704 2201 1 PB
704 2201 1 PB
ABSTRAK
Pada zaman modern seperti sekarang ini perkembangan dunia kuliner khususunya di bidang cafe &
coffee shop di Indonesia semakin menujuh ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dapat diperhatikan
dari banyaknya cafe dengan tema dan konsep yang menarik, dan desain yang baik dan terkonsep.
Cafe coffee adalah salah satu perusahaan yang baru bergerak di bidang coffee shop atau cafe yang
menyediakan tempat tongkrongan bersantai sambil menikmati aneka kuliner terletak di kawasan
Medan. Dengan konsep rustic modren dan dipadukan dengan street art. Unsur yang akan diterapkan
pada cafe coffee ini adalah unsur rastic modern dan dipadukan dengan street art didalamnya,
bertujuan menampilkan dan mengabungkan 2 unsur yang berbeda antara rustic dan street art yang
menjadi satu kesatuan yang seimbang dengan bentuk interior bangunan serta dapat memberikan
nilai komersial dimana interior cafe coffee dikategorikan sebagai barang modal yang memiliki nilai
ekonomi dan produksi, yang pada suatu saat bisa memberikan keuntungan pada pemilik perusahaan.
ABSTRACT
In modern times like today the development of the culinary world, especially in the field of cafe &
coffee shop in Indonesia is increasingly seventh for the better. This can be noted from the many cafes
with interesting themes and concepts, and a good and conceptual design.Coffee Cafe is one of the
new companies engaged in the field of coffee shop or cafe that provides a hangout to relax while
enjoying a variety of culinary located in the Medan area. With the concept of rustic modren and
combined with street art. The elements that will be applied in this coffee cafe are modern rastic
elements and combined with street art in it, aiming to display and combine 2 different elements
between rustic and street art that become a balanced whole with the interior shape of the building
and can provide commercial value where the interior of the cafe coffee is categorized as capital
goods that have economic and production value, which could one day provide benefits to the
company's owners.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman modern seperti sekarang ini perkembangan dunia kuliner khususunya di bidang
cafe & coffee shop di Indonesia semakin menujuh ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dapat
diperhatikan dari banyaknya cafe dengan tema dan konsep yang menarik, dan desain yang baik serta
terkonsep. Dalam menikmati kopi terdapat berbagai sosial yang melatar belakanginya, ialah
kecenderungan beberapa orang untuk bergaul dengan kelompok sosialnya. Pada dasar manusia tidak
bisa hidup sendiri. Dalam sebuah kecenderungan cafe menjadi suatu tempat umum yang dipilih
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 39
2. METODE PENELITIAN
Metode perancangan yang akan diterapkan dan digunakan pada proyek perancangan desain
interior cafe coffee yang berada di Jln. Letjen Jamin Ginting Medan no 322 ialah :
Analisis sebuah data yang digunkan di perancangan ini ada 3 yaitu tahap programming,
tahap skematik dan tahap desain akhir. Tahap programming dan kajian desain akan
diterapkan sebagai acuan utama dalam proses penganalisaan kebutuhan pengguna serta
kebutuhan ruang. Selanjutnya setelah permasalahan dan juga kebutuhan dari tahap
programming didapatkan, akan diteruskan ke dalam tahapan skematik desain serta diambil
kesimpulan dari programming yang dijadikan proses pemecahkan kebutuhan masalah
ruang. Lalu hasil perancangan dari skematik yang dirincikan dan dipertegas pada desain
akhir nantinya akan di pergunakan sebagai aplikasi untuk proyek perancangan desain.
c. Pedoman Desain
Tahapan pedoman desain menggunakan design thinking ialah sebuah proses mendesain
dengan berpikir kreatif yang dapat menemukan suatu masalah. Design thinking memudahkan
mendapatkan pemikiran baru yang inovatif. Design thinking dipergunakan dengan
pendekatan dalam suatu ciri-ciri tertentu tergantung dari permasalahan yang diselesaikan
nantinya. Metode Design thinking yang dipakai adalah metode Tim Brown.
Untuk material sendiri menggunakan bahan seng untuk bagian atap pada bangunan cafe.
Sedangkan tektur kayu untuk bagian meja dan beberapa untuk ambalan dan rak yang lebih
memperkuat kesan rustic. Pada bagian lantai menggunkan bahan keramik yang bertekstur sedikit
kasar menggunkan tektur kulit jeruk, agar menjaga keamanan pada saat dilalui dengan menggunkan
warna abu-abu. Untuk meja bar dan meja dapur kotor menggunakan keramik berwana putih untuk
memberikan kesan bersih.
3.6. Hasil 2d
Gambar 9. Potongan
(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
3.7. Hasil 3d
4. KESIMPULAN
Dalam hasil perancangan desain interior cafe coffee dengan bertemakan rustic modern yang
di paduan street art sebagai elemen interior, dapat menarik beberapa kesimpulan yang diantara
sebagai berikut :
a. Perancangan desain interior cafe yang membangun suasana cafe yang menghasilkan style
secara komersial serta dapat menghipnotis psikologi konsumen / pengguna sehingga
berminat untuk mencoba datang kembali ke cafe coffee.
b. Penampilan cafe berawal dari keinginan owner untuk menghadirkan suasana baru dan
memiliki ciri khas sendiri dalam suasana cafe. Hal lain yang diinginkan ialah kenyamanan
dalam kondisi dan sirkulasi ruang gerak pengguna atau pengunjung. Sirkulasi berpengaruh
pada pengaturan furniture, & kebutuhan ruang di dalam cafe.
c. Pengaplikasian konsep rustic dengan perpaduan street art di dalam interior ruang cafe akan
menciptakan suasana yang memiliki ciri khas tersendiri serta lebih berbeda, hal ini membuat
cafe memiliki nilai komersial tersendiri untuk menarik perhatian pengunjung.
d. Teme & Konsep rustic perpaduan elemen street art mempunyai dunia atau pandangan yang
bertolak belakang dengan konsep tersebut tapi di cafe ini konsep itu dapat disatukan menjadi
satu kesatuan yang seimbang dan seirma.
e. Karya street art dapat menyatu dengan elemen-elemen interior cafe untuk menciptakan
suasana cafe yang berbeda serta benilai estetis.
50. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
5. SARAN
Permasalahan yang muncul saling berkaitan antara satu dengan yang lainya bahan ada yang
bertolak belakang secara nyata. Seorang desainer setidaknya mempuh menjawab segala keperluan
yang muncul dan aktifitas yang di wadahi oleh ruang. Disini sangat diperlukan ketajaman dan
pengetahuan yang luas tentang manusia , ruang dan aktifitasnya. Dari kesimpulan diatas dapat
menjadi dasar dalam memberikan saran untuk pihak terkait sebagi berikut:
a. Sebagai desainer interior dalam menjawab permasalahan yang berkaitan dengan desain
interior, khususnya pada cafe perlu pengetahuan tentang potensi site, arah konsep serta
suasana yang diinginkan pengunjung sehingga dapat menjadi arah pengonsepan ruang yang
lebih maksimal sehingga yang ada didalamnya menjadi nyaman dan aman di dalam sebuah
cafe.
b. Konsep diambil hendaknya ditentukan berdasarkan kasus yang diambil disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan aktivitas dan permasalahan di lapangan.
c. Desain interior hendaknya berpedoman pada konsep yang dipilih dan kriteria dari konsep
tersebut sehingga mamiliki tujuan yang jelas.
d. Penerapan suasana rustic dan street art ke dalam interior bangunan perlu disesuaikan dan
sangat diperhatikan. Bahwa menghadirkan suasana rustic dan street art untuk menciptakan
rasa nyaman dari dua perbedaan ini tidak hanya tampilan visual namun juga dapat dirasakan
, melalui kelengkapan fasilitas, sirkulasi dan penghawaan.
e. Untuk mengembangkan penelitian selanjutnya penulis menyarankan untuk perlu mangkaji
lebih spesifik tentang gaya rustic beserta unsur street art nya.
Dalam kesempatan kali ini saya penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas
Potensi Utama dimana telah mengajarkan banyak hal selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wicaksono. Andie A . and Tisnawati. Endah, (2014) Teori Interior, Griya Kreasi,Jakarta.
[2] Atika Ferawati,”Pendekatan Seni: Perancangan Interior Loop StationYogyakarta” Dalam Seni:
Jurnal Pengetahuan & Penciptaan Seni UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 2017.
[3] Yesika Hartanto Karjodihardjo, S.P. Honggowidjaja ,”Pendekatan Seni: Perancangan Interior
Library Cafe di Surabaya” Dalam Seni :Jurnal Intra Vol 3, no 2,(2015) 256-267.
[4] Andrey Ernata Putra “Desain Interior Cafe Aiola Eatery Dengan Tema Urban Street Art Sebagai
Elemen Interior” (Program Studi Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan,
Institusi Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014).
[5] Kasiran (49 th), Owner Cafe, wawancara 5 April 2019, Medan
[6] www.kanalinfo.web.id/pengertian-kafe-cafe (diakses penulis pada tanggal 18 Mei 2019, Jam
09.32 WIB)
[7] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR
REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia
dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.
[8] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.
[9] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan
Visual Studio 2008 Dan 3D Max.
[10] Irwansyah, I. (2019). ANALISIS ORNAMEN INTERIOR PADA RUANG BALAIRUNG
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 51
ISTANA MAIMOON MEDAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
3(1), 21-32.
[11] Panjaitan, S. W. (2019). PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN TERHADAP
KENYAMANAN PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS POTENSI UTAMA.
PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 142-152.
[12] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN
TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 129-141.
[13] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN
TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 129-141.
[14] Ramadhani, I. (2019). TACTILE DIKAITKAN DENGAN PEMBELIAN PRODUK (STUDI
KASUS WALLPAPER DINDING). PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 2(2), 118-130.
[15] Irwansyah, I. Tinjauan Antropometri Kursi dan Meja Makan pada Restoran 4 Fingers Crispy
Chicken.