menyadari akar permasalahan
95
Gambar 4.5
Diagram Kesadaran Masyarakat Terhadap
Akar Masalah Kemiskinan
Perubahan kesadaran
4%
4. Pengambilan tindakan
Tingkat kemauan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan dalam komunitasnya tergolong tinggi
dengan nilai 4,13 dari nilai skala 5,00 (Pertanyaan Q6,
lampiran 8, tabel 8.1). Sebagian besar responden atau sebanyak
43,4% sangat tergerak untuk berperan aktif dalam pembangunan
dalam kegiatan komunitasnya, sebanyak 35,8% sedikit tergerak,
sebanyak responden 13,2% responden menyatakan biasa-biasa
saja, sebanyak 5,7% responden menyatakan kurang tergerak, dan
96
Gambar 4.6
Diagram Pengambilan Tindakan
Pengambilan tindakan
6%
13% Sangat tergerak
Cukup tergerak
44%
Biasa saja
Sedikit tergerak
37% Tidak tergerak
Gambar 4.7
Diagram Kepedulian dan Kerjasama
“ Waktu itu saya disini sih mas di Ujung Jaya, itu parah
banget ya gempanya sampai daerah daerah deket laut itu
mas pada hancur itu mas. Alhamdulillah syukur Allah kita
gak kena disini mas. Gak bantu apa-apa sih saya nya, tapi
orang luar banyak yang bantu gitu mas kesini bawa bawa
makanan, baju gitu ya banyak. Beberapa kelompok dari
luar, dari Jakarta juga kan sudah banyak yang bantu mas.”
(Nuriah, Partisipan program desa Ujung Jaya. 2019)
6. Kreativitas
Tingkat kreativitas masyarakat dalam bentuk pemunculan
ide-ide dan pemikiran baru setelah mengikuti kegiatan sekolah
lapangan pertanian ekologis tergolong sedang, dengan nilai 3,21
dari skala nilai 5,00 (Pertanyaan Q8, lampiran 8, tabel 8.1).
Sebagian besar responden atau sebanyak 34% responden kadang-
kadang mempunyai ide dan pemikiran baru dalam komunitasnya
setelah mengikuti kegiatan dalam sekolah lapangan pertanian
ekologis, sebanyak 32,1% sering menemukan ide baru, sebanyak
responden 18,9% responden menyatakan jarang, sebanyak 9,4%
responden menyatakan selalu menemukan ide baru, dan sebanyak
5,7% responden menyatakan sama sekali tidak pernah
menemukan ide-ide dan pemikiran baru.
99
Gambar 4.8
Diagram Kreativitas Masyarakat
Dalam Menemukan Ide dan Pemikiran Baru
Kreativitas
Selalu menemukan ide baru
7% 12%
Sering menemukan ide baru
Kadang-kadang
42%
39% Jarang menemukan ide baru
7. Kemampuan manajerial
Tingkat kemampuan masyarakat dalam manajemen
program sekolah lapangan pertanian ekologis dengan komunitas
di desa nya tergolong tinggi, dengan nilai 3,68 dari skala nilai
5,00 (Pertanyaan Q9, lampiran 8, tabel 8.1). Sebagian besar
responden atau sebanyak 41.5% responden menyatakan sering
memikirkan cara menganggulangi kemiskinan dalam
komunitasnya setelah mengikuti kegiatan sekolah lapangan
pertanian ekologis, sebanyak 24,5% menyatakan selalu
memikirkan, sebanyak 17% responden responden menyatakan
kadang-kadang memikirkan, sebanyak 11,3% responden
menyatakan jarang memikirkan, dan sebanyak 5,7% responden
menyatakan sama sekali tidak pernah memikirkan cara
memecahkan masalah kemiskinan setelah mengikuti kegiatan
sekolah lapangan ekologis
101
Gambar 4.9
Diagram Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial
Selalu memikirkan
12%
26%
Sering memikirkan
18%
Kadang-kadang
Gambar 4.10
Diagram Penyusunan Tujuan Baru
Jarang memikirkan
19%
Tidak pernah memikirkan
23%
9. Negoisasi
Tingkat negosiasi masyarakat dalam penyampaian suatu
program kegiatan ada suatu program yang di usulkan dapat
terlaksana dalam komunitasya tergolong sedang, dengan nilai
3,40 dari skala nilai 5,00 (Pertanyaan Q11, lampiran 8, tabel
8.1). Sebagian besar responden atau sebanyak 35,8% responden
menyatakan kadang-kadang memberikan usulan suatu program
agar program tersebut dapat dilaksanakan setelah mengikuti
kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis, sebanyak 24,5%
menyatakan sering memberikan usulan program, sebanyak 20,8%
responden menyatakan sangat sering memberikan usulan
program, sebanyak 11,3% responden menyatakan jarang
103
Gambar 4.11
Diagram Negosiasi Masyarakat
Negoisasi
Sangat sering memberikan
usulan program
12% Sering memberikan usulan
22% program
Kadang-kadang
10. Kepuasan
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil kegiatan sekolah
lapangan pertanian ekologis yang dilaksanakan oleh WWF Ujung
Kulon di desa penyangga kawasan Taman Nasional tergolong
sedang dengan nilai 3,55 dari skala nilai 5,00 (Pertanyaan Q12,
lampiran 8, tabel 8.1). Sebagian besar responden atau sebanyak
39,6% responden menyatakan cukup puas dengan hasil kegiatan
sekolah lapangan pertanian ekologis yang dilaksanakan oleh
WWF Ujung Kulon, sebanyak 30,2% menyatakan kurang puas,
sebanyak 24,5% responden menyatakan sangat puas, sebanyak
3,8% responden menyatakan biasa-biasa saja, dan sebanyak 1,9%
104
Gambar 4.12
Diagram Kepuasan Masyarakat
Terhadap Hasil Program
Sangat Puas
31% 25%
Cukup puas
Biasa saja
Kurang puas
4% 40%
Tidak puas
Gambar 4.13
Diagram Ketepatan Tujuan Program
6% Sangat baik
Cukup baik
47%
Biasa saja
43% Kurang sesuai
Gambar 4.14
Diagram Perubahan
Tingkat Kepecayaan Diri
9%
Sangat percaya diri
40% Cukup percaya diri
34% Kadang-kadang
Kurang percaya diri
17% Tidak percaya diri
Gambar 4.15
Diagram Pengambilan Keputusan
1. Pemberdayaan Lingkungan
Dalam aspek yang pemberdayaan lingkungan, hal yang
menjadi kajian adalah pendekatan dalam pengelolaan atau
manajemen pembangunan lingkungan dimana masyarakat
diharapkan memiliki keberdayaan untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sendiri kegiatan
pembangunan lingkungan di desa atau dalam komunitasnya.
Pemberdayaan lingkungan merupakan salah satu aspek dalam
pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui
program sekolah lapangan pertanian ekologis yang
menunjukkan hasil cukup baik, hal ini bisa dilihat dari
perencanaan program yang sudah terstruktur, mulai dari
perencanaan agenda program sebagai tindak lanjut dari
Rencana Aksi Masyarakat yang disusun melalui proses
sustainabily livelihood assessment (SLA) oleh pihak WWF
Indonesia, menentukan fasilitator lokal dari masyarakat desa
yang bertugas sebagai pemantik dan koordinator selama
berjalannya kegiatan program, serta pelaksanaan training of
trainer (TOT) dari WWF Indonesia kepada fasilitator lokal
secara periodik dengan tujuan monitoring dan diskusi
110
2. Pemberdayaan Sosial
Dalam konsep pemberdayaan sosial yang menjadi
sasaran adalah terciptanya kondisi masyarakat yang mampu
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sosial yang
terjadi dalam komunitasnya untuk kemudian dilakukan
pemecahan masalah atau problem solve sesuai dengan
potensi-potensi yang dimiliki serta dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang mungkin didapatkan. Permasalahan
sosial yang dimaksud adalah peningkatan kesejahteraan
keluarga, pendidikan, kesetaraan gender.
Sejalan dengan konsep diatas, seluruh rangkaian proses
kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis yang dilakukan
112
3. Pemberdayaan Ekonomi
Dalam aspek pemberdayaan ekonomi sebagai salah
satu komponen utama dalam agenda sekolah lapangan
pertanian ekologis, dengan tujuan untuk memberikan
stimulus bagi masyarakat berupa bantuan yang sifatnya non-
direktif sehingga masyarakat dapat mengelola desa nya
sendiri, mengelola lahan pertaniannya sendiri, dan tidak
bergantung pada bantuan dari pemerintah yang sifatnya
direktif dan hanya memenuhi kebutuhan yang sifatnya
sementara. Pemberdayaan ekonomi disini juga bertujuan
untuk menjalankan usaha perekonomian sehingga
diharapkan dapat memberi dampak pada peningkatan
kesejahteraan, mengurangi kemiskinan dan tentunya secara
tidak langsung juga menjaga ekosistem kawasan Taman
114
4. Pemberdayaan Politik
Pemberdayaan politik yang dimaksud tidak ada
kaitannya dengan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam
konsep perpolitikan negara, terlibat dalam partai politik
tertentu maupun politik yang berkaitan dengan
kepemimpinan kepala daerah. Konsep pemberdayaan politik
disini lebih mengarah pada proses pembentukan dan
pengelolaan kepemimpinan dalam masyarakat, kemampuan
masyarakat memberikan opini dan bernegosiasi untuk
mengimplementasikan pendapatnya, proses pengambilan
keputusan, channeling atau jaringan kerja dengan pihak luar,
juga meningkatkan posisi tawar menawar masyarakat dalam
116
118
119
2. Penyampaian Opini
Berdasarkan pada data kuantitatif di Bab 4, tingkat
penyampaian opini masyarakat masuk dalam kategori sedang.
Dimana pemberdayaan politik memang menjadi salah satu
aspek yang diutamakan dalam pemberdayaan masyarakat.
Konsep pemberdayaan politik disini lebih mengarah pada
proses pembentukan dan pengelolaan kepemimpinan dalam
masyarakat, kemampuan masyarakat memberikan opini, juga
berpengaruh pada proses pengambilan keputusan, channeling
atau jaringan kerja dengan pihak luar, juga meningkatkan
posisi tawar menawar masyarakat dalam pembangunan.
Dalam prosesnya, program sekolah lapangan pertanian
ekologis juga menerapkan prinsip inclusiveness atau
keterbukaan (Ife and Tesoriero, 2016) dimana di dalam forum
pembelajaran selalu di buka sesi diskusi kelompok kecil antar
dalam setiap tahapannya, dalam diskusi tersebut dilakukan
analisis perbandingan antara metode pertanian konvensional
yang biasa dilakukan petani pada umunya dan metode
pertanian organik, masyarakat petani bebas memberikan
pendapatnya, hal ini sesuai dengan prinsip keterbukaan yang
merupakan sebuah proses yang selalu merangkul bukan
menyisihkan, semua opini harus dihargai secara instrinsik
walaupun mereka memiliki pandangan yang berlawanan.
3. Perubahan Kesadaran
Berdasarkan teori pengorganisasian masyarakat
mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan penggalian
potensi lokal yang mereka miliki, juga dapat dengan mudah
125
4. Pengambilan Tindakan
Menurut (Baron dan Byrne, 2008) pengambilan tindakan
adalah sebuah proses melalui kombinasi individu atau
kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan
tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan keputusan.
Dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam program
sekolah lapangan pertanian ekologis, aspek dalam
pengambilan tindakan adalah adanya proses
pengidentifikasian masalah, merumuskan alternatif-alternatif
program ,mempertimbangkan resiko, memilih alternatif dan
evaluasi. Hal ini sesuai dengan konsep sekolah lapangan
pertanian ekologis, dimana proses pengidentifikasian masalah
diterapkan dalam setiap kajian agroekosistem, merumuskan
126
6. Kreativitas
Menurut (Conny R 2009, 44) kreativitas adalah
modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru.
Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang
dikombinasikan menjadi suatu konsep baru. Dalam hal
pemberdayaan masyarakat, kreativitas pada intinya
merupakan kemampuan individu/kelompok untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,
baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal
yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan data kuantitatif
di lapangan, Tingkat kreativitas masyarakat di desa-desa
penyangga Taman Nasional Ujung Kulon merupakan aspek
yang cenderung memiliki nilai yang paling rendah apabila
dibandingkan dengan aspek pemberdayaan lainnya. Hal ini
128
7. Kemampuan Manajerial
Dalam aspek kemampuan manajerial, hal yang akan di
analisis yaitu proses manajemen secara keseluruhan terkait
program pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahapan
perencaan program, hingga hal yang menyangkut teknis dari
pengorganisasian masyarakat. Proses perencanaan dalam
pengorganisasian masyarakat merupakan sebuah proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak di capai dalam
menetapkan metode dan sumber yang di perlukan untuk
mencapai tujuan itu dengan efisien dan se-efektif mungkin.
Dalam setiap perencanaan terdapat tiga kegiatan, yaitu :
perumusan tujuan yang ingin dicapai, pemilihan program
untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengidentifikasian dan
pengerahan sumber daya.
129
9. Negosiasi
Permasalahan – permasalahan yang telah dipetakan skala
prioritasnya untuk diselesaikan, karena beberapa masalah
sering terkait antara satu masalah dengan masalah yang lain.
Bentuk negosiasi yang dilakukan selama kegiatan sekolah
lapangan pertanian ekologis antara lain seperti masyarakat
ikut berpartisipasi dan ikut berdiskusi dengan para
stakeholders (pihak Taman Nasional, World Wide Fund
Indonesia, Forum komunikasi antar desa dan Pemerintah
desa) untuk duduk bersama dalam satu forum melakukan
sustainabily livelihood assessment (SLA) berdiskusi dua arah,
masyarakat mengemukakan opininya bernegosiasi tentang
apa saja hal yang di butuhkan selama berjalannya program
dan apa yang menjadi target dalam output program sehingga
ditemukan solusi bersama “win win solution”. Dan pada
akhirnya fasilitator lokal sebagai community worker bersama
masyarakatlah yang memainkan perannya secara menyeluruh
dengan mengkaji aspek-aspek yang ada untuk dapat
dinegosiasikan, dengan jalan menysun konseptual dasar dari
permasalahan yang ada. Pemetaan masalah ini
memungkinkan dibuatnya suatu wacana solusi-solusi yang
disusun didalam suatu alternative solusi dengan kajian
tentang kelebihan dan kekurangan dari masing masing solusi
tersebut. Solusi ini kemudian di bawa kembali ke dalam
forum dialog dan disesuaikan dengan training of trainer
(TOT) dari World Wide Fund Indonesia.
132
10. Kepuasan
Kepuasan merupakan sebuah aspek sikap dan cara
pandang masyarakat berupa penilaian terhadap program,
apakah program sudah dapat dikatakan sesuai dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, apakah program telah di laksanakan
sesuai dengan tujuan,visi dan misi yang telah di rencanakan di
awal perencanaan program, dan apakah telah tercapai prinsip
help people to help themshelves (Adi, 2008) dalam program
pemberdayaan masyarakat melalui sekolah lapangan
pertanian ekologis ini.
Berdasarkan data temuan observasi serta analisis yang di
lakukan peneliti, sebagian masyarakat sudah merasa cukup
133
B. Elemen-elemen pemberdayaan.
Menurut toeri prinsip pembangunan menyeluruh salah
satu dari dua puluh dua prinsip community development, Program
pengembangan masayarakat harus memerhatikan beberapa aspek,
di antaranya : Pembangunan sosial, ekonomi, politik, budaya
,lingkungan dan personal/spiritual, dan semuanya mencerminkan
aspek-aspek penting dari kehidupan masayarakat (Ife and
Tesoriero, 2016).
Melalui rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat
dalam Program sekolah lapangan pertanian ekologis di Desa
Penyangga Kawasan Taman Nasional dapat dikatakan telah
cukup berhasil menjalankan agenda-agenda pemberdayaan yang
diprogramkan, namun untuk dapat dikatakan berdaya maka perlu
terlebih dahulu dilakukan analisis pada masing-masing elemen
pemberdayaan yang dilaksanakan. Elemen-elemen pemberdayaan
yang dilaksanakan dalam kegiatan Program sekolah lapangan
pertanian ekologis terdiri dari tiga hal yaitu pemberdayaan
lingkungan, pemberdayaan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Dalam analisis ini ditambahkan satu elemen lagi yang dapat
dijadikan sebagai tolok ukur tingkat keberdayaan masyarakat
yaitu pemberdayaan politik. Analisis terhadap elemen-elemen
pemberdayaan masyarakat disini tidak secara langsung menilai
tingkat capaian atau keluaran masing-masing kegiatan namun
lebih mengarah pada dampaknya terhadap perubahan sikap dan
137
Lingkungan
Sosial
Ekonomi
Politik
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan sebelumnya maka, peneliti
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
141
142
B. Saran
Berdasarkan implikasi yang telah diuraikan, terdapat
saran yang akan peneliti berikan untuk Lembaga, Pemerintah
dan stakeholders terkait, dan untuk penelitian selanjutnya
yaitu:
1. Lembaga
Bagi pihak WWF Indonesia, untuk mengembangkan
tahapan pemberdayaan masyarakat bukan terbatas hanya
tahap penanaman sampai tahap panen saja, melainkan
hingga tahap distribusi hasil panen pertanian.
2. Pemerintah dan Stakeholders Terkait
Bagi Pemerintah Kabupaten dan Desa juga bekerja
sama dengan pihak Balai Taman Nasional untuk membuat
kebijakan perluasan wilayah jangkauan program, sehingga
144
3. Penelitian Selanjutnya
Melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang
evaluasi pemberdayaan program Sekolah Lapangan
Pertanian Ekologis dalam persepektif lain agar program
dapat terus berkembang dan berjalan lebih optimal.
Karena semakin optimal berjalannya program
pemberdayaan masyarakat akan mewujudkan terciptanya
kesejahteran masyarakat di Desa Penyangga dan
mewujudkan keseimbangan ekosistem flora dan fauna
yang ada di kawasan Taman Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan Pengembangan
Masyarakat Dan Intervensi Komunitas. Cet. Ke-1.
Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
———. 2008. Intervensi Komunitas : Pengembangunan
Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Adler, Patricia, and Peter Adler. 2009. Teknik-Teknik Observasi,
Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baron dan Byrne. 2008. Psikologi Sosial: Jilid 1 Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Bruggemann, W.G. 2014. The Practice of Macro Social Work.
4th ed. Belmont, USA: Brooks/Cole.
Conny R, Semiawan. 2009. Kreativitas Dan Keberbakatan.
Jakarta: PT. Indeks.
Fujikake, Yoko. 2008. Qualitative Evaluation: Evaluating
People’s Empowerent. Vol. Vol 8 No 2. Japan Evaluation
Society.
Ife, Jim, and Frank Tesoriero. 2016. Community Development.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
144
145
Jurnal :
Fahdillah, Amir. 2007. “Pemberdayaan Kesejahteraan
Masyarakat Kawasan Konservasi: Studi Kasus
Masyarakat Kawasan Taman Nasional Komodo.” Jurnal
Pusat Studi Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tesis :
Mubarak, Zaki. 2009. “Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat
Ditinjau Dari Proses Pengembangan Kapasitas Pada
Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Di Desa Sastrordirjan
Kabupaten Pekalongan.” Semarang.
Website :
World Wide Fund Indonesia. www.wwf.or.id
Taman Nasional Ujung Kulon Banten. www.ujungkulon.org
Yayasan Field Indonesia. www.field-indonesia.or.id
Wawancara :
Ajat. 2019. Fasilitator Lokal Program Sekolah Lapangan
Pertanian Ekologis Desa Cibadak Kecamatan Cimanggu
Diwawancara oleh Refiandi Riansah.
Mbah Kiwong. 2019. Fasilitator Lokal Program Sekolah
Lapangan Pertanian Ekologis Desa Ujung Jaya
Kecamatan Cimanggu Diwawancara oleh Refiandi
Riansah.
Na’ah. 2019. Partisipan Program Sekolah Lapangan Pertanian
Ekologis Desa Ujung Jaya Kecamatan Cimanggu
Diwawancara oleh Refiandi Riansah.
148
Lampiran 1
Pernyataan Lulus Ujian Seminar Proposal
150
Lampiran 2
Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
151
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian
152
Lampiran 4
Surat Izin Penelitian Taman Nasional Ujung Kulon
153
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Hormat Saya,
Refiandi Riansah
154
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Untuk pertanyaan yang bersifat pilihan, silahkan memilih jawaban yang
paling sesuai dengan pandangan dan pengetahuan Bapak/Ibu/Saudara/i,
dengan cara memberikan tanda (X atau √) pada pilihan jawaban yang
di sediakan.
