Anda di halaman 1dari 22
Increasing Access & Quality of Education STUDY GUIDE UNICEF PAPUA YOUTH MODEL UNITED NATIONS 2023 Pengenalan Board of Dais (Introduction to Board of Dais) Rafliansyah (Rafli) Rafiansyah merupakan lulusan imu Hubungan intemasional Universitas Jenderal Achmad Yani. Saat ini Ral bekega sebagai Anals di Sekretriat Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisaba dan Ekonomi Kreatif. Menurut Rafi, Model United "Nations (MUN) merupakan salah sabu kegiatan terbaik dalam meningkatkan kualivas da percaya bahwa MUN akan berguna bagi setiap individu dari berbagai studi maupun latar belakang, Anoraga llafi Perdana ‘Anoraga merupakan lulusan llmu Ekonomi Universitas Padjadjaran dan saat ini bekerja analis Perencanaan di Direktorab Kebenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS. Anoraga mengikuti berbagai konferensi Model United Nations (MUN) sejak 2019 lalu sebagai delegasi maupun board of dais. Selama perjalanannya di MUN, ‘Acros bear bara hl antang pbc speking, egos percaye ri ngge Michelle A. S. Kanan (Michelle) Miche merupakan seorang mahasisw/jrusan Sistem formas diFakulbas Matematika dan tn Pengetahuan Alam, Universisas Cenderawasih.Teribat dalam berbagai organisasi mombuat irinya mendapatcan banyak pengalaman dalam mengasah soft skill yang ia milk. Baginye, masa muda ‘dla wakbu yang verbak untuk mengeksplor dunia dan mencarirelasi sebanyokebanyaknya. \Walaupun ini kali pertiamanya tegjun dalam MUN, ia yakin bahwa MUN akan memberikan pengalaman ‘seru dengan berbagai wawasan baru la berharap bahwa anak-anak muda seusianya dapat bergabung bersama MUN dan pedul berhadepisuisu global Introduction to the council United Nations Children's Fund UNICEF (United Nations Children's Fund) adalah sebuah badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan dengan tyjuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan anak-anak di seluruh dunia. Tugas pertama UNICEF ketika didirikan pada t{ Desember 1946 yaitu untuk memberikan bantuan makanan dan perawatan kesehaban darurat kepada anak-anak di negara-negara yang dilanda Perang Dunia Il, Seiring waktu, UNICEF telah memperluas misinya untuk mengatasi kebubuhan berkelanjutan anak-anak dan ibu di bidang pendiikan, gizi, dan pertindungan anak (UNICEF, 2018). UNICEF memiliki manda’: yang didasarkan pada Konvensi Hakchak Anak yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1989. Konvensi Hakchak Anak PBB menetapkan halchak fundamental anakcanak, termasuk hak ‘mereka unbuk kelangsungan hidup, perkembangan, perfindungan, dan partisipasi. Konvensi ini telah diratifikasi ‘oleh hampir setiap negara di dunia, menjadikannya salah satu perjanjian hak asasi manusia yang paling banyak diterima di dunia, ‘Saab ini bugas - bugas UNICEF meliputi berbagai program dan inisiabif untuk mempromosikan dan melindungi halchak anak di seluruh dunia yang terbagi atas. beberapa isu yaitu: Kesehatan dan gizi anak, pendidikan, perlindungan anak, partisipasi anak, air bersih dan sanitasi, bantuan kemanusiaan, dan pemberdayaan anak perempuan. UNICEF berusaha mencapai tugas - bugas bersebut: melalui kegasama dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan mitra lainnya di lebih dari 190 negara dan wilayah di seluruh dunia untuk meningkatkan kehidupan anak-anak dan mempromosikan hakchak mereka (UNICEF, n.d). Introduction to the topic ‘Akses dan kualitas pendidikan adalah masalah yang signifikan, terubama bagi anak-anak di negara-negara berkembang, Menurut laporan UNESCO, lebih dari 260 juta anak di seluruh dunia tidak memiliki akses ke pendidikan, dan banyak dari mereka yang bersekolah menerima pendidikan berkualitas rendah. Kurangnya akses terhadap pendidikan ini sering disebabkan oleh kemiskinan, konflk, diskriminasi, dan kurangnya investasi dalam pendidikan (Deutsche Welle, 2020). ‘Sementara itu, masalah yang begjadi dalam aspek kualitas