Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Kegiatan Membatik Jumputan Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A Di TK Labschool

Unesa

PENGARUH KEGIATAN MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK


HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK LABSCHOOL UNESA

Alfiyatur Rochmah
alfiyaturrochmah16010684013@mhs.unesa.ac.id
Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Rachma Hasibuan
rachmahasibuan@unesa.ac.id
PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari kegiatan membatik jumputan terhadap
kemampuan motorik halus pada anak kelompok A yang terdapat di TK Labschool Unesa. Metode yang
digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode literature review. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan informasi dan kekuatan sumber ilmiah dibutuhkan pengumpulan data pustaka, dilakukan dengan
mengolah dari beberapa jurnal yang terkait dengan variabel penelitian yang kemudian disimpulkan oleh penulis.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa membatik mampu memberikan pengaruh terhadap
kemampuan motorik halus pada anak usia dini terutama dengan kegiatan membatik jumputan.
Kata Kunci: membatik jumputan, kemampuan motorik halus.

Abstract
The research has purpose to prove the influence of batik jumputan activities on fine motor skills in group A
children found in TK Labschool Unesa. The method used in this article is the literature review method. This
method is used to obtain information and the strength of scientific sources needed library data collection, done
by processing from several journals related to the research variables which are then concluded by the author.
Based on the results of the study, it can be concluded that batik is able to give effect to fine motor skills in early
childhood, especially with batik jumputan activities.
Keywords: batik jumputan, fine motor skills.

1
Jurnal PAUD Teratai Volume 09 Nomor 01 Tahun 2020

PENDAHULUAN (sejak lahir) hingga 6 tahun serta mempunyai pola


khusus pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Pendidikan mempunyai peranan yang penting
Pada tumbuh kembang anak usia dini, sangat
dalam pertumbuhan dan perkembangan bagi anak
diperlukan pemberian stimulus. Pemberian stimulus
secara menyeluruh. Melalui pendidikan anak dapat
dapat diperoleh dengan melaksanakan aktivitas yang
mengembangkan secara optimal potensi dasar dan
mampu mengasah kemampuan motorik pada anak.
kemampuan yang ada dalam dirinya. Dibutuhkan Sujiono (2014:1,3) menyatakan definisi tentang
kondisi serta stimulasi yang mendukung kebutuhan motorik dan perkembangan motorik bahwa motorik
anak dalam rangka mengembangkan kemampuan-
merupakan berbagai gerakan dimana memungkinkan
kemampuan tersebut. Hal ini bertujuan supaya proses
dapat dilakukan seluruh bagian tubuh, adapun
tumbuh kembang anak mampu berjalan dengan
pengertian tentang perkembangan motorik dalam
maksimal. Sebagaimana yang dijelaskan pada bentuk perkembangan dari proses pematangan dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang proses kendali gerak tubuh manusia.
Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 1 ayat 14
Terdapat dua jenis perkembangan motorik
menyatakan bahwasanya pendidikan anak usia dini
pada anak, antara lain motorik halus serta motorik
merupakan salah satu bentuk pembinaan kepada anak
kasar. Dwi dan Asmawulan (2010:28-29)
yang dilakukan sejak usia 0 tahun (lahir) hingga
menjelaskan bahwa usaha tubuh dalam
berusia enam tahun yang dilaksanakan dengan
menggerakkan dengan otot halus tertentu,
pemberian rangsangan atau stimulus pendidikan yang
dipengaruhi oleh kesempatan dalam belajar serta
membantu tumbuh kembang baik jasmani serta
latihan merupakan motorik halus. Sedangkan
rohani agar anak mempunyai kesiapan saat memasuki
gerakan tubuh dengan penggunaan otot dengan
tahap pendidikan yang lebih lanjut. Terdapat enam
kemungkinan gerakan yang dilakukan besar, baik
aspek pengembangan berkelanjutan dalam
sebagian maupun keseluruhan anggota tubuh dan
pendidikan anak usia dini, seperti agama, nilai moral,
dipengaruhi oleh perkembangan fisik anak maka
sosial emosional, bahasa, seni, fisik, motorik serta
disebut sebagai motorik kasar. Kemampuan kedua
kognitif.
hal tersebut tentunya sangat penting peranannya
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Peraturan
dalam rangka tumbuh kembang secara optimal
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
sesuai dengan tahap perkembangannya.
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Menurut Hasibuan, dkk (2015:235-236)
Anak Usia Dini dalam Bab IV pasal 10 menjelaskan
menjelaskan bahwa faktor terpenting dalam
tujuan pendidikan anak usia dini untuk memfasilitasi,
keseluruhan perkembangan kepribadian pada anak
mengarahkan, serta mengembangkan kepribadian dan
didik adalah perkembangan motorik. Adapun saat
potensi secara optimal sesuai dengan tahapan
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, misalnya
perkembangannya dan melakukan persiapan sejak
mencoret-coret, memindahkan suatu benda melalui
dini kepada anak dalam memasuki pendidikan pada
tangan, menyusun balok, menulis, menggunting
tahap selanjutnya, dengan pemberian simulasi dengan
suatu hal, dan lain-lain memerlukan kemampuan
tepat untuk potensi perkembangan anak agar bisa
motorik halus. Dalam upaya perkembangan anak
berkembang secara optimal dan meningkatkan mutu
secara optimal, kemampuan tersebut sangat penting
dalam proses pendidikan. Taman Kanak-Kanak atau
untuk diasah.
sering disebut sebagai TK, yaitu suatu lembaga
Sumantri (dalam Nafisa, 2018:1) menyatakan
dalam bidang pendidikan terutama pendidikan formal
bahwasanya kemampuan dalam melakukan gerakan
bagi anak usia dini, dengan sasaran untuk anak
mata dengan tangan serta gerakan secara manipulasi
dengan potensi besar dalam upaya pengoptimalan
agar mendatangkan hasil bentuk penggunaan
berbagai aspek perkembangan terutama saat usia 4
berbagai macam media merupakan tujuan dari
hingga 6 tahun.
motorik halus.
Berdasarkan pada Undang-Undang tentang
Pada anak usia dini, keterampilan motorik halus
Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003
tercermin melalui penerapan gerakan tangan, seperti
memberikan penjelasan kelompok kategori anak usia
memutar, menjumput, mewarnai, menggambar,
dini yaitu anak dengan rentang usia antara 0 tahun

2
Pengaruh Kegiatan Membatik Jumputan Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A Di TK Labschool
Unesa

memotong, melipat, memegang, merangkai, dan lain belum mampu menulis dengan baik menggunakan
sebagainya. Keterampilan motorik halus dapat jari-jemarinya.
membuat anak menyadari mengenai hubungan antara Seringkali, perkembangan keterampilan
berbagai sifat benda, meningkatkan kemampuan motorik anak diabaikan dengan tidak sengaja atau
berfikir dan kemampuan bersosialisai pada anak justru kurang diperhatikan oleh sebagian orang tua
Payne dan Larry (Xia Wei, 2016:125). Kecermatan maupun guru yang mendidiknya. Hal tersebut
dan kemampuan respon anggota tubuh antara tangan disebabkan karena anak belum optimal atau masih
dan mata yang telah sangat baik, sehingga anak kurang mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
dikategorikan mampu mengurus diri sendiri dengan Di sekolah, mereka pun sebatas diajarkan tentang
tentunya tetap mendapat pengawasan dari orang tua. cara membuat garis, menulis, menebali, menggambar,
Setiap anak tentunya mempunyai kemampuan dan mewarnai dalam setiap harinya. Jadi, anak
motorik halus yang berbeda, baik menurut segi cenderung kurang memfokuskan diri untuk
kekuatan atau ketetapannya. Hal ini disebabkan oleh memperhatikan guru ketika berlangsungnya proses
adanya pengaruh dalam bawaan berupa karakteristik belajar mengajar. Oleh karena itu, hal paling dasar
yang dibawa sejak lahir serta stimulasi yang yang perlu dipahami untuk mengembangkan secara
diperolehnya. Apabila mampu mendapatkan stimulasi optimal kemampuan anak usia dini yaitu kegiatan
yang sesuai, maka setiap anak pastinya bisa sampai yang mampu mengasah kemampuan motorik halus
dalam tahapan perkembangan motorik halus. Selain serta berbagai kegiatan bermain untuk memenuhi
itu, anak memerlukan rangsangan dalam proses kebutuhannya.
mengembangkan motorik halus serta mentalnya. Jika Sehubungan dengan hal itu, maka sangat
terjadi suatu kondisi dimana anak berpotensi penting bagi seorang guru kreatif. Artinya mampu
mengalami keterlambatan perkembangan maka memberikan pengajaran yang bisa menarik minat
berpengaruh dalam rasa percaya diri pada anak. anak supaya target dalam mencapai tujuan dari
Sehingga, kegiatan yang meningkatkan kemampuan belajar bisa tercapai semestinya. Salah satu kegiatan
motorik halus anak diperlukan sekali sebagai dimana mampu memberikan stimulasi bagi
penunjang optimalisasi perkembangan anak. perkembangan motorik halus pada anak yaitu
melalui membatik jumputan. Kegiatan ini
Terdapat banyak serangkaian aktivitas yang merupakan salah satu bentuk cara agar memberikan
mampu mengasah perkembangan motorik halus anak, daya tarik bagi anak dalam proses pembelajaran.
contoh saja dengan menulis, membatik, menggambar, Handoyo (Kinasih dan Pamuji, 2016:3) menjelaskan
mewarna gambar, melipat, meronce, dan secara bahasa bahwa jumputan berasal dari kata
menggunting. Pemilihan jenis kegiatan bergantung “jumput” dalam bahasa Jawa yang bermakna
pada kemampuan anak. Hal ini dikarenakan adanya berhubungan dengan proses, cara membuat motif
kemampuan berbeda setiap anak, tergantung pada kain dengan di jumput atau dicelupkan.
stimulasi yang diberikan. Salah satunya adalah anak Adapun menurut Martyana & Diana (2018:
usia dini di TK Labschool Unesa dimana kemampuan 122) batik jumputan pada dasarnya adalah batik
dalam gerak dan motorik halusnya masih perlu untuk yang pembuatannya tidak menggunakan parafin
dikembangkan. Hal ini dibuktikan pada saat peneliti tetapi dengan mencelupkan kain pada pewarna
melakukan kegiatan observasi di TK Labschool sebagai bahan dalam proses pembuatan batik
Unesa. Menurut hasil tinjauan peneliti dengan sehingga aman untuk dilakukan. Sedangkan Kustanti
pengamatan dalam waktu pembelajaran, guru (2007:40) menjelaskan bahwa pada dasarnya,
cenderung lebih sering dalam penggunaan media kegiatan membatik jumputan dilakukan dengan
LKA dengan kegiatan menulis, menebalkan garis mencelupkan sebagian kain yang telah diikat pada
atau tulisan, menarik garis, menggambar dan suatu cairan sehingga menghasilkan suatu pola
mewarnai. Meskipun anak dapat menulis, menebali, tertentu sebelum pada tahapan proses pencelupan
menarik garis, menggambar, dan mewarnai, namun secara menyeluruh dengan zat warna.
tampak genggaman pensil yang dilakukan anak Secara umum, kegiatan membatik jumputan
masih dengan cara menggenggam semua bagian merupakan kegiatan membatik yang dilakukan
pensilnya, sehingga dapat disimpulkan sederhana

3
Jurnal PAUD Teratai Volume 09 Nomor 01 Tahun 2020

dengan mengikat kain lalu proses mencelupkan pada temuan serta berbagai bahan penelitian lain yang
cairan yang merupakan zat warna sehingga aman didapatkan dari bahan acuan sehingga kemudian
untuk dilakukan oleh anak usia dini. dijadikan sebagai pedoman kegiatan penelitian dalam
Menurut Sari (2013:69) Kegiatan membatik upaya melakukan penelusuran terhadap kerangka
perlu dikenalkan sejak usia dini karena sejak pemikiran yang jelas dari rumusan masalah yang
dahulu batik merupakan suatu warisan budaya yang akan diteliti. Tujuan penggunaan metode ini untuk
turun temurun bahkan hingga diakui oleh memperoleh infromasi dengan kekuatan dari sumber
mancanegara. Sehingga, secara sosial perlu adanya ilmiah. Sehingga diharapkan mampu memperoleh
proses mewariskan keterampilan membatik kepada berbagai teori dan penemuan ilmiah yang
generasi berikutnya dengan konsep belajar melalui berhubungan dengan masalah yang menjadi fokus
pendidikan formal maupun pendidikan informal. penelitian agar terbentuk sebuah kerangka berfikir
Manfaat kegiatan membatik untuk anak usia yang ilmiah.
dini adalah mengasah koordinasi antara anggota Review jurnal ini diambil dari jurnal, artikel,
tubuh terutama mata serta tangan dengan pergerakan atau kajian pustaka yang relevan dengan kandungan
otot tangan dan kinerja fokus mata dengan optimal. masalah yang terkait. Sumber jurnal dan artikel
Indra Tjahjani (dalam Sari, 2013:73) memberikan diperoleh dari pencarian menggunakan Google
suatu pandangan bahwasanya kegiatan membatik Scholar.
yang ditujukan anak-anak mampu melatih
konsentrasi dan kesabaran, termasuk stimulasi dengan
tepat supaya berkembang kemampuan motorik halus PEMBAHASAN
yang ada dalam dirinya secara optimal sesuai tahap Didapatkan hasil dari penelitian relevan dan
perkembangan anak. Selain itu, dengan proses belajar jurnal pada anak usia dini bahwa hasil kegiatan
yang memberikan suasana bahagia dan nyaman membatik dapat mempengaruhi kemampuan motorik
mampu memberikan rangsangan yang baik untuk halus anak usia dini terutama dengan kegiatan
perkembangan fungsi otak saat melakukan kinerja membatik jumputan. Menurut Prasetyono (dalam
memproses berbagai informasi untuk kemudian Wati dkk, 2017: 92) manfaat kegiatan membatik
mampu meningkatkan kemampuan motorik halus untuk anak usia dini yaitu kegiatan yang bagus
pada anak. untuk koordinasi mata dan tangan dan pembelajaran
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis untuk mengerjakan tugas hingga mencapai hasil
termotivasi untuk mengkaji pengaruh kegiatan yang diinginkan. kegiatan Kegiatan membatik
membatik terutama pada kegiatan membatik jumputan dapat diaplikasikan untuk mengasah
jumputan terhadap kemampuan motorik halus pada kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK
anak usia dini. Dari artikel ini, penulis berharap Labschool Unesa.
mampu memperoleh kesimpulan yang menjelaskan
Perkembangan kemampuan anak usia dini
pengaruh kegiatan membatik jumputan terhadap
dalam usaha mengasah kemampuan motorik halus
kemampuan motorik halus pada anak usia dini.
pada anak dikarenakan kurangnya sarana atau
Tujuan yang harus dicapai pada penelitian ini
fasilitas dalam kegiatan membatik jumputan, hal
untuk memahami bagaimana pengaruh kegiatan
inilah yang mempengaruhi bagaimana anak dalam
membatik jumputan dalam proses perkembangan
proses mengasah kemampuan motorik halus melalui
motorik halus pada anak usia dini dengan
membatik dengan teknik jumputan. Dampak negatif
menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya yang
ketika guru kesulitan dalam menerapkan kegiatan
berkaitan dengan kemampuan motorik halus terutama
yang mengasah kemampuan motorik halus dengan
dalam ruang lingkup kajian pada anak usia dini.
cara membatik jumputan terhadap anak usia dini
dikarenakan keterbatasan alat, waktu dan konsep
METODE penerapan kegiatan membatik jumputan. Cara yang
bisa diatasi dalam masalah tersebut adalah dengan
Penulisan artikel yang digunakan adalah
meningkatkan kompetensi guru dan membuat
literature review, yaitu suatu keterangan atau
rencana kegiatan yang mengasah
penjelasan mengenai suatu hal berdasarkan pada teori

