Anda di halaman 1dari 14

38. Jurnal FSD, Vol. 1 No.

Perancangan Desain Interior Cafe Coffee Dengan Tema


Rustic Modern Street Art
(Designing The Interior Design Of Cafe Coffee With A Modern Rustic Theme Street Art)

Nur Fahdilah, M. Rusdi Tanjung


Program Studi Desain Interior
Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama
nurfahdilah21@gmail.com

ABSTRAK

Pada zaman modern seperti sekarang ini perkembangan dunia kuliner khususunya di bidang cafe &
coffee shop di Indonesia semakin menujuh ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dapat diperhatikan
dari banyaknya cafe dengan tema dan konsep yang menarik, dan desain yang baik dan terkonsep.
Cafe coffee adalah salah satu perusahaan yang baru bergerak di bidang coffee shop atau cafe yang
menyediakan tempat tongkrongan bersantai sambil menikmati aneka kuliner terletak di kawasan
Medan. Dengan konsep rustic modren dan dipadukan dengan street art. Unsur yang akan diterapkan
pada cafe coffee ini adalah unsur rastic modern dan dipadukan dengan street art didalamnya,
bertujuan menampilkan dan mengabungkan 2 unsur yang berbeda antara rustic dan street art yang
menjadi satu kesatuan yang seimbang dengan bentuk interior bangunan serta dapat memberikan
nilai komersial dimana interior cafe coffee dikategorikan sebagai barang modal yang memiliki nilai
ekonomi dan produksi, yang pada suatu saat bisa memberikan keuntungan pada pemilik perusahaan.

Kata Kunci : Desain Interior, Cafe, Rustic Modern

ABSTRACT

In modern times like today the development of the culinary world, especially in the field of cafe &
coffee shop in Indonesia is increasingly seventh for the better. This can be noted from the many cafes
with interesting themes and concepts, and a good and conceptual design.Coffee Cafe is one of the
new companies engaged in the field of coffee shop or cafe that provides a hangout to relax while
enjoying a variety of culinary located in the Medan area. With the concept of rustic modren and
combined with street art. The elements that will be applied in this coffee cafe are modern rastic
elements and combined with street art in it, aiming to display and combine 2 different elements
between rustic and street art that become a balanced whole with the interior shape of the building
and can provide commercial value where the interior of the cafe coffee is categorized as capital
goods that have economic and production value, which could one day provide benefits to the
company's owners.

Keywords: Interior Design, Cafe, Rustic Modern

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman modern seperti sekarang ini perkembangan dunia kuliner khususunya di bidang
cafe & coffee shop di Indonesia semakin menujuh ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dapat
diperhatikan dari banyaknya cafe dengan tema dan konsep yang menarik, dan desain yang baik serta
terkonsep. Dalam menikmati kopi terdapat berbagai sosial yang melatar belakanginya, ialah
kecenderungan beberapa orang untuk bergaul dengan kelompok sosialnya. Pada dasar manusia tidak
bisa hidup sendiri. Dalam sebuah kecenderungan cafe menjadi suatu tempat umum yang dipilih
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 39

masyarakat dalam menikmati kopi.


