Anda di halaman 1dari 6

Pengetian paradigma, meteologi, teori, pendekatan dan metode studi islam

Nama : AKBAR BASKARA JAYA

NIM : 201810020311051

A. Pengertian Meteologi

Term (istilah) studi islam (Islamic studies; bahasa Inggris atau diraasat al-islamiyyah; bahasa
Arab) dapat diartikan dengan kajian islam. Kalimat ini mengandung arti memahami,
mempelajari, atau meneliti islam sebagai objek kajian. Dalam buku ini, kata studi diasrtikan
sebagai mengkaji atau meneliti.
Meteologi diartiakn sebagai suatu kajian atas seperangkat konsep-konsep tentang paradigm,
pendekatan, dan metode yang dipergunakan untuk mengkaji dan meneliti islam sebagai objek
studi. Kata meteologi (ilmu tentang metode-metode) mengandung arti bahwa paradignma,
pendekatan dan metode yang dikaji bukanlah satu tetapi banyak , dimana antara satu konsep
dengan lain dibahs dan bahkan jika diperlukan, diperbandingkan dan dinilai lebih dan kurangnya.
Meteologi studi islam adalah pembahsan secara mendalam tentang berbagai pendekatan dan
metode dalam mengkaji dan meneliti agama islam sebagai objeknya. Pendekatn-pendekatan dan
metode-metode dimaksud ini merupakan hasil dari kajian-kajian ilmiahyeng pernah
diketemukan para ahli dibidangnya.
Pada awal tahun 1970an mengenai penelitian agama di anggap tabu. Banyak orang
mempertanyakan ,”Adama kok d teliti ?” karena bagi mereka agama sudah pasti benar karena
kebenaran wahyu dari Allah, sedangkan kepenelitian dianggap ketidak percayaaan terhadap
kebenaran tersebut. Dalam pendahuluan buku Seven The Of Religion dikatakan ; Orang Eropa
dahulu menolak anggapan adanya kemungkinan untu meneliti agama. Sebab, antara ilmu da nilai
anatara ilmu dan agama (kepercayaan) tidak bisa disinkronkan.1

Adapun meteologi secara umum menurut woodey : “Penelitian merupakan suatu metode
untuk menemukan kebenaran yang merupakan sebuah pemikiran kritis. Dan menurut KBBI :
“Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengelolahan, analisis, dan penyajian data yang

1
Atho Mudzhar, pendekatan studi islam, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2007), hlm. 11
dilakukan secara sistemastis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.2

B. Pengertian paradigma

Paradigma ini ditetapkan sebagai dasar-dasar berfikir tertentu yang dijadikan pijakan awal
(starting point) seseorang untuk melakukan studi. Dasar-dasar tersebut mengandung asumsi-
asumsi (suatu kebenaran yang diterima), serta pertimbangan-pertimbangan lagis sekitas objek
studi. Dasar-dasar berfikir seperti ini dijadikan sebgai cara berfikir (mood of though) bagi
perstudi dalam melihat permasalahan dan objek studi, selanjutnya ia menentukan pendekatan,
metode dan teknik penelitian tertentu sesuai dengan dsar-dasar tersebut. Dalam studi tentang
meteologi, dsar-dsar berfikir semacam ini disebut paradigm (paradigm).
Untuk mengetahui paradigm studi islam, terlebih dahulu kita letakkan islam-sebgai objek
studi-pada posisi apa; dan apa tujuan akhir studi dilakukan.
Islam dikaitkan dan diletakkan dua posisi.

 Pertama, islam sebagai wahyu atau doktrin, dimana kebenarannya dari Allah yang
bersifat absolut, dan diyakini oleh para pemeluknya sebagai pendoman hidup yang
tidak mengandung kesalahan sedikitpun. Islam dalam pengertian ini berupa al-Qurán
dan al-Sunnah yang meliputi ajaran-ajaran, norma-norma, aturan-aturan dan lain
sebagainya yang besifat normatif.
 Kedua, islam sebagai realiatas. Maksudnya gini, jika yang pertama adalah konsepsi,
maka yang kedua operasionalisasi dan kenyataan masyarakat, dakwah, dan peradaban
islam (praktek, politik, ekonomi, budaya, dll). Dalam kalimat lain islam itu dalam
konteks raung dan waktu yang terdiri dari berbagai macam kenyataan hidup.