4
Pengaruh Kegiatan Membatik Jumputan Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A Di TK Labschool
Unesa

secara optimal tumbuh kembang anak terutama Menurut Luo, Jose, Huntsinger, & Pigott
perkembangan motorik halus yang ada dalam (2007: 596) menjelaskan bahwa gerakan otot kecil
dirinya. yang memerlukan koordinasi anggota tubuh seperti
Kegiatan membatik jumputan pada dasarnya tangan serta mata merupakan keterampilan dari
adalah proses pencelupan, sebagian kain diikat motorik halus. Sedangkan Dwi dan Asmawulan
dengan menghasilkan pola tertentu sebelum (2010:28-29) memberikan penjelasan sejatinya
dilakukan pencelupan dengan zat warna, dengan dengan rangsangan stimulasi yang tepat maka setiap
demikian bagian-bagian yang diikat tidak terkena anak bisa sampai dalam tahap perkembangan
pewarna dan pada bagian tersebut terbentuk motif motorik halus yang optimal. Dalam
batik jumputan (Kustanti, 2007: 40). Sedangkan mengembangkan hal tersebut, sangat diperlukan
menurut Murtono (2007: 13) batik jumputan adalah rangsangan yang kuat dan
batik yang proses pembuatannya berbeda dengan akan memicu semakin banyak yang dilihat, didengar
batik tulis dan batik cap. Batik jumputan dibuat maka akan meningkatkan rasa ingin tahunya. Tujuan
dengan cara mengikat dibeberapa kain yang ingin kegiatan ini dalam rangka melatih lincah jari jemari,
diberi motif. Bagi anak usia dini, kegiatan membatik ketelitian, koordinasi antar mata dan tangan yang
memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah untuk menjalankan fungsinya dengan optimal, serta
mengembangkan kemampuan anak dalam membantu melatih daya fokus dan kesabaran pada
mengkoordinasi mata dan tangan serta anak.
menggerakkan otot-otot tangan agar dapat Keterampilan dalam melakukan kontrol
berkembang secara optimal. gerakan dengan koordinasi sistem otot serta syaraf
Menurut Indra Tjahjani (dalam Sari, 2013:73) seperti tangan termasuk jari juga merupakan
menjelaskan fungsi lain membatik bagi anak-anak keterampilan motorik halus. Keterampilan ini
yaitu selain mengenalkan budaya sejak dini, juga dipandang merupakan faktor yang sangat penting
merupakan pelatihan konsentrasi serta kesabaran. pada proses perkembangan kemampuan kognitif anak
Selain itu, mampu memberi stimulasi yang tepat usia dini untuk persiapan diri sejak awal memasuki
bagi tumbuh kembang anak pada tahap jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Terdapat empat
perkembangannya. Hal ini dikarenakan konsep cara yang dilakukan untuk mengasah keterampilan
pembelajaran yang memicu kondisi minat semangat motorik halus dengan cara penugasan. Metode ini
dan rasa senang justru akan membuka dorongan berfungsi sebagai cara alternatif untuk proses
yang baik bagi otak anak untuk menerima dan keterampilan motorik halus dengan melihat
memproses infromasi sehingga pada akhirnya akan bagaimana mengembangkan keterampilan motorik
mengasah kemampuan motorik halus pada anak. halus pada anak usia dini. Caranya adalah
Membuat suatu motif diatas kain dengan mempersiapkan dan menyediakan berbagai bahan dan
teknik jumputan juga dapat dijadikan sebagai salah alat, memberikan arahan serta peluang berlatih,
satu sarana mengasah kemampuan motorik halus melakukan pengamatan anak sebagai individu dan
pada anak. Pernyataan ini sesuai pendapat Masganti individu dalam kelompok, serta melakukan evaluasi
(2017:18) yang menjelaskan tentang kemampuan secara berkelanjutan (Syafril S, 2018).
motorik halus terfokus dalam kemampuan Karakteristik perkembangan motorik halus diri
koordinasi antar anggota tubuh yaitu mata serta yang positif menurut Sutama (dalam Said dan
tangan. Adapun kemampuan motorik ini adalah Khotimah, 2015: 2) karakterisik perkembangan fisik
aspek yang harus dilakukan secara optimal dalam motorik antara lain yaitu, perkembangan otot besar
perkembangannya. Dalam pengertiannya, motorik (motorik kasar) lebih dominan daripada otot kecilnya
halus sebagai suatu keterampilan yang (motorik halus) anak pada umumnya sangat aktif,
membutuhkan koordinasi atau pengaturan otot-otot anak memerlukan istraat yang cukup setelah
halus. Contohnya, kegiatan yang berhubungan melakukan kegiatan, anak masih sering mengalami
dengan aktivitas gerakan antara koordinasi tangan kesulitan dalam memfokuskan pandangannya pada
serta mata yang mewakilkan bagian penting dalam obyek-obyek yang berukuran kecil, tubuh anak masih
perkembangan motorik (Rahyubi, 2012:222). bersifat lentur, demikian pula tengkorak kepala yang
melindungi otak masih lunak.