Cafe coffee adalah salah satu perusahaan yang baru bergerak di bidang coffee shop atau cafe
yang menyediakan tempat tongkrongan bersantai sambil menikmati aneka kuliner terletak di
kawasan Medan. Dengan konsep rustic modren dan dipadukan dengan street art. Cofe caffee
menyediakan menu makanan Indonesia & western food, tentunya dengan harga terjangkau dan puas.
Perkembangan gaya hidup manusia semakin meningkat, sekarang cafe bukan hanya sebagai
tempat makan tetapi juga tempat bersantai, tempat “ngobrol”, “nongrong” dan berkumpul dengan
komunitas, temen serta orang-orang yang disayang bahkan juga sebagai tempat untuk melakukan
bisnis. Perkembangan ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pada akhir
pekan tak jarang cafe dipenuhi oleh kawula muda serta para professional yang ingin melepaskan
kepenatan setelah bekerja atau kuliah seminggu penuh.
Adapun sebuah unsur yang akan diterapkan pada cafe coffee ini adalah unsur rastic modern
dan dipadukan dengan street art didalamnya, bertujuan menampilkan dan mengabungkan 2 unsur
yang berbeda antara rustic dan street art yang menjadi satu kesatn yang seimbang dengan bentuk
interior bangunan serta dapat memberikan nilai komersial dimana interior cafe coffee dikategorikan
sebagai barang modal yang memiliki nilai ekonomi dan produksi, yang pada suatu saat bisa
memberikan keuntungan pada pemilik perusahaan. serta keinginan konsumen yang menginginkan
suatu konsep cafe yang berbeda, serta mempunyai ciri khas nilai komersial yang dapat
mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang tercipta dari hadirnya perpaduan konsep tema rustic
dengan sentuhan street art pada interior cafe.
Menciptakan suasana hangat terbangun oleh penggunaan material dengan kesan
kuat/bertekstur yang memiliki nilai estetis. Street art pada umumnya bermunculan di setiap sudut
kota, baik di tembok, jalanan, fasilitas umum, dengan tujuan memperindah kota dengan bentuk dan
warna dari setiap karya. Namun dengan menciptakan suasana rustic dan street art ke dalam ruang
interior, dengan harapan area cafe akan memiliki suasana yang lebih berbeda,serta memiliki nilai
komersial tersendiri didalam suatu cafe.
Maka dari itu, cafe yang mampu menyediakan tempat keinginan dalam hal ini interior pun
ikut berperan mendukung fungsi dan image coffee shop atau cafe yang mewakili gaya hidup
masyarakat dengan gaya/style & fungsi di dalam cafe coffee. Berdasarkan penjabaran darilatar
belakang diatas penulis menyimpulkan sebuah gagasan untuk mengangkat judul tugas akhir ini
dengan judul “Perancangan Desain Interior Cafe Coffee dengan tema Rustic Modern Street Art ”.

1.2. Tinjauan Pustaka


Cafe Menurut, Andrey Ernanta Putra dalam Tugas akhirnya, Cafe atau Coffee Shop (kedai
kopi) ialah sebuah tempat yang menyajikan olahan kopi espreso dan makanan kecil. Seiring
perkembangan jaman café coffee menyediakan makan kecil dan makanan berat.[3]
Rustic Menurut Andie A Wicaksono Dan Endah Tisnawati Dalam Buku Teori Interior 2014
Rustic adalah Konsep berbasis pada kesadaran terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan-
bahan material dari alam yang dapat diolah dengan metode 3R (Reduce, reuse, recycle) seperti kayu,
bamboo, ataupun bebatuan. Misalnya menggunakan kayu yang harganya lebih murah seperti kayu
kelapa atau memakai kayu beras. Namun demikian bukan berarti kita tidak boleh menggunkaan
bahan yang merupakn buatan pabrik sama sekali. Agar kesan modern dan dinamis tetap muncul,
perabot interior masa kini terbuat dari logam, kaca atau baja juga bias diselaraskan dengan berbagai
prabot lain yang cenderung kuno. [1]
Street art adalah segala jenis seni yang dikembangkan di ruang public, termasuk di jalan dan
ruang public, mencangkup Graffiti, Stencil, Sticker, Patung Instalasi, Mural, dan masi banyak lagi.
Street art adalah seni yang diterapkan pada public spaces, seperti dinding, pavement, jalan, pagar
tembok, dsb. Dengan defenisi rustic sendiri adalah kesan alam dengan perpaduan unsur street art.[4]

