Aspek Hukum Kontrak Konstruksi 2010 (132 Slides)
Aspek Hukum Kontrak Konstruksi 2010 (132 Slides)
KONTRAK KONSTRUKSI
INSTANSI PEMERINTAH
HAN H. Perdata
H. Pidana
C. SUMBER HUKUM TERKAIT
PELAKSANAAN KONTRAK
( HUKUM KONTRAK )
PENGADAAN BARANG / JASA
INSTANSI PEMERINTAH
1. Pengertian Hukum Kontrak
( Latar belakang )
dapat diartikan sbg. seperangkat peraturan
hukum yang mengatur hubungan manusia
HUKUM dengan manusia lainnya.
(KUHP)
sudah ada sejak sebelum manusia lahir ke
dunia sampai dengan manusia itu meninggal
dunia.
> Azas ini merupakan kewenangan yang dimilki aparatur pemerintah pada
sasaran atau manfaat yang dicapai (doelmatigheid) demi kesejahteraan
masyarakat dan atau mencegah kerugian negara yang lebih besar, dengan tetap
dilandasi hukum yang berlaku bagi aparatur pemerintah tersebut.
4. Contoh kasus dalam HAN
1). Pelelangan di RSUD Ciamis :
> lelang dibatalkan pada perioda pemasukkan penawaran
> peserta lelang menggugat ke PTUN dan menang, putusan
PTUN : proses lelang harus dilanjutkan (bagaiman cara
melanjutkannya ?)
> perserta lelang yang kalah mengajukan sanggahan
(katanya : monopoli)
> Peserta lelang yang menyanggah mengadukan ke polisi
Max
30 days FIELD CCO
Site Take ENGINERING
Over
Max Employer and
Submis of 30 days Establishment
Performance of site office Contractor
Bond responsibility for
Building Failure
Max Max
Max 10 years
28 Days 60 days CONSTRUCTION PERIOD MAINTENANCE
65 MONTHS ( 1950 DAYS ) PERIOD
12 MONTHS
CONTRACT PERIOD
14 Days
1. Ketentuan Umum
Hukum Perdata
a. Mengatur hubungan hukum privaat (pribadi)
masyarakat (sebagai pribadi atau badan hukum)
dengan masyarakat lain atau dengan negara sebagai
badan hukum publik ;
Catatan :
Penyelesaian perselisihan agar diselesaikan diluar pengadilan,
dalam hal terpaksanya diselesaikan di Pengadilan maka domisili
kantor pengadilan agar ditetapkan dalam dokumen lelang.
> PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA
TUGAS MEDIATOR :
a. MEMBUAT NOTULEN PERUNDINGAN
b. MERUMUSKAN TITIK TEMU / KESEPAKATAN PARA PIHAK
c. MENGUSULKAN ALTERNATIP PEMECAHAN MASALAH
d. MEMBANTU MENGANALISA PEMECAHAN MASALAH.
1). PENYELESAIAN SENGKETA
SECARA MEDIASI
FUNGSI MEDIATOR :
a. SEBAGAI KATALISATOR, ARTINYA MAMPU MENDORONG
MENCIPTAKAN SUASANA YANG KONSTRUKTIF DALAM DISKUSI.
b. SEBAGAI PENDIDIK, ARTINYA BERUSAHA MEMAHAMI
ASPIRASI,PROSEDUR KERJA, KENDALA DARI PARA PIHAK
c. SEBAGAI PENTERJEMAH, ARTINYA KOMUNIKATOR DALAM
MERUMUSKAN USULAN PIHAK DALAM BAHASA DAN UNGKAPAN
YANG JELAS
d. SEBAGAI NARA SUMBER, HARUS DAPAT MENDAYAGUNAKAN
SUMBER INFORMASI YANG ADA
e. SEBAGAI PENYANDANG BERITA JELEK, ARTINYA SIAP
MELAKUKAN PERTEMUAN TERPISAH BILA TIMBUL EMOSI
f. SEBAGAI AGEN REALITAS, ARTINYA MAMPU MEMBERIKAN
PENGERTIAN PARA PIHAK BILA USULAN TIDAK MASUK AKAL
g. SEBAGAI KAMBING HITAM, ARTINYA SIAP DISALAHKAN DALAM
MEMBUAT HASIL PERUN DINGAN.