5
Jurnal PAUD Teratai Volume 09 Nomor 01 Tahun 2020

Keterampilan motorik halus juga memegang suatu motif batik. Oleh karena itu, terdapat suatu
peranan penting untuk perihal keberlangsungan pengaruh membatik dengan teknik jumputan dalam
hidup anak. Fakta kehidupan sehari-hari bahwa anak perkembangan motorik halus. Dan menurut
tidak bisa lepas dari kegiatan motorik halus. Setiawati dan Ningsih, (2017) pemberian tindakan
Sehingga kemampuan ini menjadi salah satu melalui membatik dengan teknik jumputan dapat
kemampuan yang harus dilakukan pengembangan meningkatkan daya kreativitas pada anak usia dini.
dalam konsep pendidikan bagi anak usia dini. Membatik dengan teknik jumputan ini pun mampu
Konsep tentang keterampilan bisa diuraikan dalam meningkatkan kreativitas pada anak sehingga tidak
kata cepat, akurat serta otomatik. Akan menjadi ragu lagi untuk menggali potensi kreatifnya. Melalui
sebuah kebiasaan apabila suatu keterampilan bisa membatik dengan teknik jumputan anak dapat
dipelajari dengan cara baik dan tepat. Dalam menguji potensi kreatifnya sehingga anak lebih bisa
mencapainya, tentu pendidik memberi stimulasi mengoptimalkan kemampuan kreatifnya dan
yang menunjang pencapaian keterampilan secara kemampuan dalam mengkoordinasikan mata dan
optimal kepada anak. Hal yang dapat dipakai salah tangan. Kagiatan membatik teknik jumputan juga
satunya dengan cara membatik teknik jumputan. disesuaikan dengan tema yang akan dipelajari anak.
Anak sebagai individu yang mendapatkan stimulasi Kegiatan membatik teknik jumputan dapat membuat
secara teratur dan terarah cenderung lebih cepat suasana menjadi lebih menyenangkan. Suasana kelas
dalam belajar suatu hal karena perkembangannya yang menyenangkan membuat kegiatan belajar lebih
lebih cepat daripada individu yang tidak banyak efektif. Pemberian tindakan pada penelitian ini
memperoleh stimulasi (Izzaty, dkk.2008:14). memberikan gambaran bahwa membatik teknik
Terdapat berbagai macam faktor dalam jumputan perlu penyajian kegiatan yang
perkembangan motorik halus anak, seperti genetik, menyenangkan menarik serta tidak menekankan
kesehatan masa periode prenatal, sulit dalam pada anak.
kelahiran, gizi dan kesehatan, perlindungan,
rangsangan, premature, dan kondisi syaraf yang
disesuaikan pada aspek perkembangan mengingat Keterkaitan Kegiatan Membatik Jumputan
karakteristik perkembangan setiap anak yang Terhadap Kemampuan Motorik Halus
Pengenalan kesenian dan kebudayaan anak usia
berbeda (Rumini dan Sundari, 2013:24).
Terdapat berbagai jurnal membahas tentang dini dengan cara memberikan kegiatan yang sangat
menyenangkan dan menarik contohnya dalam
metode membatik jumputan yang bisa mengasah
membatik jumputan karena adanya keindahan
kemampuan motorik halus pada anak usia dini
perpaduan warna, motif dan ikatan. Dapat
bahwa sebab akibat usaha pengembangan
memberikan ruang kepada anak untuk berekspresi.
kemampuan motorik halus pada anak adalah melalui
Membatik jumputan bukan untuk mengenalkan
adanya aktifitas mengasah pergerakan tangan
warisan budaya saja, tetapi dapat mempengaruhi
termasuk jari-jemari agar perkembangan motorik
dalam mengembangkan kemampuan motorik halus
halusnya dapat berkembang dengan optimal.
pada anak terutama usia dini agar dapat berkembang
Menurut pendapat (Wulan, 2014) dengan diberikan
dengan optimal. Melalui membatik jumputan anak
proses pembelajaran melalui inovasi kegiatan
dapat menggunakan jari jemari, kelincahan tangan
merupakan suatu cara agar menarik minat dan
terutama jari jemarinya dalam mengikat kain atau
perhatian belajar anak. Tujuannya agar dapat
membuat suatu pola sesuai dengan keinginannya dan
mengoptimalkan kemampuan motorik halus, dengan
dengan pergerakan lincah tangan yang semakin baik
diberikan membatik teknik jumputan agar memberi
maka anak pun telah mampu mengurus diri sendiri
stimulasi pada perkembangan motorik halus anak
atau dikatakan mandiri.
sebab kegiatan ini adalah bentuk yang cukup
Dengan pemberian strategi pembelajaran dalam
menarik sekaligus mampu mengenalkan kesenian,
rangka mengasah kemampuan motorik halus pada
anak juga dapat bermain dengan berbagai warna
anak usia dini melalui membatik jumputan,
yang ada, dan melakukan koordinasi yang baik
antara mata serta jari jemarinya untuk proses
membatik dengan mengikatkan kain agar terbentuk

