Anda di halaman 1dari 23

HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA SEBAGAI

WARGA NEGARA INDONESIA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Ni Komang Yuniasih (2102622010363)

Ni Luh Putu Ari Candrika Dewi (2102622010379)

Ni Luh Komang Tri Adnyawati (2102622010380)

Luh Putu Yuni Suantari (2102622010383)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Sebagai Warga Negara Indonesia ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gianyar, 16 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................................... 3
2.2 Asas-asas Kewarganegaraan ........................................................................... 4
2.3 Pasal-Pasal Yang Mengatur Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara
Indonesia ............................................................................................................... 6
2.4 Hak dan Kewajiban Mahasiswa Sebagai Warga Negara Indonesia ................ 12
2.5 Makna Bela Negara ......................................................................................... 14
PENUTUP
3.1 Simpulan ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang
akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Saat ini di negara kita sering sekali terjadi aksi kekerasan yang dilakukan
oleh pelajar ataupun mahasiswa. Contohnya saat melakukan demontrasi banyak
mahasiswa dengan brutalnya menghancurkan asset-aset negara. Padahal
Mahasiswa di artikan individu yang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik
mahasiswa belajar diperguruan tinggi maupun suasta suwasta (Depdiknas, 2008).
Menurut Al- Aldawiyah & Syamsudin (2008) Mahasiswa yaitu seorang yang
mempunayai kedudukan yang istimewa dalam masyarakat terutama sebangai peran
sebagai angent of change (agen perubahan). Mahasiswa dalam kampus identik
dengan ke kritisan dalam setiap melakukan suatau tindakan. Bukan hanya sekedar
akademik diungulkan pada mahasiswa, terutama Soft Skill termasuk dalam hal
bersosialisasi dan berkomunikasi dalam kontribusi harus ada pada mahasiswa.
Sungguh masih banyak sekali fenomena-fenomena yang menimpa negeri ini. Hal
ini terjadi karena masyarakat kurang paham atau tidak mau paham tentang hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan Kewajiban Mahasiswa Sebagai
Warga Negara Indonesia. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila, penulisan makalah ini juga agar pembaca dapat memahami hak dan
kewajiban mereka sebagai warga negara Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
2. Asas-asas kewarganegaraan
3. Pasal-Pasal Yang Mengatur Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara
Indonesia
4. Hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara Indonesia
5. Makna bela negara

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.
2. Mengetahui asas-asas kewarganegaraan.
3. Memahami pasal-pasal yang mengatur hak dan kewajiban sebagai warga
Negara Indonesia
4. Memahami hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara Indonesia.
5. Mengetahui makna Bela Negara.

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara


Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban
atas kewajiban .
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya mengarah
pada suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut .
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak
berjalan secara imbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu
ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyaraka, berbangsa, maupun bernegara.
Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan gejolak
dalam kehidupan baik dari kalangan individu maupun kelompok. Gejolak tersebut
merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak berjalannya hak dan kewajiban secara
seimbang. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu
hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak
dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena
para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita
karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan

3
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-
hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Ditinjau dari etimologi kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak berarti
milik, kekuasaan yang benar atas sesuatu. Kewajiban berarti keharusan, atau
sesuatu yang harus dilakukan. Warga negara berarti pnduduk sebuah negara, yang
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga (anggota) dari negara itu. Hak dan kewajiban
warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan
oleh penduduk sebuah negara.

2.2 Asas-Asas Kewarganegaraan


Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas
kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman yaitu:

1. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran


a. Asas kelahiran (Ius soli)
Asas kelahiran (Ius soli) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan
tempat atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan
hanyalah ius soli saja, sebagai suatu anggapan bahwa seseorang lahir di suatu
wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut, akan
tetapi dengan tingginya mobilitas manusia maka diperlukan asas lain yang tidak
hanya berpatokan pada kelahiran sebagai realitas bahwa orang tua yang memiliki
status kewarganegaraan yang berbeda akan menjadi bermasalah jika kemudian
orang tua tersebut melahirkan di tempat salah satu orang tuanya (misalnya di
tempat ibunya). Jika asas ius soli ini tetap dipertahankan maka si anak tidak
berhak untuk mendapatkan status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah
maka muncul asas ius sanguinis.
b. Asas keturunan (Ius sanguinis)
Asas keturunan (Ius sanguinis) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan
pertalian darah atau keturunan. Jika suatu negara menganut asas ius sanguinis,
maka seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu

4
negara seperti Indonesia maka anak tersebut berhak mendapat status
kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara Indonesia.
2. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan
a. Asas Persamaan Hukum
Asas persamaan hukum adalah asas yang memandang bahwa suami istri merupakan
keluarga yang saling terikat satu sama lain, sehingga diusahakan status
kewarganegaraan keduanya sama.
b. Asas Persamaan Derajat
Asas persamaan derajat adalah asas yang memandang bahwa perkawinan tidak
menjadikan ketundukan salah satu pihak terhadap hukum yang lain. Artinya, baik
suami maupun istri diberikan kebebasan untuk menentukan status kewarganegaraan
mereka masing-masing.

Pemerintah RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No. 12 tentang


Kewarganegaraan RI. Dengan diundangkannya UU tersebut.

UU No. 12 tahun 2006 ini mengandung asas-asas kewarganegaraan umum dan asas-
asas kewarganegaraan khusus. Asas-asas kewarganegaraan umum yang terkandung
dalam UU ini adalah:

 Asas ius sanguinis (law of the blood), yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan
negara tempat kelahiran.
 Asas ius soli (law of the soil), yaitu asas yang secara terbatas menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam UU ini.
 Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
 Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yangdiatur
dalam UU ini.

5
2.3 Pasal-Pasal Yang Mengatur Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara
Indonesia
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara
Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap
hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan
yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban
dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini
kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

 Hak Warga Negara Indonesia :

– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan


yang sah (pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya


dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

6
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

 Kewajiban Warga Negara Indonesia :

– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan
: Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal


28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

7
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan
ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan


lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.

 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-sila Pancasila :
Seperti yang kalian ketahui bahwa Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara,
ideology negara, dan pandangan hidup bangsa. Dalam pancasila terdapat lima sila
yang mengandung nilai nilai luhur yang dapat di jelaskan sebagai pedoman dalam
melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa (founding
fathers) bagi anak-anak bangsa pada generasi selanjutnya. Pancasila merupakan
falsafah (pandangan hidup) yang seengganya mampu membentuk masyarakat
bangsa yang bermartabat, bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, menjungjung tinggi kebersamaan dalam
bingkai persatuan, mengutamakan masyarakat untuk mufakat, serta mengedepankan
keadilan bagi seluruh bangsanya.
Pemahaman implementasi dari nilai-nilai luhur pancasila haruslah tertanam dalam
jiwa jiwa insan manusia Indonesia. Pancasila adalah cermin jati diri bangsa
Indonesia. Ketika pancasila hilang dari jiwa-jiwa anak bangsanya, maka bangsa
Indonesia telah kehilangan jati dirinya. Dengan demikian, pancasila harus dipatrikan
8
(internalisasi). Pematrian pancasila tersebut hanyalah melalui proses pendidikan.
Proses edukasi yang diberikan bukanlah doktrin yang kaku dan mengikat melainkan
dilakukan secara demokratis, dialogis, dan cara-cara yang atraktif.

 Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang memuat hak dan kewajiban
warga negara sebgai berikut :
 Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai sifat mutlak atau kita
menerima nilai dasar sebagai sesuatu hal yang tidak dipertanyakan lagi.
 Nilai instrumental adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya dalam wujud
normasocial atau norma hokum, yang selanjutnya dikristalisasikan dalam
lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis dan kontelekstual, secara kebutuhan
tempat dan waktu.
 Nilai praksis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan. Nilai praksis ini sama semangatnya dengan nilai dasar dan nilai
instrumental.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia mempunyai
ciri khas dan karakteristik tersendiri yang bebeda-beda dengan ideology lain yang
ada di dunia. Ciri atau karakteristik yang terkandung dalam Nilai-nilai pancasila
sebagai berikut :

Ketuhan Yang Maha Esa


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan
sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Oleh karenanya sebagai manusia yang
beriman, wajib menyakini adanya Tuhan yang di wujudkan dalam ketaatan Kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya.
Isi butir-butir pengamalan Pancasila sila Ketuhan Yang Maha Esa sebagai berikut:
– Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
– Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
– Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antar
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
9
Tuhan Yang Maha Esa.
– Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung rumusan sifat keseluruhan
budi manusia Indonesia yang mengakui kedudukan manusia yang sederajat dan
sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin
oleh negara.
Isi butir-butir pengamalan Pancasila sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
sebagai berikut:
– Mengakui dan memperlakukan manusia sesuatu dengan harkat dan mertabatnya
sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa.
– Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
– Mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia.
– Mengembangkan sikap saling tenggang rasa.
– Berani membela kebenaran dan keadilan.

Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia
yang mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa, dan mendahulukan
persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah belah oleh sebab apapun.
Isi butir-butir pengamalan Pancasila sila Persatuan Indonesia sebagai berikut:
– Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
– Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.
– Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

10
– Mengembangkan rasa kebanggan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
– Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawarat/ Perwakilan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan merupakan sendi utama demokrasi di Indonesia
berdasar atas asas musyawarah dan asas kekeluargaan.
Isi butir-butir pengamalan Pancasila sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan sebagai berikut:
– Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
– Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
– Menghormati dan menjungjung tinggi setiap keputusan yang di capai sebagai
hasil musyawarah.
– Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
– Menutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan salah satu tujuan
negara yang hendak mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
Isi butir-butir pengamalan Pancasila sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia sebagai berikut:
– Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
– Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
– Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
– Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
– Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.

11
2.4 Hak Dan Kewajiban Mahasiswa Sebagai Warga Negara Indonesia
Mahasiswa atau mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani
pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Mahasiswa termasuk
dalam kalangan pemuda yang menjadi harapan bangsa. Sebagai agent of change
mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri bangsa Indonesia, untuk
itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki
kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara
Indonesia. Sebagai mahasiswa mempelajari hak dan kewajiban warga Negara
sangatlah penting karena agar menjadi warga negara yang berpikir tajam dan sadar
mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, juga
bertujuan untuk membangun kesiapan seluruh mahasiswa sebagai warga negara
agar menjadi warga dunia yang cerdas dan yang dapat berpikir kritis dan
bertoleransi tinggi. Dengan demikian, sebagai mahasiswa harus banyak mengetahui
mengenai hak dan kewajiban warga negara agar dapat diwujudkan di dalam satuan
pendidikannya yang nantinya akan sangat berguna jika hidup dalam lingkup
masyarakat.

Sebagai mahasiswa yang berpendidikan juga harus memberikan contoh yang baik
kepada orang lain, tetapi masih ada juga kasus pelanggaran yang menyangkut hak
dan kewajiban sebagai mahasiswa, contohnya kasus “opsek minum ludah di
Universitas Khairun”. Orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) di Universitas
Khairun Ternate, Maluku Utara, kembali mencoreng dunia pendidikan Indonesia.
Mahasiswa baru disuruh meminum ludah dan berjalan jongkok. Denganadanya kasus
tersebut mahasiswa seharusnya mempunyai hak untuk menolakkarena hal tersebut
sudah melanggar HAM.
Sebagai bagian dari Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan yang memiliki
berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika yang mempunyai hak
dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Hak dan
kewajiban tersebut harus di manfaatkan dan dilakukan dengan penuh tanggung
jawab.
Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu
sebagai bagian dari sivitas akademika yang mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Hak dan kewajiban yang harus
12
ditanamkan dalam diri mahasiswa antara lain :

 Mahasiswa mempunyai hak:


– Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku
dalam lingkungan akademik;
– Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademika
sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan;
– Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses
belajar;
– Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas programstudi
yang diikutinya dalam penyelesaian studinya;
– Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang
diikutinya serta hasil belajarnya;
– Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;
– Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
– Memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui perwakilan/organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengaturkesejahteraan, minat dan tata
kehidupan bermasyarakat;
– Pindah keperguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi
persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atauprogram studi
yang berhak dimasuki, dan bilamana daya tamping perguruan tinggi atau
program studi yang bersangkutan memungkinkan.
– Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa pada perguruan tinggiyang
bersangkutan;
– Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.
– Menjadi anggota perpustakaan setelah memenuhi ketentuan khusustentang
keanggotaan perpustakaan
– Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
pimpinan masing-masing perguruan tinggi.

13
 Setiap mahasiswa berkewajiban untuk:
– Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan;
– Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan;
– Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa
yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
– Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;
– Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan;
– Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
– Tidak mencemarkan nama pimpinan , dosen, karyawan, dan seluruh
akademika
– Menyiapkan diri untuk secara terus menerus mengikuti kegiatan
– Bertingkah laku, berdisiplin dan bertanggung jawab sehingga suasanabelajar
mengajar tidak terganggu
– Memelihara penampilan sesuai dengan statusnya sebagai mahaiswa yang
berkepribadian
Poin-poin di atas adalah hak dan kewajiban yang paling tidak harus diketahui oleh
mahasiswa. Paling tidak, penjelasan tersebut dapat menjadi gambaran bagaimana
mahasiswa harus dapat melakuan perannya dengan baik. Selain itu Hak dan
kewajiban warga negara perlu ditegakkan secara seimbang. Tujuan sekaligus alasan
dari ditegakkannya hak dan kewajiban adalah demi tercipta kehidupan yang nyaman,
tentram, aman dan sejahtera. Oleh karena itulah kita sebagai warga negara yang baik
perlu menegakkan hak dan kewajiban di dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Makna Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha bela
Negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dankesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan padaa Pancasila sebagai dasar
negara serta berpijak pada UUD 1945 serta konstitusi Negara.

14
Wujud dari usaha bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan kedaulatan Negara, persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi nasional,
serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Di dunia Pendidikan khususnya Perguruan Tinggi pendidikan bela bangsa dan
wawasan kebangsaan adalah bagian dari pembangunan mental kebangsaan. Pemuda
sebagai generasi penerus dan pemilik bangsa di masa depan harus mempunyai
wawasan kebangsaan dan bela negara yang kuat sebagai wujud rasa cinta kepada
tanah air. Mahasiswa harus mengetahui persoalan yang dihadapi bangsanya. Setelah
tahu, bagaimana mahasiswa menghadapi dan mensikapi msalah itu kemudian
berkontribusi untuk memberikan soluasi. Hal itu tidak jauh dengan prinsip-prinsip
bela negara.

Ada dua Bentuk Bela Negara yaitu :


1. Secara Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi
secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat
Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).
2. Secara Non Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif
dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya. Alasan
dan Motivasi dalam Pembelaan Negara

Alasan dalam bela negara, antara lain:


– Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut
kemerdekaan
– Ingin memajukan Negara
– Mempetahankan Negara jangan sampai dijajah kembali
– Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.

Motivasi dalam Pembelaan Negara :


Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan
kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui prosesmotivasi
15
untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses
motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga
memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya. Dalam hal ini ada
beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga
nengara untuk ikut serta membela negara Indonesia yaitu :
– Pengalaman sejarah perjuangan RI
– Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
– Keadaan penduduk (demografis) yang besar
– Kekayaan sumber daya alam
– Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
– Kemungkinan timbulnya bencana perang.

 Wujud Bela Negara (UU No.3 Tahun 2002) :


– Pendidikan Kewarganegaraan
– Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
– Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
– Pengabdian sesuai profesi

Bela negara merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Sesuai
fungsi warga serta tidak selalu diartikan dengan mengangkat senjata. Bukan hanya
kewajiban dan tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia semata. Banyak peran
mahasiswa dalam membela negara di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan
ekstrakurikuler, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk
menghayati arti demokrasi dengan menghargai pendapat dan tidak memaksakan
kehendak.
Organisasi secara umum memiliki peran untuk membina kesadaran bela negara di
lingkungan. Sebagai penyeimbang pemerintah yang memiliki tugas dan tanggung
jawab sama dengan mengomunikasikan dan memperjuangkan aspirasi serta
kepentingan masyarakat. Di samping memiliki pemimpin yang visioner dan
berkarakter dengan kesadaran moral kebangsaan bela negara yang tinggi. Sementara
perguruan tinggi memiliki peran sebagai sumber untuk mengisi komponen
pertahanan negara dan tempat penggodokan sikap bela negara melalui pendidikan
yang diwujudkan dalam mata kuliah Kewarganegaraan, orientasi studi ketahanan
nasional, serta kegiatan resimen mahasiswa.
16
Mahasiswa harus berpartisipasi dalam meningkatkan bobot teknologi maupundalam
konsep pertahanan negara. Kegiatan bela negara dapat dijadikan agenda rutin bagi
mahasiswa baru. Mereka mendapat pengenalan tentang nilai-nilai perjuangan para
generasi terdahulu. Semangat para pejuang dahulu dalam mempertahankan negara
patut diteladani oleh generasi masa kini yang cenderung lupa sejarah.
Kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan
keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian
dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar
dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi
esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi
jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis
harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah
berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka
perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan
sosial dan solidaritas kerakyatan.

17
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang
harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara. Setiap negara mempunyai kebebasan
dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Hak dan kewajiban
Warga Negara Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal
27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, dan pasal 31.
Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri
bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab
serta memiliki kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajibansebagai
warga negara Indonesia
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. peran mahasiswa dalam membela negara
di antaranya belajar dengan tekun, ikut kegiatan ekstrakurikuler, meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara termasuk menghayati arti demokrasi dengan
menghargai pendapat dan tidak memaksakan kehendak.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. Peran Mahasiswa dalam Membela Negara


(online), (http://theguhengine.blogspot.com/2013/05/peran-mahasiswa-dalam-
membela- negara.html, diakses 8 Maret 2014).

Jidy. 2013. Menanamkan Kesadaran Mahasiswa akan Hak


(online), (http://sebmanida.blogspot.com/2013/03/menanamkan-kesadaran-
mahasiswa- akan-hak.html, diakses 8 Maret 2014).

Sobarudin, Enjang. 2012. Mahasiswa Harus Giat Terlibat Bela Negara (online),
(http://www.kabar-priangan.com/news/detail/2964, diakses 8 Maret 2014).
Suwanda, I Made, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Surabaya: Unesa University Press.

Widowati, Dwi Cynthia. 2013. Makalah Hak dan Kewajiban Negara (online),
(http://cynthiawidowati.blogspot.com/2013/04/makalah-hak-dan-kewajiban- warga-
negara_1.html, diakses 8 Maret 2014).

Unisri, H. (2019, 12 19). Sikap Bela Negara Penting Bagi Mahasiswa. Retrieved
from unisri.ac.id: http://unisri.ac.id/berita/sikap-bela-negara-penting-bagi-
mahasiswa.html

18

Anda mungkin juga menyukai