Paradigma pertama, islam merupakan doktrin, kebenaran, ajaran, norma-norma, dan


keyakinan yang bersumber pada wahyu tuhan. Paradigm kedua, islam merupakan keberadaan
dan kondisi riil islam, apakah masyarakat ?, peradaban?, dan sejarah islam. jika bagian pertama
islam dilihat sebagai konsepkonsepsi ideal, sedangkan kedua islam dilihat sebagai realitas

2
https://www.dosenpendidikan.co.id/10-pengertian-metodologi-penelitian-menurut-para-ahli/
historis. Jika paradigma pertama islam mengandung nilai-nilai universalitas (keumuman) dan
eternalitas (keabadian), sedangkan paradigm kedua mengandung nilai-nilai particular (terbatas
oleh tempat) dan temporal (terbatas oleh waktu).

Didalam KBBI paradigma :“model dalam teori pengetahuan; kerangka berfikir.”(KBBI,


halm. 729)

C. Teori dan pendekatan studi islam

Pendekatan di sini diartikan sebagai sudut pandang (starting view), bagaimana suatu
permasalahan didekati, dibahas, dan dianalisis berdasarkan sudut (ilmu atau teori) tertentu, cara
penstudi memandang, membahas, dan menganalisis suatu obyek studi dengan menggunakan ilmu atau
teori tertentu. Suatu upaya memproses obyek sehingga tujuan tercapai.

Berdasarkan pandangan diatas, sebenarnya pendekatan yang dapat dipergunakan dalam studi islam
tidaklah satu, tetapi banyak dan beragam.

Sebelum mengenal apa saja jenis-jenis metodelogi dalam studi islam alangkah baiknya kita
mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Pendekatan itu sendiri Istilah pendekatan
merupakan kata terjemahan dari bahas inggris ”approach”. Maksudnya adalah, suatu disiplin
ilmu untuk dijakan landasan kajian sebuah studi atau penelitian.Pendekatam dalam aplikasinya
lebih mendekati disiplin ilmu kerena tujan utama pendekatan ini adalah untuk mengetahui
sebuah kajian dan langkah-langkah metodologis yang dipakai dalam pengkajian atau penelitian
itu sendiri. Penentuan metode dan pendekatan dalam sebuah penelitian adalah sebuah kebutuhan
mendesak. Hal tersebut kerena dengan langkah penentuan itu berarti akan menjadi kejelasan
langkah berikutnya.Pendapat yang dikemukan oleh Muhammad Muqim dalam buku metodologi
reset pada agama islam menentukan arah penelitian dalam islam harus diawali pada penentuan
disiplin ilmu yang dipergukan sebagai prespiktifnya, kemudian langkah berikukan baru dapat
ditentukan metodologinya.

Kemudian apa saja pendekatan dalam metode islam? Pendekatan yang dimaksud ialah
berbagai cara pandang yang ada dalam ilmu pengetahuan kemudian di gunakan untuk memahami
agama dengan melakukan suatu penelitian. Berbagai pendekatan itu dapat di pahami di bawah
ini:
1. Pendekatan Sosiologis

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan
menyelidiki ikatan-ikatan manusia yang menguasai hidupnya itu. Dalam pengertian lainnya,
sosiologi dapat dipahami sebagai suatu ilmu pengetahuan yang menggambarkan tentang keadaan
masyarakat dengan struktur lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Berkaitan dengan pendekatan dalam memahami agama, sosiologi digunakan karena


terdapat banyak kajian di bidang agama yang baru dapat dipahami secara proposional dan tepat
bila menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologi. Dengan ilmu sosiologi peristiwa keagamaan
akan mudah dijelaskan dan dipahami maksudnya. Pendekatan ini berfokus pada interaksi agama
dan masyarakat. Bahkan dalam al-Qur’an juga dijelaskan mengenai hubungan antara manusia,
seperti dalam hubungan masyarakat kita harus menjaga kerukunan dan perdamaian.

2. Pendekatan Historis

Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya membahas suatu peristiwa masa
lampau yang memperhatikan unsur tempat (dimana), waktu (kapan), obyek, latar belakang,
perilaku, apa sebabnya dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dengan pendekatan
historis seseorang akan berfikir idealis bersifat empiris dan terbuka. Pendekatan ini sangat
penting dalam memahami agama dan tidak dapat dipisahkan. Karena sejarah manusia dan
sejarah agama saling berkaitan. Dalam mempelajari al-Qur’an dengan benar, seseorang juga
akan mempelajari sejarah turunnya al-Qur’an dan kejadian-kejadian lain yang bersangkutan
dengan al-Qur’an. Maka orang akan berfikir tentang keadaan yang sebenarnya tentang
memahami suatu peristiwa dan tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya agar
tidak menyesatkan orang yang akan mempelajarinya.

3. Pendekatan Psikologis

Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala prilaku
yang dapat diamatinya. Penelitian agama dalam pendekatan ini mengkaji kepada peristiwa dan
pengalaman kejiwaan individu yang bersangkutan dengan rasa keagamaannya. Dalam buku
“Islamic Studies” oleh DR. Limas Dodi, M.Hum mengatakan Ada tiga metode penyelidikan
agama melalui pendekatan psikologis yaitu:
 Pendekatan Struktural : Bertujuan untuk mempelajari pengalaman seseorang berdasarkan
tingkatan atau kategori tertentu dan dilakukan dengan menggunakan metode
pengalaman dan introspeksi.
 Pendekatan Fungsional :Pendekatan ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana agama
dapat berpengaruh pada tingkah laku individu di dalam kehidupannya.
 Pendekatan Psiko-analisis : Dilakukan untuk menjelaskan tentang pengaruh agama
dalam kepribadian individu yang berhubugan dengan pikiran, perilaku dan penyakit
jiwanya. Dalam agama terdapat istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin individu.
Misalnya sikap beriman dan takwa, saleh, berbuat baik, jujur dan masih banyak lagi.
Sikap itu adalah gejala kejiwaan yang berkaitan dengan agama.
 Pendekatan Teologis Normatif : Pendekatan ini dalam memahami agama secara harfiah
dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan ilmu ketuhanan
yang berdasar dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik. Dari pemikiran tersebut,
dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah
pendekatan yang menekankan pada pada bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan
yang masing-masing bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim
dirinya sebagai yang paling benar sedangkan yang lainnya sebagai salah. Pendekatan
teologis dalam memahami agama menggunakan cara berfikir deduktif, yaitu cara berfikir
yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar dan mutlak adanya yang selanjutnya
diperkuat dengan dalil-dalil dan argumentasi. Pendekata teologis ini berkaitannya
dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang agama dari segi
ajarannya yang pokok dan asli dari Tuhan yang didalamnya belum terdapat penalaran
pemikiran manusia. Dalam pendekatan teologis ini agama dilihat suatu kebenaran
mutlak dari Tuhan, tidak ada kekurangan sedikitpun dan nampak bersifat ideal.
4. Pendekatan Filologis

Filologi berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu ”philos”yang artinya cinta dan
”logos”diartikan kata. Secara harfiah membentuk arti cinta kata-kata atau senang bertutur.
Sedang dalam bahasa arab, filologi ialah tahqiq an-nushushu(untuk mengetahui hakitat dari suatu
tulisan). Filologi juga dipahami sebagai ilmu bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

Nurhakim,Moh.,Metodelogi Studi Islam, UMM Press,2004.

Abudin Nata, Meteologi Stusi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).

Permata,( ed) Metodologi Studi Agama (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), 27)

https://kbbi.web.id/paradigma

https://www.dosenpendidikan.co.id/10-pengertian-metodologi-penelitian-menurut-para-ahli/

https://pengertianahli.id/2014/03/pengertian-paradigma-apa-itu-paradigma.html

Anda mungkin juga menyukai