6
Pengaruh Kegiatan Membatik Jumputan Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A Di TK Labschool
Unesa

maka kemampuan tersebut akan menjadi fokus dan tangan, seperti menjumput, mengikat yang di
dalam koordinasi anggota tubuh yaitu mata serta lakukan dengan kreatif, bermanfaat, menarik melalui
tangan. Kemampuan ini sangat penting dalam aspek kegiatan membatik jumputan. Oleh karena itu
perkembangan anak sehingga harus melakukan kegiatan membatik jumputan dapat
perkembangan secara optimal. Berdasarkan hasil direkomendasikan sebagai salah satu aktivitas
tersebut telah menegaskan bahwasanya membatik alternatif dalam meningkatkan kemampuan motorik
dengan teknik jumputan mampu menjadi alternatif halus anak. Kemampuan motorik halus anak
untuk guru memberikan stimulasi motorik halus bagi merupakan aspek yang sangat penting bagi
anak didiknya di sekolah (Rofiah & Mangkuwibawa, perkembangan anak yang harus di stimulasi dan
2020). dikembangkan secara optimal. Kemampuan motorik
Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pendidik halus ini berkaitan dengan gerakan-gerakan tangan
mampu melakukan analisa pertimbangan membatik dan jari jemari yang berkoordinasi dengan mata.
jumputan sebagai solusi alternatif dalam mengasah menerapkan kegiatan membatik jumputan dapat
serta menggali kemampuan motorik halus pada mempengaruhi kemampuan motorik halus anak.
anak. Ini disebabkan karena dengan membatik Berdasarkan hal tersebut, guru dapat
jumputan akan melatih daya konsentrasi, latihan mempertimbangkan bahwa kegiatan membatik
bekerja sama, serta melatih kesabaran pada anak. jumputan merupakan salah satu solusi alternatif
Selain itu, dengan pemberian kegiatan yang untuk menggali serta mengembangkan kemampuan
mampu memicu daya tarik anak sehingga tidak cepat motorik halus anak.
bosan ketika proses belajar di kelas tengah
berlangsung. Selain mengasah kemampuan motorik Saran
halus pada anak, kegiatan ini mampu Diharapkan melalui kajian ini guru dapat
mengembangkan daya pada aspek lain seperti sosial menerapkan dan mengembangkan kegiatan membatik
emosional dan perkembangan kognitif. Apabila jumputan yang berpengaruh positif terhadap
kegiatan membatik dengan teknik jumputan ini kemampuan motorik halus pada anak, Namun perlu
dilaksanakan dengan cara bersamaan akan memberi dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk
kesan senang bagi anak dan rasa semangat serta mengeksplorasi berbagai jenis kegiatan atau media
antusias dalam mengikutinya. yang dapat menarik sekaligus meningkatkan
Hasil analisa jurnal dan kajian pustaka yang kemampuan motorik halus pada anak usia dini.
relevan tersebut menegaskan bahwa guru dapat
menjadikan membatik jumputan sebagai alternatif DAFTAR PUSTAKA
dalam memberi rangsangan sebagai upaya mengasah
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem
kemampuan motorik halus pada anak didik terutama Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen
bagi anak usia dini. Pemberian pembelajaran yang Pendidikan Nasional.
menarik minat anak akan membuat anak semakin
Dwi, Junita dan Tri Asmawulan. 2010.
bersemangat untuk belajar dan fokus didalam Perkembangan Fisik, Motorik dan Bahasa.
prosesnya. Selain mengasah kemampuan motorik Surakarta:UMS
halus pada anak, juga mampu mengembangkan
Hasibuan, Rachma, dkk. 2015. Modul PLPG
aspek sosial emosional dan kognitif anak usia dini,
pendidikan Rayon 114 Kuota 2015. Latihan
sehingga tujuan dalam proses pembelajaran menjadi Profesi Guru. Guru Kelas PAUD/TK. Surabaya:
tercapai dan terasa menyenangkan bagi anak. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Negeri Surabaya.
PENUTUP Izzaty R. E,dkk. (2008). Perkembangan Peserta
Simpulan Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Kegiatan membatik jumputan dapat
Kinasih, Agitha Christi Angger dan Pramuji. 2016.
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Keterampilan Membuat Batik Jumputan Dengan
Disimpulkan bahwa kegiatan jumputan dapat Metode Active Learning Tipe Small Group Work
mempengaruhi kemampuan motorik halus pada anak
usia dini dikarenakan memerlukan koordinasi mata

7
Jurnal PAUD Teratai Volume 09 Nomor 01 Tahun 2020

Rahyubi, Heri. 2012. Teori-teori Belajar dan


Siswa Autis. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 8 (2):
Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka:
hal. 1-6.
Referens.
Kusantati, Herni. Dkk. 2007. Keterampilan.
Rofiah, S.D dan Mangkuwibawa, H. 2020. Upaya
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Luo, Z., Jose, P. E., Huntsinger, C. S., & Pigott, T. Melalui Kegiatan Membatik Jumputan. JAPRA
D. 2007.“Fine motor skills and mathematics (Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal). Vol. 3
achievement in East Asian American and (1): hal. 91-102.
European American kindergartners and first
Rumini, Sri dan Sundari, Siti. 2013.
graders”.British Journal Developmental
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT
Psychology. Vol. 25 (4): hal. 595– 614.
Rineka Cita.
Masganti. 2017. Psikologi Perkembangan Anak
Wati, K.I. 2017. Meningkatan Keterampilan
Usia Dini. Medan: Perdana Publising.
Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Martyana, Ratna dan Diana. 218. The Effectiveness Pembelajaran Membatik Menggunakan Media
of the Application of Batik Jumputan Skill to Tepung Pada Anak Kelompok B PAUD
Improve Fine Motor Skill of Mild Intellectually Aisyiyah III Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah
Disabled Children in Special Schools throughout Potensia. Vol 2(2): hal. 91-94.
Semarang City. Belia: Early Childhood
Wulan Hapsari, CA. (2014). Pengaruh Membatik
Education Papers. Vol. 7 (2): hal. 121-126.
Jumputan Terhadap Perkembangan Motorik
Murtono Sri. Dkk. 2007. Seni Budaya dan Halus Anak Kelompok B Di Tk Kemiri 03
Keterampilan. Bogor: Yudhistira. Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014
Nafisa, Faradian. 2018. “Pengaruh Tahapan
(Doctoral Dissertation, Universitas
Menggunting Terhadap Kemampuan Motorik
Muhammadiyah Surakarta).
Halus Anak Kelompok A Di TK Dharma Wanita
Persatuan Randuagung Gresik”. Jurnal Xia, Wei. 2016. Research on Status quo of Fine
Mahasiswa Unesa. Vol. 7 (3): hal. 1-7. Motor Skill of Children Aged 3 to 6:Case
Analysis of Kindergartens in Nanchong,
Said Abdul dan Khotimah Nurul. 2015. Peningkatan
Sichuan, (Online), Vol 12, Nomor
Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan
4, (https://www.researchgate.net/,diunduh 10
Menganyam Peleah Pisang Pada Anak
Oktober 2019).
Kelompok A. Jurnal Mahasiswa Unesa. Vol. 4
(2): hal. 1-5.
Sari, Rina Pandan. 2013 Keterampilan Membatik
Untuk Anak Cetakan-1. Surakarta: ARCITA.
Setiawati, E dan Ningsih, R. 2017. Membatik
Jumputan Dalam Meningkatkan Kreativitas
Anak. Jurnal Bidayah. Vol. 8 92): hal. 247-261.
Sujiono, Bambang. Dkk. 2014. Metode
Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Syafril S, Susanti R, El Fiah R, Rahayu T, Pahrudin
A, Yaumas NE, Ishak NM. 2018. Four Ways of
Fine Motor Skills Development in Early
Childhood. (i),1–2.
https://doi.org/10.31227/osf.io/pxfkq.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini no.137. 2014.
Jakarta: Dunia Kreasi.

Anda mungkin juga menyukai