2. Daftar pertanyaan berikut mohon diisi dengan kondisi yang sebenarnya
menurut pengetahuan Bapak/Ibu/Saudara/i.
I. IDENTITAS RESPONDEN
a. Nama/Inisial : ………………..
b. Umur : …………… Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
*coret yang tidak perlu
d. Pekerjaan :…………………..
e. Pendidikan Terakhir :
Tidak Sekolah
SD / SR
SMP / St / Madrasah Tsanawiyah.
SMA / SMK / Madrasah Aliyah
Diploma / Sarjana
155
6. Apakah anda telah tergerak (secara hati nurani) untuk berperan aktif
dalam setiap pembangunan di lingkungan anda?
Ya, sangat tergerak
Sedikit tergerak
Biasa – biasa saja
Kurang tergerak
Belum tergerak
10. Apakah anda pernah memikirkan untuk membangun desa yang ada
sekarang menjadi bentuk/konsep yang baru?
Ya, selalu
Sering
Kadang – kadang saja
Jarang
Tidak pernah
12. Apakah anda puas terhadap hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam
sekolah lapangan pertanian ekologis selama ini?
Ya, sangat puas
Cukup puas
Biasa – biasa saja
Kurang puas
Tidak puas
158
15. Apakah anda berani bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang
diambil yang terkait dengan kepentingan masyarakat
Ya, sangat berani
Cukup berani
Biasa biasa saja
Kurang berani
Tidak berani
159
Lampiran 6
ANALISIS DATA HASIL ISIAN KUESIONER
DATA RESPONDEN
NO NAMA USIA GENDER JOB PENDIDIKAN DESA
1 MARHAD DONI 29 LAKI-LAKI PETANI SMA TAMAN JAYA
2 SAKIWAN 43 LAKI-LAKI PETANI SMP TAMAN JAYA
3 SAHIM 70 LAKI-LAKI PETANI TIDAK SEKOLAH TAMAN JAYA
4 MARGANA 50 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
5 MASKIAH 22 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
6 NUNU 30 LAKI-LAKI SWASTA SD TAMAN JAYA
7 DUDIH 35 LAKI-LAKI PETANI SD TAMAN JAYA
8 NENI 30 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
9 NUR 39 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
10 SAEPUDIN 35 LAKI-LAKI WIRASWASTA SMA TAMAN JAYA
11 ENCUN SURTIAH 47 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
12 CICIH 31 PEREMPUAN IRT SD TAMAN JAYA
13 SATURA 55 LAKI-LAKI PETANI SD TAMAN JAYA
14 MAS'UD 46 LAKI-LAKI PETANI SD UJUNG JAYA
15 NONI 38 PEREMPUAN PETANI SMP UJUNG JAYA
16 NAAH 50 PEREMPUAN PETANI SD UJUNG JAYA
17 NURIAH 40 PEREMPUAN PETANI SD UJUNG JAYA
18 UKMI 45 PEREMPUAN PETANI SD UJUNG JAYA
19 UNAH 35 PEREMPUAN IRT SMP UJUNG JAYA
20 ISAH 35 PEREMPUAN IRT SD UJUNG JAYA
160
Lampiran 7
DATA ISIAN KUESIONER
Lampiran 8
ANALISIS DESKRIPTIF DAN FREKUENSI
Statistics
N Mean Mode
Valid Missing
Q2 53 0 4.04 5
Q3 53 0 3.25 3
Q4 53 0 3.62 3
Q5 53 0 4.00 4
Q6 53 0 4.13 5
Q7 53 0 3.81 5
Q8 53 0 3.21 3
Q9 53 0 3.68 4
Q10 53 0 3.57 5
Q11 53 0 3.40 3
Q12 53 0 3.55 4
Q13 53 0 3.57 5
Q14 53 0 4.28 4
Q15 53 0 3.62 5
166
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation Variance
PARTISIPASI 53 2.00 5.00 4.0377 .93977 .883
OPINI 53 2.00 5.00 3.4906 .79958 .639
KESADARAN 53 1.00 5.00 4.0000 1.09193 1.192
TINDAKAN 53 1.00 5.00 4.1321 .98132 .963
KERJASAMA 53 1.00 5.00 3.8113 1.31641 1.733
KREATIVITAS 53 1.00 5.00 3.2075 1.04437 1.091
TUJUAN BARU 53 1.00 5.00 3.5660 1.35177 1.827
NEGOSIASI 53 1.00 5.00 3.3962 1.16585 1.359
KEPUASAN 53 2.00 5.00 3.8113 .86172 .743
KEPERCAYAAN
53 1.00 5.00 3.5660 1.35177 1.827
DIRI
MANAJERIAL 53 1.00 5.00 3.6792 1.13973 1.299
KEPUTUSAN 53 1.00 5.00 3.6226 1.44417 2.086
Valid N (listwise) 53
167
Lampiran 9
Data Statistik Responden
Dalam penelitian ini, subjek yang menjadi responden adalah warga desa
penyangga Taman Nasional Ujung Kulon dari 4 desa di kecamatan Sumur, yaitu
desa Cibadak, Rancapinang, Taman Jaya dan Ujung Jaya, dengan jumlah
responden yang valid sebanyak 53 orang dan keseluruhan responden pernah
terlibat dalam kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis.
Berdasarkan pembagian golongan usia responden, terdapat 14 orang
masuk dalam golongan pemuda (usia di bawah 30 tahun), 34 orang dewasa (usia
31 s.d. 50 tahun), dan 5 orang dalam golongan tua (usia di atas 51 tahun).
Distribusi responden berdasarkan golongan usia tercantum dalam tabel :
GOL_USIA
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid PEMUDA 14 26.4 26.4 26.4
DEWASA 34 64.2 64.2 90.6
TUA 5 9.4 9.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
168
JENIS_KELAMIN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 24 45.3 45.3 45.3
PEREMPUAN
29 54.7 54.7 100.0
PENDIDIKAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid TIDAK
SEKOLAH 2 3.8 3.8 3.8
SMA/SMK/MA
7 13.2 13.2 96.2
Lampiran 10
Data Statistik Hasil Isian Kuesioner
Pertanyaan Q2
Pertanyaan :
Apakah anda selalu menghadiri setiap undangan pertemuan yang
dilaksanakan dalam sekolah lapangan pertanian ekologis?
Jawaban :
Tidak pernah datang (1)
Jarang datang (2)
Kadang–kadang datang (3)
Sering datang (4)
Sangat sering datang (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 1.9 1.9 1.9
3 19 35.8 35.8 37.7
4 10 18.9 18.9 56.6
5 23 43.4 43.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q3
Pertanyaan :
Apakah anda selalu memberikan masukan atau usul dalam pertemuan
yang dilaksanakan dalam kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis?
Tidak pernah memberi usul (1)
Jarang (2)
Kadang–kadang (3)
Sering memberi usul(4)
Sangat sering memberi usul (5)
170
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 5.7 5.7 5.7
2 9 17.0 17.0 22.6
3 23 43.4 43.4 66.0
4 8 15.1 15.1 81.1
5 10 18.9 18.9 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q4
Pertanyaan :
Apakah anda pernah memperbincangkan kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan sekolah lapangan pertanian ekologis di luar forum sekolah
lapangan pertanian ekologis (misalkan di rumah, warung, dsb) bersama
teman, saudara atau orang lain?
Jawaban :
Tidak pernah (1)
Jarang (2)
Kadang–kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 1.9 1.9 1.9
2 3 5.7 5.7 7.5
3 20 37.7 37.7 45.3
4 20 37.7 37.7 83.0
5 9 17.0 17.0 100.0
Total 53 100.0 100.0
171
Pertanyaan Q5
Pertanyaan :
Apakah anda telah menyadari akar permasalahan setiap masalah
kemiskinan dalam pembangunan selama ini?
Jawaban :
Tidak menyadari (1)
Kurang menyadari (2)
Biasa saja (3)
Cukup menyadari (4)
Sangat menyadari (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 3.8 3.8 3.8
2 6 11.3 11.3 15.1
3 1 1.9 1.9 17.0
4 25 47.2 47.2 64.2
5 19 35.8 35.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q6
Pertanyaan :
Apakah anda telah tergerak (secara hati nurani) untuk berperan aktif
dalam setiap pembangunan di lingkungan anda?
Jawaban :
Belum tergerak (1)
Kurang tergerak (2)
Biasa – biasa saja (3)
Sedikit tergerak (4)
Ya, sangat tergerak (5)
172
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 1.9 1.9 1.9
2 3 5.7 5.7 7.5
3 7 13.2 13.2 20.8
4 19 35.8 35.8 56.6
5 23 43.4 43.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q7
Pertanyaan :
Apakah anda selalu mengajak orang lain atau bekerja secara kelompok
dalam kegiatan sekolah lapangan pertanian ekologis?
Jawaban :
Tidak pernah(1)
Jarang (2)
Kadang–kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 6 11.3 11.3 11.3
2 2 3.8 3.8 15.1
3 9 17.0 17.0 32.1
4 15 28.3 28.3 60.4
5 21 39.6 39.6 100.0
Total 53 100.0 100.0
173
Pertanyaan Q8
Pertanyaan :
Apakah anda mempunyai ide‐ide atau pemikiran baru dalam
pembangunan di lingkungan setelah mengikuti proses‐proses atau
pertemuan sekolah lapangan pertanian ekologis?
Jawaban :
Tidak pernah (1)
Jarang (2)
Kadang – kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 5.7 5.7 5.7
2 10 18.9 18.9 24.5
3 18 34.0 34.0 58.5
4 17 32.1 32.1 90.6
5 5 9.4 9.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q9
Pertanyaan :
Apakah anda pernah memikirkan bagaimana memecahkan atau
menanggulangi masalah kemiskinan di lingkungan sekitar anda?
Jawaban :
Tidak pernah (1)
Jarang (2)
Kadang – kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
174
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 5.7 5.7 5.7
2 6 11.3 11.3 17.0
3 9 17.0 17.0 34.0
4 22 41.5 41.5 75.5
5 13 24.5 24.5 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q10
Pertanyaan :
Apakah anda pernah memikirkan untuk membangun desa yang ada
sekarang menjadi bentuk/konsep yang baru?
Jawaban :
Tidak pernah (1)
Jarang (2)
Kadang – kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 5 9.4 9.4 9.4
2 8 15.1 15.1 24.5
3 10 18.9 18.9 43.4
4 12 22.6 22.6 66.0
5 18 34.0 34.0 100.0
Total 53 100.0 100.0
175
Pertanyaan Q11
Pertanyaan :
Apakah anda suka memberikan pendapat dalam menyampaikan suatu
program atau usulan kegiatan agar dapat terlaksana?
Jawaban :
Tidak pernah (1)
Jarang (2)
Kadang – kadang (3)
Sering (4)
Sangat sering (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 4 7.5 7.5 7.5
2 6 11.3 11.3 18.9
3 19 35.8 35.8 54.7
4 13 24.5 24.5 79.2
5 11 20.8 20.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q12
Pertanyaan :
Apakah anda puas terhadap hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam
sekolah lapangan pertanian ekologis selama ini?
Jawaban :
Tidak puas (1)
Kurang puas (2)
Biasa – biasa saja (3)
Cukup puas (4)
Ya, sangat puas (5)
176
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 1.9 1.9 1.9
2 16 30.2 30.2 32.1
3 2 3.8 3.8 35.8
4 21 39.6 39.6 75.5
5 13 24.5 24.5 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q13
Pertanyaan :
Apakah setelah mengikuti agenda‐agenda kegiatan sekolah lapangan
pertanian ekologis sekarang anda menjadi lebih percaya diri (berani
berpendapat, berani berbicara di depan umum, dsb) ?
Tidak berani (1)
Kurang berani (2)
Biasa saja (3)
Cukup percaya diri (4)
Sangat percaya diri (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 6 11.3 11.3 11.3
2 4 7.5 7.5 18.9
3 16 30.2 30.2 49.1
4 8 15.1 15.1 64.2
5 19 35.8 35.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
177
Pertanyaan Q14
Pertanyaan :
Menurut pandangan anda, apakah kegiatan sekolah lapangan pertanian
ekologis telah dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat?
Jawaban :
Belum sesuai (1)
Kurang sesuai (2)
Biasa – biasa saja (3)
Cukup baik (4)
Ya, sangat baik (5)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 5.7 5.7 5.7
3 2 3.8 3.8 9.4
4 25 47.2 47.2 56.6
5 23 43.4 43.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
Pertanyaan Q15
Pertanyaan :
Apakah anda berani bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang
diambil yang terkait dengan kepentingan masyarakat
Tidak berani (1)
Kurang berani (2)
Biasa biasa saja (3)
Cukup berani (4)
Ya, sangat berani (5)
178
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 8 15.1 15.1 15.1
2 5 9.4 9.4 24.5
3 5 9.4 9.4 34.0
4 16 30.2 30.2 64.2
5 19 35.8 35.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
179
Lampiran 11
Data Statistik Hasil Isian Kuesioner
Kuesioner yang digunakan menggunakan skala likert dengan pilihan
jawaban sebanyak 5 butir. Dalam analisis ini peneliti mengelompokan
jawaaban responden menjadi 3 kelompok yaitu nilai rendah, sedang, dan
tinggi dengan membagi tiga range pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan :
X ≤ 2,33 : RENDAH
2,33 < x ≤ 3,66 : SEDANG
X > 3,66 : TINGGI
180
a. Tingkat Partisipasi
Variabel tingkat partisipasi masyarakat diperoleh dari nilai rata-rata
isian kuesioner untuk pertanyaan Q2.
TABEL 11.1
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL TINGKAT PARTISIPASI
PARTISIPASI
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 1 1.9 1.9 1.9
SEDANG 18 34.0 34.0 35.8
TINGGI 34 64.2 64.2 100.0
Total 53 100.0 100.0
b. Penyampaian opini
Variabel Penyampaian opini diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q3 dan Q4.
TABEL 11.2
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL PENYAMPAIAN OPINI
OPINI
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 8 15.1 15.1 15.1
SEDANG 26 49.1 49.1 64.2
TINGGI 19 35.8 35.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
181
c. Perubahan kesadaran
Variabel Perubahan kesadaran masyarakat diperoleh dari nilai rata-rata
isian kuesioner untuk pertanyaan Q5.
TABEL 11.3
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL PERUBAHAN KESADARAN
KESADARAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 7 13.2 13.2 13.2
SEDANG 10 18.9 18.9 32.1
TINGGI 36 67.9 67.9 100.0
Total 53 100.0 100.0
d. Pengambilan tindakan
Variabel Pengambilan Tindakan diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q6.
TABEL 11.4
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL PENGAMBILAN TINDAKAN
TINDAKAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 6 11.3 11.3 11.3
SEDANG 1 1.9 1.9 13.2
TINGGI 46 86.8 86.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
KEPEDULIAN_KERJASAMA
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 8 15.1 15.1 15.1
SEDANG 9 17.0 17.0 32.1
TINGGI 36 67.9 67.9 100.0
Total 53 100.0 100.0
183
f. Kreativitas
Variabel tingkat Kreativitas diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q8.
TABEL 11.6
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL TINGKAT KREATIVITAS
KREATIVITAS
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 13 24.5 24.5 24.5
SEDANG 18 34.0 34.0 58.5
TINGGI 22 41.5 41.5 100.0
Total 53 100.0 100.0
MENYUSUN_TUJUAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 13 24.5 24.5 24.5
SEDANG 10 18.9 18.9 43.4
TINGGI 30 56.6 56.6 100.0
Total 53 100.0 100.0
h. Negosiasi
Variabel Negosiasi masyarakat diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q11.
TABEL 11.8
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL NEGOSIASI
NEGOISASI
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 10 18.9 18.9 18.9
SEDANG 20 37.7 37.7 56.6
TINGGI 23 43.4 43.4 100.0
Total 53 100.0 100.0
185
i. Kepuasan
Variabel Kepuasan masyarakat diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q12 dan Q14.
TABEL 11.9
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL KEPUASAN
KEPUASAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 6 11.3 11.3 11.3
SEDANG 16 30.2 30.2 41.5
TINGGI 31 58.5 58.5 100.0
Total 53 100.0 100.0
j. Kepercayaan diri
Variabel tingkat Kepercayaan diri diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q13.
TABEL 11.10
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI
KEPERCAYAAN_DIRI
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 10 18.9 18.9 18.9
SEDANG 15 28.3 28.3 47.2
TINGGI 28 52.8 52.8 100.0
Total 53 100.0 100.0
k. Keterampilan manajerial
Variabel Keterampilan manajerial diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q9.
TABEL 11.11
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL KETERAMPILAN MANAJERIAL
KEMAMPUAN_MANAJERIAL
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 9 17.0 17.0 17.0
SEDANG 9 17.0 17.0 34.0
TINGGI 35 66.0 66.0 100.0
Total 53 100.0 100.0
187
l. Pengumpulan keputusan
Variabel Pengumpulan Keputusan diperoleh dari nilai rata-rata isian
kuesioner untuk pertanyaan Q15.
TABEL 11.12
DISTRIBUSI KELOMPOK JAWABAN RESPONDEN
UNTUK VARIABEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid RENDAH 13 24.5 24.5 24.5
SEDANG 5 9.4 9.4 34.0
TINGGI 35 66.0 66.0 100.0
Total 53 100.0 100.0
Lampiran 12
ANALISIS VALIDITAS
a. Analisis Validitas
Item-Total Statistics
Ketentuan hasil akhirnya adalah apabila r hitung > r tabel maka item
pertanyaan dapat dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel
maka item dapat dikatakan tidak valid. (r hitung didapatkan dari hasil
pengujian spss sedangkan r tabel didapatkan dari tabel …)
190
1. pertanyaan Q2, nilai r-hitung 0,626 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
2. pertanyaan Q3, nilai r-hitung 0,426 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
3. pertanyaan Q4, nilai r-hitung 0,414 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
4. pertanyaan Q5, nilai r-hitung 0,393 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
5. pertanyaan Q6, nilai r-hitung 0,628 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
6. pertanyaan Q7, nilai r-hitung 0, 532 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
7. pertanyaan Q8, nilai r-hitung 0,475 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
8. pertanyaan Q9, nilai r-hitung 0,430 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
9. pertanyaan Q10, nilai r-hitung 0,511 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
10. pertanyaan Q11, nilai r-hitung 0,706 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
11. pertanyaan Q12, nilai r-hitung 0,361 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
12. pertanyaan Q13, nilai r-hitung 0,562 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
13. pertanyaan Q14, nilai r-hitung 0,357 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
14. pertanyaan Q15, nilai r-hitung 0,335 > r-tabel 0,2706, maka di nyatakan valid.
b. Analisis Reliabilitas
TABEL 12.3
TABEL HASIL ANALISIS REABILITAS
(REABILITY STATISTIC)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
.834 .839 14
Lampiran 13
Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
dulu saya lahan padi, tapi gagal terus hama nya banyak disini.
Daripada sayang gitu, kata ibu ibu yang lain, programnya bagus,
jadi ya coba belajar dulu pertanian apa eh organik ya. Saya mah
ikut aja dulu coba-coba.
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
mas. Alhamdulillah syukur Allah kita gak kena disini mas. Gak
bantu apa-apa sih saya nya, tapi orang luar banyak yang bantu gitu
mas kesini bawa bawa makanan, baju gitu ya banyak. Beberapa
kelompok dari luar, dari Jakarta juga kan sudah banyak yang bantu
mas.
TRANSKIP WAWANCARA
susah, tapi saya lebih pilih hidup di desa di banding cari kerja ke
kota hehehe balik lagi ke motivasi saya ya itu satu karena memang
saya udah lama nekunin pertanian dan hal lain apa yaa, hmm ya
bukan ingin di puji atau gimana ya mas, saya tergerak sih dalam
hati saya gitu ada harapan semoga bisa buat perubahan untuk
Taman Jaya, karena saya lahir dan besar disini juga kan ya saya
taulah ngeliat orang tua juga kalo kerjaan nelayan, bertani itu
susah. Teman-teman WWF datang kesini bareng sama masyarakat
mau bawa perubahan dengan SL ini, masa kita masyarakat gam au
bantu sih hehe ya simple nya gitu mas. Apapun terkait
kepentingan desa sih insyaallah saya bantu mas.
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
Lampiran 14
Catatan Lapangan Observasi
CATATAN OBSERVASI
Observasi 1
Hari/Tanggal : Senin, 23 September 2019
Lokasi : Desa Cibadak dan Desa Rancapinang
CATATAN OBSERVASI
CATATAN OBSERVASI