Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN PENELITIAN

MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI IMAN


KEPADA HARI AKHIR MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MODEL JIGSAW BAGI PESERTA DIDIK
KELAS X-A DI SMA NEGERI 1 PRAFI KABUPATEN
MANOKWARI
TAHUN 2020

Disusun Oleh:

SUMARNI B, S.Pd.I
NIP. 198010262009092001
Guru Pendidikan Agama Islam

Unit Kerja:
PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
SMA NEGERI 1 PRAFI KABUPATEN
MANOKWARI
JALAN PRAFI - MANOKWARI
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN

Judul: PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN


KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
IPA SISWA KELAS XI di SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI Tahun 2021

Peneliti Utama
Nama Lengkap : NUR EKOWATI, S.P
Jenis Kelamin : Perempuan
NIP : 197511012005022008
Pangkat/Golongan : Penata/IV-a
Jabatan : Guru Biologi
Sekolah : SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI
Jumlah Tim Peneliti : 1 orang
Lama Penelitian : 4 bulan
Dari bulan : Juli 2020
Sampai bulan : Oktober 2020
Besar Biaya Penelitian : Swadana

Mengetahui MANOKWARI, Oktober 2022


Kepala Sekolah Peneliti

ADAM WOSPAKRIK, S.Pd. NUR EKOWATI, S.P


NIP 197005222005021003 NIP 197511012005022008

ii
iii
ABSTRAK
MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI IMAN KEPADA HARI
AKHIR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
BAGI PESERTA DIDIK KELAS X-A DI SMA NEGERI 1 PRAFI TAHUN
2020

oleh
SUMARNI B, S.Pd.I

Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah


kecenderungan umum bahwa siswa yaitu memiliki aktivitas belajar yang
rendah dan mereka hanya terbiasa menggunakan sebagian kecil saja dari
potensi atau kemampuannya, yaitu hanya pada domain kognitif saja
sehingga domain afektif dan domain psikomotor terabaikan. Begitu pula
dengan penggunaan metode pembelajaran yang konvensional dan tidak
variatif.
Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Tujuan dari penerapan metode ini
adalah agar siswa memiliki aktivitas belajar yang tinggi melalui desain
pembelajaran yang kooperatif dan kondusif serta partisipatif sehingga
mereka akhirnya dapat menguasai materi pelajaran iman kepada hari
akhir dengan baik.
Ada tiga tindakan yang menjadi fokus upaya pemecahan masalah,
yaitu: (1) Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2)
Peningkatan aktivitas belajar siswa, (3) Penguasaan guru dalam
menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan variatif. Dengan
memberlakukan tindakan di atas, diharapkan aktivitas belajar siswa
semakin meningkat. Data mengenai efektivitas tindakan dikumpulkan dari
observasi kelas, angket skala sikap, wawancara dengan siswa dan
refleksi.
Berdasarkan analisis data selama siklus I, dan II dapat disimpulkan: (1)
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menjadi alternatif
terbaik pada penguasaan materi pendidikan agama islam, (2) Penerapan
metode kooperatif tipe Jigsaw dapat menciptakan pembelajaran yang
partisi pasif dan multi arah, (3) Melalui penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil
penelitian juga menunjukkan perubahan suasana kelas yang cenderung
demokratis dan perubahan sikap peneliti untuk lebih peduli terhadap
suasana kelas.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dan Penguasaan


Materi Iman Kepada Hari Akhir

iv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat


limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga tugas laporan
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Menyadari bahwa terwujudnya laporan penelitian ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Kepala SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten MANOKWARI yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun penelitian.
2. Teman-teman guru yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan
bantuan,
3. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Akhirnya segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dorongan serta
pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat limpahan rahmat
dari Tuhan yang Maha Kuasa, dan semoga laporan penelitian ini dapat
mengembangkan keprofesian berkelanjutan. Amin.

MANOKWARI, Oktober 2020

Peneliti

SUMARNI B, S.Pd.I
198010262009092001

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………vi

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Identifikasi Masalah ................................................................
C. Pembatasan Masalah .............................................................
D. Perumusan Masalah ...............................................................
E. Tujuan Penelitian.....................................................................
F. Manfaat Penelitian ..................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................
A. Kajian Teoritis.....................................................................
B. Analisis Penyebab.............................................................. 15
C. Kerangka Berpikir............................................................... 16
D. Hipotesis Tindakan ............................................................ 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................. 18
A. Teknik Penelitian................................................................ 18
B. Rencana Penelitian............................................................ 18
C. Instrumen Penelitian........................................................... 24
D. Analisa Data....................................................................... 25
E. Subjek dan Waktu Penelitian............................................. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 28
A. Hasil Penelitian ..................................................................
B. Pembahasan ...................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 34
A. Simpulan ............................................................................ 34
B. Saran ................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Lampiran 2. Materi
Lampiran 3. Instrumen Penelitian
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa
Lampiran 5. Hasil Pekerjaan Peserta Didik
Lampiran 6. Data Penelitian
Lampiran 7. Persuratan.
Lampiran 8. Seminar Penelitian
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian.

7
8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya terus menerus dan tidak pernah berhenti

yang harus dilaksanakan, baik itu oleh seorang individu maupun institusi.

Walaupun disadari betul bahwa pendidikan ini merupakan proses yang

panjang dengan modal dan pengorbanan yang besar disertai outcome yang

lama. Namun setiap individu maupun institusi selalu menjadikan pendidikan

ini sebagai suatu keharusan yang diterima oleh semua pihak. Mengapa

pendidikan dianggap sedemikian penting? Hal ini tidak lain disebabkan

karena pendidikan merupakan pondasi terpenting yang mendasari

keberhasilan manusia dalam bidang-bidang kehidupan, khususnya

keberhasilan siswa dalam belajarn dengan ditunjukkan oleh kemampuan

siswa dalam meraih prestasi setinggi-tingginya.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran guru yang memberikan

pelayanan terbaik bagi siswa serta mampu mengemas metode pembelajaran

yang dapat diterima sepenuhnya oleh siswa di sekolah. Keberhasilan

pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut mampu

mengubah perilaku dan pola pikir peserta didik dalam belajar. Perubahan

tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang

dimiliki peserta didik, sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya

secara langsung dalam perkembangan pribadinya.


Tanggung jawab keberhasilan pengajaran tersebut berada di tangan

guru. Artinya, guru harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur

proses pembelajaran sedemikian rupa, sehingga komponen-komponen yang

diperlukan dalam pengajaran tersebut dapat berinteraksi antar sesama

komponen.

Dalam proses belajar mengajar menurut Sudjarwo, paling tidak ada 6

(enam) kejadian penting yang perlu ada dan perlu diperhatikan, yaitu:

1. Ciptakan dan jaga perhatian siswa.


2. Tunjukkan keterkaitan pesan yang sedang diajarkan dengan pesan yang
telah diterima sebelumnya.
3. Arahkan proses belajar mengajar dengan menggunakan bahan-bahan,
visual, audio, verbal dan kombinasi dari berbagai bahan tersebut.
4. Ciptakan komunikasi 2 (dua) arah yang baik dan seimbang, sehingga
umpan balik dari dan ke sasaran didik dapat dimanfaatkan untuk
mempercepat tingkat kesamaan bahasa dan persepsi peserta didik.
5. Ciptakan dan pelihara kondisi untuk mengingat-ingat, menganalisa,
menyimpulkan, menerapkan dan mengevaluasi pesan yang diterima
siswa.
6. Selama dan setelah selesai belajar, sebaiknya dilakukan kegiatan
evaluasi sesuai dengan tingkat formalitas masing-masing situasi belajar.
(Sudjarwo, 1989: 56).

Untuk menciptakan terjadinya 6 (enam) kejadian penting tersebut di

atas, antara lain diperlukan penggunaan model pembelajaran yang tepat,

agar tercapai kesamaan bahasa dan persepsi yang diterima secara rasional

oleh siswa. Untuk mencapai harapan tersebut, seorang guru harus terampil

dalam memilih model yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan yang

dibahas.

Dalam mengajarkan materi di kelas, khususnya guru yang mengajar di

SMA NEGERI 1 PRAFI MANOKWARI, jarang menggunakan model

pembelajaran kebanyakan guru mengajar di kelas masih menggunakan

10
metode ceramah aja (konvensional). Hal ini terjadi karena beberapa alasan

berikut:

1. Pengakuan guru, yang menyatakan kurang menguasai metode-metode

PBM.

2. Dalam PBM selalu menggunakan metode ceramah dan hapalan yang

monoton.

3. Guru mengakui sulitnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik bahan ajar, khususnya pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

4. Guru yang telah mengikuti DIKLAT Kurikulum Berbasis Kompetensi

masih terbatas.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut di atas, maka berdasarkan

hasil pengamatan sementara, terlihat dalam proses belajar mengajar di kelas

hal-hal sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Kurang aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

3. Tidak terjadinya pembelajaran yang menyenangkan.

4. Tidak terdapat pembelajaran yang kreatif.

Untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran dalam pelajaran

Pendidikan Agama Islam di atas, maka usaha yang akan ditempuh dalam

upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan

penggunaan model pembelajaran sehingga diharapkan akan terjadi

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM), khususnya

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

11
Dalam proses belajar mengajar pada pelajaran Pendidikan Agama

Islam, memerlukan model yang tepat agar siswa mampu memahami pesan

yang terkandung dalam pelajaran tersebut. Model pembelajaran Jigsaw

diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang akan

dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam beberapa

tahap pembelajaran (silabus). Tema dalam penelitian tindakan ini adalah:

“Meningkatkan Penguasaan Materi Iman Kepada Hari Akhir melalui

Pembelajaran Kooperatif Learning Model Jigsaw untuk Bagi Siswa

Kelas X-a di SMA NEGERI 1 PRAFI.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi aktivitas dan belajar siswa di SMA NEGERI 1

PRAFI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum

diterapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw?

2. Apakah penggunaan pembelajaran model Jigsaw dapat meningkatkan

aktivitas dan belajar siswa di SMA NEGERI 1 PRAFI pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang dikemukakan di atas,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

12
1. Mengetahui kondisi aktivitas dan belajar siswa di SMA NEGERI 1

PRAFI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum

diterapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw.

2. Meningkatkan aktivitas dan belajar siswa di SMA NEGERI 1 PRAFI

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penggunaan

pembelajaran kooperatif model Jigsaw.

Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

a. Untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

b. Agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

c. Agar pembelajaran menyenangkan bagi siswa.

d. Agar terjadi pembelajaran yang kreatif.

2. Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan guru mau berusaha mencari model

pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar anak

sehinga model pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan bisa

menghilangkan kejenuhan siswa melalui penerapan model pembelajaran

tersebut.

3. Sekolah

13
Meningkatkan prestasi sekolah terutama pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan meningkatkan kinerja sekolah melalui

peningkatan profesional guru.

14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Belajar Aktif

Belajar aktif (active learning) pada dasarnya berusaha untuk

memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam

proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi hal yang

menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka dan

belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan. Karena belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku

berkat adanya pengalaman. Perubahan yang dihasilkan dar hasil belajar

bersifat intensional maksudnya perubahan yang terjadi karena pengalaman

atau praktik yang dilakukan oleh siswa dengan sengaja dan bukan didasari

karena kebetulan. Sifat positif berarti perubahan itu bermanfaat sesuai

dengan harapan pelajaran disamping menghasilkan yang baru yang lebih

baik.

Sifat aktif berarti perubahan itu karena usaha yang dilakukan siswa,

bukan terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan. Sifat

efektif berarti perubahan itu memberikan pengaruh dan manfaat bagi siswa.

Sedangkan fungsi oral berarti perubahan itu relatif tetap serta dapat

diproduksi atau dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan. (Depag RI, 2002: 25).

Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas

maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai bila siswa dapat menyelesaikan

15
6
tepat pada waktunya. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor

yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah

guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-

metode yang tepat, yang memberikan kemudahan bagi siswa untuk

mempelajari materi pelajaran dengan menyenangkan sehingga

menghasilkan aktivitas belajar yang lebih baik.

Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemahaman yang umum

metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut M. Sobary Sutikno (2007: 84) kata “pembelajaran” berarti

segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar yang

pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut

Ghofur dan Jamil (2003: 22) kata pembelajaran lebih tepat digunakan

dibandingkan dengan kata pengajaran. Karena dalam pembelajaran

menggambarkan tenang upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar

seorang siswa. Pembangkitan prakarsa memiliki makna yang signifikan

dalam proses pendidikan, sebab disinilah hakekat dan substansi pendidikan

dalam proses transformasi dalam suatu makna yang luas terhadap anak

didik. Dengan demikian pembelajaran bukan menaruh perhatian pada “apa

yang dipelajar” tetapi lebih pada “bagaimana membelajarkan pembelajaran”.

Pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai pusat aktivitas. Peserta

didik tidak hanya terbatas “mempelajari tentang suatu hal melainkan

bagaimana proses belajar itu mampu memperkaya khazanah pengalaman

belajar dan mempelajari bagaimana cara belajar.”

16
Pembelajaran merupakan istilah baru dalam konteks dunia pendidikan

di Indonesia. Sebelumnya lebih dikenal dengan istilah pengajaran atau

belajar mengajar, seperti yang telah di kemukakan di atas.

Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan objek

dari kegiatan pengajaran. Karena itu inti dari proses pengajaran tiada lain adaah

kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. (Djamarah

dan Zain, 2002: 44).

Secara substansial pengertian belajar mengajar mengacu kepada

adanya interaksi antara guru dengan sebagaimana definisi Rusyan, et al.

(1989: 4) yang mengartikan belajar mengajar sebagai suatu interaksi antara

peserta didik dengan guru dalam rangka mencapai tujuan.

Dari beragam pengertian belajar mengajar, terlihat bahwa titik

tekannya adalah pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor

semata. (Tafsir, 1995: 7). Padahal seharusnya pendidikan memperhatikan

keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Model behavioristik yang menjadikan anak didik pasif dalam belajar

sudah tidak relevan lagi, yang sekarang relevan adalah kognitifwholistik yang

menjadikan siswa untuk aktif sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu maka

rumusan belajar mengajar mengalami perubahan menjadi “pembelajaran”.

Pembelajaran lebih menitikberatkan kepada partisipasi siswa dengan

landasan keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dalam kata pembelajaran terkandung arti yang lebih konstruktif, yaitu sebuah

upaya untuk membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong

17
belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus belajar. (Naim dan

Patoni, 2007: 65-66).

Menurut Ghofar dan Jamil (2003: 22), kata pembelajaran lebih tepat

digunakan dibandingkan dengan kata pengajaran, karena dalam

pembelajaran menggambarkan tentang upaya untuk membangkitkan

prakarsa belajar seorang siswa.

Berpijak pada masalah yang ada, teknologi telah menyentuh segala

aspek pendidikan, sehingga informasi lebih mudah diperoleh, hendaknya

siswa aktif berpartisipasi sedemikian sehingga melibatkan intelektual dan

emosional siswa di dalam proses belajar. Keaktifan disini, berarti keaktifan

mental walaupun untuk maksud ini sedapat mungkin dipersyaratkan

keterlibatan lansung keaktifan fisik dan tidak hanya fokus pada satu sumber

informasi yaitu guru, yang hanya mengandalkan satu sumber komunikasi.

Seringnya rasa malu siswa yang muncul untuk melakukan komunikasi

dengann guru membuat kondisi kelas yang tidak aktif berpulang pada

rendahnya prestasi belajar siswa. Maka perlu adanya usaha untuk

menimbulkan keaktifan dengan mengadakan komunikasi yaitu guru dengan

siswa dan siswa dengan rekannya. Salah satu pembelajaran yang akan

dijadikan sebagai alternatif untuk dikembangkan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dalam rangka mengatasi permasalahan, rendahnya

aktivitas dan belajar siswa, dipilihnya pembelajaran kooperatif learning model

Jigsaw.

18
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot

Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi

oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. (Arends, 2001:

50).

Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai

metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran

membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara.

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar

bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama

dengan sesaa siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

(Arends, 1997: 25).

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri

dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan

yangn positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran

19
yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota

kelompok yang lain. (Arends, 1997: 26).

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa

tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut satu dengan yang lain

dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang

ditugaskan. (Lie A., 1994: 35).

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama

bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang

topic pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa

itu kembali kepada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota

kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumya pada

pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok

asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang

beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal dan latar belakang

keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari

beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari

anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari

dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang

berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota

kelompok asal.

3. Pembelajaran Konvensional

20
Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran biasa

digunakan oleh guru selama ini. Pembelajaran konvensional menurut

Wahidin (2006: 32) adalah suatu pembelajaran yang menekankan kepada

proses penyampaian materi secara verbal atau ceramah dari guru kepada

kelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi

pelajaran secara optimal. Dalam pembelajaran ini guru lebih dominan

daripada siswa.

4. Hakikat Aktivitas Belajar dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

a) Hakikat Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa dalah keterlibatan siswa dalam bentuk

sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembalajran

guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan

memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas

belajar siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif

belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab,

meningkatnya jumlah yang berinteraksi membahas materi

pelajaran. Metode mengajar yang bersifat partisipatoris yang

dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang

lebih kondusif, karena siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta

sensitf dalam kegiatan pembelajaran.

b) Hakikat Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam berasal dari kata pendidikan dan akhlak.

Pendidikan menurut Ahmad Tafsir (1992: 20) adalah bimbingan

21
atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan

jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian yang utama.

Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala

aspeknya. Definisi ini mencakup kegiatan pendidik yang

melibatkan guru maupun yang tidak melibatkan guru (pendidik);

mencakup pendidikan formal maupun non-formal serta informal.

Segi yang dibina oleh pendidikan dalam definisi ini adalah seluruh

aspek kepribadian. (Ahmad Tafsir, 1996: 6).

Akhlak menurut Hamzah Ya’kub (1996: 11) adalah budi pekerti

peringai, tingkah laku atau tabiat. Menurut Ishak Solih (1996: 6)

akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dari padanya

timbul perbuatan-perbuatan yang mudah dan tidak memerlukan

pertimbangan pikiran. Menurut Ibnu Maskawih (Mustofa, 1999: 12)

akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan

pikiran (terlebih dahulu).

Menurut Ahmad Amin sebagaimana dikutip Hamzah Ya’kub(1988:

2) bahwa:

“Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan setengah manusia
kepada yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan JALAN untuk
melakukan apa yang harus dibuat.”

Untuk melengkapi pengertian di atas, Barmoawre Umary (1991: 1)

menyatakan bahwa akhlak ialah ilmu menentukan antara baik dan

22
buruk, terpuji dan tercela tentang perbuatan dan perkataan manusia

lahir dan batin.

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Lukman ayat 16:

‫ ْخ َر ٍة‬Q‫ص‬ ٍ ْ‫ ر‬Q‫ك م ِْث َقا َل َح َّب ٍة ِمنْ َخ‬


َ ‫دَل َف َت ُكنْ فِى‬ ُ ‫َيا ُب َنىَّ ِإ َّن َها ِإنْ َت‬
ٌ‫ف‬QQ‫هللا َلطِ ْي‬ ِ ‫ض َيْأ‬
َ َّ‫ا هللاُ ِإن‬QQ‫ت ِب َه‬ ِ ْ‫ت اَ ْو فِى ْاَألر‬ ِ ‫اَ ْو فِى ال َّس َم َوا‬
‫َخ ِب ْي ٌر‬
“(Lukman berkata): Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit

atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

(membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha

Mengetahui.” (Depag RI., 2005: 412)

Berdasarkan ayat di atas, maka akhlak terbagi dua yaitu akhlak

yang baik dan akhlak yang buruk, keduanya akan ada balasan

nanti dari Allah Swt. jika seseorang melakukan baik akhlak yang

baik ataupun akhlak yang buruk.

Rasulullah Saw. merupakan teladan bagi umat, beliau mempunyai

akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur sebagai umat kita

harus mencontoh akhlak beliau. Sebagaimana sabda Rasulullah

Saw. yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi:

)‫ار ِم ْاَأل ْخالَ ِق (رواه احمد‬ ‫َّن َما ُبع ِْث ُ ُأِل‬
ِ ‫ت َت ِّم َم َم َك‬ ‫ِإ‬
“Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang

utama.” (M. Syatori, 1987: 18).

23
Dari berbagai pendapat di atas disimpulkan bahwa akhlak adalah

gabungan kehendak dan kebiasaan yang menimbulkan kekuatan

untuk melakukan perbuatan-perbuatan sesuai dengan ajaran

Islam. Dan dari pengertian pendidikan dan akhlak dapat ditarik

suatu pengertian tentang Pendidikan Agama Islam yaitu suatu

usaha manusia dalam membina dann mempertinggi akhlak yang

baik, dalam hal ini perlu adanya bimbingan yang disengaja dari

orang dewasa kepada yang belum dewasa khususnya dalam

akhlak praktis, sehingga mereka mencapai kedewasaan dalam arti

memiliki akhlak yang baik.

Pelaksanaan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam adalah

suatu proses usaha yang sadar berupa bimbingan terhadap anak

didik di luar jam pelajaran dengan maksud untuk meningkatkan

pengetahuan serta membentuk tingkah laku atau perbuatan yang

sesuai dengan ajaran Islam.

B. Analisis Penyebab

Dari permasalahan yang diteliti untuk meningkatkan aktivitas belajar

siswa dewasa ini adalah kecenderungan siswa hanya terbiasa menggunakan

sebagian kecil saja dari potensi atau kemampuan berpikirnya. Begitu pula

denga penggunaan metode pembelajaran yang maraton atau tidak variatif,

maka dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika

mereka berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok belajarnya. Siswa juga

akan lebih aktif dalam belajar yang akhirnya proses pembelajaran berJALAN

24
dengan kondusif. Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti berasumsi

bahwa metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa Madrasah Ibtidaiyah. dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

khususnya pada kompetensi dasar memahami dan menyakini akhlak terpuji

kepada Allah Swt.

C. Kerangka Berpikir

Berpijak pada masalah yang ada proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Jigsaw dapat menguntungkan bagi peserta didik

dalam menciptakan pembelajaran yang partisi pasif dan multi arah dan dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pandangan yang mengatakan semua

peserta didik dapat belajar aktif dengan hasil yang baik juga akan

mempunyai imbas pada metode pembelajaran yang tepat yang diberikan

oleh guru.

Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru

profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode yang

tepat, yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa untuk mempelajari

materi pelajaran dengan menyenangkan. Sehingga menghasilkan aktivitas

belajar yang lebih baik.

Metode kooperatif tipe Jigsaw sangat efektif digunakan untuk

pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentang perilaku terpuji, karena

materi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian

dari pelajaran agama Islam yang harus di ampu dan dikuasai oleh siswa. Hal

ini tentu menghendaki adanya kemampuan yang sama di kalangan siswa


25
atau dengan kata lain semua siswa Madrasah Ibtidaiyah hendaknya memiliki

tujuan umum pembelajaran (basic skill) yang sama di dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw optimalisasi keaktifan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah dapat

tercapai.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiono,

2006: 96). Dengan demiian maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah:

“Penggunaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan

aktivitas dan belajar siswa SMA NEGERI 1 PRAFI pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas X-a”

26
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Teknik Penelitian

Pendekatan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian

eksperimen dan deskriptif. Metode penelitian eksperimen digunakan untuk

menjawab pertanyaan penelitian motivasi siswa dan metode penelitian

kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang sikap siswa

terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. (Nana

Syaodih, 2006).

Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah serta

melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan upaya perbaikan

dan dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas.

B. Rencana Penelitian

Rencana penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 1 PRAFI Kelas X-a semester

I yang terdiri dari 39 siswa terdiri dari 15 pria dan 24 wanita. Tingkat

kemampuan mereka pun sangat beragam. Karena berbagai latar

belakang mereka yang beragam maka motivasi belajar mereka juga

beragam dalam mengikuti proses pembelaaran. Di antara penyebab

27
fenomena motivasi belajar mereka sangat rendah itu diakibatkan oleh

penggunaan metode mengajar guru yang konvensional. Maka sebagai

tindakan alternatif peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan harapan dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

2. Variabel yang Diselidiki

Adapun variabel yang akan diselidiki dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah:

a. Variabel Input

1) Siswa

Siswa yang menjadi subjek dan objek penelitian ini adalah

siswa Kelas X-a yang terdiri dari (Kelas X-a 1, Kelas X-a 2, dan

Kelas X-a 3) berjumlah 39 siswa terdiri dari 15 pria dan 24

wanita yang memiliki latar belakang yang berbeda baik dari

orang tua, ekonomi, pendidikan, lingkungan. Lokasi tempat

tinggal mereka berada di sekitar Kabupaten MANOKWARI.

2) Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran penelitian ini adalah pelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas X-a semester I, SK dan KD tentang Iman

kepada hari akhir

3) Sumber Belajar

Sumber belajar yang dijadikan sebagai materi pelajaran

Pendidikan Agama Islam tentang iman kepada hari akhir

28
adalah (1) LKS Pendidikan Agama Islam Kelas X-a semester II,

(2) buku paket Pendidikan Agama Islam Kelas X-a.

4) Prosedur Evaluasi

Prosedur evaluasi yang akan dilaksanakan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah (1) Pretes, (2) Proses kegiatan belajar

mengajar, (3) Post Tes.

b. Variabel Proses Pelanggaran Kegiatan Belajar Mengajar

Pada variabel pelanggaran KBM pada penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1) Cara Belajar Siswa

Fenomena cara belajar siswa Kelas X-a SMA NEGERI 1

PRAFI mereka kurang aktif dalam melakukan proses tanya

jawab, gaya belajar mereka juga sangat individualis, dan

kurang adanya daya saing yang positif dalam proses belajar

untuk mencapai prestasi. Maka peneliti dalam rangka

mengatasi mengatasi fenomena cara belajar mereka seperti di

atas mencoba menerapkan metode pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw. Dalam realisasinya melalui penerapan metode ini

semua siswa yang akan dibawa untuk dapat melakukan proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, kerja sama dan akhirnya akan

terbangun motivasi belajar dan kompetisi yang positif dalam

proses pembelajaran.

2) Implementasi Metode Mengajar

Ketika proses pembelajaran, fenomena mayoritas guru selalu

menggunakan metode konvensional yaitu ceramah, dimana

29
dalam realisasinya kelemahan metode ini guru menjadi pusat

belajar (teacher center), siswa hanya mendengar, mencatat

dan menghapal (object learner). Sehingga siswa hanya dipaksa

untuk menghapal informasi, menimbun informasi tanpa dituntut

untuk memahami dan mengaplikasikan hasil belajarnya dalam

kehidupan sehari-hari. Mereka hanya pintar secara teoritis tapi

miskin aplikasi. Maka peneliti akan mencoba menerapkan

metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai alternatif

metode pembelajaran. Dalam implementasinya dengan metode

ini siswa tidak lagi menjadi objek pembelajaran tapi menjadi

subjek pembelajaran dan peranan guru hanya sebagai

pembimbing dan pengarah saja.

c. Variabel Out Put

Harapan ideal dari akhir proses pembelajaran adalah siswa

memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun

spiritual. Tetapi harapan itu nampaknya belum maksimal dimiliki

oleh semua siswa, itu mungkin hanya hal yang menghambat

diantaranya adalah tentang penerapan metode pembelajaran

kepada siswa yang seringkali hanya menggunakan metode

konvensional. Sehingga siswa tidak termotivasi untuk mau belajar.

Tabel Rencana Kegiatan Pendidikan Tindakan Kelas

Siklus Perencanaan: - Merencanakan pembelajaran yang


I Identifikasi masalah akan diterapkan dalam PBM
dan penetapan - Menentukan pokok bahasan
alternatif pemecahan - Mengembangkan skenario
masalah pembelajaran
30
- Menyusun LKM
- Menyiapkan sumber belajar
- Mengembangkan format evaluasi
- Mengembangkan format observasi
pembelajaran
Tindakan: - Menerapkan tindakan mengacu pada
skenario dan LKM
Pengamatan: - Melakukan observasi dengan
memakai format observasi
- Menilai hasil tindakan dengan
menggunakan format LKM
Refleksi: - Melakukan evaluasi tindakan yang
telah dilakukan yang meliputi evaluasi
mutu, jumlah dan waktu dari setiap
macam tindakan
- Melakukan pertemuan untuk
menambah hasil evaluasi tentang
skenario, LKM, dan lain-lain.
- Memperbaiki perlaksanaan tindakan
sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya
- Evaluasi tindakan I
Siklus Perencanaan - Identifikasi masalah dan penetapan
II alternatif pemecahan masalah
- Pengembangan program tindakan II
Tindakan - Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan - Pengumpulan data tindakan II
Refleksi - Evaluasi tindakan II
Siklus-siklus berikutnya
Kesimpulan, saran dan rekomendasi

31
Agenda Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

B u l a n/ M i n g g u
No Rencana Kegiatan Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Menyusun Proposal
X
penelitian
Menyepakati jadwal
X
dan tugas
Menyusun instrumen
X
penelitian
Menerapkan format
X
pengumpulan data
Menetapkan teknik
X
analisis data
2. Pelaksanaan
Penelitian
Tes diagnostik dan
X
analisis hasilnya
Implementasi tindakan
X
siklus I
Observasi dan
X
tindakan perbaikan
Pertemuan refleksi X
Implementasi tindakan
X
siklus 2
3. Penyusunan Laporan
X
Hasil PTK
Menyusun konsep
X
laporan
Seminar hasil
X
penelitian
Perbaikan laporan X
Penggandaan dan
X
pengiriman hasil

32
C. Instrumen Penelitian

Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi

persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas dan objektivitas. Validitas

dalam instrumen tes prestasi ini menggunkan validitas isi (content validity)

dan validitas konstruksi (construct validity). (Arikunto, 2002: 66). Validitas ini

dimaksudkan apabila instrumen yang digunakan telah dapat mengukur dan

mewakili setiap indikator pembelajaran yang disejajarkan dengan materi

yang diberikan. Sedangkan validitas konstruksi dimaksudkan apabila

instrumen tes yang disusun telah dapat mengukur setiap aspek berpikir

seperti yang disebutkan dalam kompetensi dasar.