1.3. Studi Literatur


a. Perancangan Interior Librarica (Cafe & Bar) Di Semarang
Kota Semarang memiliki prospek yang bagus untuk perancangan – perancangan
bisnis food and beverages. Perancangan Librarica (cafe & bar) ini dibuat untuk
memfasilitasi masyarakat Semarang yang membutuhkan tempat untuk bersantai,
berkumpul dan berbisnis. Serta dapat juga untuk membantu meningkatkan minat baca
40. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

masyarakat Semarang yang kurang. Dengan terselesaikannya perancangan ini terjawab


pula kebutuhan – kebutuhan masyarakat Semarang untuk bersantai, berkumpul dan
berbisnis.
Tiap ruang yang terdapat dalam perancangan ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan masyarakat Semarang. Melalui penerapan suasana perpustakaan,
cafe & bar ini memiliki fungsi penunjang selain bersantai, berkumpul, berbisnis, makan
& minum yaitu membaca buku dan mencari informasi melalui media – media yang telah
disediakan. Diharapkan dengan adanya perancangan ini kebutuhan – kebutuhan
masyarakat Semarang untuk bersantai, berkumpul , berbisnis akan terpenuhi dan juga
diharapkan juga dapat membantu meningkatkan minat baca masyarakat Semarang yang
kurang. [4]
b. Desain Interior Cafe Aiola Eatery Dengan Tema Urban Street Art Sebagai Elemen Interior
Dalam hasil desain interior cafe aiola eatery dengan tema urban street art sebagai elemen
interior, dapat menarik beberapa kesimpulan yang antara lain sebagai berikut :
 Desain interior ruang dan pembentukan suasana ruang cafe sangat penting agar dapat
memberikan kenyamanan, atmosphere cafe yang menimbulkan citra secara komersial
dan dapat mempengaruhi psikologi pengguna sehingga berminat untuk mencoba dating
kembali dan mengajak teman, rekan, ataupun komunitas untuk berkunjung ke cafe.
 Suasana cafe berawal dari keinginan pengunjung untuk menghadirkan suasana yang
baru dan memiliki ciri khas tertentu dalam ruangan. Hal lain yang diinginkan adalah
kenyamanan dalam hal sirkulasi. Kenyamanan sirkulasi berpengaruh pada pengaturan
furniture, kebutuhan ruang, serta zoning area.
 Didalam sebuah cafe perlu dihadirkan fasilitas penunjang baik bersifat menghibur
namun tetap dikemas dalam nuansa yang terkonsep dengan baik sehingga menarik
animo dari masyarakat untuk dating ke cafe.
 Konsep interior cafe aiola eatery yang mengabungkan konsep suasana urban dan street
art sebagai salah satu identitas bahwa cafe aiola eatery merupakan bangunan komersial
yang mendukung terciptanya generasi muda yang dinamis dan tetap peduli terhadap
lingkungan seperti yang terkandung dalam visi dan misi cafe aiola eatery.
 Aplikasikan konsep urban street art ke dalam ruang interior cafe akan memunculkan
suasana yang mempunyai ciri khas tersendiri dan lebih berbeda, hal ini dapat membuat
cafe memiliki nilai komersial tersendiri untuk menarik perhatian pengunjung.
 Karya street art dapat menyatu dengan elemen-elemen interior cafe untuk menciptakan
suasana cafe yang berbeda sertai bernilai estetis. [4]

2. METODE PENELITIAN

Metode perancangan yang akan diterapkan dan digunakan pada proyek perancangan desain
interior cafe coffee yang berada di Jln. Letjen Jamin Ginting Medan no 322 ialah :

2.1. Metode Pengumpulan Data


2.1.1. Tahap Programming
Tahap yang meliputi kegiatan pengumpulan data, analisa data, membuat pedoman desain
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dipakai ini melewati proses studi pustaka, lapangan, tipologi dan
mencari data dari internet, buku, dan lain sebagainya. Studi pustaka dengan fasilitas yang
dibutuhkan dalam Cafe Coffee. Untuk mendapatkan syarat perancangan, dan antopometri.
Studi lapangan dilaksanakan untuk mendapatkan data fisik dari lokasi perancangan proyek
dengan melalui tahapan wawancara dan observasi. Studi tipologi dilakukan dengan cara
perbandingan dan pengamatan di sebuah tempat yang mempunyai fungsi sama dengan
perancangan. Agar dibandingkan dengan data dari studi pustaka.
b. Analisa data
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 41