pendidikan yaitu kurangnya guru yang berkualitas, dukungan dan fasilitas untuk pembelajaran yang kurang memadai, serta kurikulum yang bidak ‘sesual dengan kebubuhan dunia keqja. Jika masalah-masalah tersebub bidak ditangani, siswa-siswa dapat .gagal memenuhi standar dan kurang siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus. ‘Mengatasi masalah akses dan kualitas pendidikan merupakan hal yang sangat: penting karena beberapa alasan. Pertama, pendidikan merupakan hak asasi manusia yang mendasar dan setiap anak berhak abasnya, sebagaimana diakui oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Kedua, pendidikan adalah alat yang kuat’ untuk mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan ‘ekonomi. Terakhir, berinvestasi dalam pendidikan dapat memiliki manfaat sosial seperti pengurangan pengangguran dan kemiskinan, peningkatan penghasilan, penurunan tingkab kejahatan, dan stabilibas politik yang lebih besar. Oleh Karena ibu, masalah akses dan kualitas pendidikan adalah tanggung jawab bersama anbara pemerintah, masyarakab, dan lembaga-lembaga internasional seperti UNESCO dan UNICEF. Melakukan investasi pada pendicikan dan memberikan akses yang mudah ke pendidikan yang berkualitas dapab membanbu meningkabkan peluang hidup dan masa depan yang lebih baik bagi anakanak di seluruh dunia (UNESCO, n.d). definition Kata Kunci Definisi Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses yang berkelanjutan dari kehidupan yang dimulai sejak seorang individu lahir sampai ia meninggal dunia. Pendidikan bertujuan untuk membantu individu dalam mengembangkan potensinya _secara maksimal, secara sadar mengatur dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah, serta. membantu individu untuk menjadi bagian dari masyarakat yang lebih besar. Akses (pendidikan) ‘Akses (pendidikan) mengacu pada kemampuan individu untuk menghadiri dan menyelesaikan pendidikan yang relevan dan bermutu, terlepas dari jenis kelamin, keadaan ‘ekonomi, latar belakang sosial, agama, atau kecacatan yang mungkin dimiliki. definition Kata Kunci Definisi Kualitas (pendidikan) Kualitas (pendidikan) mencakup —kurikulum, —metode Pengajaran, bahan ajar, penilaian, serta lingkungan belajar dan manajemen pendidikan. Pendidikan yang berkualitas memungkinkan individu untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal, menjadi anggota masyarakat yang aktif dan berpartisipasi, serta mempersiapkan mereka untuk hidup dan bekerja di dunia yang semakin kompleks dan terhubung. Inklusif (pendidikan) Inklusif (pendidikan) mencakup semua individu, terlepas dari jenis kelamin, latar belakang sosial, kecacatan, atau faktor lain yang dapat membatasi akses dan partisipasi dalam Pendidikan. Pendidikan inklusif memungkinkan semua individu untuk belajar bersama dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan merangsang, serta_ menghormati keanekaragaman dan hak asasi manusia. Tindakan sebelumnya Pas& action Salah sabu fokus dari UNICEF terkait tugasnya dalam mengembangkan kualitas anak-anak adalah melalui pendidikan. Beberapa bidang yang sedang telah diketjakan oleh UNICEF antara lain: (1) pendicikan dasar, (2) pendidikan dan keahiian bagi remaja; (3) pendidikan perempuan; (4) pendicikan inklusif; (5) pendiikan digital, dan (6) pendidikan dalam keadaaan darurab. UNICEF telah beroperasi di 147 negara unbuk ‘meningkatkan aksesibilivas pendidikan, kualitas pendidikan, dan penyelenggaraan pendicikan di kawasan dengan keadaan darurat, ‘Sejauh ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan UNICEF dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan, yaitu (1) membantu transformasi pendidikan digital (2) melakukan pelatihan keahlian baru dalam meningkatkan penerima manfaat mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha; (3) menyediakan infrasbruktur pendidikan; (4) melakukan penelitian dan survei data demi memperkuat kebjjakan atau program yang akan dijalankan; dan melakukan transformasi bersama pemerintah pusat dan daerah. Dalam ‘menjalankan bugasnya, program UNICEF sen oleh organisasi internasional, pemerintah pusat dan daerah, perusahaan swasta, hingga individual. Setiap iu bisa melakukan donasi dengan mudah ‘melalui laman UNICEF dengan menyediakan berbagai metode pembayaran. UNICEF sejauh ini telah memberikan beberapa program yang telah mempermudah akses pendidikan di berbagai negara. Contohnya, UNICEF memberikan bantuan pendidikan informal terhadap pengungsi anak-anak Ukraina yang melarikan diri akibat invasi Rusia. UNICEF juga mengembangkan berbagai platform pendidikan digital di berbagai negara yang mempermudah anak-anak mengakses pendidikan nonformal, ‘salah sabunya Bolalik Akademiyasi di Uzbekistan. UNICEF juga mempermudah akses pendidikan melalui pembangunan sekolah dengan berbagai konsep yang beberapa dibangun di Bangladesh, Turkiye, hingga Republik Demokrabik Kongo. Salah satu bidang yang menjadi fokus UNICEF adalah meningkatkan kualitas dan memperiuas, keterjangkauan pendidikan pra-sekolah dasar di 129 negara, Pendidikan pra-sekolah dasar merupakan salah ‘sabu kunci dalam mengembangkan kapasitas atau kemampuan anak dalam menghibung, membaca, ‘mengingat, dan menulis. UNICEF sendiri membantu pemerintah setempat unbuk meningkatkan kapasitas pengajar dan kualitas kurikulum, melakukan kerja sama dengan pemerintah di berbagai bidang, membantu pendanaan pendidikan pra-sekolah, hingga membantu menghimpun data sebagai bahan penelitian. Fokus lainnya dari UNICEF di bidang pendidikan adalah menjamin pendidikan bagi kaum perempuan mengingab masin banyak diskriminasi terhadap perempuan di berbagai negara. Tingginya partisipasi perempuan di bidang pendidikan memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatnya perbumbuhan ekonomi, penurunan ttingkat kematian pada bayi, penurunan tingkat: stunting pada anak, dan peningkatan kualitas kesehatan. UNICEF bersama 190 negara juga telah melakukan kerja sama dalam hal transformasi menyju pendicikan digital. Ada 3 (tiga) fokus UNICEF dalam hal pendicikan digital, yaibu (1) membuats pendidikan digival aman; (2) peningkatan kualitas pendidikan digital; (3) dan melakukan integrasi fasilitas penunjang pendidikan digital seperti guru, infrastruktur, hingga kurikulum, Lingkup Debat Scope of Debate ‘Setiap negara pastinya memiliki tantangan yang berbeda-beda bagi UNICEF. Penanganan permasalahan pendidikan di Asia Tenggara, pastinya cukup berbeda dengan negara-negara yang ada kawasan Timur Tengah dan Afrika Ubara (MENA), Asia Selaban, Oseania, abau Amerika Latin. Metode yang dijalankan UNICEF di kawasan kontlik pastinya bidak sama dengan metode yang dijalankan di kawasan rawan bencana. Oleh Karena itu, diperlukan sebuah kerangka khusus yang mampu mengintegrasikan kapasitas xyang dimiiki oleh UNICEF, pemerinbah negara setempat, dan lembaga donor lainnya, Dengan pendanaan yang terbatas, UNICEF perlu melakukan prioribas penggunaan anggaran unbuk meningkatkan kualitas program pendidikan di banyak negara. UNICEF kadang-kadang juga mengalami kendala dalam menjalankan tugas atau programnya. Contohnya, Pemerintah Afghanistan di bawah kelompok Taliban telah melarang anak-anak perempuan untuk melanjubkan pendidikan setelah lulus sekolah dasar. Selain itu, pemerintahan Taliban juga melarang staf-staf yang bekerja bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk UNICEF, untuk beketja/beroperasi di wilayah Afghanistan. Hal bersebub pastinya berpengaruh terhadap misi-misi pendidikan yang sedang dijalankan UNICEF di wilayah tersebub. Selain itu, pernikahan dini juga kadang menjadi permasalahan sendiri bagi UNICEF dalam menjamin akses pendidikan bagi anak-anak. Pernikahan dini yang terjadi di negara-negara berkembang kebanyakan ‘menyebabkan pubus sekolah. Sementara itu, pernikahan dini merupakan suabu hal yang tidak bisa dinilangkan karena merupakan budaya di sebagian negara. UNICEF sendiri belum memilki kerangka program khusus untuk memfasilitasi para anak perempuan yang mengalami pernikahan dini, baik akibaty terpaksa maupun keinginannya sendiri. Posisi Negara Global Position/Country Stance ‘Setiap negara pastinya memiliki permasalahan masing-masing di bidang pendidikan. Berikut beberapa contoh permasalahan pendidikan serta kebjakan, Iw re regulasi, dan pandangan pemerintah setempab berkait isu peningkaban akses : dan kualitas pendidikan. 1) Asia Tenggara Pada dasarnya, negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) memiliki permasalahan yang hampir sama di bidang pendidikan, kecuali Singapura. Beberapa isu yang sedang dihadapi negara-negara ASEAN, yaltu infrastruktur dan fasilitas penunjang pendidikan; ketimpangan akses pendidikan yang memadai bagi kaum maginal; kurikulum pendicikan yang kurang menyatu dengan kebutuhan industri, hingga kebutuhan upgrade tenaga pengajar. Pendidikan di daerah pelosok membutuhkan peningkatan kualitas di mana pemerintah masing-masing masih kesulitan dalam mengatasi permasalahan tersebub. 2) Negara-negara konflik (Myanmar, Suriah, Yaman, Ukraina, Republik Demokratik Kongo, dan lainnya) Negara-negara dengan kondisi konflik yang masih berlangsung sulit untuk mengimplementasikan sistem pendidikan yang ideal. Etnis Rohingya di Myanmar mengatami “genosida” karena dianggap bidak sabu rumpun dengan ebnis-etnis di Myanmar pada umumnya. Akibatnya, anakcanak di sana menjadi korban kejahatan oleh Pemerinbah Myanmar di mana mereka dibunuh. Ada pula anak-anak yang harus tewas saat; mencoba metarikan diri untuk mengungs! ke negara lain seperti Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan ‘Australia, Hal serupa juga dialami oleh anak-anak Ukraina yang mengungsi akibab invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu. ‘Sedangkan negara-negara yang mengalami konflik domestik seperti Yaman, Suriah, dan Republik Demokratik Kongo juga kesulitan mengimplementasikan pendidikan yang ideal bagi anak-anak setempat. 3) Afghanistan ‘Afghanistan mengalami kudeta oleh Taliban sejak 2021 lalu. Pemerintahan Taliban sendiri dianggap telah melakukan diskriminasi terhadap kaum perempuan terkait banyak hal, salah satunya pendidikan, Anak-anak perempuan di Afghanistan b sementara ini hanya mampu menempuh pendidikan J hingga kelas 6 sekolah dasar (SD). Setelah itu, anak-anak perempuan tersebut belum bisa mengakses jenjang pendidikan yang lebih tinggi y karena pemerintahan Taliban menganggap sistem dan fasilitas pendidikan di Afghanistan belum siap unbuk menerapkan syariat Islam. Taliban meminta kelas antara anak laki-laki dan anak perempuan dipisahkan. Selain itu, Taliban juga mewajibkan 4) Negara-negara Afrika Negara-negara di Benua Afrika seperti Chad, Burkina Faso, Burundi, Ethiopia, dan lainnya juga mengalami permasalahan yang sama dengan negara-negara di Asia Tenggara. Fasilitas pendidikan, infrasbrukbur menuyju sekolah, dan kualibas tenaga pendidik masih =~ jauh dari kata layak. Akses menyju lembaga pendidikan ditempuh dengan jarak yang sangat jauh karena infrasbruktur di negara-negara sebempab belum merata. Selain ibu, berdapat ketimpangan antara pendidikan yang dikelola pemerintah swasta dan negara. Masyarakab dengan pendapatan tinggi enggan menyekolahkan anaknya ke sekolah publik karena dianggap memiliki kualibas yang rendah. ‘Sekolah yang dikelola pihak swasta di negaranegara Afrika pada umumnya memiliki kurikulum dan benaga pendidik yang lebih bagus daripada sekolah publik. 4) Negara-negara Multietnis (Indonesia, Vietnam, India, China, Myanmar, Kanada, Brazil, dan lainnya) Negara-negara mulbietnis pada dasarnya mengalami permasalahan pendidikan yang serupa, yaitu ketimpangan pendidikan dan diskriminasi. Akses pendidikan tidak merata berhadap sebagian etnis karena berbagal faktor, baik kekurangan pendanaan, geografis, political will, sentimen etnis, ketimpangan ekonomi, dan bencana kelaparan. China dilaporkan melakukan persekusi terhadap ebnis Uighur melalui kamp pendidikan. Kanada juga memiliki pengalaman buruk dalam memberikan akses pendidikan bagi etnis Aborigin. Kanada tidak memberikan guru dengan kualitas yang mumpuni karena gaji guru bagi etnis tersebub sangat rendah. Alhasil, posisi guru di daerah-daerah yang dihuni etnis Aborigin diisi oleh tenaga pendidik yang kurang berpengalaman. Pertanyaan Diskusi Question a Resolution Must Answer +. Langkal-langkah apa yang dapat diambil UNICEF untuk memastikan sebiap anak mer ‘memandang latar belakang ekonomi atau sosial mereka? akses pendidikan, tanpa 2. Bagalmana cara UNICEF membuab pendidikan lebih relevan dengan kebubuhan pasar keyja, berutama dl industri yang berkembang pesab seperti teknologi dan kesehatan? 3. Bagaimana UNICEF memantaabkan teknologl untuk meningkabkan akses dan kualibas pendidikan, verutama di daerah berpencil atau yang kurang sumber daya? 4, Bagaimana UNICEF dapat mengatasi masalah kurangnya pelatihan dan dukungan bagi guru, yang dapat ‘mengakibatkan pendidikan berkualitas rendah bagi siswa? 5. Langkah apa yang dapab diambil UNICEF unbuk memperkuats pengaruhnya di kawasan-kawasan terpencil di negara-negara berkembang? 6, Bagalmana langkah UNICEF dalam meningkatkan kualitas pendidikan etnis minoritas yang kerap mendapat tindakan diskriminatit? 7. Apa saja yang harus dilakukan UNICEF untuk memastikan anak-anak yang hidup dalam konflik atau pengungsi ‘anak-anak mendapatkan akses pendidikan yang berkuallbas? Rekomendasi Bacaan Question a Resolution Must Answer ‘LThe Learning Generation: Investing in Education for a Changing World(hivtps:/report.educationcommission.org/) 2. Education for All Global Monitoring Report (histps:/ien.unesco.orgigem-reportabout) 3. The Promise of Education: Renewed Vision for Financing Sustainable Development (hotps:/en.unesco.orgigem-reporb/report/2018/promise-educabion-renewed-vision-financing-sustainable-development) 4, Education in Developing Countries (hotps/iwww.oecd.orgiderecisweden/Rapport-Education-developing-countries.pd) 5. The Role of Education in Economic Development: Theory, History, and Current Returns (hotpsu/wwwtiandfonline.comMdoi/abs/101080/00131881.2013.601241) 6, Reopen, Recover and Resilience in Education- Guidelines for ASEAN Countries (htepsi/wwwunicet.orgleapimedia/10766file!<20Reopen./<20Recover':20and.20Reslience?20in"/20Education:/20Guid elines!<2010r/20ASEANY.20Countries.pat ) Daftar Pustaka Bibliography Deutsche Welle. (2020, June 23). 260 million children miss oub educabion: UNESCO | DW | 23.06.2020. DW.COM. htitipsi//www.dw.com/en/260-million-children-miss-out-education-unesco/a-53908881 Nguyen, H. T. M. (2018). Ethnic gaps in child education oubcomes in Vietnam: an investigation using Young Lives data, Education Economics, 27(1), 93-i11, https://doiorg/i01080/09645292.20181444147 Teresa, (2016). The Aboriginal Education issue. Prezicom, hbt psi /prezi.com/dwejéxncen-m/the-aboriginateducabion-issuef UNESCO. (2018, March 13), Education 2030: Incheon Declaration and Framework for Action Towards inclusive and ecyibable quality education and lifelong learning for all - UNESCO IITE. UNESCO ITE. hvtpsi/fitvexunesco.org/publications/education-2030-incheon-declaration(ramework-action-towards-inclusi ve-equitable-cuality-education-lifelong teaming! UNESCO. (n.d.). Education transforms lives | UNESCO. Www.unescoorg. hotpsvwwwunesco.orgien/education UNICEF. (2018). Aboub UNICEF. Unicef org. hbtps://wwwunicetorgiaboub-unicet UNICEF. (n.d.). UNICEF Strategic Plan, 2018-2021 | UNICEF Executive Board. Www.unicef.org. Retrieved April 9, 2023, from hbbps://wwwcunicet org/execubiveboard/documents/unicef-strabegic-plan-2018-202

Anda mungkin juga menyukai