Penyusunan instrumen tes yang telah memenuhi kedua validitas

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan guru bidang studi Pendidikan

Agama Islam yang disertai kisi-kisi, daftar pertanyaan serta kunci jawaban.

Apabila telah disetujui oleh guru yang bersangkutan, maka instrumen tes

questioner skala sikap. Hasil jawaban dari siswa tadi dijadikan barometer

untuk mengukur rata-rata motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pembelajaran pada pokok bahasan tentang akhlak terpuji

kepada Allah Swt. yaitu tentang ikhlas, taat, khauf dan tobat. Pembelajaran

ini dikembangkan berdasrkan pembelajaran kooperatif Jigsaw yang berisi

33
tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan tahapan-

tahapannya.

2. Angket Siswa

Angket digunakan untuk menjaring tanggapan siswa dan guru

terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif jigsaw dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Angket ini menggunakan skala

Likert, setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

jawaban selalu, sering, jarang, tidak pernah. Untuk setiap pertanyaan diberi

skor, selalu = 4, sering = 3, jarang = 2, tidak pernah = 1.

3. Observasi

Observasi ditujukan sebagai pedoman untuk melakukan observasi

terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif jigsaw dalam materi Pendidikan Agama Islam.

Observasi terhadap aktivitas siswa di saat sedang pembelajaran

berlangsung, sedangkan observasi terhadap aktivitas guru difokuskan pada

keterlaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Analisis Data

Dalam penelitian, penulis menggunakan analisis statistik deskriptif,

yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya.

34
Untuk keperluan pengumpulan data dibutuhkan suatu tes yang baik.

Tes yang baik biasanya memenuhi kriteria tingkat kesukaran yang layak,

daya pembeda yang baik, validitas tinggi, dan realibilitas tinggi. Untuk

mengetahui karakteristik kualitas tes yang digunakan dalam penelitian ini,

maka sebelum digunakan seyogyanya tes tersebut diuji coba untuk

mendapatkan gambaran tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas.

Adapun analisis data pada penelitian ini adalah penghitungan angket

siswa. Pengolahan hasil angket atau tanggapan siswa. Setiap jawaban siswa

terhadap pernyataan, dikelompokkan atas sikap selalu, sering, jarang dan

tidak pernah.

Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dihitung persentasenya

dengan rumus sebagai berikut:

J
T = 100 %
N
Keterangan:

T = Persentase sikap terhadap setiap pertanyaan

J = Jumlah jawaban setiap kelompok sikap

N = Jumlah siswa

Kemudian untuk menentukan skor rata-rata jawaban siswa untuk

setiap pertanyaan digunakan rumus sebagai berikut:

R=
∑ fxS
N
Keterangan

R = Skor rata-rata jawaban siswa untuk setiap pertanyaan

J = Jumlah jawaban setiap kelompok sikap

35
S = Skor setiap kelompok

N = Jumlah siswa

E. Subjek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 PRAFI. Adapun sekolah

yang berstatus negeri ini memiliki letak yang strategis, yaitu berada di

tengah-tengah pemukiman penduduk sehingga keberadaannya telah lama

dan mendapat perhatian dari penduduk yang berminat menyekolahkan

putra-putri mereka di madrasah tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah siswa

yang tidak pernah kurang untuk menampung mereka dalam kelas yang

tersedia, bahkan terlihat dari jumlah yang ada setiap kelas kurang lebih 40

siswa merupakan kelas besar. Jumah rombel (rombongan belajar) terdiri dari

satu kelas setiap tingkatan yang ada, yaitu dua belas kelas.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X-a semester I (ganjil)

tahun 2019, jumlah siswa dalam kelas tersebut sebanyak 39 siswa yang

terdiri dari 15 siswa putra dan 24 siswa putri.

Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah dirancang

oleh peneliti, yaitu penelitian bertahap dengan siklus sebagai akhir setiap

tahapnya, baik siklus pertama dan kedua. Siklus I dan II ini dimulai dari

tanggal 20 Agustus sampai 24 Oktober 2019.

36
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas X-a SMA NEGERI 1

PRAFI Kabupaten MANOKWARI dilakukan tiga siklus. Pada setiap siklus

data yang diambil adalah angket pada akhir siklus. Hasil observasi siswa tiap

siklus disajikan sebagai berikut:

1. Siklus 1

Tabel 1
Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam
Melalui Metode Kooperatif Tipe Jigsaw

Ketercapaian %
No
Indikator Siklus Siklus Siklus
.
I II III
1. Giat membaca buku pelajaran yang berkaitan
15 20 20
dengan Pendidikan Agama Islam
2. Giat mengerjakan tugas-tugas pelajaran di
5 5 5
internet atau perpustakaan
3. Tugas tersebut sering dipresentasikan/
5 5 5
didiskusikan
4. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
selalu menggunakan media pembelajaran 0 5 5
(infokus)
5. Berusaha memahami materi dengan sungguh-
0 5 10
sungguh
6. Merasa rugi bila tidak mengikuti pelajaran
0 5 15
Pendidikan Agama Islam
7. Dapat memahami langkah-langkah
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan 0 5 5
metode kooperatif tipe Jigsaw
8. Metode kooperatif tipe Jigsaw dapat
5 10 10
menggiatkan pembelajaran
9. Mudah memahami materi akhlak terpuji dengan
5 10 10
metode kooperatif tipe Jigsaw
10. Selalu mudah dalam menerima pelajaran
0 5 10
dengan metode kooperatif tipe Jigsaw
Jumlah 35 75 95
Rata-rata 3,5 7,5 9,5

37
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa yang menjawab sering

pada siklus pertama dengan rata-rata 3.5%, sedangkan pada siklus kedua

mengalami peningkatan dengan rata-rata 7.5% dan pada siklus ketiga 9.5%.

B. Pembahasan

Siklus pertama dapat dilakukan dalam dua kali pertemuan, yakni

siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok

beranggotakan lima orang, dengan pembentukan kelompok berdasarkan

pada heterogenitas, keaktifan dengan menggunkan teknik penyeleksian.

Untuk memberikan suasana yang menyenangkan dalam awal diskusi,

siswa diajak untuk melihat film yang berhubungan dengan akhlak terpuji

kepada diri sendiri seperti ikhlas, taat, khauf dan tobat. Melalui pemutaran

film ini siswa dapat terbuka pikiran dan imajinasinya untuk mempersiapkan

pembelajaran materi akhlak terpuji pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

dilihat pada urutan sebagai berikut:

Pendahuluan : Mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan

bahan pembelajaran

KD : Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat,

khauf dan tobat.

Indikator:

1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas,


38
2. Menjelaskan pengertian dan pentingnya taat,

3. Menjelaskan pengertian dan pentingnya khauf, dan

4. Menjelaskan pengertian dan pentingnya tobat.

Langkah utama:

a. Guru membagi siswa kepada lima kelompok

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menyebutkan akhlak terpuji

kepada Allah seperti ikhlas, taat, khauf dan tobat.

c. Guru menjelaskan tugas-tugas dan membentuk kelompok diskusi sesuai

dengan karakteristik kooperatif tipe Jigsaw.

d. Siswa ditugaskan untuk berdiskusi denga kelompoknya masing-masing.

e. Diantara kelompok tersebut berkumpul para kelompok ahli untuk

membahas materi yang sama.

f. Perwakilan dari setiap kelompok ahli tersebut mempresentasikan hasil

diskusinya.

g. Seluruh kelompok menanggapi hasil pembahasan dalam diskusi

kelompok ahli.

h. Guru memberikan teknik pemberian skor individu dan kelompok agar

siswa termotivasi untuk aktif dalam belajar.

i. Guru memberikan penguatan materi/penjelasan atas materi yang sedang

dibahas.

j. Guru memberikan kuis untuk membantu hasil belajar siswa.

k. Guru mengulas kembali materi yang telah dibahas.

l. Tutup

39
m. Guru memberikan penilaian kepada kelompok siswa yang melakukan

penelaahan pada diskusi tersebut.

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan isian angket yang

diisi oleh setiap siswa terlihat peserta didik selalu termotivasi untuk mengikuti

pelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa giat membaca buku

pelajaran yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam dilihat dari

jawaban sering pada indikator pertama. Rata-rata memperoleh skor pada

siklus pertama 15% naik di siklus kedua menjadi 20% sedangkan pada siklus

ketiga naik menjadi 20%. Pada indikator kedua bahwa siswa giat

mengerjakan tugas-tugas pelajaran di internet atau perpustakaan,

memperoleh skor pada siklus ke satu 5%, siklus kedua 5% dan pada siklus

ketiga tetap 5% dalam hal ini tidak mengalami kenaikan. Pada indikator

ketiga bahwa siswa sering diberi tugas untuk membahas/ mendiskusikan

materi pelajaran Pendidikan Agama Islam selalu menggunakan media

pembelajaran (infokus) memperoleh skor rata-rata pada siklus kesatu 0%

dan kedua ada peningkatan menjadi 5%, sedangkan pada siklus ketiga tetap

5%, indikator kelima yaitu siswa sering berusaha memahami materi dengan

sungguh-sungguh memperoleh skor rata-rata pada siklus kesatu 0% dan 3%

disiklus kedua sedangkan siklus ketiga naik menjadi 15% pada indikator

ketujuh siswa sering memahami langkah-langkah pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan metode kooperatif tipe Jigsaw. Siklus kesatu diperoleh

skor 0% dan siklus kedua 5% di siklus ketiga tetap pada rata-rata 5%.

Indikator kedelapan bahwa dengan metode inkuiri dapat menggiatkan siswa

40
dalam pembelajaran memperoleh skor pada siklus kesatu 5% kedua 10%

dan di siklus ketiga masih pada posisi 10%. Sedangkan pada indikator

kesembilan siswa dengan mudah memahami materi akhlak terpuji dengan

metode kooperatif tipe Jigsaw memperole skor rata-rata di siklus kesatu 5%,

disiklus kedua 10% dann disiklus ketiga tetap rata-rata 10%. Pada indikator

kesepuluh bahwa siswa dengan mudah/sering dalam menerima pelajaran

dengan metode kooperatif tipe Jigsaw, diperoleh rata-rata pada siklus kesatu

0%, siklus kedua 5% sedangkan pada siklus ketiga naik menjadi 10%.

Pada tabel di atas, peningkatan dari siklus kesatu sampai kedua

memperoleh skor rata-rata 40% dan naik menjadi siklus ketiga menjadi 20%.

Hal ini menjadi bukti tingkat keaktivan belajar siswa untuk mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Model kooperatif tipe Jigsaw ini merupakan metode yang sangat

sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Sebab jika dilihat dari persentase ketercapaian pada setiap siklus mengalami

kenaikan yang sangat signifikan. Untuk itu sesuai dengan kajian

teoritik/pustaka pada bab dua (II) tentang aktivitas belajar dapat diuji

kebenarannya pada hipotesis yang telah ditentukan. Dengan metode

kooperatif tipe Jigsaw dapat menimbulkan aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas X-a pada SMA NEGERI 1

PRAFI.

Metode kooperatif tipe Jigsaw ini sangat efektif digunakan untuk

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebab hal ini dapat dilihat dari

prosentase kenaikan masing-masing siklus. Kemudian, pola yang harus

41
digunakan guru dalam melakukan pembelajaran harus lebih menyenangkan

agar pikiran, perasaan siswa dapat berkonsentrasi untuk melakukan

pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.

42
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian

yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Skor rata-rata aktivitas siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

sangat rendah yaitu 20%.

2. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa setelah dilakukan dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengalami

peningkatan dari siklus pertama sampai kedua diperoleh rata-rata

kenaikan 40% sedangkan dari siklus kedua setelah dilakukan tindakan

ketiga memperoleh kenaikan menjadi 80%. Jadi Implementasi metode

kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

sangat efektif digunakan, sebab dapat dilihat dari prosentase kenaikan

masing-masing siklus. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan di atas, penulis dapat menyarankan:

1. Metode kooperatif tipe Jigsaw ini bisa digunakan untuk pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2. Guru Pendidikan Agama Islam harus bisa mengkombinasikan

berbagai macam metode terutama metode Jigsaw, sebab melihat dari


43
prosentase metode ini sangat efektif untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa alam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Sebaiknya Madrasah dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

guru, siswa dalam pembelajaran, sebab hal ini akan dapat menunjang

bagi keberhasilan dan kemajuan Madrasah.

4. Semoga dengan karya penelitian kelas ini bermanfaat bagi peneliti,

bagi lembaga dimana peneliti melakukan penelitian serta bagi tugas

mengajar, juga bagi para pemerhati dunia pendidikan.

44
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ahmadi Abu, dkk., 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmad Tafsir, 1992. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depag RI, 2002. Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1999. Al-Qur’an dan Terjemahan.

Jakarta: CV. Semarang Mandiri.

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Model-model Pembelajaran yang

Efektif.

Elliot J. 2001. Action Research for Educational Change. Great Britain: Bidles

Ltd.

M. Sobary Sutikno, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Mahmud, dkk., 2019. Modul Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati.

Ghofar dan Jamil. 2003. Reformasi Rancangan Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam: Pedoman Dosen, Guru dan Mahasiswa. Jakarta.

Nurinsari.

Ruswandi, Uus., dkk., 2019. Teori Kepribadian dan Etika Guru. Bandung:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati.

45
Soeito, Samuel, 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Sudjarwo, dkk., 2007. Proses Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wahidin, 2006. Pembelajaran Konvensional. Surabaya.

46
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 PRAFI MANOKWARI


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/Satu
Materi Pokok : Iman Kepada Hari Akhir
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (9 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD Indikator

1.3 Beriman kepada Hari 1.3.1 Bersyukur kepada Allah Swt.


Akhir. karena hari kiamat belum terjadi.
1.3.2 Meningkatkan ibadah sebagai
bekal kelak di Hari Akhir.
1.3.3 Berdoa untuk memohon
pertolongan agar diberikan akhir
kehidupan yang baik (husnul
khatimah).
1.3.4. Senang membaca kitab suci al-
Qur’an sebagai amal salih untuk
bekal di hari akhir.

2.3 Menunjukkan perilaku 2.3.1 Bersikap dan berperilaku hati-hati


mawas diri sebagai dalam menJALAN i kehidupan di
implementasi dari dunia.
2.3.2 Bersikap dan berperilaku jujur
pemahaman iman
kepada siapa pun karena
kepada Hari Akhir. menyadari akan tanggung
jawabnya kelak di hadapan Allah
pada Hari Akhir.
2.3.3 Berbuat baik kepada orang lain dan
tidak menyakitinya sebagai bekal
hidup pada Hari Akhir.
2.3.4 Tidak iri dan dengki kepada orang
lain karena takut ancaman Allah
pada Hari Akhir.

3.3 Memahami makna 3.3.1 Menguraikan pengertian iman


iman kepada Hari Akhir kepada Hari Akhir.
berdasarkan 3.3.2 Menyebutkan macam-macam dan
tanda-tanda Hari Akhir.
pengamatan terhadap
3.3.3 Mengilustrasikan bukti-bukti bahwa
dirinya, alam sekitar, Hari Akhir itu pasti terjadi.
dan makhluk ciptaan- 3.3.4 Menjelaskan pengertian alam
Nya. barzakh, hari kiamat, dan berbagai
peristiwa yang terjadi pada Hari
Akhir.
3.3.5 Membedakan pengertian kiamat
sugra dan kiamat kubra.
3.3.6 Mendeskripsikan kejadian-kejadian
yang dialami manusia pada Hari
Akhir.

4.3 Menyajikan dalil naqli 4.3.1 Membuat paparan tentang


yang menjelaskan gambaran kejadian Hari Akhir
gambaran kejadian disertai dalil naqlinya.
4.3.2 Mempresentasikan paparan
Hari Akhir.
tentang gambaran kejadian Hari
Akhir disertai dalil naqlinya.

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan pertama:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
KD 1.3:

1.3.1 Meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt. karena hari kiamat belum
terjadi.
1.3.2 Meningkatkan ibadah sebagai bekal kelak di Hari Akhir.
1.3.3 Berdoa untuk memohon pertolongan agar diberikan akhir kehidupan
yang baik (husnul khotimah).
1.3.4. Senang membaca kitab suci al-Qur’an sebagai amal salih untuk bekal di
hari akhir.

48
KD 2.3:
2.3.1 Bersikap dan berperilaku hati-hati dalam menJALAN i kehidupan di
dunia.
2.3.2 Bersikap dan berperilaku jujur kepada siapa pun karena menyadari akan
tanggung jawabnya kelak di hadapan Allah pada Hari Akhir.
2.3.3 Berbuat baik kepada orang lain dan tidak menyakitinya sebagai bekal
hidup pada Hari Akhir.
2.3.4 Tidak iri dan dengki kepada orang lain karena takut ancaman Allah pada
Hari Akhir.

KD 3.3:
3.3.1 Menguraikan pengertian iman kepada Hari Akhir dengan benar.
3.3.2 Menyebutkan macam-macam dan tanda-tanda Hari Akhir dengan tepat.
3.3.3 Menguraikan bukti-bukti bahwa Hari Akhir itu pasti terjadi dengan jelas.
3.3.4 Menjelaskan pengertian alam barzakh, hari kiamat, dan berbagai
peristiwa yang terjadi pada Hari Akhir dengan benar.
3.3.5 Membedakan pengertian kiamat sugra dan kiamat kubra dengan tepat.
3.3.6 Mendeskripsikan kejadian-kejadian yang dialami manusia pada Hari
Akhir dengan benar.

Pertemuan kedua:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
KD 1.3:

1.3.1 Bersyukur kepada Allah Swt. karena hari kiamat belum terjadi.
1.3.2 Meningkatkan ibadah sebagai bekal kelak di Hari Akhir.
1.3.3 Berdoa untuk memohon pertolongan agar diberikan akhir kehidupan
yang baik (husnul khotimah).
1.3.4. Senang membaca kitab suci al-Qur’an sebagai amal salih untuk bekal di
hari akhir.

KD 2.3:
2.3.1 Bersikap dan berperilaku hati-hati dalam menJALAN kan ajaran agama
dan tidak menyalahinya.
2.3.2 Bersikap dan berperilaku jujur kepada siapa pun karena menyadari akan
tanggung jawabnya kelak di hadapan Allah pada Hari Akhir.
2.3.3 Berbuat baik kepada orang lain dan tidak menyakitinya sebagai bekal
hidup pada Hari Akhir.
2.3.4 Tidak iri dan dengki kepada orang lain karena takut ancaman Allah pada
Hari Akhir.

KD 4.3:
4.3.1 Membuat paparan yang menarik tentang gambaran kejadian Hari Akhir
disertai dalil naqlinya.

Pertemuan ketiga:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
49
KD 1.3:

1.3.1 Bersyukur kepada Allah Swt. karena hari kiamat belum terjadi.
1.3.2 Meningkatkan ibadah sebagai bekal kelak di Hari Akhir.
1.3.3 Berdoa untuk memohon pertolongan agar diberikan akhir kehidupan
yang baik (husnul khotimah).
1.3.4. Senang membaca kitab suci al-Qur’an sebagai amal salih untuk bekal di
hari akhir.

KD 2.3:
2.3.1 Bersikap dan berperilaku hati-hati dalam menJALAN kan ajaran agama
dan tidak menyalahinya.
2.3.2 Bersikap dan berperilaku jujur kepada siapa pun karena menyadari akan
tanggung jawabnya kelak di hadapan Allah pada Hari Akhir.
2.3.3 Berbuat baik kepada orang lain dan tidak menyakitinya sebagai bekal
hidup pada Hari Akhir.
2.3.4 Tidak iri dan dengki kepada orang lain karena takut ancaman Allah pada
Hari Akhir.

KD 4.3:
4.3.2 Mempresentasikan paparan tentang gambaran kejadian Hari Akhir
disertai dalil naqlinya dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran reguler:
a. Pengertian Hari Akhir/ hari kiamat.
b. Macam-macam kiamat dan tanda-tandanya.
c. Bukti-bukti bahwa Hari Akhir itu pasti terjadi
d. Pengertian alam barzakh, hari kiamat, dan berbagai peristiwa yang
terjadi pada Hari Akhir.
e. Pengertian kiamat sugra dan kiamat kubra
f. Kejadian-kejadian penting pada masa Hari Akhir.
g. Dalil-dalil naqli dan dalil aqli tentang beriman kepada Hari Akhir.
h. Dalil-dalil naqli tentang berbagai kejadian pada Hari Akhir.

2. Materi pembelajaran pengayaan:


a. Hakikat beriman kepada Hari Akhir
b. Hikmah beriman kepada Hari Akhir

3. Materi pembelajaran remedial:


a. Pengertian Hari Akhir/ hari kiamat.
b. Macam-macam kiamat dan tanda-tandanya.
c. Bukti-bukti bahwa Hari Akhir itu pasti terjadi.
d. Pengertian alam barzakh, hari kiamat, dan berbagai peristiwa yang
terjadi pada Hari Akhir.
e. Pengertian kiamat sugra dan kiamat kubra
f. Kejadian-kejadian penting pada masa Hari Akhir.
g. Dalil-dalil naqli dan dalil aqli tentang beriman kepada Hari Akhir.

50
h. Dalil-dalil naqli tentang berbagai kejadian pada Hari Akhir.
(menyesuaikan materi yang belum dikuasai siswa setelah dilakukan
penilaian)

E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ilmiah (saintifik).

F. Media dan Bahan


1. Media
a. Presentasi Power Point
b. Video pembelajaran/Film tentang kejadian bencana alam
c. Laptop/Komputer
d. LCD Projector
e. White Board/Black Board
f. Gunting/ cutter

2. Bahan
a. Pensil/ Spidol.
b. Kertas
c. CD/Flash Disk
d. Bahan-bahan lainnya.

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas X (Buku Siswa) Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 1 - 23).
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas X (Buku Guru) Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 8 – 24).
3. Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak
berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
2) Guru memerhatikan kesiapan peserta didik dan mengondisikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
3) Peserta didik secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran
pilihan terutama terkait dengan materi pembelajaran (Q.S. Al-
Baqarah/2: 4; Q.S. Al-Hajj/22: 7; Q.S. Al-Qariah/101: 4-5; dan Q.S.
Al-Zalzalah/99: 1-6) dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
51
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, yaitu dengan cara mealakukan tanya jawab singkat
tentang kompetensi tersebut.
5) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu
kompetensi tentang beriman kepada Hari Akhir dan menunjukkan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu agar kita semua
peserta didik mampu mendeskripsikan iman kepada Hari Akhir.
6) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan, yaitu konsep tentang beriman kepada Hari
Akhir dengan berbagai kejadian yang ada pada Hari Akhir.
7) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yang meliputi: penilaian
sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

b. Kegiatan Inti (90 menit)


1) Mengamati:
a) Peserta didik bersama-sama mengamati gambar-gambar
tentang peristiwa bencana alam di buku Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas X (Buku Siswa)
halaman 1 - 7 dan buku-buku lain yang relevan atau melalui
video/film tentang berbagi kejadian tentang bencana alam di
Indonesia dan di luar Indonesia.
b) Peserta didik menyimak uraian singkat dari guru tentang
berbagai fenomena tentang bencana alam sebagai bagian
dari tanda-tanda datangnya kiamat seperti yang ditayangkan
melalui film/video.

2) Menanya:
a) Peserta didik dalam kelompok menuliskan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan beriman kepada Hari Akhir,
menyangkut pengertian, macam-macam kiamat, tanda-
tandanya, bukti, peristiwa, dan kejadian-kejadiannya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditulis pada kertas-kertas kecil
atau post it.
b) Peserta didik difasilitasi oleh guru memilih atau menyortir
pertanyaan-pertanyaan tersebut yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
c) Pertanyaan-pertanyaan yang terpilih dibagi kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan.

3) Mengumpulkan informasi:
a) Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang didapat oleh kelompoknya masing-masing dengan
membaca Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas X dan buku-buku referensi lain yang
mengkaji masalah beriman kepada Hari Akhir.
b) Peserta didik berdiskusi untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang didapat oleh kelompoknya
masing-masing.

4) Menalar/ mengasosiasi:
52
a) Peserta didik merumuskan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang didapat oleh kelompoknya masing-masing.
b) Peserta didik menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut pada kertas plano atau kertas folio.

5) Mengomunikasikan:
a) Peserta didik menempelkan kertas yang berisi rumusan
jawaban tersebut pada dinding kelas.
b) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kepada
anggota kelompok lain dengan cara saling berkunjung.
c) Salah angggota kelompok menjadi penyaji, sementara anggota
yang lain berkunjung ke kelompok lain untuk mendengarkan
dan mengkritisi.
d) Anggota kelompok yang berkunjung memberikan apresisasi
terhadap hasil kerja kelompok lain dengan cara menuliskannya
pada ketas hasil kerja yang dikunjungi.
e) Setelah usai berkunjung ke kelompok lain, peserta didik
kembali ke kelompok masing-masing untuk menginformasikan
hasil kunjungannya kepada anggota kelompoknya yang
menjadi penyaji.
f) Setiap kelompok kemudian menyempurnakan jawabannya
sesuai masukan dari anggota kelompok lain yang berkunjung.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan simpulan
tentang konsep beriman kepada Hari Akhir, tanda-tanda kiamat
sugra dan kiamat kubra, dan kejadian-kejadian penting pada Hari
Akhir.
2) Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan memberi umpan balik serta motivasi agar
peserta didik mengamalkan ajaran kitab suci Alquran sebagai
implementasi beriman kepada Hari Akhir.
3) Guru melakukan penilaian dengan tes lisan dan pemberian
penugasan.
4) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk remedi,
pengayaan, layanan konseling, dan memberi tugas (pekerjaan
rumah/PR) kepada peserta didik.
5) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya.
6) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak
berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.

53
2) Guru mengecek kesiapan peserta didik dan mengondisikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan kuis singkat
tentang fenomena keislaman.
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, yaitu konsep beriman kepada Hari Akhir dengan cara
menunjuk beberapa peserta didik untuk menjelaskan bagian-
bagian penting tentang konsep beriman kepada Hari Akhir.
4) Peserta didik secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran
pilihan terutama terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh
salah seorang peserta didik.
5) Guru menyampaikan garis-garis besar materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran, yaitu penilaian sikap dengan observasi
(dalam bentuk jurnal) dan penilaian diri dan penilaian
pengetahuan dengan tes tertulis.

b. Kegiatan Inti (90 menit)


1) Mengamati:
a) Peserta didik bersama-sama mengamati tayangan Q.S. al-
Q±ri’ah /101 : 4-5 yang berisi gambaran hari akhir.
b) Peserta didik menyimak uraian singkat dari guru tentang
gambaran hari akhir sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-
Q±ri’ah /101 : 4-5.

2) Menanya:
a) Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan tayangan Q.S. al-Q±ri’ah /101 : 4-5 yang berisi
gambaran hari akhir.
b) Peserta didik juga diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan
lain yang terkait dengan tayangan tersebut, misalnya terkait
dengan bagaimana cara membuat tayangan tersebut.

3) Mengumpulkan informasi:
a) Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok, dengan tugas
membuat paparan yang berisi gambaran tentang hari akhir
berdasarkan dalil naqlinya, dengan pembagian sebagai berikut:
 Kelompok 1: Q.S. Az-Zalzalah/99: 1-2
 Kelompok 2: Q.S. az-Zumar/39: 68-69
 Kelompok 3: Q.S. al-Muzzammil/73: 18
 Kelompok 4: Q.S. Y±s³n/36: 51
 Kelompok 5: Q.S. az-Zalzalah/99:7-8
b) Peserta didik menyelesaikan tugas secara berkelompok
dengan terlebih dahulu mencari informasi melalui Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas X
dan buku-buku referensi lain yang mengkaji masalah beriman
kepada Hari Akhir.
c) Peserta didik berdiskusi untuk menentukan isi dan susunan
paparannya.

54
4) Menalar/ mengasosiasi:
a) Peserta didik membuat paparan yang berisi gambaran hari
akhir berdasarkan dalil naqlinya dalam bentuk paparan power
point.
b) Peserta didik menyelesaikan paparan yang berisi gambaran
hari akhir berdasarkan dalil naqlinyadalam bentuk paparan
power point.

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Guru memfasilitasi peserta didik merumuskan beberapa simpulan
mengenai hakikat beriman kepada Hari Akhir dan hikmah-
hikmahnya.
2) Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dan memberi umpan balik serta motivasi agar
peserta didik selalu berperilaku baik dan menghindari perilaku
tercela untuk menyongsong Hari Akhir.
3) Guru melakukan penilaian dengan memberikan lembar kerja
berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan essay (uraian) dan peserta
didik secara mandiri mengerjakannya.
4) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk remedi,
pengayaan, layanan konseling, dan memberi tugas (PR) kepada
peserta didik.
5) Guru memberitahukan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya, yaitu dengan diskusi
kelompok dan praktik membaca Alquran.
6) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

3. Pertemuan Ketiga
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak
berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
2) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan mengajak peserta didik mendengarkan dan menyaksikan
lagu religi terkait dengan bencana alam melalui tayangan video.
3) Peserta didik secara bersama-sama membaca ayat-ayat Alquran
pilihan terutama terkait dengan materi pembelajaran dipimpin oleh
salah seorang peserta didik.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
peserta didik sebelumnya, yaitu konsep beriman kepada Hari
Akhir dan hikmah yang dapat diperoleh dengan cara meminta
masing-masing ketua kelompok menyampaikannya secara
bergantian.
5) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan,
yaitu dengan diskusi kelompok dan praktik membaca Alquran, dan
penilaiannya adalah penilaian sikap dan praktik.

55
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian, yaitu penilaian
sikap dengan observasi (dalam bentuk jurnal) dan penilaian
antarteman, penilaian pengetahuan dengan tes tertulis dalam
bentuk pilihan ganda, dan penilaian keterampilan dengan teknik
kinerja.

b. Kegiatan Inti (80 menit)


1) Mengomunikasikan:
a) Peserta didik mempresentasikan paparan hasil diskusi yang
berisi gambaran hari akhir berdasarkan dalil naqlinya secara
bergantian di depan kelas.
b) Kelompok lain memberikan tanggapan atas presentasi
kelompok yang lain.

c. Penutup (25 menit)


1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan beberapa
simpulan terkait dengan konsep dan hakikat beriman kepada Hari
Akhir dan berbagai cara untuk membaca, menulis, menerjemah,
dan memahami ayat-ayat Alquran dan hadis terkait dengan
beriman kepada Hari Akhir.
2) Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangannya.
3) Guru memberi umpan balik serta motivasi agar peserta didik
mengamalkan ajaran kitab suci Alquran sebagai implementasi
beriman kepada Hari Akhir.
4) Guru melakukan penilaian sikap dengan teknik penilaian
antarteman, penilaian pengetahuan dengan teknik tes tertulis, dan
penilaian keterampilan dengan teknik kinerja (praktik membaca
ayat-ayat Alquran dan hadis dan menerjemahkannya).
5) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk remedi,
pengayaan, layanan konseling, dan memberi tugas mandiri (PR)
kepada peserta didik.
6) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
7) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

I. Penilaian
1. Sikap spiritual

No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan


Instrumen Instrumen Pelaksanaan

1 Observasi Lembar Lampiran 1 Saat Penilaian untuk


Observasi pembelajaran dan pencapaian
berlangsung. pembelajaran
(assessment for

56
and of learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran 2 Saat Penilaian


diri penilaian diri pembelajaran sebagai
usai. pembelajaran
(assessment as
learning)

Penilaian Lembar Lampiran 3 Setelah Penilaian


antarteman penilaian pembelajaran sebagai
antarteman usai. pembelajaran
(assessment as
learning)

2. Sikap sosial

No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan


Instrumen Instrumen Pelaksanaan

1 Observasi Jurnal Lampiran 4 Saat Penilaian untuk


pembelajaran dan pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assessment for
and of learning)

2 Penilaian Lembar Lampiran 5 Saat Penilaian


diri penilaian diri pembelajaran sebagai
usai pembelajaran
(assessment as
learning)

3 Penilaian Lembar Lampiran 6 Setelah Penilaian


antarteman penilaian pembelajaran sebagai
antarteman usai pembelajaran
(assessment as
learning)

3. Pengetahuan

No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan


Instrumen Instrumen Pelaksanaan

57
Lisan Pertanyaan Lampiran 7 Saat Penilaian untuk
(lisan) pembelajaran pembelajaran
dengan berlangsung (assessment for
jawaban learning)
terbuka

Penugasan Tugas tertulis Lampiran 8 Saat Penilaian untuk


pembelajaran pembelajaran
berlangsung (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)

Tertulis Soal-soal Lampiran 9 Setelah Penilaian


esei pembelajaran pencapaian
usai pembelajaran
(assessment of
learning)

Portofolio Sampel Saat Data untuk


pekerjaan pembelajaran penulisan
terbaik hasil usai deskripsi
dari pencapaian
penugasan pengetahuan
atau tes (assessment of
tertulis learning)

4. Keterampilan

No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan


Instrumen Instrumen Pelaksanaan

Produk Soal Lampiran 10 Saat Penilaian untuk,


keterampilan pembelajaran sebagai,
produk berlangsung dan/atau
dan/atau pencapaian
setelah usai pembelajaran
(assessment
for, as, and of
learning)

Portofolio Sampel Saat Penilaian untuk


produk terbaik pembelajaran pembelajaran

58
dari tugas atau usai dan sebagai
proyek data untuk
penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan

5. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• belajar kelompok
• pemanfaatan tutor sebaya
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.

Format kegiatan pembelajaran dan hasil penilaian remedial (lampiran 11)


1. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk
perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam
bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi,
meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.
Format kegiatan pengayaan (lampiran 12)

MANOKWARI, 10 Okrober 2019


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA NEGERI 1 PRAFI Pendidikan Agama Islam

ADAM WOSPAKRIK, S.Pd SUMARNI B, S.Pd.I

59
Lampiran 2. Materi
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman ke lima.
Umat muslim pun wajib untuk mengimani dan mengamalkan hal tersebut.

Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia. Allah SWT
berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 197 mengenai hari akhir (kiamat) yang
tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT.

Arab: ‫ت‬ ِ ‫الس مٰ ٰو‬


َّ ‫ت فِى‬ ْ َ‫ك َع ِن السَّا َع ِة اَيَّانَ ُمرْ ٰسىهَ ۗا قُلْ اِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد َرب ۚ ِّْي اَل ي َُجلِّ ْيهَا لِ َو ْقتِهَٓا اِاَّل ه ۘ َُو ثَقُل‬ َ َ‫يَ ْسـَٔلُوْ ن‬
‫هّٰللا‬ ۗ َ َ‫ض اَل تَْأتِ ْي ُك ْم اِاَّل بَ ْغتَةً ۗيَ ْسـَٔلُوْ ن‬
ِ َّ‫ك َحفِ ٌّي َع ْنهَا قُلْ اِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد ِ َو ٰل ِك َّن اَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬ َ َّ‫ك َكاَن‬ ِ ۗ ْ‫َوااْل َر‬

Latin: yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda


rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā
ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā, qul innamā
'ilmuhā 'indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat,


"Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang
Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat
menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-
haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang
kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-
akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya
pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui."

Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya:

1. Pengertian
Iman kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari
akan datang. Di mana, seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang
kekal (akhirat) akan menanti.
60
Setelah itu, manusia akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya
selama di dunia. Dalam Quran ayat 47, Allah SWT berfirman bahwa amal
sekecil apa pun akan ikut diperhitungkan.

Arab: ‫ظلَ ُم نَ ْفسٌ َش ْيـ ًۗٔا َواِ ْن َكانَ ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَرْ د ٍَل اَتَ ْينَا بِهَ ۗا َو َك ٰفى‬
ْ ُ‫از ْينَ ْالقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ْالقِ ٰي َم ِة فَاَل ت‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
َ‫بِ ْين‬ ‫اس‬
ِ ‫ا َح‬ َ‫بِن‬

Latin: wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun


syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā
binā ḥāsibīn
Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya
seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah
Kami yang membuat perhitungan.

2. Proses Terjadinya Kiamat


Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat.
Selain itu, juga bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di
dunia.

Dalam Quran surat Al-Anbiya ayat 104, Allah SWT berfirman proses
terjadinya hari akhir kiamat. Allah SWT akan menggulung gunung
layaknya sebuah lembaran kertas.

ٍ ‫ب َك َم ا بَ َدْأنَٓا اَ َّو َل خَ ْل‬


Arab: َ‫ق نُّ ِع ْي د ُٗۗه َو ْع دًا َعلَ ْينَ ۗا اِنَّا ُكنَّا ٰف ِعلِ ْين‬ ِّ ‫الس َم ۤا َء َكطَ ِّي‬
ِ ۗ ُ‫الس ِج ِّل لِ ْل ُكت‬ ْ ‫يَ وْ َم ن‬
َّ ‫َط ِوى‬

Latin: yauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala


khalqin nu'īduh, wa'dan 'alainā, innā kunnā fā'ilīn
Artinya: (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti
Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.
61
3. Hikmah
Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar
memaknai tujuan kehidupan di dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT.
Sebab, hari akhir merupakan waktu pertanggungjawaban.

Selain itu, iman kepada hari akhir juga bisa membuat manusia semakin


semangat menJALAN kan ibadah. Semoga kita selalu dalam lindungan
Allah SWT ya! (pay/erd)

62
Lampiran 3. Instrumen Penelitian

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU DAN SISWA

Nama Sekolah : (Tempat)


Nama Pengamat : ………………………
Materi : Penguasaan Materi Iman Kepada Hari Akhir
Kelas/Siklus : Kelas X-a

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


A Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
2 Guru mengecek kesiapan siswa
3 Siswa siap mengikuti pelajaran
Penggandaan Dokumen
4 Guru mengabsen siswa
5 Guru menyampaikan apersepsi
6 Guru memberikan motivasi pada
siswa dengan memberi
pertanyaan tentang materi
sebelumnya
7 Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan tujuan
yang ingin dicapai yaitu
mengenai materi yang akan
diajarkan
8 Siswa menyiapkan buku catatan
dan buku referensi pada materi
yang akan dibahas
B Kegiatan Inti
1 Guru menyampaikan materi
pembelajaran sesuai RPP
2 Guru mengorganisasikan
bahasan menjadi sub-sub
bahasan yang lebih sempit
3 Guru menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Model
Jigsaw dengan baik
4 Siswa senang dan bersemangat
saat mengikuti pelajaran
Penggandaan Dokumen
5 Siswa memperhatikan saat
pembelajaran menggunakan
63
Pembelajaran Kooperatif Model
Jigsaw
6 Siswa antusias saat
pembelajaran menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Model
Jigsaw
7 Siswa terlihat tegang saat
pembelajaran menggunakan
media audi visual
8 Siswa bosan saat pembelajaran
menggunakan Pembelajaran
Kooperatif Model Jigsaw
9 Siswa Berkonsentrasi saat
pembelajaran menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Model
Jigsaw
10 Guru mengajukan pertanyaan
11 Siswa senang menjawab
pertanyaan dari guru
12 Siswa bertanya pada guru
mengenai kesulitan yang
dihadapi atau belum jelas
dengan materi yang diajarkan
13 Guru menjawab pertanyaan
siswa
14 Siswa aktif membuat catatan
dari materi yang diberikan guru
15 Guru menegur siswa yang
gaduh
16 Guru memberi komentar
jawaban siswa
17 Guru memberi tugas/ latihan di
kelas
C Penutup
1 Siswa bersama-sama dengan
guru melakukan refleksi
2 Guru melakukan evaluasi untuk
mengetahui daya serap siswa
terkait materi yang telah
disampaikan
3 Guru menginformasikan materi
pelajaran untuk pertemuan
berikutnya

64
LEMBAR ANGKET

I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah salah satu jawaban (A, B, C, dan D) untuk setiap nomor.
2. Bubuhkan tanda () pada salah satu huruf A, B, C, dan D pada kolom
yang disediakan.
3. Untuk setiap nomor diisi dengan satu alternatif/ pilihan jawaban.
4. Setiap jawaban diisi dengan jujur.
5. Setiap pernyataan/jawaban ditanggung rahasianya.

II. ALTERNATIF JAWABAN


A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak Pernah

III. BUTIR-BUTIR SOAL


No. Materi Pertanyaan A B C D
1. Apakah siswa giat membaca buku pelajaran yang berkaitan
dengan Pendidikan Agama Islam
2. Apakah siswa giat mengerjakan tugas-tugas pelajaran di
internet atau perpustakaan?
3. Apakah tugas tersebut sering dipresentasikan/diskusikan?
4. Apakah guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
selalu menggunakan media pembelajaran (infokus)?
5. Apakah siswa berusaha memahami materi dengan sungguh-
sungguh?
6. Apakah siswa merasa rugi bila tidak mengikuti pelajaran
Pendidikan Agama Islam?
7. Apakah siswa dapat memahami langkah-langkah pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan metode kooperatif tipe
Jigsaw?
8. Apakah metode kooperatif tipe Jigsaw dapat menggiatkan
pembelajaran?
9. Apakah siswa mudah memahami materi akhlak terpuji dengan
metode kooperatif tipe Jigsaw?
10. Apakah siswa selalu mudah dalam membina pelajaran dengan
metode kooperatif tipe Jigsaw?

65
SOAL PENILAIAN

Petunjuk: Carilah dalil naqli (al-Qur’an dan hadis Nabi saw.) dengan artinya
tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada Hari Akhir dan menuliskannya
di buku tugas!

Pedoman penskoran:

No. Aspek yang dinilai Skor


Menuliskan ayat al-Qur’an yang berisi kajadian hari kiamat dalam
1. 0-3
buku tugas.
Menuliskan arti ayat al-Qur’an yang berisi kajadian hari kiamat
2. 0-2
dalam buku tugas.
Menuliskan hadis yang berisi kajadian hari kiamat dalam buku 0-3
3.
tugas.
Menuliskan arti hadis yang berisi kajadian hari kiamat dalam
4. 0-2
buku tugas.
Skor maksimum 10

total skor perolehan


Nilai = × 100
total skor maksimum

66
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa

67
Lampiran 5 Hasil Pekerjaan Peserta Didik

68
Lampiran 6. Data Penelitian

Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No
Indikator Siklus
I
1. Giat membaca buku pelajaran yang berkaitan dengan
15
Pendidikan Agama Islam
2. Giat mengerjakan tugas-tugas pelajaran di internet atau
5
perpustakaan
3. Tugas tersebut sering dipresentasikan/ didiskusikan 5
4. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selalu
0
menggunakan media pembelajaran (infokus)
5. Berusaha memahami materi dengan sungguh-sungguh 0
6. Merasa rugi bila tidak mengikuti pelajaran Pendidikan
0
Agama Islam
7. Dapat memahami langkah-langkah pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan metode kooperatif tipe 0
Jigsaw
8. Metode kooperatif tipe Jigsaw dapat menggiatkan
5
pembelajaran
9. Mudah memahami materi akhlak terpuji dengan metode
5
kooperatif tipe Jigsaw
10. Selalu mudah dalam menerima pelajaran dengan metode
0
kooperatif tipe Jigsaw
Jumlah 35
Rata-rata 3,5

69
Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No
Indikator
Siklus II
1. Giat membaca buku pelajaran yang berkaitan dengan
20
Pendidikan Agama Islam
2. Giat mengerjakan tugas-tugas pelajaran di internet atau
5
perpustakaan
3. Tugas tersebut sering dipresentasikan/ didiskusikan 5
4. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selalu
5
menggunakan media pembelajaran (infokus)
5. Berusaha memahami materi dengan sungguh-sungguh 5
6. Merasa rugi bila tidak mengikuti pelajaran Pendidikan
5
Agama Islam
7. Dapat memahami langkah-langkah pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan metode kooperatif 5
tipe Jigsaw
8. Metode kooperatif tipe Jigsaw dapat menggiatkan
10
pembelajaran
9. Mudah memahami materi akhlak terpuji dengan metode
10
kooperatif tipe Jigsaw
10. Selalu mudah dalam menerima pelajaran dengan
5
metode kooperatif tipe Jigsaw
Jumlah 75
Rata-rata 7,5

70
Aktivitas Belajar Siswa Siklus III

No Indikator
Siklus III
1. Giat membaca buku pelajaran yang berkaitan dengan
20
Pendidikan Agama Islam
2. Giat mengerjakan tugas-tugas pelajaran di internet atau
5
perpustakaan
3. Tugas tersebut sering dipresentasikan/ didiskusikan 5
4. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam selalu
5
menggunakan media pembelajaran (infokus)
5. Berusaha memahami materi dengan sungguh-sungguh 10
6. Merasa rugi bila tidak mengikuti pelajaran Pendidikan
15
Agama Islam
7. Dapat memahami langkah-langkah pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan metode kooperatif tipe 5
Jigsaw
8. Metode kooperatif tipe Jigsaw dapat menggiatkan
10
pembelajaran
9. Mudah memahami materi akhlak terpuji dengan metode
10
kooperatif tipe Jigsaw
10. Selalu mudah dalam menerima pelajaran dengan
10
metode kooperatif tipe Jigsaw
Jumlah 95
Rata-rata 9,5

71
Lampiran 7. Persuratan.
PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANOKWARI
SMA NEGERI 1 PRAFI KABUPATEN MANOKWARI
JALAN PRAFI - Kabupaten MANOKWARI

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN


Nomor:

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ADAM WOSPAKRIK, S.PD
NIP : 197005222005021003
Jabatan : Kepala Sekolah
Memberikan ijin melakukan penelitian kepada:
Nama : NUR EKOWATI, S.P
NIP : 197511012005022008
Jabatan : Guru
Dengan judul: “PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS XI di SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten MANOKWARI Tahun 2021”
Demikian surat keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

MANOKWARI, Juli 2022


Kepala SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI

ADAM WOSPAKRIK, S.PD.


NIP 197005222005021003

72
PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANOKWARI
SMA NEGERI 1 PRAFI KABUPATEN MANOKWARI
JALAN PRAFI - Kabupaten MANOKWARI

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK


Nomor:

Kepala SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten MANOKWARI, dengan ini


menerangkan bahwa:
Nama : NUR EKOWATI, S.P
NIP : 197511012005022008
Jabatan : Guru

Telah melakukan penelitian di SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten


MANOKWARI dalam rangka peningkatan pembelajaran melalui penelitian
yang berjudul ” PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS XI di SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten MANOKWARI Tahun 2021”
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
MANOKWARI, Oktober 2022
Kepala SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI

ADAM WOSPAKRIK, S.PD.


NIP 197005222005021003

73
PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANOKWARI
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PRAFI
JALAN PRAFI - Kabupaten MANOKWARI
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SUGIMAN, S.H


NIP : 19700314 200605 2 002
Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Penata Tk I/IV-C
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Unit Kerja : SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI
Menyatakan bahwa:

Nama : SUMARNI B, S.Pd.I.


NIP : 198010262009092001
Pangkat/Golongan/TMT : Penata/III-C
Jabatan : Guru Madya
Unit Kerja : SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten
MANOKWARI

Telah mempublikasi Hasil Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai


referensi di SMA NEGERI 1 PRAFI Kabupaten MANOKWARI dengan jenis
karya dan judul sebagai berikut:

N Jenis Nama Judul Nomor Katalog


o Karya
1 Laporan Meningkatkan Penguasaan Materi Iman
Penelitian Kepada Hari Akhir melalui Pembelajaran
Kooperatif Model Jigsaw bagi peserta didik
Kelas X-a di SMA NEGERI 1 PRAFI
Kabupaten MANOKWARI Tahun 2020

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya

MANOKWARI, oktober 2020


Pengelola Perpustakaan

SUGIMAN, S.H
NIP 196404251988121002

74
Lampiran 8. Surat Keterangan Seminar Penelitian

75

Anda mungkin juga menyukai