Analisis sebuah data yang digunkan di perancangan ini ada 3 yaitu tahap programming,
tahap skematik dan tahap desain akhir. Tahap programming dan kajian desain akan
diterapkan sebagai acuan utama dalam proses penganalisaan kebutuhan pengguna serta
kebutuhan ruang. Selanjutnya setelah permasalahan dan juga kebutuhan dari tahap
programming didapatkan, akan diteruskan ke dalam tahapan skematik desain serta diambil
kesimpulan dari programming yang dijadikan proses pemecahkan kebutuhan masalah
ruang. Lalu hasil perancangan dari skematik yang dirincikan dan dipertegas pada desain
akhir nantinya akan di pergunakan sebagai aplikasi untuk proyek perancangan desain.
c. Pedoman Desain
Tahapan pedoman desain menggunakan design thinking ialah sebuah proses mendesain
dengan berpikir kreatif yang dapat menemukan suatu masalah. Design thinking memudahkan
mendapatkan pemikiran baru yang inovatif. Design thinking dipergunakan dengan
pendekatan dalam suatu ciri-ciri tertentu tergantung dari permasalahan yang diselesaikan
nantinya. Metode Design thinking yang dipakai adalah metode Tim Brown.

2.1.2 Tahap Space Planning


Studi lay-out Layout ialah letak dari suatu elemen desain yang di wadahkan dalam sebuah
bidang menggunakan suatu media yang sebelumnya sudah di konsep terlebih dahulu. Adapun yang
lebih dapat dipahamin, lay-oud ialah sebuah denah yang dilengkapi dengan lingkungan, jalan, dan
bangunan di sekitarnya. Pada layout cafe coffee ada dua pengaturan pada layout :
a. Internal layout
Merupakan pengaturan dari semua fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja
dan kursi pengunjung, tata letak meja kasir, tata letak kursi dan meja bar, tata letak lampu,
dan pendingin/penyejuk ruangan.
b. External layoud
Merupakan pengaturan tata letak berbagai fasilitas cafe di luar ruangan yang meliputi tata
letak parkir pengunjung dan karyawan, tata letak papan nama yang strategis.
c. Zoning
Pembagian area secara umum yang biasanya terbagi 3 area utama yaitu “area public”
“area privasi” dan “area service” dan 3 area yang terdapat diantaranya yaitu “area semi
public-private” “area semi private-service” dan “area semi public-service”. Pada cafe
coffee hanya akan menggunakan tiga area utama yaitu area public, area private, dan area
service.
d. Blocking
Pembagian area yang lebih khusus lagi di dalam zoning dan biasanya sudah menyebutkan
nama ruangan misalnya blocking pada “area public” “area service”. Adapun area public
dan service di cafe ini Area public terdiri dari (area sofa, area meja, area bar ), Area privasi
terdiri dari (kitchen, kasir/ receptionist) Area service terdiri dari (kamar mandi, musholah)
e. Tampak Potongan
Tampak adalah wujud dari sebuah bangunan secara dua dimensi terlihat dari luar bangunan.
f. Sketch Perspektif
menjelaskan bahwa perspective sketch ialah menambah realisme pada representasi
bergambar tiga dimensi, karena ini mewakili cara mata manusia memasukkan data visual
dengan menyatukan semua sinar cahaya ke retina.

2.1.3. Tahap Keputusan Desain


Keputusan desain merupakan implementasi gambar kerja yang sesuai dengan pedoman
desain langkah-langkah mengambil Keputusan Menurut Simon (1960) yaitu sebagai berikut :
a. Intelligence : yaitu suatu pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan suatu
permasalahan.
b. Design : yaitu suatu tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif dalam pemecahan
masalah.
c. Choice : yaitu suatu tahap memilih dari solusi dari alternatif – alternatif yang telah
disediakan.
d. Implementation : yaitu suatu tahap melaksanakan suatu keputusan dan melaporkan hasilnya.
42. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

2.2. Metode Desain


Design thinking ialah sebuah proses desain berpikir kreatif untuk menyelesaikan suatu
masalah. Design thinking memudahkan kita untuk mendapatkan ide baru yang inovatif. Design
thinking dilalui dengan mendekatkan kita terhadapat ciri-ciri tertentu tergantung masalahan yang
akan diselesaikan nantinya. Metode Design thinking yang digunakan adalah metode Tim
Brown.

Emphatize Define Ideation Prototyping Test

1. Observation 1. Human-centered design 1. Mind mapping idea


1. Feedback client and
2. Interview criteria 2. Looking for inspiration
3d alternative design user
3. Data collect 2. Problem statement 3. Evaluate ide
2. Final idea
4. Sketch design

Gambar.1. Bagan metode desain


(sumber : UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta)

Berikut penjabaran dari proses desain:


a. Emphatize
Emphatize ialah sebuah awal proses di tahap desain. Emphatize dimana memahami dan
mengerti sebuah objek serta mendalamin permasalahan terhadap objek..
b. Define
Define ialah sebuah tahap menetapkan ataupun mendapatkan petujuk dan masalah statement
objek yang dilihat. Masalahan akan diketahui berdasarkan data-data terkumpulkan
sebelumnya. Bentuk masalah dicari berdasarkan human-centered design (Brown and Katz
2009).
c. Ideation
Ideation ialah sebuah tahap mencari sebuah penyelesian masalah statement dan penjabaran
ide inovasi. Ide bisa dicari dengan metode brainstorming dan di bentuk sebuah diagram. Ide
yang didapat akan divisualisasikan menjadi sketsa gambaran untuk mengerti ide-ide itu. Ide-
ide ini kemudian dicari tau serta disintesis atau dikombinasi ulang dan mendapatkan sebuah
solusi yang sangat efektif dari penyelesaian permasalahan objek yang ada. Ide-ide yang
terpilih sebagai jalan keluar yang paling efektif dalam penyelesaian masalah objek akan jadi
bahan prototype.
d. Prototyping
Prototyping ialah sebuah proses mengaplikasikan ide. Prototyping mempunyai tujuan
mempelajari serta mengidentifikasikan kekurangan serta kelebihan suatu ide yang dipilih.
Prototyping diperoleh dari sebuah gambaran skesta serta alternatif-alternatif desain yang
lama dibuat didalam peroses 3d desain. Alternatif desain dijadikan 3d desain agar lebih
dipahamin owner untuk memandang solusi dari permasalahan yang dilihat dilapangan.
e. Test
Test ialah sebuah uji coba ataupun evaluasi dari ide yang terwujudkan menjadi prototype.
Testing diperoleh dari feedback owner dari hasil 3d alternatif-alternatif desain terpilih.
Percobaan dibuat secara langsung ke owner beberapa tentang alternatif-alternatif desain yang
terbuat. Feedback juga dilihat dari sudut pandang owner dalam memandang ide serta solusi
menyelesaikan suatu permasalah disekitar ataupun berdasarkan keinginan pribadi mereka.
Hasil feedback akan mendapatkan sebuah desain akhir terpilih dari alternatif lainnya atau
dapat juga ide final didapat dari kombinasi saran-saran dari owner atau kolaborasi alternatif
sebelumnya.[2]
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 43

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Tema Perancangan


Dari segi desain cafe coffee adapun Citra yang akan diterapkan ialah desain yang mewakili
image cafe coffee yang mengangkat tema rustic modern dan paduan street art pada umumnya yaitu
tenang, nyaman modern, clean, dan comfortable, namun ditambah dengan desain yang berkesan
rustic street agar setiap orang yang datang dapat merasakan suasana yang berbeda pada cafe lainnya.
Desain ruangan secara garis besar mengambil style yaitu rustic modern street art.
Penggunaan warna pada cafe coffee tidak banyak menggunakan warna yang terlalu
ramai/colorfull. Warna yang digunakan adalah abu-abu dominan rustic dengan perpaduan street
untuk mengedepankan kesan alami dan modern. Tidak hanya warna abu-abu , warna-warna
pendukung seperti putih, corak kayu, hitam juga digunakan dibeberapa bagian pada cafe coffee.
Untuk memunculkan kesan rustic modern penggunaan warna warna alam seperti warna tanah &
cokelat. Hal itu berlaku untuk desain interior modern. Selain itu, tambahan warna hitam sebagai
aksen juga menjadi unsur penting guna mendapatkan kesan kokoh serta kuat dan memperkuat
tampilan objek di dalam sebuah ruangan.[5]

3.2 Perencanaan Zoning dan Layout Berdasar Tema


Pembagian area secara umum yang biasanya terbagi 3 area utama yaitu “area public” “area
privasi” dan “area service” dan 3 area yang terdapat diantaranya yaitu “area semi public-private”
“area semi private-service” dan “area semi public-service”. Pada cafe coffee hanya akan
menggukanan tiga area utama yaitu :
a. Area Public
Area public berada di luar yang menjadi bagian utama dalam suatu ruangan. Area public pada
cafe coffee ini terdapat diruang cafe & ruang musolah.
b. Area Private
Area Private bersifat tertutup atau sedikit ke dalam. Area private pada cafe coffee ini yaitu
pada area ruang kasir, area bar, area dapur kotor yang hanya dapat dimasukin oleh owner
dan kariyawan.
c. Area Service
Area Service melayani kegiatan yang berhubungan dengan keamanan, pelayanan bagus &
perlengkapan keamanan. Area Service pada cafe coffee terdapat pada area parkir & kamar
mandi.
lay-out ialah sebuah denah yang dilengkapi dengan jalan, lingkungan, dan bangunan di
sekitarnya. Pada layout café coffee ada dua pengaturan pada layout :
a. Internal Layout
Ialah mengatur semua fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak kursi dan meja
pengunjung, tata letak meja bar ,kasir dan pendingin ruangan serta tata letak lampu.
b. External Layout
Ialah mengatur semua fasilitas cafe di luar ruangan yang terdiri dari tata letak area parkir
pengunjung, tata letak papan nama serta lokasi yang strategis.

3.4. Gaya Perancangan


Gaya yang akan di terapkan pada cafe coffee ini memiliki gaya Desain ruangan secara garis
besar mengambil gaya rustic modern street art. Perpaduan antara dua objek yang berbeda menjadi
satu kesatuan. Penggunaan warna pada cafe coffee tidak banyak menggunakan warna yang terlalu
ramai/colorfull. Warna yang digunakan adalah abu-abu dominan rustic dengan perpaduan street
untuk mengedepankan kesan alami dan modern. Tidak hanya warna abu-abu , warna-warna
pendukung seperti putih, corak kayu, hitam juga digunakan dibeberapa bagian pada cafe coffee.
Untuk memunculkan kesan rustic modern penggunaan warna warna alam seperti cokelat dan warna
tanah. Hal itu pun berlaku untuk desain interior modern. Selain itu, tambahan warna hitam sebagai
aksen juga menjadi unsur penting guna menciptakan kesan kuat dan kokoh serta memperkuat
tampilan objek di dalam ruangan.
44. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

3.5. Skema Warna Dan Material ‘


Warna- warna yang digunakan adalah warna dasar dari konsep rustic sendiri yang lebih
dominan menggunakan warna natural serta berkesan kokoh dan warna yang lebih alami mendekati
wujud bahan yang dipergunakan seperti warna hitam yang diterapkan pada paggar dan besi holo agar
mengahsilkan kesan rustic modern pada cafe serta memberikan kesan kuat. Warna abu sendiri
diterapkan pada bagian dinding tanpa finishing agar memunculkan kesan alamia pada bagunan yang
lebih natural agar tema rustic lebih terlihat. warna putih untuk ambalan pada sofa dan juga kaki kursi
memberikan kesan bersih dan nyaman. Warna hijau di terapkan pada bagian dinding musolah yang
menghasilkan kesan natural serta juga segar. Coklat ialah warna yang diterapkan pada material kayu

Gambar 2. Skema Warna


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Untuk material sendiri menggunakan bahan seng untuk bagian atap pada bangunan cafe.
Sedangkan tektur kayu untuk bagian meja dan beberapa untuk ambalan dan rak yang lebih
memperkuat kesan rustic. Pada bagian lantai menggunkan bahan keramik yang bertekstur sedikit
kasar menggunkan tektur kulit jeruk, agar menjaga keamanan pada saat dilalui dengan menggunkan
warna abu-abu. Untuk meja bar dan meja dapur kotor menggunakan keramik berwana putih untuk
memberikan kesan bersih.

Gambar 3 Skema Material


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

3.6. Hasil 2d

Gambar 4. Alternatif Desain Denah Rencana Layout Pertama


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 45

Gambar 5. Alternatif Desain Denah Rencana Layout Kedua


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 6. Alternatif Desain Denah Rencana Layout Ketiga


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
46. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 7 Denah Rencana Layout Ketiga


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 8. Denah Potongan


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 47

Gambar 9. Potongan
(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 10. Denah Listrik


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
48. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 11. Denah Pola Lantai


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 12. Denah Tampak Atap


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 13. Kontruksi Furniture Khusus


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 49

3.7. Hasil 3d

Gambar 14. Perspektif 1 Gambar 15. Perspektif 2


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019) (Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

Gambar 16. Perspektif 3 Gambar 17. Perspektif 4


(Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019) (Sumber : Penulis, Nur Fahdilah 2019)

4. KESIMPULAN

Dalam hasil perancangan desain interior cafe coffee dengan bertemakan rustic modern yang
di paduan street art sebagai elemen interior, dapat menarik beberapa kesimpulan yang diantara
sebagai berikut :
a. Perancangan desain interior cafe yang membangun suasana cafe yang menghasilkan style
secara komersial serta dapat menghipnotis psikologi konsumen / pengguna sehingga
berminat untuk mencoba datang kembali ke cafe coffee.
b. Penampilan cafe berawal dari keinginan owner untuk menghadirkan suasana baru dan
memiliki ciri khas sendiri dalam suasana cafe. Hal lain yang diinginkan ialah kenyamanan
dalam kondisi dan sirkulasi ruang gerak pengguna atau pengunjung. Sirkulasi berpengaruh
pada pengaturan furniture, & kebutuhan ruang di dalam cafe.
c. Pengaplikasian konsep rustic dengan perpaduan street art di dalam interior ruang cafe akan
menciptakan suasana yang memiliki ciri khas tersendiri serta lebih berbeda, hal ini membuat
cafe memiliki nilai komersial tersendiri untuk menarik perhatian pengunjung.
d. Teme & Konsep rustic perpaduan elemen street art mempunyai dunia atau pandangan yang
bertolak belakang dengan konsep tersebut tapi di cafe ini konsep itu dapat disatukan menjadi
satu kesatuan yang seimbang dan seirma.
e. Karya street art dapat menyatu dengan elemen-elemen interior cafe untuk menciptakan
suasana cafe yang berbeda serta benilai estetis.
50. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

5. SARAN

Permasalahan yang muncul saling berkaitan antara satu dengan yang lainya bahan ada yang
bertolak belakang secara nyata. Seorang desainer setidaknya mempuh menjawab segala keperluan
yang muncul dan aktifitas yang di wadahi oleh ruang. Disini sangat diperlukan ketajaman dan
pengetahuan yang luas tentang manusia , ruang dan aktifitasnya. Dari kesimpulan diatas dapat
menjadi dasar dalam memberikan saran untuk pihak terkait sebagi berikut:
a. Sebagai desainer interior dalam menjawab permasalahan yang berkaitan dengan desain
interior, khususnya pada cafe perlu pengetahuan tentang potensi site, arah konsep serta
suasana yang diinginkan pengunjung sehingga dapat menjadi arah pengonsepan ruang yang
lebih maksimal sehingga yang ada didalamnya menjadi nyaman dan aman di dalam sebuah
cafe.
b. Konsep diambil hendaknya ditentukan berdasarkan kasus yang diambil disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan aktivitas dan permasalahan di lapangan.
c. Desain interior hendaknya berpedoman pada konsep yang dipilih dan kriteria dari konsep
tersebut sehingga mamiliki tujuan yang jelas.
d. Penerapan suasana rustic dan street art ke dalam interior bangunan perlu disesuaikan dan
sangat diperhatikan. Bahwa menghadirkan suasana rustic dan street art untuk menciptakan
rasa nyaman dari dua perbedaan ini tidak hanya tampilan visual namun juga dapat dirasakan
, melalui kelengkapan fasilitas, sirkulasi dan penghawaan.
e. Untuk mengembangkan penelitian selanjutnya penulis menyarankan untuk perlu mangkaji
lebih spesifik tentang gaya rustic beserta unsur street art nya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan kali ini saya penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas
Potensi Utama dimana telah mengajarkan banyak hal selama ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wicaksono. Andie A . and Tisnawati. Endah, (2014) Teori Interior, Griya Kreasi,Jakarta.
[2] Atika Ferawati,”Pendekatan Seni: Perancangan Interior Loop StationYogyakarta” Dalam Seni:
Jurnal Pengetahuan & Penciptaan Seni UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 2017.
[3] Yesika Hartanto Karjodihardjo, S.P. Honggowidjaja ,”Pendekatan Seni: Perancangan Interior
Library Cafe di Surabaya” Dalam Seni :Jurnal Intra Vol 3, no 2,(2015) 256-267.
[4] Andrey Ernata Putra “Desain Interior Cafe Aiola Eatery Dengan Tema Urban Street Art Sebagai
Elemen Interior” (Program Studi Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan,
Institusi Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014).
[5] Kasiran (49 th), Owner Cafe, wawancara 5 April 2019, Medan
[6] www.kanalinfo.web.id/pengertian-kafe-cafe (diakses penulis pada tanggal 18 Mei 2019, Jam
09.32 WIB)
[7] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR
REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia
dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.
[8] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.
[9] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan
Visual Studio 2008 Dan 3D Max.
[10] Irwansyah, I. (2019). ANALISIS ORNAMEN INTERIOR PADA RUANG BALAIRUNG
Nur Fahdilah, Perancangan Desain Interior Cafe Coffee … 51

ISTANA MAIMOON MEDAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
3(1), 21-32.
[11] Panjaitan, S. W. (2019). PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN TERHADAP
KENYAMANAN PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS POTENSI UTAMA.
PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 142-152.
[12] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN
TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 129-141.
[13] Ramadhani, I. (2019). KETERKAITAN ELEMEN INTERIOR TEMPAT MAKAN
TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 129-141.
[14] Ramadhani, I. (2019). TACTILE DIKAITKAN DENGAN PEMBELIAN PRODUK (STUDI
KASUS WALLPAPER DINDING). PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 2(2), 118-130.
[15] Irwansyah, I. Tinjauan Antropometri Kursi dan Meja Makan pada Restoran 4 Fingers Crispy
Chicken.

Anda mungkin juga menyukai