Anda di halaman 1dari 5

KURETASE

No. Dokumen No. Revisi


Hal. 1 dari 5
000/SPO/Y-IBS/I/21 00

Ditetapkan,
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
04 Januari 2021 dr. Eka Widrian Suradji, Ph.D

Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi yaitu


berupa serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat
PENGERTIAN
pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan
memanipulasi instrumen (sendok kuret).
1. Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim
2. Menghentikan perdarahan yang terjadi pada keguguran
kehamilan, menghentikan perdarahan akibat mioma
TUJUAN
dan polip dari dalam rongga rahim, menghentikan
perdarahan akibat gangguan hormone, menghilangkan
polip rahim
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit UKRIDA tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Medik Rumah Sakit UKRIDA
(01/KEB/D-WDM/I/2021).
PROSEDUR 1. Dokter dan Perawat memposisikan pasien tidur
terlentang
2. Dokter Anastesi di dampingi Perawat anastesi melakukan
anastesi umum
3. Dokter dan Perawat memposisikan pasien tidur dengan
posisi lithotomi.
4. Dokter SPOG, Asisten dan Perawat instrumen mencuci
tangan steril
5. Dokter SPOG, Asisten dan Perawat instrumen memakai
baju steril
6. Dokter SPOG, Asisten dan Perawat instrumen memakai
sarung tangan steril
KURETASE

No. Dokumen No. Revisi


Hal. 2 dari 5
000/SPO/Y-IBS/I/21 00

7. Perawat menghitung kasa dan instrumen yang akan


digunakan
8. Perawat instrumen menyiapkan alat instrumen di meja
mayo sesuai urutan
9. Dokter atau Perawat melakukan tindakan a/antisepsis
pada vagina dan serviks
10. Dokter dan Perawat melakukan draping
11. Dokter dan Perawat melakukan time out
12. Perawat memberikan alat kepada operator sesuai
kebutuhan
13. Dokter mengosongkan kandung kemih dengan
menggunakan kateter urine
14. Dokter memasang spekulum Sim’s/ L dan minta asisten
untuk menahan spekulum bawah pada posisinya.
15. Dengan sedikit menarik spekulum bawah
(hingga lumen vagina tampak jelas)
dokter memmasukkan spekulum atas secara vertikal
kemudian putar dan tarik ke atas hingga
serviks jelas terlihat dan minta asisten untuk menahan
spekulum atas pada posisinya.
16. Perawat memberikan kepada dokter kasa betadin
yang di klem dengan cunam tampon
17. Dokter membersihkan jaringan dan darah dalam vagina,
tentukan bagian serviks yang akan dijepit
(posisi jam 11 atau 13)
18. Dengan tangan kanan, dokter menjepit serviks dengan
tenakulum, setelah terjepit dengan baik,
pegang gagang tenakulum.
19. Dokter melakukan pemeriksaan dan lengkung uterus
KURETASE

No. Dokumen No. Revisi


Hal. 3 dari 5
000/SPO/Y-IBS/I/21 00

dengan penala ”Uterine Sound/Sondage”


20. Jika diperlukan dilatasi, dokter melakukan dilatasi
mulai dengan dilator terkecil sampai kanalis
servikalis cukup untuk dilalui oleh sendok kuret
21. Dokter melakukan pengambilan jaringan dengan
jalan membuka dan menutup cunam
(dorong cunam dalam keadaan terbuka
hingga menyentuk fundus kemudian tutup
dan tarik)
22. Dokter mengeluarkan cunam abortus jika dirasakan
sudah tidak ada lagi jaringan yang
terjepit/keluar
23. Dokter memegang gagang sendok kuret dengan ibu jari
dan telunjuk, masukkan ujung sendok kuret
(sesuai lengkung uterus) melalui kanalis
servikalis kedalam uterus hingga
menyentuh fundus uteri
24. Dokter melakukan kerokan dinding uterus secara
sistematis dan searah jarum jam, hingga
bersih.
25. Untuk dinding kavum uteri yang
berlawanan dengan lengkung kavum uteri,
dokter memasukkan sendok kuret sesuai dengan
lengkung uteri, setelah mencapai fundus,
putar gagang sendok 180 derajat baru
lakukan pengerokan
26. Dokter mengeluarkan semua jaringan dan membersihkan
darah yang menggenangi lumen vagina
bagian belakang
KURETASE

No. Dokumen No. Revisi


Hal. 4 dari 5
000/SPO/Y-IBS/I/21 00

27. Dokter melepaskan jepitan tenakulum pada serviks


28. Asisten melepaskan spekulum atas lalu
mengeluarkan spekulum bawah
29. Dokter atau Perawat membersihkan daerah vagina dan
memasang tampon betadin ke dalam vagina.
30. Dokter dan Perawat melakukan Sign Out
31. Tindakan selesai, Dokter dan Perawat mengirim pasien
ke recovery room
32. Perawat membereskan alat-alat instrument dan mengirim
ke ruang kotor (CSSD)
33. Perawat membereskan linen kotor dan membawa ke
ruang DU
34. Dokter SPOG membuat laporan operasi dan SOAP
35. Dokter SpAn membuat laporan anathesi dan SOAP
36. Perawat mencatat pemakaian BHP dan melakukan order
melalui SIMRS
1. Set kuret 1 set
2. Jas Operasi 1 set
3. Sarung tangan steril 4 pcs
4. Kasa kecil 20 pcs
5. Xylocain jelly 6 cc 1 pcs
6. Kateter urine two way no 16 1 pcs
BAHAN DAN ALAT 7. NaCl 1000 ML 1 pcs
8. Bethadine 300 ml
9. Alcohol 70 % 50 ml
10. Underpad 2 pcs
11. Sarung tangan on steril 4 pasang
12. Tempat sampah medis 1 pcs
13. Tempat sampah non medis 1 pcs
KURETASE

No. Dokumen No. Revisi


Hal. 5 dari 5
000/SPO/Y-IBS/I/21 00

1. Instalasi Bedah dan Sentral Sterilisasi


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
1. PPDS Obgin UNHAS (2013). Daftar Penuntun Belajar
dan Keterampilan (Daftar Tilik). Makassar
REFERENSI 2. Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri: Terapi Operatif
Abortus. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai