Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
1. hukum pidana itu merupakan suatu sistem norma – norma yang menentukan terhadap
tindakan – tindakan yang mana (hal melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
dimana terdapat suatu keharusan melakukan sesuatu) dan dalam keadaan – keadaan
bagaimana yang dapat dijatuhkan bagi tindakan tindakan tersebut.
1.) Asas Legalitas / Asas Nasionalitas Aktif / Asas Teritorial / Asas Universal
perbuatan yang tidak boleh atau menghambat tercapainya tata dalam pergaulan
masyarakat yang dicita-citakan oleh masyarakat itu. Maka perbuatan pidana secara
dan unsur materiil yaitu sifat bertentangan dengan cita-cita mengenai pergaulan
3. Unsur-unsur tindak pidana dapat dibedakan setidak-tidaknya dari dua sudut pandang,
yaitu dari sudut pandang teoritis dan dari sudut pandang Undang-undang. Maksud
teoritis adalah berdasarkan pendapat ahli hukum, yang tercermin dari pada
yang ada
4.Secara teoritis, terdapat beberapa jenis perbuatan pidana atau tindak pidana, dapat
5. Dari sudut bahasa Indonesia kata penipuan merupakan kata sifat dari kata dasar tipu,
yang mendapat awalan pe- dan akhiran –an sehingga menjadi penipuan, yang berarti
Dalam bentuk umum penipuan terdapat dalam Pasal 378 KUHP yaitu sebagai
berikut:
“Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hak, baik dalam memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik
akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangankarangan perkataan-perkataan
bohong, membujuk orang supaya memberikan suatu barang, membuat hutang atau
menghapuskan piutang, dihukum karena penipuan.”
6. a. Unsur-unsur objektif yang terdiri dari :
1. Menggerakkan,
2. Orang lain,
b) Martabat palsu,
c) Dengan tipu muslihat, dan
d) Rangkaian kebohongan.
1. Dengan maksud,
7. Putusan adalah kesimpulan atau ketetapan hakim untuk mengakhiri suatu kasus yang
pencerminan nilai-nilai keadilan; kebenaran hakiki; hak asasi manusia; penguasaan hukum
atau fakta secara mapan, mempuni dan faktual, serta cerminan etika, mentalitas, dan
Putusan Pemidanaan
9. Pertimbangan hakim atau ratio decidendi adalah argumen atau alasan yang digunakan oleh
hakim sebagai pertimbangan hukum yang menjadi dasar memutus perkara. Dalam setiap
putusan hakim terdapat alasan yang menentukan atau inti-inti yang menentukan dalam
hukumnya, karena dalam konsiderans itu ditemukan dasar rumusan yang disebut ratio
decidendi. Terminologi ratio decidendi itu diartikan sebagai penerapan peraturan yang