Anda di halaman 1dari 2

TINDAK TUTUR DALAM CERKAK “BEDHUG”: KAJIAN

PRAGMATIK
Wahyu Tigar Purnama

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

wahyutp@students.unnes.ac.id

PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi
melalui pertukaran tanda-tanda linguistik baik verbal maupun non-verbal. Bahasa dapat
berhasil digunakan dalam proses komunikasi dengan memperhatikan dua aspek utama:
linguistik dan pragmatik. Tindak tutur adalah manifestasi individu dari kondisi psikologis,
yang kelangsungannya ditentukan oleh kemampuan linguistik pembicara untuk menanggapi
situasi tertentu. Berdasar pada ilmu pragmatik, tindak tutur terbagi menjadi tiga yaitu, (1)
tindak tutur verbal, (2) tindak tutur nonverbal, dan (3) tindak tutur verbal. Bahasa tidak hanya
kita jumpai dalam proses komunikasi kehidupan sehari-hari, tetapi juga kita jumpai dalam
karya sastra.
Cerkak “Bedhug” merupakan salah satu karya sastra berupa cerita cerkak atau cerita
pendek dalam bahasa Indonesia yang ditulis seorang sastrawan terkenal Jawa Djajus Pete.
Cerkak ini mengangkat cerita dengan konteks yang terjadi pada pedesaan. Dalam cerkak ini
berdasar temuan penulis mengandung tidak sedikit contoh-contoh tindak tutur dalam ilmu
pragmatik. Karya-karya dari Djajus Pete sebelumnya memang sudah ada yang meneliti
seperti cerkak karya Djajus Pete yang berjudul Manuk-Manuk Mabur, Dasamuka. Namun itu,
cerkak “Bedhug” karya Djajus Pete ini belum pernah diteliti sebelumnya. Berdasar temuan
penulis, tokoh Lik Merbot memiliki karakteristik yang khas dalam cerkak ini yaitu, tuturan
yang mengandung tindak tutur baik lokusi, ilokusi, maupun perlokusi. Oleh sebab itu, penulis
ingin meneliti dengan topik “Tindak Tutur Tokoh Lik Merbot Dalam Cerkak “Bedhug”:
Kajian Pragmatik”. Pada penelitian ini penulis membatasi penelitian pada tindak tutur
perlokusi yang terdapat dalam cerkak “Bedhug” karya Djajus Pete.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang
merujuk data dalam format kualitas variabel yang berwujud tuturan sehingga data yang
dihasilkan kata-kata yang tertulis maupun lisan tentang karakteristik pribadi, situasi, atau
gejala kelompok tertentu hasil dari pengamatan terhadap karya sastra cerkak “Bedhug” karya
Djajus Pete. Penulis menggunakan metode kualitatif. Kajian dilakukan dalam bentuk
kebahasaan bahasa, yaitu berupa tuturan tokoh dalam cerkak karya Djajus Pete“Bedhug”.
Selain metode kualitatif, metode deskriptif juga digunakan dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini, penelitian hanya didasarkan pada fakta-fakta yang ada atau fenomena yang
hidup secara empiris kepada penutur sehingga yang dihasilkan adalah bentuk tuturan yang
biasa diucapkan sifatnya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder. Sumber data utama untuk penelitian ini adalah cerkak
“Bedhug” yang ditulis oleh Djajus Pete, penulis mendapatkan cerkak tersebut dari sumber
yang ada diinternet http://sastra-bojonegoro.blogspot.com/2010/09/cerkak-cerkak-djayus-
pete-01.html. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari beberapa referensi artikel-
artikel dan buku tentang pembahasan "Kajian Pragmatik".

DAFTAR PUSTAKA
Azizah Hafni. 2021. Tindak Tutur Dalam Novel “Ingkar” Karya Boy Candra (Kajian
Pragmatik). Jurnal Artikulasi 3 (2).
http://jurnal.usi.ac.id/index.php/artikulasi/article/view/175/160
Setyawan B.W. 2018. Kajian Pragmatik Mengenai Tindak Tutur Direktif Dalam Serat Joko
Lodhang Karangan Raden Ngabehi Ranggawarsita (The Pragmatics Analysis About
Directive Speech Act In Serat Joko Lodhang By R. NG. Ranggawarsita). Jurnal Jalabahasa
14 (2). http://jalabahasa.kemdikbud.go.id/index.php/jalabahasa/article/view/206

Anda mungkin juga menyukai