Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ TEORI DAN KEBIJAKAN PERDANGANGAN INTERNASIONAL ”


Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Ekonomi Makro yang di Ampu oleh
Dindha Ayu Mitra Dyani, M.ES

Disusun Oleh :
Nur septi Aqmarina (125030207111097)
Ghufron Atmajaya (145030201111118)
Thania Padma Rahmanisa (145030201111157)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul“ TEORI DAN KEBIJAKAN
PERDANGANGAN INTERNASIONAL ”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ekonomi Makro.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Malang, 07 September 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin
bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-
duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan
pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan
modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori
yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung,
diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi
perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan
untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang
ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan
kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu
didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah
dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di
negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih
besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi
produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perdagangan internasional?
2. Apa saja teori yang ada didalam perdagangan internasional?
3. Apa manfaat dari perdagangan internasional?
4. Apa faktor – faktor yang mendorong terjadi perdagangan internasional?
5. Bagaimana kebijakan dalam perdagangan Internasional?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari perdagangan internasional
2. Untuk mengetahui keungulan teori- teori perdagangan internasional
3. Untuk mengetahui manfaat dari perdagangan internasional
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong terjadi perdagangan internasional
5. Untuk mengetahui kebijakan bisnis internasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Perdagangan Internasional adalah tukar menukar barang antar negara dengan
perantaraan uang dengan kota lain. Perdagangan Internasional adalah kegiatan ekspor dan
impor antar negara.
Ekspor    :     menjual / mengirim barang keluar negeri
Impor      :     membeli / mendatangkan barang dari luar negeri.

2.2. Teori-Teori Perdagangan Internasional


Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara hanya akan memproduksi
satu atau beberapa barang saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor dan
negara tersebt akan mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada
memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan
perdagangan internasional dapat memperoleh keuntungan.
Adapun macam-macam keuntungan antara lain:
Adapunmacam-macam keuntungan teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage)
Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut:
1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara
dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain,
sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh
keunggulanmutlak.
2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang
memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi
sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan
mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya
jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara
akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan
biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara
tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang.
a. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi dan
menguntungkan kedua negara meskipun satu negara mempunyai keunggulan mutlak, dan
memproduksi kedua barang dengan syarat jika satu negara mempunyai keunggulan
komperative dibandingkan dengan negara lain.
2.3. Tujuan Perdagangan Internasional
Tentu segala hal mempunyai tujuan termasuk kebijakan perdagangan internasional ini.
·         Melindungi kepentingan ekonomi nasional.
·         Melindungi kepentingan industri dalam negeri.
·         Melindungi lapangan kerja.
·         Manjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional.
·         Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi.
·         Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas.

2.4. Manfaat Perdagangan Internasional


Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi
kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan
maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha
dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk
tersebut keluar negeri.
d. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi
yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2.5. Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
2.6. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi
internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang.
Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan
ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan
pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi,
arah, serta Bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan
yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan
lainnya. Secara umum kebijakan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan suatu negara antara
lain:
1. Larangan Impor
Melarang impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri, terutama untuk
barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
2. Tarif Impor
Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk mengurangi
masuknya barang-barang tersebut.
3. Quota
Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri
4. Subsidi
Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
5. Premi
Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai jumlah produksi tertentu
dengan kualitas yang baik sehingga memiliki daya saing.
b. Kebijakan Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa
adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam
suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat
menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara
lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan
barang – barang kualitas internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif
terjangkau.
Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan perdagangan
bebas ini tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan negaranya dalam
menjual hasil produk unggulan yang menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para
pakar dengan melakukan perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan.
Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing,
ada Negara yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti
komputer dan alat elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula
Negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan
dalam menciptakan alat – alat canggih seperti elektronik, maka dengan adanya
perdagangan bebas tentunya akan menjadi keuntungan bagi satu sama lain.
c.Politik Dumping
Politik dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil produksi
lebih murah di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik dumping adalah
untuk meningkatkan daya saing untuk memperluas pasar.
Contoh :
1. Mobil Jepang di Singapura di jual dengan harga 1 juta yen, sementara di Jepang dijual
dengan harga 1,4 juta yen.
2. Mie instan di Malaysia di jual Rp 500,- sedangkan di dalam negeri di jual Rp 750.-
2.7. Dampak Kebijakan Perdagangan Internasional
Selain manfaat tentu pasti ada dampak dalam segala hal. Begitu pula dan kebijakan
perdagangan internasional ini. Tapi, disini saya hanya akan membahas dampak kebijakan
perdagangan internasionala bagi Indonesia. Dampak tersebut ada yang bersifat positifdan ada
pula yang bersifat negatif. Yakni :
1.      Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.
a.       Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara. Terjalinnya hubungan di
antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara
memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat
saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat
terpenuhi.
b.      Meningkatkan produktivitas usaha. Dengan adanya perdagangan internasional,
kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya
teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam
menghasilkan barang-barang.
c.       Mengurangi pengangguran. Perdagangan internasional dapat membuka
kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk
memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka
pengangguran dapat berkurang.
d.       Menambah pendapatan devisa bagi Negara. Dalam kegiatan perdagangan
internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di
negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.

2.      Dampak Negatif Perdagangan Internasional.


Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif
bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan
internasional.
a.       Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor. Untuk memenuhi
kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor
dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan
negara pengimpor.
b.      Masyarakat menjadi konsumtif. Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke
dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis,
dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin
banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c.       Mematikan usaha-usaha kecil. Perdagangan internasional, dapat menimbulkan
persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu
akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka
panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di
banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi
internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang. Dalam
Kebijakan ini tentu saja terdapat dampak yang positif dan negatif bagi kita.
3.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah Perdagangan
Internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
http://julysinuhaji.blogspot.com (tanggal diunggah 07 September 2015)
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional(tanggal diunggah 08 September
2015)
http://verisnindyarini.blogspot.co.id/2012/09/kebijakan-perdagangan-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai