Anda di halaman 1dari 4

SEMIOTIK ROLAND BARTHES PADA CERKAK CALEG

DALAM TOKOH KARDONO


Wahyu Tigar Purnama

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

wahyutp@students.unnes.ac.id

Abstrak
Sebuah karya sastra dapat dianalisis dari sudut pandang yang berbeda, tergantung pada jenis
pendekatan dan model analisis yang diinginkan. Berita. Cerkak disajikan dengan struktur
yang unik dan kompleks, terkadang makna tidak dijelaskan secara langsung, sehingga
menyulitkan pembaca untuk memahami dan memaknai apa yang coba disampaikan oleh.
Salah satu jenis pendekatan atau model penelitian yang biasa digunakan untuk mengkaji
berita adalah semiotika. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda, artinya karya tulis,
sastra dianalisa sebagai tanda. Sebagaimana diketahui, sebuah karya sastra penuh dengan
tanda, tugas pembaca adalah menemukan makna-makna yang tersembunyi dalam karya
sastra cerkak Caleg.
Kata kunci: Semiotik, cerkak, cerkak Caleg

Pendahuluan
Sebuah karya sastra dapat dianalisis dari sudut pandang yang berbeda, tergantung pada jenis
pendekatan dan model analisis yang diinginkan. Berita. Cerpen disajikan dengan struktur
yang unik dan kompleks, terkadang makna tidak dijelaskan secara langsung, sehingga
menyulitkan pembaca untuk memahami dan memaknai apa yang coba disampaikan oleh.
Salah satu jenis pendekatan atau model penelitian yang biasa digunakan untuk mengkaji
berita adalah semiotika. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda, artinya karya tulis,
sastra dianalisa sebagai tanda. Sebagaimana diketahui, sebuah karya sastra penuh dengan
tanda, tugas pembaca adalah menemukan makna-makna yang tersembunyi dalam karya
sastra tersebut.

Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, menurut Sugiyono (2015: 1)
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian natural karena penelitian dilakukan dalam
kondisi alamiah, data yang terkumpul dan analisis lebih bersifat verbal daripada non-
numerik. Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis dengan metode deskriptif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif, dimana objek
penelitian berupa karya sastra itu sendiri Menurut Arikunto (2013:61) proses penelitian
dijelaskan dengan langkah penelitian, lebih menitikberatkan pada kegiatan administrasi ,
yaitu merancang penelitian (pra-penelitian), melakukan penelitian dan menyusun laporan
penelitian (pasca penelitian). Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerkak Caleg karya
MM. Bhoernomo. Data terdiri dari kata yang mengandung kode tebakan, kode asosiasi, dan
kode simbol, kode tindakan, dan kode budaya. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan
berita Tunas Eko Tunas yang meliputi 21.judul berita. Penelitian ini menggunakan teknik
membaca dan mencatat untuk mengumpulkan data. Dapat dijelaskan bahwa penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analisis analisis, sehingga deskripsi analisis dimaksudkan
untuk menggambarkan tidak hanya menganalisis, tetapi menafsirkan dan memberikan
pemahaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan hasil analisis kode berdasarkan teori Roland Barthes yang dilakukan pada
cerpen berjudul “Tak Ada yang Gila di Kota Ini.” Kode-kode yang muncul dianalisis dan
disampaikan secara mendalam sebagaimana bagian berikut. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi V mendefinisikan suatu tindakan sebagai isyarat, tindakan, atau postur buatan. Kode ini
adalah fungsi utama teks. Semua tindakan atau tindakan dalam sejarah dapat dikompilasi
atau diatur. Dalam, tindakan dalam hal ini adalah sintaksis, dan bergerak dari satu titik ke
titik lain. Adriana (2009, hal. 249-252) menjelaskan bahwa kode tindakan sesuai dengan
tindakan naratif yang dapat terjadi dalam urutan yang berbeda. Dalam praktiknya, Baltik
menerapkan prinsip seleksi. Artinya, ia mengenali gerakan, tindakan, atau peristiwa. Cerpen
"Tidak ada yang gila di kota ini" memiliki berbagai kode promosi yang sangat menarik.
Semua tindakan yang dilakukan oleh karakter akan menjadi karakter atau referensi untuk
setiap karakter. Ini cocok dengan arti dengan kode tindakan. Jika Anda melihat lebih dekat
pada, Anda akan menemukan karakter dalam tema cerita. Juga, plot yang dijelaskan dalam
cerita pendek ini disajikan dengan sangat rinci dengan keberanian penulis. The tidak ragu-
ragu dan semua adegan atau plot yang sering dianggap tabu ditampilkan dalam cerita pendek.
Ini memiliki efek sendiri, baik ketika kode ditafsirkan atau ketika pembaca menikmati
keseluruhan cerita pendek. Tidak hanya aksi yang ditampilkan dalam cerita pendek ini
terfokus pada satu karakter, tetapi beberapa karakter memiliki kode aksi yang berbeda dan
saling mendukung sepanjang cerita. Aksi dominan dilakukan oleh juru kunci dan tokoh
Marwan yang berperan sebagai untaian. Aksi suportif lainnya dilakukan oleh 4.444 khatib
yang berorasi secara intens, para sahabat Marwan, dan 4.444 orang fanatik yang
menunjukkan jati dirinya. Kode promo ini akan menjadi berbagai bagian yang dikocok
menjadi satu putaran kode promo yang rapi untuk. berikut adalah hasil dari Kode Etik yang
terdapat dalam cerpen Kota Ini Tidak Ada yang Gila.
No. Kode Kode Aksi/Proaretik
1. Dhaptar, ketamuan Kardono wis ora mamang maneh arep
daptar dadi calon legislatif (caleg)
sawise ketamuan kancane kuliyah
mbiyen sing jenenge Sodrun. Saiki dadi
ketua cabang partai anyar sing jarene
bakal dadi partai gedhe tur mengko bakal
menang pemilu jalaran akeh tokoh
nasional Ian artisartis kondhang sing wis
dadi anggotane.
2. Nggarap, warisan, modhal politik Seprene, wiwit lulus fakultas hukum,
Kardono urip ing desane, saben dinane
nggarap sawah Warisan saka wong
tuwane sing wis padha suwargi. Sawah
rong hektar kuwi arep dienggo modhal
politik. Jare Sodrun, saiki yen kepengin
dadi wakil rakyat pancen kudu duwe
modal sing akeh. Saya akeh modale saya
gampang golek dukungan rakyat. Yen wis
dadi wakil rakyat, bakal gelis balik modal
jalaran akeh anggaran proyek sing bisa
dikrakup utawa disinggek.
3. Nyawang, bali, eman lan kuwatir, gagal Jalaran nyawang Kardono sajak wis
ora bisa nampa pitutur, kabeh sedulur
banjur padha bali menyang omahe
dhewe-dhewe kanthi rasa eman Ian
kuwatir. Kabeh padha ngeman Kardono
jalaran Kardono kuwi pancen sedulur sing
paling nom. Kabeh uga kuwatir yen
Kardono wis kebacut adol sawah
nanging gagal dadi wakil rakyat.

Fragmen teks cerita pendek tentang tidak terbatas pada yang diambil dari kata kerja yang
digunakan. Tidak semua kalimat, termasuk kata kerja, dapat diklasifikasikan menurut
semiotika Balthes dalam kode tindakan. Jika mempelajari makna secara individual dan/atau
secara keseluruhan dalam cerita, hanya kata kerja dari kalimat yang memiliki makna tertentu.
Setiap kutipan di atas memiliki makna tertentu yang menggambarkan atau mendukung
karakter dari setiap karakter dalam cerita. Kutipan pertama berbicara tentang Kardono yang
mantap dengan keyakinannya untuk merubah nasib. Aktivitas yang sesuai dengan
kemantapan tekad ditunjukkan dengan sikap Kardono yang akan “menjual warisan yang akan
dipakai modal” untuk membuktikannya hingga “nyawang” pada keluarga Kardono yang
sudah begitu bulat tekadnya sehingga semua keluarga pulang dengan perasaan yang “eman
dan kuwatir”.

KESIMPULAN

Semiotika Roland Barthes merupakan salah satu teori yang memungkinkan dilakukannya
analisis terhadap karya sastra. Karya sastra seringkali membawa tanda, yang sengaja
diciptakan pengarang agar pembaca dapat menguraikan maknanya. Jika menerapkan teori ini,
pengetahuan tentang pekerjaan yang dianalisis dan skema diperlukan. Dalam teorinya,
Barthes menggunakan untuk membagi analisis menjadi lima kode: kode tindakan, kode teka-
teki, kode budaya, kode konseptual, dan kode simbolik. Analisis ini menemukan kata, frasa,
frasa, atau kalimat yang mewakili dari lima kode Roland-Barthes. Kode Action atau Proeatik
memiliki delapan bagian, di mana berisi kutipan dari cerita pendek. Setiap bagian memiliki
kata, yang merupakan penanda kode promosi. Setiap bagian memiliki arti yang berbeda dari
karakter, tetapi dapat direferensikan satu sama lain. Misalnya, bagian 1, 2, dan 3. Dari
keseluruhan kode etik, pasal 1, 2, dan 3 menunjukkan sifat manusia yang sebenarnya
dikuasai oleh nafsu, tanpa memandang usia atau golongan. Kode berikut adalah muncul
dalam cerita pendek ini, yang dikembangkan oleh, seperti moralitas, martabat, dan nilai-nilai
lain, dikejutkan oleh kekuatan uang dan upaya mempertahankan. mereka dilakukan dengan
melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Dua kode terakhir dari semiotika Roland adalah konotatif
dan simbolis. Kedua kode ini saling terkait cenderung lebih jika tersirat oleh kata, frasa,
klausa, atau kalimat yang mempengaruhi subtopik dan karakter. Simbol, di sisi lain, adalah
simbol dengan makna tersirat yang terkait dengan keseluruhan cerita.
DAFTAR PUSTAKA
Lina Meriaty Simbolon, B. A. (2019). The Study Of Semiotics In Cinta Di Dalam Gelas
Novel By Andrea Hirata As Literature Reading Material In Senior High
Schools.Internasional Journal of Education, Learning and Development, 7(5), 21-34.Diunduh
dari HYPERLINK "https://www.eajournals.org/journals/international-journal-of-education-
learningand-development-ijeld/vol-7-issue-5-may-2019/the-study-of-semiotics-in-cinta-
didalam-gelas-novel-by-andrea-hirata-as-literature-reading-material-in-senior-highschools/"
https://www.eajournals.org/journals/international-journal-ofeducation-learning-and-
development-ijeld/vol-7-issue-5-may-2019/the-studyof-semiotics-in-cinta-di-dalam-gelas-
novel-by-andrea-hirata-as-literaturereading-material-in-senior-high-schools/
Ahmad Abdun Syakur, R. M. (2018). Text Of Cigarette Advertisement : A Semiology Study
Of Roland Barthes.International Journal Of Linguistics, Literature And Culture, IV(3), 72-79.
Diunduh dari 1
Nirmala, Afsun Aulia 2018 "Asonasi dalam Cerpen UGD Karya Djenar Maesa Ayu". Jurnal
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Lembaga Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal. Diunduh 15 januari 2020.
Tri Andika, D. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Tentang Representasi Keluarga
Dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (Doctoral dissertation, UMSU).
Wijaya, I. F., Nugroho, C., & Adim, A. K. (2021). Representasi Humanisme Dalam Film
“gie” (analisis Semiotika Roland Barthes). eProceedings of Management, 8(5).
Agustin, Raisa Maya. "Nilai-Nilai Akhlak Dalam Seri Komik Islami Dunia Sementara
Tertawalah Seperlunya (Analisis Semiotik)." Jurnal Al-Misbah (Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga) Vol. 14 No. 1 (Januari-Juni 2018): 36-56.
Assegaf, Fibi Aulia. "Pesan Akhlak Dalam Komik Strip Islami di Instagram (Analisis
Semiotika Roland Barthes Pada Akun @Si Bedil)." Skripsi (Institut Agama Islam Negeri
Salatiga), 2020.
Hidayah, Rofi'ah Nurlita & Adolfo Eko Setyanto. "Analisis Semiotika Komik Sebagai Media
Kritik Sosial (Studi Semiotik Komik Lucunya Hidup Ini di Line Webtoon)." Jurnal
Komunikasi Massa (Universitas Sebelas Maret) Vol. 1 (2021).

Anda mungkin juga menyukai