1). PENYELESAIAN SENGKETA
SECARA MEDIASI
PROSES MEDIASI :
a. MEMBUAT AGENDA, MENYETUJUI ATURAN DASAR,
MEMBUAT KONTRAK
b. MENCARI FAKTA2 DAN MENGINVENTARISASI
PERMASALAHAN
c. MENCIPTAKAN PILIHAN DAN ALTERNATIP
d. NEGOSIASI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
e. KLASIFKASI / PENYUSUNAN RENCANA
f. ANALISA TINJAUAN HUKUM (BILA PERLU)
g. PENERAPAN /TINJAUAN DAN REVISI
h. JANGAN MEMULAI TANPA KUASA
1). PENYELESAIAN SENGKETA
SECARA MEDIASI
( Bidang Jasa Konstruksi )
Melakukan penuntutan
Melaksanakan. penetapan dan putusan pengadilan
Melaksanakan pengawasan putusan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan, dan putusan lepas bersyarat
Melakukan penyidikan terhadap tindak
pidana tertentu berdasarkan UU
Melengkapi berkas perkara tertentu dan dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan.
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK
PIDANA KORUPSI OLEH KEJAKSAAN
Psl. 284 AYAT (2) KUHAP
Hubungan hukum.
Dua orang/pihak atau lebih yg mengikatkan diri
( Adanya Para Pihak ).
Obyek/prestasi yang diperjanjikan (biasanya
sesuatu yang dapat dinilai dengan uang).
Hak dan kewajiban
( adanya kesepakatan dari para pihak ).
6. Asas-asas Hukum Perjanjian
Asas Kebebasan berkontrak
Asas Kesepakatan/konsensualisme
Asas Kekuatan mengikat
(Pacta Sunt Servanda)
Asas Itikad Baik
Asas Keseimbangan
Asas Kepastian Hukum
Asas Kepatutan
• Asas Kesepakatan/Konsensualisme
” suatu perjanjian itu sudah lahir sejak saat
tercapainya kata sepakat ” (KUHPer1320).
a. Bentuk Perjanjian :
1) Perjanjian Lisan;
2) Perjanjian Tertulis (KONTRAK) dibedakan :
a). Dibawah tangan
b). Didaftarkan ke Notaris
c). Dilegalisir tandatangan para pihak oleh
Notaris
d). Dibuat dihadapan Notaris
catatan : kontrak yang dibuat dihadapan Notaris
bisa karena diharuskan oleh peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Bentuk , Jenis Perjanjian , dan Materai :
b. Jenis Perjanjian :
1) Perjanjian yang lahir karena UU;
2). Perjanjian di luar UU;
e). Porsentase.
4). Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan :
a). Tahun tunggal;
. Satu tahun anggaran
3. Pembatalan perjanjian
Unsur impossibilitas
Unsur diffikultas
2. Keadaan Memaksa
Bentuk keadaan memaksa
1. Bentuk umum
keadaan iklim, kehilangan, dan pencurian
2. Bentuk khusus
Undang-undang, peraturan pemerintah dan
pemogokan
3. Perbuatan Melawan Hukum
Pengertian
Sbg perbuatan/kealpaan yg bertentangan :
(1) hak subyektif orang lain / masyarakat,
(2) kewajiban hukum si pelaku, (3) kesusilaan , (4) Keadilan
(5) Kepatutan, (6) terjadi kerugian orang lain / masyarakat,
(7) ada sebab akibat antara kesalahan dan kerugian,
(8) ketelitian dan kehati-hatian
Syarat-syarat PMH
1. Harus ada perbuatan
2. Melawan Hukum
3. Ada kesalahan
4. Ada kerugian
5. Ada hubungan sebab akibat antara kesalahan dan kerugian.
3. Perbuatan Melawan Hukum
Pengertian melawan hukum menurut
UU No. 31 tahun 1999
1. Pasal 2
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau
perekonomian, dipidana seumur hidup atau paling singkat 4
tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit rp. 200
juta dan paling banyak rp. 1 milyar.
2. Pasal 3
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan negara atau perekomian, dipidana seumur hidup
atau paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun, atau
denda paling sedikit rp. 20 juta dan paling banyak rp. 1 milyar
3. Perbuatan Melawan Hukum
Alasan Pembenaran PMH
(Rechtvaardigingsgronden)